Poliketida
Senyawa yang mengandung gugus karbonil dan metilen secara berseling (β-polyketon),
dan secara biogentik diturunkan dari kondensasi berulang unit Acetyl-CoA (via malonyl-CoA)
Kondensasi selanjutnya menghasilkan berbagai senyawa turunan polyketid.
Seringkali digunakan terminologi lain untuk turunan poliketida : asetogenin dan ketida
Contoh :
Erythromycin A, antibiotik makrolid spektrum luas
Avermectin : antihelmintic
FK506 dan Rapamycin : immunosuppresants.
Oleandomycin, rifamycin, lovastatin, oxytetracycline dan
reserveratrol
Perbedaannya :
Dalam biosintesis asam lemak, penambahan setiap
unit C2 ke rantai yang sedang dibentuk hanya
terjadi setelah reduksi gugus karbonil menjadi
metilen.
Sedangkan pada biosintesis poliketida tidak
diperlukan reduksi à terbentuk asam β-polyketon
(produk antara)
Asam β-polyketon sangat reaktif, karena
mengadung baik gugus metilen (nukleofil) dan
gugus karbonil (elektrofil) à umumnya terjadi
kondensasi membentuk ring aromatis.
q Polyketida disintesis melalui reaksi sekuensial dan dikatalisis oleh sejumlah enzym yaitu
polyketide synthases (PKSs). Kompleks protein multienzym ini mengandung gugus
koordinat pada sisi aktifnya. Biosintesis berlangsung secara bertahap dari kerangka karbon
sederhana C2-, 3-, 4- seperti acetyl-CoA, propionyl CoA, butyryl-CoA dan turunan aktifnya :
malonyl-, methylmalonyl- and ethylmalonyl-CoA.
q Tahap kunci dalam pembentukan rantai dalam biosintesis poliketida adalah kondensasi
dekarbosilasi, yang mirip dengan tahap perpanjangan rantai dari biosintesis klasik asam
lemak
q Pada biosintesis poliketida tidak terjadi urutan tetap tahap ketoreduksi, dehidrasi dan reduksi
enoil. Sehingga yang dihasilkan adalah senyawa antara (intermediate), yaitu β-polyketon
q Senyawa antara ini kemudian mengalami modifikasi secara keseluruhan, sebagian atau tidak
sama sekali à menghasilkan keragaman struktur kimia.
q Keragaman struktur dapat juga disebabkan oleh perbedaan unit karbon pemula (starter units)
dan unit pemanjang rantai (chain elongation units), serta akibat pembentukan stereo isomer
baru
Paling tidak terdapat 3 (tiga) tipe PKSs yang berhasil ditemukan dari mikroorganisma.
Type I terdiri dari protein multifungsional yang sangat besar yang mengadung domain untuk aktivitas
enzym dan ditemukan baik pada bakteri, kapang dan tanaman. Dapat dapat bersifat processive
( contoh : sistem modular unik yang bertanggungjawab pada sintesis makrolida seperti erythromycin,
rapamycin, rifamycin dll.) atau iterative (contoh : lovastatin nonaketide synthase).
Dalam kebanyak PKSs terdapat juga loading module untuk memperoleh starter unit pada muka module
1 dan thioesterase yang bertanggung jawab untuk melepaskan produk pada modul akhir.
15
Asetat-Malonat : Poliketida
Iterative Type II terdiri dari kompleks multi enzym yang terdiri dari protein mono-functional. Sejauh ini
hanya ditemukan pada bakteri
à bertanggungjawab terhadap sintesis khalkon dan stilben dalam tanaman serta polyhidroksi fenol
dalam bakteria. Chalcone synthase adalah protein kecil dengan rantai polipetida tunggal dan terlibat
dalam biosintesis prekursor untuk flavonoid
Hipotesis : linker, yang didefinisikan sebagai rantai asam amino yang menghubungkan berbagai domain
dalam modular polyketide synthase, memainkan peran sangat penting dalam membentuk struktur dan
fungsi protein multimodular tersebut. Diyakini bahwa dynamic linkers tersebut membangun komunikasi
melalui kontrol terhadap pergerakan berbagai domain.
Terdapat dua jenis lingker :
1. intra-polypeptide linkers yang menghubungkan secara kovalen modul-modul yang berhubungan
contoh : antara modul 1 dan 2 dari DEBS)
2. inter-polypeptide linkers : linkers antara modul yang muncul dengan 2 polipeptida yang berbeda
contoh : antara modul 2 dan 3 dari DBES).