Salah satu tujuan utama mempelajari ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an adalah untuk
mengetahui dalam membunyikan huruf dari mahrajnya (tempat keluarnya), cara membaca
hukum-hukum bacaan, kalimat tepat untuk berhenti (waqaf), dan lain sebagainya. Jika kita bisa
mempraktekkannya, maka hal itu akan menjadikan kualitas bacaan kita semakin baik pula.
Membaca Al-Qur’an jauh berbeda dengan membaca hadist atau kalimat arab lainnya. Kesalahan
sepele dalam membaca harakat, huruf, dan kalimat akan mengubah maksa sesungguhnya dari Al-
Qur’an.
Jadi, tujuan selanjutnya dalam mempelajari ilmu tajwid adalah untuk mencegah terjadinya
kesalahan saat kita membaca Al-Qur’an, baik dari segi susunan kalimat, setiap kalimat, huruf,
maupun harakatnya. Karena kesalahan dalam bacaan Al-Qur’an akan berakibat mendapatkan
dosa.
Al-Qur’an adalah firman mulia dari Tuhan yang Maha Mulia. Jadi, tidak semestinya kita
membaca firman-Nya yang mulia secara asal-asalan tanpa memperhatikan mahraj, hukum
bacaan, dan lain-lainnya. Untuk itulah, tujuan serta manfaat ilmu tajwid adalah sebagai bentuk
akhlaq baik dalam membaca firman-Nya yang mulia.
Membaca Al-Qur’an bernilai ibadah bagi muslim yang mau membacanya. Tentu saja jika kita
berniat belajar ilmu tajwid untuk memperbaiki kualitas membaca Al-Qur’an semata-mata karena
Allah SWT, maka mempelajari ilmu tajwid merupakan salah satu bentuk ibadah.
Selain itu, kita sangat dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an dengan perlahan dan meresapi isi
serta makna yang terkandung dalam AL-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-
Muzammil ayat 4 :
Sekarang, silahkan Anda bertanya pada diri sendiri dan membayangkan bagaimana jika memang
para ulama’-ulama’ dulu tidak mengkonsep ilmu tajwid ?. Tentu saja, pada saat ini pastilah kaum
muslim akan membaca Al-Qur’an dengan asal-asalan tanpa mengetahui kaidah-kaidah penting
dalam membaca Al-Qur’an. Untuk itulah, ilmu tajwid juga bermanfaat untuk menjaga kemurnian
bacaan Al-Qur’an.