PENDAHULUAN
Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah
Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam. Salah satu pelajaran yang mengajarkan tentang
membaca Al-Quran dan isi kandungannya adalah mata pelajaran Quran Hadits.
Dalam Madrasah Tsanawiyah atau lebih dikenal dengan singkatan MTs, mata
pelajaran Quran Hadits menjadi suatu keharusan bagi peserta didik untuk mampu
1
2
pembentukan watak dan kepribadian peserta didik, tetapi secara substansial mata
peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai agama yang terkandung dalam Al-
Salah satu penekanan pada mata pelajaran Quran Hadits adalah kemampuan
membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid. Sebagaimana
Membaca Al-Quran merupakan hal yang penting, mengingat hal ini yang
pertama kali Allah perintahkan kepada Nabi Muhammad Saw dalam surah Al-Alaq
ayat 1-5:
yaitu menguasai ilmu tajwid, bisa melafalkan makharijul huruf dengan benar sesuai
kaidah ilmu tajwid, memperhatikan mad, waqaf dan sebagainya. Untuk mencapai
itu semua, mata pelajaran Quran Hadits harus didukung oleh metode tertentu yang
3
penting dalam membaca Al-Quran seperti makharijul huruf, sifatul huruf, ahkamul
dengan sebaik-baiknya, maka perlu penguasaan huruf, harakat, kalimat serta ayat-
ayah. Maka dari itu belajar tajwid perlu mendapatkan perhatian khusus, agar dalam
membaca al-Qur’an dapat terlaksana dengan baik dan benar perlu diberikan sejak
kurang menguasai. 60% siswa siswi kelas VIII MTs Al-Bazari membaca Al-Quran
dengan terbata-bata, 30% kurang menguasai pelafalan makharijul huruf dan 10%
kurang konsisten pada bacaan hukum mad ‘Iwadh, mad Layyin, dan mad ‘Aridh
Metode Bagdadi pada mata pelajaran Quran Hadits materi hukum bacaan mad
peserta didik, karena dalam metode ini peserta didik dituntut memperhatikan materi
yang disampaikan oleh guru melalui pendekatan lagu atau nadzom dan
pembelajaran tajwid dasar yang sederhana serta memudahkan siswa untuk belajar
membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Metode ini membuat peserta didik
belajar namun seperti bermain. Itulah sebagian besar perbedaan metode Bagdadi
5
dengan metode lainnya yang akan memberi pengalaman belajar guru dan siswa
tidak membosankan.
Mengingat pentingnya hal tersebut, maka penelitian ini tertuang dalam judul
Metode Bagdadi Pada Mata Pelajaran Quran Hadits (Penelitian Tindakan Kelas
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana proses penerapan metode Bagdadi pada siswa kelas VIII MTs Al-
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang
2. Proses penerapan metode bagdadi pada siswa kelas VIII MTs Al-Bazari
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur dan bahan
E. Kerangka Pemikiran
Irak. Metode ini merupakan metode paling tua yang ada di Indonesia karena telah
dipakai oleh orang-orang islam terdahulu dalam mempelajari cara membaca Al-
Quran dengan tersusun (Tarkibiyah), berurutan dan merupakan sebuah proses ulang
dengan menitik beratkan pada aspek huruf hijaiyah. Metode Bagdadi juga sering
disebut metode Eja, karena menampilkan huruf hijaiyah pada setiap bab
bagdadi ini, yaitu menggunakan metode nadzom atau bernyanyi yang sangat khas
menggunakan naghmah Arabi. Beberapa naghmah arab yang sering dipakai pada
nadzom Bagdadi adalah Hijaz, Jiharkah, dan juga Rast (Abdul Rosid Masykur,
2014).
7
sukar, dari yang umum sifatnya kepada materi yang terinci (khusus). Pada metode
Bab 3: Mengenai tasydid, mad, dan tempo dengung nun serta mim
tasydid.
panjang dan tidaknya huruf bacaan atau biasa disebut mad, dengung, tasydid, serta
Bab 5: Menulis kalimat. Murid mempraktekkan hasil bacaan yang telah ia kuasai
kedalam bentuk tulisan atau kalimat, ini bertujuan untuk membiasakan antara
bacaan dan penulisan kalimat Al-Quran yang benar sesuai dengan qaidah.
Metode Bagdadi ini menuntut guru dan siswa agar aktif dalam
pembelajaran, karena metode ini menekankan pada aspek kognitif dan psikomotor.
Dalam hal ini guru dan siswa akan belajar qaidah tajwid menggunakan
menulis Al-Quran ini salah satu metode yang efektif untuk diterapkan, Karena
dalam metode ini siswa akan belajar membaca Al-Quran menggunakan cara yang
8
menggunakan lagu hijaz, jiharkah, dan rast. Selain itu, metode ini mempunyai
bahasan yang berbeda setiap pertemuan yang dituangkan dalam bab pada setiap
terhadap huruf langsung maupun meghafal setiap makhraj yang ada dalam
melafalkan mad, tasydid, dan tempo dengung nun dan mim yang bertasydid. Bab 4
mad agar konsisten dalam melafalkannya dan mulai mengenalkan sifatul huruf jahr
dan hams. Kemudian Bab 5 menuntut siswa untuk mempelajari penulisan Al-Quran
Refleksi
Skema 1
Kerangka Berpikir
9
yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2013). Adapun
hipotesis dalam penelitian ini adalah: “menerapkan Metode Bagdadi diduga dapat
Dalam penelitian ini terlebih dahulu peneliti menelaah beberapa tulisan atau
skripsi yang berkaitan dengan apa yang hendak peneliti tuangkan dalam penulisan
skripsi ini. Adapun skripsi-skripsii yang telah ada sebelumnya sedikit memberikan
gambaran umum tentang sasaran yang akan peneliti sajikan dalam skripsi ini.
Dengan mempelajari skripsi yang telah ada, maka ada persamaan maupun
Pertama, skripsi yang ditulis oleh Toto Priyanto dengan judul “Efektifitas
Baik dan Benar (Studi Kasus di LPQ masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta)” Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2011. Pada skripsi tersebut membahas tentang efektifitas pelasanaan kegiatan
Quran santri LPQ masjid Fathullah, dimana hasilnya adalah sangat baik dan
mencapai nilai di atas rata-rata. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes baca Al-Quran
10
kelas finishing yang mencapai nilai rata-rata fashohah mencapai 79 dan nilai tajwid
81. Dari penelitian skripsi yang ditulis oleh Toto Priyanto memiliki kesamaan
dengan penelitian yang peneliti lakukan yakni membahas tentang metode baca tulis
Al-Qur’an namun terdapat perbedaan yakni subyek peneliti itu peserta didik MTs,
Fathullah UIN Syarif Hidayatullah. Namun tedapat perbedaan yakni skripsi yang
Kedua, skripsi yang telah ditulis oleh Arina Zulfa dengan judul “Penerapan
dicapai oleh siswa setelah adanya penerapan metode Qa’idah Bagdadiyyah adalah
penerapan metode ini. Hasilnya bisa dilihat dari kemajuan yang dicapai oleh siswa
dari sebelumnya yang tidak mengenal huruf hijaiyah menjadi lebih mengetahui dan
mampu membaca huruf-huruf hijaiyah dengan benar. Dari penelitian skripsi yang
ditulis oleh Arina Zulfa di atas memiliki kesamaan dengan penelitian yang peneliti
terdapat perbedaan yakni skripsi yang ditulis oleh Arina Zulfa meneliti
11
Ketiga, skripsi yang telah ditulis oleh Een Hujaemah dengan judul
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017.
tilawati tersebut. Hasilnya bisa dilihat dari kemajuan yang dicapai oleh siswa dari
sebelumnya yang tidak mengenal huruf hijaiyah menjadi lebih mengetahui dan
makharijul huruf dengan baik dan benar sesuai qoidah yang ada dalam metode
tilawati.
sedangkan peneliti memakai objek Metode Bagdadi. Selain itu terdapat perbedaan