Anda di halaman 1dari 3

Tugas Pengukuran Teknik A Nawwaf D021221023

Setiap pengukuran pada suatu specimen dilakukan oleh 10 orang berbeda menghasilkan data sebagai
berikut:

1. Pengukuran tebal plat menggunakan micrometer sekrup.

No. Tebal (plat) X2


1 1.65 mm 2.7225 mm
2 1.65 mm 2.7225 mm
3 1.65 mm 2.7225 mm
4 1.65 mm 2.7225 mm
5 1.65 mm 2.7225 mm
6 1.65 mm 2.7225 mm
7 1.65 mm 2.7225 mm
8 1.65 mm 2.7225 mm
9 1.65 mm 2.7225 mm
10 1.65 mm 2.7225 mm
=16.5 mm =27.225 mm

2. Pengukuran diameter kelereng menggunakan micrometer sekrup.

No. Diameter D2
1 2.7 mm 7.29 mm
2 2.7 mm 7.29 mm
3 2.7 mm 7.29 mm
4 2.7 mm 7.29 mm
5 2.7 mm 7.29 mm
6 2.7 mm 7.29 mm
7 2.7 mm 7.29 mm
8 2.7 mm 7.29 mm
9 2.7 mm 7.29 mm
10 2.7 mm 7.29 mm
=27 mm =72.9 mm

3. Pengukuran diameter koin menggunakan jangka sorong.

No. Diameter D2
1 15.69 cm 246.1761 cm
2 15.67 cm 245.5489 cm
3 15.79 cm 249.3241 cm
4 15.69 cm 246.1761 cm
Tugas Pengukuran Teknik A Nawwaf D021221023

5 16.02 cm 256.6404 cm
6 15.57 cm 242.4249 cm
7 15.57 cm 242.4249 cm
8 16.45 cm 270.6025 cm
9 16.44 cm 270.2736 cm
10 15.55 cm 241.8025 cm
=158.44 cm =2511.394 cm

4. Pegukuran diameter luar pipa menggunakan jangka sorong.

No. Diameter luar (pipa) D2


1 2.6 cm 6.76 cm
2 2.6 cm 6.76 cm
3 2.7 cm 7.29 cm
4 2.7 cm 7.29 cm
5 2.7 cm 7.29 cm
6 2.7 cm 7.29 cm
7 2.7 cm 7.29 cm
8 2.7 cm 7.29 cm
9 2.7 cm 7.29 cm
10 2.7 cm 7.29 cm
= 26.8 cm =71.84 cm

NO. Massa m2
5. Pengukuran diameter dalam pipa menggunakan jangka sorong.

No. diameter dalam D2


1 2.5 cm 6.25 cm
2 2.9 cm 8.41 cm
3 2.9 cm 8.41 cm
4 2.9 cm 8.41 cm
5 2.9 cm 8.41 cm
6 2.9 cm 8.41 cm
7 2.9 cm 8.41 cm
8 2.7 cm 7.29 cm
9 2.9 cm 8.41 cm
10 2.9 cm 8.41 cm
=28.4 cm =80.82 cm
Tugas Pengukuran Teknik A Nawwaf D021221023

6. Pengukuran massa menggunakan neraca Ohauss 4 lengan.

1 49.64 g 2464.130 g
2 49.63 g 2463.137 g
3 49.62 g 2462.144 g
4 49.60 g 2460.160 g
5 49.60 g 2460.160 g
=248.09 g =12309.73 g

Pembahasan :

Ketika melakukan pengukuran, kita bisa menggunakan penggaris, meteran, miktometer


sekrup, jangka sorong, dan neraca ohuass. Hasil pengukuran ini dihasilkan dari pengukuran
menggunakan alat jangka sorong, mikrometer sekrup, dan neraca ohauss. Alat pengukuran
tersebut memiliki kegunaan dan fungsi yang berbeda serta meliki ketelitian yang berbeda juga.
Pada alat jangka sorong berfungsi untuk mengukur ketebalan suatu benda, diameter suatu benda,
baik diameter dalam maupun diameter luar. Jangka sorong memiliki ketelitian 0,1 mm. Jangka
sorong memiliki skala utama dan skala nonius. Micrometer sekrup memiliki fungsi untuk
mengukur panjang benda dengan sangat teliti. Micrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm.
Mikrometer sekrup memiliki skala utama dan skala putar. Sedangkan neraca ohauss berfungsi
untuk mengukur massa suatu benda. Neraca ohauss memiliki berbagai macam bentuk, yaitu
neraca tiga lengan dan neraca empat lengan. Prinsip kerja neraca atau timbangan menggunakan
prinsip tuas.

Ketika pengukuran dapat terjadi kesalahan atau ketidakpastian, yaitu:


a. Kesalahan kalibrasi. Cara memberi nilai skala pada waktu pembuatan alat tidak tepat
sehingga berakibat setiap kali alat digunakan, suatu ketidakpastian melekat pada hasil
pengukuran. Kesalahan ini dapat diketahui dengan cara membandingkan alat tersebut
dengan alat baku. Alat baku, meskipun buatan manusia juga, dianggap sempurna padanya
hampir tidak terdapat kesalahan apapun.
b. Kesalahan titik nol. Titik nol skala alat tidak berimpit dengan titik nol jarum petunjuk
atau jarum tidak kembali tepat pada angka nol.
c. Kelelahan komponen alat. Misalnya dalam pegas; pegas yang telah dipakai beberapa
lama dapat agak melembek hingga dapat mempengaruhi gerak jarum penunjuk.
d. Gesekan-gesekan selalu timbul antara bagian yang satu yang bergerak terhadap bagian
alat yang lain

Anda mungkin juga menyukai