I. Seorang anak kecil – tanpa nama (Yohanes 6:9-13) Seorang anak kecil mempunyai 5 roti 2 ikan bekal anak kecil. Sesuatu yang sangat berharga buatnya. Anak kecil ini rela menyerahkan miliknya agar semua orang diberkati. Pertanyaan: “Jika situasi seperti ini terjadi pada kita apakah kita siap/rela memberikan sesuatu yang berharga yang kita miliki untuk memberkati orang lain?” II. Seorang janda di Sarfat (I Raja-raja 17:10-16) Janda di Sarfat hidup dalam kemiskinan/kekurangan. Janda hanya memiliki “segenggam tepung dan sedikit minyak”. Janda ini memiliki “iman” dan “ketaatan” yang besar dan kuat. Musim kering 3.5 tahun -> Lukas 4:25-28. Janda ini memberi: a. Dari keterbatasannya/kekurangannya b. Dengan ketaatan
III. Zakheus (Lukas 19:8)
Zakheus, kepala pemungut cukai, seorang yang kaya. Setelah bertemu Yesus, Zakheus “bertobat” dan mengambil keputusan yang drastis: a. Memberikan setengah dari kekayaannya untuk orang miskin. b. Mengembalikan 4x lipat kepada orang yang diperasnya. Penerapan: 1. Hendaknya pemberian kita disertai dengan sukarela. 2. Tetap bisa memberi meskipun dalam keterbatasan/kekurangan. 3. Memberi dengan ketaatan. 4. Memberi dalam kelimpahan.
Mengapa Orang-orang Kristen yang Tidak Mengembalikan Perpuluhan Menjadi Miskin dan Bagaimana Orang-orang Kristen yang Mengembalikan Perpuluhan Menjadi Kaya