Anda di halaman 1dari 46

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

MINGGU 1 - 4

Efrilia Rahmadona, S.ST, M.T


Aturan Perkuliahan
PENILAIAN

Kehadiran UAS (30%)


+
minimal Tugas UTS TUGAS
80% BESAR
(20%)

10% 15% 25% 50%

❑Syarat mengikuti UTS, kehadiran memenuhi minimal 40%


dari jumlah pertemuan wajib dan syarat UAS, kehadiran
memenuhi miimal 80% dari jumlah pertemuan wajib
Referensi Buku

Dasar-dasar Pedoman Desain Geometrik


Perancanangan Geometrik
Perencanaan Geometrik Jalan 2021
Jalan
Jalan Penerbit : Dirjen Bina Marga
Penulis : Suwardo Dan
Penulis : Silvia Sukirman
Iman Haryanto
Penerbit : UGM Press
Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu:
• Memahami latar belakang perencanaan geometrik.

• Memahami penampang melintang jalan.

• Memahami jalur lalu lintas

• Memahami jumlah lajur lalu lintas


PENGENALAN GEOMETRI
JALAN RAYA
DEFINISI
Perencanaan geometrik jalan merupakan suatu
perencanaan rute dari suatu ruas jalan secara lengkap,
menyangkut beberapa komponen jalan yang dirancang
berdasarkan kelengkapan data dasar, yang didapat dari
hasil survey lapangan, kemudian dianalisis berdasarkan
persyaratan perencanaan geometrik yang berlaku.
Konsep Dasar dan Parameter Geometri Jalan Raya
Perencanaan geometrik merupakan bagian dari suatu
perencanaan konstruksi jalan, meliputi rancangan pola arah
dan visualisasi dimensi nyata dari suatu trase jalan beserta
bagian – bagiannya, di sesuaikan dengan persyaratan
parameter pengendara dan lalu lintas.
Konsep Hierarki dan Fungsi Jaringan Jalan
Klasifikasi Jalan
Klasifikasi jalan sangat penting dilakukan di suatu
kota karena jalan di kota merupakan sistem
jaringan jalan yang bermanfaat untuk menampung
arus pergerakan orang atau barang dengan
kendaraan
Klasifikasi jalan
➢Klasifikasi Menurut Manfaat / Peruntukannya : jalan umum, jalan khusus,
jalan tol
➢Sistem : Jaringan Jalan Primer, Jaringan Jalan Sekunder
➢ Status dan wewenang : nasional, provinsi, kabupaten/kota, jalan desa
➢ Fungsi : arteri, kolektor,lokal, lingkungan
➢ Kelas (sesuai bidang lalu lintas dan angkutan jalan ) : I ; II ; IIIA ; IIIB ; IIIC
➢ Spesifikasi penyediaan prasarana : jalan bebas hambatan, jalan raya, jalan
sedang, jalan kecil
Arteri : Kota J1
– Kota J2
Kolektor : Kota
J2 – Kota J3
Lokal : Kota J1-
Persil
Kota J2 – Persil
PENAMPANG MELINTANG JALAN
❑ Penampang melintang
jalan merupakan
potongan melintang
tegak lurus sumbu jalan

❑ Pada potongan
melintang dapat terlihat
bagian-bagian jalan
Bagian Lalu Lintas
▪ Jalur lalu lintas
▪ Lajur lalu lintas
▪ Bahu jalan
▪ Median
▪ Trotoar
Jalur Lalu Lintas

❑ Jalur lalu lintas (Travelled way)


Khusus diperuntukkan untuk dilewati oleh satu rangkaian
kendaraan beroda empat atau lebih dalam satu arah, jalur terdiri
dari beberapa lajur. Lajur adalah bagian yang memanjang dengan
atau tanpa marka jalan yang memiliki lebar cukup untuk satu
kendaraan bermotor
❑ Jumlah lajur minimal untuk jalan 2 arah adalah 2 lajur
❑ Jalur lalu lintas 1 arah minimal terdiri dari 1 lajur lalu lintas
Lebar Lajur Lalu Lintas

❑ Sesuaikan dengan lebar kendaraan


(kendaraan penumpang 1,5 – 1,75m, (BM
kendaraan rencana mobil penumpang1,7
dan 2,5 m untuk truk/bis/semitrailer)
❑ Jalan lokal (kec. Rendah) lebar jalur min
5,5 m (2x 2,75m)
❑ Jalan arteri 3,25m -3,5 m
❑ Kemiringan melintang jalur lalulintas
bervariasi antara 2%-4% untuk perkerasan
fleksibel atau rigid
Bahu Jalan : jalur yang terletak berdampingan dengan jalur lalu lintas

Fungsinya :

1. Ruang untuk tempat berhenti sementara kendaraan.


2. Ruangan untuk menghindarkan diri dari saat-saat darurat.
3. Memberikan kelegaan pada pengemudi (meningkatkan kapasitas jalan).
4. Memberikan sokongan pada kontruksi perkerasan jalan dari arah samping
5. Ruangan pembantu pada waktu mengadakan pekerjaan perbaikan atau
pemeliharaan jalan.
6. Ruangan untuk lintasan kendaraan-kendaraan patroli, ambulans pada saat
darurat.
Jenis Bahu Jalan
• Bahu yang tidak diperkeras • Bahu yang diperkeras
Lebar Bahu Jalan

Lebar bahu jalan dipengaruhi


oleh :
• Fungsi Jalan
• Volume lalulintas
• Kegiatan disekitar jalan
• Ada atau tidaknya trotoar
Penentuan lebar bahu jalan
Median
Jalur yang terletak ditengah jalan untuk membagi jalan dalam masing-
masing arah
Fungsi Median :
❑ Menyediakan daerah netral yang cukup lebar dimana pengemudi masih
dapat mengontrol kendaraannya pada saat-saat darurat
❑ Menyediakan jarak yang cukup untuk membatasi/mengurangi kesilauan
terhadap lampu kendaraan yang berlawanan arah
❑ Menambah rasa kelegaan, kenyamanan dan keindahan bagi setiap
pengemudi
❑ Mengamankan kebebasan samping dari masing-masing arah arus lalulintas
Median jalan
TROTOAR
❑ Jalur Pejalan Kaki
(Pedestrian)
❑ Lebar trotoar ditentukan oleh
volume pejalan kaki, tingkat
pelayanan pejalan kaki dan
fungsi jalan (1,5 -3,0 m)
Bagian Drainase Jalan
❑ Saluran samping
❑ Kemiringan melintang jalur lalu lintas
❑ Kemiringan melintang bahu
❑ Kemiringan lereng
Saluran Samping (Drainase)
Fungsi saluran samping
❑ Mengalirkan air dari
permukaan perkerasan
jalan ataupun bagian luar
jalan
❑ Menjaga supaya
konstruksi jalan selalu
berada dalam keadaan
kering tidak terendam air
Kereb
Peninggian tepi perkerasan atau bahu jalan, dimaksudkan untuk
keperluan-keperluan drainase, mencegah keluarnya kendaraan
dari tepi perkerasan dan memberikan ketegasan tepi perkerasan
Berdasarkan fungsi, jenis kereb :
▪ Kereb peninggi, kendaraan yang direncanakan agar dapat
didaki kendaraan, misal di tempat parkir
▪ Kereb penghalang, direncanakan untuk menghalangi kendaraan
meninggalkan jalur
▪ Kereb berparit, direncanakan untuk membentuk sistem drainase
▪ Kereb penghalang berparit
Pengaman Tepi
Bertujuan Memberikan Ketegasan Tepi Badan Jalan Dan Mencegah
Kecelakaan
Jenis Pengaman Tepi :
❑ Pengaman Tepi Dari Besi (Guard Rail)
❑ Pengaman Tepi Dari Beton (Parapet)
❑ Pengaman Tepi Dari Tanah Timbunan
❑ Pengaman Tepi Dari Batu Kali
❑ Pengaman Tepi Dari Balok Kayu
Lapisan Perkerasan Jalan
Ruang Jalan : Rumaja, Rumija, Ruwasja (Ketentuan Baru)
RUANG JALAN
INTISARI
❖Jalur lalu lintas terdiri dari beberapa lajur lalu lintas
❖Lajur lalu lintas merupakan tempat untuk satu lintasan kendaraan
❖Lebar lajur lalu lintas bervariasi antara 2,75-3,5 m
❖Lereng melintang jalur lalu lintas bervariasi antara 1,5% – 5% yang berfungsi untuk
mengalirkan air hujan yang jatuh di atas perkerasan jalan
❖Bahan bahu jalan dibedakan berdasarkan bahu diperkeras dan bahu tidak diperkeras,
sedangkan letak bahu terdidi dari bahu kiri/bahu luar dan bahu kanan/bahu dalam
❖Besar lereng melintang bahu sesuai dengan material pembentuk bahu dan berfungsi
sebagai bagian dari drainase jalan
❖Trotoar dengan lebar 1,5 – 3 m merupakan sarana untuk pejalan kaki
❖Median sebagai pemisah arus lalu lintas berlawanan arah pada jalan-jalan dengan volume
lalu lintas tinggi
❖Saluran samping sebagai bagian dari drinase jalan dapat dibuat dari pasangan batu kali,
pasangan beton atau tanah asli
❖Kereb merupakan bagian peninggi tepi perkerasan jalan
LATIHAN SOAL

Gambarkan bagian-bagian jalan dan jelaskan sesuai dengan fungsinya


Kumpul tugas :

Email : efriliarahmadona@polsri.ac.id
Parameter Perencanaan Geometik
1. Kecepatan Rencana
2. Kendaraan Rencana
3. Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata (Lhr)
4. Volume Jam Rencana
5. Satuan Mobil Penumpang (Smp)
6. Kapasitas
7. Jarak Pandang
8. Gaya Sentrifugal

Anda mungkin juga menyukai