Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN PRAKTIK MENGGAMBAR TEKNIK

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Praktik
menggambar Teknik pada Program Studi S-1 Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Singaperbangsa Karawang Semester Ganjil Tahun Akademik
2023/2024

Oleh:
Kelompok 6

Adey Satrio Hermawan (2310631140060)


Khoir Nurul Hisan (2310631140029)
Leoni (2310631140030)
M. Surya Pamungkas (2310631140036)
Rizki Ahmad Fauzi (2310631140051)
Siti Kifayatussirriyah (2310631140053)
Yusrifana Bella Wasis (2310631140057)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM MENGGAMBAR TEKNIK

Setelah diperiksa dengan seksama, maka Laporan Akhir ini telah


memenuhi syarat dan ketentuan sebagai Laporan Akhir Praktik
Menggambar Teknik 2023 pada Program Studi S-1 Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang
Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024

Oleh:
Kelompok 6

Karawang, 27 Oktober 2023

Asisten praktikum 1 Asisten praktikum 2 Asisten praktikum 3

Billy Nugraha Aksyal Abi Maulana Sri Septiani

Asisten Praktikum 4 Asisten Praktikum 5

Krisna Apriansyah K. Wahyu Fitrianto

Koordinator Program Studi S-1 Dosen Pengampu Praktik


Teknik Industri Menggambar Teknik

H. Wahyudin , ST., MT Neneng Winarsih, ST., MT.


NIDN. 000401731 NIDN. 0324069101

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunia yang senantiasa dilimpahkan, sehingga Laporan Akhir Mata
Kuliah Praktik Menggambar Teknik 2023 yang berjudul “Laporan Praktik
Menggambar Teknik 2023” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan Mata Kuliah Praktik Menggambar Teknik ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Praktik Menggambar Teknik
pada Program Studi S-1 Teknik Industri Fakultas Teknik Unversitas
Singaperbangsa Karawang Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024. Dalam
penyusunan Laporan Mata Kuliah Praktik Menggambar Teknik ini, kami
mendapat banyak bantuan, bimbingan, dukungan serta arahan yang bermanfaat
dari banyak pihak. Untuk itu, dengan kesempatan kali ini kami menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-esarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam penulisan Laporan Praktik Menggambar Teknik diantaranya:
1. Ir. Iwan Nugraha Gusniar, S.T, M.T. sebagai Dekan Fakultas Teknik,
Universitas Singaperbangsa Karawang yang telah memberikan bantuan,
bimbingan dan dukungan kepada kami dalam penyusunan Laporan Mata
Kuliah Praktik Menggambar Teknik ini.
2. H. Wahyudin, S.T., M.T. sebagai Koordinator Program Studi S-1 Teknik
Industri, Universitas Singaperbangsa Karawang.
3. Neneng Winarsih, S.T. sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Praktikum
yang senantiasa memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan kepada kami
dalam penyusunan Laporan Akhir Mata Kuliah Praktik Menggambar Teknik
ini.
4. Bapak/Ibu Dosen seluruh Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa
Karawang yang juga senantiasa memberikan bantuan, bimbingan dan
dukungan kepada kami dalam penyusunan Laporan Mata Kuliah Praktik
Menggambar Teknik ini.
5. Billy Nugraha, Krisna Apriansyah K, Sri Septiani, Aksyal Abi Maulana, dan
Wahyu Fitrianto sebagai Asisten Praktikum yang menjadi pembimbing,
pengarah dan penanggungjawab akan berjalannya Praktik Menggambar

3
Teknik 2023 yang juga senantiasa selalu memberikan bantuan, bimbingan dan
dukungan kepada kami dalam menyusun Laporan Mata Kuliah Praktik
Menggambar Teknik ini.
6. Saudara/Saudari atau Rekan-Rekan seluruh Fakultas Teknik, Universitas
Singaperbangsa Karawang yang juga ikut membantu dan memberikan rasa
semangat serta motivasi kepada kami dalam penyusunan yang juga senantiasa
memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan kepada kami dalam
penyusunan Laporan Mata Kuliah Praktik Menggambar Teknik ini.
Kami menyadari bahwa Laporan Mata Kuliah Praktik Menggambar
Teknik ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan daripada
kelebihan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat konstruktif demi kesempurnaan Laporan Mata Kuliah Praktik
Menggambar Teknik ini dan juga berharap semoga gagasan ide atau inovasi yang
sederhana ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan teknologi pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Karawang, 27 Oktober 2023


Hormat kami,

Kelompok 6

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 6
1.1 Latar Belakang 6
1.2 Perumusan Masalah 6
1.3 Tujuan Praktikum 6
1.4 Manfaat Praktikum 6
1.5 Batasan Masalah 6
1.6 Sistematika Penulisan 6
BAB II LANDASAN TEORI 6
2.1 Gambar Teknik 6
2.1.1 Pengertian Gambar Teknik 6
2.1.2 Fungsi Gambar Teknik 6
2.1.3 Tujuan Gambar Teknik 6
2.2 Ketentuan Gambar Teknik 6
2.2.1 Alat dan Bahan Menggambar Teknik 6
2.2.2 Ketentuan Etiket dan Skala, Huruf & Angka, dan Garis 6
2.3 Macam-Macam Proyeksi 6
2.3.1 Proyeksi Orthogonal 6
2.3.2 Proyeksi Piktorial 6
2.4 AutoCAD 6
2.4.1 Pengertian AutoCAD 6
2.4.2 Kelebihan dan Kekurangan 6
2.5 Tools dan Kegunaanya 6

5
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak cara manusia menyampaikan semua pemikirannya atau
maksudnya baik secara lisan (suara) yang bersifat abstrak maupun lewat
sebuah alat atau berupa visual (gambar atau tulisan). Sejak dahulu kala
gambar sudah dipakai untuk berkomunikasi antar individu manusia dan
sampai sekarang cara berkomunikasi dengan gambar ini masih dipakai
bahkan dikembangkan dengan diterapkannya sebagai standar komunikasi
orang-orang teknik. Penerusan informasi adalah fungsi yang penting untuk
bahasa maupun gambar. Gambar bagaimanapun juga merupakan “bahasa
teknik”, oleh karena itu diharapkan bahwa gambar harus meneruskan
keterangan-keterangan secara tepat dan objektif.
Dalam penyampaian informasi dengan lisan (suara), kalimat yang
pendek, ringkas dan jelas harus mewakili semua yang ingin dikemukakan
oleh pembicara, sehingga pendengar akan mudah mengerti dengan apa yang
dimaksud oleh pembicara. Begitu pun dalam penyampaian informasi dengan
gambar (visual), informasi yang ringkas, lengkap dan mudah dimengerti
oleh pembaca. Dalam gambar informasi-informasi yang ingin diutarakan
diberikan dengan lambang-lambang tertentu. Maka dari itu dibuatlah standar
lambanglambang yang digunakan secara umum agar semua kalangan
pembaca, dari manapun orang itu berasal akan mengerti dengan apa yang
diutarakan penulis. Sebuah gambar adalah suatu bentuk goresan yang sangat
jelas dari benda nyata, ide atau rencana yang diusulkan untuk pembuatan
atau konstruksi selanjutnya. Gambar mungkin berbentuk banyak, tetapi
metode membuat gambar yang sangat jelas adalah sebuah bentuk alami
dasar dari komunikasi ideide yang umum. Pada dunia keteknikan gambar
yang berkaitan dengan keteknikan inilah yang dinamakan dengan gambar
teknik. Jadi gambar teknik bisa juga di istilahkan dengan gambar yang
bersifat tegas, terdiri dari garis-garis, simbol-simbol serta tulisan tegak yang
telah disepakati atau mempunyai standar tertentu.

7
Gambar Teknik sebagai suatu bentuk ungkapan dari suatu gagasan
atau pemikiran mengenai suatu sistim, proses, cara kerja, konstruksi,
diagram, rangkaian dan petunjuk yang bertujuan untuk memberikan
instruksi dan informasi yang dinyatakan dalam bentuk gambar, atau lukisan
teknis. Gambar teknik merupakan suatu alat komunikasi antara perencana
dengan pelaksana dalam bentuk bahasa gambar yang diungkapkan secara
praktis, jelas, mudah dipahami oleh kedua belah pihak. Jadi Gambar Teknik
sebagai suatu bentuk ungkapan dari suatu gagasan atau pemikiran mengenai
suatu sistim, proses, cara kerja, konstruksi, diagram, rangkaian dan petunjuk
yang bertujuan untuk memberikan instruksi dan informasi yang dinyatakan
dalam bentuk gambar, atau lukisan teknis.
Dalam perkuliahan, mata kuliah menggambar teknik merupakan salah
satu mata kuliah yang di sajikan pada semester 1 jurusan Teknik Industri
Universitas Singaperbangsa Karawang. Mata kuliah praktik menggambar
teknik adalah cabang industri yang mengaplikasikan macam-macam garis,
konstruksi dasar geometri, konstruksi geometri lingkaran, proyeksi dan
dimensi serta simulasi AutoCAD. Menggambar teknik memiliki hubungan
yang erat dengan cara pemahaman melalui bahasa gambar. Secara umumnya
adalah proses visualisasi arti yang tertuang dengan adanya aturan, etiket,
lambang ukuran dan lain - lain. Penguasaan gambar teknik akan membantu
mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas gambar pada mata kuliah
lanjutan, sehingga mahasiswa di tuntut untuk menguasai kemampuan
menggambar dan membaca gambar teknik.
Ilmu keteknikan sangat berhubungan erat dengan gambar teknik.
Gambar Teknik muncul sebagai bahasa gambar yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh kalangan ahli teknik. Menyampaikan ide dengan
menggunakan bahasa lisan, maka akan mengalami kesulitan dalam
mendeskripsikan sebuah ide tersebut. Maka dengan itu dibuatlah Gambar
Teknik. Gambar merupakan suatu alat untuk menyatakan maksud, pokok-
pokok pikiran atau gagasan dari seseorang perencana teknik (juru gambar)
kepada operator permesinan atau konsumen yang memerlukan informasi
teknik (Arif Setya Kurniawan, 2012). Sebuah gambar adalah suatu bentuk

8
goresan yang sangat jelas dari benda nyata, ide atau rencana yang diusulkan
untuk pembuatan atau konstruksi selanjutnya. Gambar mungkin berbentuk
banyak, tapi metode membuat gambar yang sangat jelas adalah sebuah
bentuk alami dasar komunikasi ide-ide yang umum dan abadi (Giesecke,
2000). Teknik adalah cara sistematis mengajarkan sesuatu. Teknik
merupakan suatu kiat, siasat, atau penemuan yang digunakan untuk
menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan langsung. Teknik harus
konsisten dengan metode (Wassid, 2011). Oleh karena itu, teknik harus
selaras dan serasi dengan pendekatan. Teknik adalah cara yang dilakukan
seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode (Adiulo,
2013).
Untuk dapat membaca dan memahami Gambar Teknik dengan baik,
harus mengetahui aturan-aturan dalam Gambar Teknik. Aturan-aturan dalam
Gambar Teknik bermacam-macam. Gambar Teknik menjadi dasar
pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki bagi seorang engineer
baik untuk berkomunikasi, memahami proses suatu sistem dengan
memperhatikan gambar kinerja sistem dan melakukan perbaikan sistem
melalui pemahaman terhadap gambar, serta mengetahui bagian-bagian dari
suatu sistem proses yang memerlukan penanganan khusus sehingga mampu
untuk mengurangi resiko kerja.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut terdapat beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan fungsi dari menggambar teknik?
2. Apa maksud dan tujuan dari menggambar teknik?
3. Apa syarat dan ketentuan dalam menggambar teknik?
4. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam menggambar teknik?
5. Apa saja proyeksi dan dimensi yang ada dalam menggambar teknik?
6. Bagaimana menggunakan AutoCAD dalam menggambar teknik?

9
1.3 Tujuan Praktikum
Berdasarkan penjelasan rumusan masalah di atas, dapat dikemukakan
beberapa tujuan praktikum yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dan fungsi dari menggambar teknik.
2. Mengetahui maksud dan tujuan dari menggambar teknik.
3. Mengetahui syarat dan ketentuan dalam menggambar teknik.
4. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam menggambar teknik.
5. Mengetahui proyeksi dan dimensi yang ada dalam menggambar teknik.
6. Mengetahui cara menggunakan AutoCAD dalam menggambar teknik.

1.4 Manfaat Praktikum


Manfaat yang dicapai setelah mahasiswa melakukan pratikum gambar
teknik antara lain:
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian dan fungsi dari menggambar
teknik.
2. Mahasiswa mampu memahami maksud dan tujuan dari menggambar
teknik.
3. Mahasiswa mampu memahami syarat dan ketentuan dalam
menggambar teknik.
4. Mahasiswa mampu mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam
menggambar teknik.
5. Mahasiswa mampu mengetahui proyeksi dan dimensi yang ada dalam
menggambar teknik.
6. Mahasiswa mampu mengetahui cara menggunakan AutoCAD dalam
menggambar teknik.

1.5 Batasan Masalah


Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, dalam pratikum ini
terdapat beberapa batasan sebagai berikut:
1. Mahasiswa hanya mengetahui pengertian dan fungsi dari menggambar
teknik.

10
2. Mahasiswa hanya mengetahui maksud dan tujuan dari menggambar
teknik.
3. Mahasiswa hanya mengetahui syarat dan ketentuan dalam menggambar
teknik.
4. Mahasiswa hanya mengetahui jenis alat dan bahan yang digunakan
untuk menggambar teknik.
5. Mahasiswa hanya mengetahui jenis proyeksi dan dimensi yang ada
dalam menggambar teknik.
6. Mahasiswa hanya mengetahui cara menggunakan AutoCAD dalam
menggambar teknik.

1.6 Sistematika Penulisan


Berdasarkan penjabaran latar belakang yang tersusun di atas, maka
dapat dideskripsikan menjadi beberapa sistematika penulisan dari praktik
menggambar teknik sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan
Dalam menyusun sebuah laporan diperlukan adanya pendahuluan
yang bermanfaat sebagai identitas laporan yang memvisualkan secara
umum, isi dari sebuah laporan. Pendahuluan terdiri atas latar belakang,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah dan sistematika penulisan. Dalam penulisan bab I pendahuluan
ini menggunakan font style Times New Roman, font size 14 pt (untuk
judul) dan 12 pt (untuk isi), line spacing 1.5, before and after line
spacing 0 and 0, bahasa asing atau inggris italic (jika diperlukan).
2. Bab II Landasan Teori
Dalam merumuskan sebuah laporan terdapat landasan teori yang
berisi mengenai definisi, konsep, dan juga proposisi yang telah tersusun
secara sistematis mengenai materi yang dibahas. Dalam catatan pustaka
yang terdiri dari pengertian dan fungsi gambar teknik, maksud dan
tujuan gambar teknik, alat dan bahan gambar teknik, syarat dan
ketentuan gambar teknik, macam-macam proyeksi dan dimensi,
prosedur praktikum, standar operasional prosedur, serta AutoCAD.

11
Dalam landasan teori terdapat macam-macam garis, kontruksi dasar
geometri, kontruksi dasar geometri lingkaran, proyeksi dan dimensi,
dan simulasi AutoCad.
3. Bab III Usulan Pemecahan Masalah
Dalam menyusun laporan, usulan pemecahan masalah juga
dibutuhkan dalam catatan pustaka yang terdiri dari flowchart atau bagan
alur kegiatan praktik menggambar teknik dan deskripsi usulan
pemecahan masalah yang terdiri dari: mulai, studi literatur, tugas
pendahuluan, kuis, responsi, asistensi, diskusi, pelaksanaan praktik I-V,
penulisan laporan, pengumpulan gambar dan laporan, selesai.
4. Bab IV Hasil dan Pembahasan
Dalam catatan pustaka laporan, pada bab ini terdiri dari dua sub
bab yaitu, daftar nama anggota kelompok; Adey Satrio Hermawan
(2310631140060), Khoir Nurul Hisan (2310631140029), Leoni
(2310631140030), Muhammad Surya Pamungkas (2310631140036),
Rizki Ahmad Fauzi (2310631140051), Siti Kifayatussirriyah
(2310631140053), Yusrifana Bella Wasis (2310631140057), dan hasil
gambar yang diperoleh.
5. Bab V Analisa
Dalam penyusunan laporan ini, diperlukan adanya analisa
mengenai langkah-langkah, alat dan bahan dalam menggambar teknik
untuk mengetahui gambaran disertai perhitungan agar dapat
memperjelas keadaan atau karakteristik.
6. Bab VI Penutup
Dalam penyusunan laporan ini, diperlukan adanya bab penutup
sebagai jawaban atas hal-hal yang sudah dipresepsikan dan harapkan
dengan kenyataan pengalaman yang sudah diperoleh selama praktek
dengan kesimpulan atas seluruh hasil untuk dikaji secara lanjut.

12
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Gambar Teknik


2.1.1 Pengertian Gambar Teknik
Gambar teknik adalah gambar untuk penyampaian informasi,
penyimpanan dan penggunaan keterangan (data teknis), dan cara-
cara pemikiran (perencanaan) dalam penyiapan informasi (Santoso,
2013). Gambar teknik merupakan dasar bagi semua desain, dasar
bagi penelitian, serta dasar untuk membuat produk. Gambar teknik
merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli teknik. Oleh
karena itu, gambar teknik sering juga disebut sebagai bahasa teknik
atau bahasa bagi kalangan ahli-ahli teknik. Sebagai suatu bahasa,
gambar teknik harus dapat meneruskan keterangan-keterangan
secara tepat dan objektif (Ohan Juhana, 2018). Gambar teknik adalah
gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-cara, ketentuan-
ketentuan, aturan-aturan, yang telah disepakati bersama oleh ahli-
ahli teknik.
Sebagai suatu bahasa, Gambar Teknik harus dapat meneruskan
keterangan-keterangan secara objektif dan tepat. Keterangan-
keterangan dalam gambar, yang tidak dapat dinyatakan dalam
bahasa, harus diberikan secukupnya sebagai lambang-lambang.
Keterangan-keterangan atau informasi tersebut harus lengkap dan
jelas supaya ide atau gagasan ahli teknik dapat dibaca dan dipahami
oleh pembaca gambar. Oleh karena itu, berapa banyak dan berapa
tinggi mutu keterangan yang dapat diberikan dalam gambar,
tergantung dari bakat perancang gambar (Design drafter). Sebagai
juru gambar sangat penting untuk memberikan gambar yang tepat
dengan mempertimbangkan pembacanya. Untuk pembaca, penting
juga berapa banyak keterangan yang dapat dibacanya dengan teliti
dari gambar (Sato, 1986).

13
Menggambar teknik adalah suatu pekerjaan membuat gambar-
gambar teknik yang menunjukkan bentuk dan ukuran dari suatu
benda atau konstruksi dengan ketentuan dan aturan sesuai standar
yang di sepakati bersama yang dinyatakan di atas kertas gambar.
Penunjangan pembelajaran di Teknik industri ini kita memakai
standar dengan ketentuan dan aturan berdasarkan standar ISO.
(International Organisation for Standarisation) yaitu sebuah
badan/lembaga internasional untuk standarisasi. Di samping ISO
sebagai sebuah badan internasional (antar bangsa), di negara-negara
tertentu ada yang memiliki badan standarisasi nasional yang cukup
dikenal di seluruh dunia. (Eko Wahyu Abryandoko, 2020).
Menggambar teknik merupakan suatu teknik menggambar
dasar yang diajarkan mulai dari menggoreskan sepenggal garis yang
sangat jelas dari benda nyata, ide atau rencana yang diusulkan untuk
pembuatan atau kontruksi selanjutnya (Purwanto, 2016).
Menggambar teknik adalah salah satu unsur pokok dalam
perencanaan, selain itu juga suatu metode penuangan ide yang harus
dapat dibaca oleh pihak-pihak lain yang terkait. Presisi, akuransi,
standarisasi gambar teknik merupakan syarat utama dalam
menggambar dan bagi calon teknisi. Syarat tersebut bukan lagi
merupakan aturan yang harus dipenuhi, tetapi sudah merupakan
sikap dan perilaku dalam melaksanakan karya teknik. Menggambar
teknik memiliki fungsi sebagai media penyampaian informasi yang
komunikatif karena gambar dapat dimengerti, terukur (memiliki
skala), akurat (presisi tepat teknis), efektif (tepat dalam penggunaan),
serta estetik (keindahan). Gambar teknik yang komunikatif dan
lengkap (skala, notasi, legenda) tidak akan menimbulkan tafsiran
yang berbeda bagi orang yang melihatnya, karena gambar yang
dibuat telah mengikuti kesepakatan gambar berdasarkan standar
internasional (Rasul, 1998). Menggambar teknik lebih dianggap
sebagai perancangan suatu produk teknologi (satuan operasi) dalam
proses operasi. Fungsi perancangan pada zaman modern sekarang

14
berbeda dengan zaman pra-kebangkitan sains teknologi (berkisar
abad ke-9 sampai ke-18) (Siregar, 2010). Dari pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa, gambar teknik adalah suatu media untuk
menyampaikan gagasan, ide, informasi, dari seorang ahli teknik
kepada orang lain agar orang lain dapat mengerti maksud atau
gagasan dari seorang ahli teknik tersebut.
2.1.2 Fungsi Gambar Teknik
1. Penyampaian informasi
Gambar bertujuan untuk meneruskan maksud dari
perancang dengan tepat kepada seseorang yang bersangkutan,
baik kepada perencana proses, pembuatan, pemeriksaan,
perakitan dsb. Orang-orang yang berkaitan tidak hanya orang
dalam industi sendiri, tetapi juga orang-orang dalam industri sub
kontrak ataupun orang-orang asing dengan Bahasa lain. Gambar
perlu di tafsirkan sebagai penentuan secara objektif. Untuk itu
standar-standar, sebagai tata bahasa teknik, digunakan untuk
menyediakan ketentuan ketentuan yang cukup.
2. Pengawetan, penyimpanan dan penggunaan keterangan
Gambar adalah data teknis yang amat baik, dimana
teknologi dari suatu perusahaan dikumpulkan dan dipadatkan.
Oleh karena, itu gambar bukan hanya diawetkan untuk
menyuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan ataupun untuk
diperbaiki, tetapi gambar-gambar tersebut diperlukan untuk
disimpan dan dipergunakan sebagai bahan informasi untuk
rencana-rencana baru yang akan datang. Untuk itu diperlukan
cara-cara penyimpanan, kodefikasi nomor urut gambar dan
sebagainya.
3. Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi
Dalam perencanaan, rancangan abstrak yang melintas
dalam kepikiran dituangkan dalam bentuk gambar pertama-tama
masalah dianalisa dan disintesa dengan gambar, setelah itu
gambar diteliti dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang,

15
sehingga bisa mendapatkan gambar-gambar yang sempurna.
Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar,
tetapi juga berfungsi untuk peningkat daya berpikir untuk
perencana. Oleh karena itu, orang teknik tanpa kemampuan
menggambar, kurang dalam penyampaian keinginan, maupun
kekurangan cara menerangkan seuatu yang sangat penting.
4. Menuangkan Gagasan untuk Pengembangan
Gagasan seorang perancang untuk membuat gambar
teknik, awalnya berupa konsep abstrak dalam pikiran seorang
perancang. rancangan abstrak tersebut dituangkan dalam bentuk
gambar sketsa, tetapi sebelum itu masalah tersebut perlu
dianalisa dan digabungkan, setelah itu gambar diteliti dan
dievaluasi. Proses ini dilakukan secara berkali-kali, sehingga
didapatkan gambar yang terbaik. Oleh karena itu, gambar tidak
hanya sekadar gambar, tetapi juga berfungsi untuk peningkat
daya berpikir untuk perencana. Oleh karena itu, seorang teknik
tanpa kompetensi menggambar, akan kurang baik dalam
penyampaian keinginan, maupun kurang baik dalam
menerangkan sesuatu yang sangat penting.
2.1.3 Tujuan Gambar Teknik
1. Internasional gambar
Peraturan-peraturan gambar dimulai dengan persetujuan
bersama antara orang-orang bersangkutan, dan kemudian
menjadi bentuk standar perusahaan. Standar perlu disamakan
agar tujuan dapat dicapai, penunjukan-penunjukan dalam harus
sama secara internasional, maupun ketentuan-ketentuan dari
pengertian cara-cara penunjukan lambang harus diseragamkan
secara internasional.
2. Perumusan gambar
Hubungan yang erat antara bidang-bidang industri yang
masing-masing bidang akan mencoba untuk mempersatukan dan
mengidentifikasi standar-standar gambar.

16
3. Mempopulerkan gambar
Untuk mempopulerkan gambar, dan gambar itu harus jelas
dan mudah, peraturan-perturan dan standar sederhana dan
eksplisit sangat diperlukan.
4. Sistematika gambar
Mengingat gambar kerja saja, isi gambar menyajikan
banyak perbedaan-perbedaan, tetapi tanda-tanda toleransi
ukuran, toleransi bentuk dan keadaan permukaan juga. Selain
itu, bersamaan dengan sistematika teknologi, pentingnya gambar
dengan lambang grafis telah meningkat, dan lambang-lambang
ini digunakan secara luas sebagai diagram balok atau aliran
proses dalam berbagai bidang industri.
5. Penyederhanaan gambar
Penghematan tenaga kerja dalam menggambar sangat
penting, bukan hanya untuk mempersingkat waktu, tetapi juga
untuk meningkatkan mutu rencana.
6. Modernisasi gambar
Bersamaan dengan kemajuan teknologi, standar gambar
juga mengikutinya. Dapat disebutkan di sini cara-cara modern
yang telah dikembangkan seperti misalnya perencanaan dengan
bantuan komputer, perencanaan mengguanakan AutoCAD.
2.2 Ketentuan Gambar Teknik
Dalam menggambar teknik terdapat beberapa ketentuan yang di pakai
oleh juru gambar yang menjadi acuan dalam proses pembuatan gambar
teknik tersebut. Ketentuan yang dimaksud adalah alat dan bahan,
standarisasi huruf dan angka, standarisasi garis dan skala gambar yang
digunakan dalam proses menggambar teknik, International for
Standardization (ISO). Sebuah gambar teknik atau desain yang telah dibuat
oleh seorang juru gambar atau insinyur teknik perlu mengikuti acuan

17
standar yang telah ditetapkan. Acuan standar yang digunakan dalam
menggambar teknik (Desain Perancangan). International for
Standardization (ISO) adalah acuan standar yang digunakan dalam
menggambar teknik berskala Internasional dan diakui oleh para insinyur
dunia. Hal ini berlaku di belahan bumi manapun, alasannya adalah:
1. Fungsi standarisasi gambar teknik untuk memberi kepastian untuk
pembaca dan pembuat dalam mematuhi aturan-aturan gambar.
2. Membuat simbol-simbol yang digunakan oleh para perancang dan
pembaca menjadi seragam.
3. Menjadikan gambar teknik sebagai media komunikasi yang baku antara
perancang dan pembaca.
4. Memudahkan kerjasama antar industri dalam memproduksi benda
teknik dalam jumlah besar.
5. Melancarkan produksi atau distribusi suku cadang benda teknik.
Jika ISO menjadi acuan internasional, maka tiap negara memiliki
standar desain perancangan teknik masing-masing. Diantaranya adalah
Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Indonesia, ANSI (American
National Standard Institute) untuk Amerika, NNI (Nederland Normalisatie
Institut) untuk Belanda, JIS (Japanese Industrial Standard) untuk Jepang,
dan DIN (Deutsche Industrie Normen) untuk Jerman.
2.2.1 Alat dan Bahan Menggambar Teknik
1. Kertas

Gambar 2.1 Kertas Gambar


Sumber: (Abryandoko, 2020)

18
Kertas gambar merupakan salah satu hal terpenting dalam
menggambar. Kertas gambar berfungsi sebagai media tempat
menggambar. Selain itu kertas gambar juga berfungsi untuk
output hasil cetak gambar. Untuk membuat gambar teknik,
dilakukan dengan menggunakan ukuran kertas yang sudah
standar. Ada beberapa macam ukuran kertas yang dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan dari gambar yang akan
dibuat. Ukuran-ukuran kertas gambar sebagai berikut ini:
Tabel 2.1 Ukuran Kertas Gambar
Standar Lebar Panjang Tepi kiri Tepi lain
A0 841 1189 20 10
A1 594 841 20 10
A2 420 594 20 10
A3 297 420 20 10
A4 210 297 20 5
A5 148 210 20 5
A6 105 148 20 5
Sumber: (Khumaedi, 2015)

Untuk ukuran kertas gambar A3, A2, A1, dan A0,


kedudukan kertasnya adalah mendatar (lebar pada arah tegak,
dan panjang pada arah datar). Sedangkan untuk ukuran kertas
A4, A5, dan A6, kedudukan kertasnya adalah tegak (lebar pada
arah datar, dan panjang pada arah tegak). Untuk mendapatkan
ukuran kertas gambar tersebut adalah dengan cara membagi dua
panjangnya, sehingga ukuran:
a. A1 adalah ½ dari A0.
b. A2 adalah ½ dari A1.
c. A3 adalah ½ dari A2.
d. A4 adalah ½ dari A3.

19
Gambar 2.2 Ukuran Kertas Gambar
Sumber: (Satan, 2014)

2. Pensil
Pensil adalah alat menggambar yang paling banyak
dipakai untuk latihan mengambar atau menggambar gambar
teknik dasar, terdiri dari batang pensil dan isian pensil. Pensil
digunakan untuk memberikan efek arsiran, efek terang dan
gelap, sehingga hasil gambar akan jadi tampak lebih nyata. alat
ini memilik standar sendiri pada ujung pensil, gunanya untuk
memperlihatkan jenis ketebalan garis pada gambar teknik.
Pensil gambar berdasarkan bentuk adalah sebagai berikut:
a. Pensil Batang

Gambar 2.3 Pensil


Sumber: (Abdurrohman, 2020)

20
Pada pensil ini, antara isi dan batang menyatu. Untuk
menggunakan pensil harus diraut terlebih dahulu. Habisnya
isi pensil bersamaan dengan habisnya batang pensil. Berikut
adalah standar ketebalan yang dihasilkan oleh pensil:
Tabel 2.2 Tingkat Kekerasan Pensil
Lunak Sedang Keras Keterangan
2B B 4H H = Hard
3B HB 5H B = Black
4B F 6H HB = Half Black
5B H 7H F = Firm
6B 2H 8H
7B 3H 9H
Sumber: (Abdurrohman, 2020)
b. Pensil Mekanik

Gambar 2.4 Pensil Mekanik


Sumber: (Abdurrohman, 2020)

Pada pensil mekanik, antara batang dan isi pensil


terpisah. Jika isi pensil habis, isi pensil dapat diisi ulang.
Batang pensil tidak bisa habis. Pensil mekanik memiliki
ukuran berdasarkan diameter mata pensil, misalnya 0,3 mm,
0,5 mm, dan 1,0 mm.
3. Penghapus

Gambar 2.5 Penghapus


Sumber: (Abdurrohman, 2020)

21
Penghapus digunakan sebagai alat koreksi pada gambar.
Penghapus yang dimaksud adalah penghapus yang digunakan
untuk mengoreksi garis gambar yang terdapat pada kertas
gambar. Untuk itu penghapus yang digunakan mengoreksi
kesalahan pada gambar terdapat penghapus pensil (menghapus
garis yang dihasilkan pensil di atas kertas biasa).
4. Penggaris
Penggaris (Mistar) merupakan alat gambar yang berfungsi
sebagai alat bantu untuk membuat garis lurus dan sebagai alat
ukur. Penggaris memiliki tingkat ketelitian 1 mm dan 0,5 mm
serta terbuat dari baja atau plastik. Penggaris dalam gambar
teknik merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah
menarik garis. Penggaris merupakan alat bantu untuk
menggambar garis atau bentuk-bentuk bangunan. Berdasarkan
bentuk dan fungsinya, penggaris dibedakan menjadi dua macam:
a. Penggaris lurus

Gambar 2.6 Penggaris Lurus


Sumber: (Abdurrohman, 2020)

Berbentuk persegi panjang dan lurus dengan ukuran


dalam cm/mm/inci.
b. Penggaris segitiga

Gambar 2.7 Penggaris Segitiga


Sumber: (Abdurrohman, 2020)

22
Berbentuk segitiga sama sisi atau segitiga siku dengan
satuan ukuran cm/inci/mm. Penggaris segitiga terdiri dari
satu penggaris segitiga bersudut 45°, 90°, 45° dan satu buah
penggaris bersudut 30°, 90° dan 60°. Sepasang penggaris
segitiga ini digunakan untuk membuat garis-garis sejajar,
sudut- sudut istimewa, dan garis yang saling tegak lurus.
5. Jangka

Gambar 2.8 Jangka


Sumber: (Abdurrohman, 2020)

Jangka adalah suatu alat yang digunakan untuk


menggambar lingkaran atau busur. Dalam artian lain, jangka
berfungsi membuat lingkaran atau setengah lingkaran
(lengkung/arc). Selain lingkaran jangka gambar juga
difungsikan untuk membuat gambar lingkaran (sudut), gambar
proyeksi, dan gambar geometris.
Jangka biasanya terbuat dari besi dan terdiri atas dua
bagian/kaki yang dihubungkan oleh engsel dan dapat diatur
bukaannya. Salah satu kaki jangka mempunyai jarum di
ujungnya dan pensil di kaki yang lain atau dapat juga memakai
pena. Jangka yang baik memiliki bagian-bagian yang dapat
diatur atau setting sesuai dengan keperluan penggambaran dan
juga dengan jarum penusuk yang kecil dan runcing. Jangka
dalam gambar teknik dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Jangka gambar besar, dipergunakan seorang gambar teknik
agar dapat membuat diameter lingkaran sekitar 100 sampai
200 mm.

23
b. Jangka gambar menengah, dipergunakan seorang gambar
teknik agar dapat membuat diameter lingkaran 20 sampai
100 mm.
c. Jangka gambar kecil, dipergunakan seorang gambar teknik
agar dapat membuat diameter lingkaran 5 sampai 30 mm.
6. Busur Derajat

Gambar 2.9 Busur Derajat


Sumber: (BSE, 2013)

Busur derajat digunakan untuk membagi sebuah sudut


menjadi sama besar. Busur derajat pada umumnya terbuat dari
plastik atau mika bening serta dilengkapi dengan garis-garis
pembagi mulai dari sudut 0 sampai dengan 180 namun ada
pula yang dimulai dari sudut 0 sampai dengan 360.
7. Mal
Mal digunakan untuk membantu membuat pola-pola
tertentu seperti huruf, angka, maupun lambang sehingga waktu
menggambar lebih efisien dan lebih cepat. Selain itu, mal juga
difungsikan untuk membuat berbagai macam garis, mulai dari
garis kurva (lengkung), hiperbola, dan elips. Berikut ini jenis-
jenis penggaris mal:
a. Mal huruf dan angka

Gambar 2.10 Mal Huruf dan Angka


Sumber: (Abdurrohman, 2020)

24
Mal huruf dan angka adalah sebuah alat gambar yang
digunakan untuk menggambar huruf dan angka, agar
diperoleh tulisan yang rapi dan seragam dan mengikuti
standar ISO. Mal ini memiliki ukuran yang bermacam-
macam, seperti 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1,4; dan 2 mm.
b. Mal lingkaran

Gambar 2.11 Mal Lingkaran


Sumber: (Abdurrohman, 2020)

Mal lingkaran berfungsi untuk membuat bentuk


lingkaran dengan diameter tertentu sesuai dengan diameter
yang tersedia pada mal lingkaran.
c. Mal elips

Gambar 2.12 Mal Elips


Sumber: (Abdurrohman, 2020)

Mal jenis ini berfungsi membuat bentuk elips. Mal


elips digunakan untuk membuat elips-elips kecil. Sama
dengan mal lingkaran, mal elips juga dilengkapi dengan
empat garis sumbu.

25
d. Mal lengkung

Gambar 2.13 Mal Lengkung


Sumber: (Abdurrohman, 2020)

Mal ini berfungsi untuk membuat garis lengkung atau


kurva. Dengan kata lain, mal lengkung berfungsi untuk
melukiskan garis-garis lengkung istimewa yang tidak biasa
dilukiskan oleh alat lainnya.
e. Mal Bentuk

Gambar 2.14 Mal Bentuk


Sumber: (Andriana, 2022)

Mal jenis ini biasa digunakan untuk membuat bentuk-


bentuk yang sederhana. Untuk membuat gambar geometri
dan simbol-simbol tertentu dengan cepat digunakan mal
bentuk.
8. Meja gambar
Meja gambar digunakan untuk menggambar. Meja ini
terbuat dari papan kayu rata, kemiringannya dapat disesuaikan,
dan di atasnya ditempatkan kertas gambar. Meja gambar terdiri
dari rangka meja gambar dan daun meja gambar. Tidak seperti
meja biasa, meja gambar dapat diubah-ubah ketinggian dan
kemiringan daun mejanya. Bahan daun meja ada bermacam-

26
macam, yaitu: daun meja dari papan non-magnetik, papan
berlapis magnet, dan kaca rayben. Berikut ini penjelasan
mengenai beberapa jenis meja gambar.
a. Meja gambar manual

Gambar 2.15 Meja Gambar Manual


Sumber: (Abdurrohman, 2020)

Meja gambar jenis ini memiliki mekanisme yang


sederhana, yakni tidak dapat mengubah sudut elevasi atau
kemiringannya (fixed).
b. Meja gambar mekanik

Gambar 2.16 Meja Gambar Mekanik


Sumber: (Abdurrohman, 2020)

27
Meja gambar jenis ini memiliki mekanisme yang
dapat diatur sudut elevasi dan ketinggiannya secara
mekanik.
c. Meja gambar hidrolik

Gambar 2.17 Meja Gambar Hidrolik


Sumber: (Abdurrohman, 2020)

Meja gambar jenis ini memiliki mekanisme yang


dapat diatur elevasi dan ketinggiannya dengan
memanfaatkan tenaga hidrolik.
2.2.2 Ketentuan Etiket, Skala, Huruf & Angka, dan Garis
Terdapat beberapa aturan yang harus diperhatikan dan patuhi
dalam membuat sebuah gambar teknik, aturan ini dibuat untuk
menstandarkan gambar. Salah satunya adalah mengetahui ketentuan
etiket dan skala, mengetahui penulisan huruf dan angka pada gambar
teknik serta mengetahui ketentuan garis.
a. Etiket
Etiket gambar atau kepala gambar adalah bagian dari
gambar yang memuat tentang data atau informasi dari gambar
tersebut. Etiket merupakan bagian yang harus dicantumkan
dalam gambar teknik, karena di sinilah akan di tempatkan
informasi penting tentang gambar tersebut. Setiap gambar kerja
selalu ada etiketnya. Etiket dibuat di sebelah kanan bawah kertas
gambar. Dalam pembuatan etiket atau kepala gambar terdiri dari
beberapa jenis. Berbagai jenis etiket gambar teknik ini memiliki
bentuk yang berbeda-beda. oleh karena itu, dalam

28
pembuatannya harus disesuaikan dengan standar
perusahaan/lembaga yang ada. Pada etiket/kepala gambar ini
kita dapat mencantumkan :

1. Nama (pembuat gambar),


2. Nama gambar,
3. Nama instansi/perusahaan,
4. Nomor gambar,
5. Tanggal gambar dibuat atau selesainya gambar,
6. Tanggal diperiksanya gambar dan nama yang memeriksa,
7. Ukuran kertas gambar,
8. Skala gambar,
9. Proyeksi gambar,
10. Satuan ukuran,
11. Jurusan,
12. Keterangan,
13. Berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar.

Gambar 2.18 Etiket


Sumber: (UPI, 2004)

Keterangan :
a. Untuk nama gambar
b. Untuk nama instansi/sekolah/perusahaan
c. Untuk skala gambar
d. Untuk no.absen, kelas dan tugas/simbol proyeksi
e. Untuk kata ”Digambar”
f. Untuk kata ”Dilihat’

29
g. Untuk kata ”Diperiksa”
h. Untuk kata ”Disetujui”
i. Untuk tanggal, bulan dan tahun pembuatan gambar
j. Untuk nama pembuat gambar
b. Skala
Skala adalah perbandingan ukuran gambar dengan ukuran
sebenarnya. Atau juga dapat dikatakan bahwa skala adalah
perbandingan antara objek aslinya turunan pandangan, baik
perbandingan diperbesar ataupun perbandingannya diperkecil
dari bentuk aslinya. Pada gambar Arsitektur, Sipil, dan bangunan
lainnya, skala dipakai untuk mengecilkan ukuran sebenarnya.
Contohnya dalam penyajian gambar layout, struktur dan detail
pada kertas gambar. Pemakaian skala pada gambar berarti
menyatakankan perbandingan nyata dari benda. Skala kecil
biasanya kurang memperlihatkan dengan jelas detail yang
dihendaki secara penuh. Sedangkan skala besar untuk
menghindari salah pembacaan gambar untuk menggambar
benda dalam kertas.

30
Gambar 2.19 Tabel Skala
Sumber : (Rauf, 2023)

c. Huruf dan Gambar


Huruf dan angka yang dipakai pada gambar teknik, yang
dianjurkan oleh ISO 3098/11974 harus mudah dibaca dan dapat
ditulis miring 75° atau tegak. Contoh atau gambaran dari huruf
dan angka yang dipakai adalah sebagai berikut:
1) Penulisan Huruf dan Angka Tegak

31
Gambar 2.20 Huruf dan Angka Tegak
Sumber: (BSE, 2013)

2) Penulisan Huruf dan Angka Miring (75°)

Gambar 2.21 Huruf dan Angka Miring


Sumber: (BSE, 2013)
3) Perbandingan Tinggi serta Lebar Ukuran Huruf Standar
Perbandingan tinggi dan lebar huruf diambil dari
perbandingan ukuran kertas yang distandarkan, yaitu √2 : 1.
4) Ketentuan serta Ukuran Huruf dan Angka yang Dianjurkan
Ketentuan – ketentuan ukuran huruf yang dianjurkan
dapat dilihat pada tabel berikut:

32
Tabel 2.3 Huruf dan Angka Standar

Perbandingan
Sifat
Type A Type B
Tinggi huruf H h

( 1014 ). h ( 107 ) . h
Tinggi huruf kecil

( 142 ). h ( 102 ) . h
Jarak antar huruf

( 2014 ). h ( 1410 ). h
Jarak antar garis

( 146 ). h ( 106 ) . h
Jarak antar kata

( 141 ). h ( 101 ) . h
Tebal huruf

Sumber: (BSE, 2013)

Keterangan tabel:
a) Tinggi huruf kecil; tinggi huruf kecil disini adalah
tinggi huruf kecil diantara huruf yang dipakai, tinggi
huruf kecil ini tanpa tangkai dan kaki (huruf b, k, l =
bertangkai dan j, g = berkaki).
b) Tinggi huruf kecil untuk tipe A = (10/14).h dan untuk
tipe B = (7/10).h.
c) Jarak antar huruf; jarak antar huruf disini adalah jarak
antara huruf yang satu dan lainnya dalam satu kata.
Untuk tipe A (2/14).h dan untuk tipe B (2/10).h.
d) Jarak antar garis; jarak antar garis di sini adalah jarak
antara batas bawah huruf besar di atas dan batas atas
huruf besar di bawah.
e) Jarak antar kata; bila dalam suatu kalimat ada dua kata
yang disambung (misalnya baja nikel) maka jarak
antara kata baja dan nikel tersebut dianjurkan sebagai
berikut: untuk penggunaan tipe huruf A jaraknya 6/14.h
dan untuk tipe huruf B jaraknya 6/10.h.

33
f) Tebal huruf yaitu tebal pena yang digunakan untuk
membuat huruf. Ukuran pena tersebut harus
disesuaikan dengan tinggi huruf dan tipe huruf yang
digunakan. Tebal huruf yang dianjurkan untuk tipe A
adalah 1/14.h dan untuk tipe B yaitu 1/10.h.
5) Ukuran serta Perbandingan Huruf dan Angka yang
Dianjurkan ISO
Tabel 2.4 Huruf dan Angka Dianjurkan ISO

Sifat Ukuran (mm)


Tinggi huruf besar
2.1 3.5 5 7 10 14 20
(h)
Tinggi huruf kecil
- 2.5 3.5 5 7 10 14
(c)
Jarak antara huruf
0.35 0.5 0.7 1 1.4 2 2.8
(a)
Jarak minimum
3.5 5 7 10 14 2 28
antara baris (b)
Jarak minimum
1.05 1.5 2.1 3 4.2 6 8.4
antara kata (e)
Tebal garis huruf
0.18 0.25 0.35 0.5 0.7 1 1.4
(d)
Sumber: (BSE, 2013)

d. Garis
Garis adalah sebuah panjang tanpa luas. Ujung-ujung
suatu garis adalah berupa titik. Garis lurus adalah sesuatu yang
dapat diletakan diantara titik-titiknya. Artinya garis adalah ide
atau gagasan abstrak yang bentuknya lurus, garis hakikatnya
adalah sekumpulan titik yang membentuk suatu bentuk panjang.
Garis juga disebut juga sebagai unsur geometri satu dimensi.
Karena garis adalah konsep yang hanya memiliki unsur panjang
saja (linier).
Ketebalan garis dalam gambar teknik haruslah
proporsional sesuai dengan ukuran kertas yang kita pakai. Jika

34
menggunakan kertas AO tentu garis harus lebih tebal dari pada
jika kita pakai kertas A4. Perbandingan ukuran garis benda atau
nyata (garis kontinu) lebih tebal dari pada garis nyata terhalang
(garis putus- putus), dan garis nyata terhalang (garis putus-
putus) lebih tebal dari pada garis potongan, arsir, dimensi, center
dan lain-lain. Menurut standart ISO jarak garis terdekat
minimum adalah 3x tebal garis dan perbandingan antara garis
tebal dan garis tipis adalah 1:0.5. Selain itu tujuan utama
perbedaan ketebalan garis supaya lebih mudah membedakan
makna garis dalam gambar teknik
Berikut ini merupakan macam-macam garis dan
penggunaanya pada gambar teknik sesuai dengan standar ISO
menurut (Fathun, 2020). Dalam gambar teknik dipergunakan
beberapa jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti dan
penggunaannya sendiri. Oleh karena itu penggunaannya harus
sesuai dengan maksud dan tujuannya. Ada lima jenis garis
gambar, yaitu :
1. Garis Gambar: Garis gambar pada umumnya dipakai untuk
membuat garis tepi untuk sebuah objek yang akan di
gambar. Untuk membuat batas dari bentuk suatu benda
dalam gambar.
2. Garis Bayangan: Berupa garis putus-putus dengan ketebalan
garis 1/2 tebal garis biasa, bentuk garis bayangan ini berupa
garis putus-putus. Garis ini digunakan untuk membuat batas
sesuatu benda yang tidak tampak langsung oleh mata.
3. Garis Hati: Berupa garis strip, titik, strip, titik dengan
ketebalan garis 1/2. Fungsinya adalah menunjukkan sumbu
pada objek yang di gambar.
4. Garis Ukuran: Berupa garis tipis dengan ketebalan 1/2 dan
tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk menunjukkan
ukuran suatu benda atau ruang. Garis ukuran terdiri dan
garis petunjuk batas ukuran dan garis petunjuk ukuran.

35
Garis petunjuk batas ukuran dibuat terpisah dan garis batas
benda. Dengan demikian, tidak mengacaukan pembaca
gambar. Sedang garis petunjuk ukuran dibuat dengan ujung
pangkalnya diberi anak tanda panah tepat pada garis
petunjuk batas ukuran semua gambar teknik yang
dikehendaki dengan pemotongan batas potongan digaris
dengan garis potong.
5. Garis Potong: Garis ini berupa garis strip, titik, titik, strip
dengan ketebalan 1/2 tebal garis biasa. Jenis garis menurut
tebalnya ada tiga macam, yaitu: garis tebal, garis sedang
dan garis tipis. Ketiga jenis tebal garis ini menurut standar
ISO memiliki perbandingan 1:0,7 dan 0,5. Tebal garis
dipilih sesuai besar kecilnya gambar, dan dipilih dari
deretan tebal berikut: 0,18, 0,25:0,35, 0,5:0,7, 1:14 dan 2
mm.

36
Gambar 2.22 Tabel Garis Gambar
Sumber: (BSE, 2013)

2.3 Macam-Macam Proyeksi


Untuk bisa membaca gambar, maka terlebih dahulu anda harus
memahami informasi yang terdapat pada gambar tersebut. Untuk bisa
memahami informasi dari sebuah gambar, antara designer (perancang
gambar), drafter (juru gambar) dan operator (pengguna gambar) harus
mempunyai konsep yang sama sehingga informasi gambar yang
dimaksudkan tidak terjadi salah pengertian di antara ketiga orang tersebut.
Untuk itu designer, drafter dan operator harus memahami, simbol, ukuran
dan skala gambar yang telah distandarkan. Cara yang lain dapat dilakukan
untuk bisa membaca gambar adalah dengan memahami jenis proyeksi dari
gambar tersebut.

37
Kata proyeksi secara umum berarti bayangan gambar, proyeksi berarti
gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner
yang dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-cara terentu. Cara-cara
tersebut berkenaan dengan arah garis pemproyeksi yang meliputi sejajar
(paralel) dan memusat sentral. Arah yang sejajar terdiri atas sejajar tegak
lurus terhadap bidang gambar dan sejajar akan tetapi miring terhadap bidang
gambar. Proyeksi adalah gambar dari benda nyata atau khayalan, yang
dilukiskan menurut garis-garis pandangan pengamat pada suatu bidang
datar/ bidang gambar. Proyeksi juga berfungsi untuk menyatakan wujud
benda dalam bentuk gambar yang diperlukan. Proyeksi dikelompokkan atas
2 klasifikasi yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal.

Gambar 2.23 Jenis-Jenis Proyeksi

Sumber: (BSE, 2013)


2.3.1 Proyeksi Piktorial
1. Pengertian Proyeksi Piktorial
Proyeksi Piktorial adalah cara menampilkan gambar benda
yang mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga
dimensi, dengan pandangan tunggal. Gambar piktorial disebut
juga gambar ilustrasi, tetapi tidak semua gambar ilustrasi
termasuk gambar piktorial. Dari contoh berikut dapat dibedakan
gambar ilustrasi teknik jenis piktorial dan yang bukan piktorial.
Dari contoh berikut dapat dibedakan gambar ilustrasi teknik
jenis piktorial dan yang bukan piktorial.

38
Gambar 2.24 Proyeksi Piktorial

Sumber: (BSE, 2013)

Gambar 2.25 Proyeksi Non Piktorial

Sumber: (BSE, 2013)

2. Jenis-jenis Proyeksi Piktorial


a. Proyeksi Aksonometri
Proyeksi aksonometri merupakan salah satu jenis
proyeksi piktorial. Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar
dimana bidang-bidang atau tepi benda dimiringkan terhadap
bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan
terlihat serentak dan memberikan gambaran bentuk benda
seperti sebenarnya. Merupakan proyeksi menggambar suatu
benda dengan ketentuan sudut proyeksi dan skala
pemendekan yang telah ditetapkan melalui proyeksi
isometri, dimetri dan trimetri. Di dalam penggambaran ini
garis-garis pemproyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang
proyeksi.

39
Gambar 2.26 Proyeksi Aksonometri
Sumber: (BSE, 2013)

1) Proyeksi Isometri

Gambar 2.27 Proyeksi Isometrik


Sumber: (BSE, 2013)

Proyeksi isometri menyajikan benda dengan


tepat, karena panjang garis pada sumbunya
menggambarkan panjang sebenarnya. Cara
menggambarnya sangat sederhana karena tidak ada
ukuran-ukuran benda yang mengalami skala
perpendekan. Gambar menampilkan kedudukan sumbu-
sumbu isometri, yang dapat dipilih sesuai dengan
tujuan dan hasil yang akan memberikan kesan gambar
paling jelas.
2) Proyeksi Dimetri

Gambar 2.28 Proyeksi Dimetri


Sumber: (BSE, 2013)

Proyeksi dimetri merupakan penyempurnaan dari


gambar isometri, dimana garis-garis yang tumpang-

40
tindih yang terdapat pada gambar isometri, pada
gambar dimetri tidak kelihatan lagi.

3) Proyeksi Trimetri

Gambar 2.29 Proyeksi Trimetri


Sumber: (BSE, 2013)

Proyeksi ini dimana skala perpendekkan dari tiga


sisi dan tiga sudut tidak sama. Proyeksi trimetri
merupakan proyeksi yang berpatokan kepada besarnya
sudut antara sumbu-sumbu (x,y,z) dan panjang garis
sumbu-sumbu tersebut. Sudut proyeksi trimetri adalah
20° untuk alfa dan 30° untuk beta atau 10° untuk alfa
dan 20° untuk beta.
b. Proyeksi Miring (Oblique)

Gambar 2.30 Proyeksi Miring (Oblique)


Sumber: (BSE, 2013)

Proyeksi miring merupakan proyeksi gambar dimana


garis-garis proyeksi tidak tegak lurus bidang proyeksi,
tetapi membentuk sudut sembarang (miring). Pada proyeksi
ini bendanya dapat diletakkan sesukanya, tetapi biasanya
permukaan depan dari benda diletakkan sejajar dengan
bidang proyeksi vertikal. Permukaan depan dari benda pada
proyeksi ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi
sehingga bentuk permukaan depan tergambar seperti
sebenarnya. Jika kedalaman benda sama dengan panjang
sebenarnya disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan
untuk panjang kedalaman yang diperpendek disebut dengan

41
proyeksi miring cabinet. Gambar oblique biasanya dimulai
dengan 3 basis sumbu yaitu 0° , 45° dan 90°.
c. Proyeksi Perspektif

Gambar 2.31 Proyeksi Perspektif


Sumber: (BSE, 2013)

Proyeksi perspektif merupakan proyeksi piktorial


yang terbaik kesan visualnya, tetapi cara penggambarannya
sangat sulit dan rumit, apalagi untuk menggambar bagian-
bagian yang rumit dan kecil. Pada proyeksi perspektif garis-
garis pandangan (garis proyeksi) di pusatkan pada satu atau
beberapa titik. Titik tersebut dianggap sebagai mata
pengamat. Bayangan yang terbentuk pada bidang proyeksi
disebut dengan gambar perspektif. Gambar perspektif
adalah gambar yang serupa dengan gambar yang dilihat
dengan mata biasa, merupakan gambar pandangan tunggal.

2.3.2 Proyeksi Orthogonal


1. Pengertian Proyeksi Orthogonal

Gambar 2.32 Proyeksi Orthogonal

42
Sumber: (BSE, 2013)

Proyeksi orthogonal adalah proyeksi gambar yang bidang


proyeksinya memiliki sudut tegak lurus terhadap proyektornya.
Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang
proyeksi disebut proyektor. Selain proyektor tegak lurus
terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut
sejajar satu sama lain.
2. Macam-macam Pandangan
Biasanya digunakan untuk memberikan informasi lengkap
benda tiga dimensi dengan gambar proyeksi orthogonal biasanya
memerlukan lebih dari satu bidang proyeksi yaitu:
a. Gambar proyeksi dalam bidang proyeksi yang tampak
depan benda disebut pandangan depan.
b. Gambar proyeksi dalam bidang proyeksi tampak atas benda
disebut padangan atas.
c. Gambar proyeksi dalam bidang proyeksi tampak sebelah
kanan benda disebut padangan samping kanan.
3. Jenis-jenis Proyeksi Orthogonal
Terdapat dua cara untuk menggambar sebuah proyeksi,
yaitu dengan proyeksi sistem Eropa dan proyeksi sistem
Amerika. Pada proyeksi Eropa sering disebut dengan first angle
projection atau proyeksi sudut pertama dan proyeksi sistem
Amerika disebut third angle projection. Proyeksi Eropa dan
Amerika merupakan proyeksi yang digunakan untuk
memproyeksikan pandangan dari sebuah gambar tiga dimensi
terhadap bidang dua dimensi.
a. Sistem Eropa (Kuadran I/Sudut Pertama)

43
Gambar 2.33 Proyeksi Eropa
Sumber: (BSE, 2013)

Gambar 2.34 Simbol Proyeksi Eropa


Sumber: (BSE, 2013)

Proyeksi Eropa merupakan proyeksi yang letaknya


terbalik dengan arah pandangnya. Proyeksi Eropa termasuk
kedalam jenis proyeksi ortogonal, disebut juga proyeksi
sudut pertama atau proyeksi kuadran I. Proyeksi Eropa juga
ada yang menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan
penyebutan ini tergantung pada masing-masing pengarang
buku yang menjadi referensi. Ketentuan dari proyeksi eropa
adalah benda yang terletak antara pengamat dan bidang
proyeksi. Di mana jika dilihat dari sudut penggambarannya
proyeksi sistem Eropa dilihat terbalik dengan kenyataan
yang sebenarnya. Dalam proyeksi sistem Eropa benda
terletak di dalam kubus.

44
Gambar 2.35 Contoh Proyeksi Eropa
Sumber: (BSE, 2013)

Diantara bidang proyeksi dan penglihat. Untuk


memproyeksikan benda seakan-akan benda tersebut
didorong menuju pada bidang proyeksi. Jika bidang
proyeksi dibuka, maka pandangan depan tetap, pandangan
samping kanan terletak di sebelah kiri, pandangan samping
kiri terletak di sebelah kanan, pandangan atas terletak di
sebelah bawah, pandangan bawah terletak di atas, dan
pandangan belakang terletak di sebelah kanan pandangan
samping kiri.
b. Sistem Amerika (Kuadran III/Sudut Ketiga)

Gambar 2.36 Proyeksi Amerika


Sumber: (BSE, 2013)

45
Gambar 2.37 Simbol Proyeksi Amerika
Sumber: (BSE, 2013)

Proyeksi Amerika disebut juga proyeksi sudut ketiga


atau proyeksi kuadran III, perbedaan istilah ini tergantung
dari masing-masing pengarang yang menjadi referensi.
Proyeksi Amerika merupakan proyeksi yang letak
bidangnya sama dengan arah pandangannya. Ketentuan dari
proyeksi Amerika, bidang proyeksi terletak diantara
pengamat dan benda. Dalam proyeksi sistem Amerika
dilihat sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Untuk
memproyeksikan benda pada bidang proyeksi, seolah-olah
benda ditarik ke bidang proyeksi. Dengan demikian, jika
bidang-bidang proyeksi dibuka, maka pandangan depan
akan terletak di depan, pandangan atas terletak di atas,
pandangan samping kanan terletak di samping kanan,
pandangan samping kiri terletak di samping kiri, pandangan
bawah terletak di bawah, dan pandangan belakang terletak
di sebelah kanan samping kanan.

Gambar 2.38 Contoh Proyeksi Amerika


Sumber: (BSE, 2013)

46
Dalam standar ISO (ISO/DIS 128) telah ditetapkan
bahwa kedua cara proyeksi boleh dipergunakan. Untuk
keseragaman, semua gambar dalam standar ISO digambar
menurut proyeksi sudut pertama. Jika pada gambar telah
ditentukan cara proyeksi yang dipakai, maka cara yang
dipakai harus dijelaskan pada gambar.

2.4 AutoCAD
1. Pengertian AutoCAD
AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk
menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh
Autodesk. Keluarga produk AutoCAD, secara keseluruhan, adalah
software CAD yang paling banyak digunakan di dunia. AutoCAD
banyak digunakan oleh insinyur sipil, land developers, arsitek,
insinyur mesin, desainer interior dan lain-lain. AutoCAD saat ini
hanya berjalan disistem operasi Microsoft. Versi untuk Unix dan
Macintosh sempat dikeluarkan tahun 1980-an dan 1990-an, tetapi
kemudian tidak dilanjutkan. AutoCAD masih bisa berjalan di emulator
seperti Virtual PC atau Wine. Untuk bisa berkomunikasi dengan
AutoCAD, kita menggunakan perintah (command). Perintah
(command) adalah instruksi yang kita berikan pada AutoCAD, agar
software tersebut mau melakukan sesuatu. Seperti membuat garis atau
menggandakan objek. Command (perintah) yang ada di AutoCAD
pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Command dengan menggunakan menubar
2. Command dengan menggunakan toolbar
3. Command dengan menggunakan keyboard (shortcut keyboard)

47
Gambar 2.39 Tampilan AutoCAD versi 2016

Sumber: (Bayu Teguh Ujianto, 2017)

Gambar di atas adalah tampilan dari AutoCAD versi 2016


tampilan default dari AutoCAD 2016. Berikut ini adalah penjelasan
notasi dari gambar 1.1. Keterangan :
a. Menubar, berisi menu File, Edit, View, Format, Tools, Draw,
Dimension, dsb.
b. Toolbar, berisi icon/lambang dari masing-masing perintah yang
ada di AutoCAD.
c. Command Line, adalah tempat memasukkan input
perintah/angka-angka.
d. Display, adalah tempat melihat output dari perintah yang telah
diinputkan.
e. Croshair, sebagai alat navigasi di AutoCAD (kursor).

2. Kelebihan dan Kekurangan AutoCAD


a. Kelebihan
1. Dokumentasi
Dokumentasi penggunaan AutoCAD baik itu tutorial serta tips
dan trick dan lain sebagainya sangat banyak dan mudah ditemui.
Bagi pemula yang pertama kali menggunakan AutoCAD,
dokumentasi-dokumentasi seperti itu sangat membantu sekali

48
dalam pembelajaran cara pengoperasian aplikasi desain AutoCAD
sehingga akan cepat mahir menguasai cara penggunaannya.
2. Tools Sederhana
Software AutoCAD sering digunakan sebagai media
pembelajaran atau praktikum karena dapat menghasilkan model 3D
secara diam atau bergerak, hal ini didukung dengan tools sederhana
untuk membuat sebuah gambar lebih lancar.
3. Memiliki Banyak Fitur
Dengan tools yang sederhana dan banyak memudahkan
dalam proses pengerjaan suatu gambar desain. Melakukan
penggambaran maupun pengeditan di AutoCAD sangat cepat dan
efektif karena banyak command atau perintah dan fitur-fiturnya
yang disediakan. Tak perlu takut salah menggambar karena mudah
memperbaikinya dan menyesuaikan gambar dengan permintaan
client.
4. Fleksibilitas dan Kepraktisan
Menggambar dengan AutoCAD sangat fleksibel dan praktis
karena gambar bisa dicetak beberapa kali dengan ukuran skala
penggambaran yang berbeda-beda disesuaikan dengan permintaan
client tanpa harus menggambar-gambar ulang sehingga anda tidak
akan kerepotan dengan setiap permintaan client yang berubah-
ubah. Selain itu, anda juga bisa menentukan gambar yang
dihasilkan apakah dalam bentuk file- file lain seperti dalam bentuk
PDF, Image dan lain sebagainya dan juga sebagai media promosi,
media presentasi maupun gambar kerja yang akan diserahkan ke
pekerja proyek untuk dikerjakan, silahkan baca panduan plotting di
AutoCAD agar dapat mempublish gambar ke file lain.
5. Ketepatan Gambar / Akurasi Presisi
Gambar yang dihasilkan memiliki ketepatan atau akurasi
presisi yang baik karena memiliki tingkat presisi 13 digit. Gambar
pasti akan memiliki ketepatan yang sangat akurat.
6. Lingkup Kerja Luas Tak Terbatas

49
Menggambar desain rumah proyek kerja di AutoCAD, anda
tak perlu khawatir dengan besaran gambar yang anda buat karena
AutoCAD memiliki bidang gambar kerja yang tak terbatas. Anda
mau menggambar proyek skala bangunan, lingkungan, kota
maupun Negara bisa anda lakukan di AutoCAD.
7. Kompatibilitas Pemakaian
Program AutoCAD dapat dibuka dan dihubungkan dengan
program lainnya seperti Sketchup, ArchiCAD dan lain sebagainya
sehingga sangat baik ketika bekerja dalam sebuah proyek yang
dilakukan dengan orang lain yang tidak menggunakan software ini.
Meskipun secara umum AutoCAD bagus, tapi tentu ada saja
kekurangannya. Berikut ini kekurangan AutoCAD yang menurut
saya menjadi faktor atau kendala bagi anda terutama yang baru
akan memutuskan untuk menggunakannya.
b. Kekurangan
1. Harga Yang Mahal
AutoCAD cukup mahal untuk digunakan. Biaya berlangganan
bulanan sekitar $180 atau sekitar Rp. 2 jutaan dan tahunan sekitar
$1.470 atau sekitar Rp 15 jutaan. Bagi pelajar memang ada varian
student yang gratis tapi ada pengurangan spesifikasi dan fitur
dengan batas maksimal 3 tahun penggunaan sehingga tidak bisa
menggunakannya secara maksimal.
2. Kebutuhan Hardware Yang Tinggi.
Menggunakan AutoCAD membutuhkan spesifikasi Laptop
yang mumpuni. Jika mengacu pada spesifikasi standar Laptop
untuk menjalankan AutoCAD, maka spesifikasi yang disarankan
cukup tinggi dan tentu untuk membelinya cukup mahal.
3. Efisien Waktu
Dengan membuat bentuk 3D pada Software AutoCAD untuk
memproyeksikan gambar, membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk melengkapi kemampuan kognitif para peserta praktikum.

50
4. Penguasaan Fitur dan Fungsi
Bagi pemula AutoCAD membutuhkan waktu cukup lama
karena memiliki fungsi yang begitu banyak.
2.5 Tools dan Kegunaannya

Gambar 2.40 Tabel Simbol dan Kegunaannya

Sumber: (Bayu Teguh Ujianto, 2017)

Di atas adalah simbol-simbol untuk melakukan penggambaran dalam


AutoCAD, perintah-perintah gambar diambil melalui beberapa cara, yaitu
dari Menu Pull-Down, Toolbar Draw, Screen Menu (menu layar), maupun
dengan cara mengetik langsung pada keyboard.

51
BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Flowchart Rangkaian Kegiatan Praktikum Menggambar Teknik

52
53
3.2 Deskripsi Usulan Pemecahan Masalah
3.2.1 Mulai
Mulai adalah tahap awal dari kegiatan praktikum, disini
praktikan memulai praktik menggambar teknik pertama kali di
kegiatan Technical Meeting. Dimana, Technical Meeting ini sendiri
merupakan pengarahan Kegiatan Belajar Mengajar pada Praktik
Menggambar Teknik 2023/2024 yang dimulai pada hari Sabtu, 30
September 2023 pada pukul 11.00 s.d. 12.00 WIB secara luring,
lokasi pertemuan ada di Gedung Laboratorium Bersama/C (GLB/C-
Unsika), Ruang GLB. C. 4 – 029, Lantai 4, dengan anggota
kelompok yang lengkap sejumlah 7 orang.
3.2.2 Studi Literatur
Studi Literatur adalah teknik pengumpulan data dengan
mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,
catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan
masalah yang dipecahkan. Studi kepustakaan merupakan langkah
yang penting, dimana setelah seorang peneliti menetapkan topik
penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang
berkaitan dengan teori topic penelitian. Dalam pencaran teori,
peneliti akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari
kepustakaan yang berhubungan. Sumber-sumber kepustakaan dapat

54
diperoleh dari buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian dan
sumber-sumber lainnya yang sesuai. Bila telah memperoleh
kepustakaan yang relevan, maka segera disusun secara teratur untuk
dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena itu studi kepustakaan
meliputi proses umum seperti mengidentifikasi teori secara
sistematis, penemuan pustaka dan analisis dokumen yang memuat
informasi yang berkaitan dengan topik penelitian. (Nazir, 2009)
Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan
dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat,
serta mengelolah bahan penelitian. (Metode penulisan Karya Ilmiah,
2009). Secara Umum Studi Literatur adalah cara untuk
menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber-sumber tulisan
yang pernah dibuat sebelumnya. Dengan kata lain, istilah Studi
Literatur ini juga sangat familier dengan sebutan studi pustaka.
Studi kepustakaan literatur yang merupakan kegiatan yang
diwajibkan dalam penelitian, khususnya penelitian akademik yang
tujuan utamanya adalah mengembangkan aspek teoritis maupun
aspek manfaat praktis. Sehingga para peneliti bisa
menggelompokkan, mengalokasikan, mengorganisasikan, dan
menggunakan variasi pustaka dalam bidangnya. Dengan melakukan
studi kepustakaan, para peneliti mempunyai pendalaman yang lebih
luas serta mendalam terhadap masalah yang hendak diteliti.
Referensi mata kuliah praktikum menggambar teknik di Universitas
Singaperbangsa Karawang meliputi:
1. Modul Panduan Praktikum
2. Modul Laporan Praktikum
3.2.3 Studi Lapangan
Studi lapangan adalah suatu model pembelajaran dengan
kegiatan pembelajaran yang berupa kunjungan ke suatu tempat di
luar kelas yang dilaksanakan sebagai bagian dari seluruh kegiatan
akademis, terutama dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Studi lapangan merupakan suatu bentuk model pembelajaran di luar

55
ruangan dengan memanfaatkan media asli yang ada di alam atau
lingkungan sekitar.
Studi lapangan merupakan salah satu bentuk pembelajaran
outdoor dimana terjadi kegiatan observasi untuk mengungkap fakta-
fakta guna memperoleh data dengan cara terjun langsung ke
lapangan. Studi lapangan merupakan cara ilmiah yang dilakukan
dengan rancangan operasional sehingga akan didapatkan hasil yang
lebih akurat. Studi lapangan adalah salah satu proses kegiatan
pengungkapan fakta-fakta melalui observasi/pengamatan dan
wawancara dalam proses memperoleh keterangan atau data dengan
cara terjun langsung ke lapangan. Praktik lapangan ke berbagai
lokasi dapat memberikan pengetahuan secara langsung tentang
berbagai perihal teknis. Kegiatan seperti ini pula akan membantu
siswa-siswi lebih memahami langkah apa yang sebaiknya mereka
ambil terkait akademis dan menyediakan saran-saran praktis untuk
persiapan memasuki jenjang kuliah. Ini pun akan menambah
kesempatan bagi mereka untuk terlibat di berbagai bidang ilmu
pengetahuan maupun teknologi. Studi lapangan berguna untuk
berbagai penelitian dan merupakan sejumlah cara ilmiah yang
dilakukan dengan rancangan operasional dan dapat memberikan
hasil yang lebih akurat untuk menghindari kesalahan penelitian serta
dapat menambah pengalaman. Selain itu, dengan studi lapangan
dapat diungkapkan fakta-fakta sebagai realisasi dari teori yang ada.
Lokasi lapangan untuk mata kuliah praktikum menggambar teknik
adalah di Gedung Laboratorium Bersama/Kampus 2 Universitas
Singaperbangsa Karawang.
3.2.4 Tugas Pendahuluan
Tugas pendahuluan adalah tugas kelompok yang wajib
dikerjakan oleh setiap kelompok praktikan sebagai syarat mengikuti
praktik menggambar teknik yang harus dikumpulkan sebelum
praktikum dimulai. Praktikan mengerjakan tugas pendahuluan
sebanyak tiga kali yaitu:

56
1. Pertama, mengisi 5 soal dikertas folio dengan menggunakan
pulpen biru. Pengumpulan tugas tersebut diberi waktu selama 19
hari yaitu dari tugas diberikan pada tanggal 26 September 2022
sampai deadline pengumpulan tanggal 15 Oktober 2022.
2. Kedua, mengisi 5 soal dikertas folio dengan menggunakan
pulpen biru. Pengumpulan tugas tersebut diberi waktu selama 7
hari, yaitu dari tugas di berikan pada tanggal 15 Oktober 2022
sampai deadline pengumpulan tanggal 22 Oktober 2022.
3. Ketiga, mengisi 5 soal di kertas folio dengan menggunakan
pulpen biru. Pengumpulan tugas tersebut diberi waktu selama 5
hari, yaitu dari tugas di berikan pada tanggal 24 Oktober 2022
sampai deadline 29 Oktober 2022.
4. Keempat, mengisi 5 soal dikertas folio dengan menggunakan
pulpen biru. Pengumpulan tugas tersebut diberi waktu selama 21
hari, yaitu dari tugas di berikan pada tanggal 29 oktober 2022
sampai deadline pengumpulan tanggal 19 November 2022.
5. Kelima, mengisi 5 soal dikertas folio dengan menggunakan
pulpen biru. Pengumpulan tugas tersebut diberi waktu selama 7
hari, yaitu dari tugas di berikan pada tanggal 19 November 2022
sampai deadline pengumpulan tanggal 26 November 2022. 43
6. Keenam, mengisi 5 soal dikertas folio dengan menggunakan
pulpen biru. Pengumpulan tugas tersebut diberi waktu selama 5
hari, yaitu dari tugas di berikan pada tanggal 28 November 2022
sampai deadline pengumpulan tanggal 3 Desember 2022.
7. Ketujuh, mengisi 5 soal dikertas folio dengan menggunakan
pulpen biru. Pengumpulan tugas tersebut diberi waktu selama 14
hari, yaitu dari tugas di berikan pada tanggal 3 Desember 2022
sampai deadline pengumpulan tanggal 17 Desember 2022.
8. Kedelapan, mengisi 5 soal dikertas folio dengan menggunakan
pulpen biru. Pengumpulan tugas tersebut diberi waktu selama 7
hari, yaitu dari tugas di berikan pada tanggal 17 Desember 2022
sampai deadline pengumpulan tanggal 24 Desember 2022. K

57
9. Kesembilan, mengisi 5 soal dikertas folio dengan menggunakan
pulpen biru. Pengumpulan tugas tersebut diberi waktu selama 11
hari, yaitu dari tugas di berikan pada tanggal 27 Desember 2022
sampai deadline pengumpulan tanggal 7 Januari 2022.
10. Kesepuluh, mengisi 5 soal dikertas folio dengan menggunakan
pulpen biru. Pengumpulan tugas tersebut diberi waktu selama 7
hari, yaitu dari tugas di berikan pada tanggal 7 Januari 2022
sampai deadline pengumpulan tanggal 14 Januari 2022.
11. Kesebelas, mengisi 5 soal dikertas folio dengan menggunakan
pulpen biru. Pengumpulan tugas tersebut diberi waktu selama 5
hari, yaitu dari tugas di berikan pada tanggal 16 Januari 2022
sampai deadline pengumpulan tanggal 21 Januari 2022.
3.2.5 Responsi
Sebelum praktikum dimulai, asisten praktikum menerangkan
beberapa hal mengenai tata tertib luring/offline dan sanksi kegiatan
untuk keperluan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar
praktikum, diantaranya adalah:
1. Praktikan diharuskan menggunakan pakaian rapi dan sopan atau
berkerah menggunakan sepatu tertutup atau bukan sepatu
sandal.
2. Kartu Vaksin dipegang oleh masing-masing praktikan dan harus
selalu dibawa setiap kali Praktikum dilaksanakan. Jika tidak
membawa kartu vaksin, maka praktikan tidak diizinkan
mengikuti pelaksanaan praktikum.
3. Peserta Praktikum diwajibkan untuk memakai masker, menjaga
jarak dan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
4. Peserta Praktikum wajib datang tepat waktu seseuai dengan
jadwal yang telah ditentukan (disarankan hadir 5 menit sebelum
praktikum dimulai).
5. Jika terjadi kehilangan, kerusakan dan sebagainya pada alat atau
mesin yang digunakan, maka praktikan harus mengganti alat

58
tersebut dengan kualitas dan kuantitas yang sama dalam jangka
waktu satu bulan.
6. Selama berada di ruang Laboratorium Teknik Industri, praktikan
tidak diperkenankan menerima atau menyalakan alat
komunikasi, makan, merokok, membuang sampah tidak pada
tempatnya, membuat gaduh sehingga mengganggu jalannya
praktikum, merubah atau mengambil alat-alat yang ada di
Laboratorium Teknik Industri.
7. Tas, Jaket dan barang-barang yang tidak digunakan saat
praktikum disimpan di tempat yang ditentukan. Kehilangan atas
barang-barang berharga milik praktikan tidak menjadi tanggung
jawab Laboratorium Teknik Industri.
8. Asisten Praktikum berhak mengeluarkan praktikan atau
memberikan tugas tambahan bila praktikan dianggap tidak siap
untuk mengikuti praktikum dan atau melanggar peraturan yang
lain.
9. Selama praktikum berlangsung, praktikan tidak diperkenankan
meninggalkan ruangan tanpa seizin Asisten Praktikum.
10. Pelanggaran terhadap tata tertib akan dikenakan sanksi, yang
ditentukan oleh Asisten Praktikum.
11. Praktikan dilarang masuk ruangan Asisten Praktikum jika tidak
ada izin.
12. Simpan alat pada tempat yang telah disediakan dan rapihkan
atau bersihkan mesin dan alat jika praktikum telah selesai.
Asisten praktikum juga menerangkan tentang metode penilaian
untuk praktikum menggambar teknik, dan menerangkan tentang
pembuatan laporan yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan.
Responsi pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 15 Oktober
2022 pukul 10:30 s.d. 12:00 bertempat di Gedung 0104 (Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan-Unsika) Ruang D. 3-69, Lantai 3.
3.2.6 Asistensi

59
Asistensi adalah kegiatan dimana peserta praktikum diberikan
penjelasan mengenai tugas menggambar teknik atau laporan
praktikum oleh asisten praktikum. Kegiatan asistensi ini dilakukan
secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu, setiap
hari sabtu pada pagi hari pada pukul 10.30 s.d 12.00 Kegiatan
asistensi ini dilakukan secara offline dan di bagi menjadi 3 sesi.
Kegiatan Asistensi ini bersifat wajib. Berikut jadwal Asistensi
Praktikum:
13. Bulan Oktober
a. Pada tanggal 15 Oktober 2022 dilakukan Responsi Laporan
1 pukul 10.30 s.d. 12.00 di gedung FKIP Universitas
Singaperbangsa Karawang.
b. Pada tanggal 22 Oktober 2022 dilakukan Responsi Materi 1
pukul 10.30 s.d. 12.00 di gedung FKIP Universitas
Singaperbangsa Karawang. 46
c. Pada tanggal 29 Oktober 2022 dilakukan Responsi Laporan
2 pukul 10.30 s.d. 12.00 di gedung FKIP Universitas
Singaperbangsa Karawang.
14. Bulan November
a. Pada tanggal 12 November 2022 dilakukan Responsi Materi
2 pukul 10.30 s.d. 12.00 di gedung FKIP Universitas
Singaperbangsa Karawang.
b. Pada tanggal 19 November 2022 dilakukan Responsi Materi
3 pukul 10.30 s.d. 12.00 di gedung FKIP Universitas
Singaperbangsa Karawang.
c. Pada tanggal 26 November 2022 dilakukan Responsi Materi
4 pukul 10.30 s.d. 12.00 di gedung FKIP Universitas
Singaperbangsa Karawang.
15. Bulan Desember
a. Pada tanggal 3 Desember 2022 dilakukan Responsi Materi
5 pukul 10.30 s.d. 12.00 di gedung FKIP Universitas
Singaperbangsa Karawang.

60
b. Pada tanggal 10 Desember 2022 dilakukan Responsi Materi
6 pukul 10.30 s.d. 12.00 di gedung FKIP Universitas
Singaperbangsa Karawang.
c. Pada tanggal 17 Desember 2022 dilakukan Responsi Materi
7 pukul 10.30 s.d. 12.00 di gedung FKIP Universitas
Singaperbangsa Karawang.
d. Pada tanggal 24 Desember 2022 dilakukan Responsi
Laporan 3 pukul 10.30 s.d. 12.00 di gedung FKIP
Universitas Singaperbangsa Karawang
3.2.7 Diskusi
Diskusi adalah tahapan penjelasan atau arahan terkait tugas
yang diberikan oleh asisten praktikum kepada peserta praktikum.
Kegiatan diskusi dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan, secara offline pada jam 10.30 s.d. 12.00 di gedung
FKIP Universitas Singaperbangsa Karawang dan peserta diskusi
masuk kedalam ruangan praktikum sesuai dengan kelompok yang
telah ditentukan. Kegiatan diskusi ini bersifat wajib untuk seluruh
peserta praktikum.
3.2.8 Kuis (Stamp War)
Setelah responsi 1 (awal praktikum), praktikan diminta
mengerjakan kuis setelah pemberian materi yg telah diberikan
asisten praktikum dalam modul pembelajaran. Praktikan
mengerjakan kuis sebanyak 2 kali, soal diberikan melalui google
formulir dan diberikan waktu selama 5 menit untuk menjawab.
3.2.9 Pelaksanaan Praktik I
Pelaksanaan praktik I dilaksanakan melalui asistensi oleh asisten
praktikum pada tanggal 22 Oktober 2022, yang dimulai pada pukul
10:30 s.d. 12:00 WIB. Dalam pelaksanaan praktik I ini diberikan
tugas gambar teknik yang dikerjakan secara individu. Adapun tugas
gambar yang diberikan pada pertemuan ke 3 yaitu (Menggambar
Membagi Dua Sebuah Sudut Sembarang), (Menggambar Segi

61
Empat), dan (Menggambar Sebuah Busur Yang Menyinggung Dua
Garis Tegak Lurus).
3.2.10 Pelaksanaan Praktik II
Pelaksanaan praktik I dilaksanakan melalui asistensi oleh asisten
praktikum pada tanggal 22 Oktober 2022, yang dimulai pada pukul
10:30 s.d. 12:00 WIB. Dalam pelaksanaan praktik I ini diberikan
tugas gambar teknik yang dikerjakan secara individu. Adapun tugas
gambar yang diberikan pada pertemuan ke 3 yaitu (Menggambar
Membagi Dua Sebuah Sudut Sembarang), (Menggambar Segi
Empat), dan (Menggambar Sebuah Busur Yang Menyinggung Dua
Garis Tegak Lurus).
3.2.11 Pelaksanaan Praktik III
Pelaksanaan praktik I dilaksanakan melalui asistensi oleh asisten
praktikum pada tanggal 22 Oktober 2022, yang dimulai pada pukul
10:30 s.d. 12:00 WIB. Dalam pelaksanaan praktik I ini diberikan
tugas gambar teknik yang dikerjakan secara individu. Adapun tugas
gambar yang diberikan pada pertemuan ke 3 yaitu (Menggambar
Membagi Dua Sebuah Sudut Sembarang), (Menggambar Segi
Empat), dan (Menggambar Sebuah Busur Yang Menyinggung Dua
Garis Tegak Lurus).
3.2.12 Pelaksanaan Praktik IV
Pelaksanaan praktik I dilaksanakan melalui asistensi oleh asisten
praktikum pada tanggal 22 Oktober 2022, yang dimulai pada pukul
10:30 s.d. 12:00 WIB. Dalam pelaksanaan praktik I ini diberikan
tugas gambar teknik yang dikerjakan secara individu. Adapun tugas
gambar yang diberikan pada pertemuan ke 3 yaitu (Menggambar
Membagi Dua Sebuah Sudut Sembarang), (Menggambar Segi
Empat), dan (Menggambar Sebuah Busur Yang Menyinggung Dua
Garis Tegak Lurus).
3.2.13 Pelaksanaan Praktik V
Pelaksanaan praktik I dilaksanakan melalui asistensi oleh asisten
praktikum pada tanggal 22 Oktober 2022, yang dimulai pada pukul

62
10:30 s.d. 12:00 WIB. Dalam pelaksanaan praktik I ini diberikan
tugas gambar teknik yang dikerjakan secara individu. Adapun tugas
gambar yang diberikan pada pertemuan ke 3 yaitu (Menggambar
Membagi Dua Sebuah Sudut Sembarang), (Menggambar Segi
Empat), dan (Menggambar Sebuah Busur Yang Menyinggung Dua
Garis Tegak Lurus).
3.2.14 Penulisan Laporan
Setelah semua kegiatan praktik menggambar teknik
terselesaikan dengan baik, disambung dengan menulis serta
menyusun laporan praktik menggambar teknik yang sebelumnya
telah dilakukan. Penulisan laporan ini disusun atau dirangkap secara
sistematis berdasarkan hasil penugasan yang telah diberikan kepada
seluruh praktikan yang bersumber dari modul khusus.
3.2.15 Seminar
Seminar secara terminologi mempunyai pengertian sebagai
suatu kegiatan untuk penyampaian suatu karya ilmiah yang berupa
ilmu pengetahuan dari seorang akademisi, yang dipresentasikan
kepada peserta seminar agar dapat mengambil keputusan yang sama
terhadap karya ilmiah antara sumber dengan peserta (Kartika, 2012).
Seminar adalah suatu pertemuan yang bersifat ilmiah untuk
membahas suatu masalah tertentu dengan prasarana serta tanggapan
melalui suatu diskusi untuk mendapatkan suatu keputusan bersama
mengenai masalah yang diperbincangkan.
3.2.16 Selesai
Pada tahapan ini, seluruh peserta praktikum telah mendapat
konfirmasi dari asisten praktikum bahwa seluruh penugasan sudah
diselesaikan dan sudah diterima. Oleh karena itu, seluruh peserta
praktikum siap mengikuti praktikum sebagai standar kelulusan SKS
praktik menggambar teknik semester 1 Program Studi Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang
tahun 2021.

63
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Nama Anggota Kelompok 6


4.1.1 Adey Satrio Hermawan (2310631140060)
4.1.2 Khoir Nurul Hisan (2310631140029)
4.1.3 Leoni (2310631140030)
4.1.4 M. Surya Pamungkas (2310631140036)
4.1.5 Rizki Ahmad Fauzi (2310631140051)
4.1.6 Siti Kifayatussirriyah (2310631140053)
4.1.7 Yusrifana Bella Wasis (2310631140057)
4.2 Hasil Gambar
4.2.1 Adey Satrio Hermawan (2310631140060)
1. Menggambar membagi dua sudut sembarang,
2. Menggambar segi empat,
3. Menggambar sebuah busur yang menyinggung dua garis tegak
lurus,
4. Menggambar busur yang menyinggung dua buah lingkaran
bentuk I,
5. Menggambar busuhr yang menyinggung dua buah lingkaran
bentuk II,
6. Menggambar konstruksi geometri lingkaran,
7. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 1,
8. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 2,
9. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 3,
10. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 4,
11. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 5,
12. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 6,

64
13. Menggambar menggunakan AutoCAD.

4.2.2 Khoir Nurul Hisan (2310631140029)


1. Menggambar membagi dua sudut sembarang,
2. Menggambar segi empat,
3. Menggambar sebuah busur yang menyinggung dua garis tegak
lurus,
4. Menggambar busur yang menyinggung dua buah lingkaran
bentuk I,
5. Menggambar busuhr yang menyinggung dua buah lingkaran
bentuk II,
6. Menggambar konstruksi geometri lingkaran,
7. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 1,
8. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 2,
9. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 3,
10. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 4,
11. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 5,
12. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 6,
13. Menggambar menggunakan AutoCAD.
4.2.3 Leoni (2310631140030)
1. Menggambar membagi dua sudut sembarang,
2. Menggambar segi empat,
3. Menggambar sebuah busur yang menyinggung dua garis tegak
lurus,
4. Menggambar busur yang menyinggung dua buah lingkaran
bentuk I,
5. Menggambar busuhr yang menyinggung dua buah lingkaran
bentuk II,
6. Menggambar konstruksi geometri lingkaran,
7. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 1,

65
8. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 2,
9. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 3,
10. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 4,
11. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 5,
12. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 6,
13. Menggambar menggunakan AutoCAD.
4.2.4 M. Surya Pamungkas (2310631140036)
1. Menggambar membagi dua sudut sembarang,
2. Menggambar segi empat,
3. Menggambar sebuah busur yang menyinggung dua garis tegak
lurus,
4. Menggambar busur yang menyinggung dua buah lingkaran
bentuk I,
5. Menggambar busuhr yang menyinggung dua buah lingkaran
bentuk II,
6. Menggambar konstruksi geometri lingkaran,
7. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 1,
8. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 2,
9. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 3,
10. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 4,
11. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 5,
12. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 6,
13. Menggambar menggunakan AutoCAD.
4.2.5 Rizki Ahmad Fauzi (2310631140051)
1. Menggambar membagi dua sudut sembarang,
2. Menggambar segi empat,
3. Menggambar sebuah busur yang menyinggung dua garis tegak
lurus,
4. Menggambar busur yang menyinggung dua buah lingkaran
bentuk I,
5. Menggambar busur yang menyinggung dua buah lingkaran
bentuk II,

66
6. Menggambar konstruksi geometri lingkaran,
7. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 1,
8. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 2,
9. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 3,
10. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 4,
11. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 5,
12. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 6,
13. Menggambar menggunakan AutoCAD.
4.2.6 Siti Kifayatussirriyah (2310631140053)
1. Menggambar membagi dua sudut sembarang,
2. Menggambar segi empat,
3. Menggambar sebuah busur yang menyinggung dua garis tegak
lurus,
4. Menggambar busur yang menyinggung dua buah lingkaran
bentuk I,
5. Menggambar busuhr yang menyinggung dua buah lingkaran
bentuk II,
6. Menggambar konstruksi geometri lingkaran,
7. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 1,
8. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 2,
9. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 3,
10. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 4,
11. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 5,
12. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 6,
13. Menggambar menggunakan AutoCAD.
4.2.7 Yusrifana Bella Wasis (2310631140057)
1. Menggambar membagi dua sudut sembarang,
2. Menggambar segi empat,
3. Menggambar sebuah busur yang menyinggung dua garis tegak
lurus,
4. Menggambar busur yang menyinggung dua buah lingkaran
bentuk I,

67
5. Menggambar busuhr yang menyinggung dua buah lingkaran
bentuk II,
6. Menggambar konstruksi geometri lingkaran,
7. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 1,
8. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 2,
9. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 3,
10. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 4,
11. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 5,
12. Menggambar proyeksi dan dimensi bentuk 6,
13. Menggambar menggunakan AutoCAD.
4.3 Hasil Gambar AutoCAD dan Komponennya

68

Anda mungkin juga menyukai