Matriks
1 2
3 4
1
11/12/2021
5 6
Contoh 3. Misalkan
A = {Amir, Budi, Cecep}, B = {IF221, IF251, IF342, IF323}
Relasi A B = {(Amir, IF221), (Amir, IF251), (Amir, IF342),
(Amir, IF323), (Budi, IF221), (Budi, IF251),
(Budi, IF342), (Budi, IF323), (Cecep, IF221),
Relasi biner R antara himpunan A dan B adalah himpunan (Cecep, IF251), (Cecep, IF342), (Cecep, IF323) }
bagian dari A B.
Misalkan R adalah relasi yang menyatakan mata kuliah yang
Notasi: R (A B).
diambil oleh mahasiswa pada Semester Ganjil, yaitu
a R b adalah notasi untuk (a, b) R, yang artinya a
dihubungankan dengan b oleh R R = {(Amir, IF251), (Amir, IF323), (Budi, IF221),
(Budi, IF251), (Cecep, IF323) }
a R b adalah notasi untuk (a, b) R, yang artinya a tidak
dihubungkan oleh b oleh relasi R.
Dapat dilihat bahwa R (A B),
Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R, dan - A adalah daerah asal R, dan B adalah daerah hasil R.
himpunan B disebut daerah hasil (range) dari R. - (Amir, IF251) R atau Amir R IF251
IF2120 Matematika Diskrit
- (Amir, IF342) R atau Amir R IF342.
IF2120 Matematika Diskrit
7 8
7 8
2
11/12/2021
R = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) }
9 10
11 12
3
11/12/2021
3. Representasi Relasi dengan Matriks Contoh 6. Relasi R pada Contoh 3 dapat dinyatakan dengan
matriks
Misalkan R adalah relasi dari A = {a1, a2, …, am} dan B =
{b1, b2, …, bn}.
0 1 0 1
Relasi R dapat disajikan dengan matriks M = [mij], 1 0
1 0
b1 b2 bn 0 0 0 1
a1 m11 m12 m1n
a2 m 21 m22 m2 n dalam hal ini, a1 = Amir, a2 = Budi, a3 = Cecep, dan b1 = IF221,
M= b2 = IF251, b3 = IF342, dan b4 = IF323.
⁝ ⁝ ⁝ ⁝ ⁝
am mm1 m m2 mmn Relasi R pada Contoh 4 dapat dinyatakan dengan matriks
13 14
4. Representasi Relasi dengan Graf Berarah Contoh 7. Misalkan R = {(a, a), (a, b), (b, a), (b, c), (b, d), (c, a),
Relasi pada sebuah himpunan dapat direpresentasikan secara (c, d), (d, b)} adalah relasi pada himpunan {a, b, c, d}.
grafis dengan graf berarah (directed graph atau digraph)
R direpresentasikan dengan graf berarah sbb:
Graf berarah tidak didefinisikan untuk merepresentasikan
relasi dari suatu himpunan ke himpunan lain.
Tiap elemen himpunan dinyatakan dengan sebuah titik b
a
(disebut juga simpul atau vertex), dan tiap pasangan terurut
dinyatakan dengan busur (arc)
Jika (a, b) R, maka sebuah busur dibuat dari simpul a ke
simpul b. Simpul a disebut simpul asal (initial vertex) dan c d
simpul b disebut simpul tujuan (terminal vertex).
15 16
4
11/12/2021
Relasi R pada himpunan A disebut refleksif jika (a, a) R Contoh 9. Relasi “habis membagi” pada himpunan bilangan bulat
untuk setiap a A. positif bersifat refleksif karena setiap bilangan bulat positif habis
dibagi dengan dirinya sendiri, sehingga (a, a)R untuk setiap a
Relasi R pada himpunan A tidak refleksif jika ada a A A.
sedemikian sehingga (a, a) R.
Contoh 10. Tiga buah relasi di bawah ini menyatakan relasi pada
himpunan bilangan bulat positif N.
R : x lebih besar dari y, S : x + y = 5, T : 3x + y = 10
Tidak satupun dari ketiga relasi di atas yang refleksif karena,
misalkan (2, 2) bukan anggota R, S, maupun T.
IF2120 Matematika Diskrit ⯀
17 IF2120 Matematika Diskrit 18
17 18
19 20
5
11/12/2021
21 22
Relasi yang bersifat menghantar tidak mempunyai ciri khusus Relasi R pada himpunan A disebut setangkup jika (a, b) R,
pada matriks representasinya maka (b, a) R untuk a, b A.
Sifat menghantar pada graf berarah ditunjukkan oleh: jika Relasi R pada himpunan A tidak setangkup jika (a, b) R
ada busur dari a ke b dan dari b ke c, maka juga terdapat sedemikian sehingga (b, a) R.
busur berarah dari a ke c.
Relasi R pada himpunan A sedemikian sehingga (a, b) R
dan (b, a) R hanya jika a = b untuk a, b A disebut tolak-
setangkup.
23 24
6
11/12/2021
25 26
Relasi yang bersifat setangkup mempunyai matriks yang Matriks dari relasi tolak-setangkup mempunyai sifat yaitu
elemen-elemen di bawah diagonal utama merupakan jika mij = 1 dengan i j, maka mji = 0. Dengan kata lain,
pencerminan dari elemen-elemen di atas diagonal utama, atau matriks dari relasi tolak-setangkup adalah jika salah satu dari
mij = mji = 1, untuk i = 1, 2, …, n : mij = 0 atau mji = 0 bila i j :
1 1
0
0
1 0 1
1
0 0
Sedangkan graf berarah dari relasi yang bersifat setangkup Sedangkan graf berarah dari relasi yang bersifat tolak-
dicirikan oleh: jika ada busur dari a ke b, maka juga ada setangkup dicirikan oleh: jika dan hanya jika tidak pernah
busur dari b ke a. ada dua busur dalam arah berlawanan antara dua simpul
berbeda.
27 28
7
11/12/2021
Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B. (p, q) R jika p habis membagi q
Invers dari relasi R, dilambangkan dengan R–1, adalah relasi
dari B ke A yang didefinisikan oleh maka kita peroleh
R–1 = {(b, a) | (a, b) R } R = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) }
29 30
maka matriks yang merepresentasikan relasi R–1, misalkan N, Jika R1 dan R2 masing-masing adalah relasi dari himpuna A
diperoleh dengan melakukan transpose terhadap matriks M,
ke himpunan B, maka R1 R2, R1 R2, R1 – R2, dan R1 R2
juga adalah relasi dari A ke B.
1 0 0
1 0 1
N = M = 1
T 0 1
0
1 0
0 1 0
31 32
8
11/12/2021
33 34
0 0 0
MR1 R2 = MR1 MR2 = 0 0 1
1 0 0
IF2120 Matematika Diskrit 35 IF2120 Matematika Diskrit 36
35 36
9
11/12/2021
Contoh 20. Misalkan Komposisi relasi R dan S lebih jelas jika diperagakan dengan
R = {(1, 2), (1, 6), (2, 4), (3, 4), (3, 6), (3, 8)} diagram panah:
adalah relasi dari himpunan {1, 2, 3} ke himpunan {2, 4, 6, 8} dan
2
S = {(2, u), (4, s), (4, t), (6, t), (8, u)} 1
4 s
adalah relasi dari himpunan {2, 4, 6, 8} ke himpunan {s, t, u}.
2 t
6
3 8 u
Maka komposisi relasi R dan S adalah
S R = {(1, u), (1, t), (2, s), (2, t), (3, s), (3, t), (3, u) }
37 38
yang dalam hal ini operator “.” sama seperti pada perkalian MR2 R1 = MR1 . MR2
matriks biasa, tetapi dengan mengganti tanda kali dengan “”
=
dan tanda tambah dengan “”. (1 0) (0 0) (1 1) (1 1) (0 0) (1 0) (1 0)
(1 0) (1 0) (0 1) (1 1) (1 0) (0 0) (1 0)
(0 0) (0 0) (0 1) (0 1) (0 0) (0 0) (0 0)
1 1 1
= 0 1 1
0 0 0
IF2120 Matematika Diskrit 39 IF2120 Matematika Diskrit 40
39 40
10
11/12/2021
41 42
Satu contoh relasi yang bernama MHS adalah Relasi MHS di atas juga dapat ditulis dalam bentuk Tabel:
MHS = {(13598011, Amir, Matematika Diskrit, A), NIM Nama MatKul Nilai
(13598011, Amir, Arsitektur Komputer, B), 13598011 Amir Matematika Diskrit A
(13598014, Santi, Arsitektur Komputer, D), 13598011 Amir Arsitektur Komputer B
(13598015, Irwan, Algoritma, C), 13598014 Santi Algoritma D
(13598015, Irwan, Struktur Data C), 13598015 Irwan Algoritma C
(13598015, Irwan, Arsitektur Komputer, B), 13598015 Irwan Struktur Data C
(13598019, Ahmad, Algoritma, E), 13598015 Irwan Arsitektur Komputer B
(13598021, Cecep, Algoritma, A), 13598019 Ahmad Algoritma E
(13598021, Cecep, Arsitektur Komputer, B), 13598021 Cecep Algoritma B
(13598025, Hamdan, Matematika Diskrit, B), 13598021 Cecep Arsitektur Komputer B
(13598025, Hamdan, Algoritma, A, B), 13598025 Hamdan Matematika Diskrit B
(13598025, Hamdan, Struktur Data, C), 13598025 Hamdan Algoritma A
(13598025, Hamdan, Ars. Komputer, B) 13598025 Hamdan Struktur Data C
} 13598025 Hamdan Arsitektur Komputer B
43 44
11
11/12/2021
Satu baris data pada tabel menyatakan sebuah record, da n Query terhadap basisdata relasional dapat dinyatakan secara
setiap atribut menyatakan sebuah field. abstrak dengan operasi pada relasi n-ary.
Secara fisik basisdata adalah kumpulan file, sedangkan file
adalah kumpulan record, setiap record terdiri atas sejum lah Ada beberapa operasi yang dapat digunakan, diantaranya
field. adalah seleksi, proyeksi, dan join.
Atribut khusus pada tabel ya ng mengidentifikasikan secara
unik elemen relasi disebut kunci (key).
IF2120 Matematika Diskrit 45 IF2120 Matematika Diskrit 46
45 46
Seleksi Proyeksi
Operasi seleksi memilih baris tertentu dari suatu tabel yang Operasi proyeksi memilih kolom tertentu dari suatu tabel. Jika ada
memenuhi persyaratan tertentu. beberapa baris yang sama nilainya, maka hanya diambil satu kali.
Operator: Operator:
Contoh 23. Misalkan untuk relasi MHS kita ingin menampilkan Contoh 24. Operasi proyeksi
daftar mahasiswa yang mengambil mata kuliah Matematik Diskrit.
Operasi seleksinya adalah Nama, MatKul, Nilai (MHS)
Matkul=”Matematika Diskrit” (MHS)
menghasilkan Tabel 3.5. Sedangkan operasi proyeksi
Hasil: (13598011, Amir, Matematika Diskrit, A) dan
(13598025, Hamdan, Matematika Diskrit, B) NIM, Nama (MHS)
47 48
12
11/12/2021
Join
Operasi join menggabungkan dua buah tabel menjadi satu bila
kedua tabel mempunyai atribut yang sama.
Operator:
49 50
Fungsi
Jika f(a) = b, maka b dinamakan bayangan (image) dari a
dan a dinamakan pra-bayangan (pre-image) dari b.
Misalkan A dan B himpunan.
Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap
Himpunan yang berisi semua nilai pemetaan f disebut jelajah
elemen di dalam A dihubungkan dengan tepat satu elemen di
(range) dari f. Perhatikan bahwa jelajah dari f adalah
dalam B.
himpunan bagian (mungkin proper subset) dari B.
Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan
f:AB A B
a b
A disebut daerah asal (domain) dari f dan B disebut daerah
hasil (codomain) dari f.
51 52
13
11/12/2021
function abs(x:integer):integer;
begin
if x < 0 then
abs:=-x
else
abs:=x;
IF2120 Matematika Diskrit 53 end; IF2120 Matematika Diskrit 54
53 54
f = {(1, u), (2, v), (3, w)} f = {(1, u), (2, v), (3, w)}
dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah fungsi dari A ke B. Di sini dari A = {1, 2, 3, 4} ke B = {u, v, w} bukan fungsi, karena tidak semua
f(1) = u, f(2) = v, dan f(3) = w. Daerah asal dari f adalah A dan daerah elemen A dipetakan ke B.
hasil adalah B. Jelajah dari f adalah {u, v, w}, yang dalam hal ini sama
dengan himpunan B.
Contoh 29. Relasi
Contoh 27. Relasi f = {(1, u), (1, v), (2, v), (3, w)}
f = {(1, u), (2, u), (3, v)} dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} bukan fungsi, karena 1 dipetakan ke
dua buah elemen B, yaitu u dan v.
dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah fungsi dari A ke B, meskipun
u merupakan bayangan dari dua elemen A. Daerah asal fungsi adalah
A, daerah hasilnya adalah B, dan jelajah fungsi adalah {u, v}. Contoh 30. Misalkan f : Z Z didefinisikan oleh f(x) = x2. Daerah
asal dan daerah hasil dari f adalah himpunan bilangan bulat, dan jelajah
IF2120 Matematika Diskrit 55 dari f adalah himpunan bilanganIF2120bulat
Matematikatidak-negatif.
Diskrit 56
55 56
14
11/12/2021
57 58
Contoh 32. Misalkan f : Z Z. Tentukan apakah f(x) = x2 + 1 dan Fungsi f dikatakan dipetakan pada (onto) atau surjektif
f(x) = x – 1 merupakan fungsi satu-ke-satu? (surjective) jika setiap elemen himpunan B merupakan
Penyelesaian: bayangan dari satu atau lebih elemen himpunan A.
(i) f(x) = x2 + 1 bukan fungsi satu-ke-satu, karena untuk dua x
yang bernilai mutlak sama tetapi tandanya berbeda nilai Dengan kata lain seluruh elemen B merupakan jelajah dari f.
fungsinya sama, misalnya f(2) = f(-2) = 5 padahal –2 2. Fungsi f disebut fungsi pada himpunan B.
a – 1 b – 1. a 1
b 2
Misalnya untuk x = 2, f(2) = 1 dan untuk x = -2, f(-2) = -3. c 3
d
59 60
15
11/12/2021
61 62
63 64
16
11/12/2021
Jika f adalah fungsi berkoresponden satu-ke-satu dari A ke B, f = {(1, u), (2, w), (3, v)}
maka kita dapat menemukan balikan (invers) dari f.
dari A = {1, 2, 3} ke B = {u, v, w} adalah fungsi yang
berkoresponden satu-ke-satu. Balikan fungsi f adalah
Balikan fungsi dilambangkan dengan f . Misalkan a adalah
–1
anggota himpunan A dan b adalah anggota himpunan B, f -1 = {(u, 1), (w, 2), (v, 3)}
maka f -1(b) = a jika f(a) = b.
Jadi, f adalah fungsi invertible.
Fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu sering dinamakan
juga fungsi yang invertible (dapat dibalikkan), karena kita
dapat mendefinisikan fungsi balikannya. Sebuah fungsi Contoh 38. Tentukan balikan fungsi f(x) = x – 1.
dikatakan not invertible (tidak dapat dibalikkan) jika ia bukan Penyelesaian:
fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu, karena fungsi
Fungsi f(x) = x – 1 adalah fungsi yang berkoresponden satu-ke-
balikannya tidak ada.
satu, jadi balikan fungsi tersebut ada.
Misalkan f(x) = y, sehingga y = x – 1, maka x = y + 1. Jadi, balikan
fungsi balikannya adalah f-1(y) = y +1.
IF2120 Matematika Diskrit 65 IF2120 Matematika Diskrit 66
65 66
(f g)(a) = f(g(a))
67 68
17
11/12/2021
69 70
2. Fungsi modulo
Contoh 42. Beberapa contoh nilai fungsi floor dan ceiling: Misalkan a adalah sembarang bilangan bulat dan m adalah
bilangan bulat positif.
3.5 = 3 3.5 = 4 a mod m memberikan sisa pembagian bilangan bulat bila a
0.5 = 0 0.5 = 1 dibagi dengan m
4.8 = 4 4.8 = 5
– 0.5 =– 1 – 0.5= 0 a mod m = r sedemikian sehingga a = mq + r, dengan 0 r < m.
–3.5 =– 4 –3.5 =– 3
Contoh 43. Beberapa contoh fungsi modulo
Contoh 42. Di dalam komputer, data dikodekan dalam untaian byte, satu
byte terdiri atas 8 bit. Jika panjang data 125 bit, maka jumlah byte yang 25 mod 7 = 4
diperlukan untuk merepresentasikan data adalah 125/8 = 16 byte. 15 mod 4 = 3
Perhatikanlah bahwa 16 8 = 128 bit, sehingga untuk byte yang terakhir 3612 mod 45 = 12
perlu ditambahkan 3 bit ekstra agar satu byte tetap 8 bit (bit ekstra yang 0 mod 5 = 0
ditambahkan untuk menggenapi 8 bit disebut padding bits). –25 mod 7 = 3 (sebab –25 = 7 (–4) + 3 )
71 72
18
11/12/2021
Contoh: n! = 1 2 … (n – 1) n = (n – 1)! n.
4. Fungsi Eksponensial
1 ,n 0
1 ,n 0 n!
a a a a
n n (n 1)! , n 0
,n 0
––
n
––
73 74
2. Fungsi Chebysev
1 ,n 0
5! dihitung dengan langkah berikut:
T (n, x) x ,n 1
2xT (n 1, x) T (n 2, x) ,n 1
(1) 5! = 5 4! (rekurens)
(2) 4! = 4 3!
(3) 3! = 3 2! 3. Fungsi fibonacci:
(4) 2! = 2 1!
0 ,n 0
(5) 1! = 1 0!
f (n) 1 ,n 1
(6) 0! = 1
f (n 1) f (n 2) ,n 1
(6’) 0! = 1
(5’) 1! = 1 0! = 1 1 = 1
(4’) 2! = 2 1! = 2 1 = 2
(3’) 3! = 3 2! = 3 2 = 6
(2’) 4! = 4 3! = 4 6 = 24
(1’) 5! = 5 4! = 5 24 = 120
Jadi, 5! = 120. IF2120 Matematika Diskrit IF2120 Matematika Diskrit
75 76
75 76
19
11/12/2021
77 78
Contoh:
A = himpunan mahasiswa, R relasi pada A: (a, b) Relasi Pengurutan Parsial
R jika a satu angkatan dengan b.
DEFINISI. Relasi R pada himpunan S
R refleksif: setiap mahasiswa seangkatan dikatakan relasi pengurutan parsial (partial
dengan dirinya sendiri ordering relation) jika ia refleksif, tolak-
R setangkup: jika a seangkatan dengan b, maka setangkup, dan menghantar.
b pasti seangkatan dengan a.
R menghantar: jika a seangkatan dengan b dan
b seangkatan dengan c, maka pastilah a Himpunan S bersama-sama dengan relasi R
seangkatan dengan c. disebut himpunan terurut secara parsial
(partially ordered set, atau poset), dan
Dengan demikian, R adalah relasi kesetaraan. dilambangkan dengan (S, R).
79 80
20
11/12/2021
81 82
83 84
21
11/12/2021
85 86
Bagaimana membuat relasi setangkup S = {(1, 3), (3, 1), (1, 2), (2, 1), (3, 2), (2, 3),
yang sesedikit mungkin dan (3, 3)}
mengandung R?
Relasi S disebut klosur setangkup (symmetric
closure) dari R.
87 88
22
11/12/2021
89 90
91 92
23
11/12/2021
Contoh: R = {(1, 3), (1, 2), (2, 1), (3, 2), (3,
Klosur setangkup 3)} adalah relasi pada A = {1, 2, 3},
maka
Misalkan R adalah sebuah relasi pada
R-1 = {(3, 1), (2, 1), (1, 2), (2, 3), (3, 3)}
himpunan A.
sehingga klosur setangkup dari R adalah
Klosur setangkup dari R adalah R R-1, R R-1 = {(1, 3), (1, 2), (2, 1), (3, 2), (3, 3)}
dengan R-1 = {(b, a) | (a, b) R}. {(3, 1), (2, 1), (1, 2), (2, 3), (3, 3)}
= {(1, 3), (3, 1), (1, 2), (2, 1), (3, 2),
(2, 3), (3, 3)}
93 94
95 96
24
11/12/2021
S = {(1, 2), (1, 4), (2, 1), (3, 2), (1, 1), R* = R R2 R3 … Rn
(2, 2), (2, 4), (3, 1)}
Jika MR adalah matriks yang
merepresentasikan R pada sebuah himpunan
tidak menghasilkan relasi yang bersifat
dengan n elemen, maka matriks klosur
menghantar karena, misalnya terdapat (3, 1)
S dan (1, 4) S, tetapi (3, 4) S. menghantar R* adalah
M R* MR M [2]
R
M R[3] … M R[n]
97 98
Misalkan R = {(1, 1), (1, 3), (2, 2), (3, 1), (3, 2)} adalah relasi pada himpunan A = {1, 2, 3}. Tentukan
klosur menghantar dari R.
Penyelesaian:
Matriks yang merepresentasikan relasi R adalah
Aplikasi klosur menghantar
1 0 1
MR = 0 1 0
1 1 0 Klosur menghantar menggambarkan
Maka, matriks klosur menghantar dari R adalah bagaimana pesan dapat dikirim dari satu kota
M R*
MR
M R[2]
M R[3]
ke kota lain baik melalui hubungan
Karena
komunikasi langsung atau melalui kota antara
1 1 1 1 1 1 sebanyak mungkin [LIU85].
M R[2] M R M R 0 1 0 dan M R[3] M R[2] M R 0 1 0
1 1 1 1 1 1
maka
M R*
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0
1 0 0 1 0 0 1 0 = 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
99 100
25
11/12/2021
Bandung
101 102
103
26