Anda di halaman 1dari 35

lOMoARcPSD|32383366

Makalah usaha dan energi fisika dasar 1

Annon (Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)
lOMoARcPSD|32383366

MAKALAH
“Usaha dan Energi”
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah fisika dasar 1
Dosen Pengajar:
Adhe Irham Thoriq,S.Pd,M.Kom

Disusun oleh:

Muhammad Ilham Roziqin

Abdul Rohman

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER DARUL MUTA’ALLIMIN (STIKDAM)

PROGRAM STUDI :S1 TEKNIK INFORMATIKA

SUGIH WARAS PATIANROWO NGANJUK JAWA TIMUR

TELP.(0358)556371 FAX.(0358)556426

E-MAIL : stikdam@gmail.com

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.Puji syukur atas rahmat Allah SWT,berkat rahmat serta


karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Usaha dan energi” dengan
lancar.Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Konsep
Teknologi dari Bapak Adhe Irham Thoriq,S.Pd,M.Kom.Dari proses penyusunan tidak lepas
dari bantuan,arahan,dan masukan dari beberapa pihak.Untuk itu saya ucapakan banyak
terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian,penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan
di dalam penulisan makalah ini,baik dalam segi tanda baca,tata bahasa maupun isi.Sehingga
penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat umumnya,dan untuk saya sendiri khususnya.

Nganjuk,29 September 2021

Penulis

ii

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

DAFTAR ISI
I
BAB I.................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................................1
C. TUJUAN.................................................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..................................................................................................................................2
A. USAHA...................................................................................................................................2
B. ENERGI..................................................................................................................................5
BAB III.............................................................................................................................................31
PENUTUP........................................................................................................................................31
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................31
B. SARAN.................................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................32

iii

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Usaha dan energi sebenarnya merupakan ungkapan yang sering digunakan
dalam percakapan sehari hari. Usaha yang dalam kehidupan sehari – hari sering
disebut kerja merupakan segala kegiatan untuk mencapai tujuan tidak
memperdulikan apakah tujuan tersebut tercapai atau tidak selama orang sudah
melakukan kegiatan dapat dikatakan bahwa orang tersebut sudah berusaha atau
bekerja sedangkan energi atau orang menyebutnya dengan tenaga adalah
kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Oleh karena itu, kita sering
menyebut seseorang yang banyak melakukan kegiatan dan seakan-akan tanpa lelah
sebagi orang yang energik.

Dalam fisika, usaha dipengaruhi oleh gaya (F), jarak perpindahan (s) dan arah
perpindahan (ɑ). Yang artinya usaha dapat terjadi apabila suatu benda diberikan
gaya oleh seseorang yang mengakibatkan benda tersebut mengalami perpindahan
dan gaya yang diberikan tidak vertical dengan arah perpidahannya (ɑ≠900/2700).
Energi dalam fisika merupakan kemampuan melakukan usaha. Definisi yang
sederhana ini sebenarnya kurang tepat atau kurang valid untuk beberapa jenis
energi ( misalnya energi panas atau energi cahaya tidak dapat melakukan kerja).
Definisi tersebut hanya berifat umum. Usaha dilakukan ketika energi dipindah dari
satu benda ke benda lain. Contoh ini juga menjelaskan salah satu konsep penting
dalam sains,yakni kekekalan energi. Jumlah total energi pada sistem dan lingkungan
bersifat kekal atau tetap. Energi tidak pernah hilang, tetapi hanya dapat berubah
bentuk dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi lain. Mengenai Hukum
Kekekalan Energi akan kita tuntas dalam pokok bahasan tersendiri. Usaha dan Energi
merupakan besaran skalar sehingga kita menjadi lebih mudah dibandingkan dengan
ketika kita mempelajari gaya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan usaha dalam fisika ?
2. Apa yang dimaksud dengan energi dalam fisika ?
3. Apa yang dimaksud dengan daya dalam fisika ?

C. TUJUAN
Makalah ini kami buat,selain untuk mengetahui beberapa hal tentang Usaha
dan Energi,makalah ini juga dibuat untuk menyelesaikan tugas “FISIKA DASAR 1”
yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan.

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

BAB II
PEMBAHASAN
A. USAHA
Usaha merupakan sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada sebuah benda,yang
menyebabkan benda bergerak. Usaha dikatakan telah dilakukan hanya jika gaya
menyebabkan sebuah benda bergerak. Namun,jika kamu hanya menahan sebuah
benda agar benda tersebut tidak bergerak,itu bukan melakukan usaha walaupun
orang tersebut telah mengerakan seluruh kekuatannya untuk menahan batu
tersebut. Jadi, dalam fisika, usaha berkaitan dengan gerak sebuah benda.Secara
matematis,usaha yang dilakukan oleh gaya yang konstan didefinisikan sebagai hasil
kali perpindahan dengan gaya yang sejajar dengan perpidahan.

Untuk memindahkan sebuah benda yang bermassa lebih besar, diperlukan


usaha yang lebih besar pula. Juga untuk memindahkan suatu benda pada jarak yang
lebih jauh, diperlukan pula usaha yang lebih besar. Dengan berdasarkan pada
kenyataan tersebut, Usaha didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan perpindahan
yang terjadi. Bila usaha kita simbolkan dengan W, gaya F, dan perpindahan s, maka
(W = F . s).

Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai dengan


konsep perkalian titik antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan besaran
skalar. Bila sudut yang dibentuk oleh gaya F, dengan perpindahan s adalah α,maka
besaranya usaha dapat dituliskan sebagai :

W = (F cos α) s

W = F s cos α

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

Dalam sistem satuaan SI, satuan usaha adalah joule, yang dilambangkan
dengan huruf J. Satu joule didefinisikan sebagai besarnya usaha yang dilakukan
oleh sebuah gaya 1 newton yang bekerja searah dengan perpindahan benda,
yang menyebabkan perpindahan sejauh 1 meter. Dengan demikian,

1 joule = 1 newton x 1 meter

joule= Newton xmeter

Untuk usaha yang lebih besar, biasanya menggunakan satuan kilojoule (kJ)
dan megajoule (MJ).

1kJ = 1.000 J

1MJ = 1.000.000 J

Contoh soal 1:

Sebuah balok bermassa 30 kg ditarik gaya 60 N yang membentuk


sudut α = 600terhadap arah perpindahan. Pada saat balok dapat
bergeser mendatar sejauh 3 m maka tentukan usaha yang dilakukan
gaya tersebut!

Penyelesaian:

Diketahui : F = 60 N

ɑ = 600

S=3m

Ditanya : W ?

Jawab : W = F.S cos ɑ

= 60N.3m.cos 600 = 180.0,5 = 90 joule

1. Usaha oleh Beberapa Gaya


Ketika beberapa gaya berkerja pada suatu benda, berapakah usaha
total yang dilakukan pada benda tersebut? Dalam kasus ini, kita dapat
menghitung usaha masing-masing gaya secara individual. Usaha total
sama dengan jumlahdari usaha yang dilakuakn masing-masing
gaya.Metode ini benar karena usaha merupakan besaran skalar, sehingga
penjualan aljabar biasa berlaku di sini.
Wtotal = F1s1+ F2s2+ F3s3+ .... + FNsN
= W1+ W2+ W3+ .... + WN

2. Usaha Negatif

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

Tanda negatif menujukan arah gaya yang berlawanan dengan arah


perpindahan. Jika usaha oleh tangan pada balok adalah usaha positif,
karena searah dengan perpindahan balok, maka usaha oleh balok pada
tangan bernilai negatif.Contoh usaha negatif yaitu gaya gesek (F g) benda
yang bergerak dengan bidang yang kasar.
Contoh soal 2 :
Sebuah peti kemas bermassa 50 kg yang terletak pada lantai
ditarik horisontal sejauh 2 meter dengan gaya 100 N oleh
seorang buruh pelabuhan. Lantai tersebut agak kasar
sehingga gaya gesekan yang diberikan pada karung beras
sebesar 50 N. Hitunglah usaha total yang dilakukan
terhadap peti kemas tersebut!

Penyelesaian:
Diketahui : Fb = 100 J S = 2 meter
Fg = -50 N Fw = Fn =mg
Ditanya : Wtotal ?
Jawab :
Usaha yang dilakukan oleh buruh pelabuhan :
Wb = Fb.s = (100 N) (2 m) = 200 N.m
Usaha yang dilakukan oleh Gaya gesekan :
Wg = Fg.s = (-50 N) (2 m) = -100 N.m
Usaha yang dilakukan oleh gaya berat :
Ww = Fw.s = (mg) (2 m) cos 90o = 0
Usaha yang dilakukan oleh gaya normal :
Wtotal = Wb+Wg+Ww+WN = (200 N.m) + (-100N.m)
+0+0
= 100 N.m = 100 Joule

B. ENERGI
Segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan
energi. Untuk bertahan hidup kita membutuhkan energi yang diperoleh dari
makanan. Setiap kendaraan membutuhkan energi untuk bergerak dan energi itu
diperoleh dari bahan bakar. Hewan juga membutuhkan energi untuk hidup,
sebagaimana manusia dan tumbuhan.

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

Energi merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam fisika. Konsep
yang sangat erat kaitannya dengan usaha adalah konsep energi. Secara sederhana,
energi merupakan kemampuan melakukan usaha. Definisi yang sederhana ini
sebenarnya kurang tepat atau kurang valid untuk beberapa jenis energi (misalnya
energi panas atau energi cahaya tidak dapat melakukan kerja). Definisi tersebut
hanya bersifat umum. Secara umum, tanpa energi kita tidak dapat melakukan kerja.
Sebagai contoh, jika kita mendorong sepeda motor yang mogok, usaha alias kerja
yang kita lakukan menggerakan sepeda motor tersebut. Pada saat yang sama, energi
kimia dalam tubuh kita menjadiberkurang, karena sebagian energi kimia dalam
tubuh berubah menjadi energi kinetik sepeda motor. Usaha dilakukan ketika energi
dipindahkan dari satu benda ke benda lain. Contoh ini juga menjelaskan salah satu
konsep penting dalam sains, yakni kekekalan energi. Jumlah total energi pada sistem
dan lingkungan bersifat kekal alias tetap. Energi tidak pernah hilang, tetapi hanya
dapat berubah bentuk dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi lain.

1. Energi dan Sumber – Sumbernya


Manusia telah menemukan berbagaisumber energi untuk
memenuhi kebutuhan energinya yangsemakin lama semakin
meningkat,seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia.Karena
terbatasnya sumber energi di Bumi ini, maka kita harus melakukan
pelestarian terhadap sumber-sumber energi tersebut, khususnya
sumber-sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Di samping itu,
upaya untuk mencari sumber-sumber baru harus terus dilakukan.
Berikut sumber – sumber energi yang telah ditemukan oleh manusia
a) Energi Bahan Bakar Fosil
Yang termasuk bahan bakar fosil adalah batu bara,
minyak bumi, dan gas alam. Batu bara yang pada sekitar tahun
1910 merupakan 75% sumber energi utama yang digunakan
seluruh negara, saat ini sudah bukan sumber utama lagi. Hal
ini disebabkan batu bara adalah bahan bakar yang kotor, yang
ketika dibakar yang mengahasilkan gas beracun yang dapat
mencemari atmosfer Bumi. Rata-rata, 1kilo-gram batu bara
bisa menghasilkan energi sebesar 2 kWh. Minyak bumi
merupakan bahan bakar yang lebih baik dari batu bara, yaitu
lebih murah untuk menambangnya, dan lebih murah dalam
hal pengangkutannya dari lokasi penambangan ke lokasi
pengolahan. Dari segi polusi, minyak bumi lebih sedikit
menimbulkan polusi dari pada yang dilakuakn batu bara.
Sampai saat ini, minyak bumi masih termasuk sumber energi
utama kita.

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

b) Energi Cahaya Matahari


Cahaya matahari merupakan sumber energi yang
paling besar dan paling melimpah. Tanpa cahaya matahari,
kehidupan di muka bumi ini tidak akan bisa berkembang.
Tanpa kita minta atau kita usahakan, cahaya matahari akan
selalu memberikan energinya pada kita, misalnya
memanaskan bumi dan bangunan-bangunan diatasnya. Tanpa
sinar matahari, proses fotosintesis pada tumbuhan tidak akan
berlangsung. Jadi, dengan sendirinya matahari telah mensuplai
kebutuhan energi manusia dalam jumlah yang sangat
besar.Karena matahari hanya bersinar pada siang hari,maka
pada malam hari matahari praktis tidak memberikan
energinya. Salah satu alat yang dipakai untuk menangkap
energi cahaya matahari adalah panel surya. Panel surya adalah
alat sebagai pemanas air. Dengan demikian, panel surya
tidak menghasilkan listrik. Tentu kamu sering melihat diatas
sebuah rumah atau diatas sebuah hotel terdapat panel surya
ini. Alat penagkap energi cahaya matahari yang bisa
menghasilkan listrik adalah sel surya, yang memanfaatkan
konsep efek foto listrik. Sayangnya, sampai saat ini efesiensi
dari sel surya ini masih rendah, yaitu masih dibawah 20%.
Namun demikian, sel surya merupakan sesuatu yang sangat
menjanjikan sebagai pembangkit energi listrik masa depan.
c) Energi Angin
Energi angin telah dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa di
kawasan Timur Tengah sejak 2000 tahun sebelum masehi. Tiga
ratus tahun kemudian, barulah energi angin ini dimanfaatkan
secara luas di Benua Eropa. Energi angin dimanfaatkan untuk
memutar kincir angin, yang pada akhirnya bisa digunakan
untuk memutar turbin sehingga bisa mengahasilkan listrik
melalui generator.

d) Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi yang dihasilkan dari reaksi
fisi (pembelahan) ataupun reaksi fusi (pembelahan) inti-inti
atom. Pada dasarnya, energi nuklir ini merupakan hasil reaksi
berantai yang bisa dikendalikan, dengan uranium dan
plutonium sebagai bahan utamanya. Walaupun energi yang
dihasilkan sangat besar, energi nuklir ini masih menjadi
perdebatan menyangkut faktor keamanannya. Energi nuklir
dibangkitkan dalam suatu reaktor nuklir, yang bila sedikit saja

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

reaktor itu mengalami kebocoran, akibatnyanya akan sangat


mengerikan bagi penduduk di sekitar reaktor nuklir
tersebut. peristiwa semacam ini pernah terjadi di reactor
nuklir Chernobyl di Rusia (dulu Uni Soviet,reaktor nuklir
Bhopal (India) dan terakhir reactor nuklir Jepang.
e) Energi Geotermal
Sebauah geotermal atau panas bumi dihasilkan dari
uap air panas yang keluar (dipompa keluar) dari dalam Bumi.
Sebenarnya, energi geotermal juga bisa dihasilkan dari batuan-
batuan yang membara di dalam Bumi.
2. Energi Potensial
Secara umum, energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam
sebuah benda atau dalam suatu kedaan tertentu. Dengan demikian,
dalam air terjun terdapat energi potensial, dalam batu bara terdapat
energi potensial, dalam tubuh kita terdapat energi potensial. Energi
potensial karena masih tersimpan, yang tersimpan dalam air yang berada
diatas suatu tebing baru bermanfaat ketika diubah menjadi energi kinetik
dalam air terjun. Energi potensial dalam batu bara baru bermanfaat
ketika diubah menjadi energi panas melalui pembakaran. Energi
potensialdalam tubuh kita akan bermanfaat jika kita mengubah menjadi
energi gerak yang dilakukan oleh otot-otot tubuh kita. Dalam pengertian
yang lebih sempit, yakni dalam mekanika, energi potensial adalah energi
yang dimiliki oleh benda karena kedudukan atau keadaan benda tersebut.
Contoh energipotensial gravitasi dan energi potensial elastik. Energi
potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang berada di ketinggian tertentu
dari permukaan tanah. sedangkan energi potensial elastic dimiliki oleh,
misalnya karet ketapel yang direnggangkan. Energi potensial elastik pada
karetketapel ini baru bermanfaat ketika regangan tersebut dilepaskan
sehingga menyebabkanberubahnya energi potensial elastik menjadi
energi kinetik.

a) Energi Potensial Gravitasi


Sebuah benda yang berada pada ketinggian tertentu
terhadap suatu bidang acuan tertentu memiliki energi
potensial. Energi ini, sesuai dengan penyebanya, disebut
energi potensial gravitasi. Artinya, energi ini potensial untuk
melakukan usaha dengan cara mengubah ketinggiannya.
Semakin tinggi kedudukan suatu benda dari bidang acuan,
semakin besar energipotensial gravitasi yang dimilikinya.
Untuk membahas seberapa besar energi ini, mari kita
simak uraian berikut terlebihdahulu : Sebuah benda bermassa

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

1 kg yang diam diatas lantai diangkat sampai pada ketinggian


1m diatas lantai. Lantai dianggap sebagai bidang acuan. kita
tahu bahwa gaya yang diperlukan untuk melakukan usaha ini,
yaitu mengangkat benda ini, sama dengan gaya yang
diperlukan untuk melawan gaya gravitasi yang berkerja pada
benda (gaya berat). Besarnya berat tersebut dapat kita
tuliskan sebagai F = mg, dimana m adalah massa benda, dan g
adalah percepatan gravitasi bumi. Jika ketinggian benda sama
dengan h, besarnya usaha yang dilakukan untuk mengangkat
benda bermassa m setinggi h adalah.
W =Fh
=mgh
Kembali pada benda bermassa 1 kg yang diangkat
setinggi 1 m, maka besar usaha yang telah dilakukan adalah
W = (1kg) (9,8 m/s2) (1m)
W = 9,8 J
Dengan demikian, pada ketinggian 1m di atas, benda
tersebut memiliki energi potensial gravitasi, yaitu
kemampuan untuk malakukan usaha (misalnya menjatuhkan
diri) sebesar 9,8 J. Dari uraian di atas, kita dapat merumuskan
secara umum persamaan untuk menghitung energi potensial
(EP).

Ep = berat ketinggian

Ep = m g h

Dalam rumus ini, h adalah perubahan ketinggian diukur


dari bidang acuan.

b) Energi Potensial Elastik Pegas


Ketika kita merentangkan sebuah pegas, misalnya yang
digunakan untuk melatih otot lengan, kita harus melakukan
suatu kerja dengan mengerahkan suatu usaha. Pada bagian
terdahulu kita pelajari bahwa usaha sama dengan luas daerah
dibawah grafik gaya (F) kaliperpindahan (x).
Ketika berada dalam keadaan diam, setiap pegas
memiliki panjang alami. Jika pegas di tekan sejauh x dari
panjang alami, diperlukan gaya sebesar Ft(gaya tekan) yang
nilainya berbanding lurus dengan x, yakni :
Ft = kx

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

K adalah konstanta pegas (ukuran


kelenturan/elastisitas pegas) dan besarnya tetap. Ketika
ditekan, pegas memberikan gaya reaksi, yang besarnya sama
dengan gaya tekan tetapi arahnya berlawanan. Gaya reaksi
pegas tersebut dikenal sebagai gaya pemulih. Besarnya gaya
pemulih adalah :

(Fp = -k)

Tanda minus menunjukkan bahwa arah gaya pemulih


berlawanan dengan gaya tekan.

Untuk menghitung Energi Potensial pegas yang ditekan


atau diregangkan, terlebih dahulu kita hitung usaha yang
diperlukan untuk menekan atau meregangkan pegas. Kita
tidak bisa menggunakan persamaan W = F s = F x, karena gaya
tekan atau gaya regang yang kita berikan pada pegas selalu
berubah-ubah selama pegas ditekan. Ketika menekan
pegas misalnya, semakin besar x, gaya tekan kita juga semakin
besar. Beda dengan gaya angkat yang besarnya tetap ketika
kita mengangkat batu.Kita menggunakan gaya rata-rata. Gaya
tekan atau gaya regang selalu berubah, dari F = 0 ketika x = 0
sampai F = kx (ketika pegas tertekan atau teregang sejauh x).
Besar gaya rata-rata adalah :

F = ½ (0+kx)

= ½ kx

x merupakan jarak total pegas yang teregang atau pegas yang


tertekan (bandingkan dengan gambar di atas). Usaha yang
dilakukan adalah :

W = F.xW

=(½kx)x

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

W = ½ k x2

Seluruh usaha yang dilakukan oleh beban (atau oleh


tangan kita) ini akhirnya disimpan menjadi energi potensial
elastik pegas, karena dalam peristiwa ini tidak terjadi
perubahan energi kinetika pegas. Dengan demikian, sebuah
pegas yang memiliki konstanta gaya k dan terentang sejauh x
dari keadaan setimbanganya memiliki energy potensial elastik
sebesar EP.

Ep = ½ k x2

3. Energi Kinetik

Setiap benda yang bergerak memiliki energi. Ketapel yang ditarik lalu
dilepaskan sehingga batu yang berada di dalam ketapel meluncur dengan
kecepatan tertentu. Batu yang bergerak tersebut memiliki energi.
Jika diarahkan pada ayam tetangga maka kemungkinan besar ayam
tersebut lemas tak berdaya akibat dihajar batu. Pada contoh ini batu
melakukan kerja pada ayam. Kendaraan beroda yang bergerak dengan
laju tertentu di jalan raya juga memiliki energi kinetik. Ketika dua buah
kendaraan yang sedang bergerak saling bertabrakan, maka bisa
dipastikan kendaraan akan digiring ke bengkel untuk diperbaiki.
Kerusakan akibat tabrakan terjadi karena kedua mobil yang pada mulanya
bergerak melakukan usaha / kerja satu terhadap lainnya. Ketika tukang
bangunan memukul paku menggunakan martil, martil yang digerakan
tukang bangunan melakukan kerja pada paku. Kata kinetik berasal dari
bahasa yunani, kinetikos, yang artinya ”gerak”. ketika benda bergerak,
benda pasti memiliki kecepatan. Dengan demikian, kita dapat
menyimpulkan bahwa energi kinetik merupakan energi yang dimiliki
benda karena gerakannya atau kecepatannya.

Persamaan Energi Kinetik:

Agar benda dipercepat beraturan sampai bergerak dengan laju v maka


pada benda tersebut harus diberikan gaya total yang konstan dan searah
dengan arah gerak benda sejauh s. Untuk itu dilakukan usaha alias kerja pada
benda tersebut sebesar W = F s. Besar gaya F = m a.

10

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

Karena benda memiliki laju awal v o, laju akhir vtdan bergerak sejauh s,
maka untuk menghitung nilai percepatan a, kita menggunakan persamaan

vt2 = V02 + 2as.

V t 2−V t 2
a =
2s

Kita subtitusikan nilai percepatan a ke dalam persamaan gaya F = m a,


untuk menentukan besar usaha :

W = F.s =(m.a)(s) = (m) ( V t 2−V o 2


2s
s )
2 2
V t −V t
W = m( ) = 1/2 m (Vt2 – Vo2)
2

W = 1/2 mVt2 – 1/2 mVo2

W = 1/2 mVt2 → Vo = 0 (persamaan 1)

Persamaan ini menjelaskan usaha total yang dikerjakan pada benda.


Karena W = Ek maka kita dapat menyimpulkan bahwa besar energi kinetik
translasi pada benda tersebut adalah :

W = Ek = 1/2 mv2 (persamaan 2)

Persamaan 1 dapat kita tulis kembali menjadi:

W = Ekt – Eko = Δek (persamaan 3)

Persamaan 3 menyatakan bahwa usaha total yang bekerja pada sebuah


benda sama dengan perubahan energi kinetiknya. Pernyataan ini merupakan
prinsip usaha-energi. Prinsip usaha-energi berlaku jika W adalah usaha total
yang dilakukan oleh setiap gaya yang bekerja pada benda. Jika usaha positif (W)
bekerja pada suatu benda, maka energi kinetiknya bertambah sesuai dengan
besar usaha positif tersebut (W). Jika usaha (W) yang dilakukan pada benda
bernilai negatif, maka energi kinetik benda tersebut berkurang sebesar W. Dapat
dikatakan bahwa gaya total yang diberikan pada benda di mana arahnya
berlawanan dengan arah gerak benda, makagaya total tersebut mengurangi laju
dan energi kinetik benda. Jika besar usaha total yang dilakukan pada benda
adalah nol, maka besar energi kinetik benda tetap (laju benda konstan).

4. Hukum Kekekalan Energi


Dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat banyak jenis energi. Selain energi
potensial dan energi kinetik pada benda-benda biasa (skala
makroskopis),terdapat juga bentuk energi lain. Ada energi listrik, energi panas,
energi kimia yang tersimpan dalam makanan dan bahan bakar, energi nuklir, dan

11

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

lain –lain.Energi tersebut dapat berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi
lain. misalnya ketika dirimu menyalakan lampu neon, pada saat yang sama
terjadi perubahan energi listrik menjadi energi cahaya. Contoh lain adalah
perubahan energi listrik menjadi energi panas (setrika), energi listrik menjadi
energi gerak (kipas angin) dll. Proses perubahan bentuk energi ini sebenarnya
disebabkan oleh adanya perubahan antara energi potensial dan energi kinetik
pada tingkat atom.
Pada tingkat makroskopis, kita juga bisa menemukan begitu banyak
contoh perubahan energi. Buah mangga yang menggelayut di tangkainya
memiliki energi potensial. Pada saat buah mangga jatuh ke tanah, energi
potensialnya berkurang sepanjang lintasan geraknya menuju tanah. Ketika
mulai jatuh, energi potensial berkurang karena jarak vertikal buah mangga
dari tanah makin kecil. Energi Potensial tersebut berubah bentuk menjadi
Energi Kinetik karena kecepatan buah mangga bertambah akibat gravitasi
yang bernilai konstan. Pada saat hendak mencapai tanah, Energi Kinetik
menjadi sangat besar, sedangkan Energi Potensial sangat kecil. Mengapa
demikian ? semakin dekat dengan permukaan tanah, jarak buah mangga
semakin kecil sehingga EP-nya menjadi kecil. Sebaliknya, semakin
mendekati tanah, Energi Kinetik semakin besar karena gerakan mangga
makin cepat akibat adanya percepatan gravitasi yang konstan. Ketika tiba di
permukaan tanah, energi potensial bernilai nol karena h = 0 sedangkan energi
kinetik buah mangga menjadi bernilai maksimum. Contoh lain misalnya
Energi potensial yang tersimpan pada ketapel yang diregangkan dapat
berubah menjadi energi kinetik batu apabila ketapel kita lepas.
Hal yang luar biasa dalam fisika dan kehidupan kita sehari-hari adalah
ketika energi dipindahkan atau diubah dari satu bentuk ke bentuk yang
lain, tidak ada energi yang hilang dalam setiap proses tersebut. Ini adalah
hukum kekekalan energi, sebuah prinsip yang penting dalam ilmu fisika. Hukum
kekekalan energi dapat kita nyatakan sebagai berikut :
“Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dan dipindahkan dari
satu benda ke benda yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap. Jadi energi total
tidak berkurang dan juga tidak bertambah”.
a. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Jumlah total Energi Kinetik dan Energi Potensial disebut Energi
Mekanik. Ketika terjadi perubahan energi dari E p menjadi
Ekatau Ekmenjadi Ep, walaupun salah satunya berkurang,
bentuk energi lainnya bertambah. Misalnya ketika E p
berkurang, besar Ek bertambah. Demikian juga ketika E k
berkurang, pada saat yang sama besar E p bertambah. Total
energinya tetap sama, yakni Energi Mekanik. Sebelum kita
tinjau HKE secara kuantitatif (penurunan persamaan

12

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

matematis/rumus Hukum Kekekalan Energi), terlebih dahulu kita


harus mempelajari tentang gaya-gaya konservatif dan gaya tak
konservatif karena gaya-gaya konservatif dan gaya tak
konservatif berkaitan dengan hokum kekekalan energi mekanik
dan dapat membantu kita lebih memahami apa itu hokum
kekekalan energi mekanik.
Gaya–gaya Konservatif dan Gaya-gaya Tak Konservatif
misalnya kita melemparkan sebuah benda tegak lurus ke
atas. Setelah bergerak ke atas mencapai ketinggian maksimum,
benda akan jatuh tegak lurus ke tanah (tangan kita). Ketika
dilemparkan ke atas, benda tersebut bergerak dengan
kecepatan tertentu sehingga ia memiliki energi kinetik (E k = ½
mv2). Selama bergerak di udara, terjadi perubahan energi
kinetik menjadi energi potensial. Semakin ke atas, kecepatan
bola makin kecil, sedangkan jarak benda dari tanah makin
besar sehingga Ek benda menjadi kecil dan Ep-nya bertambah
besar. Ketika mencapai titik tertinggi, kecepatan benda = 0,
sehingga Ek juga bernilai nol. Ek benda seluruhnya berubah
menjadi Ep, karena ketika benda mencapai ketinggian
maksimum, jarak vertikal benda bernilai maksimum (E p= mgh).
Karena pengaruh gravitasi, benda tersebut bergerak kembali ke
bawah. Sepanjang lintasan terjadi perubahan Ep menjadi Ek.
Semakin ke bawah, Ep semakin berkurang, sedangkan E k semakin
bertambah. Ep berkurang karena ketika jatuh, ketinggian alias
jarak vertikal makin kecil. E k bertambah karena ketika bergerak ke
bawah, kecepatan benda makin besar akibat adanya
percepatan gravitasi yang bernilai tetap. Kecepatan benda
bertambah secara teratur akibat adanya percepatan gravitasi.
Benda kehilangan Ek selama bergerak ke atas, tetapi Ek
diperoleh kembali ketika bergerak ke bawah. Energi kinetik
diartikan sebagai kemampuan melakukan usaha. Karena
Energi kinetik benda tetap maka kita dapat mengatakan
bahwa kemampuan benda untuk melakukan usaha juga bernilai
tetap. Gaya gravitasi yang mempengaruhi gerakan benda, baik
ketika benda bergerak ke atas maupun ketika benda bergerak
ke bawah dikatakan bersifat konservatif karena pengaruh gaya
tersebut tidak bergantung pada lintasan yang dilalui benda,
tetapi hanya bergantung pada posisi awal dan akhir benda.
Contoh gaya konservatif lain adalah gaya elastik. Misalnya
kita letakan sebuah pegas di atas permukaan meja percobaan.
Salah satu ujung pegas telah diikat pada dinding, sehingga pegas

13

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

tidak bergeser ketika digerakan. Anggap saja permukaan meja


sangat licin dan pegas yang kita gunakan adalah pegas ideal
sehingga memenuhi hukum Hooke. Sekarang kita kaitkan sebuah
benda pada salah satu ujung pegas.

Jika benda kita tarik ke kanan sehingga pegas teregang sejauh


x, maka pada benda bekerja gaya pemulih pegas, yang
arahnya berlawanan dengan arah tarikan kita. Ketika benda
berada pada simpangan x, Ep benda maksimum sedangkan Ep
benda nol (benda masih diam).

Ketika benda kita lepaskan, gaya pemulih pegas


menggerakan benda ke kiri, kembali ke posisi setimbangnya.
Ep benda menjadi berkurang dan menjadi nol ketika benda
berada pada posisi setimbangnya. Selama bergerak menuju
posisi setimbang, Ep berubah menjadi Ek. Ketika bendakembali ke
posisi setimbangnya, gaya pemulih pegas bernilai nol tetapi pada
titik ini kecepatan benda maksimum. Karena kecepatannya
maksimum, maka ketika berada pada posisi setimbang, E k
bernilai maksimum.

14

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

Benda masih terus bergerak ke kiri karena ketika berada


pada posisi setimbang, kecepatan benda maksimum. Ketika
bergerak ke kiri, Gaya pemulih pegas menarik benda kembali
ke posisi setimbang, sehingga benda berhenti sesaat pada
simpangan sejauh –x dan bergerak kembali menuju posisi
setimbang. Ketika benda berada pada simpangan sejauh –x, EK
benda = 0 karena kecepatan benda = 0. pada posisi ini EP bernilai
maksimum.

Proses perubahan energi antara Ep dan Ek berlangsung


terus menerus selama benda bergerak bolak-balik. Pada
penjelasan di atas, tampak bahwa ketika bergerak dari posisi
setimbang menuju ke kiri sejauh x = -A (A = amplitudo /
simpangan terjauh), kecepatan benda menjadi berkurang dan
bernilai nol ketika benda tepat berada pada x = -A. Karena
kecepatan benda berkurang, maka Ek benda juga berkurang dan
bernilai nol ketika benda berada pada x = -A. Karena adanya
gaya pemulih pegas yang menarik benda kembali ke kanan
(menuju posisi setimbang), benda memperoleh kecepatan dan
Energi Kinetiknya lagi. Ek benda bernilai maksimum ketika
benda tepat berada pada x = 0, karena laju gerak benda pada
posisi tersebut bernilai maksimum. Benda kehilangan E k pada
salah satu bagian geraknya, tetapi memperoleh Energi
Kinetiknya kembali pada bagian geraknya lain. Energi kinetik
merupakan kemampuan melakukan usaha karena adanya
gerak. setelah bergerak bolak balik, kemampuan melakukan
usahanya tetap sama dan besarnya tetap alias kekal. Gaya
elastis yang dilakukan pegas ini disebut bersifat konservatif.
Apabila pada suatu benda bekerja satu atau lebih gaya
dan ketika benda bergerak kembali ke posisi semula, Energi
Kinetik-nya berubah (bertambah atau berkurang), maka
kemampuan melakukan usahanya juga berubah. Dalam hal
ini, kemampuan melakukan usahanya tidak kekal. Dapat
dipastikan, salah satu gaya yang bekerja pada benda bersifat

15

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

tak-konservatif. Untuk menambah pemahaman anda berkaitan


dengan gaya tak konservatif, kita umpamakan permukaan
meja tidak licin / kasar, sehingga selain gaya pegas, pada
benda bekerja juga gaya gesekan. Ketika benda bergerak
akibat adanya gaya pemulih pegas, gaya gesekan
menghambat gerakan benda/mengurangi kecepatan benda
(gaya gesek berlawanan arah dengan gaya pemulih pegas).
Akibat adanya gaya gesek, ketika kembali ke posisi semula
kecepatan benda menjadi berkurang. Karena kecepatan
benda berkurang maka Energi Kinetiknya juga berkurang.
Karena Energi Kinetik benda berkurang maka kemampuan
melakukan usaha juga berkurang. Dari penjelasan di atas kita
tahu bahwa gaya pegas bersifat konservatif sehingga
berkurangnya Ek pasti disebabkan oleh gaya gesekan. Kita dapat
menyatakan bahwa gaya yang berlaku demikian bersifattak-
konservatif.
Secara umum, sebuah gaya bersifat konservatif apabila usaha
yang dilakukan oleh gaya pada sebuah benda yang melakukan
gerakan menempuh lintasan tertentu hingga kembali ke posisi
awalnya sama dengan nol. Sebuah gaya bersifat tak-konservatif
apabila usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut pada sebuah
benda yang melakukan gerakan menempuh lintasan tertentu
hingga kembali ke posisi semula tidak sama dengan nol.
Apabila hanya gaya-gaya konservatif yang bekerja pada
sebuah sistem, maka kita akan tiba pada kesimpulan yang
sangat sederhana dan yang melibatkan energi. Apabila tidak
ada gaya tak-konservatif, maka berlaku Hukum Kekekalan
Energi Mekanik. Sekarang mari kita turunkan persamaan
Hukum Kekekalan Energi Mekanik.
Misalnya sebuah benda bermassa m berada pada kedudukan
awal sejauh h1 dari permukaan tanah. Benda tersebut jatuh
dan setelah beberapa saat benda berada pada kedudukan
akhir (h2). Benda jatuh karena pada benda bekerja gravitasi, di
mana arahnya tegak lurus menuju permukaan bumi.

16

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

Ketika berada pada kedudukan awal,benda memiliki Energi


Potensial sebesar Ep1 (Ep1 = mgh1). Ketika berada pada
kedudukan akhir,benda memiliki Energi Potensial sebesar Ep 2
(Ep2= mgh2). Usaha yang dilakukan oleh gaya berat dari
kedudukan awal (h1) menuju kedudukan akhir (h2) sama dengan
selisih Ep1 dan Ep2.

Secara matematis ditulis :

W = Ep1–Ep2 = mgh1-mgh2

Misalnya kecepatan benda pada kedudukan awal = v 1 dan


kecepatan benda pada kedudukan akhir = v 2. Pada kedudukan
awal, benda memiliki Energi Kinetik sebesar Ek 1 (Ek1 = ½ mv12).
Pada kedudukan akhir, benda memiliki Energi Kinetik sebesar Ek 2
(Ek2 = ½ mv22). Usaha yang dilakukan oleh gaya berat untuk
menggerakan benda sama dengan perubahan energi.

Secara matematis ditulis :

W = Ek2 – Ek = ½ mv22 - ½ mv12

Kedua persamaan ini kita tulis kembali menjadi :

W=W

Ep1 – Ep2 = Ek2 – Ek1

Mgh1 – mgh2 = ½ mv22 - ½ mv12

Mgh1 + ½ mv12 = mgh2 + ½ mv22

Jumlah total Energi Potensial (Ep) dan Energi Kinetik (Ek) = Energi
Mekanik (Em). Secara matematis kita tulis :

Em= Ep+ Ek

17

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

Penerapan Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada berbagai


jenis gerakan

1. Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Gerak Jatuh


Bebas

Suatu contoh sederhana dari Hukum Kekekalan


Energi Mekanik adalah ketika sebuah benda melakukan
Gerak Jatuh Bebas.Misalnya kita tinjau sebuah batu yang
dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Pada analisis mengenai
Gerak Jatuh Bebas, hambatan udara diabaikan, sehingga
pada batu hanya bekerja gaya berat (gaya berat
merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada benda, di
mana arahnya selalu tegak lurus menuju permukaan
bumi).Ketika batu berada pada ketinggian tertentu dari
permukaan tanah dan batu masih dalam keadaan
diam,batu tersebut memiliki Energi Potensial sebesar Ep =
mgh. m adalah massa batu, g adalah percepatan gravitasi
dan h adalah kedudukan batu dari permukaan tanah (kita
gunakan tanah sebagai titik acuan). Ketika berada di
atas permukaan tanah sejauh h (h = high = tinggi),
Energi Kinetik (Ek) batu = 0. mengapa nol ? batu masih
dalam keadaan diam, sehingga kecepatannya 0. Ek= ½
mv2, karena v = 0 maka Ekjuga bernilai nol alias tidak ada
Energi Kinetik. Total Energi Mekanik = Energi Potensial.

Em= Ep+ Ek

Em= Ep+ 0

Em = Ep

Apabila batu kita lepaskan, batu akan jatuh ke bawah


akibat gaya tarik gravitasi yang bekerja pada batu tersebut.
Semakin ke bawah,Ep batu semakin berkurang karena
kedudukan batu semakin dekat dengan permukaan tanah (h
makin kecil). Ketika batu bergerak ke bawah, Energi Kinetik
batu bertambah. Ketika bergerak, batu mempunyai kecepatan.
Karena besar percepatan gravitasi tetap (g = 9,8 m/s2),
kecepatan batu bertambah secara teratur. Makin lama makin
cepat. Akibatnya Energi Kinetik batu juga semakin besar. Nah,
Energi Potensial batu malah semakin kecil karena semakin ke
bawah ketinggian batu makin berkurang. Jadi sejak batu
dijatuhkan,Ep batu berkurang dan Ek batu bertambah. Jumlah

18

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

total Energi Mekanik (Energi Kinetik + Energi Potensial = Energi


Mekanik) bernilai tetap alias kekal bin tidak berubah. Yang
terjadi hanya perubahan Energi Potensial menjadi Energi
Kinetik.Ketika batu mencapai setengah dari jarak tempuh
total,besar Ep = Ek. Jadi pada posisi ini, setengah dari Energi
Mekanik = Ep dan setengah dari Energi Mekanik = Ek. Ketika
batu mencium tanah, batu, pasir dan debu dengan kecepatan
tertentu, Ep batu lenyap tak berbekas karena h = 0, sedangkan
Ek bernilai maksimum. Pada posisi ini, total Energi Mekanik =
Energi Kinetik.

Em = Ep+ Ek

Em = 0 + Ek

Em = Ek

2. Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Gerak Parabola


Hukum kekekalan energi mekanik juga berlaku ketika
benda melakukan gerak parabola.

Ketika benda hendak bergerak (benda masih diam),


Energi Mekanik yang dimiliki benda sama dengan nol.
Ketika diberikan kecepatan awal sehingga benda
melakukan gerakan parabola,Ek bernilai maksimum
(kecepatan benda besar) sedangakn Ep bernilai minimum
(jarak vertikal alias h kecil). Semakin ke atas, kecepatan
benda makin berkurang sehingga Ek makin kecil,tetapi Ep
makin besar karena kedudukan benda makin tinggi dari
permukaan tanah. Ketika mencapai titik tertinggi,Ep
bernilai maksimum (h maksimum),sedangkan Ek bernilai
minimum (hanya ada komponen kecepatan pada arah
vertikal). Ketika kembali ke permukaan tanah,Ep makin
berkurang sedangkan Ek makin besar dan Ek bernilai
maksimum ketika benda menyentuh tanah. Jumlah energi
mekanik selama benda bergerak bernilai tetap,hanya
selama gerakan terjadi perubahan energi kinetik menjadi
19

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

energi potensial (ketika benda bergerak ke atas) dan


sebaliknya ketika benda bergerak ke bawah terjadi
perubahan energi potensial menjadi energi kinetik.

3. Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Gerak Harmonik


Sederhana

Terdapat dua jenis gerakan yang merupakan Gerak


Harmonik Sederhana, yakni ayunan sederhana dan getaran
pegas.

Untuk menggerakan benda yang diikatkan pada


ujung tali, benda tersebut kita tarik ke kanan hingga
mencapai titik A. Ketika benda belum dilepaskan
(benda masih diam), Energi Potensial benda bernilai
maksimum, sedangkan Ek = 0 (Ek = 0 karena benda diam ).
Pada posisi ini, Em = Ep. Ingat bahwa pada benda bekerja
gaya berat w = mg. Karena benda diikatkan pada tali,
maka ketika benda dilepaskan, gaya berat sebesar w = mg
cos teta menggerakan benda menuju posisi setimbang
(titik B). Ketika benda bergerak dari titik A, Ep menjadi
berkurang karena h makin kecil. Sebaliknya Ek benda
bertambah karena benda telah bergerak. Pada saat benda
mencapai posisi B,kecepatan benda bernilai maksimum,
sehingga pada titik B Energi Kinetik menjadi bernilai
maksimum sedangkan Epbernilai minimum. Karena pada
titik B kecepatan benda maksimum, maka benda bergerak
terus ke titik C. Semakin mendekati titik C, kecepatan
benda makin berkurang sedangkan h makin besar.

20

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

Kecepatan berkurang akibat adanya gaya berat benda


sebesar w = mg cos teta yang menarik benda kembali ke
posisi setimbangnya di titik B. Ketika tepat berada di
titik C, benda berhenti sesaat sehingga v = 0,karena v = 0
maka Ek = 0. pada posisi ini, Ep bernilai maksimum karena
h bernilai maksimum. Em pada titik C = Ep. Akibat
tarikan gaya berat sebesar w = mg cos teta, maka
benda bergerak kembali menuju titik B. Semakin
mendekati titik B,kecepatan gerak benda makin besar,
karenanya Ek semakin bertambah dan bernilai maksimum
pada saat benda tepat berada pada titik B.

Demikian seterusnya, selalu terjadi perubahan


antara Ek dan Ep. Total Energi Mekanik bernilai tetap (Em
= Ep+ Ek).

4. Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Getaran


Pegas

Getaran pegas terdiri dari dua jenis, yakni getaran


pegas yang diletakan secara horisontal dan getaran pegas
yang digantungkan secara vertikal. Sebelum kita
membahas satu persatu, perlu anda ketahui bahwa Energi
Potensial tidak mempunyai suatu persamaan umum yang
mewakili semua jenis gerakan,seperti Ek.Persamaan Ek
tersebut bersifat umum untuk semua jenis
gerakan,sedangkan Energi potensial tidak.Persamaan Ek =
mgh merupakan persamaan Ep gravitasi, sedangkan Ep
elastis (untuk pegas dkk), persamaan Ep-nya adalah :

Ep elastis = ½ kx2

Pegas yang diletakan horisontal

Misalnya kita letakan sebuah pegas di atas permukaan


meja percobaan. Salah satu ujung pegas telah diikat pada
dinding, sehingga pegas tidak bergeser ketika digerakan.
Anggap saja permukaan meja sangat licin dan pegas yang
kita gunakan adalah pegas ideal sehingga memenuhi
hukum Hooke. Sekarang kita kaitkan sebuah benda pada
salah satu ujung pegas.

21

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

Jika benda kita tarik ke kanan sehingga pegas teregang


sejauh x, maka pada benda bekerja gaya pemulih pegas,
yang arahnya berlawanan dengan arah tarikan kita. Ketika
benda berada pada simpangan x, Ep benda maksimum
sedangkan Ek benda nol (benda masih diam).

Ketika benda kita lepaskan, gaya pemulih pegas


menggerakan benda ke kiri, kembali ke posisi
setimbangnya. Ep benda menjadi berkurang dan menjadi
nol ketika benda berada pada posisi setimbangnya. Selama
bergerak menuju posisi setimbang,Ep berubah menjadi
Ek.Ketika benda kembali ke posisi setimbangnya, gaya
pemulih pegas bernilai nol tetapi pada titik ini kecepatan
benda maksimum. Karena kecepatannya maksimum, maka
ketika berada pada posisi setimbang,Ek bernilai
maksimum.

Benda masih terus bergerak ke kiri karena ketika


berada pada posisi setimbang, kecepatan benda

22

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

maksimum. Ketika bergerak ke kiri, Gaya pemulih pegas


menarik benda kembali ke posisi setimbang, sehingga
benda berhenti sesaat pada simpangan sejauh –A dan
bergerak kembali menuju posisi setimbang. Ketika benda
berada pada simpangan sejauh –A, Ek benda = 0 karena
kecepatan benda = 0. pada posisi ini Ep bernilai
maksimum.

Pada penjelasan di atas, tampak bahwa ketika bergerak


dari posisi setimbang menuju ke kiri sejauh x = -A (A =
amplitudo / simpangan terjauh), kecepatan benda menjadi
berkurang dan bernilai nol ketika benda tepat berada pada
x = -A. Karena kecepatan benda berkurang, maka Ek benda
juga berkurang dan bernilai nol ketika benda berada pada x
= -A. Karena adanya gaya pemulih pegas yang menarik
benda kembali ke kanan (menuju posisi setimbang),benda
memperoleh kecepatan dan Energi Kinetiknya lagi. Ek
benda bernilai maksimum ketika benda tepat berada pada
x = 0, karena laju gerak benda pada posisi tersebut bernilai
maksimum.Proses perubahan energi antara Ek dan Ep
berlangsung terus menerus selama benda bergerak bolak
balik. Total Ep dan Ek selama benda bergetar besarnya
tetap alias kekal bin konstan.

Pegas yang diletakan vertikal

Pada dasarnya osilasi alias getaran dari pegas yang


digantungkan secara vertikal sama dengan getaran pegas
yang diletakan horisontal. Bedanya, pegas yang
digantungkan secara vertikal lebih panjang karena
pengaruh gravitasi yang bekerja pada benda (gravitasi
hanya bekerja pada arah vertikal, tidak pada arah
horisontal). Mari kita tinjau lebih jauh getaran pada pegas
yang digantungkan secara vertikal.

23

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

Pada pegas yang kita letakan horisontal (mendatar),


posisi benda disesuaikan dengan panjang pegas alami.
Pegas akan meregang atau mengerut jika diberikan gaya
luar (ditarik atau ditekan). Nah,pada pegas yang
digantungkan vertikal, gravitasi bekerja pada benda
bermassa yang dikaitkan pada ujung pegas.
Akibatnya,walaupun tidak ditarik ke bawah, pegas dengan
sendirinya meregang sejauh x0. Pada keadaan ini benda
yang digantungkan pada pegas berada pada posisi
setimbang.

Berdasarkan hukum II Newton, benda berada dalam


keadaan setimbang jika gaya total = 0. Gaya yang bekerja
pada benda yang digantung adalah gaya pegas (F0 = -kx0)
yang arahnya ke atas dan gaya berat (w = mg) yang
arahnya ke bawah. Total kedua gaya ini sama dengan nol.
Mari kita analisis secara matematis.

ƩF = mg – kx02

ƩF = 0 → F0 = mg

Resultan gaya yang bekerja pada titik kesetimbangan =


0. Hal ini berarti benda diam alias tidak bergerak.

Jika kita meregangkan pegas (menarik pegas ke bawah)


sejauh x, maka pada keadaan ini bekerja gaya pegas yang
nilainya lebih besar dari pada gaya berat, sehingga benda
tidak lagi berada pada keadaan setimbang.

24

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

5. Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Bidang


Miring

Misalnya sebuah benda diletakan pada bidang miring


sebagaimana tampak pada gambar di atas. pada analisis
ini kita menganggap permukaan bidang miring sangat licin
sehingga tidak ada gaya gesek yang menghambat gerakan

25

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

benda. Kita juga mengabaikan hambatan udara. Ini adalah


model ideal.
Apabila benda kita letakan pada bagian paling atas
bidang miring,ketika benda belum dilepaskan,benda
tersebut memiliki Ep maksimum. Pada titik itu Ek-nya = 0
karena benda masih diam. Total Energi Mekanik benda =
Energi Potensial (Em = Ep).
Perhatikan bahwa pada benda tersebut bekerja
gaya berat yang besarnya adalah mg cos teta. Ketika
benda kita lepaskan,maka benda pasti meluncur ke
bawah akibat tarikan gravitasi. Ketika benda mulai
bergerak meninggalkan posisi awalnya dan bergerak
menuju ke bawah,Ep mulai berkurang dan Ek mulai
bertambah. Ek bertambah karena gerakan benda makin
cepat akibat adanya percepatan gravitasi yang nilainya
tetap yakni g cos teta. Ketika benda tiba pada separuh
lintasannya,jumlah Ep telah berkurang menjadi
separuh,sedangkan Ek bertambah setengahnya. Total
Energi Mekanik = ½ Ep+ ½ Ek.
Semakin ke bawah,jumlah Ep makin berkurang
sedangkan jumlah Ek semakin meningkat. Ketika tiba pada
akhir lintasan (kedudukan akhir di mana h2 = 0), semua
Epberubah menjadi Ek. Dengan kata lain, pada posisi
akhir lintasan benda, Ep = 0 dan Ek bernilai maksimum.
Total Energi Mekanik = Energi Kinetik.

6. Energi Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Bidang


Lengkung

26

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

Ketika benda berada pada bagian A dan benda masih


dalam keadaan diam, Energi Potensial benda maksimum,
karena benda berada pada ketinggian maksimum (hmaks).
Pada benda tersebut bekerja gaya berat yang menariknya
ke bawah. Ketika dilepaskan, benda akan meleuncur ke
bawah. Ketika mulai bergerak ke bawah, h semakin kecil
sehingga Epbenda makin berkurang. Semakin ke bawah,
kecepatan benda semakin makin besar sehingga Ek
bertambah. Ketika berada pada posisi B,kecepatan benda
mencapai nilai maksimum,sehingga Ek benda bernilai
maksimum. Sebaliknya, Ep = 0 karena h = 0. Karena
kecepatan benda maksimum pada posisi ini, benda masih
terus bergerak ke atas menuju titik C. Semakin ke atas,Ek
benda semakin berkurang sedangkan Ep benda semakin
bertambah. Ketika berada pada titik C, Ep benda kembali
seperti semula (Ep bernilai maksimum) dan benda berhenti
bergerak sehingga Ek = 0. Jumlah Energi Mekanik tetap
sama sepanjang lintasan.

7. Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Bidang


Lingkaran

Salah satu contoh aplikasi Hukum Kekekalan Energi


Mekanik pada gerak melingkar adalah gerakan Roller
Coaster pada lintasan lingkaran vertikal sebagaimana
tampak pada gambar di atas. Kita menganggap bahwa
Roler coaster bergerak hanya dengan bantuan gaya
gravitasi, sehingga agar bisa bergerak pada lintasan
lingkaran vertikal, roler coaster harus digiring sampai
ketinggian h1. Kita mengunakan model ideal, di mana gaya
gesekan, baik gesekan udara maupun gesekan pada

27

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

permukaan lintasan diabaikan. Pada ketinggian titik A,


Roller coaster memiliki Epmaksimum sedangkan Ek-nya
nol, karena roller coaster belum bergerak. Ketika tiba di
titik B, Roller coaster memiliki laju maksimum, sehingga
pada posisi ini Ek-nya bernilai maksimum. Karena pada titik
B laju Roller coaster maksimum maka ia terus bergerak ke
titik C. Benda tidak berhenti pada titik C tetapi sedang
bergerak dengan laju tertentu, sehingga pada titik ini Roller
coaster masih memiliki sebagian Ek. Sebagian Energi
Kinetik telah berubah menjadi Energi Potensial karena
roller coaster berada pada ketinggian maksimum dari
lintasan lingkaran. Roller coaster terus bergerak kembali ke
titik C. Pada titik C, Energi Kinetik Roller coaster kembali
bernilai maksimum,sedangkan Ep-nya bernilai nol. Energi
Mekanik bernilai tetap sepanjang lintasan. Karena kita
menganggap bahwa tidak ada gaya gesekan, maka Roller
coaster akan terus bergerak lagi ke titik C dan seterusnya.

8. Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Gerak


Satelit
Energi Potensial tidak mempunyai persamaan umum
untuk semua jenis gerakan. Persamaan Ek dapat digunakan
untuk semua jenis gerakan,sedangkan Ep tidak. Pada
pembahasan di atas, dirimu dapat melihat perbedaan
antara persamaan Ep Gravitasi dan Ep elastis. nah, Energi
Potensial sebuah benda yang berada pada jarak yang jauh
dari permukaan bumi (tidak di dekat permukaan bumi)
juga memiliki persamaan yang berbeda. Ep suatu benda
yang berada pada jarak yang jauh dari permukaan bumi
dinyatakan dengan persamaan :
mgh R E
Ep =
r
re = jari-jari bumi dan r adalah jarak benda dari
permukaan bumi. untuk gerakan satelit,r adalah jari-jari
orbit satelit. Ketika berada di dekat permukaan bumi,r
sangat kecil sehingga nilainya hampir sama dengan R.
Karenanya Energi Potensial hampir sama dengan mgh.
Ketika benda berada jauh dari bumi, seperti satelit
misalnya, maka Ep-nya adalah mgh kali re/r.
Kita tahu bahwa jari-jari orbit satelit selalu tetap jika
diukur dari permukaan bumi. Satelit memiliki Ep karena ia

28

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

berada pada pada jarak r dari permukaan bumi. Ep bernilai


tetap selama satelit mengorbit bumi, karena jari-jari
orbitnya tetap. Bagaimana dengan Eksatelit ? kita tahu
bahwa satelit biasanya mengorbit bumi secara periodik.
Jadi laju tangensialnya selalu sama sepanjang lintasan.
Dengan demikian, Energi Kinetik satelit juga besarnya
tetap sepanjang lintasan. Jadi selama mengorbit bumi, Ep
dan Ek satelit selalu tetap alias tidak berubah sepanjang
lintasan. Energi total satelit yang mengorbit bumi adalah
jumlah energi potensial dan energi kinetiknya. Sepanjang
orbitnya, besar Energi Mekanik satelit selalu tetap.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, dapat kami simpulkan bahwa :

1. Usaha merupakan sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada sebuah benda, yang
menyebabkan benda bergerak. Dengan rumus (formula):
W = F s cos α, satuannya joule yang di lambangkan dengan J.
2. Energi merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam fisika. Secara
sederhana, energi merupakan kemampuan melakukan usaha. Secara umum,
tanpa energi kita tidak dapat melakukan kerja.Dengan satuan dari energi yaitu
joule yang dilambangkan dengan J. Energi dapat dibagi menjadi 2 yaitu energi
potensial dan energi kinetik.
3. Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam sebuah benda atau dalam
suatu kedaan tertentu. Energi potensial grafitasi dapat dirumuskan dengan
Ep = m g h dan energi potensial elastik pegas di rumuskan dengan
Ep = ½ k x2.
4. Energi Kinetik merupakan energi yang dimiliki benda karena gerakannya atau
kecepatannya.Energi kinetik di rumuskan dengan Ek = ½ mv2.
5. Hukum kekekalan energi dapat kita nyatakan sebagai berikut :
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dan dipindahkan dari satu
benda ke benda yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap. Jadi energi total tidak
berkurang dan juga tidak bertambah.
6. Energi Mekanik adalah jumlah total energi potensial dan energi kinetik

29

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

(Em = Ep + Ek).

B. SARAN
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan
menambah wawasan kita tentang Aplikasi Usaha dan Energi dalam mata kuliah
Fisika Dasar 1. Lebih jauhnya penyusun berharap dengan memahami usaha dan
enegi dalam Fisika kita semua dapat menyikapi semua manfaatnya sehingga dapat
berdampak positif bagi kehidupan kita semua.

Dari pembahasan materi ini saya mengalami beberapa kendala dalam


penyusunan makalah ini. Maka dalam makalah kami ini mungkin saja masih banyak
kesalahan yang ada,karena kami masih dalam proses pembelajaran. Kami hanya bisa
menyarankan agar siapapun yang membaca makalah ini bisa memberi kami kritik
dan masukkan agar pembuatan makalah berikutnya bisa lebih baik lagi.

30

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)


lOMoARcPSD|32383366

DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.

Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit


Erlangga.

Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik–Jilid I (Terjemahan).

Jakarta : Penebit Erlangga.

Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (Terjemahan).

Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sutrisno. 1997. Fisika Dasar(Edisi kelima). Jakarta. Penerbit Erlangga.

31

Downloaded by Duta Dutanuanasa (dutanuansa.01@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai