Analisis Intervensi Terapi Bermain Plastisin (Playdough) Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami Hospitalisasi Di Ruang Cempaka Anak Rumah Sakit Pelni Jakarta
Analisis Intervensi Terapi Bermain Plastisin (Playdough) Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami Hospitalisasi Di Ruang Cempaka Anak Rumah Sakit Pelni Jakarta
REGITA ANJANI
NIRM 19026
JAKARTA
TAHUN
2022
ANALISIS INTERVENSI TERAPI BERMAIN PLASTISIN (PLAYDOUGH)
UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN PADA ANAK USIA
PRASEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI
DI RUANG CEMPAKA ANAK RUMAH SAKIT
PELNI JAKARTA
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan
Diajukan oleh :
REGITA ANJANI
NIRM 19026
JAKARTA
TAHUN
2022
KARYA TULIS ILMIAH
Judul
REGITA ANJANI
DEWAN PENGUJI
Ns. Elfira AR., M.Kep., Sp.Kep.Anak Ns. Putri Permata Sari., M.Kep
SURAT PERNYATAAN PLAGIARISME
Karya Tulis Ilmiah ini, saya susun tanpa tidak plagiarisme sesuai yang berlaku di
Jika dikemudian hari saya melakukan tindakan plagiarisme, saya sepenuhnya akan
Pembuat Pernyataan
Regita Anjani
4
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Regita Anjani Nirm 19026 dengan judul “Analisis
Anak Rumah Sakit Pelni Jakarta” telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan.
Pembimbing Utama
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
Ilmiah ini dengan judul “Analisis Intervensi terapi bermain plastisin (playdough)
penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat yang
Keberhasilan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bimbingan serta dukungan
baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis ingin
Pelni Jakarta.
3. Ibu Sri Atun Wahyuningsih, Ns., M.Kep., Sp.Kep.J. Sebagai Ketua Program
5. Ibu Ns. Elfira AR., M.Kep., Sp.Kep.Anak selaku Dewan Ketua Penguji 1
yang telah memberi masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6
6. Ns. Putri Permata Sari., M.Kep selaku Anggota Penguji 2 yang telah
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu dalam
Penulis menyadari bahwa penyusun Karya Tulis Ilmiah ini masih Banyak
kekurangan, masukan dan saran diharapkan dari semua pihak. Semoga Karya
Regita Anjani
7
ABSTRAK
8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................v
ABSTRAK............................................................................................................vii
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xii
DAFTAR SINGKATAN....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................6
D. Manfaat Penelitian........................................................................................7
B. Konsep Hospitalisasi...................................................................................10
C. Kecemasan..................................................................................................13
9
F. Peran Perawat Anak....................................................................................21
G. Kerangka Konsep........................................................................................24
A. Desain Penelitian.........................................................................................25
D. Definisi Operasional...................................................................................28
E. Instrumen Penelitian...................................................................................29
G. Analisa Data................................................................................................31
H. Etika Penelitian...........................................................................................31
A. Hasil Penelitian...........................................................................................33
B. Pembahasan.................................................................................................46
A. Kesimpulan.................................................................................................49
B. Saran............................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................50
LAMPIRAN..........................................................................................................55
LAMPIRAN 1....................................................................................................56
10
LAMPIRAN 2....................................................................................................57
LAMPIRAN 3....................................................................................................58
LAMPIRAN 4....................................................................................................59
LAMPIRAN 5....................................................................................................60
LAMPIRAN 6....................................................................................................62
11
DAFTAR TABEL
12
DAFTAR GAMBAR
13
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
14
DAFTAR SINGKATAN
15
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rawat inap adalah suatu proses perawatan rawat inap yang terencana atau
(Kuswanto, 2019). Rawat inap adalah penyebab utama stres pada anak-anak
rumah sakit untuk perawatan dan pengobatan (Saputro & Fazrin, 2017).
terhadap kecelakaan dan cedera. Cedera pada anak bervariasi dalam bentuk
jatuh, hisap, demam, dan luka bakar, dan anak dapat dirawat di rumah sakit.
2018).
sebagian anak. Perubahan fisik dan emosional yang terjadi ketika seorang
baik pada anak maupun orang tuanya. Anak-anak dapat mengalami fobia,
panik, dan kecemasan karena perubahan fisik dan emosional (Daniel, 2021).
17
pasien anak yang mengalami stres selama dirawat di rumah sakit sebanyak
530 juta jiwa, dengan Amerika mencapai 3% - 10%, Jerman 3% - 7%, Kanada
(2018), angka anak sakit atau sakit adalah 15,86 persen. Dibandingkan dengan
tinggi yaitu 16,66%. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam proporsi
anak laki-laki dan perempuan yang sakit (Kemenkes RI, 2018). Menurut
Indonesia adalah 72% dari total penduduk Indonesia dan diperkirakan 35%
Reaksi ketakutan anak secara umum adalah menangis dan takut pada orang
takut dalam orang baru. Banyaknya stresor yg dialami anak selama dirawat di
Lingkungan rumah sakit bisa sebagai penyebab stres dan kecemasan dalam
menunjukan hasil terkait: hubungan antara usia orang tua, hubungan antara
lama tinggal, hubungan antara diagnosis medis dan tingkat kecemasan orang
tua dibandingkan dengan rawat inap anak usia prasekolah (Bratajaya &
Nurapriantini, 2022).
Supartini, 2019). Efek lain yang dialami anak adalah penolakan pengobatan
(Stuart, 2019). Menurut Saputro (2017) efek hospitalisasi pada anak adalah
anak menjadi stres, cemas, sakit, tidak terkendali, dan mengubah citra diri.
Salah satu upaya untuk mengurangi kecemasan pada anak adalah dengan
terapi bermain.
menghilangkan rasa tidak nyaman dan nyeri dengan cara menarik perhatian
anak sehingga mereka melupakan rasa takut dan cemas yang timbul selama
dirawat di rumah sakit (Marni, 2018). Menurut Dayani (2015) harapan terapi
kesehatan.
origami, dan puzzle yang dapat diberikan kepada anak prasekolah, dan
(playdough).
prasekolah karena terbuat dari bahan yang cukup lembut, melar, mudah
dapat mengembangkan dan mencetak atau membentuk sesuka hati. Hal ini
pemulihan anak. Selain itu, plastisin sangat berguna untuk indera peraba anak,
dan plastisin sangat berguna untuk menekuk jari, mengontrol perilaku agresif
plastisin terhadap kecemasan pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang
anak. Bagi ibu yang anaknya cemas akibat hospitalisasi, terapi bermain
(playdough).
yang dilakukan peneliti selama praktik di Ruang Cempaka Anak Rumah Sakit
dirawat di Ruang Cempaka Anak Rumah Sakit Pelni melalui terapi bermain
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka penulis
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Melakukan analisis intervensi terapi bermain plastisin (playdough)
2. Tujuan Khusus
Jakarta.
Jakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat/klien
hospitalisasi.
3. Bagi Institusi
BAB II
TINJAUAN TEORI
2017).
berlompat.
a. Perkembangan fisik
sistem fisik yang matang seperti berjalan dan melompat. Dari sisi
b. Perkembangan motorik
mendominasi pengunaan otot kecil seperti jari dan tangan, yang sering
c. Pekembangan psikologis
d. Pekembangan moral
tinggi. Ini adalah masa pertumbuhan fisik dan pribadi. Pada usia ini,
B. Konsep Hospitalisasi
1. Pengertian hospitalisasi
Rawat inap adalah suatu proses yang memerlukan rawat inap untuk
perencanaan dan perawatan darurat serta pengobatan anak. Rawat inap dan
27
sakit selalu merupakan kondisi pertama yang dihadapi oleh anak-anak, dan
anak-anak sangat rentan terhadap rawat inap dan penyakit. Karna stres
2. Faktor Hospitalisasi
a. Perkembangan usia
perawat.
sakit perlu dipisahkan dari lingkungan yang dianggap aman. Penuh cinta
4. Dampak hospitalisasi
a. Stressor dan Respon Anak terhadap Hospitalisasi
perilaku agresif.
2) Tahap putus asa (despair stage). Pada tahap ini, anak tampak
menarik diri.
29
(Ummah, 2018).
b. Stres sering dialami oleh anak-anak yang dirawat di rumah sakit. Stres
kecemasan terutama pada anak yang dirawat dirumah sakit. Stres yang
c. Cidera fisik dan nyeri. Nyeri anak prasekolah melihat rasa sakit
C. Kecemasan
1. Kecemasan
Pada dasarnya kecemasan adalah suatu keadaan psikologis dari
perasaan takut dan cemas terhadap sesuatu yang tidak aman. Kecemasan
berasal dari bahasa Latin (anxius) dan bahasa Jerman (anst). Ini adalah
pada pasien anak yang dirawat dirumah sakit. Ketakutan umum adalah
menangis dan takut pada orang baru. Banyaknya stresor yang dialami anak
30
2. Tingkat kecemasan
Menurut Keliat (2019) tingkat kecemasan adalah hasil penilaian
a. Kecemasan ringan
(Thompson, 2015).
b. Kecemasan sedang
c. Kecemasan berat
fokus pada detail spesifik, dan tidak ada hal yang dapat
yang sama, misalnya ketika tes gagal. Ini adalah pengalaman umum
a. Respon Fisiologis
b. Respon psikologis
2018).
c. Respon kognitif
2019).
d. Respon afektif
gejala yang disebabkan oleh seseorang. Ada berbagai versi, antara lain :
anxiety scale) tahun 1994 dan dari anak. Instrumen pengukuran ini
Kecemasan.
mengatasi stres.
kondisi 'ya atau 'tidak' sesuai dengan situasinya dengan memberi tanda
(0) pada kolom menjawab 'ya' atau memberi tanda (x) pada kolom
jawaban 'tidak.
anak dan salah satu cara paling efektif untuk mengatasi stres anak diruang
rawat inap. Rawat inap menimbulkan krisis bagi kehidupan anak dan
perawatan dan prosedur, dan staf rumah sakit (Saputro & Fazrin, 2017).
mengekspresikan diri kepada anak, dan mencoba hal baru. Tujuan terapi
a. Waktu bermain
anak. Rumah sakit dengan taman bermain perlu dirawat dan digunakan
dengan benar.
Plastisin atau playdough adalah lilin lembut yang dapat dicetak dengan
energi untuk bermain. Permainan ini juga dapat dilakukan di tempat tidur
beragam.
dibuat.
perawat memiliki peran dan fungsi sebagai perawat anak, antara lain :
1. Sebagai pendidik
kesehatan kepada orang tua atau secara tidak langsung dalam membantu
2. Sebagai konselor
keluarga adalah mitra, kita perlu membangun kemitraan yang baik dengan
mereka, tetapi keluarga juga terlibat secara aktif dalam seluruh proses
pengasuhan.
di tingkat kebijakan. Orang tua perlu memiliki suara yang dapat di dengar
5. Sebagai peneliti
G. Kerangka Konsep
Hospitalisasi
Alat ukur tingkat kecemasan
: Faktor yang
mempengaruhi
1. Spance Children kecemasan anak yang
Anxiety Scale (SCAS) Dampak Hospitalisasi
mengalami
(Kecemasan)
2. Zung Self- Reting hospitalisasi
Anxiety Scale 1. Jenis kelamin
3. Hamilton Rating Scale 2. Umur
for Anxiety-Alat (HRS- 3. Lamanya
A) dirawat
4. CSAS (Children Anxiety Terapi kecemasan anak yang mengalami 4. Lingkungan
Scale) hospitalisasi rumah sakit
(Saputro & Fazrin, 2017) (Mulyani, 2018)
1. Puzzle
2. Musik
3. Flourclay
4. Plastisin (playdough)
(Kodiriya, 2019)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang
mengapa fenomena ini dapat terjadi pada orang, situasi, atau kelompok
(playdough).
2018).
Populasi penelitian ini adaah anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2018) sampel adalah bagian dari jumlah dan
penelitian).
(Nursalam, 2016).
a. Kriteria inklusi
(Notoatmodjo, 2018).
b. Kriteria ekslusi
isolasi.
PELNI Jakarta.
2. Waktu Penelitian
D. Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu definisi operasional variabel berdasarkan
mengukut objek atau fenomena dengan cermat (Nurdin & Hartati, 2019).
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam proses penelitian berupa lembar
kerja.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Peneliti melakukan penelitian di Ruang Cempaka Anak Rumah Sakit
Pelni Jakarta.
sakit tentang maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta
3. Tahap Terminasi
bahwa proses intervensi dan implementasi telah selesai, setelah itu peneliti
terimakasih kepada responden dan orang tua responden yang telah ikut
G. Analisa Data
Menurut Sugiyono (2018) analisis data penelitian kualitatif
menyatakan bahwa itu adalah proses pencarian dan pengumpulan data secara
H. Etika Penelitian
Etika penelitian bertujuan yaitu melindungi subjek penelitian atau
(Nursalam, 2016).
2. Informed consent
penelitian yang dilakukan. Harap dicatat bahwa data yang diperoleh hanya
3. Kerahasiaan (confidentiality)
confidentiality (rahasia).
49
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran lokasi pelaksanaan penelitian
Penelitian studi kasus ini dilakukan di Rumah Sakit Pelni Jakarta yang
Kec. Palmerah Kota Jakarta Barat. Rumah Sakit ini merupakan Rumah
Sakit Tipe B Plus yang memiliki pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
Onkologi, Kulit, Jiwa, Bedah, Ginjal, Bedah Syaraf, Gizi, Hati atau Cerna,
Auditorium, Masjid dan Kamar Jenazah. Ada pula ruang rawat inap yang
terdiri dari Ruang Wijaya Kusuma, Teratai, Merak, Melati, Mawar, Murai,
Ruang Cempaka Anak merupakan salah satu ruangan rawat inap khusus
anak dari beberapa ruangan rawat inap yang ada di Rumah Sakit Pelni
tidak ada dengan masa kerja rata – rata tahun. Sistem yang digunakan
adalah sistem shift yang dibagi menjadi 3 shift yaitu shift pagi, siang dan
malam.
khususnya yang diderita atau dialami oleh anak – anak pasien yang
dirawat di Ruang Cempaka Anak yaitu pasien dengan BPJS, ada pula
2. Karakteristik Subjek
a. Subjek Penelitian I
tinggi badan sekitar 98cm, berat badan 16kg, berambut lurus, kulit
b. Subjek Penelitian II
Memiliki tinggi badan 110 cm, berat badan 17,3 kg, berambut lurus
demam.
wajah tampak tegang, gemetar, tidak bisa jauh dari ibunya, sulit
b. Proses Intervensi
Pertemuan, tanggal,
dan waktu Tujuan Respon Evaluasi
pelaksanaan
Pertemuan I Melakukan Subjek penelitian I tampak Subjek penelitian I
27 Juli 2022 Pengkajian, Bina takut kepada perawat, wajah tertarik terhadap ajakan
Pukul 10.00 WIB hubungan saling tampak tegang, gemetar dan perawat untuk bermin
percaya, dan terlihat menangis saat plastisin (playdough)
melakukan didatangi oleh perawat, tidak yang akan diberikan oleh
pengukuran tingkat terlalu tertarik saat dilakukan perawat. Setelah
kecemasan. terapi bermain. Skor dilakukan terapi bermain
kecemasan yaitu 60 dalam jeda 1 jam
merupakan kecemasan dilakukan pengukuran
sedang. An. R belum mau tingkat kecemasan
mengikuti arahan dari sesudah dilakukannya
perawat dan sulit untuk terapi bermain dan
54
kecemasan ringan.
Pukul 16.00 WIB Melakukan Subjek penelitian I tampak Subjek penelitian I
intervensi terapi lebih ceria dari biasanya, tampak mendengarkan
bermain plastisin sudah bisa tersenyum saat apa yang dibicarakan
untuk menurunkan bertemu peneliti sangat perawat, sudah tidak takut
tingkat kecemasan senang dan antusias saat bertemu perawat, tidur
diajak bermain plastisin. sudah bisa nyenyak
Sebelum diberikan intervensi namun masih tidak bisa
bermain plastisin didapatkan jauh dari ibunya. Setelah
skor kecemasan yaitu 43 dilakukan terapi bermain
kecemasan ringan. dalam jeda 1 jam
dilakukan pengukuran
tingkat kecemasan
sesudah dilakukannya
terapi bermain dan
mendapatkan skor 35
yang merupakan
kecemasan ringan.
Pertemuan,
tanggal, dan Tujuan Respon Evaluasi
waktu
pelaksanaan
Pertemuan I Melakukan Subjek penelitian II tampak Subjek penelitian II
19 Agustus 2022 pengkajian, bina terlihat takut saat didatangi tampak mulai tidak takut
Pukul 10.00 WIB hubungan saling perawat, wajah tampak saat didatangi perawat,
percaya, dan tegang, takut berbicara mulai mau diajak
melakukan didepan orang lain, tidak melakukan terapi bermain
pengukuran tingkat terlalu tertarik saat dilakukan plastisin. Subjek
kecemasan terapi bermain plastisin. Skor penelitian II tampak
kecemasan yaitu 52 tenang saat setelah
merupakan kecemasan diberikan terapi bermain
sedang. plastisin. Setelah
dilakukan terapi bermain
dalam jeda 1 jam
dilakukan pengukuran
56
tingkat kecemasan
sesudah dilakukannya
terapi bermain dan
mendapatkan skor 50
yang merupakan
kecemasan sedang.
Pukul 16.00 WIB Melakukan Subjek penelitian I mulai Subjek penelitan II
intervensi terapi tidak takut saat peneliti tampak senang saat
bermain plastisin datang kekamarnya, tampak diajak bermain plastisin
untuk menurunkan ceria, tampak senang saat dan bermain dengan
tingkat kecemasan diajak bermain plastisin. peneliti. Subjek penelitian
Dapat membentuk gambar II sudah mulai tenang dan
dengan rapih. Skor tidak terlihat takut lagi
kecemasan sebelum kepada perawat. Skor
dilakukan terapi bermain kecemasan setelah
yaitu 48 merupakan dilakukan terapi bermain
kecemasan sedang. dalam jeda 1 jam yaitu 43
merupakan kecemasan
ringan.
Pertemuan II Melakukan Subjek penelitian II terlihat Subjek penelitian II
20 Agustus 2022 intervensi terapi ceria, sudah bisa tersenyum tampak antusias dan
Pukul 10.00 WIB bermain plastisin saat bertemu perawat, bersemangat saat akan
untuk menurunkan tampak senang saat ingin melakukan permainan
tingkat kecemasan bermain plastisin. Skor plastisin. Subjek
kecemasan sebelum penelitian II tampak
diberikan terapi bermain merasa senang saat
plastisin yaitu 37 merupakan bermain plastisin. Skor
kecemasan ringan. kecemasan sesudah
diberikan terapi bermain
plastisin dalam jeda 1 jam
yaitu 33 merupakan
kecemasan ringan.
Pukul 16.00 WIB Melakukan Subjek penelitian II tampak Subjek penelitan II
intervensi terapi lebih ceria dari biasanya, tampak sangat senang saat
bermain plastisin tampak senang saat ingin ingin melakukan terapi
untuk menurunkan bermain plastisin. Skor bermain plastisin dan
tingkat kecemasan kecemasan sebelum sudah tidak terlihat
dilakukan terapi bermain cemas. Skor kecemasan
yaitu 28 merupakan setelah dilakukan terapi
kecemasan ringan. bermain dalam jeda 1 jam
adalah 20 yaitu tidak ada
kecemasan.
4. Kondisi setelah dilakukan intervensi
57
a. Subjek Penelitian I
Anxiety Scale) yang dilakukan oleh peneliti pada hari pertama sebelum
b. Subjek Penelitian II
58
Children Anxiety Scale) yang dilakukan oleh peneliti pada hari pertama
berupa tampak takut ketika perawat datang, wajah tampak tegang, dan
terlihat menangis daat didatangi oleh peneliti, mata tajam saat menatap
saat ingin melakukan terapi bermain plastisin dan sudah tidak terlihat
a. Subjek Penelitian I
Hari ke-1
Hari ke-2
b. Subjek Penelitian II
Hari ke-1
tegang
Hari ke-2
B. Pembahasan
Subjek penelitian I dan II telah mengalami penurunan pada tingkat
perasaan takut dan cemas terhadap sesuatu yang tidak aman. Kecemasan
berasal dari bahasa Latin (anxius) dan bahasa Jerman (anst). Ini adalah
kecemasan ringan, subjek tampak lebih ceria dari biasanya, sudah bisa
tersenyum saat bertemu peneliti, sangat senang dan antusias saat diajak bermain
plastisin.
63
subjek penelitian yaitu pada subjek penelitian I pada hari pertama sebelum
diberikan terapi bermain plastisin I tampak takut kepada perawat, wajah tampak
tegang, gemetar dan terlihat menangis saat didatangi oleh perawat, mata tajam
saat menatap perawat, tidak terlalu tertarik saat dilakukan terapi bermain. Pada
hari kedua pemberian terapi bermain plastisin mulai tidak takut saat perawat
datang ke kamarnya, tampak senang saat diajak bermain plastisin, dapat membuat
bentuk secara rapih dan mandiri. Pada subjek penelitian II pada hari pertama
ketika perawat datang, wajah tampak tegang, takut berbicara didepan orang lain,
tidak terlalu tertarik saat dilakukan terapi bermain plastisin. Pada hari kedua
pemberian terapi bermain plastisin tampak lebih ceria dari biasanya, tampak
mampu menurunkan kecemasan pada anak. Bagi ibu yang anaknya cemas
sebagai salah satu alternatif untuk mengelola kecemasan pada anak akibat
terapi bermain plastisin terhadap kecemasan pada anak usia prasekolah (3-
mengalami hospitalisasi.
65
BAB V
yang telah diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa terapi bermain
B. Saran
1. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan terapi
dari 2 hari.
DAFTAR PUSTAKA
Astarani, K. (2017). Hospitalisasi & Tempat Bermain pada Anak. Adjie Media
Nusantara, Nganjuk.
Dewi, Dyah Ayu Intan Permata (2018) Pengaruh Terapi Bermain Plastisin
Medika Jombang.
67
Difatiguna, S., Drs. Maman Surahman, M. S., & Dr. Riswanti Rini, M. S. (2015).
Ester, Monica, & Supartini, Yupi. (2019). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan
Anak. EGC.
http://jurnal.Untan.ac.id/index.php.fk/article/view/5274.
Jatmika, Nur Yusep. 2012. Ragam aktivitas harian untuk playgroup. Jogjakarta:
Diva Press.
Kesehatan RI.
Kodiriya, N. S., Munir, Z., Kholisotin, Fauzi, A. K., & Wahid, A. H. (2019). The
https://doi.org/10.33088/jmk.v10i2.344
pengabdian masyarakat).
https://doi.org/10.33024/manuju.v2i4.3013
Potts, N. L., & Mandleco, B. L. (2017). Pediatric Nursing Caing for Children and
Pratiwi, E., S., & Deswita. (2017). Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Terhadap
Periyadi, A., Immawati, I., & Nurhayati, S. (2021). Penerapan terapi bermain
Saputro, H., & Fazrin, I. (2017). Penurunan tingkat kecemasan anak akibat
Indonesia).
Saputro, H., & Fazrin, I. 2017. Anak Sakit Wajib Bermain di Rumah Sakit:
http://ejournal.unsrat.ac.id.
Wulandari, D., & Erawati, M. (2016). Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Yati, M., Wahyuni, S., & Islaeli, I. (2017). the Effect of Storytelling in a Play
https://doi.org/10.36685/phi.v3i3.134
71
LAMPIRAN
72
LAMPIRAN 1.
JADWAL KEGIATAN
5 Perbaikan
proposal
6 Uji etik
penelitian
7 Pelaksanaan
penelitian
8 Penyusunan
hasil penelitian
9 ujian hasil
penelitian
10 Pengumpulan
hasil penelitian
73
LAMPIRAN 2.
PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN
(PSP)
1. Saya adalah peneliti berasal dari Akademi Keperawatan PELNI Jakarta dengan ini
meminta saudara/i untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian yang
berjudul “Analisis Intervensi Terapi Bermain Plastisin (playdough) untuk
Menurunkan Tingkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi pada Anak Usia Pra
Sekolah di Rumah Sakit PELNI Jakarta”.
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah untuk menganalisis pengaruh terapi
bermain plastisin (playdough) untuk menurunkan tingkat kecemasan akibat
hospitalisasi di Rumah Sakit Pelni Jakarta, yang memberi manfaat untuk
mengurangi kecemasan akibat hospitalisasi. Penelitian ini akan berlangsung
selama 2 hari.
3. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara melakukan terapi bermain plastisin
(playdough) dengan menggunakan SOP terapi bermain plastisin (playdough) yang
akan berlangsusng lebih kurang 20 menit. Cara ini mungkin menyebabkan
ketidaknyamanan tetapi saudara/i tidak perlu khawatir karena peneliti akan
meminimalkan hal tersebut. Keuntungan yang saudara/i peroleh dalam
keikutsertaan saudara/i pada penelitian ini adalah saudara/i turut terlibat aktif
mengikuti perkembangan asuhan/tindakan yang diberikan dan dapat menurunkan
kecemasan anak. Nama dan jati diri saudara/i beserta seluruh informasi yang
saudara sampaikan akan tetap dirahasiakan.
4. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini, silahkan
menghubungi peneliti pada nomor Hp : 089602929031 (Regita Anjani).
Peneliti,
Regita Anjani
74
LAMPIRAN 3.
INFORMED CONSENT
Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan suka rela, tanpa unsur
pemaksaan dari siapa pun, saya nyatakan :
Bersedia :
LAMPIRAN 4.
LEMBAR KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Identitas Responden
Inisial Responden :
Tanggal Lahir :
Usia :
Jenis Kelamin :
Agama :
2. Status Kesehatan
A. Keadaan umum
B. Pengkajian Fisik
1. Berat badan : kg
2. Tinggi badan : cm
3. Nadi : x/menit
4. Frekuensi nafas : x/menit
5. Suhu tubuh :
C. Riwayat Penyakit :
76
LAMPIRAN 5.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
LAMPIRAN 6.
TATA CARA PENGISIAN
Inisial Responden :
Tanggal Pemeriksaan :
Adapun petunjuk pengisian lembar observasi ini yaitu dengan memberi tanda
ceklis pada masing-masing item.
1 = jarang
2 = kadang-kadang
3 = sering
4 = sangat sering
Total Skor :
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Kekhawatiran dengan lingkungan
baru misalnya ditunjukkan dengan
anak sering memegang orang
terdekat ketika melihat atau didekati
orang lain.
2 Apakah anak tegang, gelisah atau
mudah marah selama di rawat