(HSKB 733)
Pembimbing I Pembimbing II
Oleh:
Kelompok 6
2021
LEMBAR PENGESAHAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
Jalan A.Yani Km. 36 Banjarbarun- Kalimantan Selatan 70714 Telepon (0511) 4773858
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL III
(HSKK 733)
KELOMPOK 3
I Kadek Permadi 1710811110019
Nurliana 1710811120042
Amrullah 1710811210011
Telah selesai menyusun Tugas Besar Perencanaan Bangunan Rekayasa Sipil III.
Mengetahui,
i
KARTU TANDA SELESAI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
ii
DATA SOAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. A. Yani Km.36 Banjarbaru – Kalimantan Selatan 70714 Telp. 0511-4773868
iii
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. A. Yani Km.36 Banjarbaru – Kalimantan Selatan 70714 Telp. 0511-4773868
iv
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. A. Yani Km.36 Banjarbaru – Kalimantan Selatan 70714 Telp. 0511-4773868
v
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
Jl. A. Yani Km.36 Banjarbaru – Kalimantan Selatan 70714 Telp. 0511-4773868
ᵞ C Ø
µ
No. Nama Anggota Kelompok Jenis (Berat (Kohesi (Sudut Data
(Koefisien Lokasi
Tanah volume) tanah) geser
geser)
lainnya
2
(t/m3) (kg/cm ) dalam)
1 Dzikri Rahmatia
2 Irma Dwi Rahmawati Riam
Lempung Tentukan
1 1,7 0,35 10
3 Ratri Handayanti Medium sendiri Kiwa
4 Fedu Noor Alfio
5 Yusrina Ahya Perina
6 Citra Kusuma Wardani Lempung
2 1,75 0,4 12 Tentukan Cempaka
7 Aska Ilham Fitra Yoga Medium
sendiri
8 Andhika Surya Saputra
9 Amelia Wijayanti
10 Maharani Katulistiwa K. Lempung
3 1,78 0,42 14 Tentukan Balangan
11 Munawarah Medium
sendiri
12 Refanti Angelia S.
13 Muhammad Azhar
14 Lisa Riam
Lempung Tentukan
Raezyta Firzana 4 1,8 0,43 15
15 Medium sendiri Kanan
Nurkarima
16 Efri Sonia Adelia Sonata
17 M. Yahya
18 Aisyah
Lempung Tentukan Tapin MAT
19 Ryend pratama syah 5 1,5 0,13 2
Lunak sendiri tinggi
I Komang Tri Febi
20
Astawa
21 Amrullah
22 I Kadek Permadi
Lempung Tentukan Binuang MAT
23 Nurliana 6 1,55 0,15 3
Lunak sendiri tinggi
24 Rina Hidayati
25 Yayuk Cahyaningsih
26 Susianto Kumalandani Tentukan
27 Rizka Ananda Putri Lempung sendiri
7 1,77 0,41 13 Batulicin
28 Vita Nuriyanti Medium
29 Sulthan Abiyyu Daffa
vi
LEMBAR ASISTENSI
vii
viii
ix
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Perancangan Bangungan
Rekayasa Sipil III ini dapat diselesaikan dengan baik.
Selesainya laporan Perancangan Bangungan Rekayasa Sipil III ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Ir. Muhammad Busera Atharis selaku dosen pembimbing satu
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
2. Dr. Ir. Rusdiansyah, S.T., M.T, IPM selaku dosen pembimbing dua sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan ini.
3. Kak Agil Arief Rahman, S.T. selaku kakak pembimbing yang banyak
membantu kami dalam penyusunan laporan ini.
4. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah memberikan bantuan
dalam penyelesaian Laporan Perancangan Bangungan Rekayasa Sipil III ini.
Kami tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan
ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada laporan ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, kami berharap laporan ini dapat berguna bagi semua orang dan
dapat menjadi sumber informasi dan literatur bagi semua mahasiswa pada
umumnya dan khususnya mahasiswa Fakultas Teknik ULM.
Tim Penyusun
x
OUTLINE
OUTLINE
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR ASISTENSI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 Daerah dan Lokasi Perancanaan Embung
xi
3.1.2 Metode Distribusi Log Normal
3.1.3 Metode Gumbel
3.1.2 Metode Log Person Type III
3.2 Analisa Curah Hujan Rata-Rata
3.3 Uji Chi Kuadrat
3.4 Uji Smirnov
3.5 Kesimpulan Uji Chi Kuadrat dan Uji Smirnov
3.6 Debit Rencana
BAB VI KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................... 1
1.4 Manfaat ............................................................................... 2
1.5 Daerah dan Lokasi Perancanaan Embung ............................... 2
xiii
3.1.2 Metode Distribusi Log Normal .............................................. 15
3.1.3 Metode Gumbel ...................................................................... 15
3.1.4 Metode Log Person Type III .................................................. 16
3.2 Analisa Curah Hujan Rata-Rata ............................................... 17
3.3 Uji Chi Kuadrat ........................................................................ 26
3.4 Uji Smirnov ......................................................................... 33
3.5 Kesimpulan Uji Chi Kuadrat dan Uji Smirnov ........................ 37
3.6 Debit Rencana .......................................................................... 38
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan .......................................................................... 110
6.2 Saran .......................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
xvi
Tabel 4.5 Perhitungan Debit diatas mercu ................................................... 56
Tabel 4.6 Perhitungan TWL......................................................................... 57
Tabel 4.7 Tabel perhitungan Jump Rating ................................................... 58
Tabel 5.1 Perhitungan Berat Sendiri Embung.............................................. 77
Tabel 5.2 Perhitungan Gaya Akibat Hidrostatis Pada Kondisi Air Banjir ... 85
Tabel 5.3 Tekanan Uplift di Tiap-tiap Sudut Pondasi.................................. 86
Tabel 5.4 Perhitungan Tekanan Uplift Arah Vertikal (M.A.N) ................... 87
Tabel 5.5 Perhitungan Tekanan Uplift Arah Horizontal (M.A.N) ............... 87
Tabel 5.6 Perhitungan Tekanan Uplift Arah Vertikal (M.A.B) ................... 87
Tabel 5.7 Perhitungan Tekanan Uplift Arah Horizontal (M.A.B) .............. 87
Tabel 5.8 Rekapitulasi Momen (MGx) dalam arah horizontal ...................... 91
Tabel 5.9 Rekapitulasi Momen (MTy) dalam arah vertical ........................... 91
Tabel 5.10 Rekapitulasi Momen (MGx) dalam arah horizontal .................... 93
Tabel 5.11 Rekapitulasi Momen (MTy) dalam arah vertical ......................... 93
Tabel 5.12 Nilai Nc, Nq dan Ny berdasarkan nilai ϕ ................................... 96
Tabel 5.13 Nilai SF untuk Erosi Bawah Tanah (Piping) ............................ 97
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah merancang embung serta bangunan
pelengkapnya.
2.1 Embung
Embung atau waduk adalah tampungan yang berfungsi untuk menyimpan air
pada waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu yang diperlukan. Air embung
berasal dari limpasan air hujan yang jatuh di daerah tangkapan. Dalam pekerjaan
perencanaan suatu embung diperlukan bidang-bidang ilmu pengetahuan yang
saling mendukung demi kesempurnaan hasil perencanaan. Bidang ilmu
pengetahuan itu antara lain geologi, hidrologi, hidrolika dan mekanika tanah.
Setiap daerah pengaliran sungai mempunyai sifat-sifat khusus yang berbeda,
hal ini memerlukan kecermatan dalam menerapkan suatu teori yang cocok pada
daerah pengaliran. Oleh karena itu, sebelum memulai perencanaan konstruksi
embung, perlu adanya kajian pustaka untuk menentukan spesifikasi-spesifikasi
yang akan menjadi acuan dalam perencanaan pekerjaan konstruksi tersebut. Ukuran
embung di klasifikasikan sangat kecil, sedang, besar dan sangat besar. Bangunan
atau konstruksi embung dan bangunan pelengkapnya terdiri dari beberapa bagian
yaitu:
a. Tubuh embung berfungsi menutup lembah atau cekungan (depresi, alur)
sehingga air dapat tertahan di udiknya.
b. Kolam embung atau tampungan berfungsi menampung air hujan
c. Alat sadap atau bangunan pengeluaran berfungsi mengeluarkan air kolam bila
diperlukan
d. Pelimpah berfungsi mengalirkan banjir dari kolam tampungan ke lembah di
hilir untuk mengamankan terjadinya limpasan
e. Jaringan distribusi berupa rangkaian pipa, berfungsi membawa air dari kolam
ke tandon di daerah hilir embung secara gravitasi dan bertekanan.
2.2 Peta
Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain
penutup meja. Peta adalah gambaran suatu permukaan bumi pada bidang datar dan
diperkecil dengan menggunakan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi.
Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian
permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala
tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi.
Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Peta bisa disajikan
dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak
hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Kumpulan dari beberapa peta
disebut atlas.
Peta yang kami gunakan adalah peta topografi yang kami dapatkan dari
BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional) edisi revisi
digital tahun 1999, untuk skala dari peta yang kami gunakan adalah 1 : 50.000.
Untuk peta yang kami gunakan adalah peta Binuang (RBI 1712-63).
𝑅1+𝑅2+..+𝑅𝑛
R =
𝑛
Dimana :
R’ = curah hujan darah/wilayah
n = jumlah data
R1, R2, Rn = besarnya curah hujan di tiap-tiap stasiun
𝐴1.𝑃1+𝐴2.𝑃2+ .… +𝐴𝑛.𝑃𝑛
P=
𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Dimana:
P = curah hujan rata-rata
P1,…, Pn = curah hujan pada setiap stasiun
A1,…, An = luas yang dibatasi tiap polygon
𝑋𝑡 = 𝑋𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 + 𝑘 . 𝑆𝑥
Dimana:
Xt = Besaran yang diharapkan terjadi dalam (t) tahun
Xrata-rata = Harga pengamatan aritmatik
k = Faktor frekuensi
Sx = Standart deviasi
t = Periode ulang
Faktor frekuensi (k) didapat dari tabel Nilai Variabel Reduksi Gauss
∑(𝑋𝑖 − 𝑋𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 )2
𝑆𝑥 = √
𝑛−1
Dimana:
n = Banyaknya pengamatan
xi = Harga besaran pada pengamatan tertentu
k . S Log
∑(𝑥𝑖 − 𝑥𝑎 )2
𝑆 log 𝑥 = √
𝑛−1
Dimana:
n = Banyaknya pengamatan
xi = Harga besaran pada pengamatan tertentu
Keterangan: Faktor frekuensi (k) didapat dari tabel Nilai Variabel Reduksi Gauss
𝑋𝑡 = 𝑋𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 + 𝑘 . 𝑆𝑥
Dimana:
Xt = Besaran yang diharapkan terjadi dalam (t) tahun
Xrata-rata = Harga pengamatan aritmatik
k = Faktor frekuensi
Sx = Standart deviasi
𝑇−1
𝑌𝑡 = − 𝐿𝑛 (− 𝐿𝑛 ( ))
𝑇
Dimana:
Yt = Reduced variatied (beda untuk return periode)
T = Kala ulang (tahun)
𝑌𝑡 − 𝑌𝑛
𝑘=
𝑆𝑛
∑(𝑋𝑖 − 𝑋𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 )2
𝑆𝑥 = √
𝑛−1
Dimana:
n = Banyaknya pengamatan
xi = Harga besaran pada pengamatan tertentu
k . S Log x
Kt didapat dari tabel Nilai KT untuk distribusi Pearson III (kemencengan positif)
37815,27
𝑆𝑥 = √ = 36,75
29 − 1
Faktor frekuensi (k) didapat dari tabel Nilai Variabel Reduksi Gauss
𝑋𝑡 = 𝑋𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 + 𝑘 . 𝑆𝑥
𝑋𝑡 = 89,29 + 3,09 . 36,75 = 176,92 𝑚𝑚
Faktor frekuensi (k) didapat dari tabel Nilai Variabel Reduksi Gauss
k . S Log x = 3,09 . 0,147 = 0,45
log X = k . S Log x + Log Xrata-rata
= 0,45+ 1,924 = 2,38
X = 10log X
= 102,38 = 211,69 mm
∑(𝑋𝑖 − 𝑋𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 )2
𝑆𝑥 = √
𝑛−1
Yn = 0,5353
Sn = 1,1086
Keterangan:
Yn didapat dari tabel Hubungan Reduksi Variat Rata-Rata (Yn) dengan
Jumlah Data (N)
Sn didapat dari tabel Hubungan Antara Deviasi Standar (Sn) dan Reduksi
Variat dengan Jumlah Data (n)
Tabel 3.7 Hujan Rancangan Metode Distribusi Gumbel
Kala Faktor Hujan
Reduce
Ulang T Frekuensi Rancangan (XT)
Variated (Yt)
(tahun) (k) mm
2 0.3665 -0.15 83.69
5 1.4999 0.87 121.26
10 2.2504 1.55 146.14
25 3.1985 2.40 177.57
50 3.9019 3.04 200.89
100 4.6001 3.67 224.04
200 5.2958 4.29 247.10
500 6.2136 5.12 277.52
1000 6.9073 5.75 300.52
𝑇−1
𝑌𝑡 = − 𝐿𝑛 (− 𝐿𝑛 ( ))
𝑇
1000 − 1
𝑌𝑡 = − 𝐿𝑛 (− 𝐿𝑛 ( )) = 6,91
1000
𝑌𝑡 − 𝑌𝑛
𝑘=
𝑆𝑛
6,91 − 0,5353
𝑘= = 5,57
1,1086
𝑋𝑡 = 𝑋𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 + 𝑘 . 𝑆𝑥
𝑋𝑡 = 89,29 + 5,75 . 36,75 = 300,52 𝑚𝑚
0,6059
𝑆 log 𝑥 = √ = 0,1471
29 − 1
29 . (0,6059)2
𝐶𝑠 = ( ) = 1,1132
((29 − 1) . (29 − 2) . (0,1471)3 )
Tabel 3.9 Hujan Rancangan Metode Distribusi Log Pearson Type III
Kala Faktor
Ulang T Frekuensi K. S Log X Log X X (mm)
(tahun) (K)
2 -0.180 -0.0265 1.897 78.94
5 0.745 0.1096 2.033 107.99
10 1.341 0.1973 2.121 132.14
25 2.066 0.3039 2.228 168.92
50 2.585 0.3803 2.304 201.39
100 3.087 0.4541 2.378 238.72
200 3.575 0.5259 2.450 281.62
500 3.989 0.5868 2.511 324.06
1000 4.680 0.6884 2.612 409.47
hit
2
G
Oi Ei 2
i 1 Ei
Dimana:
hit
2
= Parameter Chi kuadrat terhitung yang merupakan variabel acak
G = Jumlah sub kelompok
Oi = Frekuensi yang diamati pada kelas yang sama
Ei = Frekuensi yang diharapkan sesuai dengan pembagian kelasnya
Prosedur uji Chi-Kuadrat adalah:
1) Urutkan data pengamatan (dari besar ke kecil atau sebaliknya)
2) Kelompokkan data menjadi G sub-group, minimal 4 sub group tiap-tiap data
pengamatan
3) Jumlahkan data pengamatan sebesar Oi tiap-tiap sub group
4) Jumlahkan data dari persamaan distribusi yang digunakan sebesar Ei
5) Tiap-tiap sub group hitung nilai:
(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖 )2
(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖 )2 dan
𝐸𝑖
6) Untuk menentukan nilai chi kuadrat hitung, jumlahkan seluruh G sub Group
nilai:
(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖 )2
𝐸𝑖
7) Tentukan derajat kebebasan Dk = G - R - 1 dari tabel
Sehingga:
T=6; Yt = -Ln (-Ln ((T-1)/T))
= -Ln (-Ln ((6-1)/6))
= 1,7020
Maka
K = (Yt – Yn)/Sn
Xrata-rata = 80,77
S = 31,12
Maka interval kelas:
XT = Xn + (Yt - Yn)*Sx/Sn
−
Kelas Interval Ef Of Of-Ef
−
Kelas Interval Ef Of Of-Ef
Log X = 1,9238
S log X = 0,1471
Maka interval kelas:
Log X = Log X + KTxS Log x
=1,9238 + KT x 0,1471
Sehingga:
−
Kelas Interval Ef Of Of-Ef
−
Kelas Interval Ef Of Of-Ef
Jika X2 < X2cr, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi log normal dan log
pearson tipe 3 dapat diterima.
Jika jumlah data 29 dan α (derajat kepercayaan) adalah 5% maka dari Tabel
Nilai Kritis Do Untuk Uji Smirnov - kolmogorov.
Didapat ∆D kritis = 0,246. jadi ∆P maksimum > ∆P kritis, dengan demikian
distribusi probabilitas normal tidak dapat diterima untuk menganalisis data
hujan diatas.
Jika jumlah data 29 dan α (derajat kepercayaan) adalah 5% maka dari Tabel Nilai
Kritis Do Untuk Uji Smirnov - kolmogorov.
Didapat ∆P kritis = 0,246. jadi ∆P maksimum > ∆P kritis, dengan demikian
distribusi probabilitas log normal tidak dapat diterima untuk menganalisis data
hujan diatas.
Jika jumlah data 29 dan α (derajat kepercayaan) adalah 5% maka dari Tabel Nilai
Kritis Do Untuk Uji Smirnov - kolmogorov.
Didapat ∆P kritis = 0,246 jadi ∆P maksimum > ∆P kritis, dengan demikian
distribusi probabilitas gumbel tidak dapat diterima untuk menganalisis data hujan
diatas.
Jika jumlah data 29 dan α (derajat kepercayaan) adalah 5% maka dari Tabel Nilai
Kritis Do Untuk Uji Smirnov - kolmogorov.
Didapat ∆P kritis = 0,246. jadi ∆P maksimum < ∆P kritis, dengan demikian
distribusi probabilitas dapat diterima untuk menganalisis data hujan diatas.
Luas aliran DAS atau Catchment area/luas stasiun = 25,042 km2 < 100 km2,
maka digunakan metode Rasional dari Jepang. Metode ini dapat
menggambarkan hubungan antara debit limpasan dengan besar curah hujan
secara praktis. Dua komponen utama ialah waktu konsentrasi (tc) dan
intensitas curah hujan (itc). Persamaan yang digunakan :
∝.𝑰.
QP = 𝟑.𝟔
di mana :
Kala Faktor
Ulang T Frekuensi K. S Log X Log X X (mm)
(tahun) (K)
2 -0.180 -0.0265 1.897 78.94
5 0.745 0.1096 2.033 107.99
10 1.341 0.1973 2.121 132.14
25 2.066 0.3039 2.228 168.92
50 2.585 0.3803 2.304 201.39
100 3.087 0.4541 2.378 238.72
200 3.575 0.5259 2.450 281.62
500 3.989 0.5868 2.511 324.06
1000 4.680 0.6884 2.612 409.47
Sehingga dapat dihitung Debit Banjir Rencana untuk Kala Ulang 100
Tahun:
QP = (0,8 x 2,861 x 25,042) / 3,6
= 15,9226 m3/det
Tabel 3.23 Hasil Perhitungan Kala Ulang 2, 5, 25, 50, dan 100 tahun
Kala
r
Ulang T Rt (mm) α Qt (m3/s)
(mm/jam)
(tahun)
2 78.941 0.9462 0.800 5.27
5 107.987 1.2943 0.800 7.20
10 132.143 1.5839 0.800 8.81
25 168.925 2.0247 0.800 11.27
50 201.391 2.4139 0.800 13.43
100 238.718 2.8613 0.800 15.92
200 281.625 3.3755 0.800 18.78
500 324.061 3.8842 0.800 21.61
1000 409.467 4.9078 0.800 27.31
Jadi besar debit untuk kala ulang 100 tahun adalah sebesar 15,92 m3/det.
Tabel 3.26 Distribusi Hujan Netto Jam-Jaman pada Periode Ulang (TR)
Nakayasu
Distribusi Curah Hujan Netto untuk TR
Jam ke-
(%) 2 5 10 25 50 100 200 500 1000
1 0,260 1,096 1,498 1,832 2,344 2,793 49,653 3,906 4,495 5,680
2 0,240 1,012 1,382 1,692 2,164 2,579 45,834 3,606 4,149 5,244
3 0,170 0,717 0,979 1,198 1,533 1,826 32,466 2,554 2,939 3,714
4 0,130 0,548 0,749 0,916 1,172 1,397 24,827 1,953 2,247 2,840
5 0,070 0,295 0,403 0,493 0,631 0,752 13,368 1,052 1,210 1,529
6 0,055 0,232 0,317 0,388 0,496 0,591 10,504 0,826 0,951 1,202
7 0,040 0,169 0,230 0,282 0,361 0,430 7,639 0,601 0,692 0,874
8 0,035 0,148 0,202 0,247 0,316 0,376 6,684 0,526 0,605 0,765
Total 1,000 4,216 5,760 7,048 9,016 10,744 190,974 15,024 17,288 21,848
Tg 8,0357 jam
Parameter Tr
Tr=0,75xTg
Tr 6,026775 jam
Parameter TP
Tp=Tg+0,8Tr
Tp 12,85712 jam
Parameter T 0,3
T 0,3=axTg
T 0,3 12,05355 jam
Tp+T 0,3 24,91067 jam
Tp+2,5xT 0,3 42,991 jam
Parameter Qp (debit puncak)
Qp 0,437197 m3/detik
0<t<Tp (t/Tp)^2,4
0 0 0,437197 0,00000
1 0,002178 0,437197 0,00095
2 0,011495 0,437197 0,00503
3 0,030419 0,437197 0,01330
4 0,060674 0,437197 0,02653
5 0,103653 0,437197 0,04532
6 0,160553 0,437197 0,07019
7 0,232429 0,437197 0,10162
8 0,320237 0,437197 0,14001
9 0,424851 0,437197 0,18574
10 0,547085 0,437197 0,23918
11 0,687698 0,437197 0,30066
12 0,847403 0,437197 0,37048
Tp<t<(Tp+T0,3) (0,3)^((t-Tp)/T0,3))
12,857 1,0000120 0,437197 0,43720
13 0,9858297 0,437197 0,43100
14 0,8921179 0,437197 0,39003
15 0,8073143 0,437197 0,35296
16 0,7305719 0,437197 0,31940
17 0,6611246 0,437197 0,28904
18 0,5982789 0,437197 0,26157
19 0,5414072 0,437197 0,23670
20 0,4899417 0,437197 0,21420
21 0,4433684 0,437197 0,19384
22 0,4012223 0,437197 0,17541
23 0,3630826 0,437197 0,15874
24 0,3285684 0,437197 0,14365
(Tp+T0,3)<t<(Tp+2,5T0,3) (0,3)^((t-Tp)+0,5T0,3)/1,5T0,3
25 0,2982207 0,437197 0,13038
26 0,2790089 0,437197 0,12198
27 0,2610347 0,437197 0,11412
28 0,2442185 0,437197 0,10677
29 0,2284856 0,437197 0,09989
30 0,2137662 0,437197 0,09346
31 0,1999951 0,437197 0,08744
32 0,1871111 0,437197 0,08180
33 0,1750571 0,437197 0,07653
34 0,1637797 0,437197 0,07160
35 0,1532287 0,437197 0,06699
36 0,1433575 0,437197 0,06268
37 0,1341222 0,437197 0,05864
38 0,1254818 0,437197 0,05486
39 0,1173981 0,437197 0,05133
40 0,1098352 0,437197 0,04802
41 0,1027594 0,437197 0,04493
42 0,0961395 0,437197 0,04203
t>(Tp+2,5T0,3) (0,3)^((t-Tp)+1,5T0,3)/2T0,3))
43 0,0899595 0,437197 0,03933
90
83,494
82,310
80
74,486
70 70,753
67,406
Debit Banjir (m3/detik)
60 60,998
57,418 55,200
50 49,952 Q=100 th
45,678 45,204
40 40,907
35,472 37,018
33,499
30 28,447
26,738 26,614
24,899
23,295
21,795
20 18,727 20,391
19,077
17,848
16,698
15,623
12,400 14,616
13,675
12,794
10 11,969
7,529
4,053
1,702
0,480
0 0,047
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Waktu (jam)
Keterangan :
Debit Rencana = 100 Tahun
t = 12,857 jam
Q maks = 83,494 m3/detik
P = b + 2h √1 + 𝑚²
P = 14,33 + 2 x 1 √1 + 1²
P = 17,16 m
𝐴
R= 𝑃
15,33
R = 17,16
R = 0,89 m
V = 1,17 m/s
Diketahui :
Debit (QP) = 83,494 m3/det
Kecepatan aliran (V) = 1,17 m/det
Lebar sungai (b) = 14,330 m
Ditanya : Luas penampang (A) dan tinggi pelimpah (h)?
Data:
- Bentuk penampang sungai : trapesium
- Sifat aliran : uniform
- Lebar sungai (b) : 14,33 m
- Kemiringan talud : 3:2
- Koefisien kekasaran (n) : 0.025
- Elevasi dasar sungai di hulu : +164 mdpl
- Elevasi dasar sungai di hilir : +84 mdpl
- Beda tinggi dasar sungai : 164 – 84 = 80 mdpl
- Panjang total sungai : 131,65 km
∆ℎ 80
- Slope dasar sungai (S) : = = 0,00608 m
𝐿 131650
80 m
131650 m
h = 3,912 m
60 °
b = 14,33 m
87,912
87,5
87
86,5
86
85,5
85
84,5
84
83,5
83,494
0,000 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000
167
166,5
166
165,5
165
164,5
164
163,5
83,494
0,000 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000
Debit (Q) (m3/det)
Kurva Q vs Sudetan
91
90,5
90
89,85
89,5
89
88,5
88
87,5
83,494
0,000 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000
Debit (Q) (m3/det)
Kurva Debit vs TWL
t Q Total
t Q Total
(jam) (m3/detik)
0 0 (jam) (m3/detik)
1 0.047 22 33.499
2 0.480 23 28.447
3 1.702 24 26.614
4 4.053 25 24.899
5 7.529 26 23.295
6 12.400 27 21.795
7 18.727 28 20.391
8 26.738 29 19.077
9 35.472 30 17.848
10 45.678 31 16.698
11 57.418 32 15.623
12 70.753 33 14.616
12.85712 83.494 34 13.675
13 82.310 35 12.794
14 74.486 36 11.969
15 67.406 37 11.198
16 60.998 38 10.477
17 55.200 39 9.802
18 49.952 40 9.171
19 45.204 41 8.580
20 40.907 42 8.027
21 37.018 43 7.511
h
Ø = 45
b = 14
∆ℎ
Tan 45° = 1 ; m = 1 ; I = = 0,00608
𝐿
𝛾𝑏𝑎𝑧𝑖𝑛 = 2,36
CHEZY = v = c.√𝑅. 𝐼
Kemudian dalam bentuk Tabel 4.4 Hitungan Kurva Debit Q vs h sebelum ada
Embung dihitung nilai variabel h yang memenuhi syarat Q < Qd kala ulang 100
tahun.
Dan Gambar 4.5 adalah Kurva hubungan Q dengan elevasi.
Jika digunakan Estimasi ∑ Panjang Total (Lt. Udik + Embung + Lt. Ruang Olak)
adalah sebesar 50 meter. Maka beda tinggi dasar sungai di hilir adalah
menggunakan persamaan sebagai berikut.
I . Sr . L = 50 x 0,00608 = 0,30384 m.
Jadi elevasi dasar sungai di hilir :
X Y = X1.81 /3,82
0.0 0.00
0.5 -0.07
1.0 -0.26
1.5 -0.55
2.0 -0.92
2.5 -1.37
3.0 -1.91
3.5 -2.53
4.0 -3.22
4.5 -3.98
5.0 -4.82
5.5 -5.73
6.0 -6.70
6.5 -7.75
7.0 -8.86
7.5 -10.04
8.0 -11.28
8.5 -12.59
9.0 -13.97
PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL III KELOMPOK 6 76
9.5 -15.40
10.0 -16.90
10.5 -18.46
11.0 -20.08
Gambar 4.16 Grafik ini menganggap bahwa koordinat puncak mercu adalah x,y
(0,0)
4,76
Ht = zh = 4,76 m
𝑞
√2𝑔(ℎ1 − 𝑑1) - 𝑑1 = 0
v1 = q / d1
= 1,67/ 0,135
= 12,37 m/det
F1 = v1 / √𝑔 𝑑1
= 10,75
Berdasarkan gambar no 3 G32 Ruang Olak USBR tipe III juga didapat:
d2’ = 1,0 d2
elev lantai ruang olak= Elev TWL - d2= 83,696– 3,2 = +80,496 mdpl.
Q q Ht d2 El RO El JR
15.00 1.071 4.93 1.93 82.25 84.18
30.00 2.143 4.77 2.80 82.25 85.05
45.00 3.214 4.48 3.65 82.25 85.90
60.00 4.286 4.50 4.10 82.25 86.35
75.00 5.357 4.50 4.40 82.25 86.65
83.49 5.964 4.47 4.58 82.25 86.83
90.00 6.429 4.44 4.71 82.25 86.96
Sisi Tegak
h = 2 d1
h = 2 (0,135 m) = 0,27 m
Lebar
Chute bock didesain selebar w
w = d1 = 0,135 m ≈ 0,10 m
10,75
ℎ4
Didapatkan nilai = 1,55; d1 = 0,135 maka, h4 = 1,55 x 0,135 = 0,21 m
𝑑1
Oleh karena,
t + p ≤ t x 2,20 maka
Penentuan panjang lantai muka dihitung berdasarkan teori Lane, yaitu dengan
rumus:
Ltotal = ∑ Lv + ⅓ ∑ (Lh + L1 ) ≥ ∆H C
Di mana:
Ltotal : Total
Lm : Panjang lantai muka
Lv : Panjang bidang kontak vertikal, termasuk bidang kotak bersudut < 45°
terhadap garis vertikal.
Lh : Panjang bidang kontak horisontal. termasuk bidang kotak bersudut < 45°
terhadap garis horisontal.
∆H : Beda tinggi tekanan hidrostatis, kodisi air banjir dan air normal.
C : Koefisien weighted creep ratio
Percobaan 1
Tanpa dipasang struktur grid/cut-off
Lvertikal = (3,00+2,50+4,47+(1,00x2)+2,00+3,02+5,20) = 22,19 m
Lhorisontal = (2,00+3,00+(1,00x3)+19,62+0,5) = 28,12 m
Lh = 28,12 + Lm
Karena panjang total (Ltotal) lebih besar dari panjang creep line maka tidak
diperlukan perpanjangan lantai muka. Panjang lantai muka harus lebih panjang
dari panjang horisontal skimming wall.
Atur tampilan elevasi dan jarak dengan mengklik “Sketch Axes” dan gambar
geometrik tanggul dan embung dengan mengklik “Sketch Line”.
Buat wilayah embung yang mau diinput data tanah dengan mengklik “Draw
Regions”
Masukan data datang ke wilayah embung dengan mengklik “Define
Materials”
Perhitungan stabilitas lereng tanggul embung dilakukan pada kondisi embung
dengan muka air banjir.
Kemudian analisa hasil perhitungan dengan mengklik start pada “Solve
Manager”.
Dalam hal ini gaya yang mengguling adalah tekanan hidostatis akibat air dan yang
menahan guling adalah berat sendiri tanggul. Sehingga dapat dihitung:
5.3.1 Titik 1
Berat Sendiri Tanggul:
Untuk mempermudah perhitungan berat sendiri tanggul, digunakan cara dengan
membaginya menjadi beberapa segmen dengan skala 1 : 1. Seperti pada Gambar
5.5 dan hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 5.1.
𝑹𝒉 = 𝒄𝒅 𝑩 + ∑ 𝑾 𝒕𝒈 𝝋
𝑅ℎ = 30 𝑥 19 + 1505,1𝑥 𝑡𝑔 28
𝑅ℎ = 1370,276 𝑘𝑁
Gaya yang menahan geser = 1370,276 kN
Gaya yang menggeser = Ha = 196,366 kN
5.4.2 Titik 2
𝑹𝒉 = 𝒄𝒅 𝑩 + ∑ 𝑾 𝒕𝒈 𝝋
𝑅ℎ = 30 𝑥 19 + 1505,1 𝑥 𝑡𝑔 28
𝑅ℎ = 1370,276 𝑘𝑁
Gaya yang menahan geser = 1370,276 kN
Gaya yang menggeser = Ha = 196,366 kN
5.5.1 Titik 1
∑ 𝑴𝒘 − ∑ 𝑴𝒈𝒍
𝒙𝒆 =
∑𝑾
14252,8−414,005
𝑥𝑒 = = 9,195 m
1505,1
𝑞𝐵
𝑆𝑖 = 𝑥 (1 − 𝜇 2 ) 𝑥 𝐼𝑝
𝐸
Dimana :
Si = Penurunan Segera
q = teknan pada dasar timbunan
B = lebar timbunan
E = Modulus Elastisitas (kN/m2)
𝜇 = Rasio Poisson
Ip = Faktor Pengaruh
30
L/B = 14 = 2,14, maka dapat diketahui dari tabel 5.3 Ip = 1,20
1505,1
Tegangan di dasar timbunan (q) = W/A = 14 𝑥 30 = 3,584 𝑘𝑁/𝑚2
𝑞𝐵
𝑆𝑖 = 𝑥 (1 − 𝜇 2 ) 𝑥 𝐼𝑝
𝐸
2,64𝑥14
𝑆𝑖 = 𝑥 (1 − 0,52 ) 𝑥 1,20 = 0,0037 𝑚 = 3,7 𝑚𝑚
4000
Dimana :
Ds’t = tegangan efektif atas pada lapisan tanah
Ds’m = tegangan efektif tengah pada lapisan tanah
Ds’b = tegangan efektif bawah pada lapisan tanah
Ds’t = qo x Ic = 2,64 x 0 =0
Ds’m = 4 x qo x Ic = 4 x2,64 x 0,116 = 1,23
Ds’b = qo x Ic = 2,64 x 0,217 = 0,57
Dengan sudut geser dalam sebesar 3o, maka diasumsikan jenis tanah masuk
kategori lempung lunak. Sehingga dari tabel didapat 𝑒𝑜 = 1,4.
Asumsi jenis tanah terkonsolidasi normal dengan lempung medium, sehingga dari
tabel di atas didapat Cc = 4.
Penurunan konsolidasi dapat hitung dengan persamaan berikut
𝐶𝑐 𝑥 𝐻𝑐 𝜎′𝑜+∆𝜎′𝑎𝑣
Sc = log
1+𝑒𝑜 𝜎′𝑜
4𝑥3 46,5+0,91
Sc = 1+1,4 log = 8,41 mm
46,5
Dari grafik di atas untuk lempung medium asumsi liquid limit sebesar 45
Dari grafik hubungan liquid limit dengan Cv, maka di dapat Cv 4 m2/tahun
Penurunan konsolidasi dalam kurun waktu t (t = 3 tahun)
H = Ht = 3 m
t = 3 tahun
Cv = 7 m2/tahun
𝑡 3
𝑇𝑣 = 𝐶𝑣 𝑥 = 7 x 32 = 2,33
𝐻𝑡 2
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada perancangan bangunan embung ini adalah.
1. Perancangan Embung Binuang dimaksudkan untuk menaikkan tinggi muka
air dan menyimpan air agar mampu memenuhi kebutuhan air irigasi.
2. Luas DAS Sungai Binuang adalah ± 25,042 km2 , dengan panjang sungai
utama (L) = 131,65 km. Perhitungan debit rencana menggunakan metode
Hidograf Satuan Nakayasu diperoleh debit banjir rencana dengan periode
ulang 100 tahun sebesar 83,494 m3/det.
3. Tinggi mercu direncanakan setinggi 5 m dengan lantai olak USBR tipe III.
Embung direncanakan dengan memiliki lebar efektif sebesar 14,33 meter,
panjang lantai olak sebesar 8,96 meter.
4. Stabilitas embung ditinjau berdasarkan adanya gaya-gaya seperti gaya berat
sendiri konstruksi embung dan gaya tekanan hidrostatis.
5. Kontrol stabilitas embung dilakukan terhadap lereng, pengulingan,
penggeseran, kapasitas daya dukung, serta penurunan. Perhitungan
dilakukan dalam kondisi air banjir.
6. Pada perhitungan kontrol stabilitas embung yang dilakukan terhadap lereng,
pengulingan, penggeseran, kapasitas daya dukung, serta penurunan dalam
kondisi air banjir menunjukkan hasil bahwa embung dapat dikatakan aman
terhadap semua jenis kontrol tersebut. Aman dalam hal ini adalah nilai
Safety Factor hasil perhitungan berada di atas nilai Safety Factor yang
disyaratkan.
KETERANGAN
Tugas
Perancangan Bangunan
Rekayasa Sipil 3
EMBUNG
JUDUL
COVER
SKALA
1:-
JUMLAH GAMBAR
PERANCANGAN BANGUNAN 1
DIGAMBAR
KELOMPOK 6 DIPERIKSA
Ir. Muhammad Busera Atharis
NIP. 195104121987031001
PBRS.3-01
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru
KETERANGAN
Tugas
Perancangan Bangunan
Rekayasa Sipil 3
EMBUNG
JUDUL
SKALA
1 : 50.000
JUMLAH GAMBAR
DIGAMBAR
Kelompok VI
DIPERIKSA
Ir. Muhammad Busera Atharis
NIP. 195104121987031001
PBRS.3-01
Stasiun
Padang Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Batung Banjarbaru
KETERANGAN
Tugas
Perancangan Bangunan
Rekayasa Sipil 3
EMBUNG
JUDUL
Stasiun
Miawa DAS & Area Pos Hujan
SKALA
1 : 200.000
JUMLAH GAMBAR
DIGAMBAR
Kelompok VI
DIPERIKSA
Ir. Muhammad Busera Atharis
NIP. 195104121987031001
PBRS.3-03
Stasiun
Program Studi Teknik Sipil
Padang Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru
Batung KETERANGAN
Tugas
Perancangan Bangunan
Rekayasa Sipil 3
EMBUNG
JUDUL
SKALA
1 : 200.000
JUMLAH GAMBAR
DIGAMBAR
Kelompok VI
DIPERIKSA
Ir. Muhammad Busera Atharis
NIP. 195104121987031001
PBRS.3-04
3,912 m
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
60° Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru
14,33 m KETERANGAN
Tugas
Perancangan Bangunan
Rekayasa Sipil 3
Skala 1 : 50
EMBUNG
Penampang Saluran
JUDUL
Skala 1 : 50
SKALA
1:-
JUMLAH GAMBAR
DIGAMBAR
S = 0,00608 m
Kelompok VI
∆h = 80 m I Kadek Permadi 1710811110019
Nurliana 1710811120042
Rina Hidayati 1710811120046
Yayuk Cahyaningsih 1710811120055
Amrullah 1710811210011
DIPERIKSA
L = 131650 m Ir. Muhammad Busera Atharis
NIP. 195104121987031001
Skala 1 : -
NO. GAMBAR PARAF
PBRS.3-05
A
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
mh Banjarbaru
KETERANGAN
Tugas
Perancangan Bangunan
B B Rekayasa Sipil 3
EMBUNG
JUDUL
SKALA
L = 131650 m 1:-
JUMLAH GAMBAR
mh 1
DIGAMBAR
A Kelompok VI
PBRS.3-06
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru
±91.54 Tugas
Perancangan Bangunan
±90.04 EMBUNG
JUDUL
h h 3.9120
3.5000 SKALA
B = 14 m JUMLAH GAMBAR
DIGAMBAR
Skala : 1 : - Nurliana
Rina Hidayati
Yayuk Cahyaningsih
1710811120042
1710811120046
1710811120055
Amrullah 1710811210011
DIPERIKSA
Ir. Muhammad Busera Atharis
NIP. 195104121987031001
PBRS.3-07
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru
KETERANGAN
Tugas
Perancangan Bangunan
Rekayasa Sipil 3
EMBUNG
JUDUL
97.17
Muka Tanggul Baru 7.54
95.67 91.54
Muka Air Banjir Baru
6.04 POTONGAN B-B
90.04 TAMPUNGAN PELIMPAH
JUMLAH GAMBAR
Skala : 1 : - DIGAMBAR
Kelompok VI
DIPERIKSA
Ir. Muhammad Busera Atharis
NIP. 195104121987031001
PBRS.3-08
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
+95,21m Banjarbaru
KETERANGAN
+92,9m
Tugas
Perancangan Bangunan
Rekayasa Sipil 3
+90,21m TWL=+85,446m EMBUNG
Chute Block, Slope = 5°
:2
e3
JUDUL
op
Sl
+164m Dasar Sudetan +87,9m
:2
e3
+80,49m
op
Sl
PROFIL HIDROLIS BADAN
BENDUNG DAN RUANG OLAK
USBR TIPE 3
SKALA
1:-
JUMLAH GAMBAR
DIGAMBAR
Kelompok VI
Profil Hidrolis Badan Bendung dan Ruang Olak USBR tipe 3 I Kadek Permadi
Nurliana
1710811110019
1710811120042
Rina Hidayati 1710811120046
DIPERIKSA
Ir. Muhammad Busera Atharis
NIP. 195104121987031001
PBRS.3-11
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru
KETERANGAN
Tugas
+95,21m Perancangan Bangunan
Rekayasa Sipil 3
EMBUNG
+92,9m JUDUL
SKALA
+164m Dasar Sudetan +87,9 m +84m
1:-
JUMLAH GAMBAR
DIGAMBAR
DIPERIKSA
Ir. Muhammad Busera Atharis
NIP. 195104121987031001
PBRS.3-11
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru
KETERANGAN
+95,21m Tugas
Perancangan Bangunan
Rekayasa Sipil 3
EMBUNG
+92,9m
JUDUL
+19,83m TWL=+19,71m
PROFIL HIDROLIS BADAN
BENDUNG
1:-
JUMLAH GAMBAR
Kelompok VI
DIPERIKSA
Ir. Muhammad Busera Atharis
NIP. 195104121987031001
PBRS.3-11