Dosen Pembimbing :
Ir. Fauzi Rahman M.T.
NIP. 19660520 199103 1 005
Ir. Adriani M.T.
NIP. 19620115 199103 1 002
Disusun Oleh :
Kelompok V
Daftar Kehadiran
No. Nama NIM
1 2 3 4 5 6
2 Maret
4.
2022
5.
6.
Banjarbaru, 2022
Dosen Pembimbing,
Daftar Kehadiran
No. Nama NIM
7 8 9 10 11 12
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Banjarbaru, 2022
Dosen Pembimbing,
DATA TUGAS
PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL I
( BANGUNAN STRUKTUR BETON BERTULANG )
KELOMPOK V
Prasyarat Tugas :
Mahasiswa telah pernah mengambil mata kuliah di bawah ini dengan nilai
minimum D:
• Analisis Struktur 1 dan Analisis Struktur 2
• Struktur Beton Bertulang 1 dan Struktur Beton Bertulang 2
Data Tugas :
Mutu Beton : fc’ = 30 MPa (> 17 MPa)
Baja : fy = 400 MPa
Kategori Gedung : Gedung umum
Wilayah Gempa : WG 1 & 2
Jenis Tanah : Tanah Keras
Tipe Portal : Tipe-4
Pertanyaan :
Desain Konstruksi Bangunan Beton Bertulang Sesuai Kode Perencanaan.
Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung gunakan SNI 2847: 2019
Referensi :
• Agus Setiawan, 2016, Perencanaan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan
SNI 2847:2013
• Penyelidikan Masalah Bangunan, Peraturan Pembebanan Indonesia
untuk Gedung (PPIUG) 1983
• SNI 2847:2013, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
• SNI 2847:2019, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan
Penjelasan
• SNI 1726:2019, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non Gedung
• SNI 1727:2020, Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung
dan Struktur Lain
• SNI 6680:2016, Spesifikasi Beton Struktural
• SNI 8460:2017, Persyaratan Perancangan Geoteknik
• Yudha Lesmana, 2020, Hand Book Desain Struktur Beton Bertulang
Berdasarkan SNI 2847:2019
Denah Bangunan :
1 2 3 4
Tipe-4
1
Banjarbaru, 2022
Dosen Pembimbing,
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat, rahmat, dan hidayah yang diberikan-Nya lah penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Besar pada Mata Kuliah Perancangan Bangunan Rekayasa
Sipil I (HSKB 631).
Tugas Besar ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Fauzi Rahman, M.T. dan Bapak Ir. Adriani, M.T. selaku Dosen
Pembimbing yang memberikan ilmu dan bimbingan sehingga Tugas Besar
ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Kak XXXXXXXXXXXX. selaku Asisten Pembimbing yang membantu
kami dalam pengerjaan Tugas Besar ini sehingga dapat diselesaikan dengan
baik.
3. Semua pihak yang telah membantu baik berupa dukungan, semangat, doa,
serta ilmu walau sekecil apapun yang tidak bisa penyusun sebutkan
satupersatu.
Kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan Tugas Besar ini sangat penyusun
harapkan. Semoga dapat memberikan manfaat bagi yang telah membacanya.
I
DAFTAR ISI
DATA TUGAS
II
BAB 1
GAMBAR STRUKTUR BANGUNAN
4
Gambar 1.3 Tampak Samping Kanan
5
Gambar 1.6 Gambar Portal Tiga Dimensi
6
Gambar 1.8 Penomoran Portal Memanjang
7
Gambar 1.10 Penomoran Denah Balok Dak
8
Gambar 1.12 Penomoran Denah Pelat Dak
9
Gambar 1.14 Denah Fungsi Lantai X
10
BAB 2
PRELIMINARY DESIGN
Untuk fy > 420 Mpa, nilainya harus dikalikan dengan (0,4 + fy/700).
Karena menggunakan fy = 400 Mpa, maka h nya adalah :
𝑙𝑙 𝑙𝑙
ℎ= s/d ℎ =
18,5 21
11
2.3 Balok Lantai
Preliminary Design pada balok lantai menggunakan rumus :
𝑙𝑙 𝑙𝑙
ℎ= s/d =
18,5 18,5
b = 2/3 x h
Diketahui :
Memanjang Melintang
470 370
450 420
450 400
Perhitungan :
Balok Melintang
Menerus satu sisi
370
ℎ min = = 20 cm ≈ Diambil 40 cm
18,5
Balok Memanjang
Menerus satu sisi
470
ℎ= = 25 cm ≈ Diambil 40 cm
18,5
12
Menerus dua sisi
450
ℎ= = 21cm ≈Diambil 30 cm
21
b = 2/3 x h
Balok Melintang
Menerus satu sisi
370
h≥ = 20 ≈ Diambil 40 cm
18,5
Balok Memanjang
Menerus satu sisi
470
h≥ = 25 cm ≈ 40 cm
18,5
b = 2/3 x 25 = 16,94 cm ≈ 30 cm
450
h≥ = 24 cm ≈ 30 cm
18,5
b = 2/3 x 24 = 16,22 cm ≈ 20 cm
Menerus dua sisi
450
h≥ = 21 cm ≈ 30 cm
21
b = 2/3 x 21 = 14,29 ≈ 20 cm
Dari perhitungan diatas dapat diambil dimensi balok dak adalah
h= 40 cm dan b=30 cm.
13
Tabel 2.2 Perhitungan Dimensi Balok Melintang
14
Tabel 2.4 Preliminary Design Balok Yang Akan Digunakan
2.5 Kolom
Gambar 2.1 Tributary Area untuk Kolom pada Lantai dan Dak
15
2.5.1 Perhitungan Tributary Kolom 1
Tributary area untuk kolom-1 adalah : (1/4 x 4,7 x 4) + (1/4 x 4,7 x 4,2) +
(1/4 x 4,5 x 4) + (1/4 x 4,5 x 4,2) = 18,86 m2
Berat volume beton = 24 kN/m3
Untuk Pelat Lantai 2 (tp Rencana 15 cm)
Berat Sendiri Pelat 0,15x24x18,86 67, 896 kN
Berat Sendiri Tembok 2,45x((4,3-0,4)x9,2) 87,906 kN
Ubin dan Adukan Semen (0,24+0,21)x(4,7-0,5)x(4,7-0,5) 7,779 kN
Berat Plafond + Rangka (0,11+0,07)x(4,7-0,5)x(4,7-0,5) 3,112 kN
Berat Balok Induk 24x(0,3x0,4)x(4,7-0,5)x(4,7-0,5) 50,803 kN
Beban Hidup Restoran 2,45x18,86 46,207 kN
Total 263,703 kN
16
Untuk Pelat Lantai DAK (tp Rencana 15 cm)
Berat Sendiri Pelat 0,125x24x18,86 56,580 kN
Berat Sendiri Tembok 2,45x((3,5-0,4)x9,2) 69,874 kN
Ubin dan Adukan Semen (0,24+0,21)x(4,7-0,5)x(4,7-0,5) 7,779 kN
Berat Plafond + Rangka (0,11+0,07)x(4,7-0,5)x(4,7-0,5) 3,112 kN
Berat Balok Induk 24x(0,3x0,4)x(4,7-0,5)x(4,7-0,5) 50,803 kN
Beban Hidup Restoran 2,45x18,86 46,207 kN
Total 234,355 kN
17
Beban Hidup Restoran 2,45x19,27 47,212 kN
Total 223,186 kN
18
P = (223,186 kN) + (219,732 kN) + (219,732 kN) + (200,178 kN) =
862,83 kN
Jika untuk kolom dipakai mutu beton 30 MPa, maka luas penampang kolom
perlu untuk lantai dasar:
3 ×P 3 × 862,83× 103
Ag = = = 86282,7 mm2
𝑓𝑓𝑓𝑓 ′ 30
19
Berat Balok Induk 24x(0,3x0,4)x(4,7-0,5)x(4,7-0,5) 50,803 kN
Beban Hidup Restoran 2,45x18,86 46,060 kN
Total 200,178 kN
20
(Sumber: SNI 03-2847-2019 Pasal 8.3.1.2 Tabel 8.3.1.2)
21
Keterangan :
Ln = Panjang bentang bersih (cm)
𝛽𝛽 = Rasio bentang bersih terpanjang terhadap bentang bersih terpendek
dengan rumus
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇
𝛽𝛽 =
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵𝐵 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇
αfm = Nilai rata-rata αf untuk semua balok pada tepi panel
𝐸𝐸 𝐼𝐼𝑏𝑏
αf = � 𝐸𝐸𝑐𝑐𝑐𝑐 �
𝑐𝑐𝑐𝑐 𝐼𝐼𝑔𝑔
Untuk perhitungan 𝛽𝛽 agar diketahui kondisi pelat dapat dilihat pada table
di bawah
22
Data teknis perencanaan dimensi tebal pelat:
fc’ = 30 MPa
fy = 400 MPa
Tebal pelat lantai direncanakan (tp) = 15 cm
Lnx = 420 cm (diambil yang terbesar)
Lny = 470 cm (diambil yang terbesar)
Dipakai be = 70 cm
23
Momen inersia Balok dan Flens
b = be – bw = 70 – 30 = 40 cm
1 1
(𝑏𝑏.𝑡𝑡𝑡𝑡). +(𝑏𝑏𝑏𝑏.ℎ). .ℎ
yt = 2 2
(𝑏𝑏.𝑡𝑡𝑡𝑡)+(𝑏𝑏𝑏𝑏.ℎ)
1 1
(40.15). +(30.40). .40
yt = 2
(40.15)+(40.40)
2
yt = 11,045
yb = h - yt
= 40 - 11,045
= 28,955 cm
1 1
Ibi = . 𝑏𝑏. 𝑡𝑡𝑡𝑡3 + (𝑏𝑏. 𝑡𝑡𝑡𝑡). (𝑦𝑦𝑦𝑦 − 0,5. 𝑡𝑡𝑡𝑡)2 + . 𝑏𝑏𝑏𝑏. ℎ3 +
12 12
= 132187,5
Nilai αi
𝐸𝐸𝐸𝐸.𝐼𝐼𝐼𝐼
αi =
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸.𝐼𝐼𝐼𝐼
24
Untuk Balok T lantai (30x40) 470 cm
25
= 420 - ½ (30 + 20)
= 185 cm
Menentukan nilai rasio antar bentang bersih (ß)
β = Lny / Lnx
= 210/185
= 1,13
Untuk pelat yang dijepit balok L, 30/40 dengan panjang 250 cm
(Melintang)
be1 = bw + 6.tp
= 30 + 6 x 12
= 102 cm
be2 = bw + Lnx/tp
= 30 + 185/12
= 45,41 cm………….. diambil terkecil
b = 45,41 – 30
= 15,41 cm
26
Hitung garis netral :
yt = [(b.tp).(1/2).tp]+[(bw.h).(1/2).h](b.tp)+(bw.h)
yt = [(15,41.12).(1/2).12]+[(30.40).(1/2).40](15,41.12)+(30.40)
yt = 18,13 cm
yb = h -yt
= 40 – 18,13
= 21,87 cm
Inersia Balok :
Inersia Pelat:
Is = (1/12).Lnx.tp3
= (1/12).225.(12)3
= 32400 cm4
Αf = Ib / Is
be1 = bw + 8.tp
= 30 + 8 x 12
= 126 cm
27
be2 = bw +lnx/8
= 30 + 225/8
= 58,125 cm…………………….diambil terkecil
hw = 40 – 12 = 28 cm
Hitung garis netral :
yt = [(be.tp).(1/2).tp]+[(bw.hw).(tp+1/2.hw)]
(be.tp)+(bw.hw)
yt = [(58,12.12).(1/2).12]+[(30.28).(12+1/2.28)]
(58,12.12)+(30.28)
yt = 16,93 cm
yb = 40 - 16,93 = 23,07 cm
Inersia Balok :
Ib = (1/12).28,125.123 + (28,125.12).(16,93 – 0,5.12)2 + (1/12).30.283 +
(30.28).(0,5.28 – 19,93)2 = 106422 cm4
Inersia Pelat:
Is = (1/12).Lnx.tp3
= (1/12).225.(12)3
= 32400 cm4
αf = Ib/Is
= 106422 / 32400
= 3,28
Untuk pelat yang dijepit balok L, 30/40 dengan panjang 200 cm
(memanjang)
be1 = bw + 6tp
= 30 + 6 x 12
=102 cm
be2 = bw + ln /12
= 30 + 225/12
= 48,75 cm............................................ diambil nilai terkecil
b = 48,75 – 30 = 18,75 cm
28
Hitung garis netral :
yt = [(18,75.12).(1/2).12]+[(30.40.).1/2.(40)]
(18,75.12)+(30.40)
yt = 17,79 cm
yb = 22,21 cm
Inersia Balok :
Ib = (1/12).18,75.123 + (18,75.12).(17,79 – 0,5.12)2 + (1/12).30.403 +
(30.40).(0,5.40 – 17,79)2 = 199837 cm4
Inersia Pelat:
Is = (1/12).Lny.tp3
= (1/12).225.(12)3
= 32400 cm4
αf = Ib/Is
= 199837 /32400
= 6,17
Untuk pelat yang dijepit balok T, 30/40 dengan panjang 200 cm
(memanjang)
be1 = bw + 8.tp
= 30 + 8 x 12
= 126 cm
be2 = bw +lny/8
= 20 + 255/8
= 48,75 cm....................................................diambil terkecil
Hw = 40 – 12
= 28 cm
29
Inersia Balok :
Ib = (1/12).18,75.123 + (18,75.12).(17,79 – 0,5.12)2 + (1/12).30.283 +
(30.28).(0,5.40 – 17,79)2
= 1009168 cm4
Inersia Pelat:
Is = (1/12).Lny.tp3
= (1/12).255.(12)3
= 32400 cm4
αf = Ib/Is
= q100916/32400
= 3,11
30
BAB 3
ANALISA BEBAN GEMPA
31
32
33
34
35
3.1 Perhitungan Beban Mati dan Beban Hidup Setiap Lantai (Wt)
3.3 Taksiran Waktu Getar Alami (T), secara Empiris dan Kontrol
Pembatasan T
3.4 Perhitungan Beban Geser Dasar Nominal Statik Ekivalen (V) pada
Tingkat Dasar
3.6 Cek Rasio Tinggi Total Gedung terhadap Panjang Denah Gedung <3
3.8 Hasil Analisis Struktur terhadap Trayleigh dan Kontrol Tijin = Tray –
20%. Tray = 0,80. Tray
3.9 Kinerja Batas Layan (∆s) dan Kinerja Batas Ultimit (∆m)
36
BAB 4
ANALISA BEBAN GRAVITASI
Beban mati adalah beban yang memiliki berat konstan dan berada pada posisi
yang sama setiap saat. Beban ini terdiri atas berat sendiri struktur dan beban lain yang
ada pada struktur secara permanen. Beban mati terdiri atas berat rangka, dinding,
lantai, atap, dan plumbing. Perkiraan besarnya beban mati dapat diambil berdasarkan
Beban Minimum Untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain SNI-1727-
2020 tabel 4.1.
37
(Sumber SNI 1727-2020)
Beban Mati
38
3. Berat ubin + adukan semen = 45 kg/m2
5. Beban ME = = 40 kg/m2
39
Beban Hidup
2. Dak = 96 kg/m2
40
11. Atap = 96 kg/m2
12. WC = 95 kg/m2
41