Laporan Akhir Tugas PBRS 1 Kelompok C Ketik PDF

TUGAS MATA KULIAH
PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL I
(HSKB631)
PERANCANGAN STRUKTUR BETON BERTULANG
DOSEN PENGAMPU
Gawit Hidayat, S.T., M.T. NIP 197210281997021001
Arya Rizki Darmawan, S.T., M.T. NIP 199308102019031011
Oleh:
1. Endang Sulistyani 1810811120055
2. Nada Salsabila 1810811120050
3. Yety Nornawawiyani 1810811120031
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
BANJARBARU
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Dibuat:
Endang Sulistyani 1810811120055
Nada Salsabila 1810811120050
Yety Nornawawiyani 1810811120031
Telah disetujui oleh dosen PBRS I

Pada tanggal, Juni 2021
Disetujui Oleh:
Pembimbing,
Arya Rizki Darmawan, S.T., M.T. Gawit Hidayat, S.T., M.T.

NIP. 199308102019031011 NIP. 197210281997021001
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL
Jl. A. Yani Km.336, Banjarbaru-Kalimantan Selatan 70714
Telp.0511-4773868 Fax. 0511-4781730
DATA TUGAS
PERANCANGAN STRUKTUR BETON BERTULANG
Data Tugas (Diisi Asisten):

Mutu Beton : fc’ = ………..MPa
25 (> 17 mpa)
Baja : fy = 400 MPa
Fungsi Gedung : Hotel
Kota Lokasi : Jakarta
Jenis Tanah : Tanah Keras, Tanah Sedang, Tanah Lunak (pilih salah satu)
Pertanyaan:
Desain Konstruksi Bangunan Beton Bertulang Sesuai Kode Perencanaan
Referensi :
SNI 2847 – 2019 SNI 6680 - 2016
SNI 1726 – 2019 SNI 1727 -2020
SNI 8460 – 2017
Denah Bangunan:
1 2 3 4
5m
B
5m
5m
D
5m 5m 5m
Tipe Portal (pilih salah satu) :
Tipe-1 Tipe-2
4m
4m
4m
5m
5m 5m 5m
Tipe-3 Tipe-4
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga Tugas Besar Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil I ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Tugas Besar Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil I (PBRS I) ini disusun
berdasarkan hasil pelajaran dan perhitungan-perhitungan yang disusun secara
tabelaris dan asistensi kepada dosen-dosen mata kuliah ini.
Selesainya Tugas Besar PBRS I ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Arya Rizki Darmawan, S.T., M.T. dan Bapak Gawit Hidayat, S.T.,
M.T. selaku Dosen Pengajar mata kuliah ini, atas kesediaan beliau untuk
asistensi, berdiskusi, memberi penjelasan serta memberikan saran kepada
kami sehingga laporan ini dapat disusun dengan baik.
2. Bapak Muhammad Luthfilchanif, S.T., M.T. selaku Asisten Dosen Pengajar
mata kuliah ini, atas kesediaan beliau untuk asistensi, berdiskusi, memberi
penjelasan serta memberikan saran kepada kami sehingga laporan ini dapat
disusun dengan baik.
3. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah memberikan bantuan
dalam penyelesaian Tugas PBRS I ini.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih belum sempurna, karena keterbatasan
waktu, data sumber referensi data dan pengetahuan yang ada pada kami. Namun
kami tetap berharap bahwa tugas ini dapat berguna bagi semua orang yang
membacanya dan menjadi sumber informasi dan literatur bagi semua pihak pada
umumnya dan pada mahasiswa Fakultas Teknik Sipil pada khususnya.
Banjarbaru, Juni 2021
Penulis
OUTLINE
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI
LEMBAR SOAL
KATA PENGANTAR
OUTLINE
BAB I PENDAHULUAN
BAB II DENAH DAN PROFIL ELEMEN STRUKTUR
BAB III PEMBEBANAN
BAB IV ANALISA STRUKTUR
BAB V DESAIN PENULANGAN STRUKTUR
BAB VI DESAIN PONDASI
LAMPIRAN
PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL I (HSKB 631)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Basic Kriteria

Pada tugas Perancangan Bangunan Rekayasa Sipil 1 (PBRS 1), pada
soal ditentukan bahwa kategori gedung adalah Hotel maka akan direncanakan
sebuah Hotel yang terdiri atas 4 (empat) lantai dengan fungsi setiap
bangunannya sebagai berikut.
1. Lantai Dasar : Lobby, kantor hotel, restouran, coffe shop, dapur, Kamar
mandi, Wc, tangga.
2. Lantai 1 : Kamar tidur, kamar mandi,Wc, tangga.
3. Lantai 2 : Kamar tidur, kamar mandi,Wc, tangga .
4. Lantai 3 : Ruang serba guna, dll
1.2 Kode Referensi

SNI 2847-2019 Tentang Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan
Gedung dan Penjelasannya
SNI 1726-2019 Tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk

Struktur Bangunan Gedung dan Nongedung
SNI 8460-2017 Tentang Persyaratan Perancangan Geoteknik
SNI 6880-2016 Tentang Spesifikasi Beton Struktural
1.3 Mutu Material

Mutu Beton (fc’) : 25 Mpa
Mutu Baja (fy) : 400 Mpa

Kota Lokasi : Jakarta
Jenis Tanah : Tanah Keras
Tipe Portal : Tipe-4
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
BAB II
DENAH DAN PROFIL ELEMEN STRUKTUR
2.1. Gambar Struktural

2.1.1. Gambar Perencanaan
Gambar 2.1 portal 3 dimensi
Gambar 2.2 Denah balok dan pelat lantai 1
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Gambar 2.3 Denah balok dan pelat

lantai 2
Gambar 2.4 Denah balok dan pelat

lantai 3
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Gambar 2.5 Denah balok dan pelat dak
Gambar 2.6 Portal A
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Gambar 2.7 Portal B
Gambar 2.8 Portal C
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Gambar 2.9 Portal D
Gambar 2.10 Portal 1
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
2.1.2. Denah Ruang Tiap Lantai
Gambar 2.14 Denah Lantai Dasar
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Gambar 2.15 Denah Lantai 1
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Gambar 2.18 Tampak Depan
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Gambar 2.19 Tampak Samping
Gambar 2.20 Tampak Atas
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
2.2. Preminary Design

Perancangan awal (preliminary design) untuk perancangan balok, pelat
dan kolom didasarkan pada peraturan SNI 03 – 2847 – 2019 tentang tata cara
perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung.
2.2.1. Dimensi Balok

Untuk tinggi minimum balok digunakan h minimum dengan
ketentuan SNI 03 – 2847 – 2019, pada pasal 9.3.1.1 tabel 9.3.1.1.
(Sumber: SNI-2847-2019 Pasal 9.3.1.1)

Untuk fy lebih besar dari 420 Mpa, nilainya harus dikalikan dengan
(0,4 + fy/700). Karena menggunakan fy = 400 Mpa, maka tebal
minimumnya adalah:
1
ℎ = 𝑥𝐿
16
Preliminary Design pada balok menggunakan rumus:

1
ℎ= 𝑥𝐿
16
2
𝑏 = 𝑥ℎ
3
Diketahui :
Panjang bentang = 500 cm (memanjang)

500 cm (melintang)
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Perhitungan :
1. Balok memanjang
Perletakkan sederhana
1
ℎ= 𝑥𝐿
16
1
ℎ= 𝑥 500
16
h = 31,25 min ≈ 40 cm
2 2
𝑏= 𝑥ℎ= 𝑥 40 = 26,67 ≈ 30 𝑐𝑚
3 3
2. Balok Melintang
Perletakan sederhana
1
ℎ= 𝑥𝐿
16
1
ℎ= 𝑥 500
16
h = 31,25 min ≈ 40 cm
2 2
𝑏= 𝑥ℎ= 𝑥 40 = 26,67 ≈ 30 𝑐𝑚
3 3
Tabel 2.1 Preliminary design balok yang akan digunakan
Dimensi Perletakan Sederhana k

L (cm) ket
Balok
h = L/16 h* b = 2/3.h b*
Memanjang 500 31.25 40 26.66667 30 lantai
Melintang 500 31.25 40 26.66667 30 Dak
Tanda (*) menunjukkan ukuran balok yang digunakan dalam

perencanaan dihitung dalam satuan centimeter (cm).
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
2.2.2. Dimensi Kolom

Ukuran dimensi kolom digunakan lebih dari sama dengan lebar balok
maksimum yakni (30 × 40) cm , sehingga direncakan dimensi kolom (40×
40) cm karena memenuhi syarat . Dan dengan landasan sebagai berikut :
Ketinggian ( hc ) = 5 m =500 cm
Direncanakan dimensi kolom 40/40 cm
1 1
𝐼𝑐 = × 𝑏ℎ3 = × 40 × 403 = 213.333,3 𝑐𝑚4
12 12
Sedangkan dimensi balok adalah

b = 30 cm ; h = 40 cm ; Lbalok = Lb = 500 cm
1 1
𝐼𝑏 = × 𝑏ℎ 3 =
× 30 × 403 = 160.000 𝑐𝑚4
12 12
Syarat : kolom kuat, balok lemah

Ic Ib 213.333,3 160000
 = >
500 500
hc Lb
426,6 > 320 …..Ok

Jadi dimensi balok 30/40 cm dan dimensi kolom 40/40 cm
Lebar balok < lebar kolom
30 cm < 40 cm ..................... Ok
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
2.2.3. Dimensi Pelat

Dalam menentukan tebal minimum pelat minimum digunakan SNI 03-
2847-2019, pelat digunakan tipe dua arah dan berdasarkan sub pasal 8.3.1
di SNI 2847-2019 menjelaskan
Maka diambil asumsi awal tebal pelat yang digunakan sebesar 125
mm (12,5 cm) dikarenakan pelat direncanakan tidak menggunakan panel
drop.
Berdasarkan subpasal 8.3.1.2 pada SNI 2847 2019 yang

menjelaskan bahwa untuk pelat nonprategang dengan balok membentang di
antara tumpuan di semua sisi, ketebalan pelat keseluruhan h harus
memenuhi batasan pada Tabel 8.3.1.2 , kecuali batas lendutan yang dihitung
dengan 8.3.2 dipenuhi. Maka dari itu digunakanlah Tabel 8.3.1.2.
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
(Sumber: SNI-2847-2019 Pasal 8)
• Untuk fm ≤ 0,2 :

tp min = 125 mm = 12,5 cm (pelat tanpa panel drop)
tp min = 100 mm = 10 cm (pelat dengan panel drop)
• Untuk 0,2 < 𝛼𝑓𝑚 ≤ 2,0 , tp min tidak boleh kurang dari :
𝑓𝑦
𝑙𝑛 (0,8+ )
ℎ≥ 1400 dan tp min = 125 mm = 12,5 cm
36+5𝛽 (𝛼𝑓𝑚 −0,2)
• Untuk 𝛼𝑓𝑚 > 2,0 , tp min tidak boleh kurang dari :

𝑓𝑦
𝑙𝑛 (0,8+ )
1400
ℎ≥ 36+9𝛽
dan tp min = 90 mm = 9 cm
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔

𝛽=
𝑃𝑎𝑛𝑗an𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘
dan 𝛼𝑓𝑚 =Rata-rata(𝐸𝑐𝑏
𝐸 𝐼
𝐼𝑏)
𝑐𝑠 𝑠
Untuk perhitungan 𝛽 agar diketahui kondisi pelat dapat dilihat pada Tabel 2.2
Perhitungan 𝛽 Pelat.
Tabel 2.2 Perhitungan β Pelat
Ly (cm) Lx (cm) Β Kondisi

500 500 1 Two Way Slab
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Berdasarkan SNI 2847 – 2019 pada subpasal 6.3.2.1 menjelaskan

bahwa untuk Balok-T nonprategang yang dibuat menyatu (monolit) atau pelat
komposit, lebar efektif sayap be harus mencakup lebar badan balok bw
ditambah lebar efektif sayap yang menjorok sesuai tabel 6.3.2.1 dibawah,
dimana h adalah ketebalan pelat dan sw adalah jarak bersih antara balok-balok
yang bersebelahan.
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Balok T
Gambar 2.1 Penampang Balok T
bw = 30 cm
h = 40 cm
tp = 12,5 cm
Sw = L – ½ lebar balok – ½ lebar balok
= 500 – ½ x 30 – ½ x 30
= 470 cm
Berdasarkan SNI 2847-2019 subpasal 6.3.2.1 pada tabel
6.3.2.1 lebar sayap efektif, diluar penampang balok pada lokasi
sayap kedua sisi balok, diambil nilai terkecil dari:
be = bw + 8tp = 30 + (8x12.5) = 130 cm

be = bw + (Sw/2) = 30 + (470/2) = 265 cm
be = bw + (L/8) = 30 + (500/8) = 92,5 cm
digunakan be = 92,5 cm
dengan hw = h – tp = 40 – 12,5 = 27,5 cm
• Letak garis netral terhadap sisi atas
1 1
(𝑏𝑒. 𝑡𝑝). 2 . 𝑡𝑝 + (𝑏𝑤. ℎ𝑤). (𝑡𝑝 + 2 . ℎ𝑤)
𝑦𝑡 =
(𝑏𝑒. 𝑡𝑝) + (𝑏𝑤. ℎ𝑤)
1 1
(92,5.12,5). .12,5+(30.27,5).(12,5+ .27,5)
2 2
𝑦𝑡 = (92,5.12,5)+(30.27,5)
= 14,578 𝑐𝑚
• Letak garis netral terhadap sisi bawah

yb = h – yt = 40 – 14,578 = 25,422 cm
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
• Momen inersia balok T

1 1 2 1
𝐼𝑏 = 12 𝑏𝑒. 𝑡𝑝3 + (𝑏𝑒. 𝑡𝑝). (𝑦𝑡 − 2 𝑡𝑝) + 12 . 𝑏𝑤. ℎ𝑤 3
1 2
+(𝑏𝑤. ℎ𝑤). (ℎ − 2 . ℎ𝑤 − 𝑦𝑡)
2
1 1
𝐼𝑏 = . 92,5. 12,53 + (92,5.12,5). (14,578 − . 12,5)
12 2
2
1 1
+ . 30. 27,53 + (30.27,5). (40 − . 27,5 − 14,578)
12 2
𝐼𝑏 = 259634,3 𝑐𝑚4
• Momen Inersia Pelat

1
𝐼𝑠 = (𝐿)𝑥 𝑡𝑝 3
12
1
𝐼𝑠 = (500)𝑥 12,53
12
𝐼𝑠 = 81380,21 cm4
• Nilai αi
𝐸𝑐𝑏 . 𝐼𝑏
αi =
𝐸𝑐𝑠 . 𝐼𝑠
𝐸𝑐𝑏 = 4700√𝑓𝑐′ = 4700. √25 = 23500 𝑀𝑃𝑎
Ecb = Ecs = 23500 MPa
23500 . 259634,3
αi =
23500 . 81380,21
αi = 3,1904
Balok L
Gambar 2.2 Penampang Balok L

EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
bw = 30 cm
h = 40 cm
tp = 12,5 cm
Sw = L – ½ lebar balok – ½ lebar balok
= 500 – ½ x 30 – ½ x 30
= 470 cm
Berdasarkan SNI 2847-2019 subpasal 6.3.2.1 pada tabel 6.3.2.1
lebar sayap efektif, diluar penampang balok pada lokasi sayap satu sisi
balok, diambil nilai terkecil dari :
be = bw + 6 tp = 30 + (6x12.5) = 105 cm
be = bw + (Sw/2) = 30 + (470/2) = 265 cm
be = bw + (L/12) = 30 + (500/12) = 71,67 cm
digunakan be = 71,67 cm
dengan b = be-bw = 71,67 - 30 = 41,67cm
• Letak garis netral terhadap sisi atas

1 1
(𝑏. 𝑡𝑝). 2 . 𝑡𝑝 + (𝑏𝑤. ℎ). 2 . ℎ
𝑦𝑡 =
(𝑏. 𝑡𝑝) + (𝑏𝑤. ℎ)
1 1
(41,67.12,5). + (30.40). 2.40
2.12,5
𝑦𝑡 = = 15,8381 𝑐𝑚
(41,67.12,5) + (30.40)
• Momen inersia balok L

1 1 2 1
𝐼𝑏 = 12 𝑏. 𝑡𝑝3 + (𝑏. 𝑡𝑝). (𝑦𝑡 − 2 𝑡𝑝) + 12 . 𝑏𝑤. ℎ3
1 2
+(𝑏𝑤. ℎ). (2 . ℎ − 𝑦𝑡)
1 1 2
𝐼𝑏 = 12 . 41,67. 12,53 + (41,67.12,5). (15,8381 − 2 . 12,5)
2
1 3
1
+ . 30. 40 + (30.40). ( . 40 − 15,8381)
12 2
𝐼𝑏 = 219661 𝑐𝑚4
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
• Momen Inersia Pelat

1
𝐼𝑠 = (0,5 𝑥 𝐿)𝑥 𝑡𝑝 3
12
1
𝐼𝑠 = (0,5 𝑥 500)𝑥 12,53
12
𝐼𝑠 = 40690,1 cm4
• Nilai αi
𝐸𝑐𝑏 . 𝐼𝑏
αi =
𝐸𝑐𝑠 . 𝐼𝑠
𝐸𝑐𝑏 = 4700√𝑓𝑐′ = 4700. √25 = 23500 𝑀𝑃𝑎
Ecb = Ecs = 23500 MPa

23500 . 219661
αi =
23500 . 40690,1
αi = 5,3983
Untuk perhitungan nilai lebar sayap efektif dapat dilihat pada Tabel:
2.3 Perhitungan Lebar Sayap Efektif Balok.

Tabel 2.3 Perhitungan Lebar Sayap Efektif Balok
Asumsi Ln Pelat Ln pelat
Bentuk
Tebal Pelat L (cm) Memanjang melintang bw h (cm) x (cm) be (cm)
Balok
(cm) (cm) (cm) (cm)
12.5 Balok T 500 470 470 30 40 62.5 92.5
12.5 Balok L 500 470 470 30 40 41.67 92.5
Untuk perhitungan  f dapat dilihat pada Tabel 3.6 Perhitungan  f
Pelat Arah Memanjang dan Pelat Arah Melintang.
Ln Pelat
Bentuk tp bw h x be lb is Eb=Es αf
Memanjang
dan Melintang
(cm)
T 470 12.5 30 40 62.5 92.5 259634,3 81380.21 23500 3,1904
L 470 12.5 30 40 41.67 92.5 219661 40690.1 23500 5,3983
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Selanjutnya untuk menghitung  fm dicari nilai rata-rata dari  f .

Didapat nilai fm sebesar 4,2944 . Dapat dilihat bahwa nilai 𝛼𝑓𝑚 > 2,0
maka digunakan rumus untuk h minimum
𝑓𝑦
𝑙𝑛 (0,8+ )
1400
ℎ ≥
36+9𝛽
400
470(0,8+ )
1400
ℎ= 36+9 (1)
ℎ = 11,3396 𝑐𝑚
Dari perhitungan di atas, didapat ketebalan pelat minimum

adalah 11,3396 cm, sehingga dalam perencanaan ini ketebalan pelat
minimal yang dipakai adalah 12,5 cm
2.3. Rekapitulasi Dimensi Elemen Struktur

Dari hasil perhitungan pada sub bab di atas, sehingga didapatkan masing-
masing untuk dimensi desain adalah sebagai berikut:
• Balok induk dengan dimensi 30 × 40 cm.
• Kolom dengan dimensi 40 × 40 cm.
• Pelat dengan ketebalan 12,5 cm
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
BAB III
PEMBEBANAN
3.1. Pembebanan Pada Struktur Bagian Atas

Pembebanan pada bangunan bertingkat sangat penting dalam suatu
perencanaan karena pembebanan tersebut akan mempengaruhi analisa
struktur perancangan. Beban-beban yang mempengaruhi perhitungan tersebut
antara lain:
a. Beban mati (dead loads)
b. Beban hidup (live loads)
c. Beban angin (wind loads)
d. Beban gempa (earthquake loads)
3.2. Perhitungan Beban Mati

beban mati adalah berat seluruh bahan konstruksi bangunan gedung yang
terpasang, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, tangga, dinding partisi tetap,
finishing, cladding gedung dan komponen arsitektural dan struktural lainnya
serta peralatan layan terpasang lain.”
Perkiraan berat beban mati
1. Berat jenis beton = 24 kN/m3
2. Berat sendiri pasir, per cm tebal = 16 kN/m3
3. Berat pasangan dinding bata setengah batu = 2,5 kN/m2
4. Plesteran, per cm tebal = 0,21 kN/m2
5. Penutup lantai, per cm tebal = 0,24 kN/m2
6. Berat plafon = 0,11 kN/m2
7. Berat penggantung = 0,07 kN/m2
8. Mechanical Electric = 0,40 kN/m2
Untuk perhitungan pembebanan beban mati digunakan metode
pembebanan rangka portal ekuivalen. Untuk perhitungan diambil lebar
pembebanan pada portal C arah melintang dengan lebar pembebanan sebesar 5
m. Untuk area pembebanan yang akan diperhitungkan dapat dilihat pada gambar
di bawah ini
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Gambar 3.1 Portal

• Lantai Dasar
Beban mati pada pelat lantai
Berat sendiri pelat (tp = 12,5 cm) = 0,125 x 24 = 3 kN/m2
Berat Plafond + Penggantung = (11+7) = 0,18 kg/m2
Berat Mekanikal El ektrikal (ME) = 0,40 kN/m2
Penutup lantai, per cm tebal = 0,24 kN/m2
D = 3,82 kN/m2
Beban Mati Pada Balok Lantai:

Berat sendiri balok = 0,30 x (0,40-0,125) x 24 = 1,98 kN/m
Berat pasangan dinding bata setengah batu = (5-0,4) x 2,5 = 12,5 kN/m
= 11,5 Kn/m
Total beban mati di lantai dasar adalah:
Pada pelat lantai = 15 x 15 x 3,82 = 859,5 kN
Pada balok lantai = 120 x 11,5 = 1380 kN
Pada kolom = 5 x 16 x 0,4 x 0,4 x 24 = 307,2 kN
D = 2546,7 kN
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
• Lantai 1
qDL = 3,82 kN/m2

Berat pasangan dinding bata setengah batu = (4-0,4) x 2,5 = 9 kN/m
= 10,98 Kn/m
Total beban mati di lantai 1 adalah:
Pada balok lantai = 120 x 10,98 = 1317,6 kN
D = 2422,86 kN
• Lantai 2
D = 3,82 kN/m2

D =10,98Kn/m
D = 2422,86 kN
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
• Lantai 3
D = 3,82 kN/m2

D = 10,98 Kn/m
D = 1177,98 kN
• Dak di Lantai 3
Berat Plafond + Penggantung = (11+7) = 0,18 kN/m2
D = 3,58 kN/m2

D = 1,98 kN/m
Total beban mati dak di lantai 3 adalah:

Pada pelat Dak = 10 x 15 x 3,58 = 537 kN
Pada balok Dak = 90 x 1,98 = 178,2 kN
D = 715,2 kN
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
• Dak Atas
D = 3,58 kN/m2

D = 1,98 Kn/m
Total beban mati dak atas adalah:

Pada pelat dak = 5 x 15 x 3,58 = 268,5 kN
Pada balok dak = 70 x 1,98 = 138,6 kN
D = 407,1 kN
• Total dak atas dan dak dilantai 3

Beban mati lantai 3 + beban mati dak dilantai 3 = 1177,98 + 715,2 = 1893,18
kN
3.3 Perhitungan Beban Hidup

Perhitungan muatan disesuaikan dengan jenis beban yang bekerja pada
struktur dengan didasarkan pada SNI 1727-2018 untuk Beban Hidup. Beban
yang diperhitungkan adalah beban hidup, ketentuan pembebanan adalah
sebagai berikut:
Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain”.

EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Beban hidup ruang (Hotel) : 1,92 kN/m

Beban hidup DAK : 0,96 kN/m2
Untuk perhitungan pembebanan beban mati digunakan metode

pembebanan rangka portal ekuivalen. Untuk perhitungan diambil lebar
pembebanan pada portal C (arah melintang) dengan lebar pembebanan
sebesar 5 m. Untuk area pembebanan yang akan diperhitungkan dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.2 Portal

• Lantai dasar
Ruang pribadi dan koridornya = 1,92 kN/m2
L = 1,92 kN/m2
Total beban hidup di lantai dasar adalah = 30% x 15 x 15 x 1,92 = 129,6 kN
• Lantai 1
L = 1,92 kN/m2
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
• Lantai 2
L = 1,92 kN/m2
• Lantai 3
L = 1,92 kN/m2
Total beban hidup di lantai dasar adalah = 30% x 5x 15 x 1,92 = 43,2 kN
• Dak dilantai 3
Atap bangunan = 0,96 kN/m2
Air hujan = 0,4 kN/m2
L = 1,36 kN/m2
Total beban hidup dak dilantai 3 adalah = 30% x 10 x 15 x 1,36 = 61,2 kN
• Dak atas
Atap bangunan = 0,9 kN/m2
Air hujan = 0,4 kN/m2
L = 1,36 kN/m2
Total beban hidup di lantai dak atas adalah = 30% x 5 x 15 x 1,36 = 30,6 kN
• Total dak atas dan dak dilantai 3
Beban hidup lantai 3 + beban hidup dak dilantai 3 = 43,2 + 61,2 = 94,5 kN
Kesimpulan pembebanan beban mati dan beban hidup adalah sebagai berikut:
Lantai Beban Mati D (kN) Beban Hidup L (kN)
Dak atas 407,1 30,6
Lantai 3 1893,18 94,5
Lantai 2 2422,86 129,6
Lantai 1 2422,86 129,6
Lantai Dasar 2546,7 129,6
Total 9692,7 513,9
3.2.1 Analisa Stuktur Portal Melintang

Pada Perhitungan Analisa Struktur ini metode yang dipakai adalah
Metode Matriks Perpindahan dan untuk menghitung kekakuan dari balok dan
kolomnya digunakan Metode Portal Ekuivalen yang tinjauannya di salah satu
portal tengah melintang yaitu pada portal 3.
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Gambar 3.3 Penomoran/penamaan Pelat pada Lantai 1, 2, 3, dan Dak
Gambar 3.4 Portal melintang yang ditinjau dari tampang memanjang
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Gambar 3.5 Tampak portal melintang yang ditinjau

✓ Pembebanan Rangka Portal Ekuivalen
Metode portal ekuivalen ini menganggap pelat lantai dan balok-balok
pemikul (kalau ada) dianggap bekerja sama dalam memikul beban. Dalam
perhitungan, struktur portal diubah menjadi Rangka Portal Ekuivalen dengan
lebar jalur pembebanan Lp, dan beban-beban yang diperhitungkan hanya
bekerja pada jalur Lp portal ekuivalen tersebut. Seperti dilihat pada gambar
diatas, Lp lantai dan dak adalah 5 m.
• Lantai 1
Beban Mati pada pelat lantai:
Berat sendiri pelat (tp = 12,5 cm) =3x5 = 15 kN/m
Beban plafon = 0,11 x 5 = 0,55 kN/m
Beban penggantung = 0,07 x 5 = 0,35 kN/m
Beban instalasi ME = 0,40 x 5 = 2 kN/m
Penutup lantai, per cm tebal = 0,24 x 5 = 1,2 kN/m
qdl = 19,1 kN/m
Beban Mati pada balok:
Berat sendiri balok = 1,98 kN/m
Berat pasangan dinding bata setengah batu = 9 kN/m
qdl = 10,98 kN/m
Beban Hidup:
EAM Ruang pribadi dan koridornya 1,92 x 5 = 9,6 kN/m

Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
qll = 9,6 kN/m

Beban ultimit:
qult = 1.2qdl + 1.6qll
qult = 51,456 kN/m
• Lantai 2
qdl = 19,1 kN/m
qdl = 10,98 kN/m
Beban Hidup:
Ruang pribadi dan koridornya 1,92 x 5 = 9,6 kN/m
qll = 9,6 kN/m
Beban ultimit:
qult = 51,456 kN/m
• Lantai 3
qdl = 19,1 kN/m
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani

qdl = 10,98 kN/m
Beban Hidup:
Ruang pribadi dan koridornya 1,92 x 5 = 9,6 kN/m
qll = 9,6 kN/m
Beban ultimit:
qult = 51,456 kN/m
• Lantai Dak
Berat sendiri pelat (tp = 12,5 cm) =3 x5 = 15 kN/m
qdl = 17,9 kN/m
qdl = 1,98 kN/m
Beban Hidup:
Atap bangunan = 0,96 x 5 = 4,8 kN/m
Air hujan = 0,4 x 5 = 2 kN/m
qll = 6,8 kN/m
Beban ultimit:
qult = 34,736 kN/m
Kesimpulan beban ultimit adalah sebagai berikut:
Keterangan qult (kN/m)

Lantai 1 51,456
Lantai 2 51,456
Lantai 3 51,456
Dak 34,736
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Gambar 3.6 pembebanan pada portal akibat beban mati
Gambar 3.7 pembebanan pada portal akibat beban hidup
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
3.4 Perhitungan Beban Angin

Menurut SNI 03-1727-2013 bangunan gedung merupakan bangunan
Sistem Penahan Beban Angin Utama (SPBAU). Berdasarkan pasal 28.4.4
beban angin yang digunakan pada desain SPBAU untuk bangunan gedung
tertutup atau tertutup sebagian tidak boleh lebih kecil dari 16 lb/ft2 (0,77
kN/m2) dikalikan dengan luas dinding bangunan gedung dan 8 lb/ft2 (0,38
kN/m2) dikalikan dengan luas atap bangunan gedung terproyeksi ke bidang
vertikal tegak lurus terhadap arah angin yang diasumsikan.
Tabel 3.4 Beban Angin Desain Minimum

Berat
Jenis Beban Angin Keterangan
(kN/m2)
Dinding 0,77 x Luas dinding
Atap 0,38 x Luas atap
3.4.1 Kategori Resiko Bangunan Gedung

Kategori resiko bangunan dan struktur lainnya untuk beban banjir,
angin, salju, gempa, dan es berdasarkan Pasal 1 SNI 03-17272013Tabel1.5-1
Tabel 3.5 Kategori Resiko Bangunan
Berdasarkan tabel kategori di atas, maka bangunan yang dirancang

merupakan kategori resiko II.
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
3.4.2 Kecepatan Angin Dasar (V)

Sebagai acuan normatif, kita mengambil kecepatan berdasarkan
standar dari Australia,HB 212-2002 – Design Wind Speeds for the Asia-
Pacific Region, dimana wilayah Indonesia dikategorikan kedalam level I.
Berdasarkan standar tersebut , kita dapat mengambil nilai V = 32 m/s

berdasarkan tabel skala beaufort V= 105 km/jam.
3.4.3 Faktor arah angin (Kd) berdasarkan Pasal 26 Tabel 26.6-1:
Tabel 3.6 Faktor Arah Angin (Kd)
(Sumber : Pasal 26 SNI 1727-2013 Tabel 26.6-1)
Berdasarkan tabel di atas, maka faktor arah angin (Kd) pada perencanaan
ini sebesar 0,85.
3.4.3 Kategori Eksposur (Pasal 26.7)

Tipe Eksposur = B
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
3.4.4 Faktor Topografi (Pasal 26.8.2)
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Maka Kzt diambil sebesar 1,00
3.4.5 Faktor Efek Tiupan Angin
jenis faktor , kaku n1 > 1 Hz

, fleksibel n1 < 1 Hz
Tinggi bangunan = 17 m
Panjang bangunan = 15 m
Lebar bangunan = 15 m
Syarat untuk analisis frekuensi alami (Pasal 26.9.2.1)
Tinggi bangunan = 17 m < 91 m (OK)
Tinggi bangunan = 17 m < 4.Leff = 68 m (OK)
∑𝑛
𝑖=1 ℎ𝑖 𝐿𝑖
Leff = ∑𝑛
= 17 m
𝑖=1 ℎ𝑖
H = 17 m
Ab = 225 m2
h = 17 m
hi = 17 m
Ai = 85 m2
Di = 5 m
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Cw = 3,57
na = 42,79 Hz (KAKU)
Karena struktur kaku, maka
G = 0,85
3.4.6 Klasifikasi Ketertutupan
Tabel 3.7 klasifikasi ketertutupan
Rencana gedung termasuk klasifikasi bangunan tertutup (pasal 26.2)

3.4.7 Koefisien Tekanan Internal
Faktor reduksi tertutup 1 (dikalikan dengan GCpi)
Sebagian, Ri
GCpi 0,18 = menuju bangunan
-0,18 = menjauhi bangunan
3.4.8 Koefisien Eksposur

Tabel 3.8 Koefisien Eksposur Tekanan Velositas, Kh dan Kz
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan

Tinggi Kh/Kz Kzt Kd V qz G Cp GCpi qz.G.Cp
(m) (m/s) (kg/m2)
0 0 1 0,85 32,00 0,00 0,85 0,8 0,18 0,00
5 0,57 1 0,85 32,00 30,41 0,85 0,8 0,18 20,68
6 0,62 1 0,85 32,00 33,08 0,85 0,8 0,18 22,49
8 0,66 1 0,85 32,00 35,21 0,85 0,8 0,18 23,95
9 0,7 1 0,85 32,00 37,35 0,85 0,8 0,18 25,40
12 0,76 1 0,85 32,00 40,55 0,85 0,8 0,18 27,57
EAM
15 0,81 1 0,85 32,00 43,22 0,85 0,8 0,18 29,39
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
18 0,85 1 0,85 32,00 45,35 0,85 0,8 0,18 30,84

21 0,89 1 0,85 32,00 47,49 0,85 0,8 0,18 32,29
24 0,93 1 0,85 32,00 49,62 0,85 0,8 0,18 33,74
27 0,96 1 0,85 32,00 51,22 0,85 0,8 0,18 34,83
30 0,99 1 0,85 32,00 52,82 0,85 0,8 0,18 35,92
37 1,04 1 0,85 32,00 55,49 0,85 0,8 0,18 37,73
42 1,09 1 0,85 32,00 58,16 0,85 0,8 0,18 39,55
49 1,13 1 0,85 32,00 60,29 0,85 0,8 0,18 41,00
55 1,17 1 0,85 32,00 62,43 0,85 0,8 0,18 42,45
61 1,2 1 0,85 32,00 64,03 0,85 0,8 0,18 43,54
76 1,28 1 0,85 32,00 68,30 0,85 0,8 0,18 46,44
91 1,35 1 0,85 32,00 72,03 0,85 0,8 0,18 48,98
106 1,41 1 0,85 32,00 75,23 0,85 0,8 0,18 51,16
121 1,47 1 0,85 32,00 78,43 0,85 0,8 0,18 53,33
137 1,52 1 0,85 32,00 81,10 0,85 0,8 0,18 55,15
152 1,56 1 0,85 32,00 83,23 0,85 0,8 0,18 56,60
3.4.9 Koefisien Velositas (q atau qh)
3.4.10 Koefisien Tekanan Eksternal (Cp atau Cn)

Tabel 3.10 Koefisien Tekanan Eksternal (Cp) untuk Bangunan Gedung tertutup
Panjang bangunan (L) = 15 m

Lebar bangunan (B) = 15 m
L/B =1m
Cp
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Dinding sisi angin datang = 0,8

Dinding sisi angin pergi = -0,5
Dinding tepi = -0,7
3.4.11 Tekanan Angin, p, Pada Setiap Permukaan Bangunan Gedung
Lanjutan tabel di atas

Tinggi = 17 m
qh = 45,35 kg/m2 (Lihat tabel merujuk tinggi)
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Beban Angin
Tinggi qz.G.Cp qh.GCpi Case 1 Case 2 Max Final

(m) kg/m2 kg/m2 kg/m2 kg/m2 kg/m2 kg/m2
0 0,00 8,16 8,16 -8,16 8,16 77
5 20,68 8,16 28,84 12,52 28,84 77
6 22,49 8,16 30,66 14,33 30,66 77
8 23,95 8,16 32,11 15,78 32,11 77
9 25,40 8,16 33,56 17,23 33,56 77
12 27,57 8,16 35,74 19,41 35,74 77
15 29,39 8,16 37,55 21,22 37,55 77
18 30,84 8,16 39,00 22,68 39,00 77
21 32,29 8,16 40,45 24,13 40,45 77
24 33,74 8,16 41,91 25,58 41,91 77
27 34,83 8,16 42,99 26,67 42,99 77
30 35,92 8,16 44,08 27,76 44,08 77
37 37,73 8,16 45,90 29,57 45,90 77
42 39,55 8,16 47,71 31,38 47,71 77
49 41,00 8,16 49,16 32,83 49,16 77
55 42,45 8,16 50,61 34,29 50,61 77
61 43,54 8,16 51,70 35,37 51,70 77
76 46,44 8,16 54,60 38,28 54,60 77
91 48,98 8,16 57,14 40,82 57,14 77
106 51,16 8,16 59,32 42,99 59,32 77
121 53,33 8,16 61,50 45,17 61,50 77
137 55,15 8,16 63,31 46,98 63,31 77
152 56,60 8,16 64,76 48,44 64,76 77
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
3.4.12 Resume Beban Angin

• Angin Mendorong Bangunan
Atas dan Bawah = 770 N/m2 = 0,77 kN/m2
• Angin Menarik Bangunan
Cp = -0,5
qh = 45,35 kg/m2
qh.G.Cp = -19,275 kg/m2
Atas = -27,438 kg/m2
Bawah = -11,111 kg/m2
• Dinding Samping
Cp = -0,7
qh = 45,35 kg/m2
qh.G.Cp = -26,985 kg/m2
Atas = -35,148 kg/m2
Bawah = -18,821 kg/m2
Sesuai pasal 27.1.5, angin yang mendorong bangunan dikalikan
dengan luas dinding bangunan, maka:
qWL = 0,77 kN/m x 25 m2
qWL = 19,25 kN/m
3.5 Beban Gempa
Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Non Gedung menggunakan acuan SNI 1726 tahun 2019 yang merupakan peraturan
gempa yang berlaku di Indonesia. Dalam SNI 03-1726-2019, ditentukan jenis struktur
gedung beraturan dan tidak beraturan. Struktur gedung ditetapkan sebagai struktur
gedung beraturan, karena memenuhi ketentuan antara lain sebagai berikut:
a. Tinggi struktur gedung diukur dari taraf penjepitan lateral tidak lebih dari 10
tingkat atau 40 m
b. Denah gedung adalah persegi panjang tanpa tonjolan
c. Denah struktur gedung tidak menunjukkan coakan sudut
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
d. Sistem struktur gedung terbentuk oleh subsistem penahan beban lateral yang
arahnya saling tegak lurus dan sejajar dengan sumbu-sumbu utama ortogonal
denah struktur gedung secara keseluruhan
e. Sistem struktur gedung memiliki berat tingkat yang beraturan
Untuk struktur gedung beraturan, pengaruh gempa rencana dapat ditinjau sebagai
pengaruh beban gempa statik ekuivalen. Analisis statik ekuivalen merupakan
penyederhanaan dari perhitungan beban gempa yang sebenarnya.
Diketahui rencana bangunan aula 4 lantai ini merupakan struktur beton bertulang.
Bangunan terletak di kota Jakarta dan berdiri di atas tanah keras. Ukuran semua kolom
(40 x 40) cm, balok induk (30 x 40) cm, tebal plat 13 cm. Bangunan direncanakan
sebagai Struktur Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) karena komponen struktur
direncanakan mampu memikul gaya akibat beban gempa dan direncanakan untuk
memikul lentur.
Lokasi bangunan termasuk kelas situs SC (tanah keras, sangat padat dan batuan
lunak). Bangunan berfungsi sebagai hotel dengan kategori risiko II (Tabel 3.15)
dengan Faktor Keutamaan Gempa ( Ie ) = 1 (Tabel 3.16)
Tabel 3.15 Kategori risiko bangunan gedung dan nongedung untuk beban gempa
Tabel 3.16 Faktor Keutamaan Gempa
(Sumber : Pasal 4.1.2 SNI 1726-2019 Tabel 3 & 4)
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Tabel 3.17 Koefisien Situs, Fa
(Sumber: SNI 1726-2019 Pasal 6.2 Tabel 6)
Karena parameter respons spektral percepatan gempa untuk perioda pendek yang
didapat Ss = 0,8 g, maka dilakukan interpolasi linier:
X = 0,8
X1 = 0,75
Y1 = 1,2
X2 = 1
Y2 = 1,2
(𝑋−𝑋1)
Y = Y1 + (Y2-Y1)
(𝑋2−𝑋1)
(0,8−0,75)
Y = 1,2 + (1,2-1,2)
(1−0,75)
Y = Fa = 1,2
Tabel 3.18 Koefisien Situs, Fv
(Sumber: SNI 1726-2019 Pasal 6.2 Tabel 7)
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Nilai parameter spektrum respons percepatan pada perioda pendek (S MS) dan
perioda 1 detik (SM1) dihitung dengan rumus di bawah ini:
𝑆𝑀𝑆 = 𝐹𝑎 × 𝑆𝑠
𝑆𝑀𝑆 = 1,2 × 0,8𝑔 = 0,96𝑔
𝑆𝑀1 = 𝐹𝑣 × 𝑆1
𝑆𝑀1 = 1,5 × 0,4𝑔 = 0,6𝑔
Nilai parameter percepatan spektral desain untuk perioda pendek (SDS) dan
perioda 1 detik (SD1) dihitung dengan rumus di bawah ini:
2
𝑆𝐷𝑆 = 3 × 𝑆𝑀𝑆
2
𝑆𝐷𝑆 = × 0,96𝑔 = 0,64𝑔
3
2
𝑆𝐷1 = 3 × 𝑆𝑀1
2
𝑆𝐷1 = × 0,6𝑔 = 0,4𝑔
3
Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada

perioda pendek (SDS) dilihat pada Tabel 3.19 Kategori Desain Seismik Berdasarkan
Parameter Respons Percepatan pada Perioda Pendek termasuk dalam KDS D.
Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada perioda 1
detik (SD1) dilihat pada Tabel 3.20 Kategori Desain Seismik Berdasarkan
Parameter Respons Percepatan pada Perioda 1 Detik termasuk dalam KDS D.
Tabel 3.19 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons Percepatan pada
Perioda Pendek
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Tabel 3.20 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons Percepatan pada
Perioda 1 Detik
(Sumber: SNI 1726-2019 Pasal 6.5 Tabel 8&9)
3.5.1 Koefisien Modifikasi Respon (R)

Struktur beton bertulang dan sistem penahan gaya seismik yang digunakan
adalah sistem rangka pemikul momen biasa. Untuk rangka beton bertulang pemikul
momen biasa digunakan koefisien respons (R) yang didapat dari Tabel 12 subpasal
7.2.2 SNI 1726-2019 Faktor R, Cd, dan Ω0 Untuk Sistem Penahan Gaya Gempa
sebesar 8 (untuk rangka beton bertulang pemikul momen khusus)
Tabel 3.21 Tabel Faktor R, Cd, dan Ω0 Untuk Sistem Penahan Gaya Gempa
(Sumber: SNI 1726-2019 Subpasal 7.2.2 Tabel 12)
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
3.5.2 Perhitungan Berat Seismik Efektif (Wi)

Untuk perkiraan berat sendiri bahan bangunan dan komponen gedung
diambil dari SNI 03-1727-1989, dan untuk beban hidup diambil dari SNI 1727-
2013 dan harus direduksi sebesar 30%. Dengan panjang dan lebar bangunan sebesar
15 m dan 15 m.
• Beton bertulang : 2.400 kg/m3
1
• Dinding batu : 250 kg/m2
2
• Ubin : 24 kg/m2
• Adukan semen (tebal 1 cm) : 21 kg/m2
• Beban hidup hotel : 488,44 kg/m2
• Beban hidup atap : 97,89 kg/m2
a. Berat Lantai 1
Balok induk (30/40) = 0,4×0,5×2400×5×(15+15) = 72000 kg
Pelat (tp = 13 cm) = 2400×0,13×15×15 = 70200 kg
Ubin dan adukan semen = (24+21)×15×15 = 10125 kg
Dinding 1/2 batu = 4×250×5×15×15 = 1125000 kg
Kolom (40 x 40) = 0,40×0,40×5×2400×17 = 32640 kg
Beban hidup ruang pertemuan = 80%×488,44×15x15 = 87919,2 kg
Berat total per lantai = 1397884,2 kg
= 14249,58 kN
b. Berat Lantai 2=3
Balok induk (30/40) = 0,4×0,5×2400×4×(15+15) = 57600 kg
Pelat (tp = 13 cm) = 2400×0,13×15×15 = 70200 kg
Ubin dan adukan semen = (24+21)×15×15 = 10125 kg
Dinding 1/2 batu = 4×250×4×15×15 = 900000 kg
Kolom (40 x 40) = 0,40×0,40×4×2400×17 = 26112 kg
Beban hidup ruang pertemuan = 80%×488,44×15x15 = 87919,2 kg
= 11742,67 kN
c. Berat Lantai Dak
Balok induk (30/40) = 0,4×0,5×2400×4×(15+15) = 57600 kg
Pelat (tp = 13 cm) = 2400×0,13×15×15 = 70200 kg
Kolom = 0,4×0,4×4×2400×17 = 26112 kg
Beban hidup atap = 80%×97,89×15×15 = 17620,2 kg
= 1748,54 kN
Berat total bangunan = 27740,79 kN
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
3.5.3 Batasan Perioda Fundamental Struktur (T)

Sebagai alternatif pada pelaksanaan analisis untuk menentukan
perioda fundamental struktur (T) digunakan sebesar perioda bangunan
pendekatan (Ta). Besarnya Ta ditentukan dari persamaan di bawah ini:
𝑇𝑎 = 𝐶𝑡 × ℎ𝑛𝑥
Dengan ℎ𝑛 adalah ketinggian struktur, dari dasar sampai tingkat
tertinggi struktur dalam meter (ℎ𝑛 = 17 m). Dan koefisien Ct dan x didapat
dari Tabel 18 Nilai Parameter Perioda Pendekatan Ct dan x SNI 1726-2019
yaitu sebesar 0,0466 dan 0,9. Maka didapat nilai Ta sebesar 0,597 s.
𝑇𝑎 = 0,0466 × 170,9
𝑇𝑎 = 0,597 s
Tabel 3.22 Tabel Nilai Parameter Perioda Pendekatan Ct dan x
3.5.4 Perhitungan Geser Dasar Seismik (V)

Geser dasar seismik (V) dalam arah yang ditetapkan harus sesuai
dengan persamaan berikut:
𝑉 = 𝐶𝑠 × 𝑊
Dengan Cs adalah koefisien respons seismik, dan W adalah berat
seismik efektif. Koefisien seismik sendiri harus ditentukan dengan rumus:
𝑆𝐷𝑆
𝐶𝑠 =
𝑅
𝐼𝑒
0,64
𝐶𝑠 = 8 = 0,08
1
𝐶𝑠𝐷𝑆𝑒 𝑚𝑖𝑛
𝐶𝑠𝑚𝑖𝑛 = 0,044 x 0,629 x 1 = 0,0277
𝑆𝐷1
𝐶𝑠
𝑅
𝑇𝐼
𝑒 𝑚𝑎𝑥
0,4
𝐶𝑠𝑚𝑎𝑥 = 8 = 0,084
0,597×
1𝑎
Karena Csmin < Cs < Csmax, maka dipakai nilai Cs.
Sehingga
𝑉 = 0,08 × 27740,79
𝑉 = 2219,26 kN
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
3.5.5 Distribusi Vertikal Gaya Seismik

Gaya gempa lateral (Fi) yang timbul di semua lantai harus
ditentukan dari rumus berikut:
𝐹𝑖 = 𝐶𝑣𝑥 × 𝑉
𝑤𝑖 ×ℎ𝑖𝑘
𝐶𝑣𝑥 = ∑𝑛 𝑘
𝑖=1 𝑤𝑖 ×ℎ𝑖
Dimana,
Cvx = faktor distribusi vertikal
V = gaya geser dasar seismik
wi = berat seismik efektif yang dikenakan pada tingkat/lantai ke-i
hi = tinggi bangunan dari dasar sampai tingkat ke-i
k = eksponen yang terkait dengan perioda struktur
• Untuk struktur dengan perioda sebesar 0,5 detik atau kurang , k=1
• Untuk struktur dengan perioda sebesar 2,5 detik atau lebih, k=2
• Untuk struktur dengan perioda antara 0,5 dan 2,5 detik dapat dicari dengan
interpolasi linier
Untuk T=0,597 detik, didapat nilai k sebesar 1,0485. Selanjutnya

perhitungan Fx dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.23 Tabel Perhitugan Fi untuk Tiap Portal

hi hi^k wi wi x hi^k Fi x-y Untuk tiap portal
Lantai Fiy
m m kN kNm kN Fix (kN)
(kN)
Dak 17 19.50 1748.54 34103.68 186.11 46.53 46.53
3 13 14.72 11742.67 172876.7 943.43 235.86 235.86
2 9 10.01 11742.67 117568.3 641.60 160.40 160.40
1 5 5.41 14249.58 77032.17 420.38 84.08 84.08
Total 401580.8
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Beban Gempa yang bekerja pada portal
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
BAB IV
ANALISA STRUKTUR
4.1 Perhitungan Kekakuan

Untuk menghitung kekakuan dari balok dan kolom digunakan metode portal
ekuivalen dengan meninjau salah satu portal tengah, yaitu portal C.
Gambar 4.1 Portal C
Gambar 4.2 Portal C Tampak Memanjang
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
4.1.1 Perhitungan Kekakuan Balok
Balok ekuivalen adalah balok pemikul beserta dengan seluruh pelat

selebar jalur tersebut, sehingga kekakuan balok dihitung selebar jalur
tersebut.
Gambar 4.3 Balok Ekuivalen

Kekakuan balok ekuivalen:
4 × 𝐸 × 𝐼𝑏+𝑝
𝐾𝑏𝑒 =
𝐿
Dimana Ib+p adalah momen inersia balok pemikul beserta pelatnya.
Bentang L dihitung dari as ke as kolom pada arah yang bersangkutan. Karena
yang ditinjau adalah portal B yang posisinya berada di tengah maka lebar jalur
pembebanannya termasuk ke dalam balok T.
1 1
𝐿𝑝 = 𝐿𝑦 + 𝐿𝑦
2 2
1 1
𝐿𝑝 = 500 + 500
2 2
𝐿𝑝 = 500 𝑐𝑚
• Kekakuan Balok T
Gambar 4.4 Penampang Balok T

EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
be = 92,5 cm
h = 40 cm
bw = 30 cm
tp = 12,5 cm
hw = 27,5 cm
Lp = 500 cm
Letak garis netral terhadap sisi atas

1 1
(𝑏𝑒. 𝑡𝑝). . 𝑡𝑝 + (𝑏𝑤. ℎ𝑤). (𝑡𝑝 + . ℎ𝑤)
𝑦𝑡 = 2 2
(𝑏𝑒. 𝑡𝑝) + (𝑏𝑤. ℎ𝑤)
1 1
(92,5.12,5). . 12,5 + (30.27,5). (12,5 + . 27,5)
𝑦𝑡 = 2 2
(92,5.12,5) + (30.27,5)
𝑦𝑡 = 14,58 𝑐𝑚 = 0,1458 𝑚
Letak garis netral terhadap sisi bawah

yb = h – yt
yb = 40 – 14,58 = 25,42 cm = 0,2542 m
Momen Inersia Balok T
1 1
Ib1 = 12 . 𝑏𝑒 . 𝑡𝑝3 + (𝑏𝑒 . 𝑡𝑝) . (𝑦𝑡 − 2 . 𝑡𝑝)2
1 1
Ib1 = . 92,5. (12,5)3 + (92,5 . 12,5) . (14,58 − . 12,5)2
12 2
Ib1 = 95286,25 cm4

1 1
Ib2 = 12 . 𝑏𝑤 . ℎ𝑤 3 + (𝑏𝑤 . ℎ𝑤) . (ℎ − 2 . ℎ𝑤 − 𝑦𝑡)2
1 1
Ib2 = 12 . 30 . 27,53 + (30. 27,5) . (40 − 2 . 27,5 − 14,58)2
Ib2 = 164348,03 cm4

Ib total = Ib1 + Ib2
= 95286,25+ 164348,03 cm4
= 259634,28 cm4
= 0,0026 m4
Bentang 1 – 2 – 3 – 4 = 500 cm = 5 m
4. E . 0,0026
K be = = 𝟎, 𝟎𝟎𝟐𝟏𝑬
5
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
• Kekakuan Balok L
Diketahui:
be = 71,67 cm
bw = 30 cm
b = be-bw = 41,67 cm
h = 40 cm
tp = 12,5 cm
Letak garis netral terhadap sisi atas :

1 1
(𝑏 . 𝑡𝑝) . . 𝑡𝑝 + (𝑏𝑤 . ℎ) . . ℎ
2 2
yt = (𝑏. 𝑡𝑝) + (𝑏𝑤 . ℎ)
1 1
(41,67. 12,5) . . 12,5 +(30 . 40) . . 40
2 2
yt = (41,67 . 12,5) + (30 . 40)
yt = 15,84 cm = 0,16 m
Letak garis netral terhadap sisi bawah :
yb = h – yt
yb = 40 – 15,84
yb = 24,16 cm = 0,24 m
Momen Inersia balok L
1 1
Ib1 = 12 . 𝑏 . 𝑡𝑝3 + (𝑏 . 𝑡𝑝) . (𝑦𝑡 − 2 . 𝑡𝑝)2
1 1
Ib1 = 12 . 41,67 . (12,5)3 + (41,67 . 12,5) . (15,84 − 2 . 12,5)2
Ib1 = 54686,11 cm4

1 1
Ib2 = 12 . 𝑏𝑤 . ℎ3 + (𝑏𝑤 . ℎ) . (2 . ℎ − 𝑦𝑡)2
1 1
Ib2 = 12 . 30 . (40)3 + (30 . 40) . (2 . 40 − 15,84)2
Ib2 = 180766,72 cm4

Ib total = Ib1 + Ib2
= 54686,11 + 180766,72 cm4

= 235452,83 cm4
= 0,0024 m4
Bentang 1 – 2 – 3 – 4 = 500 cm = 5 m
4. E . 0,0024
K be = = 𝟎, 𝟎𝟎𝟏𝟗𝑬
5
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
4.1.2 Analisa Kekakuan Kolom
Analisa Kekakuan kolom dengan metode konvensional

diperlukan untuk perhitungan analisa struktur Matriks Perpindahan
Diketahui :
B = h = 40 cm = 0,4 m
h1 = 5 m
h2 = h3 = h4 = 4 m
1 1
Ik = 12 b . h3 = 12 x 0,4 x 0,43 = 0,00213 m4
4 𝐸𝑐 𝐼𝑘 4 𝐸𝑐 0,00213
K1 = = = 0,001704 Ec
ℎ 5
4 𝐸𝑐 𝐼𝑘 4 𝐸𝑐 0,00213
K2 = = = 0,00213 Ec
ℎ 4
4 𝐸𝑐 𝐼𝑘 4 𝐸𝑐 0,00213
K3 = = = 0,00213 Ec
ℎ 4
4 𝐸𝑐 𝐼𝑘 4 𝐸𝑐 0,00213
K4 = = = 0,00213 Ec
ℎ 4
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
4.2 Analisa Struktur

Analisa Struktur akan menggunakan Metode Matriks Perpindahan
dengan beban dan kombinasi beban terfaktor yang digunakan dalam metode
desain kekuatan.
4. 2. 1 Kombinasi Dasar
Digunakan 5 kombinasi untuk perencanaan bangunan ini karena
beban angin diabaikan, yaitu:
• Kombinasi 1 : 1,4D
• Kombinasi 2 : 1,2D + 1,6L
• Kombinasi 3 : 1,2D + 1L
• Kombinasi 4 : 1,2D + 1L + 1E
• Kombinasi 5 : 0,9D + 1E
Sumber : SNI-2847-2013
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
a. Kombinasi 1,4 D
Lantai 1
Beban Bentang 1-2 Bentang 2-3 Bentang 3-4
qu1 42,11 42,11 42,11
Lantai 2
qu1 42,11 42,11 42,11
Lantai 3
qu1 42,11 42,11 42,11
Lantai 4 (dak)
qu1 27,83 27,83 27,83
1. Derajar Keridaktentuan Kinematis

Rotasi → 𝜃 = 𝑁𝐽 − 𝑁𝐹
𝜃 = 18 − 4
𝜃 = 14
Translasi → 𝛿 = 2𝑁𝐽 − (𝑁𝑀 + 2𝑁𝐹 + 2𝑁𝐻 + 𝑁𝑅)
𝛿 = 2 × 18 − (24 + 2 × 4 + 2 × 0 + 0)
𝛿=4
𝐷𝐾𝐾 = 𝜃 + 𝛿
𝐷𝐾𝐾 = 14 + 4
𝐷𝐾𝐾 = 18
Keterangan qult (kN/m)

Lantai 1 51,456
Lantai 2 51,456
Lantai 3 51,456
Dak 34,736
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
2. Diagram P-X
3. Diagram F-e
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
4. Diagram Momen Primer (Fo)
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
5. Momen Primer (Foi) dan Gaya Simpul (P)
Beban merata Fo41 = 0 kN.m

Fo1 = -87,733 kN.m Fo42 = 0 kN.m
Fo43 = 0 kN.m
Fo2 = 87,733 kN.m
Fo44 = 0 kN.m
Fo3 = -87,733 kN.m
Fo45 = 0 kN.m
Fo4 = 87,733 kN.m
Fo46 = 0 kN.m
Fo5 = -87,733 kN.m
Fo47 = 0 kN.m
Fo6 = 87,733 kN.m
Fo48 = 0 kN.m
Fo7 = -87,733 kN.m
Fo49 = 0 kN.m
Fo8 = 87,733 kN.m Fo50 = 0 kN.m
Fo9 = -87,733 kN.m Fo51 = 0 kN.m
Fo10 = 87,733 kN.m Fo52 = 0 kN.m
Fo11 = -87,733 kN.m Fo53 = 0 kN.m
Fo12 = 87,733 kN.m Fo54 = 0 kN.m
Fo13 = -87,733 kN.m Fo55 = 0 kN.m
Fo14 = 87,733 kN.m Fo56 = 0 kN.m
Fo15 = -87,733 kN.m
Fo16 = 87,733 kN.m
Fo17 = -87,733 kN.m P1 = Fo1+F033-Fo26 87,733 kN.m
Fo18 = 87,733 kN.m P2 = Fo3-Fo2-F28+Fo35 0,000 kN.m
Fo19 = -57,983 kN.m P3 = Fo5-Fo4-Fo30+Fo37 0,000 kN.m
Fo20 = 57,983 kN.m P4 = Fo31-Fo6-Fo40 -87,733 kN.m
Fo21 = -57,983 kN.m P5 = Fo7-Fo34+Fo41 87,733 kN.m
Fo22 = 57,983 kN.m P6 = (-Fo8)+Fo9-Fo36+Fo43 0,000 kN.m
Fo24 = 57,983 kN.m P8 = (-Fo12)+Fo39-Fo48 -87,733 kN.m
Fo25 = 0 kN.m P9 = Fo13-Fo42+Fo49 87,733 kN.m
Fo26 = 0 kN.m P10 = (-Fo14)+Fo15+Fo51-Fo44 0,000 kN.m
P11 = Fo17-Fo16-Fo46+Fo53 0,000 kN.m
Fo27 = 0 kN.m
P12 = (-Fo18)+Fo47-Fo56 -87,733 kN.m
Fo28 = 0 kN.m P13 = Fo19-Fo50 57,983 kN.m
Fo29 = 0 kN.m P14 = (-Fo20)+Fo21-Fo52 0,000 kN.m
Fo30 = 0 kN.m P15 = Fo23-Fo22-Fo54 0,000 kN.m
Fo31 = 0 kN.m P16 = (-Fo24)+Fo55 -57,983 kN.m
Fo32 = 0 kN.m
Fo33 = 0 kN.m
Fo34 = 0 kN.m
Fo35 = 0 kN.m
Fo36 = 0 kN.m
Fo37 = 0 kN.m
Fo38 = 0 kN.m
Fo39 = 0 kN.m
Fo40 = 0 kN.m
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
6. Matriks A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
7. Matriks [B] = AT
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 #N/A #N/A
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
4 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
5 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
6 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
7 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
8 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
9 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
10 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
11 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
12 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
13 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 #N/A #N/A
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 #N/A #N/A
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 #N/A #N/A
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 #N/A #N/A
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 #N/A #N/A
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 #N/A #N/A
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 #N/A #N/A
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
26 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
28 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
30 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
31 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
33 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
34 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
35 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
36 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
37 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
38 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
39 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
40 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
41 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
42 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
43 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
44 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
45 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
47 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 #N/A #N/A
48 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
49 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 #N/A #N/A
51 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
52 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 #N/A #N/A
53 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 #N/A #N/A
54 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 #N/A #N/A
55 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 #N/A #N/A
56 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 #N/A #N/A
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
8. Matriks Kekakuan Unsur [S]

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
1 0,00210 0,00105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0,00105 0,00210 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0,0021 0,0011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0,0011 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0,0021 0,0011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0,0011 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0,00210 0,00105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0,00105 0,00210 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,0011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0011 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,0011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0011 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,0011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0011 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,0011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0011 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00210 0,00105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00105 0,00210 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00210 0,00105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00105 0,00210 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,0011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0011 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00210 0,00105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00105 0,00210 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0017 0,0009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0009 0,0017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00213 0,00107 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00107 0,00213 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,0011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0011 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0017 0,0009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0009 0,0017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0017 0,0009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0009 0,0017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,0011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0011 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,0011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0011 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0017 0,0009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0009 0,0017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0017 0,0009 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
42 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0009 0,0017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
43 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,0011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
44 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0011 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,0011 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0011 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
47 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0017 0,0009 0 0 0 0 0 0 0 0
48 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0009 0,0017 0 0 0 0 0 0 0 0
49 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0017 0,0009 0 0 0 0 0 0
50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0009 0,0017 0 0 0 0 0 0
51 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,0011 0 0 0 0
52 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0011 0,0021 0 0 0 0
53 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,0011 0 0
54 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0011 0,0021 0 0
55 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0017 0,0009
56 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0009 0,0017
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
9. Matriks perpindahan gaya [SB]

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 0,0021 0,00105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
2 0,00105 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
3 0 0,0021 0,00105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
4 0 0,00105 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
5 0 0 0,0021 0,00105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
6 0 0 0,00105 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
7 0 0 0 0 0,0021 0,00105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
8 0 0 0 0 0,00105 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
9 0 0 0 0 0 0,0021 0,00105 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
10 0 0 0 0 0 0,00105 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
11 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,00105 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
12 0 0 0 0 0 0 0,00105 0,0021 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,00105 0 0 0 0 0 0 #N/A
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00105 0,0021 0 0 0 0 0 0 #N/A
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,00105 0 0 0 0 0 #N/A
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00105 0,0021 0 0 0 0 0 #N/A
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,00105 0 0 0 0 #N/A
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00105 0,0021 0 0 0 0 #N/A
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,00105 0 0 #N/A
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00105 0,0021 0 0 #N/A
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,00105 0 #N/A
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00105 0,0021 0 #N/A
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0021 0,00105 #N/A
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00105 0,0021 #N/A
25 0,000852 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
26 0,001704 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
27 0 0,001065 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
28 0 0,00213 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
29 0 0 0,001065 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
30 0 0 0,00213 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
31 0 0 0 0,001704 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
32 0 0 0 0,000852 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
33 0,001704 0 0 0 0,00085 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
34 0,000852 0 0 0 0,0017 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
35 0 0,00213 0 0 0 0,001065 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
36 0 0,001065 0 0 0 0,00213 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
37 0 0 0,00213 0 0 0 0,001065 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
38 0 0 0,001065 0 0 0 0,00213 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
39 0 0 0 0,000852 0 0 0 0,001704 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
40 0 0 0 0,001704 0 0 0 0,000852 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
41 0 0 0 0 0,0017 0 0 0 0,000852 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
42 0 0 0 0 0,00085 0 0 0 0,001704 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
43 0 0 0 0 0 0,00213 0 0 0 0,001065 0 0 0 0 0 0 #N/A
44 0 0 0 0 0 0,001065 0 0 0 0,00213 0 0 0 0 0 0 #N/A
45 0 0 0 0 0 0 0,00213 0 0 0 0,00107 0 0 0 0 0 #N/A
46 0 0 0 0 0 0 0,001065 0 0 0 0,00213 0 0 0 0 0 #N/A
47 0 0 0 0 0 0 0 0,000852 0 0 0 0,0017 0 0 0 0 #N/A
48 0 0 0 0 0 0 0 0,001704 0 0 0 0,00085 0 0 0 0 #N/A
49 0 0 0 0 0 0 0 0 0,001704 0 0 0 0,00085 0 0 0 #N/A
50 0 0 0 0 0 0 0 0 0,000852 0 0 0 0,0017 0 0 0 #N/A
51 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00213 0 0 0 0,00107 0 0 #N/A
52 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,001065 0 0 0 0,00213 0 0 #N/A
53 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00213 0 0 0 0,001065 0 #N/A
54 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00107 0 0 0 0,00213 0 #N/A
55 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00085 0 0 0 0,001704 #N/A
56 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,0017 0 0 0 0,000852 #N/A
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
10. Matriks kekakuan global [k]
Matrik ASB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 0,005508 0,00105 0 0 0,00085 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
2 0,00105 0,00846 0,00105 0 0 0,001065 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
3 0 0,00105 0,00846 0,00105 0 0 0,001065 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
4 0 0 0,00105 0,005508 0 0 0 0,000852 0 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
5 0,000852 0 0 0 0,00551 0,00105 0 0 0,000852 0 0 0 0 0 0 0 #N/A
6 0 0,001065 0 0 0,00105 0,00846 0,00105 0 0 0,001065 0 0 0 0 0 0 #N/A
7 0 0 0,001065 0 0 0,00105 0,00846 0,00105 0 0 0,00107 0 0 0 0 0 #N/A
8 0 0 0 0,000852 0 0 0,00105 0,005508 0 0 0 0,00085 0 0 0 0 #N/A
9 0 0 0 0 0,00085 0 0 0 0,005508 0,00105 0 0 0,00085 0 0 0 #N/A
10 0 0 0 0 0 0,001065 0 0 0,00105 0,00846 0,00105 0 0 0,00107 0 0 #N/A
11 0 0 0 0 0 0 0,001065 0 0 0,00105 0,00846 0,00105 0 0 0,001065 0 #N/A
12 0 0 0 0 0 0 0 0,000852 0 0 0,00105 0,00551 0 0 0 0,000852 #N/A
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0,000852 0 0 0 0,0038 0,00105 0 0 #N/A
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,001065 0 0 0,00105 0,00633 0,00105 0 #N/A
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00107 0 0 0,00105 0,00633 0,00105 #N/A
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00085 0 0 0,00105 0,003804 #N/A
11. Invers matriks ASB
Matriks ASB⁻ᶦ
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 191,2694 -25,1061 3,388851 -0,710163 -31,867 7,5181334 -1,46718968 0,4146511 5,4764259 -1,751023 0,44495 -0,1623 -1,3793 0,55342 -0,18098 0,08630859 #N/A
2 -25,10614 125,5992 -16,5864 3,388851 7,51813 -17,64531 4,58559996 -1,46719 -1,751023 2,6358752 -0,9967 0,44495 0,55342 -0,5841 0,294612 -0,1809785 #N/A
3 3,388851 -16,5864 125,5992 -25,10614 -1,4672 4,5856 -17,6453076 7,5181334 0,4449529 -0,996725 2,63588 -1,751 -0,181 0,29461 -0,58415 0,55342408 #N/A
4 -0,710163 3,388851 -25,1061 191,2694 0,41465 -1,46719 7,51813339 -31,86664 -0,162313 0,4449529 -1,751 5,47643 0,08631 -0,181 0,553424 -1,3793402 #N/A
5 -31,86664 7,518133 -1,46719 0,414651 196,746 -26,85717 3,83380378 -0,872475 -33,24599 8,0715575 -1,6482 0,50096 8,23511 -2,8579 0,80691 -0,3349299 #N/A
6 7,518133 -17,6453 4,5856 -1,46719 -26,857 128,2351 -17,5831488 3,8338038 8,0715575 -18,22945 4,88021 -1,6482 -2,8579 3,80417 -1,58595 0,80691002 #N/A
7 -1,46719 4,5856 -17,6453 7,518133 3,8338 -17,58315 128,235101 -26,85717 -1,648168 4,8802118 -18,229 8,07156 0,80691 -1,5859 3,804167 -2,8578714 #N/A
8 0,414651 -1,46719 7,518133 -31,86664 -0,8725 3,8338038 -26,8571664 196,74582 0,5009597 -1,648168 8,07156 -33,246 -0,3349 0,80691 -2,85787 8,23510627 #N/A
9 5,476426 -1,75102 0,444953 -0,162313 -33,246 8,0715575 -1,64816823 0,5009597 199,5045 -27,96401 4,19576 -1,0451 -48,337 13,2339 -3,08101 1,0845108 #N/A
10 -1,751023 2,635875 -0,99673 0,444953 8,07156 -18,22945 4,88021184 -1,648168 -27,96401 129,40339 -18,172 4,19576 13,2339 -25,254 7,757498 -3,0810097 #N/A
11 0,444953 -0,99673 2,635875 -1,751023 -1,6482 4,8802118 -18,2294537 8,0715575 4,1957609 -18,17237 129,403 -27,964 -3,081 7,7575 -25,2536 13,2338761 #N/A
12 -0,162313 0,444953 -1,75102 5,476426 0,50096 -1,648168 8,07155747 -33,24599 -1,045093 4,1957609 -27,964 199,505 1,08451 -3,081 13,23388 -48,336857 #N/A
13 -1,37934 0,553424 -0,18098 0,086309 8,23511 -2,857871 0,80691002 -0,33493 -48,33686 13,233876 -3,081 1,08451 287,943 -51,574 9,55087 -2,8791843 #N/A
14 0,553424 -0,58415 0,294612 -0,180979 -2,8579 3,8041674 -1,58594896 0,80691 13,233876 -25,25364 7,7575 -3,081 -51,574 176,107 -32,1014 9,55087031 #N/A
15 -0,180979 0,294612 -0,58415 0,553424 0,80691 -1,585949 3,80416738 -2,857871 -3,08101 7,7574979 -25,254 13,2339 9,55087 -32,101 176,1065 -51,573895 #N/A
16 0,086309 -0,18098 0,553424 -1,37934 -0,3349 0,80691 -2,85787138 8,2351063 1,0845108 -3,08101 13,2339 -48,337 -2,8792 9,55087 -51,5739 287,943111 #N/A
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
12. Matriks perpindahan titik kumpul [x] dan Matriks momen Ujung [F]
dan Matrix Momen Final [F*]
Matriks X = ASB⁻ᶦ * P 1 Matriks F" = Fo + F

1 28,3284 1
1 1 -59,40
2 11,232
1 14420,58 3 -1,9548 2 98,97
2 -1861,73 4 1,95481 3 -89,69
5 -11,232 4 89,69
3 1861,726 5 -98,97
6 -28,328
4 -14420,58 7 23,9604 6 59,40
5 12041,75 8 9,98931 7 -63,77
9 -1,3273 8 97,72
6 -1264,061 9 -89,06
10 1,32726
7 1264,061 11 -9,9893 10 89,06
11 -97,72
8 -12041,75 12 -23,96
13 24,4766 12 63,77
9 12263,24 13 -63,26
14 10,324
10 -1215,409 15 -1,2762 14 98,06
15 -89,01
11 1215,409 16 1,27618
17 -10,324 16 89,01
12 -12263,24 17 -98,06
18 -24,477
13 13150,24 19 25,127
18 63,26
19 -32,86
14 -2369,95 20 8,83085
20 66,81
21 -2,4884
15 2369,95 21 -60,47
22 2,48845
16 -13150,24 22 60,47
23 -8,8309
23 -66,81
24 -25,127
24 32,86
25 12,2863
25 12,29
26 24,5727
26 24,57
27 -1,9827
27 -1,98
28 -3,9655
28 -3,97
29 1,98274
29 1,98
30 3,96548
30 3,97
31 -24,573
31 -24,57
32 -12,286
32 -12,29
33 34,8322 33 34,83
34 32,8055 34 32,81
35 -5,3117 35 -5,31
36 -4,6752 36 -4,68
37 5,3117 37 5,31
38 4,67519 38 4,68
39 -32,805 39 -32,81
40 -34,832 40 -34,83
41 30,9674 41 30,97
42 31,1561 42 31,16
43 -3,9869 43 -3,99
44 -3,935 44 -3,94
45 3,98686 45 3,99
46 3,93505 46 3,94
47 -31,156 47 -31,16
48 -30,967 48 -30,97
49 32,1006 49 32,100566
50 32,8563 50 32,86
51 -5,1128 51 -5,112819
52 -6,3424 52 -6,342405
53 5,11282 53 5,1128186
54 6,3424 54 6,3424048
55 -32,856 55 -32,86
56 -32,101 56 -32,10057
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
13. Hukum Kekekalan Energi (Usaha Luar “Ue” = Usaha Dalam “Ui”)
a. (Ui) = {F} . {e} ; {e} = [B] . {X}
Matriks [{B}*{X}]
Ui = {F} * [{B}*{X}]
1
1
1 14420,6
1 408512
2 -1861,7
2 -20911
3 -1861,7
3 3639,32
4 1861,73
4 3639,32
5 1861,73 5 -20911
6 -14421 6 408512
7 12041,8 7 288525
8 -1264,1 8 -12627
9 -1264,1 9 1677,74
10 1264,06 10 1677,74
11 1264,06 11 -12627
12 -12042 12 288525
13 12263,2 13 300163
14 -1215,4 14 -12548
15 -1215,4 15 1551,08
16 1215,41 16 1551,08
17 1215,41 17 -12548
18 -12263 18 300163
19 13150,2 19 330427
20 -2370 20 -20929
21 -2370 21 5897,5
22 2369,95 22 5897,5
23 2369,95 23 -20929
24 -13150 24 330427
25 0 25 0
26 14420,6 26 354352
27 0 27 0
28 -1861,7 28 7382,63
29 0 29 0
30 1861,73 30 7382,63
31 -14421 31 354352
32 0 32 0
33 14420,6 33 502301
34 12041,8 34 395036
35 -1861,7 35 9888,93
36 -1264,1 36 5909,72
37 1861,73 37 9888,93
38 1264,06 38 5909,72
39 -12042 39 395036
40 -14421 40 502301
41 12041,8 41 372902
42 12263,2 42 382075
43 5039,64
43 -1264,1
44 4782,69
44 -1215,4
45 5039,64
45 1264,06
46 4782,69
46 1215,41
47 382075
47 -12263
48 372902
48 -12042
49 393657
49 12263,2
50 432068
50 13150,2
51 6214,17
51 -1215,4
52 15031,2
52 -2370
53 6214,17
53 1215,41
54 15031,2
54 2369,95
55 432068
55 -13150
56 393657
56 -12263
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
b. Usaha Luar (Ue) = {P} . {X}}
Ue = {P}*{X}
1
1 1265165,817
2 0
3 0
4 1265165,817
5 1056463,176
6 0
7 0
8 1056463,176
9 1075895,11
10 0
11 0
12 1075895,11
13 762494,5333
14 0
15 0
16 762494,5333
b. Control (Ui = Ue)
CHECK
ƩUe = ƩUi Reaksi Perletakkan
8320037,273 = 8320037,27
OKE! \
14. Kontrol Gaya Pada Titik Simpul

Check Titik Simpul {P}
P1 = Fo1+Fo26+Fo33 0,00 kN.m ok
P2 = Fo2+Fo3+Fo28+F35 0,00 kN.m ok
P3 = Fo4+Fo5+Fo30+F37 0,00 kN.m ok
P4 = Fo6+Fo31+Fo40 0,00 kN.m ok
P5 = Fo7+Fo34+Fo41 0,00 kN.m ok
P6 = Fo8+Fo9+Fo36+F43 0,00 kN.m ok
P7 = Fo10+Fo11+Fo38+F45 0,00 kN.m ok
P8 = Fo12+Fo39+Fo48 0,00 kN.m ok
P9 = Fo13+Fo42+Fo49 0,00 kN.m ok
P10 = Fo14+Fo15+Fo44+Fo51 0,00 kN.m ok
P11 = Fo16+Fo17+Fo46+Fo53 0,00 kN.m ok
P12 = Fo18+Fo47+Fo56 0,00 kN.m ok
P13 = Fo19+Fo50 0,00 kN.m ok
P14 = Fo20+Fo21+Fo52 0,00 kN.m ok
P15 = Fo22+Fo23+Fo54 0,00 kN.m ok
P16 = Fo24+Fo55 0,00 kN.m ok
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
b. Kombinasi 1,2 D + 1,6 L
Lantai 1
qu1 51,46 51,46 51,46
Lantai 2
qu1 51,46 51,46 51,46
Lantai 3
qu1 51,46 51,46 51,46
Lantai 4 (dak)
qu1 34,74 34,74 34,74
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Beban merata
Fo1 = -107,200 kN.m
P1 = Fo1+F033-Fo26 107,200 kN.m
Fo2 = 107,200 kN.m P2 = Fo3-Fo2-F28+Fo35 0,000 kN.m
Fo4 = 107,200 kN.m P4 = Fo31-Fo6-Fo40 -107,200 kN.m
Fo5 = -107,200 kN.m P5 = Fo7-Fo34+Fo41 107,200 kN.m
Fo6 = 107,200 kN.m
Fo7 = -107,200 kN.m
P6 = (-Fo8)+Fo9-Fo36+Fo43 0,000 kN.m
Fo8 = 107,200 kN.m P7 = Fo11-Fo10-Fo38+Fo45 0,000 kN.m
Fo9 = -107,200 kN.m P8 = (-Fo12)+Fo39-Fo48 -107,200 kN.m
Fo10 = 107,200 kN.m P9 = Fo13-Fo42+Fo49 107,200 kN.m
Fo11 = -107,200 kN.m
Fo12 = 107,200 kN.m
P10 = (-Fo14)+Fo15+Fo51-Fo44 0,000 kN.m
Fo14 = 107,200 kN.m P12 = (-Fo18)+Fo47-Fo56 -107,200 kN.m
Fo15 = -107,200 kN.m P13 = Fo19-Fo50 72,367 kN.m
Fo16 = 107,200 kN.m
P14 = (-Fo20)+Fo21-Fo52 0,000 kN.m
Fo17 = -107,200 kN.m
Fo18 = 107,200 kN.m P15 = Fo23-Fo22-Fo54 0,000 kN.m
Fo19 = -72,367 kN.m P16 = (-Fo24)+Fo55 -72,367 kN.m
Fo20 = 72,367 kN.m
Fo21 = -72,367 kN.m
Fo22 = 72,367 kN.m
Fo23 = -72,367 kN.m
Fo24 = 72,367 kN.m
Fo25 = 0 kN.m
Fo26 = 0 kN.m
Fo27 = 0 kN.m
Fo28 = 0 kN.m
Fo29 = 0 kN.m
Fo30 = 0 kN.m
Fo31 = 0 kN.m
Fo32 = 0 kN.m
Fo33 = 0 kN.m
Fo34 = 0 kN.m
Fo35 = 0 kN.m
Fo36 = 0 kN.m
Fo37 = 0 kN.m
Fo38 = 0 kN.m
Fo39 = 0 kN.m
Fo40 = 0 kN.m
Fo41 = 0 kN.m
Fo42 = 0 kN.m
Fo43 = 0 kN.m
Fo44 = 0 kN.m
Fo45 = 0 kN.m
Fo46 = 0 kN.m
Fo47 = 0 kN.m
Fo48 = 0 kN.m
Fo49 = 0 kN.m
Fo50 = 0 kN.m
Fo51 = 0 kN.m
Fo52 = 0 kN.m
Fo53 = 0 kN.m
Fo54 = 0 kN.m
Fo55 = 0 kN.m
Fo56 = 0 kN.m
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
1
1 34,6105 Matriks F" = Fo + F Ue = {P}*{X} Ui = {F} * [{B}*{X}]
2 13,7242 1 1 1
3 -2,3874 1 -72,59 1 1888656,288 1 609771
4 2,38738 2 120,92
2 0 2 -31205
5 -13,724 3 -109,59
3 0 3 5428,19
6 -34,611 4 109,59
4 1888656,288 4 5428,19
7 29,2983 5 -120,92
5 1578695,698 5 -31205
8 12,2078 6 72,59
6 0 6 609771
9 -1,6276 7 -77,90
7 431466
10 1,6276 8 119,41 7 0
8 -18923
11 -12,208 9 -108,83 8 1578695,698
9 2522,95
12 -29,298 10 108,83 9 1598272,366
11 -119,41
10 2522,95
13 29,7761 10 0
12 77,90 11 -18923
14 12,588 11 0
13 -77,42 12 431466
15 -1,5333
14 119,79 12 1598272,366 13 443939
16 1,53334
15 -108,73 13 1194734,569 14 -18383
17 -12,588
16 108,73 14 0 15 2239,19
18 -29,776
17 -119,79 15 0 16 2239,19
19 31,5319
18 77,42 16 1194734,569 17 -18383
20 11,0589
19 -40,83 18 443939
21 -3,138
20 83,43 19 520574
22 3,13801
21 -75,50 20 -33050
23 -11,059
22 75,50 21 9378,17
24 -31,532
23 -83,43 22 9378,17
25 15,0106
24 40,83 23 -33050
26 30,0212
25 15,01 24 520574
27 -2,4215
26 30,02 25 0
28 -4,843
27 -2,42 26 528915
29 2,42149
30 4,84298 28 -4,84 27 0
31 -30,021 29 2,42 28 11011,5
32 -15,011 30 4,84 29 0
33 42,5683 31 -30,02 30 11011,5
34 40,1048 32 -15,01 31 528915
35 -6,4938 33 42,57 32 0
36 -5,7232 34 40,10 33 749971
37 6,49383 35 -6,49 34 590609
38 5,7232 36 -5,72 35 14765
39 -40,105 37 6,49 36 8871,53
40 -42,568 38 5,72 37 14765
41 37,7969 39 -40,10 38 8871,53
42 37,9525 40 -42,57 39 590609
43 -4,857 41 37,80 40 749971
44 -4,7614 42 37,95 41 556621
45 4,85696 43 -4,86 42 565843
46 4,76135 44 -4,76 43 7528,77
47 -37,952 45 4,86 44 6953,14
48 -37,797 46 4,76 45 7528,77
49 39,4714 47 -37,95 46 6953,14
50 40,8348 48 -37,80 47 565843
51 -6,2933 49 39,471434 48 556621
52 -7,9209 50 40,83 49 588490
53 6,29333 51 -6,293333 50 674161
54 7,92092 52 -7,920917 51 9190,33
55 -40,835 53 6,2933326 52 23672,3
56 -39,471 54 7,9209171 53 9190,33
55 -40,83 54 23672,3
56 -39,47143 55 674161
EAM
Endang Sulistyani 56 588490
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
CHECK
ƩUe = ƩUi
12520717,84 = 12520717,84
OKE!

P1 = Fo1+Fo26+Fo33 0,00 kN.m ok
P2 = Fo2+Fo3+Fo28+F35 0,00 kN.m ok
P3 = Fo4+Fo5+Fo30+F37 0,00 kN.m ok
P4 = Fo6+Fo31+Fo40 0,00 kN.m ok
P5 = Fo7+Fo34+Fo41 0,00 kN.m ok
P6 = Fo8+Fo9+Fo36+F43 0,00 kN.m ok
P7 = Fo10+Fo11+Fo38+F45 0,00 kN.m ok
P8 = Fo12+Fo39+Fo48 0,00 kN.m ok
P9 = Fo13+Fo42+Fo49 0,00 kN.m ok
P10 = Fo14+Fo15+Fo44+Fo51 0,00 kN.m ok
P11 = Fo16+Fo17+Fo46+Fo53 0,00 kN.m ok
P12 = Fo18+Fo47+Fo56 0,00 kN.m ok
P13 = Fo19+Fo50 0,00 kN.m ok
P14 = Fo20+Fo21+Fo52 0,00 kN.m ok
P15 = Fo22+Fo23+Fo54 0,00 kN.m ok
P16 = Fo24+Fo55 0,00 kN.m ok
c. Kombinasi 1,2 D + 1 L
Lantai 1
qu1 45,70 45,70 45,70
Lantai 2
qu1 45,70 45,70 45,70
Lantai 3
qu1 45,70 45,70 45,70
Lantai 4 (dak)
qu1 30,66 30,66 30,66
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Beban merata P1 = Fo1+F033-Fo26 95,200 kN.m

Fo1 = -95,200 kN.m P2 = Fo3-Fo2-F28+Fo35 0,000 kN.m
Fo3 = -95,200 kN.m P4 = Fo31-Fo6-Fo40 -95,200 kN.m
Fo5 = -95,200 kN.m P6 = (-Fo8)+Fo9-Fo36+Fo43 0,000 kN.m
Fo9 = -95,200 kN.m P10 = (-Fo14)+Fo15+Fo51-Fo44 0,000 kN.m
Fo12 = 95,200 kN.m P13 = Fo19-Fo50 63,867 kN.m
Fo13 = -95,200 kN.m P14 = (-Fo20)+Fo21-Fo52 0,000 kN.m
Fo15 = -95,200 kN.m P16 = (-Fo24)+Fo55 -63,867 kN.m
Fo16 = 95,200 kN.m
Fo17 = -95,200 kN.m
Fo18 = 95,200 kN.m
Fo19 = -63,867 kN.m
Fo20 = 63,867 kN.m
Fo21 = -63,867 kN.m
Fo22 = 63,867 kN.m
Fo23 = -63,867 kN.m
Fo24 = 63,867 kN.m
Fo25 = 0 kN.m
Fo26 = 0 kN.m
Fo27 = 0 kN.m
Fo28 = 0 kN.m
Fo29 = 0 kN.m
Fo30 = 0 kN.m
Fo31 = 0 kN.m
Fo32 = 0 kN.m
Fo33 = 0 kN.m
Fo34 = 0 kN.m
Fo35 = 0 kN.m
Fo36 = 0 kN.m
Fo37 = 0 kN.m
Fo38 = 0 kN.m
Fo39 = 0 kN.m
Fo40 = 0 kN.m
Fo41 = 0 kN.m
Fo42 = 0 kN.m
Fo43 = 0 kN.m
Fo44 = 0 kN.m
Fo45 = 0 kN.m
Fo46 = 0 kN.m
Fo47 = 0 kN.m
Fo48 = 0 kN.m
Fo49 = 0 kN.m
Fo50 = 0 kN.m
Fo51 = 0 kN.m
Fo52 = 0 kN.m
Fo53 = 0 kN.m
Fo54 = 0 kN.m
Fo55 = 0 kN.m
Fo56 = 0 kN.m
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
1 Matriks F" = Fo + F Ue = {P}*{X} Ui = {F} * [{B}*{X}]

1 30,7372 1 1 1
2 12,1879 1 -64,46
1 1489544,553 1 480928
3 -2,1204 2 107,39
2 0 2 -24613
4 2,12045 3 -97,32
3 4282,19
5 -12,188 4 97,32 3 0
4 4282,19
6 -30,737 5 -107,39 4 1489544,553 5 -24613
7 26,013 6 64,46 5 1244712,677 6 480928
8 10,8407 7 -69,19 7 340113
6 0
9 -1,4439 8 106,04 8 -14907
9 -96,64
7 0
10 1,44387 9 1985,49
11 -10,841 10 96,64 8 1244712,677 10 1985,49
12 -26,013 11 -106,04 9 1262356,01 11 -14907
13 26,4775 12 69,19 10 0 12 340113
14 11,186 13 -68,72 11 0 13 351093
15 -1,3685 14 106,39 14 -14579
12 1262356,01
16 1,36854 15 -96,57 15 1783,72
16 96,57 13 928958,1652 16 1783,72
17 -11,186
17 -106,39 14 0 17 -14579
18 -26,478
18 68,72 15 0 18 351093
19 27,784
19 -36,08 16 928958,1652 19 404125
20 9,75031
20 73,62 20 -25640
21 -2,7611
21 -66,63 21 7260,7
22 2,76111
22 66,63 22 7260,7
23 -9,7503
23 -73,62 23 -25640
24 -27,784
24 36,08 24 404125
25 13,3308
25 13,33 25 0
26 26,6616 26 417160
26 26,66
27 -2,1507 27 0
27 -2,15
28 -4,3015 28 8686,72
28 -4,30
29 2,15074 29 0
29 2,15
30 4,30148 30 8686,72
30 4,30
31 -26,662 31 417160
31 -26,66
32 -13,331 32 0
32 -13,33
33 37,8013 33 591456
33 37,80
34 35,6101 34 35,61 34 465592
35 -5,766 35 -5,77 35 11644,2
36 -5,0797 36 6985,24
36 -5,08
37 5,76598 37 11644,2
37 5,77
38 5,07974 38 6985,24
38 5,08
39 -35,61 39 465592
39 -35,61
40 -37,801 40 591456
40 -37,80
41 33,5769 41 439008
41 33,58
42 33,7348 42 447324
42 33,73
43 -4,3171 43 5936,51
43 -4,32
44 5527,19
44 -4,2407 44 -4,24
45 5936,51
45 4,31709 45 4,32 46 5527,19
46 4,24068 46 4,24 47 447324
47 -33,735 47 -33,73 48 439008
48 -33,577 48 -33,58 49 463938
49 34,9877 49 34,987685 50 524833
50 36,0827 50 36,08 51 7268,57
51 -5,5767 51 -5,576739 52 18379
52 -6,9892 52 -6,989203 53 7268,57
53 5,57674 53 5,5767389 54 18379
54 6,9892 54 6,9892033 55 524833
55 -36,083 55 -36,08 56 463938
56 -34,988 56 -34,98769
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
CHECK
ƩUe = ƩUi
9851142,809 = 9851142,81
OKE!

P1 = Fo1+Fo26+Fo33 0,00 kN.m ok
P2 = Fo2+Fo3+Fo28+F35 0,00 kN.m ok
P3 = Fo4+Fo5+Fo30+F37 0,00 kN.m ok
P4 = Fo6+Fo31+Fo40 0,00 kN.m ok
P5 = Fo7+Fo34+Fo41 0,00 kN.m ok
P6 = Fo8+Fo9+Fo36+F43 0,00 kN.m ok
P7 = Fo10+Fo11+Fo38+F45 0,00 kN.m ok
P8 = Fo12+Fo39+Fo48 0,00 kN.m ok
P9 = Fo13+Fo42+Fo49 0,00 kN.m ok
P10 = Fo14+Fo15+Fo44+Fo51 0,00 kN.m ok
P11 = Fo16+Fo17+Fo46+Fo53 0,00 kN.m ok
P12 = Fo18+Fo47+Fo56 0,00 kN.m ok
P13 = Fo19+Fo50 0,00 kN.m ok
P14 = Fo20+Fo21+Fo52 0,00 kN.m ok
P15 = Fo22+Fo23+Fo54 0,00 kN.m ok
P16 = Fo24+Fo55 0,00 kN.m ok
d. Kombinasi 1,2 D + 1 L + 1 E
Lantai 1
qu1 129,78 129,78 129,78
Lantai 2
qu1 206,10 206,10 206,10
Lantai 3
qu1 281,56 281,56 281,56
Lantai 4 (dak)
qu1 77,19 77,19 77,19
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani

Fo12 = 429,375 kN.m P13 = Fo19-Fo50 160,813 kN.m
Fo13 = -586,583 kN.m P14 = (-Fo20)+Fo21-Fo52 0,000 kN.m
Fo15 = -586,583 kN.m P16 = (-Fo24)+Fo55 -160,813 kN.m
Fo16 = 586,583 kN.m
Fo17 = -586,583 kN.m
Fo18 = 586,583 kN.m
Fo19 = -160,813 kN.m
Fo20 = 160,813 kN.m
Fo21 = -160,813 kN.m
Fo22 = 160,813 kN.m
Fo23 = -160,813 kN.m
Fo24 = 160,813 kN.m
Fo25 = 0 kN.m
Fo26 = 0 kN.m
Fo27 = 0 kN.m
Fo28 = 0 kN.m
Fo29 = 0 kN.m
Fo30 = 0 kN.m
Fo31 = 0 kN.m
Fo32 = 0 kN.m
Fo33 = 0 kN.m
Fo34 = 0 kN.m
Fo35 = 0 kN.m
Fo36 = 0 kN.m
Fo37 = 0 kN.m
Fo38 = 0 kN.m
Fo39 = 0 kN.m
Fo40 = 0 kN.m
Fo41 = 0 kN.m
Fo42 = 0 kN.m
Fo43 = 0 kN.m
Fo44 = 0 kN.m
Fo45 = 0 kN.m
Fo46 = 0 kN.m
Fo47 = 0 kN.m
Fo48 = 0 kN.m
Fo49 = 0 kN.m
Fo50 = 0 kN.m
Fo51 = 0 kN.m
Fo52 = 0 kN.m
Fo53 = 0 kN.m
Fo54 = 0 kN.m
Fo55 = 0 kN.m
Fo56 = 0 kN.m
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
1 Matriks F" = Fo + F Ue = {P}*{X} Ui = {F} * [{B}*{X}]
1 81,0798 1 1
1
2 32,6393 1 -189,30 1 3333807
1 11117167,6
3 -5,2671 2 303,01 2 -163728
3 -275,64 2 0
4 5,2671 3 26421,2
5 -32,639 4 275,64 3 0 4 26421,2
6 -81,08 5 -303,01 4 11117167,6 5 -163728
7 115,267 6 189,30 5 24777975,09 6 3333807
8 48,7559 7 -314,11 6 0 7 6651698
9 -5,9183 8 478,13 7 0 8 -274810
10 5,91826 9 -435,29 9 33358
8 24777975,09
11 -48,756 10 435,29 10 33358
11 -478,13
9 56737833,35
12 -115,27 11 -274810
12 314,11 10 0 12 6651698
13 189,83
14 74,974 13 -396,75 11 0 13 1,8E+07
15 -13,294 14 661,56 12 56737833,35 14 -949252
16 13,2941 15 -599,88 13 3386967,562 15 168318
17 -74,974 16 599,88 14 0 16 168318
18 -189,83 17 -661,56 17 -949252
15 0
18 396,75 18 1,8E+07
19 42,513 16 3386967,562
19 -118,30 19 895392
20 18,682
20 179,49 20 -30537
21 -1,7163
21 -162,53 21 2805,47
22 1,71632
22 162,53 22 2805,47
23 -18,682
23 -179,49 23 -30537
24 -42,513
24 118,30 24 895392
25 35,0322
25 35,03 25 0
26 70,0644 26 2880878
26 70,06
27 -5,3423 27 0
27 -5,34
28 -10,685 28 53597,4
28 -10,68
29 5,34234 29 0
29 5,34
30 10,6847 30 53597,4
30 10,68
31 -70,064 31 2880878
31 -70,06
32 -35,032 32 0
32 -35,03
33 119,231 33 119,23 33 4902483
34 133,365 34 133,37 34 7696106
35 -16,687 35 -16,69 35 83709,2
36 -17,348 36 -17,35 36 97780,8
37 16,6875 37 16,69 37 83709,2
38 17,348 38 17,35 38 97780,8
39 -133,37 39 -133,37 39 7696106
40 -119,23 40 -119,23 40 4902483
41 180,743 41 180,74 41 1E+07
42 213,987 42 213,99 42 2,1E+07
43 -25,49 43 -25,49 43 143671
44 -32,971 44 -32,97 44 417447
45 25,4897 45 143671
45 25,49
46 32,9709 46 417447
46 32,97
47 -213,99 47 2,1E+07
47 -213,99
48 -180,74 48 1E+07
48 -180,74
49 182,766 49 1,8E+07
49 182,76551
50 118,299 50 2491575
50 118,30
51 -28,709 51 363486
51 -28,70894
52 -16,966 52 27732
52 -16,96572
53 363486
53 28,7089 53 28,708937
54 27732
54 16,9657 54 16,965722
55 2491575
55 -118,3 55 -118,30
56 1,8E+07
56 -182,77 56 -182,7655
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
CHECK
ƩUe = ƩUi
192039887,2 = 192039887,21
OKE!

P1 = Fo1+Fo26+Fo33 0,00 kN.m ok
P2 = Fo2+Fo3+Fo28+F35 0,00 kN.m ok
P3 = Fo4+Fo5+Fo30+F37 0,00 kN.m ok
P4 = Fo6+Fo31+Fo40 0,00 kN.m ok
P5 = Fo7+Fo34+Fo41 0,00 kN.m ok
P6 = Fo8+Fo9+Fo36+F43 0,00 kN.m ok
P7 = Fo10+Fo11+Fo38+F45 0,00 kN.m ok
P8 = Fo12+Fo39+Fo48 0,00 kN.m ok
P9 = Fo13+Fo42+Fo49 0,00 kN.m ok
P10 = Fo14+Fo15+Fo44+Fo51 0,00 kN.m ok
P11 = Fo16+Fo17+Fo46+Fo53 0,00 kN.m ok
P12 = Fo18+Fo47+Fo56 0,00 kN.m ok
P13 = Fo19+Fo50 0,00 kN.m ok
P14 = Fo20+Fo21+Fo52 0,00 kN.m ok
P15 = Fo22+Fo23+Fo54 0,00 kN.m ok
P16 = Fo24+Fo55 0,00 kN.m ok
e. Kombinasi 0,9 D + 1 E
Lantai 1
qu1 111,15 111,15 111,15
Lantai 2
qu1 190,48 190,48 190,48
Lantai 3
qu1 235,86 235,86 235,86
Lantai 4 (dak)
qu1 66,41 66,41 66,41
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani

Fo11 = -396,833 kN.m
P12 = (-Fo18)+Fo47-Fo56 -491,375 kN.m
Fo12 = 396,833 kN.m
P13 = Fo19-Fo50 138,354 kN.m
Fo13 = -491,375 kN.m
P14 = (-Fo20)+Fo21-Fo52 0,000 kN.m
Fo14 = 491,375 kN.m
P15 = Fo23-Fo22-Fo54 0,000 kN.m
Fo15 = -491,375 kN.m
P16 = (-Fo24)+Fo55 -138,354 kN.m
Fo16 = 491,375 kN.m
Fo17 = -491,375 kN.m
Fo18 = 491,375 kN.m
Fo19 = -138,354 kN.m
Fo20 = 138,354 kN.m
Fo21 = -138,354 kN.m
Fo22 = 138,354 kN.m
Fo23 = -138,354 kN.m
Fo24 = 138,354 kN.m
Fo25 = 0 kN.m
Fo26 = 0 kN.m
Fo27 = 0 kN.m
Fo28 = 0 kN.m
Fo29 = 0 kN.m
Fo30 = 0 kN.m
Fo31 = 0 kN.m
Fo32 = 0 kN.m
Fo33 = 0 kN.m
Fo34 = 0 kN.m
Fo35 = 0 kN.m
Fo36 = 0 kN.m
Fo37 = 0 kN.m
Fo38 = 0 kN.m
Fo39 = 0 kN.m
Fo40 = 0 kN.m
Fo41 = 0 kN.m
Fo42 = 0 kN.m
Fo43 = 0 kN.m
Fo44 = 0 kN.m
Fo45 = 0 kN.m
Fo46 = 0 kN.m
Fo47 = 0 kN.m
Fo48 = 0 kN.m
Fo49 = 0 kN.m
Fo50 = 0 kN.m
Fo51 = 0 kN.m
Fo52 = 0 kN.m
Fo53 = 0 kN.m
Fo54 = 0 kN.m
Fo55 = 0 kN.m
Fo56 = 0 kN.m
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
Ui = {F} * [{B}*{X}]
Matriks F" = Fo + F Ue = {P}*{X} 1
1 1 1 1 2314150
1 67,6381 1 -163,93 2 -110294
1 7922759,101
2 27,5029 2 259,07 3 16886,3
3 -235,78 2 0
3 -4,2108 4 16886,3
4 4,21077 4 235,78 3 0 5 -110294
5 -27,503 5 -259,07 4 7922759,101 6 2314150
6 -67,638 6 163,93 5 22043913,34 7 6140063
7 110,533 7 -286,30
6 0 8 -268653
8 46,0851 8 442,92 9 35682,3
7 0
9 -6,121 9 -402,95 10 35682,3
10 6,12098 10 402,95 8 22043913,34
11 -268653
11 -46,085 11 -442,92 9 39123884,9
12 6140063
12 -110,53 12 286,30 10 0 13 1,2E+07
13 156,498 13 -334,88 11 0 14 -634124
14 62,1893 14 553,56
12 39123884,9 15 109171
15 -10,707 15 -502,08
13 2630601,381 16 109171
16 10,7065 16 502,08
14 0 17 -634124
17 -62,189 17 -553,56
18 1,2E+07
18 -156,5 18 334,88 15 0
19 724754
19 38,1178 19 -100,24 16 2630601,381 20 -28182
20 16,343 20 154,70
21 3122,17
21 -1,8106 21 -140,16
22 3122,17
22 1,8106 22 140,16
23 -28182
23 -16,343 23 -154,70
24 724754
24 -38,118 24 100,24
25 0
25 29,1501 25 29,15
26 1994667
26 58,3002 26 58,30
27 0
27 -4,2709 27 -4,27
28 34255
28 -8,5418 28 -8,54
29 0
29 4,27092 29 4,27
30 34255
30 8,54184 30 8,54
31 -58,30
31 1994667
31 -58,3
32 -29,15 32 0
32 -29,15
33 105,63 33 3613942
33 105,628
34 123,81 34 6877397
34 123,807
35 -14,75 35 59152,3
35 -14,75
36 -16,69 36 97281,5
36 -16,688
37 14,75 37 59152,3
37 14,7503
38 16,69 38 97281,5
38 16,6878
39 -123,81 39 -123,81 39 6877397
40 -105,63 40 -105,63 40 3613942
41 162,494 41 162,49 41 9026454
42 183,003 42 183,00 42 1,5E+07
43 -23,276 43 -23,28 43 135689
44 -27,927 44 -27,93 44 284766
45 23,2763 45 23,28 45 135689
46 27,9274 46 27,93 46 284766
47 -183 47 -183,00 47 1,5E+07
48 -162,49 48 -162,49 48 9026454
49 151,874 49 151,87412 49 1,2E+07
50 100,236 50 100,24 50 1905847
51 -23,555 51 -23,5554 51 240187
52 -14,532 52 -14,5324 52 25059,4
53 23,5554 53 23,555399 53 240187
54 14,5324 54 14,532401 54 25059,4
55 -100,24 55 -100,24 55 1905847
56 -151,87 56 -151,8741 56 1,2E+07
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
CHECK
ƩUe = ƩUi
143442317,4 = 143442317,44
OKE!

P1 = Fo1+Fo26+Fo33 0,00 kN.m ok
P2 = Fo2+Fo3+Fo28+F35 0,00 kN.m ok
P3 = Fo4+Fo5+Fo30+F37 0,00 kN.m ok
P4 = Fo6+Fo31+Fo40 0,00 kN.m ok
P5 = Fo7+Fo34+Fo41 0,00 kN.m ok
P6 = Fo8+Fo9+Fo36+F43 0,00 kN.m ok
P7 = Fo10+Fo11+Fo38+F45 0,00 kN.m ok
P8 = Fo12+Fo39+Fo48 0,00 kN.m ok
P9 = Fo13+Fo42+Fo49 0,00 kN.m ok
P10 = Fo14+Fo15+Fo44+Fo51 0,00 kN.m ok
P11 = Fo16+Fo17+Fo46+Fo53 0,00 kN.m ok
P12 = Fo18+Fo47+Fo56 0,00 kN.m ok
P13 = Fo19+Fo50 0,00 kN.m ok
P14 = Fo20+Fo21+Fo52 0,00 kN.m ok
P15 = Fo22+Fo23+Fo54 0,00 kN.m ok
P16 = Fo24+Fo55 0,00 kN.m ok
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
KOMBINASI 1 KOMBINASI 2 KOMBINASI 3 KOMBINASI 4 KOMBINASI 5

1 -59,40 -72,59 -64,46 -189,30 -163,93
2 98,97 120,92 107,39 303,01 259,07
3 -89,69 -109,59 -97,32 -275,64 -235,78
4 89,69 109,59 97,32 275,64 235,78
5 -98,97 -120,92 -107,39 -303,01 -259,07
6 59,40 72,59 64,46 189,30 163,93
7 -63,77 -77,90 -69,19 -314,11 -286,30
8 97,72 119,41 106,04 478,13 442,92
9 -89,06 -108,83 -96,64 -435,29 -402,95
10 89,06 108,83 96,64 435,29 402,95
11 -97,72 -119,41 -106,04 -478,13 -442,92
12 63,77 77,90 69,19 314,11 286,30
13 -63,26 -77,42 -68,72 -396,75 -334,88
14 98,06 119,79 106,39 661,56 553,56
15 -89,01 -108,73 -96,57 -599,88 -502,08
16 89,01 108,73 96,57 599,88 502,08
17 -98,06 -119,79 -106,39 -661,56 -553,56
18 63,26 77,42 68,72 396,75 334,88
19 -32,86 -40,83 -36,08 -118,30 -100,24
20 66,81 83,43 73,62 179,49 154,70
21 -60,47 -75,50 -66,63 -162,53 -140,16
22 60,47 75,50 66,63 162,53 140,16
23 -66,81 -83,43 -73,62 -179,49 -154,70
24 32,86 40,83 36,08 118,30 100,24
25 12,29 15,01 13,33 35,03 29,15
26 24,57 30,02 26,66 70,06 58,30
27 -1,98 -2,42 -2,15 -5,34 -4,27
28 -3,97 -4,84 -4,30 -10,68 -8,54
29 1,98 2,42 2,15 5,34 4,27
30 3,97 4,84 4,30 10,68 8,54
31 -24,57 -30,02 -26,66 -70,06 -58,30
32 -12,29 -15,01 -13,33 -35,03 -29,15
33 34,83 42,57 37,80 119,23 105,63
34 32,81 40,10 35,61 133,37 123,81
35 -5,31 -6,49 -5,77 -16,69 -14,75
36 -4,68 -5,72 -5,08 -17,35 -16,69
37 5,31 6,49 5,77 16,69 14,75
38 4,68 5,72 5,08 17,35 16,69
39 -32,81 -40,10 -35,61 -133,37 -123,81
40 -34,83 -42,57 -37,80 -119,23 -105,63
41 30,97 37,80 33,58 180,74 162,49
42 31,16 37,95 33,73 213,99 183,00
43 -3,99 -4,86 -4,32 -25,49 -23,28
44 -3,94 -4,76 -4,24 -32,97 -27,93
45 3,99 4,86 4,32 25,49 23,28
46 3,94 4,76 4,24 32,97 27,93
47 -31,16 -37,95 -33,73 -213,99 -183,00
48 -30,97 -37,80 -33,58 -180,74 -162,49
49 32,10 39,47 34,99 182,77 151,87
50 32,86 40,83 36,08 118,30 100,24
51 -5,11 -6,29 -5,58 -28,71 -23,56
52 -6,34 -7,92 -6,99 -16,97 -14,53
53 5,11 6,29 5,58 28,71 23,56
54 6,34 7,92 6,99 16,97 14,53
55 -32,86 -40,83 -36,08 -118,30 -100,24
56 -32,10 -39,47 -34,99 -182,77 -151,87
M1 5,04 6,16 5,47 11,46 8,78
M2 41,91 51,22 45,48 131,03 112,72
M3 5,04 6,16 5,47 16,19 13,70
M4 3,48 4,26 3,78 -124,01 -129,26
M5 42,54 51,98 46,16 119,66 99,67
M6 3,48 4,26 3,78 5,56 5,42
M7 3,57 4,31 3,84 -271,61 -224,02
M8 42,59 52,07 46,24 -193,20 -153,58
M9 3,57 4,31 3,84 -266,69 -218,90
M10 5,83 7,34 6,46 5,94 5,83
M11 26,50 33,05 29,18 78,55 67,22
M12 5,83 7,34 6,46 4,76 4,60
EAM
Endang Sulistyani
Nada Salsabila
Yety Nornawawiyani
(HSPB 631)
BAB V
DESAIN PENULANGAN STRUKTUR
5.1 Desain Penulangan Lentur Balok

Pada penulangan lentur balok digunakan nilai momen desain terbesar dari
seluruh kombinasi pembebanan pada masing-masing balok, yaitu nilai momen
tumpuan dan momen lapangan terbesar.
Data Perencanaan
Kuat tekan beton 𝑓𝑐′ = 25 MPa
Tegangan leleh baja 𝑓𝑦 = 400 MPa
β1 = 0,85 (fc’< 30)
Faktor reduksi kekuatan  = 0,85
Selimut beton (ds) = 38 mm
Tulangan sengkang (Øs) = 10 mm
Tulangan utama (D) = 16 mm
Lebar balok (b) = 30 cm
Tinggi balok (h) = 40 cm
Tebal plat (hf) = 12,5 cm
Panjang bentang (L) = 500 cm
Muanstruk
Tump = 47 kNm
Muanstruk
Lap = 80 kNm
Vu = 83 kNm
Tinggi efektif (d)

d = h - ds - Øs - 1/2 D = 400 – 38 – 10 – 0,5 (16) = 344 mm
(HSPB 631)
Perhitungan Tulangan:
1. Rasio tulangan pada kondisi balance

fc ' 600
b  0,85  1 ( )
fy 600  fy
25 600
ρb = 0,85 x 0,85 x 400 x(600+400)) = 0,0271
2. Faktor tahanan momen maksimum

0,5 x 0,75 x 𝜌𝑏 x 𝑓𝑦
Rmax = 0,75 x ρb x fy x (1- )
0,85 x 𝑓𝑐′
0,5 x 0,75 x 0,0271 x 400

Rmax = 0,75 x 0,0271 x 400 x (1- ) = 6,57 MPa
0,85 𝑥 25
3. Faktor reduksi kekuatan lentur

 = 0,80
4. Jarak tulangan terhadap sisi luar beton
ds = ts + Ø + D/2
= 20 + 10 + 16/2
= 38 mm
5. Jumlah tulangan dalam satu baris
ns = (b – 2.ds)/(25 + D)
= (300 – 2.38)/(25 + 16)
= 5,46
ns = 6
6. Jarak horizontal pusat ke pusat antara tulangan
x = (b – ns)(D – 2.ds)/(ns – 1)
= (300 – 6)(16 – 2.38)/(6 – 1)
= 25,60 mm
7. Jarak vertical pusat ke pusat antara tulangan
y = D + 25
= 16 + 25
= 41 mm
(HSPB 631)
a. Tulangan daerah lapangan

1. Momen Rencana
Mn = Mu / 
= 47 / 0,80
= 58,750 kNm
2. Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton
d’ = 40 mm
3. Tinggi efektif balok
d = h – d’
= 400 – 40
= 360 mm
4. Faktor tahanan momen
Rn = (Mn x 106) / (b x d2)
= (58,750 x 106) / (300 x 3602)
= 1,511
Rn < Rmax → OK
5. Rasio tulangan yang diperlukan
ρ = (0,85 x fc’ / fy) (1 - √(1 – 2 Rn / (0,85 x fc’))
= (0,85 x 25 / 400) (1 - √(1 – 2. 1,5111/ (0,85 x 25))
= 0,00392
6. Rasio tulangan minimum
ρ min = √fc’ / (4 x fy)
= √25 / (4 x 400)
= 0,00313
ρ min = 1,4 / fy
= 1,4 / 400
= 0,00350
7. Rasio tulangan yang digunakan
ρ = 0,00392
8. Luas tulangan yang diperlukan
As = ρ x b x d
= 0,00392 x 300 x 360
(HSPB 631)
= 424 mm2
9. Jumlah tulangan yang diperlukan
n = As / (𝜋/4 x D2)
= 424 / (𝜋/4 x 162)
= 2,107
Maka digunakan tulangan 4D – 16
10. Luas tulangan terpakai
As = n x ( 𝜋/4 x D2)
= 4 x (𝜋/4 x 162)
= 804 mm2
11. Jumlah baris tulangan
nb = n / ns
=4/6
= 0,67
nb < 3 → OK
Juml.
Baris Jumlah Jarak Jarak
Ke ni yi ni * yi
1 4 38.00 152.00
2 0 0.00 0.00
3 0 0.00 0.00
n= 4 ni * yi ] = 152
12. Letak titik berat tulangan

d’ = ∑ (ni x yi) / n
= ∑ (152) / 4
= 38 mm
38 < 40 → perkiraan d’ OK
d = h - d’
= 400 – 38
= 362 mm
(HSPB 631)
a = As x fy / (0,85 x fc’ x b)
= 804 x 400 / (0,85 x 25 x 300)
= 50,463 mm
14. Momen nominal
Mn = As x fy x (d – a/2) x 10-6
= 804 x 400 x (362 – 50,463 /2) x 10-6
= 108,338 kNm
15. Tahanan momen balok
 Mn = 0,80 x 108,338
= 86,671 kNm
Syarat :  Mn ≥ Mu
86,671 ≥ 47 → OK
b. Tulangan daerah tumpuan

1. Momen rencana
Mn = Mu / 
= 80 / 0,80
= 100 kNm
2. Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton
d’ = 40 mm
d = h – d’
= 400 – 40
= 360 mm
4. Faktor tahanan momen
Rn = (Mn x 106) / (b x d2)
= (100 x 106) / (300 x 3602)
= 2.5720
Rn < Rmax → OK
5. Rasio tulangan yang diperlukan
ρ = (0,85 x fc’ / fy) (1 - √(1 – 2 Rn / (0,85 x fc’))
(HSPB 631)
= (0,85 x 25 / 400) (1 - √(1 – 2. 2.5720/ (0,85 x 25))

= 0.00687
6. Rasio tulangan minimum
ρ min = √fc’ / (4 x fy)
= √25 / (4 x 400)
= 0.00313
ρ min = 1,4 / fy
= 1,4 / 400
= 0,00350
7. Rasio tulangan yang digunakan
ρ = 0.00687
8. Luas tulangan yang diperlukan
As = ρ x b x d
= 0.00687x 300 x 360
= 742 mm2
9. Jumlah tulangan yang diperlukan
n = As / (𝜋/4 x D2)
= 742 / (𝜋/4 x 162)
= 3.693
Maka digunakan tulangan 5D – 16
10. Luas tulangan terpakai
As = n x ( 𝜋/4 x D2)
= 5 x (𝜋/4 x 162)
= 1005 mm2
11. Jumlah baris tulangan
nb = n / ns
=5 /6
= 0,83
nb < 3 → OK
(HSPB 631)
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak

ke ni yi ni * yi
1 5 38.00 190
2 0 0.00 0.00
3 0 0.00 0.00
n= 5 ni * yi ] = 190
12. Letak titik berat tulangan

d’ = ∑ (ni x yi) / n
= ∑ (190) / 5
= 38 mm
38 < 40 → perkiraan d’ OK
d = h - d’
= 400 – 38
= 362 mm
a = As x fy / (0,85 x fc’ x b)
= 1005 x 400 / (0,85 x 25 x 300)
= 63,078 mm
14. Momen nominal
Mn = As x fy x (d – a/2) x 10-6
= 1005 x 400 x (362 – 63,078 /2) x 10-6
= 132.886 kNm
15. Tahanan momen balok
 Mn = 0,80 x 132.886
= 106.309 kNm
Syarat :  Mn ≥ Mu
106.309 ≥ 80 → OK
(HSPB 631)
5.2 Desain Penulangan Geser Balok

1. Gaya geser ultimit rencana
Vu = 83 kN
2. Faktor reduksi kekuatan geser
 = 0,60
3. Tegangan leleh tulangan geser
Fy = 240 MPa
4. Kuat geser beton
Vc = √fc’ / 6 x b x d x 103
= √25 / 6 x 300 x 360 x 103
= 90 kN
5. Tahanan geser beton
 Vc = 0,60 x 90
= 54 kN
6. Tahanan geser sengkang
 Vs = Vu -  Vc
= 83 – 54
= 29 kN
7. Kuat geser sengkang
Vs =  Vs / 
= 29 / 0,60
= 48.333 kN
Digunakan sengkang berpenampang 2 P 10
8. Luas tulangan geser sengkang
Av = ns x 𝜋/4 x P2
= 2 x 𝜋/4 x 102
= 157,08 mm2
9. Jarak sengkang yang diperlukan
s = Av x fy x d / (Vs x 103)
= 157,08 x 240 x 360/(48.333 x 103)
= 280,79 mm
(HSPB 631)
10. Jarak sengkang maksimum

s max = d/2
= 362/2
= 181 mm
s max = 250 mm
Maka jarak sengkang yang harus digunakan adalah s = 181 mm
Diambil jarak sengkang s = 180 mm
Digunakan sengkang 2 P 10 - 180
5.3 Desain Penulangan Kolom

Pada penulangan lentur balok digunakan nilai momen desain terbesar dari
seluruh kombinasi pembebanan pada masing-masing balok, yaitu nilai momen
terbesar pada kolom.
Data Perencanaan
Kuat tekan beton 𝑓𝑐′ = 25 MPa
Tegangan leleh baja 𝑓𝑦 = 400 MPa
β1 = 0,85 (fc’< 30)
Tulangan sengkang (Øs) = 10 mm
Tulangan utama (D) = 16 mm
Lebar kolom (b) = 40 cm
Tinggi kolom (h) = 40 cm
Tebal plat (hf) = 12,5 cm
Panjang kolom (L) = 500 cm
Perhitungan menggunakan Metode Diagram Interaksi Kolom 2 Sisi yang perhitungannya dibantu menggunakan aplikasi
Excel. Untuk membentuk diagram, diperlukan data titik-titik seperti tabel 3.1 dan tabel 3.2 berikut.
As =
No b h ds f'c fy n Øtul Øtulv D ybar As' β1 c a fs' fs' pakai ØMn ØPn
titik mm mm mm Mpa Mpa Øtul mm Mm Mm mm2 mm mm Mpa Mpa kNm kN
1 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 514 436.9 532.2957 400 0 2971
2 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 462.5333 393.1533 524.7622 400 64 2673
3 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 411.0667 349.4067 515.3422 400 115 2376
4 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 359.6 305.66 503.2258 400 153 2078
5 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 308.1333 261.9133 487.0619 400 178 1781
6 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 256.6667 218.1667 464.4156 400 190 1484
7 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 205.2 174.42 430.4094 400 189 1186
8 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 187.5333 159.4033 414.433 400 185 1084
9 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 169.8667 144.3867 395.1334 395.1334 180 979
10 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 152.2 129.37 371.3535 371.3535 172 866
11 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 134.5333 114.3533 341.328 341.328 162 749
12 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 116.8667 99.33667 302.2248 302.2248 150 628
13 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 99.2 84.32 249.1935 249.1935 135 501
14 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 81.53333 69.30333 173.1807 173.1807 117 362
15 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 63.86667 54.28667 55.11482 55.11482 95 203
16 400 400 40 25 400 3 16 10 342 200 602.88 0.85 46.2 39.27 -153.247 -153.247 65 0
d’= 58 mm
(HSPB 631)
Gaya dalam kolom dari hasil SAP2000
 Object 175 Mu = 44 kNm
Pu = 282 kN
Pu = 475 kN
Pu = 380 kN
Setelah didapat nilai titik-titik dan nilai Mu;Pu pada setiap lantai, nilai-nilai tersebut
kemudian diplot ke dalam grafik 3.1.
3500
3000
2500
Daerah Tekan
2000
1500
1000
500
Daerah Tarik
0
-50 0 50 100 150 200
Grafik 3.1 Diagram Interaksi Kolom
Analisa grafik diagram interaksi kolom:

a. Dari grafik 3.1 dapat dilihat bahwa satu titik berada di daerah tekan, dan 3 titik lain berada
di daerah tarik.
b. Dari grafik 3.1 dapat dilihat bahwa semua nilai berada dalam kurva momen, artinya Kolom
40/40 dengan Tulangan-D16 dipasang 4 buah di setiap sisi adalah aman atau dapat
digunakan.
Untuk perhitungan tulangan geser kolom adalah sebagai berikut:

1. Gaya ultimit rencana (dari perhitungan SAP200),
(HSPB 631)
Vu = 83 kN
2. Faktor reduksi kekuatan geser,
ϕ = 0,60
3. Tegangan leleh tulangan geser,
fy = 240 Mpa
4. Kuat geser beton,
Vc = (√fc’)/6 x b x d x 103
= √25 / 6 x 300 x 360 x 103
= 90 kN
5. Tahanan geser beton,
ϕ Vc = 0,60 x 90
= 54 kN
6. Vu > Vc:
Perlu tulangan geser

7. Tahanan geser sengkang
ϕ Vs = Vu - ϕ Vc
= 83 – 54
= 29 kN
8. Kuat geser sengkang,
Vs =  Vs / 
= 29 / 0,60
= 48.333 kN
9. Digunakan sengkang berpenampang :
2 P 10
10. Luas tulangan geser sengkang
Av = ns x 𝜋/4 x P2
= 2 x 𝜋/4 x 102
= 157,08 mm2
11. Jarak sengkang yang diperlukan
s = Av x fy x d / (Vs x 103)
(HSPB 631)
= 157,08 x 240 x 360/(48.333 x 103)
= 280,79 mm
12. Jarak sengkang maksimum,
smax =d/2
= 362/2 mm
smax = 181 mm
Maka jarak sengkang yang harus digunakan, s = 181 mm
Diambil jarak sengkang 180 mm
Digunakan sengkang 2 P 10 - 180
5.4 Perhitungan Penulangan Pelat Lantai
Data :
Fc’ = 25 Mpa
Fy = 400 MPa
Momen Plat Akibat Beban Terfaktor

Dari hasil pembebanan dan analisa struktur pada SAP2000, didapat data sebagai
berikut:
1. Momen lapangan arah x,
Mulx = 5.692 kNm/m
2. Momen lapangan arah y,
Muly = 5.692 kNm/m
3. Momen tumpuan arah x,
Mutx = 7.654 kNm/m
4. Momen tumpuan arah y,
Muty = 7.681 kNm/m
5. Momen rencana (maksimum) plat,
Mu = 7.681 kNm/m
(HSPB 631)
Penulangan Plat
Diameter tulangan yang digunakan, Ø = 10 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 20 mm
Untuk: fc' 25 MPa ≤ 30 MPa,

Faktor bentuk distribusi tegangan beton, β1 = 0,85
1. Rasio tulangan pada kondisi balance,
ρb = β1 x 0.85 x fc'/ fy x 600 / ( 600 + fy )
= 0,0538
2. Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 x ρb x fy x [ 1 – ½ x 0.75 x ρb x fy / ( 0.85 x fc') ]
= 7.4732
3. Faktor reduksi kekuatan lentur,
f = 0,80
4. Jarak tulangan terhadap sisi luar beton,

ds = ts + Ø / 2
ds = 25 mm
5. Tebal efektif plat lantai,
d = h - ds = 125-25 = 100 mm
6. Ditinjau plat lantai selebar 1 m,
b = 1000 mm
7. Momen nominal rencana,
Mn = Mu / f = 9.601 kNm
8. Faktor tahanan momen,
Rn = Mn x 10-6 / ( b * d2 )
Rn = 0.96013 Rn < Rmax → OK
9. Rasio tulangan yang diperlukan:

ρ = 0,85 x fc’ / fy x [ 1 - √1 – 2 x Rn / ( 0.85 x fc’ ) ]
ρ = 0.0041
(HSPB 631)
10. Rasio tulangan minimum,
ρmin = 0,0058
11. Rasio tulangan yang digunakan,
ρ = 0,0058
12. Luas tulangan yang diperlukan,
As = ρ x b x d
As = 583 mm2
13. Jarak tulangan yang diperlukan,
s = π / 4 * Ø2 * b / As
s = 135 mm
14. Jarak tulangan maksimum,
smax = 2 * h = 250 mm
15. Jarak tulangan maksimum,
smax = 200 mm
16. Jarak sengkang yang harus digunakan,

s = 135 mm
17. Diambil jarak sengkang :
s = 130 mm
18. Digunakan tulangan,
Ø10 - 130
19. Luas tulangan terpakai,
As = π / 4 * Ø2 * b / s
As = 604 mm2
BAB VI
DESAIN FONDASI
6.1 Data Pondasi

Pondasi adalah struktur bangunan yang berada di samping atau bawah
bangunan yang dapat menahan secara kuat bangunan tersebut dan dapat ditahan
oleh tanah yang ada di sampingnya atau di bawahnya.
6.1.1 Data Tanah

Jenis Tanah : Tanah Keras
Data sondir dengan kedalaman -9,0 m. Data Sondir dapat dilihat sebagai
berikut:
Gambar 6.1 Grafik Sondir
Beban Pu yang dipakai nilai terbesar dari kombinasi pada perletakan.

Beban Pu terbesar berada pada kombinasi 1,2D+1,6L yaitu sebesar 1031,18 kN
(103,11 Ton)
6.2 Perhitungan Desain Pondasi
6.2.1 Perhitungan Daya Dukung Tiang Tunggal
Dari hasil pembacaan data Sondir, direncanakan tiang:
Kedalaman, (z) = 8,6 m
Dimensi (d) = 20 cm x 20 cm
Atiang = 400 cm2
Keliling (Ptiang) = 2(20+20)= 80 𝑐𝑚
a. Terhadap kekuatan bahan tiang

*(lihat katalog dari Katalog Produk Industri Beton Pracetak dan Prategang
2014, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)
b. Terhadap kekuatan tanah
Akibat tahanan ujung (Qp) dan Jumlah hambatan pelekat (JHP)
- Pada kedalaman 9 m nilai konus:
(qc1) = 200 kg/cm2
- Pada kedalaman 4D ke bawah (4.0,2 = 0,8 m) dari ujung pondasi:
(qc2) = 200 kg/cm2
- Pada kedalaman 4D ke atas (4.0,2 = 0,8 m) dari ujung pondasi:
(qc3) = 80 kg/cm2
- Pada kedalaman 8D ke atas (8.0,2 = 1,6 m) dari ujung pondasi:
(qc4) = 34 kg/cm2
𝑞𝑐1 + 𝑞𝑐2 𝑞𝑐1 + 𝑞𝑐3 + 𝑞𝑐4
𝑄𝑝 = +
2 3
200 + 200 200 + 80 + 34
= +
2 3
𝑄𝑝 = 304,6 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
c. Menghitung Qizin tiang tunggal

𝐴𝑝 𝑥 𝑄𝑝 𝐽𝐻𝑃 𝑥 𝑃
𝑄𝑖𝑧𝑖𝑛 = +
𝑆𝐹 𝑆𝐹
Dimana :
Qizin = Daya dukung ultimit tiang tunggal (ton)
Ap = Luas penampang (cm2)
Qp = Tahanan ujung konus (kg/cm2)
JHP = Jumlah hambatan pelekat (kg/cm)
P = Keliling tiang pancang (cm)
SF1 =3
SF2 =5
Sehingga:
𝐴𝑝 𝑥 𝑄𝑝 𝐽𝐻𝑃 𝑥 𝑃
𝑄𝑖𝑧𝑖𝑛 = +
𝑆𝐹 𝑆𝐹
400 𝑥 304,7 191,38 𝑥 80
= +
3 5
= 43,68 𝑡𝑜𝑛
6.2.2 Perhitungan Efisiensi Kelompok Tiang Pancang

(𝑛−1).𝑚+(𝑚−1).𝑛
𝐸𝑔 = 1 − ∅
90.𝑚.𝑛
Jumlah baris tiang (m) =2

Jumlah tiang dalam satu baris (n) =2
Jarak antar as tiang (s) (7,5D) = 150 cm
Diameter tiang = 20 cm
Arc tg d/s, dalam derajat (𝛳) = 7,6
20 (2−1).2+(2−1).2
𝐸𝑔 = 1 − 𝐴𝑅𝐶 (150) . ( = 0,916
90 .2 .2
𝑄 103,1
Rencana jumlah tiang (n) = 𝑄 = 42,81 𝑥 0,916 = 2,58 ≅ 𝟒 buah
𝑖𝑧𝑖𝑛 𝑥𝐸𝑔
Jumlah tiang arah x (m) =2

Jumlah tiang arah y (n) =2
Jarak antar as tiang (d) = 150 cm (7,5D)
Qu pile group = Eg . m . n . Qizin

= 0,916 x 2 x 2 x 43,68 = 159,98 ton
Qu pile group = 159,98 ton > Beban kerja (P) = 103,11 ton …Oke!!
6.2.3 Perhitungan Pmax (Beban yang diterima oleh 1 Tiang)
Karena dalam perencanaan kelompok tiang pancang tersebut menerima
momen 2 arah, maka digunakan rumus:
𝑄 𝑀𝑦.𝑋 𝑀𝑥.𝑌
𝑃𝑚𝑎𝑥 = 𝑚.𝑛 ± ±
∑𝑋 2 ∑𝑌 2
Mx = 9,5 ton.m
My = 9,5 ton.m
∑x2 = n.s2 + m.s2 = 2 . (1,52) + 2 . (1,52) = 9 m2
∑y2 = n.s2 + m.s2 = 2 . (1,52) + 2 . (1,52) = 9 m2
103,1 9,5 . 1,5 9,5 . 1,5
𝑃𝑚𝑎𝑥 = + +
2𝑥2 9 9
= 29 ton
Qizin = 43,68 ton > 𝑃𝑚𝑎𝑥 = 29 ton ……Oke!!
6.2.4 Perhitungan Nilai Momen pada Pondasi

Mu = P1 tiang.e
𝑃 1031,18
P1 tiang = 𝑛 = 4
= 257,79 kN
7,5𝐷 1
e = − 2 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚
2
1,5 1
= − 2 0,4
2
= 0,55
Mu = 141,79 N.mm
6.3 Penulangan Pile Cap

Data perancangan :
Tebal pelat : 400 mm
𝑓𝑐′ : 25 MPa
𝑓𝑦 : 400 Mpa
Asumsi :
Diameter Tulangan ɸ = 16 mm
B = 3000 mm
d = 400 – 50 – 16 = 334 mm
6.3.1 Cek Geser Satu Arah
Pu = 1031,18 kN
1031,18
Vu = = 257,79 𝑘𝑁
4
Bo = Jarak dari kolom ketepi – d

= 1500 – 334
= 1166 mm
∅𝑉𝑛 = ∅(0,17. 𝜆. √𝐹𝑐′ . 𝑏𝑂. 𝑑)
= 0,75 (0,17.1. √25 .1166.334)
= 248,3kN > Vu = 257,79 (OK!)
6.3.2 Cek Geser Dua Arah disekitar Kolom

Bo = 4 (c+d)
= 4 (400 +334)
= 2936 mm
Nilai kuat geser pons dua arah ditentukan dari nilai terkecil antara :
2 ′
Vc1 = 0,17 (1+𝛽𝑐). 𝜆. √𝐹𝑐 . 𝑏𝑜. 𝑑
2
= 0,17 (1+1).1. √25 .2936.334
= 2500,59 kN
𝛼𝑠.𝑑 ′
Vc2 = 0,083 ( + 2). 𝜆. √𝐹𝑐 . 𝑏𝑜. 𝑑
𝑏𝑜
40 . 334
= 0,083 ( 2936
+ 2).1. √25. 2936 .334
= 2665,75 kN
′
Vc3 = 0,033 .𝜆. √𝐹𝑐 . 𝑏𝑜. 𝑑
= 0,033 .1. √25 . 2936 . 334
= 1618,03 kN
Maka,
Vc = 0,75 x 1618,03
= 1213,52 kN > P(kerja) = 1031,18 kN (OK!)
6.3.3 Cek Geser Dua Arah disekitar Tiang Pancang
Bo = 2 (400 +c/2+d/2)
= 2 (400+400/2+334/2)
= 1534 mm
Nilai kuat geser pons dua arah ditentukan dari nilai terkecil antara :
2 ′
Vc1 = 0,17 (1+𝛽𝑐). 𝜆. √𝐹𝑐 . 𝑏𝑜. 𝑑
2
= 0,17 (1+1).1. √25 . 1532 . 334
= 1306,51 kN
𝛼𝑠.𝑑 ′
Vc2 = 0,083 ( + 2). 𝜆. √𝐹𝑐 . 𝑏𝑜. 𝑑
𝑏𝑜
40.334
= 0,083 ( 1534 + 2).1. √25. 1532 . 334
= 2277,09 kN
′
Vc3 = 0,033 .𝜆. √𝐹𝑐 . 𝑏𝑜. 𝑑
= 0,033 .1. √25 .1532.334
= 845,39 kN
Maka,
Vc = 0,75 x 845,39
= 634,04 kN > Vu = 295,44 (OK!)
6.3.4 Desain Tulangan

Rasio tulangan minimum :
1,4 1,4
ρmin = = = 0,0035
𝐹𝑦 400
√𝑓𝑐 √25
ρmin = = = 0,003125
4.𝐹𝑦 4.400
ρmin = 0,003125 < 0,0035

Maka ρmin = 0,003125
Rasio tulangan maksimum :
β1 = 0,75
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 . 𝜌𝑏
0,85 .𝑓𝑐′ 600
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 [𝛽1 . (600+𝑓𝑦)]
𝑓𝑦
0,85 . 25 600
= 0,75 [0,75. .( )] = 0,018
400 600 + 400
Momen nominal :
∅ = 0.9, karena lentur
Mu = 141,79 kN
Rasio tulangan perlu :

𝑀𝑢 141,79 x 106
𝑅𝑛 = = = 1,4122
∅. 𝑏. 𝑑 2 0,9.1000𝑥334^2
0,85. 𝑓𝑐′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = . (1 − √1 − )
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐′
0,85𝑥25 2 𝑥 1,4122
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = . (1 − √1 − ) = 0,0037
400 0,85 𝑥 25
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 ≤ 𝜌𝑚𝑖𝑛 maka harus 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 dikoreksi

4
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 3 × 0,0037 = 0,0049 > 𝜌𝑚𝑖𝑛 = 0,0031
Di pakai 𝜌𝑚𝑖𝑛=0,0031
Luas tulangan perlu :

Asperlu = 𝜌min. b .d
= 0,0031.1000 . 334
= 1143,75 mm2
1 1
. 𝜋. ∅2 . 𝑏 . 𝜋. 162 . 1000
Jarak tulangan, S = 4 = 4 = 192,56 mm
𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 1143,75
Maka dipakai tulangan 𝐷16 − 200
Cek jarak maksimum antar tulangan :
S = 200 mm < 3h = 3. 300 = 900 mm

S = 200 mm < 300 mm
S = 200 mm > 16 mm ……OK !
Tulangan Sengkang Pada Pondasi

Luas tulangan perlu :
Asperlu = 20% . 𝐴𝑠 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑥
= 20% . 1143,75
= 228,75 mm2
1 1
. 𝜋. ∅2 . 𝑏 . 𝜋. 102 . 1000
jarak tulangan, S = 4 = 4 = 343,34 mm
𝐴𝑠𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 228,75
maka dipakai tulangan ∅10 − 300
Cek jarak maksimum antar tulangan :
S = 300 mm < 5h = 5. 400 = 2000 mm

S = 300 mm < 400 mm
S = 3000 mm > 10 mm ……OK !
Tabel 6.1 Rekapitulasi Penulangan

Mu tp b D ρmin ρmaks Rn ρperlu
(Nmm) (mm) (mm) (mm)
141,79 400 1000 334 0,0031 0,018 1,4122 0,0037
Asperlu S Dipakai Cek Cek syarat daktilitas Ast

SF > 1 n
mm2 mm Øut S (mm) S < 3tp S < 500 ρt Keruntuhan mm2
1043,75 192,54 Ø16- 200 OKE OKE 0,0031 Tarik 200,96 1,005 Aman 5,194 6
40/40
Gambar 6.3 Konfigurasi Tiang Pancang Tampak Samping

LAMPIRAN
4.0m
PROGAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
4.0m Di Gambar Oleh :
Endang Sulistyani (1810811120055)

Nada Salsabila (1810811120050)
Yety Nornawawiyani (1810811120031)
4.0m Dosen Pembimbing :
Gawit Hidayat, S.T., M.T.

NIP. 197210281997021001
Arya Rizky Darmawan, S.T., M.T.

NIP. 199308102019031011
5.0m
JUDUL GAMBAR :
Tampak Depan
SKALA :
5.0m 5.0m 5.0m
1 : 100
Tampak Depan Nomor Gambar : Jumlah Gambar :
SKALA 1 : 100
1 14
4.0m

FAKULTAS TEKNIK
4.0m
Di Gambar Oleh :


NIP. 197210281997021001

5.0m NIP. 199308102019031011
JUDUL GAMBAR :
Tampak Belakang
5.0m 5.0m 5.0m SKALA :

1 : 100
Tampak Belakang Nomor Gambar : Jumlah Gambar :
SKALA 1 : 100
2 14
4.0m

FAKULTAS TEKNIK
4.0m
Di Gambar Oleh :


NIP. 197210281997021001

NIP. 199308102019031011
5.0m
JUDUL GAMBAR :
Tampak Samping Kanan
5.0m 5.0m 5.0m SKALA :

1 : 100
Tampak Samping Kanan Nomor Gambar : Jumlah Gambar :
SKALA 1 : 100
3 14
4.0m

FAKULTAS TEKNIK
4.0m Di Gambar Oleh :


NIP. 197210281997021001

NIP. 199308102019031011
5.0m
JUDUL GAMBAR :
Tampang Samping Kiri
5.0m 5.0m 5.0m SKALA :

1 : 100
Tampak Samping Kiri Nomor Gambar : Jumlah Gambar :
SKALA 1 : 100
4 14
FAKULTAS TEKNIK
Di Gambar Oleh :

Dosen Pembimbing :

NIP. 197210281997021001

NIP. 199308102019031011
JUDUL GAMBAR :
Tampak Portal 3D
A
B 5.0m
C SKALA :
5.0m
1 2 3 4 D 1 : 100
5.0m
5.0m 5.0m 5.0m
Nomor Gambar : Jumlah Gambar :
Tampak Portal 3D
SKALA 1 : 100 5 14
1 2 3 4
A KM WC
COFFEESHOP
&
DAPUR PRASMANAN
5.0m PROGAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
B Di Gambar Oleh :

KANTOR HOTEL 5.0m Yety Nornawawiyani (1810811120031)
RESTORAN Dosen Pembimbing :

C Gawit Hidayat, S.T., M.T.
NIP. 197210281997021001
LOBBY R. TUNGGU
5.0m Arya Rizky Darmawan, S.T., M.T.
NIP. 199308102019031011
JUDUL GAMBAR :
D
Denah Lantai Dasar
5.0m 5.0m 5.0m

SKALA :
1 : 100
Denah Lantai Dasar Nomor Gambar : Jumlah Gambar :
SKALA 1 : 100
6 14
1 2 3 4
A
KM/WC

R. KAMAR 1 5.0m FAKULTAS TEKNIK
B Di Gambar Oleh :
KORIDOR
R. KAMAR 2 R. KAMAR 4 Yety Nornawawiyani (1810811120031)
5.0m
Dosen Pembimbing :
KM/WC KM/WC

KM/WC KM/WC
NIP. 197210281997021001

R. KAMAR 3 R. KAMAR 5
5.0m NIP. 199308102019031011
JUDUL GAMBAR :
D Denah Lantai 1
5.0m 5.0m 5.0m SKALA :

1 : 100
Denah Lantai 1 Nomor Gambar : Jumlah Gambar :
SKALA 1 : 100
7 14
1 2 3 4
A
KM/WC

R. KAMAR 6 5.0m FAKULTAS TEKNIK
Di Gambar Oleh :
B
KORIDOR Endang Sulistyani (1810811120055)
R. KAMAR 9 Yety Nornawawiyani (1810811120031)
R. KAMAR 7
5.0m
Dosen Pembimbing :
KM/WC KM/WC

NIP. 197210281997021001
KM/WC KM/WC

R. KAMAR 8
R. KAMAR 10
5.0m NIP. 199308102019031011
JUDUL GAMBAR :
D Denah Lantai 2
5.0m 5.0m 5.0m SKALA :

1 : 100
SKALA 1 : 100
8 14
1 2 3 4

5.0m FAKULTAS TEKNIK
Di Gambar Oleh :
B R. SERBAGUNA
5.0m
Dosen Pembimbing :
ROOFTOP
C NIP. 197210281997021001

5.0m NIP. 199308102019031011
JUDUL GAMBAR :
D Denah Lantai 3
5.0m 5.0m 5.0m SKALA :

1 : 100
SKALA 1 : 100
9 14
FAKULTAS TEKNIK
Di Gambar Oleh :

Dosen Pembimbing :
Pot A-A Pot B-B

NIP. 197210281997021001
Tulangan Atas 5D16 4D16 5D16

Tulangan Bawah 2D22 2D22 2D22
NIP. 199308102019031011
Tulangan Samping - - -
Sengkang 2P-10 2P-10 2P-10 JUDUL GAMBAR :
Selimut Beton 40 mm 40 mm 40 mm Penulangan Balok POT
SKALA :
1 : 100
Penulangan Balok POT Nomor Gambar : Jumlah Gambar :
SKALA 1 : 100
10 14
FAKULTAS TEKNIK
Di Gambar Oleh :

Dosen Pembimbing :

NIP. 197210281997021001
Pot A-A Pot B-B
NIP. 199308102019031011
JUDUL GAMBAR :
Penulangan Balok
SKALA :
1 : 100
Penulangan Balok Nomor Gambar : Jumlah Gambar :
SKALA 1 : 100
11 14
Ø10-130
FAKULTAS TEKNIK
A Ø10-130 A UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Ø10-130
Di Gambar Oleh :
Ø10-130 Endang Sulistyani (1810811120055)

Ø10-130
Dosen Pembimbing :
Ø10-130

NIP. 197210281997021001

NIP. 199308102019031011
JUDUL GAMBAR :
Detail Penulangan Plat
SKALA :
1 : 100
Detail Penulangan Plat Nomor Gambar : Jumlah Gambar :
SKALA 1 : 100
12 14
FAKULTAS TEKNIK
Di Gambar Oleh :

2P10 Nada Salsabila (1810811120050)
Dosen Pembimbing :

4-D16 NIP. 197210281997021001

40 cm
NIP. 199308102019031011
JUDUL GAMBAR :
Detail Penulangan Kolom

4-D16
SKALA :
1 : 50
Nomor Gambar : Jumlah Gambar :
Detail Penulangan Kolom

SKALA 1 : 50 13 14
KOLOM 40/40

FAKULTAS TEKNIK
TULANGAN POKOK D10-300
Di Gambar Oleh :

TULANGAN POKOK D16-200
Dosen Pembimbing :

NIP. 197210281997021001

NIP. 199308102019031011
TIANG PANCANG 20/20 JUDUL GAMBAR :
Detail Penulangan Pondasi
SKALA :
1 : 80
Detail Penulangan Pondasi
SKALA 1 : 80 Nomor Gambar : Jumlah Gambar :
14 14

Laporan Akhir Tugas PBRS 1 Kelompok C Ketik PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Akhir Tugas PBRS 1 Kelompok C Ketik PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

TUGAS MATA KULIAH

PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL I

PERANCANGAN STRUKTUR BETON BERTULANG

Gawit Hidayat, S.T., M.T. NIP 197210281997021001

Arya Rizki Darmawan, S.T., M.T. NIP 199308102019031011

2. Nada Salsabila 1810811120050

3. Yety Nornawawiyani 1810811120031

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERANCANGAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL I

Telah disetujui oleh dosen PBRS I

Arya Rizki Darmawan, S.T., M.T. Gawit Hidayat, S.T., M.T.

Data Tugas (Diisi Asisten):

Banjarbaru, Juni 2021

LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI

BAB II DENAH DAN PROFIL ELEMEN STRUKTUR

BAB III PEMBEBANAN

BAB IV ANALISA STRUKTUR

BAB V DESAIN PENULANGAN STRUKTUR

BAB VI DESAIN PONDASI

1.1 Basic Kriteria

1.2 Kode Referensi

SNI 1726-2019 Tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk

SNI 8460-2017 Tentang Persyaratan Perancangan Geoteknik

SNI 6880-2016 Tentang Spesifikasi Beton Struktural

1.3 Mutu Material

Mutu Baja (fy) : 400 Mpa

DENAH DAN PROFIL ELEMEN STRUKTUR

2.1. Gambar Struktural

Gambar 2.1 portal 3 dimensi

Gambar 2.2 Denah balok dan pelat lantai 1

Gambar 2.3 Denah balok dan pelat

Gambar 2.4 Denah balok dan pelat

Gambar 2.5 Denah balok dan pelat dak

Gambar 2.6 Portal A

Gambar 2.7 Portal B

Gambar 2.8 Portal C

Gambar 2.9 Portal D

Gambar 2.10 Portal 1

Gambar 2.11 Portal 2

Gambar 2.12 Portal 3

Gambar 2.13 Portal 4

2.1.2. Denah Ruang Tiap Lantai

Gambar 2.14 Denah Lantai Dasar

Gambar 2.15 Denah Lantai 1

Gambar 2.16 Denah Lantai 2

Gambar 2.17 Denah Lantai 3

Gambar 2.18 Tampak Depan

Gambar 2.19 Tampak Samping

Gambar 2.20 Tampak Atas

2.2. Preminary Design

2.2.1. Dimensi Balok

(Sumber: SNI-2847-2019 Pasal 9.3.1.1)

Preliminary Design pada balok menggunakan rumus:

Panjang bentang = 500 cm (memanjang)

Tabel 2.1 Preliminary design balok yang akan digunakan

Dimensi Perletakan Sederhana k

Tanda (*) menunjukkan ukuran balok yang digunakan dalam

2.2.2. Dimensi Kolom

Sedangkan dimensi balok adalah

Syarat : kolom kuat, balok lemah

426,6 > 320 …..Ok

2.2.3. Dimensi Pelat

Berdasarkan subpasal 8.3.1.2 pada SNI 2847 2019 yang