Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dhea Nur Azizah Kelas : PSIK 2B

NIM : 1021031047 MK : Keperawatan Anak I

RESUME PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI BARU LAHIR


DAN IMUNISASI

Pengkajian pada bayi baru lahir dapat dilakukan segera setelah lahir yaitu untuk mengkaji penyesuaian
bayi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine. Pengkajian setelah kelahiran dibagi menjadi 3 tahapan
yaitu:
1. Segera
2. Transisional
3. Periodik
Adapu tujuan dari pemeriksaan bayi baru lahir, yaitu:
 Untuk menggambarkan dan melakukan pemeriksaan pada bayi segera setelah lahir
 Untuk menskrining adanya malformasi /cacat bawaan yg memerlukan tindakan segera
 Untuk mengobservasi gangguan transisi/adaptasi BBL dari kehidupan intra uterine ke kehidupan
ekstrauterine
Pemeriksaan bayi baru lahir, diantaranya: ibu dan bayi bersama-sama; ruangan yang hangat, segar dan
bersih (cegah kedinginan dg pakaian, tunda jika tidak memungkinkan); pen light; thermometer;
timbangan berat badan; pengukur panjang badan / metline; detik jarum jam; stethoscope.
Prinsif dari pemeriksaan fisik

 Menilai : terbagi menjadi ask (pertanyaan), check, record, look for (skrining cepat untuk melihat
ada tidaknya malformasi), listen for ( ex: grunting, cry, heart sounds), feel for.
Dalam pengkajian segera dilakukan dengan menggunakan system scoring, yaitu dengan menggunakan
nilai APGAR (Appearance (warna), Pulse (denyut nadi), Grimance (reflek), Activity (tonus otot),
Respiratory Effort (usaha pernapasan)).
Evaluasi dilakukan pada menit pertama, menit kelima dan menit ke-10 setelah bayi lahir.
Skor APGAR

TANDA 0 1 2
Appearanc Biru, pucat Badan pucat, tungkai biru Semuanya merah muda
e
Pulse Tidak teraba < 100 > 100
Grimance Tidak ada Lambat/menyeringai Menangis kuat
Activity Lemas/lumpuh Gerakan sedikit/fleksi tungkai Aktif/fleksi tungkai
baik/refleksi melawan
Respiratory Tidak ada Lambat, tidak teratur, menangis Baik, menangis kuat
lemah
Pemeriksaan dalam 24 jam bertujuan untuk menggambarkan dan melaksanakan pemeriksaan bayi dalam
waktu 24 jam setelah kelahiran selain itu untuk memastikan apakah ada/tidaknya malformasi dan juga
untuk mamastikan pembentukan ASI; pemeliharaan suhu; mengklasifikasikan bayi dalam keadaan normal
atau abnormal.
Pengkajian transisional, selama 24 jam pertama kehidupan meliputi 3 periode, yaitu:
1. Reaktivitas I (30 menit pertama)
2. Fase tidur (period of unresponsive sleep) (30 menit – 2 jam postpartum)
3. Reaktivitas II (2-6 jam)
Examination within 24 hours, meliputi: assess (ask, check, record, look, listen, and feel), classify, treat or
advise.
Denger signs meliputi tidak bisa menyusui dengan baik, tidak aktif, merintih, suhu tidak normal.
Dalam pengukuran anthopometri meliputi penimbangan berat badan (2700-4000 gram), pengukuran
panjang badan (48-53 cm),ukur lingkar kepala (33-35 cm), ukur lingkar dada (30,5-33 cm).
Abnormalitas minor
 Molding postpartum dpt mengubah / menurunkan LK
 LK dan LD = 1 – 2 hari pertama stlh lahir
 BBL menurun 10 % dlm mgg pertama, meningkat kembali dlm 10 – 14 hari
Abnormalitas mayor
 BBL < persentil ke-10 atau > persentil ke-90
 LK < persentil ke 10 atau > persentil ke-90
Vital sign, meliputi suhu aksila (36,5 o – 37,5o C), nadi apical (120-260 x/menit), pernapasan (30-60
x/menit)
Abnormalitas minor (Menangis – meningkatkan radian penghangat sehingga akan meningkatkan suhu
aksila dan TD).
Abnormalitas mayor (Hipotermia, Hipertermia, Bradikardia (< 80 – 100 x/mnt), Takhikardia (160-
180x/mnt), Irama tidak tertaur, Takipnea ( < 60 x/mnt), Apnea > 15 – 20 detik

 Pemeriksaan fisik meliputi kepala, wajah, mata, hidung, mulut dan tenggorokan, telinga, leher,
klavikula, dada, paru-paru, jantung, abdomen, genetalia, anus dan rectum, punggung dan spinal,
tangan tungkai, kulit.
 Pengkajjian refleks, meliputi mata, reflek hidung, mulut dan tenggorokan, ekstermitas.

Berikut beberapa keadaan bayi abnormal

 Caput succedaneum adalah benjolan yang difus jaringan lunak kepala, yang dapat melalui satura
garis tengah
 Cephalohematoma adalah pembengkakan pada daerah kepala bayi yang disebabkan karena
adanya penumpukan darah dibawah kulit kepala
 Skin pustules adalah benjolan kecil pada kulit yang mengandung cairan atau nanah
 Acrocyanosis adalah kondisi di mana pembuluh darah kecil di kulit mengerut, sehingga
mengubah warna tengan dan kakai menjadi kebiru-biruan
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan bayi dan anak dengan memasukan vaksin ke dalam
tubuh untuk mencegah penyakit tertentu. Sedangkan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang
pembentukan zat anti virus yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan
Jadwal pemberian imunisasi

Jenis Jumblah Interva Dosi Letak Waktu Efek Cara Usia


imunisas pemberia l s pemberian pemberia samping pemberia bayi
i n minima n n
l
BCG 1 kali - 0,05 Di suntikan di Usia 1 Demam Disuntika 0-2
mL bawah kulit bulan tinggi, n di bula
terlihat lengan n
bekas atas
suntikan,
abses pada
area
suntikan,
tidak nafsu
makan,
berat badan
turun.
DPT- 3 kali 4 0,5 Di suntikan di Usia 2, 3 Demam, Bayi 2, 3
HB-Hib minggu mL bagian otot dan 4 rewel atau dengan & 4
(pentabio paha bulan anak usia 6 bula
) terlihat week – 1 n
lelah, nafsu year, di
amakan suntikan
berkurang, ke otot
muntah, paha
merah atau
bengkak di
area
penyuntiak
n
Polio 4 kali 4 0.5 Lewat tetesan Usia 1 Nyeri atauDalam 0, 2,
minggu mL mulut dan bisa bulan, 2 kemerahan bentuk 3 &
juga bulan, 3 di area
tetes 4
menyuntikann bulan, penyuntikamulut bula
ya ke paha dan dan 4 n, demam, (OPV) n
lengan bulan pusing, atau IPV
muntah, melalui
anak rewelsuntikan
(IM, SC)
Campak 1 kali - 0,5 Subcutan Imunisas Demam, Vaksin 9
mL i primer sakit campak bula
di kepala, disuntika n
berikan nyeri atau n di otot
pada saat bengkak deltoid
anak pada area yang
berusia 9 penyuntika terletak di
bulan n lengan
(MR) atas
Hep.B 1 kali - 0,5 Intramuskular Kurang Kemerahan Vaksin < 7
Uninject mL dari 24 , nyeri, hepatitis hari
(HbO) jam bengkak, B di (RB)
atau suntikan > 7
muncul ke otot hari-
benjolan, (IM) < 2
sakit bula
kepala, n
kelelahan

Anda mungkin juga menyukai