Anda di halaman 1dari 13

BAB III

KERANGKA KONSEP, VARIABEL PENELITIAN, dan DISTRIBUSI

OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan istilah khusus untuk menggambarkan secara

tepat fenomena yang hendak diteliti dari suatu masalah yang menarik perhatian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dengan metode atau teori teori yang

ada dalam literatur yaitu mengenai pijat woolwich yang dilakukan dalam upaya

mengetahui pengurangan pembengkakan payudara.

Berdasarkan uraian konsep konsep tersebut maka kerangka konsep dalam penelitian

ini adalah :

Bagan 3.1 Skema kerangka konsep penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen


Ibu Post Partum Kelompok Derajat
Intervensi teknik Pembengkakan
pijat woolwich payudara

Kelompok Kontrol Derajat


Karateristik : Pembengkakan
payudara
Ibu post
partum hari
ke 4-6
dengan
persalinan
normal Variabel Perancu :
Ibu yang
menyusui Usia
Pendidikan
Pekerjaan
IMD
Pengalaman Menyusui
Frekuensi menyusui
Keterangan :

: Area yang diteliti

: diteliti

: Tidak diteliti

B. Hipotesis

Bedasarkan uraian diatas dapat disusun hipotesis penelitian yaitu:

Ha : Pemberian teknik woolwich dapat menurunkan pembengkakan payudara

C. Definisi operasional variabel dependent dan independent

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur
Variabel
Independen
Teknik Teknik pijat SOP Teknik 1. Ya Nomina
Woolwich woolwich pijat (dilakukan
merupakan woolwich intervensi) l
teknik 2. Tidak
pemijatan
payudara
pada area
sinus
laktiferus
tepatnya 1-
1,5 cm
diatas aerola
mamae,untu
k
mengeluarka
n ASI yang
dilakukan 2x
sehari pagi
dan sore
yang
dilakukan
selama 15
menit.

Variabel
Dependen

Pembengkaka Suatu Observasi Enam point Skor Interval


n Payudara peningkatan , Inspeksi skala 1. Lembut. Tidak
ukuran dan pembengkak ada perubahan
payudara / palpasi n payudara pada payudara
pembengkakan 2. Sedikit
pada ibu perubahan pada
menyusui payudara
akibat 3. Payudara keras,
peningkatan tidak keras.
produksi ASI 4. Keras, mulai
ditandai dengan nyeri
perubahan 5. Keras, nyeri.
payudara 6. Sangat keras,
hingga terasa sangat nyeri.
nyeri.

Usia Lamanya hidup wawancar Lembar Dinyatakan dari Interval


seseorang a kuesioner usia 17-35 tahun
didunia yang
dihitung dari
tanggal lahir

Pendidikan Pengalaman wawancar Lembar 0 = pendidikan Ordinal


belajar formal a kuesioner dasar (SD-SMP)
yang 1 = Pendidikan
diselesaikan menengah (SMA)
bedasarkan 2= Pendidikan
ijazah terakhir tinggi (Diploma/s1)

Pekerjaan Suatu aktivitas wawancar Lembar 0 = pekerja aktif Ordinal


rutin sebagai a kuesioner 1 = IRT
upaya untuk
mempengaruhi
kebutuhan diri
dan keluarga

IMD Proses wawancar Lembar 1. Ya Ordinal


Mmendekatkan a kuesioner (dilakukan
bayi pada IMD dengan
daerah waktu 45-60
abdomen dan menit)
dada ibu untuk 2. Dilakukan
menghisap tetapi tidak
puting pertama lama 30-45
kali pada bayi menit
3. Dilakukan
IMD kurang
dai 30 menit
4. Tidak
dilakukan
sama sekali

Frekuensi Interval ibu wawancar Lembar Dinyatakan dalam Interval


menyusui menyusui bayi a kuesioner .... x perhari
selama 24 jam

Lama Lama waktu wawancar Lembar Dinyatakan dalam Rasio


menyusui ibu menyusui a/ kuisioner ... x permenit
bayi bayi observasi
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian.

Jenis penelitian ini menggunakan eksperimen post test only design control

group yaitu suatu eksperimen yang dalam mengontrol situasi penelitian dengan

menggunakan rancangan tertentu dan atau penentuan subjek secara nir-acak untuk

mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat penelitian. Situasi penelitian merupakan

variabel dependen yang diberikan intervensi atau perlakuan oleh peneliti. Variabel

dependen dilakukan dengan pijatan woolwich kemudian mengukur efek pada variabel

terikat yaitu pembengkakan payudara.

Dalam penelitian ini kelompok kontrol tidak diberikan perlakukan, yaitu ibu

nifas dengan masalah pembengkakan payudara tanpa dilakukan stimulasi metode

woolwich hal ini didasarkan pada perlakuan yang biasa diberikan pada kasus

pembengkakan payudara di hari pertama yaitu ditunggu tanpa intervensi sampai 2

hari. Pola untuk rancangan ini adalah :

Bagan 4.1 Skema rancangan penelitian

Pre test Perlakuan Post test

R 01 X 02

Keterangan :

R : Responden
O1 : pembengkakan payudara pada ibu post partum sebelum dilakukan metode pijat

woolwich

O2 : pengukuran skala pembengkakan payudara pada ibu post partum

X : Intervensi metode pijat woolwich

B. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu post partum di Bidan Praktek Mandiri

(BPM)

b. Sampel Penelitian

Penentuan sampel dilakukan dengan tahapan penentuan besar sampel dengan

menggunakan ukuran sampel untuk penelitian eksperimen sederhana, yang

menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota

sampel masing masing kelompok sebanyak 30.

Sampel sebaiknya memiliki kriteria yang dikehendaki yaitu :

a) Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili

sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.Pertimbangan ilmiah

harus menjadi pedoman dalam menentukan kriteria inklusi. kriteria inklusi

dalam penelitian ini adalah :

(a) Ibu Post Partum

(b) Ibu yang memiliki masalah pembengkakan payudara

(c) Bayi tidak diberikan susu formula pada saat dilakukan penelitian
b) Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat

mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian.

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

(a) Ibu dengan persalinan normal

(b) Ibu yang menyusui

(c) Kondisi ibu dan bayi tidak sehat pada kasus kegawatdaruratan

(d) Ibu yang belum pernah mendapatkan pijatan teknik woolwich

C. Alat dan Cara Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu data

diambil langsung dari responden (ibu post partum) di Bidan Praktek Mandiri

(BPM).

a. Metode woolwich dilakukan oleh peneliti dengan prinsip pemijatan di sekitar

aerola dengan payudara dengan tujuan merangsang hormon oksitosin untuk

membantu pengurangan pembengkakan payudara. untuk langkah langkah

pemijatan terlampir sertakan SOP metode woolwich.

b. Pembengkakan payudara menggunakan alat ukur lembar observasi yang

didalamnya berisi check-list evaluasi hari 1-2, berisi tentang scala

pembengkakan payudara ( six point engorgement ) . Instrumen penelitian ini

sudah dilakukan pada penelitian Hill PD, Humenick SS. Instrument ini telah

melalui uji validitas dan uji reliabilitas data


G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

a. Pengolahan Data

Pengolahan data meliputi kegiatan:

a) Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan

data atau setelah data terkumpul. Editing dilakukan setelah responden

memenuhi jumlah yang ditentukan dan semua data di peroleh.

b) Coding (Pengkodean)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori. Pengkodean dibuat sesuai dengan

pengkategorian variabel independen dan dependen pada definisi

operasional. Variabel dependen terdiri dari usia, pekerjaan, pendidikan,

IMD, frekuensi menyusui. Pada pendidikan diberi koding SD coding 1,

SMP coding 2, SMA coding 3, PT coding 4. Pada pekerja aktif coding 0,

pada IRT coding 1

c) Data entry

Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan

ke dalam master tabel atau data based komputer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel.kontingensi.

Peneliti melaksanakan data entry setelah proses editing dan koding selesai.

d) Melakukan teknik analisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang


hendak dianalis. Dalam penelitian analisis yang digunakan yaitu univariat dan

bivarit

b. Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan

bivariat.

a) Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menjabarkan secara deskriptif

mengenai distribusi frekuensi dan proporsi masing masing variabel yang

diteliti, baik variabel bebas maupun terikat. Pada penelitian ini ingin

mengidentifikasi pembengkakan payudara pada ibu nifas pada kelompok

intervensi, dan identifikasi pembengkakan payudara pada kelompok kontrol.

Selain itu peneliti juga mencantumkan gambaran deskriptif karakteristik

responden yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, IMD, frekuensi menyusui. Pada

karateristik umur dinyatakan usia 17-35, pada karateristik pendidikan dibagi

atas pendidikan tinggi dan rendah dimana pendidikan rendah meliputi dari

tidak sekolah hingga SMP dan pendidikan tinggi dari SMA hingga PT, pada

karateristik pekerjaan diabagi atas bekerja dan tidak bekerja.

b) Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan

antara ibu nifas yang diberikan intervensi metode dibandingkan kelompok

kontrol terhadap pembengkakan payudara dan efektivitas dari metode

woolwich tersebut. Uji statistik yang bisa digunakan adalah uji t atau Mann

Whitney.

Uji t digunakan untuk membandingkan dan membedakan dua variabel

serta untuk menguji generlisasi dari hasil analisis. Penelitian ini menggunakan
uji beda dua mean independen (uji T independen) dengan tujuan untuk

mengetahui perbedaan mean dua kelompok data independen, dengan syarat

asumsi :

(a) Data berdistribusi normal

(b) Dua kelompok data independen

(c) Variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik

(ket: variabel kategorik hanya dua kelompok)

Pada pengujian normalitas data jika data dinyatakan tidak normal maka

pengujian menggunakan Man - Whitney. Perhitungan uji statistik

menggunakan perhitungan dengan sistem komputerisasi.

Hasil uji normalitas data pada responden yang diberikan intervensi

metode woolwich maupun yang tidak dilakukan intervensi, menunjukan nilai

p value (0,000) < alpha (Ho ditolok), artinya distribusi variabel pembengkakan

payudara berbentuk tidak normal. Berdasarkan hal tersebut maka untuk uji

statistik menggunakan Mann Whitney.

Keputusan hasil uji statistik dengan membandingkan nilai p (p value)

dan nilai (alpha), ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut :

(a) Bila nilai p nilai , maka keputusannya adalah Ho ditolak

artinya ada perbedaan kejadian (mean / proporsi) antara

kelompok intervensi (metode woolwich) dengan kelompok

yang tidk diberikan metode woolwich

(b) Bila nilai p > nilai , maka keputusannya adalah Ho gagal

ditolak artinya tidak ada perbedaan kejadian (mean /

proporsi) antara kelompok intervensi (metode woolwich)

dengan kelompok kontrol.


H. Etika Penelitian

Masalah Pada penelitian ilmu keperawatan, hampir 90% subjek penelitian

yang digunakan adalah manusia. Oleh karena itu, peneliti harus memahami prinsip-

prinsip etika penelitian. Secara umum prinsip etika dalam penelitian/pengumpulan

data dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai

hak-hak subjek dan prinsip keadilan (Nursalam, 2008).

a. Prinsip Manfaat

a) Bebas dari Penderitaan

Perlakuan pada penelitian ini dilaksanakan tanpa

mengakibatkan kerugian kepada partisipan. Peneliti melakukan

pengisian kuesioner dengan cara wawancara dan mengobservasi

(pengamatan lansung secara inspeksi dan palpasi).

b) Bebas dari Eksploitasi

Partisipasi partisipan dalam penelitian tidak merugikan dalam

bentuk apapun bagi pihak manapun. Sebelum melakukan wawancara

peneliti menjaga privasi partisipan dengan cara menutup ruangan

dengan gordein selama melakukan pengisian kuesioner.

c) Risiko (Benefits Ratio)

Penelitian ini sudah dipertimbangkan, bahwa tidak ada risiko

yang berakibat pada subjek setiap dilakukan pengumpulan data.

Penelitian ini tidak menimbulkan risiko karena sudah dipertimbangkan

isi dari tiap kuesioner untuk pengumpulan data.

b. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignity)

a) Hak untuk Ikut/Tidak Menjadi Partisipan (Right To Self

Determination)
Penelitian ini memperlakukan subjek secara manusiawi.

Sebelum mengisi kuesioner peneliti menanyakan langsung kepada

partisipan apakah bersedia menjadi partisipan atau tidak. Jika tidak

bersedia peneliti tidak akan memaksa partisipan.

b) Hak untuk Mendapat Jaminan dari Perlakuan yang Diberikan

Peneliti dalam hal ini mendampingi selama pengisian

kuesioner, dalam pengisian kuesioner ini semua subjek terjamin

kerahasiaannya. Selain itu, peneliti juga menjelaskan tujuan, manfaat

dan kerugian yang dialami subjek dalam pengisian kuesioner.

c) Informed Consent

Partisipan mendapat informasi secara lengkap tentang tujuan

penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas

berpartisipasi atau menolak menjadi partisipan. Pada informed consent

tercantum bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk

pengembangan ilmu keperawatan.

c. Prinsip Keadilan (Right to Justice)

a) Hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil (Right in Fair

Treathment)

Partisipan penelitian dalam hal ini dilakukan secara adil dan

baik sebelum, selama dan sesudah keikutsertaannya dalam penelitian

tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia.

Partisipan diperlakukan secara adil dengan mengisi kuesioner yang

sama.

b) Hak Atas Kerahasiaannya (Right to Privacy)


Partisipan mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang

diberikan harus dijaga kerahasiaannya, sehingga perlu adanya tanpa

nama (anonymity) dan rahasia (confidentially) dengan cara menuliskan

kode pada lembar observasi tanpa keterangan nama lengkap dan

alamat. Kerahasiaannya partisipan terjamin karena dalam pengisian

kuesioner subjek tidak perlu mencantumkan nama, namun peneliti

hanya menuliskan kode pada lembar kuesioner dan jika penelitian

sudah selesai kuesioner akan dimusnahkan.

Anda mungkin juga menyukai