Anda di halaman 1dari 79

PERKEMBANGAN KEILMUAN

ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


(PARADIGMA ADM PUBLIK)
Muslih Faozanudin
Public Administration Departement
FISIP UNSOED
1.
1.

1.

1.1
PERKEMB ADMINISTRASI PUBLIK
MENJADI DISIPLIN ILMU

1. Periode Keilmuan Administrasi Publik Dimulai sejak tahun


1887 yang ditandai dengan Karya dr Frank J. Goodnow
2. Pada perkembangan Administrasi sebagai disiplin Ilmu
mengalami beberapa proses pergantian cara pandang
(paradigma).
3. Menurut Nicholas Henry ( Public Administration And Public
Affairs ) menyatakan terdapat krisis definisi administrasi
dalam administrasi publik dan lebih jauh Henry menyarankan
bahwa pemahaman administrasi bisa dipahami lewat
paradigma

2
1. What is

3
1.Definisi Paradigma :
Etymology :
The word paradigm comes from the Greek word “paradeigma”
which means “pattern” or “example”, from the word
“paradeiknunai” meaning “to demonstrate”.
Oxford English Dictionary :
defines paradigm as “ a pattern or model, an exemplar”

4
American Heritage Dictionary..\Paradigm.pps
1.Paradigm : A set of assumptions, concepts, and values,
and practices that constitutes a way of viewing reality for
the community that shares them

5
• Perkembangan suatu disiplin ilmu dapat
1.
ditelusuri dari perubahan paradigmanya
• THOMAS S KUHN (1970), Paradigma
merupakan suatu cara pandang, nilai-
nilai, metode-metode, prinsip dasar
atau cara memecahkan suatu masalah,
yang dianut oleh suatu masyarakat
ilmiah pada suatu masa tertentu

• Apabila suatu cara pandang tertentu mendapat tantangan dari


1.
luar atau mengalami krisis (anomalies), kepercayaan terhadap
cara pandang tersebut menjadi luntur, dan cara pandang yang
demikian menjadi kurang berwibawa. Orang mulai mencari
cara pandang yang lebih sesuai, atau dengan kata lain muncul
suatu paradigma baru
• Dalam hubungannya dengan perkembangan ilmu administrasi
publik, “anomalies” pernah terjadi beberapa kali, dan terlihat
pada pergantian cara pandang yang lama dengan yang baru
oleh sekelompok pakar
6
PARADIGMA

1.Cara pandang yang fundamental tentang suatu fakta sosial,


dilandasi nilai-nilai tertentu, berisi teori, konsep, metodologi
dan diklasifikasikan berdasar kurun waktu penulisan
2.Apabila suatu cara pandang tertentu mendapat tantangan
dari luar atau mengalami krisis (anomalies), kepercayaan
terhadap cara pandang tersebut menjadi luntur, dan cara
pandang yang demikian menjadi kurang berwibawa. Orang
mulai mencari cara pandang yang lebih sesuai, atau dengan
kata lain muncul suatu paradigma baru

7
1. PERKEMB ADMINISTRASI PUBLIK MENJADI DISIPLIN
ILMU

Robert T. Golembiewski
menyebut bahwa paradigma
bisa dipahami melalui fokus
dan lokusnya
• Lokus menunjukkan dimana
disiplin ini secara institusional
berada
• Fokus menunjuk pada sasaran
spesialisasi bidang yag dikaji

8
APA PARADIGMA ? (2)

1.sebagai Kacamata atau alat pandang


2.suatu kerangka referensi atau pandangan dunia yang
menjadi dasar keyakinan atau pijakan suatu teori (Kuhn).
3. a world view, general perspective, a way of breaking
down the complexity of the real word (Patton (dalam
Fakih, 2001:17).
4.Konstelasi teori, pertanyaan, pendekatan, serta prosedur
yang dipergunakan oleh suatu nilai dan tema pemikiran.
5.Konstelasi ini dikembangkan dalam rangka memahami
kondisi sejarah dan keadaan sosial, untuk memberi makna
realitas sosial.
6.Paradigma merupakan tempat berpijak dalam melihat
suatu realitas.
APA PARADIGMA ? (3)

1.Paradigma mempengaruhi pandangan seseorang tentang apa yang


“adil dan yang tidak adil”,
2.Paradigma dapat mempengaruhi pandangan seseorang atau teori
tentang baik buruknya suatu program kegiatan.
3.Dalam paradigma, tidak relevan untuk memutuskan siapa yang salah
dan siapa yang benar. masing-masing memiliki alasan nilai, semangat
dan visi yang berbeda tentang fenomena tersebut.
4.Dominasi paradigma yang satu terhadap paradigma yang lain bukanlah
urusan “salah atau benar”
5.kemenangan satu paradigma atas paradigma yang lain lebih
disebabkan karena para pendukung paradigma yang memang itu lebih
memiliki kekuatan dan kekuasaan (power) dari pada paradigma yang
dikalahkan. Bukan karena paradigma yang menang itu “lebih baik
atau lebih benar”. Ritzer (dalam Fakih: 2001:18)
PERKEMBANAN PARADIGMA ADMINISTRASI
PUBLIK

1.Menurut Nicholas Henry : enam tahapan pekembangan


2.Menurut Denhard & Denhardt
3.B.C. Basheka (tentatif)
4.Snellen, ITM (2014) (tentatif)
5.Denhard & Denhardt (2007)
DENHARDT &
NICHOLAS HENRY B.C. Basheka TSM, Snellen
DENHARDT
6 TAHAP PERKEMBANGAN REFLEKSI PARADIGMA ILMU 5 Category AN BAGI MENJADI 3 TAHAPAN
ADM NEGARA PERKEMB

1. DICHOTOMI ADM & POLITIK 1.The Politics–Administration 1. PA as a submissive 1. OLD PA (1900-1980)


Dichotomy (1887-1926)
2. AP SBG PRINSIP ADM instrument of politics 2. NEW PUBLIC MANAGEMEN
3. AP SEBAG ILMU POLITIK 2.Principles of Public
Administration ( (1980-2000)
4. AP SBG ILMU ADM
2. PA as a policy production
3.Period Three: Era of Challenge 3. NEW PUBLIC SERVICE (2000 -
5. AP SBG AN
system
(1938-1947) sekarang)
6. AP = GOVERNANCE 3. Public administration,
4.Identity Crisis (1948-1970)
5.From Public Administration to politicians, stakeholders,
Public Management (1970-1990) and citizens as parties in
6.From Public Management to demand and supply
Governance (From the late 1990s to
relationships
2008)
7.From Governance to Global Crisis 4. PA as a modernising agent
(2008-2010) of politic
8.From Governance to New Public
Governance (2010 to date) 5. PA as a multi-rational agent
of politics

12
PERKEMB. PARADIGMA AN
Menurut Nicholas Henry

1.AP telah dikembangkan sebagai suatu kajian akademis


melalui lima paradigma yang saling tumpang tindih. Tiap
fase dari paradigma mempunyai ciri-ciri tertentu sesuai
dengan locus dan focus nya.
2.Paradigma dalam ApPhanya dapat dimengerti dalam
hubungannya dengan istilah locus dan focus ( Robert
Golembiewsky ).
3.Locus ➔ menujukkan dimana bidang tersebut secara
institusional berada, atau menujukkan dimana tempat
dari bidang studi tsb.
4.focus ➔ menujukkan sasaran spesialisasi dari bidang
studi.
Paradigma 1
Dichotomy Politik-Administrasi (1900-1926)

1.Kelahiran paradigma I ➔
2.Frank J. Goodnow: By 1900, in a ground-breaking
book, Politics and administration, Frank J. Goodnow
became a major proponent of the Wilsonian
separation movement
3. bahwa “ada dua fungsi pokok pemerintahan yang
amat berbeda satu sama lain, yaitu Politik dan
Administrasi.
3.1.Politik ➔ melakukan kebijakan-kebijakan atau
melahirkan keinginan-keinginan negara ➔ badan Legislatif
3.2.Administrasi ➔ hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut➔badan
eksekutif
Paradigma 1
Dichotomy Politik-Administrasi (1900-1926)

At the time of the politics– administration dichotomy, a


number of American and European management scholars
suggested a number of classical management principles
that became influential in shaping the study and practice
of public administration
F.W. Taylor (1911), well known for his scientific principles
of management. Cox, Buck and Morgan (2011:7) consider
Taylor’s work under their categorisation of ‘Administration
as a science’ and confirm that the work of Taylor and the
concept of scientific management were to have a
profound effect on public administration for the entire
period between the two world wars

15
Paradigma 1 (2)

1.Menekankan pada Locusnya, ➔ birokrasi


pemerintahan.
2.AP mendapat perhatian yang cukup besar, dan
hasilnya adalah adanya gerakan pelayanan
masyarakat umum.
3.Namun demikian pada tahun-tahun awal
kedudukan administrasi masih sebatas sebagai
sub bidang dari ilmu politik.
Paradigma 1(3)

1.Tahun 1920-an AN mulai mendapatkan legitimasi


akademis, ➔ atas usaha Leonard D White yang
menerbitkan buku introduction to Public Administration.
Buku tersebut memuat dorongan yang umum dari bidang
administrasi, yaitu:
• Politik seharusnya tidak usah mengganggu lagi
administrasi;
• Menagement memberikan sumbangan analisis ilmiahnya
terhadap administrasi.
• AP adalah mampu menjadikan dirinya sebagai ilmu
pengetahuan yang “value-free”.
• Misi Ilmu Administrasi adalah ekonomis dan efisien.
Paradigma 1(4)

1.Faham di atas mempertajam faham dikotomi


politik-administrasi ➔. antara dikotomi nilai
(value) dan praktika (fact).
2.Pembagian daerah analisa antara IP dan AN
memiliki dampak yang panjang sampai sekarang
ini. Yang tercermin dari kurikulum-kurikulum
yang sangat berbeda dari ke dua bidang tersebut.
1.Dikotomi Politik dan Administrasi

Woodrow Wilson:
1.Untuk mengembangkan kapasitas birokrasi
diperlukan pembaharuan administrasi publik untuk
meningkatkan profesionalisme administrasi birokrasi
2.Kinerja birokrasi buruk krn spoils system à politized
bureaucracy.
2.1.Administrasi publik yg profesional hanya dapat terwujud bila
birokrasi lepas dr kepentingan politik.

3.Untuk itu diperlukan ilmu yang diarahkan untuk


melakukan reformasi birokrasi dengan mencetak
aparatur publik yang profesional à Ilmu Administrasi
Publik

19
1.Dikotomi Politik dan Administrasi

Ada 2 pokok pikiran Wilson yang


menjadi focus studi adm. publik
saat itu:
1. Pembedaan antara politik dan
administrasi (Dikotomi Politik –
Administrasi )

2. Perlunya pengembangan
struktur dan strategi
manajemen administrasi yang
dapat membuat organisasi
publik dan manajernya
bertindak dengan cara seefisien
mungkin.
20
1. Dikotomi Politik dan Administrasi

Dictum :
1.Administration lies outside the
propersphere of politics.
2.Administrative questions are not
political questions.
3.Although politics sets the tasks for
administration, it should not be
suffered to manipulate its offices.

21
POLITIK ADMINISTRASI
1.fokus pada kebijakan 1.pelaksanaan atau
atau ekspresi (formulasi) implementasi dari
dari kehendak rakyat kebijakan atau kehendak
2.mempelajari masalah rakyat
pemerintahan, politik, dan 2.mempelajari masalah-
pengambilan keputusan / masalah organisasi dan
kebijakan publik. manajemen internal
3.Badan legislatif organisasi birokrasi
pemerintah
3.Badan eksekutif/birokrasi

22
Hubungan Administrasi Publik Dengan
Ilmu Politik

1. PROSES PEMERINTAHAN

1. TAHAP I 1. TAHAP II

1. PENENTUAN 1. PELAKSANAAN
1.
KEBIJAKAN KEBIJAKAN

1. ILMU POLITIK 1. ADMINISTRASI


PUBLIK

23
Ide-ide Pokok Adm. Publik Lama

1.Administrasi publik tdk banyak


berperan dalam perumusan
kebijakan publik; adm. publik
lebih berkenaan dgn fungsi
implementasi kebijakan à
organisasi dan manajemen à
Neutral expertise
2.Program publik dilaksanakan
melalui organisasi hirarkis-
birokratis
3.Nilai utama : nilai/rasionalitas
ekonomi (efisiensi dan efektivitas)
24
• Dasar pembedanya adalah pemisahan kekuasaan.
Legislatif dengan kemampuan interpretasinya dibantu
yudikatif mengekspresikan tujuan negara dan membuat
kebijakan.
• Sedang eksekutif melaksanakan kebijakan secara
a politis dan tidak memihak.

1. Dampak dari pemisahan ini, maka ilmu administrasi


negara dipandang berperhatian (fokus ) pada pelaksanaan
kebijakan

2. Sedang lokus diluar kajian politik

25
Melalui Introduction to the Study of Public Adminitration karya
Leonard D. white (1926) Administrasi Negara mendapat pengakuan
akademis

• Buku ini dengan tegas menjelaskan bahwa politik


tidak tercampur dengan administrasi. Dan bahwa
administrasi menjadi bidang studi tersendiri.
• Tekanan administrasi adalah perhatiannya pada
ekonomi dan efisiensi

26
Paradigma 2 :
Prinsip Adm (1927 - 1937)

1.Tahun 1927, W.F. Willoughby menerbitkan


bukunya yang berjudul Principle of public
administration.
2.Dalam buku tsb, dinyatakan bahwa, Administrasi
sifatnya universal.
3.Prinsip-prinsip tsb menambah keyakinan arah
baru perkemb AP Sekaligus membuktikan prinsip-
prinsip itu ada dan dapat dipelajari.
4.Administrator bisa menjadi ahli dan cakap didalam
pekerjaannya kalau mereka mau mempelajari
bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tersebut.
Paradigma 2
1.Periode ini mrp puncak reputasinya
2.Tahun 1930-an dan awal 1940 an administrasi banyak
mendapat sumbangan dari bidang-bidang lainnya ➔
industri dan pemerintahan.
3.OKI focus dari paradigma ini mudah diketahui yaitu
berada pada esensi prinsip-prinsip tersebut.
4.Prinsip tsb adalah adanya suatu kenyataan bahwa
administrasi negara bisa terjadi pada semua tatanan
administrasi tanpa memperdulikan kebudayaan, fungsi,
lingkungan, misi, atau kerangka institusi. Ia bisa
diterapkan dan diikuti dibidang apapun tanpa terkecuali.
Paradigma 2
• Tokoh:
• Willoughby ➔“ The Principles of (Public)
Administration” ➔ sbg tonggak kelahiran
paradigma prinsip administrasi➔ “ Certain
principles of administration existed, they could be
discovered and that administrators would be
expert in their work if they learn how to apply
these principles”.
• Urwick & Gullick ➔ 7 prinsip adm: POSDCORB ➔
• “ They worked in any administrative setting,
regardless of culture, function, environment,
mission, or institutional framework and without
exception it therefore followed that could be
applied succesfully any where”
29
1.Paradigma 2
The period saw a number of influential writings, among them:
• Principles of organisatio’ by Mooney and Reiley,
• Creative experience by Mary Parker Follet,
• Fayol’s Industrial and general management, and the
• Papers on the science of public administration by Gullick
and Urwick (Basu, 1994:14).
• During this period, there was a claim that public
administration had matured to become a science.

30
Prinsip-Prinsip Administrasi

1.Bidang administrasi = bidang bisnis

1.Prinsip-prinsip manajemen
“businesslike” = pedoman kerja
birokrasi publik à efisiensi dan
efektivitas

31
Prinsip-Prinsip Administrasi

Efisiensi dan efektivitas terwujud melalui


organisasi yg berstruktur hirarkis à Birokrasi :
- unity of command
- hierarchical authority 1.bureaucra
tic
- strict division of labour
.
The work of the executive was POSDCORB

32
APA ITU POSDCoRB
Planning,
Organizing,
Staffing,
Directing,
COordinating,
Reporting,
Budgeting

33
Aliran dalam paradigma II

1.Pertama, aliran manajemen administratif


• memusatkan perhatian pada eselon atas dari suatu
organisasi.
• menganggap bahwa suatu kegiatan administrasi akan bisa
efektif apabila pimpinan dalam suatu organisasi
melaksanakan prinsip-prinsip.
• Salah satu prinsip yang sangat terkenal menurut Gulick
dan Urwick adalah prinsip POSDCORB (planning,
organizing, staffing, directing, coordinating, reporting dan
budgeting).
2.Kedua aliran manajemen ilmiah.
• menekankan pada pelaksanaan prinsip yang harus
dilakukan oleh bawahan.
• mengembangkan prinsip efisiensi tenaga gerakan
dari pelaksana.
• Namun aliran ini kurang mendapat perhatian
karena hanya menitik beratkan pada kegiatan
yang harus dilakukan pada tingkat pelaksana.
SUmbangan Luther Gullick dan Urwic

3.Persoalan adimistrasi adalah


persoalan yang bisa dipelajari
secara teknis dan tidak bergantung
pada macam dan setting organisasi

36
⦿ Masa administrasi negara mencapai
puncaknya.Dimana para ahli administrasi
negara diterima baik oleh kalangan industri
maupun pemerintah, karena kemampuan
manajerialnya.
⦿ Fokus administrasi negara adalah keahlian
administratur melalui penerapan prinsip-
prinsip yang ada dalam administrasi negara.
⦿ Lokus administrasi negara bisa berada
dimana pun, di level organisasi apapun dan
di lingkungan budaya manapun.
37
The Challenge Periods-1938-1950
1.MERUPAKAN MASA KETIDAK PASTIAN, SEHINGGA
BANYAK TANTANGAN: MENGAPA?
The Challenge,1938-1950
1.Peselisihan konsepsi Administrasi Negara
kemudian dipercepat pada tahun 1940 dengan
dua arah kekuatan:
1.1.Keberatan atas pendapat bahwa politik dan
administrasi tidak dapat dipisahkan.
1.2.Prinsip-prinsip administrasi adalah secara logis tidak
konsisten.

2.Pada tahun ini sekaligus sebagai kritikan


terhadap dua paradigma di atas.
KETIDAKSEPAKATAN MUNCUL KARENA POLITIK DAN
ADMINISTRASI TIDAK BISA DIPISAHKAN

para pelaksana
kebijakan
kenyataannya juga
membuat keputusan
politik
40
KETIDAK PASTIAN MUNCUL KARENA PERTENTANGAN PRINSIP-
PRINSIP YANG TIDAK BERLAKU SECARA UNIVERSIAL

Robert A. Dahl dalam menyebut ada tiga dimensi


yang menjadi penghalang ketidakuniversalan
prinsip administrasi yaitu :
1. Perbedaan visi,misi dan tujuan dari masing-
masing organisasi
2. Perbedaan kepribadian individu
3. Setting sosial yang berbeda dari budaya yang
satu dengan budaya yang lain

41
HREBERT A. SIMON : KETIDAK PASTIAN THD PRINSIP2 TSB
TERUTAMA YG BERKAITAN DENGAN FUNGSI PENGAWASAN

Administrasi (tradisional)
• Birokrasi yang efisien adalah yang memiliki lingkup
pengawasan yang sempit, agar pesan bisa sampai dan
terlaksana dengan efektif.
• Dan karenanya manajer hanya mengawasi sejumlah
karyawan yang terbatas.
• Persoalannya ketika otoritas organisasi bertingkat-tingkat
maka kemungkinan terjadinya distorsi komunikasi sangat
tinggi.
• Organisasi yang menerapkan lingkup pengawasan yang
sempit seperti tsb akan memiliki grafik organisasi yang
meninggi.

42
SEHINGGA KRITIK SIMON, SEHARUSNYA LINGKUP PENGAWASAN
DARI ADM SEMAPI SATU TITIK TERTENTU

• Untuk mengurangi distorsi komunikasi,


pemutarbalikan bahkan ketercapaian pesan/
perintah maka struktur hirarki dibuat serendah
mungkin atau dalam struktur yang datar
• Logika yang mendasari, semakin sedkit orang
yang menyampaikan pesan baik ke atas
maupun ke bawah, semakin lebih
memungkinkan pesan sampai pada yang dituju
dengan relatif tidak rusak

43
The Challenge Periods-1938-1950
1.BEBERPA kritik terhadap keberadaan Adm
publik
1.1.Chester I Barnard dengan buku “ The
functions of Executive, ternyata tidak dapat
menguasai pesoalan AN pada waktu itu.
1.2.Herbert Simon dalam buku Administrative
behavior, yang memuat kritikan yang tajam
terhadap AN pada waktu itu, Prinsip-prinsip
administrasi secara logis tdk konsisten,
misalnya: prinsip hirarki kewenangan dengan
efektivitas komunikasi
KRITIK MARK

1.Prinsip birokrasi yang “apolitical”


tidaklah dapat ditemukan dalam
realitas, shg konsep “value-free
administration” sebenarnya adalah
“value-laden politics”

45
Paradigma 3
AN Bag Ilmu Politik (1950 – Skr)

1.fase ini menetapkan kembali hubungan


konseptual antara administrasi negara dengan
politik. ➔locus dari paradigma ini berada pada
pemerintahan.
2.Walaupun usaha untuk kembali kepada ilmu
politik sebagai suatu identifikasi dari administrasi
negara tengah dilakukan, tetapi sebaliknya ilmu
politik mulai tidak lagi menganggap sebagai
sebagian dari ilmu politik.
1.Melihat perlakuan ilmu politik terhadap administrasi
negara yang seperti itu, para sarjana AN kemudian mulai
mencari identitas baru dari ilmu administrasi negara.
2.Identitas diri itu kemudian menjadi bentuk paradigma
yang ke empat.
Paradigma 4 :
AN =ilmu adm (1956 – 1970)

1.Paradigma 4 ini, waktunya berada pada kurun


waktu paradigma ke tiga.
2.Timbulnya paradigma 4 sebagian dikarenakan
sarjana AN dianggap sebagai warga negara kelas
dua dari ilmu politik.
3.jalan yang dipilih ➔ kembali bahwa ilmu
administrasi negara ialah ilmu administrasi
dimana ilmu administrasi dapat dibedakan
kedalam tiga jenis (1) Administrasi negara (2)
administrasi niaga (3) administrasi sosial.
1.Istilah ilmu administrasi digunakan untuk menunjuk isi
dan fokus pembicaraan ➔ fokus adalah teori organisasi
dan teori manajemen. Sedangkan locusnya tidak ada
2.Ia menawarkan tehik-tehnik, dan bahkan seringkali
tehnik-tehnik yang canggih serta memerlukan spesialisasi.
Paradigma 5 :
AN sbg AN (1970 – 90an)
Periode AN mencapai suatu proses pembaharuan yang valid
1.Focus AN tidak semata-mata pada ilmu murni
administrasi tetapi pada teori organisasi , teori
manajemen juga menjadi pusat perhatian (fokus) dari
ilmu administrasi negara.
2.Perhatian juga bertambah pd ilmu kebijakan, politik
ekonomi, prosese pembutan kebijakan dan cara2
pengukuran hasil kebijakan
3.lokus An pad Birokrasi Pemerintahan & public affairs,
public interest dan juga public policy serta birokrasi
pemerintahan.
PARADIGMA 6: New Governance

1.The core of the old theory of PA is Specialization and


hierarchy
1.1.The dev of merit-based civil service with classification
system was the formal means by spec
1.2.Scienific of management were applied day-to day gov
activities

2.The new theory describes the notion of governance


(Nicholas Henry, 2004, Public Adm and Public Affairs)

51
Governance: The New Paradigm

1.Beginning 80’s number of trends accelerated ➔ possibility


for fundamental change how change and in how perceive
government adn administrastion.
2.Three trends are:
2.1.Globaization
2.2.Devolution
2.3.Redefinition.

52
1.Globalization ➔ multnational dorporation, the internet,
worldwide environmental issues, freer and fatsre
international trade and travel are challenge the
traditional places and ppwer of governmen
2.Devolution

53
PARADIGMA 6 ; GOVERNANCE
1990 - SEKARANG

1.Administrasi Publik tidak hanya sekedar masalah


manajemen, tetapi lebh merupakan Kolaborasi dalam Tata
Kelola Sektor publik

54
WHAT IS GOVERNANCE
1.Konsep Governance sering dirancukan dengan
Government ➔ dalam konsep good and clean governance.
1.1.Government ➔ suatu organisasi pengelolaan
berdasarkan kewenangan tertinggi ( Negara
dan Pemerintah)
1.2.Governance ➔ Melibatkan tidak sekedar
pemerintah negara, tetapi juga aktor yg
terlibat, meliputi aktor di luar pemerintah dan
negara (Genie –Rokhman, 2000:14)

55
common definitions of Governance

1.mekanisme pengelolaan sumber daya ekonomi


sosial yang melibatkan pengaruh sektor megara
dam sekotr non pemerintah dalam suatu
kegiatan kolektif (Genir _rokmna,, 2002:142)
2.Praktek penyelenggaraan kekuasaan dan
kewenangan oleh pemerintah dlm pengelolaan
urusan pemerint secara umum dan pemb. Ek.
pada khususnya. (Pinto dan Nisjar (1997:119)
3.Proses penyeleng kekuasaan neg dlm
menyediakan publik good and services (LAN, 2000:5)

56
PUBLIC ADMINISTRATION PARADIGM
BASED ON CATEGORY

TSM, Snellen

57
Category 1: PA as a submissive instrument of politics
Category 2: PA as a policy production system
Category 3: PA, politicians, stakeholders, and citizens
as par- ties in demand and supply relationships
Category 4: PA as a modernising agent of politic
Category 5: PA as a multi-rational agent of politics

58
PA as a submissive instrument of politics

This view on public administrations derives


from Wilson and Weber, the founding fathers
of the discipline.
Public administrations are seen merely as
administrative and executive instruments as
required by politicians.

59
PA as a Policy Production System

As political and public administrative bodies expand


and as expertise on related subjects deepens, there is
further reason to delegate the formulation of policies to
specific groups inside the system and to outsource
tasks to specific organisations such as ‘quangos’ (quasi
autonomous non-governmental organi- sations).
This on-going process, labelled ‘agencification’, has
given rise already to hundreds of such organisations
remaining under some form of political, legal,
financial, and professional supervision.

60
PA, politicians, stakeholders, & citizens as parties in
demand and supply relationships

The continuity and functioning of public administrations


depend to a large extent on the ‘exchange relations’ (or
‘contractualisation’) between politicians and public
administrators.
Also important in this respect may be the condi- tions
created for citizens and stakeholders to participate in
decision processes.
Three problems are generally brought forward, relating to
legitimacy, representation, and control and accounting,
respectively.
Governance is only part of the answer.
61
PA as a modernising agent of politics

The paradigms grouped under this heading


emphasize the importance of a scientific
approach to policy formulation and thus
aim to reduce the ‘irrational component’.
Public administration embodies this
approach and uses its superior information
and expertise when addressing sectors of
society.

62
PA as a multirational agent of politics

This category, contrary to the above-mentioned


categories, aims to incorporate the phenomenon
that in public management appear to co-exist
several rationalities which correspond with
different disciplines.

63
PERADIGMA ADM PUBLIK MENURUT DENHARD AND DENHARD

1.New Public Manajemen &


2.New Public Service
3.New Governance

64
Pergeseran paradigma Adm Publik
Denhardt & Denhardt, 2007:29

Aspek Old PA NPM NPS


Dasar Teoritis Toori Politik Teori ekonomi Teori demokrasi

Konsep Kepentingan Kepent publik= adalh Kepent Publik mewakili Kepent Publik adl hsil dr dialog ttg
Publik didefinisikan secara politis dan agregrasi dr kepent individu berbagai nilai
yg tercantum dlm aturan
Kepada siap Birok Btg Klien & Pemilih Pelanggan WN
Jwb
Kpd ssiap public sevant Client and Contituent Customers Citizens
bertanggung jawb
Role of gov Rowing(designing & Steering (acting as catalist Sserving (Menegosiasikan dan
implementiing poicy, mengelaborasi berbagai kepent warga
negara & klp komunitas
akuntabilitas Menurt hirarkhi administratif Kehendak pasar yg mrp hasil Multi aspek: akuntabnle pd hukum,
keinginan pelanggan nilai komunitas, norma pol. Standat
profesional & kepent WN
Organizational structure Bureacratic organizational, Decentralized public orgs Collaborative sturcture with leadership
marked by top down authority with primary controll remain shared internally and externally
within the agency
Motivational basis Pay and benefit, civel service Entrepreneural spirit, Public service, desire to contribute
protection idiological desired to reduce society
size of gov

65
Pergeseran paradigma Adm Publik

1.Tabel ini menunjukkan bahwa lokus Administrasi Publik


mengarah pada welfare state, dengan ciri masuknya
orientasi ekonomi yang memunculkan pertimbangan
efisiensi dan efektivitas serta semangat kewirausahaan.
Akhir dari masa NPM adalah munculnya pandangan
Reinventing government yang sangat kental dengan
pertimbangan ekonomis
2.Perkembangan terakhir dengan Hadirnya NPS, merupakan
orientasi Adm Publik yang mengembalikan otoritas Warga
negara sebagai fokus dan lokus dari adm publik

66
OLD PUBLIC ADMINISTRATION

67
CORE IDEAS OF OLD PA

1. The focus of Gov is on the direct delivery of service throgh exsisting or through authorized
agencies of gov

2. Public Policy and adm are cocerned with designing and implementing policies focuse on
single politically defined objective

3. PA play limited role in policymaking and governance; rather they are charge with
implementation of public policies

4. The delivery of service should be carried out by administrators accountable to elected


officials and given limited discretion in their work

5. Adm are responsible to democratically elected political leader

6. Public program are best administered through hierarchial orgs with managers larger;y
exercissing controll from the top of the orgs

7. The primary values of public orgs are efficiency and rationality

8. Public orgs operate most effifciency as closed system this citizens involvement is limited

9. The role of the public adminstrator is largerly defined as plannning, organizing, staffing,
directing, cordinating, reporting and busgetting.

68
MANEJEMEN PUBLIK

69
the key elements of New Public Management (Pollitt 1994) are as
follows.

1. A shift in the focus of management systems and efforts from inputs and processes
towards outputs and outcomes.
2. A shift towards more measurement and quantification, especially in the form of systems
of ‘performance indicators’ and/or explicit ‘standards’.
3. More frequent deployment of market-type mechanisms (MTMs) for the delivery of
public services (quasi-market solutions, compulsory competitive tendering)
4. Preference of lean/flat and autonomous organisational forms: decentralisation (i.e. let the
managers manage / the right of managing)
5. Favouring contract-like relationships instead of hierarchical relationships
6. Client and quality orientation
7. Blurring the boundaries between public, private and non-profit sectors
8. Value orientation: favoring individualism and efficiency rather than equality and
universalism.

70
CORE ISSUES OF NPM
(DONALD KETTL, 2000)
1. How can gov find ways to squeze more service from the same or a smaller
revenue base?

2. How can gov use market style incentives to rrol out the patologies of
bureacracy, how can traditional bureacracies command and controll
mechanis, be replaces with market strategies that will change the behaviors
of program managers?

3. How can government use market match to give citzens (customers) gretarer
choice among service – or at lest encourage greater attention to serving
customers better?

4. How can gov make program more responsive? How can gov decentralize
responsibility to give fronts-line managers greatres incentive to serve?

5. How can gov improve its capacity to device and track policy? How can gov
separate its role as purchansers of services from its role in actulaly delivering
services?

6. How can gov focus on outputs and outcomes instead of process or structures?
How can they replace top-down, rule-driven system with bottom up, result-
driven system? (Adapted from Kettl, 200a1-2 Global Public Management reform)

71
NPM dan REINVENTING GOVERNMENT
1.(David Osborne & Tedd Geabler, 1992)
CIRI-CIRINYA:
1. Catalytic Government : Steering rather than rowing
(mengendalikan dan mengarahkan ketimbang melaksanakan ➔
menuntut pemerintah sebagai mediator yg berfungsi
mengarahkan, konsekwensinya harus memiliki knowledge based.
2. Community-Owned Government: Empowering rather than serving
(memberdayakan ketimbang melayani). Paradigma ini
mengisyaratkan bahwa pemerintah adalah milik masyarakat dan
masyarakat merasa memiliki pemerintahnya. Pemerintah yg
reinvented adalah yang mampu membangun masyarakat sehingga
memiliki empowerment (keberdayaan).

72
NPM dan REINVENTING GOVERNMENT
3. Competitive Government: Injecting competition into service
delivery (penyediaan pelayanan secara competitive)
3.1.Paradigma ini mengisyaratkan pemerintah memiliki daya saing dalam
pelayanan.Ekonomi global tidak menghendaki monopoli pelayanan
publik,swastapun memiliki peluang yg sama.

4. Mission-Driven Government: Transforming rule-driven


organization (mengutamakan misi ketimbang peraturan)
4.1.Pemerintah harus memiliki komitmen tunggal hanya pada misi
utamanya yaitu mewujudkan keberdayaan masyarakat

5. Result-Oriented Government :Funding outcomes.not inputs


(Orientasi pada hasil bukan masukan)
5.1.Menekankan pemerintah harus berorientasi kepada hasil,yaitu
membuat semakin kuatnya masyarakat dan mengurangi ketergantungan.

73
NPM dan REINVENTING GOVERNMENT
6. Customer-Driven Government: Meeting the needs of the
customers,not the bureaucracy (memenuhi kebutuhan pelanggan
bukan birokrasi)
1. Menegaskan bahwa pemerintah ada karena dibutuhkan masyarakat,bukan
sebaliknya pemerintah yg dilayani masyarakat.

7. Enterprising Government: Earning rather than spending (mencari


pendapatan bukan membelanjakan)
2.Menjelaskan pengembangan semangat berwirausaha dalam pemerintahan,tetapi
bukan berarti menjadikan komersialisasi jasa layanan kepada
masyarakat,melainkan menyajikan layanan umum yg baik agar terbentuk feed
back yg menguntungkan.

8. Anticipatory Government: Prevention rather than cure (Lebih baik


mencegah munculnya masalah dari pada menyelesaikan masalah)
3.Mengisyaratkan perlunya kemampuan birokrasi mengantisipasi ke depan,untuk itu
diperlukan knowledge based dan profesionalisme aparat.

74
NPM dan REINVENTING GOVERNMENT
9. Desentralized Government: From hierarchy to participation
(pemerintahan desentralistis,hirarkhi sederhana
1. Menjelaskan bahwa pemerintahan yg desentralisasi merupakan syarat
bagi reinventing government.Sentralisasi sangat tidak efisien karena
pusat selalu terbebani.

10. Market-Oriented Government: Leveraging change through


market (mendorong perubahan melalui mekanisme pasar)
2.Menjelaskan bahwa setiap produk kerja pemerintah harus berorientasi
pasar,dalam arti proses transaksi terjadi karena ada mekanisme yg leluasa
diantara pelaku,misalnya bagi pemerintah menyelenggarakan usaha yg
bersifat massal itu lebih baik seperti jasa transportasi umum,kereta api,
kapallaut.Sedangkan pesawat udara,bus antar kota lebih efisien jika oleh
swasta.

75
NEW PUBLIC SERVICE

76
THE ROOT OF NPS
Denhard and Denhard
1.Democratic Citizenships
2.Model of community and civil society
3.Organizational Humanism and the New Public
Administration
4.Postmodernism

77
Core The NPS

1. Serve citizens not customers


2. Seek the public interest
3. Value citizenship over entrepreneurships
4. Think straregically, act democratically
5. Recognize that accountability isn’t simple
6. Serve rather than steer
7. Value people, not just productivity. (Denhadt anda
Denhard, 2007)

78
THANK YOU

1.
1.

1.

1.79

Anda mungkin juga menyukai