Anda di halaman 1dari 2

TSUNAMI ACEH

Fenomena geosfer adalah gejala atau peristiwa alam yang berkaitan dengan
unsur-unsur geosfer, antara lain litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, serta
antroposfer. Alam semesta melimpah akan fenomena geosfer; dari aurora borealis
yang berdansa megah di Kutub Utara, hingga keragaman fauna di Amazon. Negara
kita, Indonesia, juga tidak asing dengan fenomena geosfer, salah satunya yakni
tsunami Aceh yang terjadi pada akhir tahun 2004.

Pada hari Minggu, 26 Desember 2004, pukul 07.59 WIB, terjadilah gempa
bumi dahsyat pada kedalaman yang relatif dangkal, yakni sekitar sepuluh kilometer
di bawah permukaan laut. Hiposentrum, atau titik pusat gempa tersebut, terletak di
Samudera Hindia, kira-kira 160 km di sebelah utara pulau Simeulue. Pulau
Simeulue sendiri berada kurang lebih 150 km lepas pantai barat Aceh. Episentrum
gempa tersebut berada di 3,316 LU, 95,854 BT. Berdasarkan laporan dari sejumlah
literatur, gempa penyebab tsunami Aceh berkekuatan M 9,3. Gempa tersebut
merupakan gempa terbesar ke-5 yang pernah ada dalam sejarah. Penyebab gempa
tersebut adalah patahan antara lempeng benua Eurasia dan lempeng benua Indo-
Australia. Patahan ini dimulai dari perairan barat Aceh hingga Laut Andaman—
salah satu patahan terpanjang yang tercatat dalam sejarah.

Gempa terasa selama sepuluh menit dan warga sekitar tercengang.


Kemudian, tiba-tiba, terjadi kenaikan air laut. Air laut mencapai ketinggian tiga
puluh meter, bahkan lima puluh satu meter di daerah Lhoknga. Kecepatan
gelombang tsunami mencapai 100 m/s, atau 360 km/h. Lebih dari dua ratus ribu
jiwa termakan akibat peristiwa tragis ini. Korban tsunami Aceh dikuburkan secara
massal di wilayah Siron dan Ulee Lheue, yang mana banyak di antara jenazah
tersebut tidak teridentifikasi. Proses rekonstruksi dan rehibilitasi dilakukan selama
empat tahun, dari 2005 hingga 2009.

Hingga saat ini, dampak peristiwa tsunami Aceh masih terasa. Pemerintah
Aceh mengenang kejadian tersebut tiap tahunnya. Terakhir, pada tahun 2022,
sebuah sirene dibunyikan pada tahun 08:00 WIB untuk mengenang detik-detik
tsunami Aceh.
SUMBER

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6203475/fenomena-geosfer-pengertian-
dan-contohnya-di-hidrosfer-hingga-litosfer

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6481762/detik-detik-tsunami-aceh-18-
tahun-lalu-diawali-gempa-93-sr

https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_dan_tsunami_Samudra_Hindia_2004

https://nasional.kontan.co.id/news/tsunami-aceh-bencana-alam-terbesar-16-tahun-
lalu

https://nasional.tempo.co/read/1672427/hari-memilukan-bencana-tsunami-aceh-
26-desember-2004-dalam-waktu-6-menit-habis-semua

IDENTITAS PENULIS

Nama : Vincentius Marco Owen Wijaya

Kelas/no. : X-A/36

Anda mungkin juga menyukai