Anda di halaman 1dari 8

ISSN 2656-2790 (online)

Movere Journal Vol. 4 No. 2 Juli 2022 Hal. 176 - 183


MOVERE JURNAL
http://ojs.stie-tdn.ac.id/index.php/mv

ANALISIS HUBUNGAN ANTAR MANUSIA (HUMAN RELATIONS)


TERHADAP ETOS KERJA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
DI MAKASSAR
1Hendra Gunawan
1
STIE Amkop Makassar
Email : hendramanajemen@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh hubungan antar manusia
terhadap etos kerja pada perusahaan manufaktur di kota Makassar baik secara parsial
maupun simultan. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory research dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan
observasi. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini sebesar 135 orang dengan teknik
penarikan sampel dengan menggunakan simple random sampling dimana jumlah populasi
di jadikan sampel tanpa melihat kriteria dari seluruh populasi dengan jumlah sampel
sebanyak 135 orang. Pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu SPSS. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hubungan antar manusia berpengaruh positif dan
signifikan terhadap etos kerja karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Kota Makassar.

Kata Kunci: hubungan antar manusia, etos kerja

Abstract: This study aims to analyze the influence of human relations on work ethic
inmanufacturing companies in the city of Makassar both partially and simultaneously.
This research is an explanatory research using quantitative approaches and data
collection techniques through questionnaires and observations. The total population in
this study was 135 people with a sampling technique using simple random sampling
where the number of populations was sampled regardless of the criteria of the entire
population with a total sample of 135 people. Hypothesis testing using SPSS tools.
The results showed that the relationship between people had a positive and significant
effect on the work ethic of employees at the Manufacturing Company in Makassar
City.
Keywords: relationships between people, work ethic

© 2022 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author Hendra Gunawan
176
ISSN 2656-2790 (online)

PENDAHULUAN arah yang lebih produktif.” Dengan adanya


interaksi yang baik antara pimpinan dan
Sumber daya manusia memiliki bawahan maka akan menimbulkan
peran penting dalam sebuah perusahaan perasaan senang dan mempunyai semangat
karena merupakan hal terpenting dari kerja karyawan serta situasi lingkungan
seluruh kegiatan operasional perusahaan dalam perusahaan akan terjalin dengan
dalam mencapai tujuannya baik dalam baik dan menumbuhkan suasana
rangka memperoleh laba perusahaan keharmonisan sehingga pekerjaan dapat
maupun dalam mempertahankan berjalan dengan aman dan baik.
kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Suatu organisasi maupun
Kemampuan perusahaan dalam perusahaan baik yang skala besar maupun
mempertahankan organisasinya skala kecil selalu menginginkan
tergantung cara meningkatkan efektivitas organisasinya berkembang, dimana akan
dan efesiensi sumber daya manusia melibatkan seluruh karyawannya dalam
secara maksimal. meningkatkan mutu kinerjanya, salah
Kondisi human relation satunya yang terpenting adalah setiap
(hubungan antar manusia) menunjuk organisasi wajib memiliki etos kerja yang
pada hal-hal yang berada disekeliling dan tinggi.
melingkupi kerja karyawan di suatu Menurut Chaplin (2001) yang
organisasi. Kondisi human relation mengungkapkan bahwa etos kerja adalah
(hubungan antar manusia) tidak hanya watak dan karakter suatu kelompok
terbatas dari bentuk fisik tempat kita nasional atau kelompok rasial tertentu di
bekerja. Kondisi human relation dalam sebuah perusahaan etos kerja tidak
(hubungan antar manusia) bisa akan muncul dengan sendirinya, akan
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti tetapi harus diusahakan dengan sungguh-
sarana dan prasarana yang disediakan sungguh dengan melalui proses yang biasa
oleh instansi, rekan kerja, tingkat dikendalikan dengan melibatkan seluruh
persaingan, kepemimpinan, komunikasi, sumber daya manusia dalam system
sehingga kondisi human relation maupun alat pendukung.
(hubungan antar manusia) yang Sedangkan Tasmara (2002)
mendukung akan membuat karyawan menyebutkan bahwa etos kerja juga
tetap bertahan dan dapat menurunkan merupakan totalitas kepribadian setiap
stress kerja pada karyawan, sehingga indivdu di dalam mengeksperisakan,
dapat mempengaruhi kinerja karyawan di memandang dan meyakini serta
instansi tersebut. memberikan makna terhadap suatu yang
Menurut Effendy (1998) dalam mendorong individu dalam melakukan
(Arifah, 2015) “Dengan adanyan tindakan sehingga mampu meraih hasil
hubungan antar sesama karyawan maka yang maksimal (high performance), yang
para karyawan khususnya para pemimpin dikutip dalam (Widodo, 2018).
mampu memecahkan segala masalah
yang berkaitan dengan situasi kerja serta
masalah yang akan menimpa para
karyawannya baik secara idividu dengan
demikian karyawan dapat diarahkan ke

© 2022 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author Hendra Gunawan
177
ISSN 2656-2790 (online)

TELAAH LITERATUR DAN dalam menjalankan segala pekerjaannya.


PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2. Etos Kerja
1. Human relation (hubungan antar
manusia) Menurut Bob Black etos kerja
adalah suatu aktivitas yang dilakukan
Menurut Hasibuan (2013:137) seseorang dalam rangka mencapai
dalam (Suryadin & Mistar, 2020) Kondisi tujuan yang ingin didapatkan oleh
human relation (hubungan antar manusia) organisasi. Menurut Chaplin (2001)
adalah “hubungan kemanusian yang lebih yang mengungkapkan bahwa etos kerja
harmonis yang tercipta atas kesadaran adalah watak dan karakter suatu
dan kesedian yang melebur dengan kelompok nasional atau kelompok
keinginan individu demi memadukan rasial tertentu di dalam sebuah
keinginan bersama, tujuannya adalah perusahaan etos kerja tidak akan
menghasilkan integrase yang cukup muncul dengan sendirinya, akan tetapi
kukuh, mendorong kerjasama yang harus diusahakan dengan sungguh-
produktif dan kreatif dalam rangka sungguh dengan melalui proses yang
mencapai sasaran yang sama”. biasa dikendalikan dengan melibatkan
Di dalam human relation adalah seluruh sumber daya manusia dalam
sesuatu yang selalu dibutuhkan oleh system maupun alat pendukung.
karyawan sebagaimana fungsi manusia Sedangkan Tasmara (2002)
sebagai makhluk sosial yang tentunya menyebutkan bahwa etos kerja juga
senantiasa harus manjalin hubungan antar merupakan totalitas kepribadian setiap
sesama individu dan menjalin kerjasama indivdu di dalam mengeksperisakan,
dalam mencapai tujuan bersama. Dengan memandang dan meyakini serta
menjalin hubungan yang harmonis dan memberikan makna terhadap suatu
menyenagkan akan mampu membuat yang mendorong individu dalam
suasana kerja yang kodusif. melakukan tindakan sehingga mampu
Menurut Djaja dalam, (Suryadin & meraih hasil yang maksimal (high
Mistar, 2020) fungsi Human Relation performance), yang dikutip dalam
adalah sebagai berikut:” a. Mencegah (Widodo, 2018).
salah pengertian antara pimpinan dan Menurut Sutrisno (2013:285),
bawahan. b. Mengembangkan kerja sama dalam (Widodo, 2018) “etos kerja
antara pimpinan dan bawahan. c. Dapat merupakan kunci sukses yang unik,
membentuk suatu teamwork yang efektif. karena sekaligus sanggup menjadi
d. Mengerahkan individu dalam fundamental keberhasilan pada
kelompok pada suatu tujuan. Human tingkatan personal, organisasional, dan
relation karyawan merupakan hubungan sosial. Tingkatan sosial dapat dimulai
manusiawi yang selalu dibutuhkan oleh dari level personal dan organisasional,
karyawan, dimana fungsinya sebagai sehingga keberhasilan suatu bangsa
makhluk pribadi dan makhluk sosial, antara lain didasari oleh etos kerja
kebutuhan akan orang lain untuk setiap personal dan organisasi yang
bekerjasama dalam mencapai tujuan berada dalam naungan bangsa
hidupnya. Hubungan yang harmonis akan tersebut”.
membuat suasana kerja yang Menurut Etos kerja merupakan
menyenangkan dan hal ini akan seperangkat perilaku positif dan fondasi
mempengaruhi semangat karyawan yang mencakup etos kerja yang

© 2022 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author Hendra Gunawan
178
ISSN 2656-2790 (online)

menggerakkan mereka, karakteristik METODE PENELITIAN


utama, spirit dasar, pikiran dasar, Penelitian ini bersifat asosiatif
kode etik, kode moral, kode perilaku, yang bertujuan untuk mengetahui
sikap-sikap, aspirasi, keyakinan- hubungan antara dua variabel atau
keyakinan, prinsip-prinsip, dan lebih yang berfungsi untuk
standar-standar dalam (Sinamo & menjelaskan, meramalkan, dan
Drajat, 2015) . mengontrol fenomena (Sugiyono,
Etos kerja merupakan sikap, 2013) (dalam Kumara dan Utama,
pandangan, kebiasaan, ciri-ciri atau 2016:8). Metode penelitian
sifat mengenai cara bekerja yang menggunakan pendekatan kuantitatif
dimiliki seseorang, suatu golongan yang menghasilkan data dalam bentuk
atau suatu bangsa (Dodi, dkk, 2013). angka yang akan disusun berdasarkan
Etos kerja adalah semangat kerja yang pendekatan kuantitatif bersifat asosiatif
terlihat dalam cara seseorang kaukalistik karena peneliti ingin
menyikapi pekerjaan, etos kerja yang melihat pengaruh hubungan atau
melatarbelakangi melakukan suatu pengaruh sebab akibat antar variabel
pekerjaan (Fadillah, 2010) yang human relations (X) sebagai variabel
dikutip dalam (Hadiansyah & independent, dan variabel etos kerja
Purnamasari, 2015). (Y) sebagai variabel dependent
Secara sederhananya, dapat di Teknik Pengumpulan Data,
artikan bahwa etos kerja merupakan Observasi yaitu suatu metode
cerminan kedisiplinan, semangat dan pengumpulan data dengan pengamatan
produktivitas milik seseorang. langsung di lokasi yang dijadikan
Seseorang yang memiliki etos kerja obyek penelitian. Kuesioner adalah
rendah menjadikan produktivitasnya metode pengumpulan data yang
juga rendah, begitu pula sebaliknya. dilakukan dengan mengajukan
lembaran angket yang berisi daftar
3. Penelitian Terdahulu pertanyaan kepada responden. Teknik
angket adalah pengumpulan data
Adapun hasil penelitian terdahulu dengan menyebar pertanyaan kepada
yang mendukung dalam penilitian ini responden dan responden akan
adalah ; Hendro Widodo, dkk, 2020 ; memberikan respon atas pertanyaan
Desti Ayu Sugianti, dkk 2020 ; Galih Adi tersebut.
Saputro & Azis Fathoni, 2017 ; Nur Adapun populasi yang dimaksud
Arifah, 2015 ; yang menyimpulkan dalam penelitian ini adalah seluruh
adanya pengaruh kondisi human relation karyawan pada perusahaan manufaktur
(hubungan antar manusia) terhadap etos Makassar yang berjumlah 135 orang.
kerja. Teknik penarikan sampel dengan
menggunakan simple random sampling
Gambar 1. Kerangka Konseptual dimana jumlah populasi dijadikan
sampel tanpa melihat kriteria dan
seluruh populasi yang ada pada
Human Etos perusahaan manufaktur makassar
Relations Kerja dijadikan sebagai sampel atau sampel
jenuh yang berjumlah sebanyak 135
orang.
Analisis data adalah proses

© 2022 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author Hendra Gunawan
179
ISSN 2656-2790 (online)

mencari dan menyusun secara semakin besar pula pengaruh variabel


sistematis data yang diperoleh dari independen terhadap variabel dependen.
hasil wawancara, catatan, lapangan
dan bahan-bahan lainnya, sehingga HASIL DAN PEMBAHASAN
mudah dipahami dan temuanya dapat
diinformasikan kepada orang lain. Berdasarkan hasil penelitian yang
(Bogdan dalam sugiyono, 2013:24). telah dilakukan melalui pengujian pada
Berdasarkan tujuan yang ingin di pengaruh human relation terhadap etos
capai dalam penelitian ini maka data kerja yang menunjukkan bahwa human
yang diperoleh akan di olah dan di relation (hubungan antar manusia)
paparkan berdasarkan statistic berpengaruh positif dan signifikan
deskriptif. untuk kepentingan analisis terhadap etos kerja pada perusahaan
dan pengujian hipotesis digunakan manufaktur Makassar. Hasil tersebut
analisis regresi linear berganda yang dibuktikan melalui pengujian dimana nilai
diolah menggunakan program SPSS. signifikansi pada variable Human
Uji Hipotesis. Dalam uji simultan Relation (X1) lebih kecil dari nilai
atau uji F digunakan untuk mengetahui probabilitas 0.05 sedangkan untuk
pengaruh variabel independent secara perbandingan nilai t hitung lebih besar
bersama-sama (simultan) terhadap dari nilai t tabel.
variabel dependent dilakukan dengan Sementara untuk nilai unstandardized
menggunakan uji fiest yaitu dengan cara coeffecients beta yang menunjukkan arah
membandingkan antara F table, dengan yang positif sehingga dapat diartikan
rumus secara matematis sebagai berikut : bahwa Human Relation (X1) dapat
Apabila nilai signifikan F hitung < nilai mempengaruhi etos kerja (Y1) secara
signifikan a=0,05 maka hipotesis yang positif dan signifikan.
diajukan diterima. Sebaiknya jika nilai Dari hasil analisis regresi linier
signifikan F hitung > nilai signifikan a berganda menunjukkan jika pada variabel
=0,05 maka hipotesis yang diajukan human relation menghasilkan nilai Beta
tidak dapat diterima (Sugiyono 2006 : 0,448 atau 44,8 % atau dapat dinyatakan
11). Uji t dilakukan untuk menguji jika variabel human relation
kemaknaan koefisien parsial.apabila t mempengaruhi etos kerja, sehingga jika
hitung ≥ t tabel maka HO ditolak. human relation (hubungan antar manusia)
Dengan demikian variabel independen mengalami peningkatan maka etos kerja
dapat menerangkan variabel dependen. juga akan mengalami kenaikan.
Sebaliknya apabila t hitung ≤ t tabel Dari hasil tersebut dapat diterima
maka HO diterima sehingga dapat yaitu Human Relation (hubungan antar
dikatakan variabel independen (disiplin manusia) berpengaruh positif dan
dan kemampuan) tidak dapat signifikan terhadap etos kerja. Sehinggga
menjelaskan variabel dependen (prestasi dapat diartikan bahwa semakin baik
kerja) dengan kata lain tidak ada human relation maka etos kerja karyawan
pengaruh dari variabel yang juga akan semakin baik.
diuji.(Sugiyono 2006: 124). Uji Hasil penelitian ini sejalan dengan
koefisien determinasi (R2) digunakan penelitian terdahulu yang dikemukakan
untuk mengetahui kontribusi variabel oleh Desti Ayu Sugianti, Renny Sri
bebas dalam menjelaskan variabel Purwanti, Moch Aziz Basari dan Boby
terikat. Semakin besar nilai koefisien Hendra Widodo, Febsri Susanti bahwa
determinasi, maka menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan

© 2022 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author Hendra Gunawan
180
ISSN 2656-2790 (online)

human relation terhadap etos kerja. Daya Manusia. Bandung : PT.


Human relation adalah sesuatu yang Remaja Rosda Karya.
selalu dibutuhkan oleh karyawan Ahmad Jais (2017), Pengaruh Disiplin
sebagaimana fungsi manusia sebagai Kerja Dan Lingkungan Kerja
makhluk social yang tentunya senantiasa Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
harus manjalin hubungan antar sesama Pada Rumah Sakit Umum Daerah
individu dan menjalin kerjasama dalam H. Andi Sulthan Daeng Radja
mencapai tujuan bersama. Dengan Kabupaten Bulukumba, Makassar,
menjalin hubungan yang harmonis dan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
menyenangkan akan mampu membuat Islam UIN ALAUDDIN Makassar.
suasana kerja yang kodusif sehingga Ahmad Nur Rofi (2012), Pengaruh
mampu meningkatkan etos kerja Disiplin Kerja dan Pengalaman
karyawan. Kerja Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan Pada Departemen
KESIMPULAN Produksi PT. Leo Agung Raya
Human relation (hubungan antar Semarang. Jurnal Ilmu Manajemen
manusia) berpengaruh positif dan dan Akuntansi Terapan 3, (1), 2-
signifikan terhadap etos kerja karyawan 10.
pada perusahaan manufaktur Makassar. Ari Darmawan, Muhammad Ferryal
Dengan peningkatan Human relation Ramadhan (2018), Pengaruh
(hubungan antar manusia) dapat Kemampuan Kerja, Motivasi,
berdampak nyata terhadap peningkatan Disiplin Kerja Dan Pengembangan
etos kerja karyawan pada perusahaan Karir Dalam Meningkatkan
manufaktur Makassar. Etos kerja Kinerja Karyawan PT. Taman
memberikan gambaran yang dapat Rekreasi Sengkaling, Fakultas Ilmu
mengandung makna evaluatif yang Administrasi Universitas
dimiliki oleh setiap individu ataupun Brawijaya.
kelompok dalam memberikan penilaian Azar Sariah (2017), Pengaruh Disiplin
kerja, human relation membentuk sikap Kerja Terhadap Prestasi Kerja
yang harus dimiliki oleh setiap Karyawan Pabrik Kelapa Sawit PT.
karyawan didalam lingkungan kerjanya Multimas Nabati Asahan, Medang,
agar pandangan hidup mempunyai satu Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
tujuan. Islam Universitas Islam Negeri
Sumetera Utara.
DAFTAR PUSTAKA Davis, Keith, (2011). Perilaku Dalam
Aan Soelehan dan Suwandi Sukartaat Organisasi, Jakarta : Erlangga.
Maja (2009), Pengaruh Disiplin Edy, Sutrisno, (2011). Manajemen Sumber
Kerja, Lingkungan Kerja dan Daya Manusia, Jakarta : Kencana.
Semangat Kerja terhadap Prestasi Farlen, Frans (2011), Pengaruh Motivasi
Kerja Warga SMP Printis Kerja dan Kemampuan Kerja
Kecamatan Pancoran Mas Kota terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Depok. pada Karyawan PT. United
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Tractors Tbk Samarinda). Skripsi.
(2002). Manajemen Sumber Daya Yogyakarta : Universitas
Manusia. Bandung : PT. Remaja Pembangunan Nasional Veteran.
Rosda Karya. Franco Bryan Logor, Petrus Tumade,
, (2013). Manajemen Sumber Rudy S. Wenas (2015), Pengaruh

© 2022 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author Hendra Gunawan
181
ISSN 2656-2790 (online)

Disiplin Kerja,Pelatihan,Dan Muhammad Dicky Afifi (2015), Pengaruh


Kemampuan Kerja Terhadap Kemampuan Kerja Dan Motivasi
Prestasi Kerja Karyawan Pada Kerja Terhadap Prestasi Kerja
PT. Hasjrat Abadi Manado. (Studi Pada Karyawan PR.
Jurnal EMBA 3, (3), 1151-1161. Sejahtera Abadi Malang). Jurnal
Gibson dkk, (2011), Proses-proses Administrasi Bisnis 29, (1).
Struktur Perilaku Organisasi, Nasution, S, (2011), Metode Research (
Jakarta : Erlangga. Penelitian Ilmiah), Jakarta : Bumi
Hasibuan, Malayu. (2008), Manajemen Aksara.
Sumber Daya Manusia, cetakan Nining Syafitriningsih (2017), Pengaruh
ke-11, Jakarta : PT. Bumi Aksara Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja
, (2010), Manajemen Sumber Terhadap Kinerja Karyawan Di
Daya Manusia, Jakarta : PT. PT. Inkabiz Indonesia, Jakarta,
Bumi Aksara. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
, (2012), Manajemen Sumber Universitas Islam Negeri Syarif
Daya Manusia, Jakarta : Bumi Hidayatullah.
Aksara. Nurhayati (2017), Pengaruh Kemampuan
, (2017), Manajemen Sumber Kerja, Komitmen Organisasi, dan
Daya Manusia, Edisi Revisi, Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Jakarta : Bumi Aksara. Pegawai Bagian Umum Sekretariat
Jayanti (2014), Analisis Pengaruh Daerah Kabupaten Soppeng,
Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Makassar, Program Pascasarjana
Kontrak Psikologis, Disiplin STIE AMKOP Makassar.
Kerja dan Lingkungan Kerja Prijodarminto, Soegeng, (1994), Disiplin
terhadap Kinerja Karyawan Kiat Menuju Sukses, Jakarta :
RSUD Kota Semarang. Pradaya Paramita.
Mangkunegara, (2015), Manajemen Rivai dan ella Sagala, (2013), Manajemen
Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan, Bandung : PT. Perusahaan, Jakarta : Rajawali
Remaja Rosda Karya. Pers.
Moch Riza Afgani (2017), Pengaruh Rivai, Veithzal, (2011), Manajemen
Kemampuan, Motivasi Kerja Dan Sumber Daya Manusia Untuk
Disiplin Terhadap Produktivitas Perusahaan dari Teori dan Praktik,
Kerja Karyawan Di PT. Slamet Jakarta : PT. Raja Grafindo
Langgeng Kabupaten Persada.
Purbalingga, Jawa Tengah, , (2012), Manajemen Sumber
Program Studi Manajemen Daya Manusia Untuk Perusahaan
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis dari Teori dan Praktik, Jakarta :
Universitas Muhammadiyah PT. Raja Grafindo Persada.
Purwokerto. Robbins S SP, dan judge, (2014), Perilaku
Moenir, (2008), Manajemen Pelayanan Organisasi,Buku 2, Jakarta :
Umum di Indonesia, Jakarta : PT. Salemba.
Bumi Aksara. ST. Maryam (2018), Pengaruh Motivasi
Mu’ah, Masram, (2017), Manajemen Dan Komitmen Karyawan
Sumber Daya Manusia Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Profesional, Cetakan Pertama, Pada PT. PLN (Persero) Wilayah
Sidoarjo : Zifatama Publisher. SulSelBar, Makassar, Sekolah

© 2022 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author Hendra Gunawan
182
ISSN 2656-2790 (online)

Tinggi Ilmu Ekonomi Amkop


Makassar.
Sugiyono, (2013), Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,
Bandung : Alfabeta.
, (2012), Metode Penelitian
Bisnis, Bandung : Alfabeta.
,(2010), Statistika untuk
Penelitian, Bandung : Alfabeta.
Sunyoto, D, (2012), Manajemen Sumber
Daya Manusia, Yogyakarta :
CAPS.
Tety Asmiarsih (2013), Pengaruh
Pengawasan Terhadap Disiplin
Kerja Pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten
Brebes, Semarang, Fakultas Ilmu
Sosial.
Thoha, Miftah, (2011), Perilaku
Organisasi, Konsep Dasar dan
Aplikasinya, Jakarta : Rajawali
Pers.
Wirmayanis, Suziana (2014), Pengaruh
Kemampuan Kerja, Komitmen
Organisasi dan Motivasi
Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal
Dinamika Manajemen 2, (3), 29-
221.

© 2022 STIE TDN. All rights reserved


Corresponding Author Hendra Gunawan
183

Anda mungkin juga menyukai