OLEH
NIM : S1B120039
KENDARI
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
KAJIAN PUSTAKA
2.1.4 Kompensasi
Pegawai harus diberi imbalan bagi upaya yang telah mereka keluar
kan untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan mereka sendiri.
Kompensasi lebih dari sekedar upah dan gaji. Dalam kompensasi, bisa
juga termasuk di dalamnya insentif/perangsang dan program
kesejahteraan pegawai (employee benefit and services). Insentif bisa
meningkatkan produktivitas. Kompensasi adalah hal yang diterima oleh
pegawai, baik berupa uang atau bukan uang sebagai balas jasa yang
diberikan bagi upaya pegawai (kontribusi pegawai) yang diberikannya
untuk organisasi. Milton L. Rock menyatakan bahwa: "Tantangan yang
dihadapi manajemen adalah menciptakan kondisi yang mendorong
orang-orang dalam pekerjaannya untuk bisa mengembangkan
perusahaannya. Aspek kunci dari lingkungan seperti itu adalah
kompensasi". (Justine T. Sirait : 181)
Oleh karena itu kompensasi merupakan salah satu alasan dan motivasi
utama mengapa pegawai bekerja. Pegawai menggunakan pengetahuan,
keterampilan, tenaga, waktu, serta komitmennya, bukan semata-mata
ingin membaktikan atau mengabdikan diri kepada organisasi,
melainkan tujuan lain yang ingin diraihnya, yaitu mengharapkan
imbalan atau balas jasa atas kinerja dan produktivitas kerja yang
dihasilkannya. Keberhasilan dalam menetapkan kompensasi yang layak
akan menentukan bagaimana kualitas SDM dalam bekerja, yang secara
langsung akan berkaitan dengan efektivitas tujuan pegawai dan
efisiensi anggaran organisasi, serta akan menentukan bagaimana
keberlangsungan hidup organisasi dalam lingkungan persaingan bisnis
yang semakin kompetitif. Kompensasi yang memadai akan
mempengaruhi kinerja yang ditampilkan oleh pegawai. (Lijan Poltak
Sinambela, 2016: 217-224)
Lingkungan kerja menurut Robbins (2001 : 15) adalah sesuatu yang ada
disekitar pekerja dan dapat memengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas - tugas yang dibebankan. Sebagaimana pendapat tersebut bahwa
sesuatu yang ada disekitar pekerja baik yang bersifat fisik maupun non
fisik akan memengaruhi pekerja dalam menjalankan tugas - tugas yang
dibebankan. Lingkungan kerja yang bersifat fisik misalnya keberadaan
sarana dan prasarana akan mempengaruhi hasil kerja baik kualitas
maupun kuantitas, lingkungan kerja yang bersifat non fisik seperti
hubungan kerja, mekanisme kerja, gaya kepemimpinan dll, akan
memengaruhi kinerja. (Saiful Bahri, 2018 : 8-9)
Kualitas sumber daya manusia akan menjadi tolok ukur yang bisa
mereka gunakan untuk menilai dan membentuk citra diri mereka,
Kompensasi akan menciptakan kondisi yang mendorong orang-orang
dalam pekerjaannya untuk bisa mengembangkan perusahaannya. Dan
Lingkungan Kerja akan mendukung diperolehnya rancangan sistem
kerja yang efisien.
(X1)
LINGKUNGAN
KERJA
KOMPENSASI
(X3)
(X2)
KEPUASAAN
KERJA
(Y)
BUDAYA
ORGANISASI
(X4)
2.3 HIPOTESIS
METODE PENELITIAN
3.5.1 Populasi
3.5.2 Sampel
Sangat setuju : 5
Setuju : 4
Kurang setuju : 3
Tidak setuju : 2
Sangat tidak setuju : 1
Keterangan:
t = Tingkat signifikan (t hitung) yang selanjutnya dibandingkan dengan
tabel
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya sampel
Distribusi t ini ditentukan oleh derajat kesalahan dk = n-1 . Tingkat
signifikan yang digunakan adalah 0,05 dengan kriteria penilaian: 1) Jika
thitung>ttabel dan nilai signifikan< α = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima berarti variabel independen secara parsial mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen. 2) Jika thitung<ttabel, dan nilai
signifikan> α = 0,05 maka Ho diterima dan Ha tidak diterima berarti
variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara parsial
terhadap variabel dependen. (Candra Damayanti, 2020)
DAFTAR PUSTAKA
Chaerudin, Ali dkk. 2020. Sumber Daya Manusia: Pilar utama kegiatan
operasional organisasi. Bojong Genteng: CV Jejak.
Fauzi, Akhmad dan NA, Rusdi Hidayat. 2020. Manajemen Kinerja. Jawa
Timur: Airlangga University Press.