Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi merupakan tempat berinteraksi manusia untuk

mengembangkan dirinya dalam memenuhi hasratnya sebagai makhluk hidup

agar dapat beraktualisasi diri dengan lingkungannya. Salah satu kegiatan yang

dilakukan manusia dalam organisasi, yaitu melakukan kerjasama diantara

anggotanya untuk menyatukan kekuatan agar pekerjaan yang dilaksanakan

mencapai target dan sasaran yang diharapkan. Untuk meraih target dan sasaran

tersebut, setiap anggota organisasi harus mampu menyatu untuk bekerja

dengan penuh kesungguhan sebagai rasa tanggungjawab bagi tercapainya

tujuan yang telah ditentukan (Herawati, 2013:1).

Organisasi dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh kemauan

kerja dengan menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki oleh setiap unit

kerja organisasi, baik itu potensi yang bersifat material maupun nonmaterial,

salah satu potensi penting antara lain sumber daya manusia (Herawati,

2013:1). Upaya untuk memaksimalkan kemampuan sumber daya manusia ini

diawali dengan cara melakukan rekruitmen pegawai, kemudian melatih dan

memberinya pendidikan dan pelatihan praktis mengenai pekerjaan yang

dihadapinya, sehingga pegawai tersebut dapat memahami tugas dan pekerjaan

yang menjadi tanggungjawabnya (Herawati, 2013:1).

1
2

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat

strategis dan fundamental dalam organisasi, dibandingkan dengan faktor lain

sumber daya manusia merupakan aset yang paling berharga. Peranan sumber

daya manusia akan sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi

dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, suatu organisasi yang

tidak memiliki sumber daya manusia berkualitas atau tidak kompeten akan

menuai kegagalan dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Pada hakikatnya sumber daya manusia merupakan sumber yang

memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, keterampilan, pengetahuan,

dorongan, daya dan karya satu-satunya sumber daya yang memiliki ratio, rasa,

dan karsa. Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh

terhadap upaya organisasi dalam pencapaian tujuan, kemajuan teknologi serta

berkembangnya informasi dan tersediannya modal maka akan sulit bagi

organisasi untuk mencapai tujuannya apabila tidak dilengkapi dengan

pengelolaan sumber daya manusia yang ada di dalamnya (Sari, 2006:1).

Dalam mewujudkan sumber daya manusia yang teratur dan terencana

untuk mencapai tujuan organisasi perlu adanya suatu manajemen sumber daya

manusia yang merupakan suatu gerakan pengakuan dan perencanaan terhadap

pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial, yang

perlu dikembangkan sedemikian rupa hingga mampu memberikan kontribusi

yang maksimal bagi organisasi dan bagi pengembangan dirinya. Hasibuan

(2012:10) menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah

ilmu seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
3

dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan

masyarakat.

Penciptaan lingkungan kerja yang baik bagi pegawai untuk

meningkatkan kinerja dan gairah semangat kerja pegawai memang tidak

mudah. Organisasi perlu menciptakan lingkungan kerja dalam bentuk fisik dan

non fisik. Lingkungan kerja fisik berupa fasilitas-fasilitas yang dapat

digunakan oleh pegawai, bentuk tata ruang kantor yang nyaman, lingkungan

yang bersih dan asri, pertukaran udara yang baik, warna, penerangan yang

cukup maupun musik yang merdu.

Lingkungan kerja yang baik akan mendorong timbulnya semangat

kerja pegawai. Dengan semangat kerja yang tinggi, pegawai akan dapat

bekerja dengan perasaan senang dan bergairah sehingga mereka akan

berprestasi dalam pekerjaanya. Beberapa strategi untuk merancang lingkungan

kerja dalam memenuhi tujuan organisasi yaitu tercapainya mutu dan

produktivitas tinggi. Strategi dimaksud antara lain; rancangan tempat kerja

atau ergonomik, komputerisasi dan mesin otomatik, dan rancangan pekerjaan

(pengayaan, perluasan, dan rotasi pekerjaan), Apabila suatu organisasi atau

instansi mampu meningkatkan semangat kerja pegawai, maka organisasi atau

instansi tersebut akan memperoleh banyak keuntungan seperti pekerjaan lebih

cepat selesai, kerusakan berkurang, absensi berkurang.

Pada umumnya pegawai cendrung lebih senang dengan adanya kondisi

lingkungnan kerja yang baik dan nyaman, sehingga efisiensi kerja suatu

organisasi dapat tercapai dengan baik. Dengan demikian penting bagi


4

pimpinan untuk memperhatikan hal ini sebagai salah satu cara untuk

meningkatkan semangat kerja pegawainya. Adanya semangat kerja juga

tercermin jika pegawai merasa senang dengan pekerjaanya, pegawai akan

lebih banyak memberi perhatian, imajinasi dan lebih terampil dalam

melakukan pekerjaan mereka.

Peranan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor

yang sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan SDM secara efektif

merupakan jalan bagi suatu organisasi untuk mempertahankan kelangsungan

hidup dan pertumbuhan di masa yang akan datang. Dengan kata lain, kekuatan

organisasi ditentukan oleh orang-orang yang mendukung organisasi tersebut,

baik pada tingkat top, midle maupun lower. Pada dasarnya organisasi bukan

saja mengharapkan SDM yang mampu, cakap dan terampil, tetapi yang

terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil

kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan, dan ketrampilan SDM tidak ada

artinya bagi organisasi, jika mereka tidak mau bekerja dengan keras dengan

menggunakan kemampuan, kecakapan dan ketrampilan yang dimilikinya.

Apabila orang-orang tersebut bekerja secara profesional sesuai dengan

kemampuan dan keahliannya yang dipengaruhi oleh semangat kerja mereka,

maka organisasi akan mencapai tujuannya dan berkembang pesat.

Kinerja merupakan kegiatan pengolahan sumber daya organisasi untuk

mencapai tujuan organisasi. Tujuan adalah tentang arah secara umum, sifatnya

luas, tanpa batasan waktu dan tidak berkaitan dengan prestasi tertentu dalam

jangka waktu tertentu. Kinerja merupakan tanggung jawab setiap individu


5

terhadap pekerjaan, membantu mendefinisikan harapan kinerja,

mengusahakan kerangka kerja bagi pimpinan dan pekerja saling

berkomunikasi. Kinerja pada pegawai harus ada penilaiannya agar pegawai

lebih termotivasi dalam bekerja yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja

pegawai juga.

Faktor lain yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai adalah

lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada

disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam mejalankan

tugas–tugas yang dibebankan, misalnya hubungan antar pegawai,

fasilitas,kondisi kerja dan sebagainya. Kondisi kerja yang buruk berpotensi

menjadi penyebab pegawai mudah stres, sulit berkonsentrasi dan menurunnya

produktivitas kerja. Bayangkan saja, jika ruangan kerja tidak nyaman, panas,

sirkulasi udara kurang memadai, ruangan kerja terlalu padat, lingkungan kerja

kurang bersih, tentu besar pengaruhnya pada kenyamanan kerja pegawai.

Kondisi kerja yang buruk berpotensi menjadi penyebab pegawai mudah jatuh

sakit, mudah stres, sulit berkonsentrasi dan menurunnya produktivitas kerja.

Menurut Tohardi (2006:132), dikatakan bahwa saat bekerja pegawai

mengharapkan lingkungan disekitarnya dapat mendukung aktifitas kerja

mereka. Lingkungan kerja yang tidak baik tentunya akan memberikan dampak

negatif terhadap para pekerja, yaitu dapat menurunkan semangat kerja, gairah

kerja, dan kepuasan kerja yang akhirnya menurunkan kinerja.

Lingkungan kerja yang baik akan mendorong timbulnya semangat

kerja pegawai. Dengan semangat kerja yang tinggi, pegawai akan dapat
6

bekerja dengan perasaan senang dan bergairah sehingga mereka akan

berprestasi dalam pekerjaanya. Beberapa strategi untuk merancang lingkungan

kerja dalam memenuhi tujuan organisasi yaitu tercapainya mutu dan

produktivitas tinggi. Strategi dimaksud antara lain; rancangan tempat kerja

atau ergonomik, komputerisasi dan mesin otomatik, dan rancangan pekerjaan

(pengayaan, perluasan, dan rotasi pekerjaan), Apabila suatu organisasi atau

instansi mampu meningkatkan semangat kerja pegawai, maka organisasi atau

instansi tersebut akan memperoleh banyak keuntungan seperti pekerjaan lebih

cepat selesai, kerusakan berkurang, absensi berkurang.

Pada umumnya pegawai cenderung lebih senang dengan adanya

kondisi lingkungan kerja yang baik dan nyaman, sehingga efisiensi kerja suatu

organisasi dapat tercapai dengan baik. Dengan demikian penting bagi

pimpinan untuk memperhatikan hal ini sebagai salah satu cara

untukmeningkatkan semangat kerja pegawainya. Adanya semangat kerja juga

tercermin jika pegawai merasa senang dengan pekerjaanya, pegawai akan

lebih banyak memberi perhatian, imajinasi dan lebih terampil dalam

melakukan pekerjaan mereka.

Seorang pegawai dikatakan memiliki kinerja yang tinggi, jika beban

kerja yang ditetapkan tercapai dan jika realisasi hasil kerja lebih tinggi dari

pada yang ditetapkan organisasi. Salah satu kegiatan yang dilakukan manusia

dalam organisasi, yaitu melakukan kerjasama diantara anggotanya untuk

menyatukan kekuatan agar pekerjaan yang dilaksanakan mencapai target dan

sasaran yang diharapkan. Untuk meraih target dan sasaran tersebut, setiap
7

anggota organisasi harus mampu menyatu untuk bekerja dengan penuh

kesungguhan sebagai rasa tanggungjawab bagi tercapainya tujuan yang telah

ditentukan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis menentukan obyek

penelitian pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi, yakni salah

satu organisasi pemerintah yang memiliki mempunyai tugas pokok

melaksanakan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan dibidang

Keagamaan Islam. Maka untuk menjamin terlaksananya seluruh tugas-tugas

sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh organisasi tersebut diperlukan

kinerja pegawai yang tinggi.

Berdasarkan hasil pengamatan diketahui berbagai permasalahan

lingkungan kerja pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi

diantaranya adalah penerangan yang kurang merata, suhu udara yang panas di

tempat kerja tertentu, suara bising karena dekat dengan jalan raya, penggunaan

warna cat yang kurang menarik, ruang gerak yang diperlukan kurang luas,

keamanan kerja yang masih dibawah standar, serta hubungan pegawai yang

kurang akrab dan cenderung kurang kebersamaan. Permasalahan kinerja juga

terlihat pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi yang dapat dilihat

dari masih terdapat pegawai yang kurang memiliki kualitas dalam bekerja

dibidangnya, kurangnya kuantitas (jumlah) hasil pencapaian pekerjaan

pegawai, masih adanya pegawai yang sering terlambat masuk kerja, kurang

efektif dalam bekerja karena sering menunda-nunda pekerjaan. Selain itu juga

terlihat adanya pegawai yang kurang madiri dalam bekerja atau masih
8

tergantung kepada yang lain, pada jam kerja tidak ada di kantor dengan alasan

yang tidak jelas serta para pegawai tidak mau menunjukkan keahliannya

secara maksimal walaupun mereka telah dibekali diklat-diklat yang telah

mereka dapatkan untuk pengembangan profesi mereka.

Lingkungan kerja bagi pegawai memegang peran yang penting dalam

melakukan pekerjaan, karena merupakan hal yang terdekat dengan pegawai

dimana lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai sehingga

organisasi harus memiliki perhatian lebih untuk faktor lingkungan kerja.

Lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan akan dapat menimbulkan

semangat dan kegairahan kerja yang nantinya akan meningkatkan kinerja

mereka.

Menurut Nitisemito (2010:183), segala sesuatu yang ada di lingkungan

para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-

tugas yang dierikan kepadanya misalnya kebersihan, musik, dan sebagainya.

Lingkungan kerja merupakan suatu yang ada dilingkungan pekerja

yang dapat mempengaruhi dirinya menjalankan tugas seperti temperatur,

kelembaban, ventilasi, penerangan, kebersihan tempat kerja, dan memadai

atau tidaknya alat-alat perlengkapan kerja (Irsyandi, 2008:134).

Lingkungan kerja yang baik dan mendukung dapat meningkatkan

semangat kerja pegawai, karena dengan adanya lingkungan serta fasilitas yang

lengkap dan mendorong pegawai untuk melaksanakan tugasnya dengan baik,

merasa senang dan tidak malas, sehingga memacu semangat kerja pegawai

untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik.


9

Memperhatikan faktor hubungan antar pegawai, dapat kita lihat salah

satu faktor yang mempengaruhi hubungan pegawai adalah faktor fisik berupa

kondisi kerja, faktor non fisik berupa hubungan sosial, sikap dari teman kerja,

emosi dan situasi kerja. Keduanya saling berhubungan sehingga dapat

mempengaruhi kinerja pegawai.

Hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti tentang kinerja

pegawai dilihat dari faktor lingkungan kerja, dimana dengan membandingkan

teori-teori yang berkaitan dengan lingkungan kerja dan kinerja pegawai. Hal

inilah yang mendorong penulis untuk mengangkat judul penelitian ini:

“Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor

Kementerian Agama Kabupaten Ngawi”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka dalam

penelitian ini dapat dirumuskan: “apakah lingkungan kerja berpengaruh

terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten

Ngawi?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian perlu ditetapkan agar nantinya pelaksanaan

penelitian itu dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang

dimaksudkan sebelumnya. Adapun tujuan yang penulis kemukakan adalah


10

untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ngawi.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi organisasi, sebagai bahan masukan bagi instansi mengenai cara untuk

meningkatkan kinerja pegawainnya serta sebagai bahan pertimbangan

untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi organisasi pada

umumnya yang berhubungan dengan upaya peningkatan kinerja pegawai

melalui penerapan lingkungan kerja yang baik.

2. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

perbandingan sekaligus sebagai sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut

dengan model dan subyek penelitian yang berbeda.

3. Bagi penulis, penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk sarana

pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman dalam

penerapan ilmu yang berkaitan dengan menejemen suatu organisasi yaitu

mengenai lingkungan kerja serta pengaruhnya terhadap kinerja pegawai.

Anda mungkin juga menyukai