Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dengan adanya peranan manajemen SDM dalam peningkatan kinerja di


lingkungan sebuah organisasi atau perusahaan. Nah sebelum itu kita harus
mengetahui arti dari manajen SDM. Apakah kalian tau manajemen SDM itu
apa?

Manajemen SDM sendiri itu merupakan bagian dari ilmu manjemen sebagai
upaya meningkatkan pemberdayaan para pekerja/ karyawan sebagai sumber
daya manusia dalam mencapai tujuan organisasi/perusahaan.

Rumusan Masalah

Adapun pokok-pokok masalah yang telah penulis rumuskan diantaranya:

1. Kenapa manajemen SDM dapat meningkatkan kinerja di lingkungan


sebuah perusahaan/ organisasi?
2. Apa peranan manajemen SDM dalam meningkatkan kinerja di
lingkungan sebuah perusahaan/ organisasi?
3. Bagaimana cara manajemen SDM dalam meningkatan kinerja di
lingkungan sebuah organisasi/ perusahaan?

1. Tujuan Penelitian

Beberapa tujuan penulis yaitu tentang kenapa manajemen SDM dapat


meningkatkan kinerja sebuah perusahaan atau organisasi, apa peranan
manajemen SDM dalam meningkatkan kinerja dilingkungan sebuah
perusahaan atau organisasi, dan bagaimana caranya manajemen SDM dalam
meningkatkan kinerja disebuah lingkungan sebuah organisasi atau
perusahan.
BAB II

LANDASAN TEORI

SDM kepanjangan dari Sumber Daya Manusia.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Mary


Parker Follett Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu seni untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk
melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak
melakukan pekerjaanpekerjaan itu sendiri.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Edwin B.


Flippo Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya
manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut


Marwansyah (2010:3), manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai
pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui
fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi,
pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir,
pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan
hubungan industrial.

Manajemen Sumber daya manusia sering disebut juga dengan manajemen


personalia. Manajemen personalia merupakan proses manajemen yang diterapkan
terhadap personalia yang ada di organisasi. Menurut Flippo (1994:5), manajemen
personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan,
dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai
sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut


Sastrohadiwiryo (2002) menggunakan istilah manajemen tenaga kerja sebagai
pengganti manajemen sumber daya manusia. Menurutnya, manajemen tenaga kerja
merupakan pendayagunaan, pembinaan, pengaturan, pengurusan, pengembangan
unsur tenaga kerja, baik yang berstatus sebagai buruh, karyawan, maupun pegawai
dengan segala kegiatannya dalam usaha mencapai hasil guna dan daya guna yang
sebesar-besarnya, sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha,
perusahaan, lembaga, maupun instansi.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Hasibuan (2003, h.


10), adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah bidang manajemen yang khusus
mempelajari hubungan dan peranan manajemen manusia dalam organisasi
perusahaan. Unsur MSDM adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada
perusahaan. Dengan semikian, fokus yang dipelajari MSDM ini hanyalah masalah
yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Henry


Simamora MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian,
pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau
kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system
perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir,
evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut Achmad S.


Rucky MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis,
pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah
organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya
manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.

BAB III

PEMBAHASAN

Kinerja itu sendiri merupakan hasil kerja secara yang dicapai seseorang pegawai
atau karyawan dalam melaksanakan tugas yang sesuai tanggung jawab yang telah
diberikan.

Dari sudut pandang psikologi manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan YME
yang memiliki dua bagiani yang terdiri dari tubuh/fisik dan jiwa/psikis yang
terpadu. Dalam dua keterpaduan substansi tersebut Tuhan Yang Maha Esa telah
melengkapi kita dengan 3 domain yaitu:

1. Domain (Ranah / Kemampuan) Kognitif


Domain Kognitif berupa kecerdasan intelktual (intelegensi) sebagai energi
yang terdiri dalam 6 aspek yaitu; pengetahuan, pemahaman, analisis, sintesi,
aplikasi, dan evaluasi

Dari keenam aspek tersebut secara keseluruhan berada dalam intelektual.

Kemampuan tersebut dapat memungkinkan manusia sebagai sumber daya


untuk melakukan kegiatan mental seperti; merumuskan dan menyatakan
suatu pendapat, menyampaikan atau mengemukakan kreativitas, inisiatif,
menyusun suatu perencanaan strategis, perencanaan operasional, rencana
tindakan, memecahkan masalah, menyampaikan saran dan kritik,
menciptakan suatu desai, menciptakan berbagai jenis produk suatu
perusahan dan lain-lain.

2. Domain (Ranah / Kemampuan) Afektif

Domain afektif itu sendiri maksudnya manusia itu sendiri memahami dirinya
baik didalam maupun di luar.

Kemampuan manusia berempati atau mempunyai rasa simpati dengan


lainnya. Dengan kemampuan itu manusia dapat memotivasi dirinya sendiri
dan memotivasi orang lain. Oleh karena itu kemampuan tersebut secara
keseluruhan disebut kecerdasan emosional yang dapat memungkinkan untuk
saling memahami, menghargai dan bertenggang rasa dalam hidup bersama
sebagai sebuah kelompok atau di dalam masyarakatnya karena manusia itu
adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat yang artinya itu sendiri
manusia tidak bisa hidup sendirian dan membutuhkan orang lain dalam
bermasyarakat atau suatu kelompok. Tanpa bantuan manusia lainnya,
manusia tersebut tidak mungkin bisa bertahan hidup.

Dengan kata lain manusia itu makhluk yang memiliki kemampuan bersikap
dan berprilaku emosional, mandiri atau mampu hidup bersama tetepi tidak
memiliki ketergantungan pada orang lain, mampu mengenali diri sendiri dan
mengenali serta menghargai orang lain, Mampu bersaing dan bekerja sama
dalam kebersamaannya menjalani hidup dan kehidupan di suatu lingkungan
sosial, Memiliki daya juang , keberanian, rasa simpati dan empati, mampu
memahami emosi sendiri dan orang lain. Mampu memotivasi diri sendiri
dan orang lain, Bersedia dan mampu bekerja keras, disiplin, mampu
memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien dan sebagainya untuk
mencapai kesuksesan. Dengan kata lain, kemampuan ini merupakan energi
yang sangat di butuhkan manusia sebagai sumber daya dalam mencapai
kesuksesan dalam kehidupan sosial, karena tidak pernah ada sukses yang
dapat dicapai karena diri sendiri. Kesuksesan seseorang hanya bisa di capai
karena ada orang lain, baik sebagai kompetitor yang menjadi tantangan
untuk meraih sukses maupun sebagai pendukung atau suporter yang bisa
mengantar seseorang hingga sukses.

Dengan kecerdasan spiritual manusia memiliki energi untuk mengendalikan


kecerdasaan intelektual dan kecerdasaan emosionalnya, untuk mencari
kesuksesan di dunia yang dapat mengantarkan atau di jadikan sarana untuk
mencapai kesuksesan diakhirat. Domain akfetif yang terdiri dari banyak
jenis kecerdasan yang telah disebutkan di atas pada dasarnya bermakna
bahwa manusia sebagai sumber daya, di samping memiliki kemampuan
berkompetisi juga memiliki kemampuan bekerja sama. Dalam kehidupan
bermasyarakat antar individu memiliki kemampuan untuk saling
menghargai, saling menghormati, dan mampu menerima peranan orang lain
dalam menjalani hidup bersama dalam kebersamaan, guna untuk meraih
kesuksesan yang didambakan setiap orang. Dapat disimpulkan bahwa
manusia dapat mewujudkan kinerja bersama baik di dalam unit kerja, tim
kerja maupun kinerja organisasi secara keseluruhan.

3. Domain (Ranah / Kemampuan) Psikomotor

Domain psikomotor bararti hanya manusia makhluk yang dapat


mempergunakan kemampuan kognitif dan kemampuan akfetif sebagai
kemampuan mental (psikis) menjadi kemampuan motorik (gearak fisik)
dalam melakukan sesuatu khususnya yang disebut bekerja. Kemampuan itu
bersifat tergantung pada kuantitas dan kualitas penguasaan kemampuan
mental ( perpaduan kognitif dan akfetif) masing-masing. Kemampuan ini
diwujudkan dari peringkat paling sederhana atau rendah yang disebut tidak
memiliki keterampilan kemudian meningkat menjadi berketerampilan,
berkeahlian atau profesional, berkeahlian tinggi atau spesialis dan
berkeahlian sangat tinggi atau sangat ahli atau superspesialis. Peringkat
tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar pada kinerja individu
dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

Dari penjelasan tersebut jelas bahwa ketiga domain tersebut yang dimiliki
manusia itu merupakan energi penggerak atau sumber daya yang dalam
bekerja disebut juga kinerja. Oleh karena itu kuantitas dan kualitas krtiga
kemapuan itu tidak sama pada setiap individu atau orang maka kinerja yang
ditampilkan juga berbeda satu dengan yang lainnya. Kinerja yang di
tampilkan dalam bekerja di sebut juga prestas, sedang yang masih belum di
eksplisitkan di sebut juga potensi.

Cara memberdayakan manusia agar kemampuan yang dimiliki pekerja atau


karyawan agar dapat meningkatkan prestasi atau kinerjanya.

Sumber Daya Manusia dalam arti makro adalah semua manusia yang sudah
memasuki usia angkatan kerja atau usia produktif. Di lingkungan suatu
negara sebagian besar sumber daya manusia sudah memiliki lapangan kerja,
sedangkan sebagian yang lainnya mungkin masih belum memiliki pekerjaan,
baik dengan bekerja dengan orang lain maupun bekerja secara mandiri.

Sumber Daya Manusia dalam arti makro adalah manusia yang sudah bekerja
di lingkungan sebuah organisasi, yang di sebut pekerja atau tengan kerja
atau karyawan atau pegawai atau personil atau buruh, majikan, manajer dan
lain-lain. Sumber daya manusia dalam arti mikro itu sebagian besar terdiri
dari orang-orang yang bekerja dengan pihak pemberi kerja, baik di
lingkungan sebuah organisasi nonprofit khususnya di bidang pemerintahan
dan organisasi voluntir maupun dilingkungan profit (perusahaan atau
industri). Selain itu terdapat juga pekerja yang mandiri atau yang berwira
usaha dengan menyelenggarakan organisasi profit berskala kecil, menengah
atau besar.

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulannya adalah kita manusia sebagai sumber daya memiliki kemampuan


untuk bisa meraih sukses dan menigkatkan kinerja dalam lingkungan sebuah
perusahaan karena seperti yang sudah di jelaskan dalam pembahasan tadi manusia
memiliki kemampuan intelektual, kecerdasan emosi dan kemapuan mental dan
manusia itu sendiri meupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain tetapi
idak ketergantungan kepada orang lain.

Sarannya: kita harus mengetahui atau menilai tentang diri kita sendiri dengan
begitu kita bisa tau kemampuan kita diamana dan mengasahnya membuat itu
menjadi kemapuan kita intinya adalah kita haruis saling menghormati dan
menghargai pendapat orang lain agar teciptanya suasana di lingkungan sebuah
perusahaan menjadi baik dan dapat meningkatkan kinerja di dalam sebuah
perusahaan.
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Suwinto Johan, 2011, studi kelayakan pengembangan bisnis; GRAHA ILMU

Rudy C Tarumingkeng, PhD. Kuliah Perdana Manajemen Sumber Daya Manusia,


Program Pasca Sarjana Magister Manajemen, Universitas Kristen Krida Wacana,
14 Februari 2000. Antologi UKRIDA 7:1-9 (2000).

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia :


Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian dan Peningkatan Produktivitas
Pegawai.
Grasindo Widiasarana Indonesia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai