Anda di halaman 1dari 18

INDEKS PERSEPSI

KORUPSI 2019

Jl. Perintis Kemerdekaan No. 181 Teluk Kuantan-RiauTlp/Fax.


(0760) 2524180Email : pntelukkuantan@gmail.comWebsite:
pn.telukkuantan.go.idTeluk Kuantan – 29562
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejalan dengan pelaksanaan Siklus Kehidupan Praja yang mana berkomitmen
untuk terus menerus melakukan perbaikan berkelanjutan dalam rangka
meningkatkan kualitas Praja IPDN untuk menjadi kader aparatur
pemerintahan. Komitmen tersebut mengacu pada Peraturan Rektor No. 6
Tahun 2023 tentang Pedoman Tata Kehidupan Praja Institut Pemerintahan
Dalam Negeri.

Salah satu wujud komitmen tersebut yaitu dengan diaturnya peraturan


pelanggaran disiplin berat yang terdapat dalam Peraturan Rektor No. 6 Tahun
2023 bahwa dipasal 17 huruf c Pelanggaran Disiplin Berat huruf n yang
berbunyi “melakukan penipuan, penggelapan, pemalakan, pemerasan,
gratifikasi, dan penyuapan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain”
yang mana itu adalah perilaku perilaku korupsi maka sanksi yang didapat
apabila dilanggar seperti yang tertera dalam pasa Pasal 21 ayat (2) huruf c
antara lain: tidak naik tingkat, turun tingkat, atau diberhentikan sebagai Praja.

1.2 Maksud Dan Tujuan


Maksud Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Survei Persepsi Korupsi
pada Siklus Kehidupan Praja ini adalah sebagai referensi pengambilan
kebijakan untuk mencegah korupsi, kolusi dan nepotisme dilingkungan praja.
1.3 Landasan Hukum
a) Peraturan Rektor No. 6 Tahun 2023 Tentang Siklus Kehidupan Praja
1.4 Rencana Kerja
1.4.1 Persiapan
Sebelum melaksanakan survei persepsi korupsi beberapa persiapan
yang perlu perhatikan adalah sebagai berikut:
- Penetapan Pelaksana.
Dilaksanakan Sendiri, survei dapat dilaksanakan secara mandiri.
- Penyiapan Bahan
Kuesioner.
- Penetapan Responden dan Lokasi
a. Jumlah Responden.
b. Lokasi.
- Penyusunan Jadwal
Penyusunan rencana dan pelaksanaan survei dilakukan.

1.4.2 Pelaksanaan Pengumpulan Data


- Pengisian Kuesioner oleh responden yang mendapatkan penjelasan
terlebih dahulu oleh penyusun dan hasilnya langsung dicatat oleh
penyusun.
1.4.3 Metode Survei
Survei dilaksanakan dalam waktu 1 hari.
BAB II
METODOLOGI

1.1 Metode Penelitian


Penelitian Indeks Persepsi Korupsi (IPK) ini menggunakan metode deskriptif
kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain yang
digunakan dalam penelitian tersebut.
Deskriptif kuantitatif bertujuan menjelaskan fenomena yang ada dengan
menggunakan angka-angka untuk menggambarkan karakteristik individu atau
kelompok yang menjadi unit analisis dalam penelitian.

1.2 Populasi Dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah Praja yang berada di wisma Maluku
Atas. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental
sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan Tim Survei dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

1.3 Lokasi Penelitian Dan Unit Analisis


Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian
terutama dalam menangkap kejadian atau peristiwa yang sebenarnya terjadi
dari obyek yang diteliti agar didapat data-data penelitian yang akurat, dalam
hal ini adalah Wisma Maluku Atas.
Unit analisis adalah sesuatu yang berkaitan dengan fokus masalah yang
diteliti dalam hal ini adalah proses pelanggaran berat yang berkaitan dengan
siklus kehidupan praja.
1.4 Teknik Pengumpulan Data Dan Quality Control
Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan
melalui instrumen kuesioner yang diisi dengan wawancara tatap muka.
Pengumpulan data dilaksanakan pada rentang waktu 1 hari dengan data 10
responden..

1.5 Teknik Analisis Data


Analisis data yang dipakai untuk menentukan indeks korupsi ini
menggunakan teknik statistik deskriptif. Data persepsi diukur dengan
menggunakan skala penilaian antara 1 - 4 . Jawaban atas pertanyaan tersebut
terdiri dari 4 pilihan yaitu Pilihan A, B C dan D, dimana jawaban dengan
pilihan D memiliki nilai 1 (yang merupakan skor persepsi paling rendah) dan
jawaban dengan pilihan A memiliki nilai 4 (yang merupakan skor persepsi
paling tinggi dan mencerminkan kualitas praja yang baik tidak melakukan
pelanggaran).
Data persepsi korupsi disajikan dalam bentuk skoring/angka absolut agar
diketahui persepsi pelanggaran yang dilakukan praja setiap harinya. Teknik
analisis perhitungan Indeks Persepsi Korupsi pada kuesioner dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
Pertama, menentukan bobot total dari masing-masing indikator yang
digunakan dalam penelitian ini.
Kedua, mencari bobot rata-rata setiap indikator.
Skala indeks tiap unsur berkisar antara 1 - 4 yang kemudian dikonversikan ke
angka 0-100.
Skala indeks persepsi korupsi antara 1 - 4 yang artinya mendekati nilai
4 maka persepsi korupsi makin baik semakin BERSIH
DARI KORUPSI.

1.6 Tahapan pelaksanaan


Sebelum melakukan survei lapangan, dilakukan beberapa tahapan agar
instrumen yang dipergunakan dapat diaplikasikan sesuai realitas lapangan.
Adapun alur penyusunan tools untuk survei persepsi korupsi ini dapat
digambarkan dalam bagan di bawah ini:

Tabel 1
Model alur penyusunan survei IPK Pelanggaran Disiplin Berat Praja

Studi
Referensi

Penyusunan PENILAIAN Pelaksanaan


Instrumen Survei

Penyusunan
Laporan
Tabel 2
Ruang Lingkup Survei Indeks Persepsi Korupsi

No Ruang Lingkup

1 Penipuan
2 Penggelapan

3 Pemalakan

4 Pemerasan

5 Gratifikasi

6 Penyuapan

Tabel 3
Nilai Persepsi

Nilai Nilai Nilai Interval


Mutu Kinerja
Persepsi Interval Konversi IPK
Tidak Bersih dari
1 1,00 - 1,75 25 - 43,75 1
Korupsi
Kurang Bersih dari
2 1,76 - 62,50 43,76 - 62,50 2
Korupsi
Cukup Bersih dari
3 2,51 - 3,25 62,51 - 81,25 3
Korupsi

4 3,26 - 4,00 81,26 - 100,00 4 Bersih dari Korupsi


BAB III
INDEKS PERSEPSI KORUPSI

3.1 Indeks Persepsi Korupsi Per Indikator


3.1.1 Indikator Penipuan
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator Penipuan
ini menunjukkan hasil pada indeks 3.88.
Indeks dapat diartikan bahwa Siklus Kehidupan Praja Sudah Bershih dari
Penipuan.

Tabel 7
Indeks pada indikator penipuan

FREKUENSI
NO JAWABAN SKOR
FREKUENSI %
1 Tidak Pernah Terjadi 4 9 90.00%
2 Jarang Terjadi 3 1 10.00%
3 Sering Terjadi 2 0 0.00%
4 Selalu Terjadi 1 0 0.00%
Jumlah 10 100.00%
3.1.2 Indikator Penggelapan
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator
Penggelapan ini menunjukkan hasil pada indeks 4.00. Indeks ini dapat
diartikan bahwa siklus Kehidupan Praja Sudah Bersih dari Penggelapan.

Tabel 8
Indeks Penggelapan
FREKUENSI
NO JAWABAN SKOR
FREKUENSI %
1 Tidak Pernah Terjadi 4 10 100.00%
2 Jarang Terjadi 3 0 0.00%
3 Sering Terjadi 2 0 0.00%
4 Selalu Terjadi 1 0 0.00%
Jumlah 10 100.00%
3.1.3 Indikator Pemalakan
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada Indikator Pemalakan
ini menunjukkan hasil pada indeks 3.80.
Indeks dapat diartikan bahwa Siklus Kehidupan Praja Sudah Bersih dari
Pemalakan.

Tabel 9
Indeks pada Indikator Pemalakan
FREKUENSI
NO JAWABAN SKOR
FREKUENSI %
1 Tidak Pernah Terjadi 4 8 80.00%
2 Jarang Terjadi 3 2 20.00%
3 Sering Terjadi 2 0 0.00%
4 Selalu Terjadi 1 0 0.00%
Jumlah 10 100.00%
3.1.4 Indikator Pemerasan
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator Pemerasan
ini menunjukkan hasil pada indeks 3.80.
Indeks ini menunjukkan bahwa Siklus Kehidupan Praja Sudah Bersih
bersih dari Pemerasan.

Tabel 10
Indeks pada Indikator Pemerasan
FREKUENSI
NO JAWABAN SKOR
FREKUENSI %
1 Tidak Pernah Terjadi 4 8 80.00%
2 Jarang Terjadi 3 2 20.00%
3 Sering Terjadi 2 0 0.00%
4 Selalu Terjadi 1 0 0.00%
Jumlah 10 100.00%
3.1.5 Indikator Gratifikasi
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada indikator Gratifikasi
ini menunjukkan hasil pada indeks 4.00.
Indeks ini dapat diartikan bahwa Siklus Kehidupan Praja Sudah Bersih dari
Gratifikasi.

Tabel 11
Tabel Indeks pada indikator gratifikasi
FREKUENSI
NO JAWABAN SKOR
FREKUENSI %
1 Tidak Pernah Terjadi 4 10 100.00%
2 Jarang Terjadi 3 0 0.00%
3 Sering Terjadi 2 0 0.00%
4 Selalu Terjadi 1 0 0.00%
Jumlah 10 100.00%
3.1.6 Indikator Penyuapan
Dari skala 1 sampai 4, hasil persepsi responden pada Indikator
Penyuapanini menunjukkan hasil pada indeks 4.00.
Indeks dapat diartikan bahwa Siklus Kehidupan Praja sudah bersih dari
penyuapan.
Tabel 12
Indeks pada Indikator penyuapan
FREKUENSI
NO JAWABAN SKOR
FREKUENSI %
1 Tidak Pernah Terjadi 4 10 100.00%
2 Jarang Terjadi 3 0 0.00%
3 Sering Terjadi 2 0 0.00%
4 Selalu Terjadi 1 0 0.00%
Jumlah 10 100.00%
3.2 Indeks Persepsi Korupsi pada Siklus Kehidupan Praja
Dari Indeks 6 indikator di atas, maka diperoleh indeks Persepsi Korupsi
pada Siklus Kehidupan Praja adalah 23.48 dengan IPK Pertimbangan
2.348.

Tabel 17
Indeks Persepsi Korupsi pada Siklus Kehidupan Praja

NO RUANG LINGKUP IPK IPK PERTIMBANGAN


1 PENIPUAN 4.00 0.4
2 PENGGELAPAN 3.88 0.388
3 PEMALAKAN 3.80 0.38
4 PEMERASAN 3.80 0.38
5 GRATIFIKASI 4.00 0.4
6 PENYUAPAN 4.00 0.4
JUMLAH 23.48 2.348
Indeks 23.48 atau IPK Pertimbangan 2.348 tersebut jika dikonversikan
dalam tabel persepsi di bawah ini, maka skor indeks tersebut masuk pada
persepsi korupsi di Siklus Kehidupan Praja adalah BERSIH DARI
KORUPSI. Nilai intercal konversi indeks persepsi korupsi berada pada
angka 9.
Tabel 18
Persepsi Korupsi
Satuan Kerja pada Pengadilan Negeri Teluk Kuantan

Nilai Interval
Nilai Persepsi Nilai Interval Mutu Kinerja
Konversi IPK
Tidak Bersih dari
1 1.00 - 1.75 25 - 43.75 1
Korupsi
Kurang Bersih
2 1.76 - 2.50 43.76 - 62.50 2
dari Korupsi
Cukup Bersih
3 2.51 - 3.25 62.51 - 81.25 3
dari Korupsi
Bersih dari
4 3.26 - 4.00 81.26 - 100.00 4
Korupsi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Dari hasil survei Persepsi Korupsi yang telah dilakukan Pengadilan


Negeri Teluk Kuantan, diperoleh informasi bahwa Pengadilan Negeri
Teluk Kuantan memiliki indeks Persepsi Korupsi 3.7106 atau masuk
pada kategori 92,765 (Bersih dari Korupsi).
Indeks persepsi tersebut merupakan komposit dari indeks 10 indikator
yang masing-masing memiliki indeks sebagai berikut:
1. Indikator Manipulasi Peraturan, mendapat indeks 3.91.
2. Indikator Penyalahgunaan Jabatan, mendapat indeks 3.955.
3. Indikator Menjual Pengaruh, mendapat indeks 3.571.
4. Indikator Transaksi Biaya, mendapat indeks 3.9.
5. Indikator Biaya Tambahan, mendapat indeks 3.89.
6. Indikator Hadiah, mendapat indeks 2.32.
7. Indikator Transparansi Biaya, mendapat indeks 3.58.
8. Indikator Percaloan, mendapat indeks 4.
9. Indikator Perbuatan Curang, mendapat indeks 3.98.
10. Indikator Transaksi Rahasia, mendapat indeks 4.

4.2 Rekomendasi
Merujuk pada hasil indeks persepsi pada setiap indikator terhadap
pelayanan di Pengadilan Negeri Teluk Kuantan tahun 2019 tersebut di
atas, menunjukkan bahwa mayoritas indikator memiliki indeks di atas
3.7106 atau 92,765 masuk pada persepsi Bersih dari Korupsi. Namun
dari sepuluh indikator penyusun tersebut menunjukkan bahwa indikator
Hadiah memiliki indeks paling rendah diantara indikator lainnya.

Anda mungkin juga menyukai