Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda merupakan Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan
Kerja yang berada di bawah Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan
Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. BLK Samarinda memiliki
tugas melaksanakan pelatihan, pemberdayaan dan uji kompetensi tenaga kerja. Sebagai
lembaga milik pemerintah yang seluruh kegiatan dan operasional dibiayai oleh APBN,
BLK Samarinda turut serta dalam upaya reformasi birokrasi sebagai Langkah awal
penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien
sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan professional.
Upaya konkret dalam penerapan reformasi birokrasi pada satuan kerja dilakukan melalui
pembangunan zona integritas. Zona integritas adalah predikat yang diberikan kepada
instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk
mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani
(WBBM) melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan
peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut, perlu dilakukan
penilaian terhadap persepsi masyarakat terhadap pelayanan di BLK Samarinda apakah
bersih dari praktik KKN atau tidak. Untuk mengetahui persepsi masyarakat tersebut, maka
dilakukan survei indeks persepsi korupsi (IPK) BLK Samarinda. Hasil survei ini berguna
sebagai bahan kajian untuk meningkatkan kualitas layanan dan panduan BLK Samarinda
untuk mewujudkan WBK dan WBBM.

B. Tujuan
Tujuan survei indeks persepsi korupsi adalah untuk mendapatkan informasi tentang
persepsi korupsi dari penerima layanan di BLK Samarinda sebagai bahan untuk
menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan serta mewujudkan
pelaksanaan pelayanan yang bebas korupsi.

C. Sasaran
1. Terselenggaranya pelayanan BLK Samarinda yang bersih, akuntabel dan transparan;
2. Tercapainya perbaikan sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan BLK Samarinda
sesuai yang diharapkan pengguna layanan BLK Samarinda sehingga pelayanan dapat
dilaksanakan secara bersih, bebas dari korupsi, kolusi, nepotisme dan anti gratifikasi.

1
D. Definisi
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bahwa korupsi
adalah tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau orang
lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian
Negara. 9 tindakan korupsi terdiri dari:
1. Penyalahgunaan jabatan dan wewenang serta fasilitas Negara;
2. Suap;
3. Illegal profit;
4. Secret transaction;
5. Hadiah;
6. Hibah;
7. Penggelapan;
8. Kolusi;
9. Nepotisme.

Sedangkan IPK merupakan instrumen pengukuran tingkat korupsi untuk instansi


pemerintah di Indonesia. Instrumen pengukuran ini dikembangkan oleh Transparency
International Indonesia. Indeks tersebut mengukur persepsi terhadap tingkat korupsi
pada sektor publik (khususnya instansi pemerintah) yang dalam hal ini adalah pelayanan
di BLK samarinda. IPK merupakan komitmen yang mengacu kepada Peraturan Menteri
PAN dan RB Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas (ZI)
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM) di Lingkungan Instansi Pemerintah. Indeks Persepsi Korupsi merupakan hasil
survei kuantitatif terhadap stakeholders yang terkait dengan suatu instansi pemeritahan.

2
BAB 2
METODOLOGI
A. Pelaksanaan dan Teknik Survei
Survei indeks persepsi korupsi terhadap pelayanan di BLK Samarinda dilakukan melalui
metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan menyebarluaskan kuesioner sebagai alat
pengumpul data kepada populasi responden yaitu pihak-pihak yang menerima berbagai
bentuk pelayanan dari BLK Samarinda. Periode pengumpulan data adalah dari tanggal
27 s.d 30 April 2021. Adapun tahapan survei adalah sebagai berikut :

Persiapan Pelaksanaan

 Membuat daftar pertanyaan;  E-survey diisi oleh responden;


 Input pertanyaan ke aplikasi  Mengumpulkan data jawaban
google form; responden;
 Menyampaikan informasi e-  Mengolah data jawaban
survey IPK; responden.
 Membagikan tautan
bit.ly/Survei_IPK_BLKSMD
kepada responden .

B. Teknik Analisis dan Evaluasi


Analisis data untuk menentukan indeks persepsi korupsi menggunakan teknik statistik
deskriptif. Data persepsi diukur dengan menggunakan skala penilaian antara 1 – 4. Nilai
1 merupakan skor persepsi paling rendah, dan nilai 4 merupakan skor persepsi paling
tinggi dan mencerminkan kualitas birokrasi yang bersih dan baik dalam melayani.
Data persepsi korupsi disajikan dalam bentuk skoring/angka absolut agar diketahui
peningkatan/penurunan indeks persepsi korupsi masyarakat atas pelayanan yang
diberikan di setiap tahunnya. Teknik analisis perhitungan Indeks Persepsi Korupsi pada
kuesioner dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Menentukan bobot total dari masing-masing indikator yang digunakan dalam penelitian
ini. Mencari bobot rata-rata setiap indikator. Skala indeks tiap unsur berkisar antara 1-4
yang kemudian dikonversikan ke angka 0-100. Skala indeks persepsi korupsi antara 1-4
yang artinya mendekati nilai 4 maka persepsi korupsi makin baik semakin bersih dari
korupsi. Hasil akhir akan memunculkan indeks persepsi korupsi dengan mengacu kepada
tabel 1. sebagai berikut:

3
Tabel 1. Indeks Persepsi Korupsi

Nilai Nilai Interval Kinerja Unit


Nilai Interval IPK Mutu Pelayanan
Persepsi Konversi IPK Pelayanan
Tidak Bersih
1 1,00 – 1,75 25 - 43,75 D
dari Korupsi
Kurang Bersih dari
2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C
Korupsi
Cukup Bersih dari
3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B
Korupsi
Bersih dari
4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A
Korupsi

C. Pelaksana Survei
Pelaksana survei IPK pelayanan BLK Samarinda adalah sebagai berikut:
Penanggung jawab : Andri Susila, S.T.,M.Si. (Kepala BLK Samarinda)
Ketua : Budi Raharjo, S.I.P. (Subkoordinator Seksi Program dan Evaluasi)
Sekretaris : Nurjuliani, S.T. (Subkoordinator Seksi Pemberdayaan)
Pelaksana : 1. Yuliana Patty, S.IP. (Analis Pemb. Masyarakat & Kelembagaan)
2. Hamsiany Nur Isliana, S.IP. (Pengantar Kerja Ahli Pertama)
3. M. Wahyudi, S.E. (Staf Administrasi Seksi PE)

D. Prosedur Survei
Responden dapat mengisi e-survey persepsi korupsi terhadap pelayanan
BLK Samarinda baik melalui komputer/laptop/smartphone. Sebelum menjawab e-survey,
maka responden harus mengisi data-data pribadi yang terdiri dari alamat email,
nama, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan pekerjaan.
Untuk mengetahui tingkat IPK BLK Samarinda, maka responden diharapkan dapat
memberikan penilaian yang obyektif dari berbagai indikator yang ada dalam
e-survey. Adapun indikator-indikatornya adalah sebagai berikut:
1. Prosedur di BLK Samarinda;
2. Perilaku petugas diluar prosedur yang ditetapkan;
3. Praktek pencaloan/perantara;
4. Perilaku diskriminatif;
5. Pungutan liar;
6. Diskriminasi penanganan pengaduan;
7. Hadiah;
8. Permintaan imbalan uang/barang;
9. Produk layanan.

4
BAB 3
HASIL SURVEI INDEKS PERSEPSI KORUPSI

A. Profil Responden
Jumlah responden IPK terhadap pelayanan BLK Samarinda adalah sebanyak 54 dengan
rincian klasifikasi sebagaimana yang terdapat pada Tabel 2, Tabel 3. dan Tabel 4.:
Tabel 2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase


(Orang)
1 Laki-laki 34 62,96%
2 Perempuan 20 37,04%
Jumlah 54 100,00%

Tabel 3. Responden Berdasarkan Jenis Pendidikan


Jumlah
No Pendidikan Persentase
(Orang)
1 SMA/Sederajat 25 46,30%
2 Diploma (D1/D2/D3) 8 14,81%
3 S1/D4 16 29,63%
4 Pasca Sarjana (S2/S3) 5 9,26%
Jumlah 54 100,00%

Tabel 4. Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase


(Orang)
1 Pegawai Swasta 13 24,07%
2 Wiraswasta 9 16,67%
3 Dosen 1 1,85%
4 PNS 4 7,41%
5 TNI/POLRI 1 1,85%
6 Pelajar/Mahasiswa 19 35,19%
7 Belum/Pencari Bekerja 7 12,96%
Jumlah 54 100%

5
B. Indeks Persepsi Korupsi Per Indikator

1. Prosedur pelayanan yang Tidak Setuju


Kurang Setuju
ditetapkan sudah memadai dan Setuju
Sangat Setuju
tidak berpotensi menimbulkan
43%
korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN). 57%

Indeks: 3,43
Prosedur pelayanan sudah
memadai dan tidak berpotensi
menimbulkan KKN.

2. Petugas pelayanan tidak Tidak Setuju


Kurang Setuju
2%
memberikan pelayanan di luar Setuju
Sangat Setuju
prosedur yang telah ditetapkan 37%
dengan imbalan uang/barang.
Indeks: 3,57 61%

Petugas bersih dari tindakan


penyalahgunaan prosedur
dengan memberikan imbalan
uang/barang.

Tidak Setuju
3. Tidak terdapat praktek Kurang Setuju
percaloan/perantara yang tidak Setuju
Sangat Setuju
35%
resmi.
Indeks: 3,65
Pelayanan bersih dari praktik 65%
percaloan/perantara tidak resmi.

Tidak Setuju
4. Petugas pelayanan tidak Kurang Setuju
diskriminatif. Setuju
Sangat Setuju
Indeks: 3,56
44%
Pelayanan bersih dari praktik
56%
diskriminatif.

6
Tidak Setuju
Kurang Setuju
5. Tidak terdapat pungutan liar dalam
24% Setuju
Sangat Setuju
pelayanan.
Indeks: 3,76
Pelayanan bersih dari praktik
pungutan liar.

76%

Tidak Setuju
6. Petugas pelayanan tidak
24%
Kurang Setuju meminta/menuntut imbalan
Setuju
Sangat Setuju uang/barang terkait pelayanan
yang diberikan.
Indeks: 3,74
Pelayanan bersih dari praktik
76% meminta/menuntut imbalan.

2% Tidak Setuju 7. Petugas pelayanan menolak


Kurang Setuju
26%
Setuju pemberian uang/barang terkait
Sangat Setuju
pelayanan yang diberikan.
Indeks: 3,70
Pelayanan bersih dari praktik
72% pemberian uang/barang terkait
pelayanan.

Tidak Setuju 8. Produk/jasa layanan yang diterima


Kurang Setuju
Setuju sesuai dengan daftar produk/jasa
Sangat Setuju
39% layanan yang tersedia/diminta.
Indeks: 3,61
61% Produk/jasa layanan yang
diterima sudah sesuai dengan
daftar produk/jasa layanan yang
tersedia/diminta.

7
Tidak Setuju
9. Tidak diskriminatif dalam Kurang Setuju
penanganan pengaduan. Setuju
Sangat Setuju

Indeks: 3,57 43%

Petugas tidak diskriminatif dalam 57%


menangani pengaduan.

C. Analisis Survei
E-survei yang disebarkan kepada 54 responden dapat terisi dengan baik sehingga dapat
diolah dan dianalisis lebih lanjut. IPK memiliki skala antara 0 yang artinya sangat korup
sampai dengan 100 yang artinya sangat bersih. Selanjutnya, berikut nilai rata-rata per
indikator IPK dapat dilihat pada Tabel 5. dibawah ini.

Tabel 5. Nilai Rata-Rata Per Indikator IPK

Frekuensi Jawaban Rata-rata Kinerja


Mutu
Indikator per Pelayanan
Skala 1 Skala 2 Skala 3 Skala 4 Pelayanan
Unsur Unit
Bersih dari
U1 0 0 31 23 3,43 A
korupsi
Bersih dari
U2 1 0 20 33 3,57 A
korupsi
Bersih dari
U3 0 0 19 35 3,65 A
korupsi
Bersih dari
U4 0 0 24 30 3,56 A
korupsi
Bersih dari
U5 0 0 13 41 3,76 A
korupsi
Bersih dari
U6 0 0 14 40 3,74 A
korupsi
Bersih dari
U7 0 1 14 39 3,70 A
korupsi
Bersih dari
U8 0 0 21 33 3,61 A
korupsi
Bersih dari
U9 0 0 23 31 3,57 A
korupsi
Bersih dari
Rata-rata Semua Unsur 3,62 A
korupsi
Bersih dari
Konversi IPK ke Skala Nilai 25 – 100 90,53 A
korupsi

8
Jumlah nilai persepsi korupsi per indikator menunjukkan penilaian masyarakat terhadap
indikator unsur korupsi dalam pelayanan BLK Samarinda. Berdasarkan Tabel 5, ada 1
responden yang menganggap pelayanan di BLK Samarinda belum bersih dari tindakan
penyalahgunaan prosedur karena adanya imbalan uang/barang (U2) serta 1 responden
menganggap pelayanan BLK Samarinda masih menerima imbalan uang/barang
terhadap pelayanan yang diberikan (U7). Tanggapan responden ini akan ditindak lanjuti
lebih lanjut untuk perbaikan layanan di BLK Samarinda.

Jika dilihat nilai perindikator, nilai terendah indikator ada pada U1 dengan nilai 3,43 dan
nilai tertinggi ada pada U5 dengan nilai 3,76. Apabila dirata-ratakan mutu pelayanan
semua indikator (U1 s.d U9), diperoleh nilai 3,62 (atau 90,53). Baik per indikator mau
secara keseluruhan, nilai indikator berada di interval 3,26 – 4,00 (atau 81,26 – 100,00) di
mana pada interval tersebut indikator dinyatakan bermutu pelayanan A dan bersih dari
korupsi.

9
BAB 4
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
1. Masih ada indikator yang mendapat penilaian rendah oleh 2 responden walaupun
tidak mempengaruhi nilai akhir perindikator;
2. Penilaian masyarakat terhadap pelayanan di BLK Samarinda secara umum dapat di
persepsikan sudah bersih dari korupsi.

B. Rekomendasi
1. Pelayanan yang mendapat penilaian rendah dievaluasi untuk dilakukan perbaikan;
2. Nilai pelayanan yang sudah bersih dari korupsi dipertahankan dan dilakukan
peningkatan agar masyarakat dapat menerima pelayanan lebih baik lagi.

10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Form E-Survey Melalui Tautan bit.ly/Survei_IPK_BLKSMD

2. Rekapitulasi Jawaban responden


No Responden U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9
1 3 3 4 4 4 3 4 3 3
2 3 4 4 3 4 4 2 3 4
3 3 4 4 4 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 3 3 3 3 3 3 4 3 3
7 3 4 4 4 4 4 3 4 4
8 3 3 3 4 4 4 3 3 3
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 3 3 3 3 3 4 4 3 3
11 3 3 3 3 4 4 4 4 4
12 3 4 4 4 4 4 4 4 4
13 3 4 4 4 4 4 4 4 4
14 3 4 4 3 4 3 3 3 3
15 4 1 4 4 4 4 4 3 3
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 3 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3

11
No Responden U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 3 3 3 4 4 4 3 3 3
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3
25 3 4 3 4 4 4 4 4 4
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3
27 4 4 3 3 4 4 4 4 4
28 3 3 3 3 4 4 4 3 3
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3
35 3 3 4 3 3 3 4 3 3
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 4 4 4 4 4 4 4 4 3
38 3 4 4 4 4 4 4 4 4
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3
41 3 3 4 3 4 4 4 4 3
42 3 3 3 3 4 3 3 3 3
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 4 4 4 3 4 4 4 4 4
45 4 4 4 3 4 4 4 4 4
46 4 4 4 3 4 4 4 4 3
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48 3 3 3 3 3 3 3 3 3
49 3 3 3 3 3 4 4 4 3
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4
53 3 4 4 3 4 4 4 4 4
54 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah 185 193 197 192 203 202 200 195 193

Rata-rata 3,43 3,57 3,65 3,56 3,76 3,74 3,70 3,61 3,57
Rata-rata
0,38 0,40 0,41 0,40 0,42 0,42 0,41 0,40 0,40
tertimbang

12
No Responden U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9
Jumlah rata-rata tertimbang 3,62

Konversi IPK (skala nilai 25 – 100) 90,53

13

Anda mungkin juga menyukai