Anda di halaman 1dari 3

BADAN INTELIJEN STATEGIS TNI

KLINIK PRATAMA DENKES BAIS TNI

KEPUTUSAN KEPALA KLINIK PRATAMA DENKES BAIS TNI


NOMOR : Skep/PKP-112/IX/2023
TENTANG PENETAPAN PELAYANAN MEDIS
DI KLINIK PRATAMA DENKES BAIS TNI JAKARTA

Menimbang : Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu Pelayanan pasien di Klinik


Pratama Denkes Bais TNI perlu disusun kebijakan palayanan medis

Mengingat : 1. Undang-undang NO 36 Tahun 2009 tentang kesehatan


2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 pasal 21 Tentang
komponen atau unsur dasar pelayanan.
3. Permenkes No 1438/Menkes/PER/2010 tentang standart
pelayanaan kedokteran
4. Undang-Undang No 29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023
tentang Kesehatan

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK PRATAMA DENKES BAIS TNI


TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS

KESATU : Kebijakan pelayanan medis Klinik Pratama Denkes Bais TNI meliputi
pemeriksaan vital sign, anamnese penyakit, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, penegasan diagnosa, rujukan internal,
rujukan eksternal, resep di unit pelayanan.

KEDUA : Penetapan prosedur pelayanan klinis untuk pelayanan kesehatan


berdasar SOP pelayanan medis Klinik Pratama Denkes Bais TNI yang
tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila pada
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diperbaiki
sesuai ketentuan

DITETAPKAN DI : JAKARTA
PADA TANGGAL : 20 September 2023

Kepala Klinik Pratama Denkes Bais TNI

Dr. Diah Riva Astuty


Letkol CKM (K) NRP. 1190026660174
LAMPIRAN 1
BADAN INTELIJEN STRATEGIS TNI
KEPUTUSAN KEPALA KLINIK PRATAMA DENKES BAIS TNI
KLINIK PRATAMA DENKES BAIS TNI NOMOR SK. SKep/PKP-112/IX/2023
TENTANG : PELAYANAN KLINIS

PELAYANAN KLINIS

1. Kajian awal dilakukan oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan, dan tenaga dari
disiplin yang lain meliputi status fisis/neurologis/mental, psikososiospiritual,
ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat alergi, asesmen nyeri, asesmen risiko jatuh,
asesmen fungsional (gangguan fungsi tubuh), kebutuhan edukasi, dan rencana
pemulangan.
2. Pada saat kajian awal perlu diperhatikan juga apakah pasien mengalami kesakitan
atau nyeri. Nyeri adalah bentuk pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan yang berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan atau
cenderung akan terjadi kerusakan jaringan atau suatu keadaan yang menunjukkan
kerusakan jaringan.
3. Kajian pasien dan penetapan diagnosis hanya boleh dilakukan oleh tenaga
profesional yang berkompetensi (PPA) terdiri dari perawat, dokter umum, dokter
gigi dan pencatatannya dilakukan secara terintegerasi dalam reka medis. Tenaga
profesional yang kompeten adalah tenaga yang dalam melaksanakan tugas
profesinya dipandu oleh standar dan kode etik profesi serta mempunyai
kompetensi sesuai dengan pendidikan dan pelatihan yang dimiliki yang dapat
dibuktikan dengan adanya sertifikat kompetensi.

4. Jika dalam pemberian asuhan diperlukan tim kesehatan, harus dilakukan


koordinasi dalam penyusunan rencana asuhan terpadu.
5. Pasien mempunyai hak untuk mengambil keputusan terhadap asuhan yang akan
diperoleh.
6. Melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan yang
diterimanya dengan memberikan informasi yang mengacu pada peraturan
perundang-undangan (informed consent).
7. Pasien atau keluarga terdekat pasien diberi peluang untuk bekerja sama dalam
menyusun rencana asuhan klinis yang akan dilakukan.
8. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan dalam bentuk
diagnosis dan asuhan yang akan diberikan, dengan memperhatikan kebutuhan
biologis, psikologis, sosial, spiritual, serta memperhatikan nilai budaya yang
dimiliki oleh pasien, juga mencakup komunikasi, informasi, dan edukasi pada
pasien dan keluarganya.
9. Perubahan rencana asuhan ditentukan berdasarkan hasil kajian lanjut
sesuaidengan perubahan kebutuhan pasien.
10. Tenaga medis dapat memberikan pelimpahan wewenang secara tertulis
untuk melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi tertentu kepada
perawat, bidan, atau tenaga kesehatan pemberi asuhan yang lain. Pelimpahan
wewenang tersebut hanya dapat dilakukan dalam keadaan tenaga medis tidak
berada di tempat dan/atau karena keterbatasan ketersediaan tenaga medis.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 20 September 2023

Kepala Klinik Pratama Denkes Bais TNI,

dr. Diah Riva Astuty


Letkol Ckm (K) / NRP. 11990026660174

Anda mungkin juga menyukai