NIM :A1C122048
KELAS :REG A
MK :STATISTIK PENDIDIKAN
t= (x̄1 − x̄ 2)
sd√(1/n1 + 1/n2)
penyelesaian :
t =
(952,5 − 1.020)
146,57√(1/20 + 1/1)
= -3,47
2. Menentukan nilai t tabel
Berdasarkan tingkat signifikansi a = 0,05 dan derajat kebebasan df = n1 + n2 -
2 = 20 + 1 - 2 = 19, nilai t tabel adalah 1,734.
3. Menentukan keputusan uji t hitung < t tabel -3,47 <
1,734
H0 ditolak
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil uji, dapat disimpulkan bahwa rata-rata penjualan perhari
karyawan tidak sama dengan Rp. 1.020,00. Artinya, rata-rata penjualan perhari
karyawan lebih rendah dari Rp. 1.020,00.
Analisa
Hasil uji menunjukkan bahwa rata-rata penjualan perhari karyawan adalah
sebesar Rp. 952,5. Nilai ini lebih rendah dari Rp. 1.020,00 yang dihipotesiskan
oleh pengusaha. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata penjualan perhari
karyawan tidak sama dengan Rp. 1.020,00. Artinya, rata-rata penjualan perhari
karyawan lebih rendah dari Rp. 1.020,00.
Ada beberapa kemungkinan penyebab rata-rata penjualan perhari karyawan
lebih rendah dari Rp. 1.020,00. Kemungkinan tersebut antara lain:
Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan, seperti kondisi ekonomi,
persaingan usaha, atau kebijakan perusahaan.
Adanya kesalahan dalam pengumpulan data, seperti kesalahan dalam mencatat
hasil wawancara atau kesalahan dalam memasukkan data ke dalam komputer.
Untuk mengetahui penyebab pasti dari hasil uji, perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut.
Sebelum Sesudah
67 68
75 76
81 80
60 63
80 82
75 74
71 70
68 71
80 82
78 79
71 78
80 77
65 69
57 67
78 68
Dengan taraf signifikansi 5%, maka tentukan apakah ada perbedaan penjualan
sepeda motor merk A disebuah kabupaten sebelum dan sesudah kenaikan harga
BBM?
Penyelesaian:
• H0: µA = µB
• H1: µA ≠ µB Dimana:
1. Hitung
nilai t: t = (µA -
µB) / (sAB / √n)
= (67,6 - 70,6) / (√(1,2² + 1,0²) / √15)
= -3 / 0,18
= -16,67
2. Hitung
nilai kritis: tα/2,df
= t0,05,14 = 2,145
Dimana:
Karena nilai t (-16,67) jauh lebih besar dari nilai kritis (2,145), maka H0 ditolak.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara penjualan sepeda motor merk A sebelum dan sesudah kenaikan harga
BBM.
Kesimpulan:
Penjualan sepeda motor merk A sesudah kenaikan harga BBM secara signifikan
lebih rendah daripada penjualan sepeda motor merk A sebelum kenaikan harga
BBM.
Penjelasan:
Nilai t yang diperoleh (-16,67) sangat jauh di luar daerah penerimaan H0, yaitu di
daerah penolakan H0. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara penjualan sepeda motor merk A sebelum dan
sesudah kenaikan harga BBM. Perbedaan ini ditunjukkan dengan penjualan
sepeda motor merk A yang lebih rendah sesudah kenaikan harga BBM.
Perbedaan penjualan sepeda motor merk A ini dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti:
ID Sebelum Sesudah
1 77,4 78,3
2 83,2 84,7
3 75,7 77,4
4 92,4 95,6
5 80,2 82,0
6 68,1 69,4
7 76,9 79,7
8 83,9 85,6
9 90,4 92,8
10 95,2 99,2
Dengan tingkat signifikansi (a) = 0,05 dan tah = 2,262 maka tentukan:
a. Uji dulu apakah standar deviasi hasil tes sebelum dan sesudah diterapkan
pendekatan problem solving sama besar. Penyelesaian:
Dimana:
Karena nilai F (1,44) lebih kecil dari nilai kritis (3,55), maka H0 diterima. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa standar deviasi hasil tes sebelum dan sesudah
diterapkan pendekatan problem solving sama besar.
Kesimpulan:
Standar deviasi hasil tes sebelum dan sesudah diterapkan pendekatan problem
solving sama besar, yaitu 1,2 dan 1,0. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran
data sebelum dan sesudah penerapan pendekatan problem solving relatif sama.