(RJP)
BLOK 3
FUNGSI SISTEM TUBUH MANUSIA
(FISIOLOGI)
Disusun oleh :
2. Panggil bantuan
(1) Berteriak minta tolong kepada orang di sekitar
(2) Telpon 911 atau Panggilan emergensi lokal
(3) Informasikan tentang kejadian, jarak terdekat menuju kejadian, nama tempat kejadian,
lantai, kamar, secara lengkap.
(4) Jelaskan nama anda yang menghubungi, apa yang terjadi, jumlah korban, kondisi
korban, dan pertolongan yang sudah diberikan.
(5) Sementara menunggu Tim Emergency Medical Service/EMS datang, lakukan tahap ke-
3.
6. Periksa Napas
(1) Lihat dada penderita apakah normal (normalnya turun naik)
(2) Dengar suara napas dengan merasakan hembusan napas di pipi
(3) Jika tidak ada tanda-tanda napas, lanjut ke tahap-7
9. Kompresi Dada
(1) Tekan teratur pada dinding dada. Diharapkan darah akan mengalir ke organ vital dan
organ vital masih tetap berfungsi hingga EMS datang
(2) Lokasi penekanan pada area dua jari di atas prosesus xifoideus.
Penekanan dilakukan dengan menggunakan pangkal telapak tangan. Dengan posisi satu
tangan di atas tangan yang lain.
(3) Tekanan pada tulang dada dilakukan sedemikian rupa sehingga masuk 3-4 cm (pada
orang dewasa).
(4) Jaga lengan penolong agar tetap lurus, sehingga yang menekan adalah bahu (atau lebih
tepat tubuh bagian atas) dan bukan tangan atau siku.
(5) Pastikan tekanan lurus ke bawah pada tulang dada karena jika tidak, tubuh dapat
tergelincir dan tekanan untuk mendorong akan hilang.
Gunakan berat badan saat kita berikan tekanan.
(6) Dorongan yang terlalu besar akan mematahkan tulang dada
(7) Waktu untuk menekan dan waktu untuk melepas harus sama waktunya.
(8) Berikan kompresi 30x dengan kecepatan 80-100x/menit
(9) Setiap 30 kali kompresi harus dikombinasikan dengan napas buatan 2x, sebanyak 5
siklus.
Gambar 9-2 Metode Heimlich unt dewasa, anak dan bayi bila tertelan benda asing
9.7 Percobaan
(1) Lakukan seperti uraian di atas.
(2) Mohon di rekam, silahkan kirim rekaman kepada pembimbing yang telah ditunjuk.
Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa mahasiswa fakultas kedokteran gigi memerlukan pengetahuan
tentang BLS ?.
Mahasiswa kedokteran gigi berinteraksi langsung dengan pasien setiap
hari, dan pasien mereka dapat mengalami keadaan darurat medis tiba-tiba seperti
serangan jantung, asma, atau reaksi alergi yang mengancam nyawa. Dalam
situasi seperti ini, pengetahuan BLS sangat penting untuk memberikan perawatan
medis dasar sebelum bantuan medis lanjutan tiba.
Selain itu BLS adalah bagian integral dari standar praktik klinis dalam
bidang kedokteran gigi dan sektor kesehatan secara umum. Mengikuti pedoman
BLS membantu memastikan keselamatan pasien dan mengurangi risiko
komplikasi dalam prosedur kedokteran gigi. Di banyak negara, para mahasiswa
kedokteran gigi harus lulus ujian komprehensif dan mendapatkan lisensi untuk
dapat berpraktik. Pengetahuan BLS seringkali menjadi salah satu syarat untuk
lisensi ini.
REFERENSI
Barrett KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. 2010. Ganong’s Review of Medical Physiology.
23th Edition, Mc Grow Hill Medicine, New York.
Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology (Guyton Physiology), 12 th Edition,
Elsevier. USA.
Ikoma A, Cevikbas F, Kempkes C, Steinhoff M. 2011. Anatomy and neurophysiology of
pruritus. Semin Cutan Med Surg. 2011 Jun; 30(2):64-70. Doi: 10.1016/j.sder.2011.04.001.