Anda di halaman 1dari 39

BAB IV

ANALISA DAN HASIL

4.1 Analisa Sistem

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

ke dalam komponen-komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan

permasalahan dan proses pemahaman serta penentuan rincian yang harus

diselesaikan oleh sistem informasi.

Didalam perancangan sistem informasi perlu diadakan penganalisaan terhadap

sistem yang sedang berjalan untuk dapat mengetahui seberapa jauh sistem yang

sedang berjalan tersebut telah mencapai sasaran, serta dapat mengetahui

kekurangan dan kelebihan yang ada pada sistem tersebut.

Hal ini perlu dilakukan sebagai dasar untuk melanjutkan kegiatan

pengembangan pada tahap perancangan sistem. Analisa sistem juga dikaitkan

dengan kemampuan sistem dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Analisis sistem dilakukan bertujuan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang

terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Karena dengan dilakukannya analisa

sistem yang sedang berjalan akan dapat memberikan kemudahan di dalam

perancangan terhadap sistem yang akan dibangun. Dengan dilakukannya analisa

terhadap sistem tersebut nantinya akan dapat dijadikan sebagai perbandingan,

pengoreksian, serta pengembangan dan perancangan terhadap sistem tersebut.

Sistem yang berjalan pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan

Perkebunan Kab. Lima Puluh Kota sudah dilakukan dengan teknologi komputer.

Tetapi disini peneliti akan menganalisa atau mengukur kualitas sistem dengan

metode COBIT 4.1 agar sistem tersebut lebih baik.


4.1.1 Analisa Sistem Sedang Berjalan

Aliran sistem informasi yang sedang berjalan merupakan suatu gambaran

yang memperlihatkan aliran data dan proses yang terjadi dalam sistem yang sedang

berjalan sampai dihasilkannya suatu laporan, serta dari mana suatu data berasal,

kepada siapa diberikan, dan bagaimana melakukan pengolahan data serta

pembuatan laporan.

Dengan adanya gambaran dari aliran sistem yang sedang berjalan ini akan

lebih mempermudah dalam melakukan tahapan analisa dari sistem yang sedang

berjalan.

4.1.2 Analisa Input, Proses dan Output

Analisa input, proses dan output yang ditemukan pada objek penelitian di

Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Lima Puluh Kota adalah

sebagai berikut:

4.1.2.1 Analisa Input

Input dari sistem merupakan dokumen yang digunakan dalam proses

pengisian kuesioner diantaranya data responden, data kuesioner dan pembuatan

laporan kuesioner di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab.

Lima Puluh Kota.

4.1.2.2 Analisa Proses

Berdasarkan input di atas, kemudian input tersebut diproses untuk proses

selanjutnya. Analisa proses bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses yang

terjadi untuk menyusun sebuah keluaran, proses yang dilakukan selanjutnya adalah

pengolahan data yang diinputkan ke dalam sistem.


4.1.2.3 Analisa Output

Analisa output dipengaruhi oleh analisa input dan analisa proses yang

terjadi, karena kedua saling berkaitan dan mempengaruhi keluaran atau output yaitu

informasi yang dibutuhkan sistem.

4.1.3 Analisa Sistem Baru

Berdasarkan analisa sistem yang sedang berjalan dan data yang didapat

maka dari hasil penelitian, akan dibangun suatu aplikasi Implementasi Framework

Cobit 4.1. Dalam Penilaian Tingkat Kapabilitas Tata Kelola Teknologi Informasi

sehingga dapat mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan proses-proses

Teknologi Informasi dan pemenuhan kepatuhan . Dan diharapkan nantinya sistem

ini dapat mempermudah dan memaksimalkan hasil dari kuesioner.

4.1.4 Analisa Sistem yang Akan Dibangun

Analisa sistem bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kualitas dari

website @https://distanhortbun.limapuluhkotakab.go.id yang ada pada Dinas

Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Lima Puluh Kota. Website ini

digunakan oleh pihak dinas dan masyarakat sebagai media untuk mengetahui

tentang dinas ini. Selanjutnya dengan melakukan analisa pada website dapat

membantu melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang ada pada website

tersebut.

4.1.5 Analisa Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan cara

menyebarkan kuesioner ke pegawai-pegawai Dinas Tanaman Pangan Hortikultura

dan Perkebunan Kab. Lima Puluh Kota.


Penyusunan pertanyaan wawancara dan kuesioner berdasarkan pada

framework COBIT 4.1 Untuk mendapatkan data dan informasi yang tepat mengenai

kualitas serta kendala-kendala yang terdapat pada sistem.

4.2 Perhitungan Cobit 4.1

Perhitungan Cobit 4.1 merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk

mencari perhitungan melalui beberapa faktor yang beragam, langkah-langkah Cobit

4.1 diantaranya yaitu:

4.2.1 Populasi

Pada populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah sebanyak 10 orang yang

terdiri dari admin dan staf.

4.2.2 Gambaran Umum Responden

Penetapan tiap responden ditetapkan dengan cara menerima 10 hasil

kuesioner.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Daftar Responden

Responden Jumlah Responden

Bagian Pengguna 9
Bagian IT 1
Jumlah 10

Responden pada penelitian ini adalah staf dinas dan staf dinas bagian Dinas

Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Lima Puluh Kota. Adapun

karakteristik responden penelitian adalah sebagai berikut :


Table 4.2 Profil Responden

Uraian Jumlah

Jenis Kelamin :
a. Perempuan 10
b. Laki laki 0
Usia :
a. 25 s.d 30 tahun 5
b. 31 s.d 35 tahun 3
c. 36 s.d 40 tahun 2

4.2.3 Penyebaran Kuesioner

Penyebaran kuesioner ini dilakukan pada November 2022

Table 4.3 Jumlah Responden Pada Penyebaran Kuesioner

Responden Jumlah Responden

Bagian Pengguna 9

Bagian IT 1

Jumlah 10

4.2.4 Pertanyaan Kuesioner

Adapun pertanyaan kuesioner dapat dilihat pada table 4.4 yaitu :

Table 4.4 Pertanyaan Kuesioner Monitor and Evaluate IT Performance

(Memonitor dan Mengevaluasi Kinerja IT)


Maturity Level 1

Seberapa anda setuju

No Pernyataan 1 2 3 4

1. Website@https://distanhortbun.limapuluhko
takab.go.id dapat merespon dengan baik hasil
inputan sesuai dengan yang diinginkan oleh
pengguna.
2. Penggunaan website sudah terlaksana dengan
baik
3. Dilaksanakan pementauan seacara berkala
dan pengukuran atas kasus yang dihadapi
4. Pematantauan biasanya dilakukan ketika
sudah terjadi insiden yang dapat merugikan
5. Memonitor dan mengawasi fungsi website
guna terlaksan dengan baik

Maturity Level 2

Pertanyaan Seberapa anda setuju

No 1 2 3 4

1. Penyajian informasi dalam website


selalu up to date
2. Website meyediakan informasi yang
cukup jelas
3. Hasil pemantauan bersadarkan dari
keahlian dari individu
4. Website memiliki fitur yang
lengkap

Maturity Level 3
Pernyataan Seberapa anda setuju

No 1 2 3 4

1. Dalam megelolah dan memantau system


terdapat admin yang mengerti akan system
2. Proses pelatiahan guna memantau kinerja
system telah dilakukan
3. Website menyediakan informasi yang relevan
yaitu informasi tentang segala sesatu yang
berkaitan dengan pelaksanaan ujian.
4. Website dapat diakses setiap waktu

5. Sudah terdapat penilaian system yang terdapat


pada website
6. Alat untuk memantau kinerja website telah
diterapkan
7. Spesifik dalam pengukuran kinerja TI, serta
pengukuran kepuasan pelanggan

Maturity Level 4

Seberapa anda setuju

No Pernyataan 1 2 3 4

1. Pelaporan hasil pemantauan kinerja


website sedang di normalisasi
2. Interaksi dengan website dapat
dilakukan dengan mudah
3. Dapat memilih informasi yang sesuai
dengan yang dibutuhkan
4. Komponen yang ada pada website tidak
mengalami error atau gangguan
Maturity Level 5

Seberapa anda setuju

No Pernyataan 1 2 3 4

1. Sebuah proses peningkatan kualitas yang


dikembangkan guna memperbarui
kualitas dari website
2. Semua proses pemantauan di optimalkan

3. Pengukuran kinerja secara rutin


digunakan untuk kerangka keraj penilaian
strategi
4. Proses monitoring dan desain ulang yang
berkelanjutan harus sesuai dengan rencana
peningkatan kualitas website

4.2.5 Penilaian dan Perhitungan Kuesioner

Dalam melakukan penilaian dan perhitungan, setelah kuesioner yang telah

disebarkan kepda setiap responden yang telah ditentukan maka langkah langkah

mengolah data dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Melakukan perhitungan, pemilihan, dan penyusunan data secara sistematis.

2. Mengelompokkan data berdasarkan jenisnya.

3. Menyajikan data dalam bentuk table untuk mempermudah dalam analisa data.

Dalam melakukan penilaian terhadap maturity level website

@https://distanhortbun.limapuluhkotakab.go.id Dinas Tanaman Pangan

Hortikultura dan Perkebunan 50 Kota, digunakan kuesioner sebagai metode

pengumpulan data yang akan memiliki nilai index dari masing-masing kriteria pada

penilaian yang dilakukan yaitu dengan rumus berikut :


(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡)
Indeks kematanganat = 𝛴 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

Menurut penelitian yang telah di iimpelentasikan oleh Djatmiko, skala

pembuatan indeks memiliki pemetaan ketingkat maturity level sebagai berikut :

Tabel 4.5 Skala Indeks

Skala Keterangan

0.00 – 0.49 berada pada tingk at 0 (Non-Existent) Tidak ada, kurang


lengkapnya setiap proses yang dikenal. Organisasi sama sekali
tidak mengetahui adanya masalah.
0.50 – 1.49 berada pada tingkat 1 (Initial/Ad Hoc) Inisialisasi, terdapat bukti
bahwa organisasi telah mengetahui adanya masalah yang
membutuhkan penanganan. Penanganan masalah dilakukan
dengan pendekatan adhoc, beradasarkan kasus dari perorangan.
Tidak dilakukannya pengelolaan proses yang teroganisir. Setiap
proses ditangani tanpa menggunakan standar.
1.50 – 2.49 berada pada tingkat 2 (Repeatable) Pengulangan, Prosedur yang
sama telah dikembangkan dalam proses – proses untuk
menangani suatu tugas, dan diikuti oleh setiap orang yang telibat
didalamnya. Tidak ada pelatihan dan komunikasi dari prosedur
standard tersebut. Tanggung jawab pelaksanaan individu sangat
tinggi, sehingga kesalahan sangat memungkinkan terjadi.
2.50 – 3.49 berada pada tingkat 3 (Defined) Terdefinisi, prosedur telah
distandardisasikan, didokumentasikan, serta dikomunikasikan
melalui pelatihan. Namun, implementasinya diserahkan pada
setiap individu, sehingga kemungkinan besar penyimpangan
tidak dapat dideteksi. Prosedur tersebut dikembangkan sebagai
bentuk formulasi dari praktik yang ada.
3.50 – 4.49 berada pada tingkat 4 (Managed) Dikelola, pengukuran dan
pemantaun terhadap kepatuhan dengan prosedur, serta
pengambilan tindakan jika proses tidak berjalan secara efektif,
dapat dilakukan. Perbaikan proses dilakukan secara konstan.
Implementasi proses dilakukan secara baik. Otomasi dan
perangkat yang digunakan terbatas.
4.50 – 5.00 berada pada tingkat 5 (Optimised) Dioptimalkan, implementasi
proses dilakukan secara memuaskan. Hal tersebut merupakan
hasil dari perbaikan proses yang terus menerus dan pengukuran
tingkat kedewasaan organisasi. Teknologi informasi
diintegrasikan dengan aliran kerja, dan berfungsi sebagai
perangkat yang memperbaiki kualitas dan efektifitas. Organisasi
lebih renponsive dalam menghadapi kompetisi bisnis.

4.2.6 Hasil Perhitungan Kuesioner Index Maturity Level

Perhitungan kuesioner dapat dilihat pada table berikut:


Table 4.6 Hasil Kuesioner Index Maturity Level
4.2.7 Hasil Perhitungan Kuesioner

Setelah melakukan proses perhitungan kuesioner, diperoleh hasil perhitungan

dari setiap pertanyaan yang telah diisi oleh responden. Kemudian hasil dari

kuesioner tersebut akan di jumlahkan ke dalam setiap level-level yang telah

ditetapkan untuk menghasilkan hasil akhir dari kuesioner ini dan kemudian hasil

akhir tersebut selanjutnya akan digunakan untuk menentukan hasil index. Seperti

pada table 4.7 berikut ini :

Table 4.7 Hasil Index Maturity Level

Total Pertanyaan
Total Jumlah Jumah Hasil Index
Proses Level Pertanyaan Responden Responden Skor
Kuesioner Kuesioner
ME1 1 5 10 50 183 3.66

ME1 2 4 10 40 144 3.60

ME1 3 7 10 70 249 3.56

ME1 4 4 10 40 141 3.53

ME1 5 10 40 40 149 3.73

TOTAL 18.08
RATA-RATA INDEX 3.62

Cara untuk melakukan perhitungan index seperti pada table diatas :

Index ME1 Level 1 = Hasil Skor /Jumlah Pertanyaan

= 183/50

= 3.66

Index ME1 Level 2 = Hasil Skor/Jumlah Pertanyaan


= 144/40

= 3.60

Index ME1 Level 3 = Hasil Skor/Jumlah Pertanyaan

= 249/70

= 3.56

Index ME1 Level 4 = Hasil Skor/Jumlah Pertanyaan

= 141/40

= 3.53

IndexME1 Level 5 = Hasil Skor/Jumlah Pertanyaan

= 149/40

= 3.73

Berikut ini perbandingan GAP pada maturity level yang dapat dilihat pada

table 4.8 berikut in


Table 4.8 Hasil Perbandingan GAP Maturity Level

Maturity Level
Proses Level
As is Skala To be GAP
ME1 Monitor and 1 3.66 4 5 1.34
Evaluate IT
Performance
ME1 Monitor and 2 3.60 4 5 1.40
Evaluate IT
Performance
ME1 Monitor and 3 3.56 4 5 1.44
Evaluate IT
Performance
ME1 Monitor and 4 3.53 4 5 1.47
Evaluate IT
Performance
ME1 Monitor and 5 3.73 4 5 1.27
Evaluate IT
Performance
Total 18.08 20 25 6.92
Rata-rata 3.62 4 5 1.38

Cara untuk melakukan perhitungan GAP maturity level seperti pada table

diatas :

GAP ME1 Level 1 = To be – As is

= 5 – 3.66

= 1.34

GAP ME1 Level 2 = To be – As is

= 5 – 3.60
= 1.40

GAP ME1 Level 3 = To be – As is

= 5 – 3.56

= 1.44

GAP ME1 Level 4 = To be – As is

= 5 – 3.53

= 1.47

GAP ME1 Level 5 = To be – As is

= 5 – 3.73

= 1.27

Dari table diatas dapat diketahui bahwa maturity level dari website

@https://distanhortbun.limapuluhkotakab.go.id Dinas Tanaman Pangan

Hortikultura dan Perkebunan 50 Kota adalah 3.62 berada pada level managed,

sedangkan target maturity level yang ingin dicapai oleh Dinas Tanaman Pangan

Hortikultura dan Perkebunan 50 Kota untuk website

@https://distanhortbun.limapuluhkotakab.go.id Dinas Tanaman Pangan

Hortikultura dan Perkebunan 50 Kota adalah level 5. Dari perbandingan data

tersebut dapat diperoleh GAP sebesar 1.38, hal ini menunjukkan belum tercapainya

target maturity level secara maksimal seperti yang diharapkan oleh sekolah Dinas

Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan 50 Kota.

Guna untuk meningkatkan pencapaian kinerja website

@https://distanhortbun. limapuluhkotakab.go.id Dinas Tanaman Pangan

Hortikultura dan Perkebunan 50 Kota, maka peneliti memaparkan beberapa

rekomendasi perbaikan sesuai dengan skala prioritas yang telah diterapkan.


4.2.8 Hasil Rekomendasi Analisa Kualitas System Informasi

Pada sub domain ME1 monitor and evaluate IT performance, terdapat

beberapa rekomendasi perbaikan untuk website

@https://distanhortbun.limapuluhkotakab.go.id Dinas Tanaman Pangan

Hortikultura dan Perkebunan Lima Puluh Kota sebagai berikut :

1. Melakukan peningkatan kualitas hosting guna mengatasi masalah ketika server

yang down akibat server tidak mampu menampungnya.

2. Pembaharuan dan memperbaiki ulang tampilan home dari website

@https://distanhortbun.limapuluhkotakab.go.id dengan menambahkan beberapa

fitur seperti fitur registrasi untuk pengguna dapat mendaftar mandiri pada

halaman yang sudah disediakan pada website

@https://distanhortbun.limapuluhkotakab.go.id.

3. Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kinerja system agar system

selalu terawasi dan mencegah terjadinya hal hal yang dapa menggangu jalannya

kinerja dari website tersebut.

4.3 UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah keluarga notasi grafis yang

didukung oleh metode tunggal, yang membantu mendeskripsikan dan desain sistem

perangkat lunak. Diagram UML yang dipakai dalam perancangan ini adalah Use

Case Diagram, Sequence Diagram,Class Diagram, Activity Diagram dan

Deployment Diagram.

1. Use Case Diagram

Use case diagram menjelaskan manfaat dari aplikasi jika dilihat dari sudut

pandang orang yang berada diluar sistem (aktor). Diagram ini menunjukkan
fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem berinteraksi dengan

dunia luar. Use-case diagram dapat digunakan selama proses analisa untuk

menangkap requirements atau permintaan terhadap sistem dan untuk memahami

bagaimana sistem tersebut harus bekerja

1. Definisi Aktor

Tabel 4.9 Definisi Aktor

No Aktor Deskripsi

1 Admin Admin adalah orang yang bertugas dan memiliki hak

aksespenuh untuk melakukan operasi terhadap

keseluruhan sistem.

2. Skenario Use Case

Beberapa skenario sistem yang akan dirancang dapat dilihat pada

tabel-tabel berikut ini :

a. Skenario Use Case Login

Pada tabel dibawah ini dapat dilihat rincian skenario use case login yang

ada pada sistem yang akan dirancang.

Tabel 4.10 Skenario Use Case Login


Identifikasi
No 1
Nama Login
Tujuan Melakukan login kedalam sistem dan dapat mengakses
sistem secara utuh.
Deskripsi Sistem memastikan aktor dapat login kedalam sistem.

Aktor : Admin
Skenario Utama
Kondisi awal : Login
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor melakukan input Validasi username dan password aktor,
username, password pada
halaman login.
Submit/Ok Informasi login sistem.

Skenario Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor melakukan input ulang Validasi data login.
username dan password.
Submit/Ok Kembali Informasi kelola data login.

Kondisi Akhir : Aktor berhasil login kedalam sistem

b. Skenario Use Case Dashboard

Pada tabel dibawah ini dapat dilihat rincian skenario use case dashboard

yang ada pada sistem yang akan dirancang.

Tabel 4.11 Skenario Use Case Dashboard


Identifikasi
No 2
Nama Home
Tujuan Agar admin dapat mengetahui bagaimana jalannya
sistem secara keseluruhan.
Deskripsi Agar admin mengetahui secara jelas informasi mengenai
sistem.
Aktor : Admin
Skenario Utama
Kondisi awal : Dashboard
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor masuk ke Sistem menampilkan sekilas tentang
dashboard. dashboard
Klik home Sistem menampilkan sekilas tentang
sistem
Skenario Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Masuk ke dashboard kembali Sistem menampilkan dashboard

Klik home Sistem menampilkan sekilas


tentang sistem
Kondisi Akhir : Aktor berhasil melihat tampilan dashboard
c. Skenario Use Case Data Domain

Pada tabel dibawah ini dapat dilihat rincian skenario use case domain yang

ada pada sistem yang akan dirancang.

Tabel 4.12 Skenario Use Case Data Domain


Identifikasi
No 3
Nama Data Domain
Tujuan Memastikan data domain terkelola dengan baik
didalam sistem.
Deskripsi Sistem memastikan data domain terkelola dengan baik.

Aktor : Admin
Skenario Utama
Kondisi awal : Dashboard
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor mengelola data Validasi data domain dan sistem
domain (tambah) menyimpan data domain.

Submit/Ok Informasi kelola data domain.

Skenario Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor mengelola data domain Validasi data domain dan sistem
menyimpan data kelola domain
(tambah) Kembali
Submit/Ok Kembali Informasi kelola data domain

Kondisi Akhir : Aktor berhasil mengelola data domain.

d. Skenario Use Case Data Supplier

Pada tabel dibawah ini dapat dilihat rincian skenario use case supplier

yang ada pada sistem yang akan dirancang.

Tabel 4.13 Skenario Use Case Data Penilaian Kusioner


Identifikasi
No 4
Nama Penilaian Kusioner
Tujuan Memastikan data penilaian kusioner terkelola dengan
baik didalam sistem.
Deskripsi Sistem memastikan data penilaian kusioner terkelola
dengan baik.
Aktor : Admin
Skenario Utama
Kondisi awal : Dashboard
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor mengelola data Validasi data penilaian kusioner dan sistem
supplier (tambah, menyimpan data penilaian kusioner.
simpan)
Submit/Ok Informasi kelola data penilaian kusioner

Skenario Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor mengelola data penilaian Validasi data penilaian kusioner
kusioner (tambah,simpan) dan sistem menyimpan data
Kembali kelola penilaian kusioner
Submit/Ok Kembali Informasi kelola data penilaian
kusioner
Kondisi Akhir : Aktor berhasil mengelola data penilaian kusioner

e. kenario Use Case Data Nilai Kusioner

Pada tabel dibawah ini dapat dilihat rincian skenario use case data nilai

kusoioner yang ada pada sistem yang akan dirancang.

Tabel 4.14 Skenario Use Case Data Nilai Kusioner


Identifikasi
No 5
Nama Data Nilai Kusioner
Tujuan Memastikan data nilai kusioner terkelola dengan
baik didalam sistem.
Deskripsi Sistem memastikan data nilai kusioner terkelola
dengan baik.
Aktor : Admin
Skenario Utama
Kondisi awal : Dashboard
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor mengelola data Validasi data nilai kusioner dan sistem
nilai kusioner(lihat) menyimpan data nilai kusioner.

Submit/Ok Informasi kelola data nilai kusioner.

Skenario Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor mengelola data nilai Validasi data nilai kusioner dan
kusioner (lihat) Kembali sistem menyimpan data kelola
nilai kusioner
Submit/Ok Kembali Informasi kelola data nilai
kusioner
Kondisi Akhir : Aktor berhasil mengelola data nilai kusioner

f. Skenario Use Case Data Nilai Hasil Index Maturity Level

Pada tabel dibawah ini dapat dilihat rincian skenario use case data nilai

hasil index maturity level yang ada pada sistem yang akan dirancang.

Tabel 4.15 Skenario Use Case Data Nilai Hasil Index Maturity Level
Identifikasi
No 6
Nama Data Nilai hasil index maturity level
Tujuan Memastikan data nilai hasil index maturity level terkelola
dengan baik didalam sistem.
Deskripsi Sistem memastikan data nilai hasil index maturity level
terkelola dengan baik.
Aktor : Admin
Skenario Utama
Kondisi awal : Dashboard
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor mengelola data Validasi data nilai hasil index maturity level
nilai hasil index maturity dan sistem menyimpan data penjualan.
level (cetak)
Submit/Ok Informasi kelola data nilai hasil index
maturity level
Skenario Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor mengelola data nilai hasil Validasi data nilai hasil index
index maturity level (cetak) maturity level dan sistem
Kembali menyimpan data .
Submit/Ok Kembali Informasi kelola data nilai hasil
index maturity level
Kondisi Akhir : Aktor berhasil mengelola data nilai hasil index
maturity level.
g. Skenario Use Case Data Hasil Perbandingan GAP Maturity Level

Pada tabel dibawah ini dapat dilihat rincian skenario use case data hasil

perbandingan GAP maturity level yang ada pada sistem yang akan dirancang.

Tabel 4.16 Skenario Use Case Data Hasil Perbandingan GAP Maturity Level
Identifikasi
No 7
Nama Data hasil perbandingan GAP maturity level
Tujuan Memastikan data perbandingan GAP tepat dan benar
didalam sistem.
Deskripsi Sistem memastikan data perbandingan GAP terkelola
dengan baik.
Aktor : Admin
Skenario Utama
Kondisi awal : Dashboard
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor mengelola data Validasi data perbandingan GAP dan
perbandingan GAP sistem menyimpan data laporan.

Submit/Ok Informasi kelola data perbandingan GAP

Skenario Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor mengelola data Validasi data perbandingan GAP
perbandingan GAP (cetak)
Submit/Ok Kembali Informasi kelola data
perbandingan GAP
Kondisi Akhir : Aktor berhasil mengelola data perbandingan GAP

h. Skenario Use Case Data Pengaturan

Pada tabel dibawah ini dapat dilihat rincian skenario use case data

pengaturan yang ada pada sistem yang akan dirancang.


Tabel 4.17 Skenario Use Case Data Pengaturan
Identifikasi
No 8
Nama Data Pengaturan
Tujuan Memastikan data pengaturan tepat dan benar didalam
sistem.
Deskripsi Sistem memastikan data pengaturan terkelola dengan
baik.
Aktor : Admin
Skenario Utama
Kondisi awal : Dashboard
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor mengelola data Validasi data pengaturan dan sistem
pengaturan menyimpan data laporan.
(tambah,edit,hapus)
Submit/Ok Informasi kelola data pengaturan
Skenario Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktor mengelola data pengaturan Validasi data pengaturan
(tambah,edit,hapus)
Submit/Ok Kembali Informasi kelola data pengaturan

Kondisi Akhir : Aktor berhasil mengelola data pengaturan


Adapun Use Case Diagram Evaluasi Kualitas Sistem Informasi Pengelolaan data

pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Lima Puluh Kota

dapat digambarkan seperti Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Use Case Diagram


2. Class Diagram

Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan

menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain

berorientasi objek. Adapun Class Diagram Evaluasi Keamanan Sistem Informasi

Pengelolaan Data pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab.

Lima Puluh Kota dapat digambarkan seperti Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Class Diagram

3. Activity Diagram

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas

menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan

bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas,sama seperti

state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat untuk

menggambarkan aktivitas.
a. Activity Diagram

Diagram ini menjelaskan segala aktivitas yang bisa dilakukan oleh Admin

dengan memilih menu-menu yang tersedia melakukan aktivitas penambahan,

pengeditan serta penghapusan terhadap data pada sistem seperti Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Activity Diagram

4. Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau

rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk

menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut,

proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang

dihasilkan.
a. Squence Diagram Admin

Diagram ini menjelaskan urutan langkah-langkah yang dilakukan seorang

Admin untuk masuk kedalam sistem yang digambarkan seperti Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Sequence Diagram Admin

b. Sequence Diagram Data Domain

Diagram ini menjelaskan urutan langkah-langkah yangdilakukan oleh aktor

dalam mengelola data domain yang digambarkan seperti Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Sequence Diagram Data Domain


c. Sequence Diagram Data Pengaturan

Diagram ini menjelaskan urutan langkah-langkah yangdilakukan oleh aktor

dalam mengelola data pengaturan yang digambarkan seperti Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Sequence Diagram Data Pengaturan

d. Sequence Diagram Data Nilai Hasil Index Maturity Level

Diagram ini menjelaskan urutan langkah-langkah yang dilakukan oleh aktor

dalam mengelola data nilai hasil index maturity level yang digambarkan seperti

Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Sequence Diagram Data Nilai Index Hasil Maturity Level
e. Sequence Diagram Data Hasil Perbandingan GAP

Diagram ini menjelaskan urutan langkah-langkah yang dilakukan oleh aktor

dalam mengelola data hasil perbandingan GAP yang digambarkan seperti Gambar

4.8.

Gambar 4.8 Sequence Diagram Data Hasil Perbandingan GAP

f. Sequence Diagram Data Hasil Penilaian Kusioner

Diagram ini menjelaskan urutan langkah-langkah yang dilakukan oleh aktor

dalam mengelola data nilai kusiooner yang digambarkan seperti Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Sequence Diagram Data Nilai Kusioner


g. Sequence Diagram Data Penilaian Kusioner

Diagram ini menjelaskan urutan langkah-langkah yang dilakukan oleh aktor

dalam mengelola data penilaian kusioner yang digambarkan seperti Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Sequence Diagram Data Penilaian Kusioner

5. Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimanakomponen di

deploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak pada mesin,

server, bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan

hal-hal lain yang bersifat fisikal. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan

requirement dapat juga didefenisikan dalam diagram ini yang digambarkan seperti

Gambar 4.9.

Gambar 4.11 Depoyment Diagram


6. Component Diagram

Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkan

organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem.

Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada

didalam sistem digambarkan seperti Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Componet Diagram

4.4. Desain Sistem Secara Terinci

Desain terinci merupakan pengembangan lebih lanjut dari desain sistem

secara global, dimana pada desain terinci ini dapat dibagi atas 4 (empat) rancangan

yaitu desain interface, desian output, desain input dan desain file.

4.4.1 Desain Interface

Desain Interface merupakan desain tampilan yang digunakan user untuk

berinteraksi dengan sistem. Desain Interface harus bersifat user friendly dimana

rancangan interface ini akan memberikan informasi berupa hasil dari proses

perhitungan yang telah dilakukan kepada komponen sistem yang membutuhkan.

1. Halaman Utama

Halaman Utama adalah tampilan halaman awal sebelum Admin mengakses

berbagai macam menu yang ada sesuai dengan hak aksesnya yang telah di berikan

dengan bentuk rancangan seperti Gambar 4.13


Gambar 4.13 Desain Interface Halaman Utama/Home Page

2. Halaman Data Domain

Desain Halaman Data Domain merupakan rancangan desain table untuk

menampilkan data domain berdasarkan yang telah di input pada form input

sebelumnya. dengan bentuk rancangan seperti pada Gambar 4.14

Gambar 4.14 Desain Interface Halaman Data Domain

3. Halaman Data Penilaian Kusioner

Desain Halaman Data Kusioner merupakan rancangan desain table untuk


menampilkan data kusioner berdasarkan yang telah di input pada form input

sebelumnya. dengan bentuk rancangan seperti pada Gambar 4.15

Gambar 4.15 Desain Interface Halaman Data Kusioner

4. Halaman Data Nilai Hasil Index Maturity Level

Desain Halaman Data Nilai Hasil Index Maturity Level merupakan rancangan

desain table untuk menampilkan data domain berdasarkan yang telah di input pada

form input sebelumnya. dengan bentuk rancangan seperti pada Gambar 4.16

Gambar 4.16 Desain Interface Halaman Data Nilai Index Maturity Level
5. Halaman Data Hasil Perbandingan GAP

Desain Halaman Data Hasil Perbandingan GAP merupakan rancangan desain

table untuk menampilkan data domain berdasarkan yang telah di input pada form

input sebelumnya. dengan bentuk rancangan seperti pada Gambar 4.17

Gambar 4.17 Desain Interface Halaman Data Hasil Perbandingan GAP

4.4.2 Desain Input

Dalam setiap pemrosesan perlu ada masukan, dimana data yang akandiproses

harus dimasukkan terlebih dahulu melalui media penghubung antara pengguna

dengan software dan hardware. Untuk memudahkan dalam membuat program

input, maka dirancang bentuk tampilan yang digunakan untuk menginputkan data

sebagai berikut:

1. Halaman Input Login

Input login merupakan tampilan yang di gunakan untuk menginputkan

username dan pasword sebeum masuk ke sistem, denganbentuk rancangan seperti

Gambar 4.18 :
Gambar 4.18 Desain Input Login

2. Halaman Input Data Domain

Halaman Input Data Domain merupakan tampilan yang di gunakan untuk

menginputkan data domain yang dibutuhkan dalam sistem, dengan bentuk

rancangan seperti Gambar 4.19

Gambar 4.19 Desain Input Data Domain

3. Halaman Input Data Penilaian Kusioner

Halaman Input Data Penilaian Kusioner merupakan tampilan yang di

gunakan untuk menginputkan data Penilaian yang dibutuhkan dalam sistem,

denganbentuk rancangan seperti Gambar 4.20


Gambar 4.20 Desain Input Data Penilaian Kusioner

4. Halaman Input Data Pengaturan

Halaman Input Data Pengaturan merupakan tampilan yang di gunakan untuk

menginputkan data Pengaturan yang dibutuhkan dalam sistem, dengan bentuk

rancangan seperti Gambar 4.21

Gambar 4.21 Desain Input Data Pengaturan


1. Desain File Database

Perancangan database dilakukan setelah pemodelan sistem dibuat. Dengan

menggunakan MySql sebagai database dilakukan perancangan terhadap field-field

yang akan digunakan pada setiap database.

1 File User

Merupakan struktur file tempat merekam data-data Admin dengan bentuk

rancangan struktur seperti Tabel 4.18

Nama Databases :dbcobit

Nama Tabel :user

Field Key :username

Tabel 4.18 Desain File User

No Field Name Type Width Description

1. Username Varchar 20 User Name

2. Nm_user Varchar 50 User Name

3. Pswd Varchar 100 Password

4. Pswd_origin Varchar 30 Password

5. Email_user Varchar 50 Email

6. Crea_dt_user Date - Tanggal

7. Crea_tm_user Time - Waktu

8. Mod_dt_user Date - Tanggal

9. Mod_tm_user Time - Waktu

10. Status_user Varchar 20 Status User

11. Foto_user Varchar 100 Foto User

12. Token_user Varchar 100 Token User


2. File Domain

Merupakan struktur file tempat menginput domain dengan bentuk rancangan

struktur seperti Tabel 4.19

Nama Databases :dbcobit

Nama Tabel : tbl_domain

Field Key :Id_domain

Tabel 4.19 Desain File Domain

No Field Name Type Width Description

1. Id_domain Integer 11 Id domain

2. Nama_domain Varchar 100 Nama domain

3. Level Integer 100 Level

4. Total_pertanyaan Integer 11 Total pertanyaan

5. Jumlah_responden Integer 11 Jumlah responden

3. File Pertanyaan

Merupakan struktur file tempat menginput data pertanyaan dengan bentuk

rancangan struktur seperti Tabel 4.20

Nama Databases :dbcobit

Nama Tabel : tbl_pertanyaan

Field Key :Id_pertanyaan

Tabel 4.20 Desain File Pertanyaan

No Field Name Type Width Description

1. Id_pertanyaan Integer 11 Id pertanyaan


2. Id_domain Varchar 10 Id domain

3. Pertanyaan Text - Pertanyaan

4. File Nilai

Merupakan struktur file tempat menginput data nilai dengan bentuk

rancangan struktur seperti Tabel 4.21

Nama Databases :dbcobit

Nama Tabel : tbl_nilai

Field Key :Id_nilai

Tabel 4.21 Desain File Nilai

No Field Name Type Width Description

1. Id_nilai Integer 11 Id nilai

2. Kode_responden Varchar 10 Kode responden

3. Id_domain Integer 11 Id domain

4. Nilai Integer 11 Nilai

5. File Hasil

Merupakan struktur file tempat menginput data hasil dengan bentuk

rancangan struktur seperti Tabel 4.22

Nama Databases :dbcobit

Nama Tabel : tbl_hasil

Field Key :Id_hasil


Tabel 4.22 Desain File Hasil

No Field Name Type Width Description

1. Id_hasil Integer 11 Id hasil

2. Id_domain Varchar 100 Id domain

3. Hasil_skor Integer 11 Hasil skor

4. Hasil_index Double - Hasil index

Anda mungkin juga menyukai