Anda di halaman 1dari 12

CASE STUDY KINERJA PEMBIAYAAN / POLA ANGGARAN

PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN


PENERAPAN AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN DANA BOS

DISUSUN OLEH :
NOVITASARI PUTRI (I2K02310009)
FIRDHANIA WULANDARI (I2K02310004)

PASCASARJANA UNIVERSITAS MATARAM


MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
A. LATAR BELAKANG Rencana Kegiatan dan Anggaran
Salah satu pendanaan APBN dalam Sekolah (RKAS) ialah langkah awal yang
pembiayaan sekolah adalah BOS (Bantuan harus dilakukan dalam manajemen
Operasional Sekolah, dimana tujuan dari BOS pembiayaan, dimana pelaksanaannya
ini adalah meringankan beban masyarakat didasarkan pada keterlaksanaan akuntansi
untuk memperoleh pendidikan selama sembilan serta evaluasi secara akuntabel, demokratis
tahun. Mulyono (2015) menyatakan dalam serta evaluasi secara akuntabel, demokratis
pelaksanaan, penyaluran, serta pengelolaan serta transparan. Menurut Annisa Melliana
dana BOS harus mengikuti petunjuk teknis (2016), RKAS merupakan dokumen resmi
bantuan operasional sekolah dari Kemendikbud anggaran sekolah dimana telah mendapat
dan Kemenag yang melaksanakan dan persetujuan dari kepala sekolah dan
mengelola dan BOS. pengesahan dinas pendidikan yang
Namun demikian, meskipun ada dana bersangkutan atau pengelola yayasan bagi
BOS untuk mengatasi permasalahan lembaga swasta. Isi RKAS berupa sumber
pendidikan, permasalahan selalu muncul pendapatan dalam anggaran satu tahun.
dimulai dari adanya penyaluran yang tidak Susunan RKAS berisi tentang pengelolaan
sesuai kebutuhan lembaga, ketidakefetifan, dana BOS (baik dari pemerintah nasional
kurangnya keterlibatan orang tua dalam maupun pemerintah daerah), dimana Kepala
perencanaan kegiatan, dan pengelolaan sekolah membentuk tim manajemen dana
anggaran hingga laporan, pertanggung BOS. Tim ini disertai Kepala Sekolah
jawaban pengelolaan dan penggunaannya, merancang RKAS dengan menganalisis
yang seringkali terdapat perubahan terkait kebutuhan sekolah, setelah itu, baru melibatkan
aplikasi program dana BOS dari Tim BOS guru, komite sekolah dalam merencanakan
pusat. Pada pelaksanaannya, pengelolaan program yang tepat. Seluruh anggota sekolah
dana BOS di sekolah masih banyak kecuali siswa Di SMP N 1 Gerung dalam
permasalahan, seperti penyusunan pengelolaan dana BOS bertanggung jawab
anggarannya, penggunaannya hingga laporan dalam melaksanakan RKAS.
pertanggung jawaban. Disamping itu, sekolah Penerimaan dana BOS di SMP N 1
cendurung tidak mengikuti prinsip Gerung dikelola secara Manajemen Berbasis
transparansi dan akuntabilitas dalam Sekolah (MBS) yang artinya sekolah
pengelolaan administrasi. mengelola dana BOS secara mandiri.
Permasalahan yang masih dihadapi di SMP N maupun desa. Definisi Standar Akuntansi
1 Gerung adalah kurangnya komunikasi Pemerintahan (SAP) menurut PP No. 24
antara anggota komite sekolah terhadap Tahun 2005 paraf lima tentang Standar
orang tua siswa atau wali sehingga orang tua Akuntansi Pemerintahan (SAP) bahwa “SAP
siswa masih mempertanyakan apakah adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
anaknya yang bersekolah di SMP N 1 Gerung ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan
sudah mendapatkan dana BOS dikarenakan laporan keuangan pemerintah”.
orang tua siswa masih membayar sarana Tujuan penerapan SAP yaitu
pembelajaran salah satunya pembelian Buku mewujudkan akuntabilitas dan transparansi
Lembar Kerja Siswa (LKS). Jadi, perlunya pengelolaan keuangan pemerintah pusat dan
keterbukaan informasi terhadap masyarakat daerah. Kerangka dasar penyusunan laporan
mengenai Dana BOS sehingga masyarakat keuangan pemerintah mengacu pada PP No.
dapat berpartisipasi dalam pengawasan. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP), yang intinya adalah
Keterbukaan informasi merupakan
pertama, SAP merupakan standar akuntansi
faktor kunci dalam prinsip akuntabilitas serta
keuangan yang disahkan oleh pemerintah,
transparansi. Perlu pengelolaan serta
kedua melaporkan keuangan yang diberikan
pertanggung jawaban yang baik untuk
oleh pemerintah, ketiga memberi wewenag
mewujudkan akuntabilitas serta transparansi
untuk mengawasi pendanaan secara
pengelolaan serta pertanggungjawaban
fungsional, dan keempat menganalisis
laporan keuangan supaya bisa diterima
informasi yang disediakan pemerintah
dengan baik. Dalam laporan ini, penulis ingin
membuktikan penerapan akuntabilitas serta
Akuntabilitas
transparansi pengelolaan dana BOS dalam
RKAS berdasarkan prinsip akuntabilitas dan Dalam Bahaasa Inggris, kata
transparansi yang ada pada sekolah tersebut. Akuntabilitas berarti “accountability” yang
mempunyai arti pertanggung jawaban, suatu
B. KAJIAN PUSTAKA
keadaan atau yang diminta pertanggung
Akuntansi Pemerintah jawabnya dari berbagai elemen baik atasan

Akuntansi pemerintah mempunyai maupun bawahan dari suatu institusi sesuai

peranan dalam mengelola keuangan publik, tugas atau wewenangnya masing- masing.

yang meliputi keuangan pusat, daerah, Akuntabilitas menurut Ultafiah (2017)


ialah kewajiban dalam pengelolaan sumber audit yang independen dan efektif.
daya, pelaporan, serta pengungkapan segala Pengelolaan Dana Bantuan Operasional
aktivitas kegiatan sumber daya publik kepada Sekolah (BOS)
pihak yang memberi mandat (Principal).
Salah satu yang menentukan
Akuntabilitas ialah memberi informasi atas
ketercapaian tujuan adalah bagaimana
kegiatan serta kinerja pemerintahan pada
kegiatan itu dilakukan yaitu dengan
para pihak berkepentingan (Mahmudu, 2015).
pengelolaan atau manajemen (Maknum,
Beberapa indikator dari peneliti
2019). Program BOS ialah program
sebelumnya yaitu dari Umi Nur Lailia (2018),
pemerintah untuk menjamin pendidikan yang
sebagai berikut:
bisa diakses oleh semua elemen masyarakat
1. Keterlibatan komite sekolah dan semua
melalui program wajib belajar sembilan tahun.
pihak dalam pembuatan RKAS sesuai visi
Menurut Nasution, secara konsep, BOS
dan misi sekolah.
digunakan untuk pembiayaan oprasional dan
2. Setiap kegiatan selalu membentuk
non- operasional, namun demikian
kepanitian dan dalam pelaksanaan
dikarenakan biaya satuan menggunakan
kegiatan yang menggunakan dana BOS.
pembiayaan rata-rata nasional, dana BOS
3. Sekolah membuat laporan keuangan.
boleh digunakan untuk pembiayaan personil
Transparansi dan Investasi (Nasution, 2017). Tujuan BOS
yaitu membantu dalam membiayai pendidikan
Transparansi menurut Mahmudi (2015)
bagi siswa yang kurang mampu, sehingga
adalah keterbukaan dalam pelayanan publik
mereka dapat memperoleh pendidikan selama
yang bisa diakses oleh semua pihak serta
sembilan tahun.
disediakan dengan baik dan mudah dipahami.
Dalam PP No.48 Tahun 2008 tentang
Transparansi bisa diakses oleh para pihak
Pendanaan Pendidikan disebutkan, “biaya
yang berkepentingan serta informasinya bisa
non personalia adalah biaya untuk bahan atau
dimengerti serta dipantau.
peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya
Berikut ini indikator dari peneliti
tak langsung berupa daya, air, jasa,
sebelumnya yaitu dari Umi Nur Lailia (2018):
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan
1) ada tidaknya kerangka kerja hukum bagi
prasarana, uang lembur, transportasi,
transparansi; 2) adanya akses masyarakat
konsumsi, pajak, dan lain-lain”.
terhadap transparansi anggaran; 3) adanya
Tim pelaksana manajemen BOS APBN
adalah mengupdate data pokok pendidikan, sekolah. RKAS memuat komponen-
menyusun RKAS yang menyangkut seluruh komponen, yakni sumber dana, uraian
penerima, melapor perubahan jumlah siswa, kegiatan, jumlah biaya satuan, jumlah biaya
memverifikasi jumlah penerimaan dana total, program sekolah, dan lainnya. Adanya
dengan jumlah murid, melakukan RKAS tidak cuma tujuan yang tercapai, akan
pengelolaan dana BOS dengan transparan tetapi bagaimana pengendalian serta
serta bertanggungjawab, mengumumkan di pengawasan penggunaan sumber daya yang
papan pengumuman penerimaan dana dan ada.
penggunaan dana BOS, bertanggungjawab D. HASIL PENELITIAN
baik formal maupun materil terhadap 1. Subjek dan Objek Penelitian
pengelolaan dana BOS disekolah, melaporkan Subjek penelitian adalah bendahara Bos
pertanggungjawaban dana BOS. Rencana sebagai orang yang mengatur aliran dana Bos
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dan mengarahkan penganggaran bos di SMPN
Menurut Annisa Melliana (2016), RKAS 1 Gerung. Objek Penelitannya adalah
adalah dokumen resmi anggaran sekolah, Penyusunan RKAS, Standar Manual Mutu,
dimana telah mendapat persetujuan dari alokasi pembiayaan yang telah disusun dan
kepala sekolah dan pengesahan dari dinas ketercapaian program kerja.
atau pengelola yayasan bagi swasta. 2. Model pengumpulan data
Pemberlakukan RKAS disusun selama satu Model pengumpulan data dilakukan untuk
tahun yang meliputi pendapatan dan mengumpulkan data yakni :
pengeluaran dana, yang mencakup a. Telaah Dokumen. Dengan menggunakan
pengeluaran berbentuk uang yang diterima metode ini, peneliti meminta beberapa
dan dikelola. RKAS disini ditunjuk supaya dokumen demi mengetahui tentang
sekolah mempunyai perencanaan yang tepat perencanaan dan penganggaran dana Bos
sehingga anggaran telah teralokasikan yang telah disusun.
dengan pembelajaan sesuai kebutuhan b. Wawancara. Metode pengumpulan ini
sekolah. dilakukan untuk menanyakan ketercapaian
Setiap RKAS disusun, harapannya bisa anggaran yang telah direncanakan
tercipta pelaksanaan program sekolah secara sebelumnya terlepas dari dapat yang telah
efisien serta efektif sesuai anggaran yang dibutuhkan. Selain itu, ditanyakan pula
sudah direncanakan untuk tercapainya tujuan mengenai kekuatan dan kelemahan dalam
budgeting serta jenis pola anggarannya 5. Hasil penelitian
apakah dilakukan dengan cara terbuka atau Berdasarkan hasil telaah dokumen dan
tertutup, dan keefektifan dari pola anggaran wawancara terkait perencanaan dan
yang telah dilakukan tersebut. penganggaran biaya pendidikan di SMPN 1
3. Instrumen Pengumpulan data Gerung ini, didapatkan beberapa informasi,
Berdasarkan rumusan masalah yang telah yakni :
diangkat, ada beberapa hal yang menjadi fokus a. RKAS
dalam penelitan terkait dengan perencanaan Informasi mengenai RKAS yang dapatkan
dan penganggaran dana pendidikan di SMPN 1 pada penelitian ini ialah RKAS tahun 2022
Gerung ini, yakni baik tahap I, tahap II dan tahap 3.
a. RKAS b. Standar Manual Mutu
b. Standar Manual Mutu yang digunakan di Perencanaan RKAS (Rencana Kerja dan
SMPN 1 Gerung Anggaran Sekolah) sangat erat kaitannya
c. Alokasi Pembiayaan secara umum dengan standar mutu sekolah. Standar
d. Ketercapaian program kerja yang sudah mutu sekolah menetapkan kriteria dan
direncanakan indikator yang harus dipenuhi oleh sekolah
dalam menyelenggarakan pendidikan.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, selain
Dalam perencanaan RKAS, sekolah harus
mendapatkan dokumen mengenai RKAS,
memastikan bahwa alokasi anggaran yang
dilakukan pula wawancara untuk mengetahui
disusun dapat mendukung pencapaian
beberapa poin atau indikator dari penelitian ini
standar mutu sekolah. Dalam hal ini,
dan beberapa informasi tambahan lainnya.
perencanaan RKAS harus memperhatikan
4. Analisis Data penggunaan anggaran untuk memenuhi
Setelah melakukan pengumpulan data dengan kebutuhan sekolah dalam mencapai
menggunakan metode telaah dokumen dan standar mutu, seperti pengadaan fasilitas
wawancara, langkah selanjutnya ialah pendidikan, pelatihan guru, pengembangan
mengolah hasil telaah dokumen dan kurikulum, dan kegiatan ekstrakurikuler.
wawancara sehingga data yang didapatkan Selain itu, perencanaan RKAS juga harus
dapat bernilai informasi yang diperlukan demi memperhitungkan penggunaan anggaran
tercapainya tujuan dari penelitian ini. untuk memastikan ketersediaan sumber
daya yang memadai untuk mendukung diketahui bahwa alokasi pembiayaan dana BOS
proses pembelajaran yang berkualitas. disesuaikan dengan 8 standar mutu pendidikan.
Dengan demikian, perencanaan RKAS Rincian persentasi alokasi anggaran Tahap 1
yang baik akan membantu sekolah dalam dan 2 adalah :
memenuhi standar mutu yang ditetapkan, • Standar Kompetensi Lulusan = 0 %
sehingga dapat meningkatkan kualitas • Standar Isi = 0,36 %
pendidikan yang diselenggarakan oleh • Standar Proses = 16.54%
sekolah. • Standar PTK = 0.72%
Standar Mutu terdiri dari : • Standar Sarana dan Prasarana= 33.76%
• Standar Kompetensi Lulusan • Standar Pengolahan = 26.17%
• Standar Isi • Standar Pembiayaan Pendidikan= 20.09%
• Standar Proses • Standar Penilaian Pendidikan = 2.33%
• Standar Pendidikan dan Tenaga
Sedangkan untuk rincian persentasi alokasi
Kependidikan
anggaran tahap 3 adalah :
• Standar Sarana dan Prasarana
• Standar Pengolahan • Standar Kompetensi Lulusan = 0 %
• Standar Pembiayaan Pendidikan • Standar Isi = 0,25 %
• Standar Penilaian Pendidikan • Standar Proses = 18.12%
c. Alokasi Pembiayaan Secara Umum • Standar PTK = 0%
Sesuai dengan lampiran 1, diketahui bahwa • Standar Sarana dan Prasarana= 36.02%
jumlah dana BOS yang diterima oleh SMP • Standar Pengolahan = 20.14%
Negeri 1 Gerung ialah Rp. 1.039.872.367,- • Standar Pembiayaan Pendidikan= 18.12%
dimana pencairannya dilakukan dalam 3 tahap. • Standar Penilaian Pendidikan = 5.25%
Menurut hasil wawancara yang dilakukan oleh
Setiap pencairan dana BOS, selalu
peneliti dengan bendahara BOS sekolah terkait
dialokasikan sesuai dengan standar mutu
yakni bu Baiq Lina, ia mengatakan dikarenakan
sekolah. Selain mempertimbangkan standar
keterlambatan pencairan dana pada tahap 1,
mutu sekolah, perincian distribusi peyalurand
maka perencanaan dan pencairan tahap 1 dan
ana juga mempertimbangkan komponen
tahap 2 dilakukan secara bersamaan, sehingga
penggunaan dana.
laporannya pun dijadikan 1.
Merujuk dari data pada Lampiran 2 dan 3,
d. Ketercapaian Program Kerja • Kekuatan dan kelemahan yang dirasakan
Menurut hasil wawancara dengan Bendahara antara lain adalah karena menggunakan
BOS SMP Negeri 1 Gerung, diperoleh data dapodik dan operator sekolah sudah
beberapa informasi terkait ketercapaian melakukan update data secara kontinu,
program kerja. Data yang didapakan antara lain budgeting system seperti ini dipandang baik
• Informasi bahwa pola penganggaran masih karena bisa mengalokasikan dana sesuai
bersifat terbuka. Saat perencanaan dengan kebutuhannya. Sedangkan menurut
pengaggaran dana BOS, dilakukan rapat bendahara BOS SMP Negeri 1 Gerung
secara terbuka yang dihadiri oleh pendidik mengatakan bahwa kelemahannya adalah
dan tenaga kependidikan guna ada beberapa pengeluaran tidak terduka bila
mengomunikasikan mengenai kebutuhan ada event tertentu yang diadakan oleh
apa yang sekiranya dibutuhkan oleh guru – sekolah yang sebelumnya tidak ada
guru dan tenaga kependidikan dalam hal pengaggaran atau budgeting terhadap acara
mencapai pembelajaran dan manajemen tersebut. Untuk menyikapi hal tersebut, dana
sekolah yang optimal. Detail dan rincian efisiensi sering dijadikan sasaran untuk
atau uraian kegiatan ditetapkan sendiri menutupi pengeluaran yang tidak
sesuai dengan kebutuhan sekolah. direncanakan.
kebutuhan sekolah yang dimaksud selain • Persentasi RKAS yang telah direncanakan
dari hasil rapat keluh kesah guru dalam hal dengan yang terjadi dilapangan. Merujuk dari
budgeting dana BOS, tapi juga sesuai poin diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
dengan data empirik yang telah diberikan ketercapaian rencana anggaran ayng ada di
melalui data dapodik yang terus diupdate. RKAS dengan yang terjadi adalah 95%.
Oleh karena itu, update data dapodik Dimana sisanya adalah tidak adanya
dipandang penting karena akan sinkron anggaran untuk kegiatan even atau acara
dengan kebutuhan apa yang sekiranya yang dilakukan secara mendadak.
dibutuhkan sekolah untuk meningkatkan
operasional sekolah dan peningkatan
kualitas pembelajan sehingga budgeting
dapat dilakukan secara terbuka dan
transparan.
Daftar Pustaka

D. F. Arifiyanto dan T Kurrohman. 2014. Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana


Desa di Kabupaten Jember. Jurnal Jurusan Akuntansi dan Keuangan. Vol 2
No.3 Tahun 2014.

D Nordiawan. 2009. Akuntansi Pemerintah. Jakarta: Salemba Empat.

Ella Febya Andani dan Syunu Trihantoyo. 2020. Penerapan Transparansi Dan
Akuntabilitas Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Guna Meningkatkan
Partisipasi Masyarakat Di Lingkungan SD Negeri Banyu Urip VIII Surabaya.
Jurnal Jurusan Menajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Surabaya.

Ida Bagus Made Sutra Isvara Permas, Anantawikrama Tungga Atmadja dan Made
Aristia Prayudi. 2017. Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
di Sekolah Dasar (Studi Kasus Pada Sekolah Negeri Bengkala yang
Menerapkan Sistem Pendidikan Inklusi). Jurnal Jurusan Akuntansi Program S1,
Vol VIII No.2 Tahun 2017.

Imam Ghazali.2001. Pokok Akuntansi Pemerintahan. Yogyakarta: BPFE.

Jamal Ma’mur Asmani. 2012. Tips Aplikasi Manajemen Sekolah. Yogyakarta: DIVA
Press (Anggota IKAPI)

Krisna Liona Lalolo P.2003. Indikator dan Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas,
Transparansi dan Partisipasi. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional.

Mardiasmo. 2004. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah.


Yogyakarta: Andi. Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik.
Yogyakarta: Andi.
Maya Kusuma Nasution. 2017. Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada SMP Negeri 4 Rimba Melintang
Kabupaten Rokan Hilir. Dalam Jurnal Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol
VIII, No. 1, April 2017.

Mujiono. 2017. Analisis Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pengelolaan Dana


Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Jurnal Ilmu Menajemen Universitas Galuh
Ciamis, Volume VI No.2 Oktober 2017.

Nafisatil Maknun. 2019. Penerapan Prinsip Transparansi Dan Akuntabilitas


Pengelolaan Dana BOS (Studi Kasus Di SD Negeri Tambakan Bangil. Jurnal
Studi Manajemen Pendidikan Islam, Surabaya.

N Darise. 2009. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: PT. Indeks.

Nico Adrianto. 2007. Good e-Government: Transparansi dan Akuntabilitas Publik


Melalui e- Government. Malang: Bayumedia Publishing.

Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.


Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Ristya Dwi Anggraini. 2013. Transparansi, Partisipasi, Dan Akuntabilitas Pengelolaan
Anggaran Dana BOS Dalam Program RKAS Di SDN Pacarkeling VIII Surabaya.
Jurnal Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Airlangga.

Santi Ekowati. 2016. Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Dana BOS
di SMP Negeri 03 Kota Tangerang Selatan.

Slamet Suyanto. 2005. Dasar – Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Hikayat Publishing.

Sri Minarti. 2011. Manajemen Sekolah Mengelola Lemabaga Pendidikan Secara


Mandiri.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D.Bandung: Alfabeta.
Sulfia F, Andi Samsu Alam dan Andi Lukman Irwan. 2015. Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam Penyelenggaraan Pendidikan
di Kabupaten Sinjai. Dalam Jurnal Ilmu Pengetahuan, Volume III, No.2, Juli
2010.

Tutus Juliantika, Djoko Supatmoko dan Taufik Kurrohman. 2014. Akuntabilitas


Pengelolaan Dana BOS di SDN Pringgowirawan 02 Kecamatan Sumberbaru
Kabupaten Jember Tahun 2014. Dalam Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi,
2007, Volume IV (1):1-5.

Umi Nur Lailia. 2018. Analisis Prinsip Akuntabilitas dan Tranparansi Pengelolaan Dana
Bantuan Operasional Sekolah di SMP Negeri 3 Malang.

Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional. Usman, H dan Purnomo, S. 2009. Metodelogi Penelitian
Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai