Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 8

ADMINISTRASI dan SUPERVISI


PENDIDIKAN
“konsep dasar, proses administrasi, pemeriksaan serta pelaporan keuangan
sekolah”

DOSEN PEMBIMBING
Drs. Zainal Abidin, M.Pd.

Oleh :
Kelompok 8
Annisa Afriani Batubara (19129005)
Annisa Al Mardiyyah (19129006)
19 BKT 07

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
Tahun 2020
ADMINISTRASI dan SUPERVISI
PENDIDIKAN
“konsep dasar, proses administrasi, pemeriksaan serta pelaporan keuangan
sekolah”

A. PELAKSANA
Kegiatan diskusi ini dilaksana oleh mahasiswa PGSD UNP kelompok 8 dari seksi
19 BKT 07 yang beranggotakan, yakni :

1. Annisa Afriani Batubara : 19129005 / absen 03

2. Annisa Al Mardiyyah : 19129192 / absen 04

B. LOKASI / WAKTU
Kegiatan diskusi yang kami laksanakan dilakukan pada :
Lokasi : Zoom dan Group Whatsapp
Waktu : Kamis, 5 November 2020 \ 15.01 – 17.10

C. PENAMBAHAN MATERI
1. Amelisa Putri no.absen 01 kelompok 10
Penyusunan RKAS

RKAS  merupakan  rencana  biaya  dan  pendanaan  program/kegiatan  secara 


rinci  untuk  satu  tahun anggaran. 

RKAS  adalah  dokumen  anggarananggaran  sekolah  resmi  yang  disetujui 


kepala  sekolah serta  disahkan  Dinas    Pendidikan  setempat  (bagi  sekolah 
negeri),  atau  penyelenggara pendidikan/yayasan (bagi sekolah swasta).

Masa RKAS hanya berlaku untuk satu tahun ajaran yang akan datang, terdiri
atas pendapatan dan belanja (pengeluaran). Pendanaan yang dicantumkan dalam
RKAS  hanya  mencakup pengeluaran dalam bentuk uang yang akan diterima
dan dikelola sekolah.

2. Laila Fitri no.absen 06 Kelompok 10


langkah penyusunan RKAS dalam administrasi keuangan.
Ada beberapa langkah-langkah penyusunan RKAS dalam adninistrasi keuangan
adalah sebagai berikut:
a. Melakukan analisis lingkungan operasional sekolah
b. Melakukan analisis pendidikan sekolah saat ini
c. Melakukan analisis pendidikan sekolah satu tahun ke depan (yang
diharapkan)
d. Menentukan kesenjangan antara situasi sekolah saat ini dan yang diharapkan
satu tahun
kedepan.
e. Merumuskan tujuan sekolah selama satu tahun ke depan (disebut juga dengan
sasaran atau
tujuan situasional satu tahun).
f. Mengidentifikasi fungsi-fungsi atau urusan-urusan sekolah untuk dikaji
tingkat kesiapannya
g. Melakukan analisis SWOT
h. Merumuskan dan mengidentifikasi Alternatif Langkah-langkah Pemecahan
Persoalan
i. Menyusun Rencana Program
j. Menentukan tonggak-tonggak kunci keberhasilan/output apa dan kapan
dicapai (milestone)
k. Menyusun rencana biaya (besar dana, alokasi, sumber dana)
l. Menyusun rencana pelaksanaan program
m. Menyusun rencana pemantauan dan evaluasi
n. Membuat jadwal pelaksanaan program
o. Menentukan penanggungjawab program/kegiatan.

3. Annisa Fajra Ashar no.absen 08 kelompok 6


1. Akuntabilitas
Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu
(1) adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan
dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah, (2) adanya
standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas,
fungsi dan wewenangnya, (3) adanya partisipasi untuk saling menciptakan
suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur
yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat.
2. Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Garner (2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya
efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif
hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Effectiveness
”characterized by qualitative outcomes”. Efektivitas lebih menekankan pada
kualitatif outcomes. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip
efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk
membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan
dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
3. Efisiensi
berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. “Efficiency characterized by
quantitative outputs” (Garner,2004). Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik
antara masukan (input) dan keluaran(out put) atau antara daya dan hasil. Daya
yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan tersebut
dapat dilihat dari dua hal:
a. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya:
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya
yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang sebesar-besarnya. Ragam
efisiensi dapat dijelaskan melalui hubungan antara penggunaan waktu, tenaga,
biaya dan hasil yang diharapkan.
b. Dilihat dari segi hasil
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan menggunaan waktu, tenaga dan
biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun
kualitasnya.
Tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi memungkinkan terselenggaranya
pelayanan terhadap masyarakat secara memuaskan dengan menggunakan
sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab.
4. Comala Maivi no.absen 11 kelompok 2
mengenai proses administrasi keuangan.

Pengunaan Keuangan Sekolah menurut Depdagri dan depdikbud 1996


menyatakan bahwa dalam administrasi keuangan harus ada pemisahan tugas dan
fungsi otorisator, ordonator dan pembendaharawan. Otorisator adalah pejabat
yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan
terjadinya penerimaan atau pengeluaran keuangan.

Sedangkan Ordonator adalah pejabat yang berwenang yang melakukan


pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan
berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang
berwenang yang melakukan penerimaan dan pengeluaran uang atau surat-surat
berharga lainnya, yang dapat dinilai dengan uang dan diwajibkan membuat
perhitungan dan pertanggung jawaban. Penggunaan uang mestinya sesuai
dengan alokasi anggaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu
pengaturan penggunaan dan pembukuan keuangan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang dan smuanya harus melalui proses dan prosedur yang berlaku.

5. Angella Fatika no.absen 02 kelompok 12


Adapun peranan guru dalam Administrasi pendidikan yang sesuai dengan
klasifikasinya yaitu :

A. Administrasi kurikulum :

Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan komponen yang teramat


penting. Dikatakan demikian karena kurikulum merupakan panutan dalam
penyelenggaraan proses belajar-mengajar di sekolah. Kurikulum sekolah
merupakan seperangkat pengalaman belajar yang dirancang untuk siswa sekolah
dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Mengingat bahwa sekolah merupakan
lembaga pendidikan yang bertanggung jawab dalam memberikan kemampuan
siswa untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, kurikulum ini
harus dipahami secara intensif oleh semua personel, terutama oleh kepala
sekolah dan guru.

Kurikulum dapat diartikan secara sempit atau luas. Dalam pengertian secara
sempit kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang diberikan di
sekolah, sedangkan dalam pengertian luas kurikulum adalah semua pengalaman
belajar yang diberikan sekolah kepada siswa, selama mereka mengikuti
pendidikan di sekolah itu. Undang-undang nomor 2 tahun 1989 mengartikan
kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
belajar-mengajar.

Adapun peran guru dalam administrasi kurikulum yaitu menyusun sebuah


kurikulum sebagai pedoman proses kegiatan belajar dan mengajar dalam sebuah
instansi guna mensukseskan dan memperlancar kegiatan yang bermanfaat di
instansi tersebut.

B. Administrasi Kesiswaan :

Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan


dengan siswa disuatu sekolah mulai dari perencanaan siswa baru, membimbing
siswa baru dalam masa orientasi, pembinaan selama siswa berada di sekolah,
mendata hasil prestasi siswa di kelas, sampai siswa menamatkan pendidikannya
melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya Proses
Belajar Mengajar.

Menurut Sutisna (1991 :46), (dalam Mohammat Syaifuddin, 2007 : 2.38) tugas
guru dalam administrasi siswa adalah :

1. Menyeleksi siswa baru,

2. Menyelengarakan pembelajaran,

3. Mengontrol kehadiran siswa,

4. Melakukan uji kompetensi akademik / kejuruan,


5. Melaksanakan bimbingan karier serta penelusuran lulusan.

Guru harus menyadari bahwa kepuasan peserta didik dan orang tuanya serta
masyarakat, merupakan indikator keberhasilan sekolah.

C. Administrasi Kepegawaian (administrasi personal) :

Dalam administrasi kepegawaian ini lebih difokus kepada guru sebagai pegawai
negri. Pegawai negeri adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau disertai tugas
Negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu perundang-undangan yang
berlaku. Seorang calon guru bisa menjadi seorang pegawai negeri jika telah
melalui rekrutmen guru. Menurut Ibrahim Bafadal, 2006 : 21 rekrutmen
merupakan satu aktivitas manajemen yang mengupayakan didapatkannya
seorang atau lebih calon pegawai yang betul-betul potensial untuk menduduki
posisi tertentu atau melaksanakan tugas tertentu di sebuah lembaga

Adapun peran guru dalam administrasi kepegawaian yaitu :

1. Membuat buku induk pegawai

2. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, Karpeg,


cuti pegawai, dan lain – lain.

3. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru,


maupun tenaga tata administrasi.

4. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.

5. Membuat laporan data sekolah dan pegawai.

6. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran.

7. Mempersipkan surat keputusan Kepala Sekolah tentang proses KBM, surat


tugas, surat kuasa, dan lain – lain.

D. TANGGAPAN/PERTANYAAN
1. Amelia -no.absen 07 kelompok 5
Pertanyaan :
Bagaimana proses penggunaan dan pertanggung jawaban Administrasi Keuangan
Sekolah?
Jawaban :
Pengunaan Keuangan Sekolah
Depdagri dan depdikbud 1996 menyatakan bahwa dalam administrasi
keuangan harus ada pemisahan tugas dan fungsi otorisator, ordonator dan
pembendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk
mengambil tindakan yang mengakibatkan terjadinya penerimaan atau pengeluaran
keuangan. Ordonator adalah pejabat yang berwenang yang melakukan pengujian
dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan
otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang yang
melakukan penerimaan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya,
yang dapat dinilai dengan uang dan diwajibkan membuat perhitungan dan
pertanggung jawaban.
Penggunaan uang mestinya sesuai dengan alokasi anggaran yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu pengaturan penggunaan dan pembukuan
keuangan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang dan smuanya harus melalui
proses dan prosedur yang berlaku. Berkenaan dengan hal ini, sutopo dan sumanto
1982 menyatakan sebagai berikut:
a. sebaiknya orang yang memegang kas tidak sekaligus memgang
pembukuannya
b. Setelah uang diterima harus dibukukan dan ditulis sesuai dengan mata
anggaran masing-masing.
c. Penggunaan uang harus ada bukti atau dokumen berupa kwitansi.
d. Semua pengeluaran harus dibukukan
e. Setiap document yang dijadikan bukti pengeluaran harus diberi nomor,
tanggal, harus dibubuhi, diparaf oleh pejabat yang bertanggung jawab (kepala
sekolah).
f. Tiap halaman buku harus diberi huruf dan paraf oleh pemegang buku kas
g. Dll
Beberapa buku yang diperlukan dalam penyelenggaraan keuangan sekolah adalah:
a. Buku kas
b. Legel gaji
c. Buku kas harian
d. Buku catatan SPMU
e. Buku / daftar SPJ
f. Buku pemeriksaan
g. Buku setoran Pajak
h. Buku BP3
i. Buku tabungan

4. Pertanggung Jawaban Keuangan Sekolah


Pertanggung jawaban dapat disampaikan pada pimpinan, sumber pemberi
dana maupun kepada personil sekolah untuk dapat diketahui bersama. Hal ini perlu
dilakukan mengingat “ keuangan “ merupakan hal yang sangat sensitive.
Ketidakjelasan laporan pertanggung jawaban keuangan sekolah akan menambah
anggapan negative terhadap kepala sekolah dalam hal penyelenggaraan keuangan
sekolah yang tidak tertib
Jawaban tambahan :
 Laila Fitri no.absen 06 Kelompok 10
Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah
a) Kekuasaan Keuangan
1. Penguasaan Umum. Dalam kekuasaan umum dikenal dua
pejabat, yaitu:
a. Otorisator, yaitu pejabat yang memiliki hak untuk mengambil
tindakan membawa akibat pengeluaran dan penarikan anggaran. Seperti
Rektor.
b. Ordonator, penguasa sekunder yang memegang kekuasaan
dalam pengurusan keuangan.ordonator mengambil tindakan yang
mengakibatkan masuknya keuangan dan mengeluarkan keuangan Negara.

2. Penguasaan Khusus. Yakni orang-orang yang ditunjuk secara


khusus untuk menangani khusus penerimaan dan pengeluaran uang saja
(bendaharawan).
b) Pengurusan Keuangan
1. Pengajuan Anggaran(DUK)
Di tiap unit kerja harus terlebih dahulu mengajukan DUK (Daftar Usulan
Keuangan) yang nantinya akan dipakai sebagai dasar untuk penentuan besar
kecilnya rencana anggaran.
2. Pengambilan/perelaian anggaran/ dropping
Untuk dapat memperoleh uang pembayaran, terlebih dahulu harus
mengajukan SPU (Surat Permintaan Uang) yang berlaku untuk tiap triwulan,
yangharus dilengkapi dengan:
• Rencana pengeluaran riil yang diperlukan
• SPJ pada bulan yang lalu.
Pengambilan uang dilakukan oleh bendaharawan atas perintah ordonator.
Pertanggung jawaban dapat disampaikan pada pimpinan, sumber pemberi
dana maupun kepada personil sekolah untuk dapat diketahui bersama. Hal
ini perlu dilakukan mengingat “keuangan” merupakan hal yang sangat
sensitif. Ketidakjelasan laporan pertanggung jawaban keuangan sekolah
akan menambah anggapan negatif terhadap kepala sekolah dalam hal
penyelenggaraan keuangan sekolah yang tidak tertib.

Pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dicapai apakah sesuai dengan


tujuan yang telah ditentukan atau belum sesuai, hal ini sangat penting karena
dengan mengetahui hal tersebut dapat diambil tindakan sesuai tingkap
capaian tersebut. Proses uni menyangkut pertanggungjawaban penerimaan,
penyimpanan, dan pembayaran atau penyerahan kepada pihak yang
berwenang. Pertanggung jawaban tersebut dilaksanakan dalam bentuk
laporan bulanan dan triwulan kepada : (1) Kepala Dinas Pendidikan
kabupaten/kota dimana sekolah itu berada. (2) Kepala Kantor KPN; dan (3)
pihak pemberi dana baik Depdiknas maupun provinsi sesuai dengan
progrbaik Depdiknas maupun provinsi sesuai dengan program yang disetujui
dan anggaran yang diditerima. Bentuk pertanggung jawaban yang dikenal
dengan UYHD (Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan) dilaporkan
setiap bulan kepada pemerintah melalui pihak yang ditetapkan sesuai dengan
format dan ketetapan waktu.
 Fadhil Mufid – no.absen 5 kelompok1
Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah
Tanggung jawab yang paling penting dari menajer sekolah terhadap
pemerintah, dan juga terhadap komite sekolah, masyarakat, serta guru-guru
adalah laporan mengenai kondisi keuangan sekolah dan Penerimaan dan
pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan
secara rutin oleh manajer sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari orang tua
peserta didik dan masyarakat dilakukan secara rinci dan transparan sesuai
dengan sumber dana. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang
berasal dari usaha mandiri sekolah dilakukan lainnya. Laporan
pertanggungjawaban keungan ini penting, agar pemerintah atau masyarakat
pemberi dana tahu untuk apa saja uang yang telah diberikan ke sekolah
dimanfaatkan, apakah kegiatan yang didukung oleh dana tersebut terlaksana
atau terimplementasikan sebagaimana yang direncanakan, serta bagaimana
hasil kegiatan yang didukung oleh dana tersebut, dan bagaimana dampaknya
terhadap pelaksanaan tugas utama sekolah, yaitu pembelajaran peserta didik.
Pertanggung jawaban anggaran rutin, pembangunan, dan PNBP dilakkukan
dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulan bendaharawan
mengirimkan surat pertanggungjawaban (SPJ) kepada wali kota/ bupati
melalui bagian keuangan secretariat daerah.
b. Apabila tanggal 10 bulan berikutnya SPJ belum diterima oleh bagian
keuangan secretariat daerah, maka tanggal 11 dikirimkan surat peringatan I.
c. Apabila sampai dengan tanggal 20 bulang berkikutnya SPJ juga belum
dikirimkan pada bagian keuangan secretariat daerah, maka dibuatkan surat
peringatan II.

2. Anindi Putri -no.absen 17 kelompok 7


Pertanyaan :
Di dalam makalah kelompok penyaji disebutkan bahwa Setiap sumber daya
keuangan sekolah yang digunakan harus dipertanggung jawabkan baik secara
administratif maupun secara normatif.
Yang ingin saya tanyakan,pertanggung jawaban administratif dan normatif seperti
apa yang di maksud?
Jawaban :
Setiap sumber daya keuangan sekolah yang digunakan harus dipertanggung
jawabkan baik secara administrasif dan normatif . pertanggung jawaban
administrasi disini maksudnya adalah penggunaan keuangan sekolah jelas
pembukuannya, ada bukti-bukti penggunaannya, serta hasilnya. Sedangkan
pertanggung jawban normatif mengandung makna bahwa hasil yang diperoleh
betul-betul sesuai dengan biaya yang dikeluarkan .
3. Anggi Wicaksono –no.absen 16 kelompok 1
Pertanyaan :
Bagaimana cara kita nantinya sbg seorang guru atau kepala sekolah dalam
menanggapi serta menanggulani permasalahan yang terjadi dalam administrasi
keuangan sekolah, misal terjadi kesalahan saat pelaporan pertanggung jawaban
sekolah atau dalam penggunaan dana BOS misalnya, lalu apa sanksi yang akan
didapat saat ada guru yang melakukan penyelewangan dana BOS tersebut?
Jawaban :
Menurut pendapat kami cara yang dapat digunakan untuk menanggulanginya ialah
dengan cara menegur atau menceramahi guru tersebut dan meminta ia untuk tidak
mengulanginya lagi. Sanksi yang dapat diberikan berupa penurunan jabatan atau
pemberhentian .
4. Avisya Joel Fitri- no.absen 18 kelompok 3
Pertanyaan :
Apa yang harus dilakukan agar proses perumusan perencanaan keuangan berjalan
dengan strategis?
Jawaban :
Agar proses perumusan perencanaan keuangan berjalan dengan strategis, maka
diperlukan kajian secara cermat tentang evaluasi diri lembaga pendidikan yang
bersangkutan, visi, misi, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek lembaga
pendidikan. Kemudian ditetapkan program kegiatan dan berbagai layanan yang
dilaksanakan lembaga pendidikan yang sesuai dengan tujuan jangka panjang dan
pendek serta target yang akan dicapai baik output maupun outcomes-nya, dan
disusunlah anggaran sehingga jadilah perencanaan keuangan yang strategis sesuai
dengan kondisi sekolah.
Visi sekolah menjadi pedoman dalam pengembangan program sekolah. Visi adalah
wawasan yang menjadi sumber arahan bagi sekolah, pandangan jauh kedepan
kemana sekolah akan dibawa. Visi sekolah digunakan untuk memandu perumusan
misi sekolah dan perumusan tujuan sekolah. Contoh rumusan visi sekolah, yaitu
terwujudnya siswa yang berkualitas dan lulusan yang unggul sehingga mampu
bersaing di tingkat daerah, nasional dan internasional.

Anda mungkin juga menyukai