Anda di halaman 1dari 1

Dari sumber di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah terkait formulir Pendaftaran Tanah

Sistematis Lengkap (PTSL). Hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip yang dijelaskan oleh Charles
Fortescue Brickdale untuk pendaftaran tanah, terutama prinsip keabsahan dan perlindungan.
Pendaftaran yang sah harus didasarkan pada bukti yang jelas dan melindungi pemilik tanah.

Menurut Charles Fortescue Brickdale terdapat beberapa asas yang perlu diperhatikan dalam
pendaftaran tanah yaitu :

1. Basis Publisitas: Semua transaksi tanah harus bersifat terbuka. Pendaftaran tanah harus
dilakukan secara terbuka dan transparan sehingga semua pihak yang berkepentingan dapat
dengan mudah mendapatkan informasi.
2. Asas Pembuktian: Pendaftaran tanah harus didasarkan pada bukti yang sah dan valid untuk
memastikan kepemilikan tanah secara jelas.
3. Asas Perlindungan: Pendaftaran tanah harus melindungi hak-hak pemilik tanah secara
hukum.

Tata cara pendaftaran tanah di Indonesia diatur dalam berbagai peraturan undang-undang. salah
satu undang-undang yang mengatur pendaftaran tanah di Indonesia adalah Undang-Undang No. 5
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA).

Tatacara pendaftaran menurut ketentuan undang-undangan yang berlaku berdasarkan PP NO.10


Tahun 1961 yaitu :

1. Pengukuran
2. Pemetaan tanah
3. dan Tata usaha

Tatacara pendaftaran menurut undang-undangan yang berlaku berdasarkan PP NO.24 Tahun 1997
yaitu :

1. pengumpulan data dan pengelolaan data fisik


2. pengumpulan dan pengelolaan data yuridis
3. penerbitan sertifikat
4. penyajian data fisik dan yuridis
5. penyimpanan daftar umum dan dokumen

Sangat penting untuk selalu memastikan bahwa proses pendaftaran tanah dilakukan melalui jalur
resmi dan terpercaya serta mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh ATR/BPN setempat.

Anda mungkin juga menyukai