Sistem publikasinya negatif, tetapi bukan negatif yang murni, melainkan apa
yang disebut sistem negatif yang mengandung unsur positif. Sistem publikasi dalam
penyelenggaraan pendaftaran tanah mempermasalahkan sejauhmana orang boleh
mempercayai kebenaran data yang disajikan oleh Negara sebagai hasil kegiatan
pendaftaran tanah yang dilaksanakan. Apa akibat hukumnya, karena orang dalam
melakukan perbuatan hukum dengan tanah yang sudah terdaftar itu menggunakan data
tersebut dan kemudian ternyata data itu terbukti tidak benar.
Selain itu pendaftaran dengan sistem publikasi negatif yang murni menggunakan
apa yang dikenal sebagai sistem pendaftaran akta (registration of deeds). Dalam sistem
ini selain sumber data yuridis bidang tanah yang didaftar, akta juga merupakan bentuk
penyajian dan tanda bukti haknya. Pendaftaran tanah yang diselenggarakan menurut
PP No. 10 Tahun 1961 dan PP No. 24 Tahun 1997, sebagaimana halnya pendaftaran
dengan sistem publikasi positif, menggunakan apa yang disebut sistem pendaftaran
hak (registration of titles). Akta hanya merupakan sumber data yuridis, tetapi tidak
merupakan bentuk penyajian dan tanda bukti haknya. Pembuktiannya dilakukan dalam
bentuk dokumen yang disebut buku tanah (register), dokumen tanda buktinya berupa
sertipikat (certificate of title), yang menurut PP No. 10 Tahun 1961 jo PP No. 24 Tahun
1997, terdiri atas salinan buku tanah dan surat ukur yang dijilid menjadi satu dalam
suatu sampul dokumen. Dalam surat ukur (plan) dimuat data fisik bidang tanah yang
didaftar. Tetapi biarpun demikian sistem publikasinya bukan sistem positif
Baik dalam sistem pendaftaran akta maupun sistem pendaftaran hak tiap
pemberian atau menciptakan hak baru serta pemindahan dan pembebanannya dengan
hak lain kemudian, harus dibuktikan dengan suatu akta. Dalam akta tersebut dengan
sendirinya dimuat data yuridisnya tanah yang bersangkutan: perbuatan hukumnya,
haknya, penerima haknya, hak apa yang dibebankan.
Dalam sistem pendaftaran akta. Baik dalam sistem pendaftaran akta maupun
sistem pendaftaran hak, akta merupakan sumber data yuridis akta-akta itulah yang
didaftar oleh Pejabat Pendaftaran Tanah (PPT). Dalam sistem pendaftaran akta PPT
bersikap pasif. Ia tidak melakukan pengujian kebenaran data yang disebut dalam akta
yang didaftar.
Permohonannya ini kemudian diteliti oleh Barister and Convey ancer yang
terkenal sebagai examiner of title (pemeriksa alas hak), dan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 disebut Panitia Tanah A/B, atau Panitia Ajudikasi
oleh Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997.
Dari penelitian tersebut maka lahan tersebut akan diuji dan berkesimpulan:
d. Bahwa atas bukti dari alas hak tidak ada orang yang berprasangka dan
berkeberatan terhadap kepemilikan pemohon.
j, Dia memberikan suatu alas hak yang abadi, oleh karena Negara menjaminnya
tanpa batas.
Di samping itu keuntungan dari sistem ini, maka dapat diambil beberapa hal,
antara lain:
c. dia merubah menjadi singkat dan kejelasan daripada tidak kejelasan dan
bertele-tele (Narcisa Pena 1982-hal 304).