FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TRIBUANA
KALABAHI
24 September 1960--- Tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria (atau UUPA);
Tujuan diundangkannya UUPA:
1) Meletakan dasar-dasar bagi penyusunan Hukum
Agraria Nasional, yang merupakan alat untuk
membawakan kemakmuran, kekebahagiaan dan
keadilan bagi negara dan rakyat, terutama rakyat tani,
dalam rangka masyatrakat yang adil dan makmur
2) Meletakan dasar-dasar untukmengadakan kesatuan
dan kesederhanaan hukum Pertanahan;
3) Meletakan dasar-dasar untuk memberikan
kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah
bagi rakyat seluruhnya.
Pemberian jaminan kepastian hukum mengenai hak-hak
atas tanah---dapat terwujud melalui dua (2) upaya, yaitu:
1. Tersediannya perangkat hukum yang tertulis, lengkap,
dan jelas yang dilaksanakan secara konsisten, sesuai
dengan jiwa dan ketentuan-ketentuannya.
2. Penyelenggaraan Pendaftaran Tanah yang
memungkinkan bagi pemegang hak atas tanah untuk
dengan mudah membuktikan hak atas tanah yang
dikuasainnya.
(bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti calon
pembeli, calon creditur untuk memperoleh keterangan
yang diperlukan mengenai tanah yang menjadi obyek
perbuatan hukum yang akan dilakukan, serta bagi
pemerinah untuk melaksanakan kebijakan pertanahan)
Pendaftaran tanah---bertujuan untuk memberikan
jaminan kepastian hukum----dikenal dengan istilah:
rechts cadaster/legal cadaster.
(kepastian status hak yang didaftar, subyek hak, obyek
hak, -----sertifikat sebagai tanda bukti haknya)
Kebalikannya ialah Fiscal Cadaster, yakni pendaftaran
tanah yang bertujuan untuk menetapkan siapa yang wajib
membayar pajak atas tanah. ( menghasilkan Surat tanda
bukti pembayaran pajak atas tanah, ---sekarang dikenal
dengan ’SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK
TERHUTANHG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
(SPPT---PBB)
‘
Tujuan pembentukan UUPA: antara lain, menjamin kepastian hukum
bagi seluruh rakyat Indonesia oki, ada perintah PENDAFTARAN
TANAH (PT) (diatur dalam ketentuan Pasal 19, Pasal 23, Pasal 32,
dan Pasal 38 UUPA)
Ketentuan Pokok PT dlm UUPA
A. UMUM:
1). Pasal 19 Ayat (1) mengenai:
Tujuan: utk menjamin kepastian hukum;
Penyelenggara: pemerintah;
24/1997)
2). Pasal 19 Ayat (2) mengenai kegiatan PT, yang meliputi:
Pengukuran, pemetaan dan pembukuan tanah;
Pendaftaran: hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut;
Pemberian surat-surat tanda bukti hak—berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat.
3)Pasal 19 Ayat (3), penyelenggaraan-pelaksanaannya,
dengan mengingat:
Keadaan negara dan masyarakat;
Keperluan lalu-lintas social ekonomi;
Kemungkinan penyelenggaraannya menurut
pertimbangan Menteri;
4). Pasal 19 Ayat (4), Pembiayaan:
Biaya pendaftaran tanah akan diatur dalam PP, dengan
ketentuan bahwa rakyat yang tidak mampu
dibebaskan dari pembayaran biaya tersebut.
B. KHUSUS:
Pasal 23 (HM), 32 (HGU), 38 (HGB) dan Pasal 41 (HP)
Setiap hak (HM, HGU, HGB), demikian pula setiap peralihan,
hapusnya dan pembebanannya dengan hak-hak lain HARUS
didaftarkan menurut ketentuan Pasal 19 UUPA;
Pendaftaran merupakan alat pembuktian yang kuat mengenai hak
tersebut, juga mengenai hapusnya, sahnya peralihan dan
pembebanan hak tersebut.
PP 10 Tahun 1961/ sekarang PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah.
Merupakan peraturan pelaksanaan Pasal 19 ayat (1) UUPA, dan
mengatur secara terperinci hal-hal yang berkaitan dengan
pendaftaran tanah di Indonesia. PP 24/1997 ini kemudian diatur
secara lebih rinci lagi dalam Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 tahun 1997
tentang Ketentuan Pelaksanaan PP 24/1997 ttg PT.----
(Diubah dengan PERKABAN N0m0r 8 Tahun 2012 dan perubahan
kedua dalam PERMENAG NOMR 7 Tahun 2019)
CATATAN Perubahan PP 10 Tahun 1961—PP 24 tahun 1997;
PENGERTIAN PENDAFTARAN TANAH;
Asas-asas dan tujuan pendaftaran tanah;--disamping
memberikan jaminan kepastian hukum, juga dimaksudkan
untuk menghimpun dan menyajikan informasi yang lengkap
mengenai data fisik dan data yuridis mengenai bidang tanah;
Prosedur pengumpulan data penguasan tanah dipertegas,
dipersingkat dan disederhanakan;
Pengukuran dan pemetaan bidang tanah di daftar----
dimungkinkan menggunakan Teknologi ‘’ GLOBAL
POSITIONING SISTEM (GPS) dan Komputerisasi
Pengolahan dan Penyimpanan Data
Penegasan mengenai sejauhmana kekuatan pembuktian
sertifikat sebagai tanda bukti hak
Pokok Pokok Tugas Pejabat Pembuat Akta tanah (PPAT)
PENDAFTARAN TANAH
UUPA dan PP 10 tahun 1960---Tidak mengatur-----
AA. Parlindungan: Pendaftaran tanahberasal dari kata
CADASTRE(bahasa Belanda Cadaster) suatu istilah teknis unuk
suatu record (rekaman),---menunjukan kepada luas, nilai dan
kepemilikan (atau lain-lain alas hak), terhadap suatu bidang tanah.
Kata ini berasal dari bahasa latin— CAPISTRATUM —yang berarti
suatu register atau CAPITA atau unit yang diperbuat untuk pajak tanah
Romawi-(CAPOTATIO TERRENS)
Dalam arti yang tegas— Cadastre adalah record terhadap Lahan-
lahan,nilai daripada tanah dan pemegang haknya dan untuk
kepentingan perpajakan.
Moh. Yamin Lubis---istilah: CAPISTRATUM (latin), CATATSTRO
(Jerman), Cadastre(belanda)—Indonesia ( Kadastrale atau
Kadaster)
Capistratum atau kadaster---- adalah suatu
register atau capita atau unit yang dibuat untuk
pajak tanah Romawi----yakni istilah teknis untuk
suatu record(rekaman) yang menunjukan luas,
nilai dan kepemilikan atau pemegang hak atas
suatu bidang, sedangkan Kadaster yang moderen
bisa terjadi atas peta yang ukuran besar dan daftar-
daftar yang berkaitan.
4. Pokok-Pokok Pengaturan dalam PP 24/1997
Pengertian Pendaftaran Tanah:
(Pasal 1) PT adalah rangkaian kegiatan:
Yang dilakukan Pemerintah secara terus menerus,
berkesinambungan dan teratur; meliputi pengumpulan,
pengolahan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan
data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar
mengenai bidang-bidang tanah dan satuan rumah susun;
termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang
tanah yang sudah ada haknya dan HMSRS serta hak-hak tertentu
yang membebaninya.
Catatan:
Data fisik tanah: keterangan mengenai letak, batas, dan luas
tanah dan rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan hak
pihak lain serta beban-beban lain yg membebaninya.
Tujuan PT: pasal 3
1. Memberikan kepastian hk dan perlidungan hk kpd
pemegang HAT, satuan rumah susun dan hak-hak lain yg
terdaftar agar dgn mudah dapat membuktikan dirinya
sebagai pemegang hak ybs; utk itu maka diberikan
sertifikat kpd pemegang hak.
2. Menyediakan informasi kpd pihak-pihak yg
berkepentingan, termasuk pemerintah, agar dgn mudah
dpt memperoleh data yg diperlukan ketika mengadakan
perbuatan hk mengenai bidang-bidang tanah dan satuan
rumah susun yg sudah terdaftar; utk itu maka berlaku
asas terbuka utk umum. Utk kepentingan penyajian data,
maka dibuat daftar umum, yg terdiri atas peta
pendaftaran, daftar tanah, surat ukur, buku tanah dan
daftar nama.
3. Demi terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.
Asas-asas PT: Pasal 2
Sederhana: ketentuan pokok maupun prosedur PT mudah
dipahami
Aman: penyelenggaraan PT harus teliti dan cermat sehingga
hasilnya memberi jaminan kepastian hukum;
Terjangkau: pelayanan dalam rangka penyelenggaraan PT
harus bisa terjangkau oleh pihak yang memerlukan, dengan
memperhatikan kebutuhan dan kemampuan golongan
ekonomi lemah;
Mutakhir: data yang tersedia harus menunjukkan keadaan
yang mutakhir; untuk itu maka ada kewajiban mendaftar
dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi di
kemudian hari;
Terbuka: data PT secara berkesinambungan dicatat dan
dipelihara dan disimpan di kantor BPN dan masyarakat
dapat memperoleh keterangan mengenai data yang benar
setiap saat.
Asas-asas PT: Pasal 2
Sederhana: ketentuan pokok maupun prosedur PT mudah
dipahami
Aman: penyelenggaraan PT harus teliti dan cermat sehingga
hasilnya memberi jaminan kepastian hukum;
Terjangkau: pelayanan dalam rangka penyelenggaraan PT
harus bisa terjangkau oleh pihak yang memerlukan, dengan
memperhatikan kebutuhan dan kemampuan golongan
ekonomi lemah;
Mutakhir: data yang tersedia harus menunjukkan keadaan
yang mutakhir; untuk itu maka ada kewajiban mendaftar
dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi di
kemudian hari;
Terbuka: data PT secara berkesinambungan dicatat dan
dipelihara dan disimpan di kantor BPN dan masyarakat
dapat memperoleh keterangan mengenai data yang benar
setiap saat.
Kegiatan PT (Pasal 11) meliputi:
1. PT utk pertama kali (initial registration):
- pengertian: kegiatan pendaftaran yang dilakukan terhadap objek PT yang belum didaftar
berdasar PP 10/1961 dan PP ini.
- cara: sistematik dan sporadik
* sistematik:
- PT yg dilakukan pertama kali secara serentak meliputi semua bidang tanah yang belum
didaftar dalam wilayah atau bgn wilayah suatu desa/kelurahan;
- diselenggarakan atas prakarsa pemerintah berdasarkan suatu rencana kerja jangka panjang dan
tahunan;
- dilaksanakan di wilayah-wilayah yg ditetapkan oleh Kepala BPN.
* sporadik:
- kegiatan PT utk pertama kali mengenai suatu atau beberapa objek PT dlm wilayah atau bagian
wilayah suatu desa/ kelurahan secara individual atau massal.
atas permintaan pihak yang berkepentingan.
Psl 32 (1): sertfikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yg termuat di dlmnya,
sepanjang data fisik dan data yuridis tsb sesuai degan data yang ada dlm surat ukur
dan buku tanah ybs. Jadi, selama tidak dpt dibuktikan sebaliknya, data fisik dan data
yuridis yg tercantum di dalamnya harus diterima sebagai data yang benar, baik dalam
melakukan perbuatan hukum sehari-hari maupun dalam berperkara di pengadilan.