Anda di halaman 1dari 29

LIQUEFAKSI (2)

ANALISIS GEOTEKNIK TERAPAN


by swulanb
Berdasarkan Karakteristik Tanah
- Tanah pasir jenuh air atau tanah pasir kelanauan
- Gradasi diameter halus sampai agak kasar
- Diameter tengah D50 antara 0,02 – 1,0 mm
- Kandungan fines (butiran halus, D < 0,005 mm) < 15%
- Batas cair (LL) < 35%
𝐷60
- Koefisien keseragaman < 10
𝐷10

- Kepadatan relatif, Dr < 75%


- Index plastisitas, IP > 13%

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
▪ Liquefaksi pada suatu lapisan tanah pasir jenuh air dapat dievaluasi dengan
memakai beberapa metode
▪ Metode-metode ini mengevaluasi dengan cara membandingkan antara
tegangan geser butir tanah akibat gempa dengan tegangan-tegangan geser
minimum yang akan mengakibatkan terjadinya liquefaksi
▪ Ada 3 kelompok besar metode untuk evaluasi ini
1. Metode Deterministik
2. Metode Probabilistik
3. Performance Based Liquefaction Analysis

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
1. Stress based method
a. Standard Penetration Test (SPT) Base Data
b. Cone Penetration Test (CPT) Based Data
c. Baker Penetration Test Based Data
2. Strain based method
3. Energy based method
4. Stress-Strain based method

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
▪ Menurut Seed dan Idriss (1971) massa tanah diasumsikan rigid body motion.
▪ Istilah lain metode ini adalah Cyclic Test Approach karena beberapa parameter
uji berasal dari uji beban siklik yang divalidasi dengan hasil observasi lapangan.
▪ Pada uji ini disimulasikan tegangan geser tanah di lapangan saat terjadi gempa
▪ Dalam pengembangannya, metode ini dikembangkan oleh Seed, Martin, Lysmer
(1975), yang terus dikembangkan oleh tim dari Profesor Seed dan
mahasiswanya

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
▪ Analisis dilakukan dengan cara mencari nilai dari jumlah getaran equivalen
akibat gempa (Neq) dan nilai dari jumlah getaran yang diperlukan untuk
mencapai liquefaksi (NL)
▪ Jika Neq  NL -------→ Akan terjadi liquefaksi
▪ Nilai Neq dapat diketahui berdasarkan tabel di bawah ini
Tabel Hubungan Nilai Skala Ritcher dengan Neq (Seed et all, 1975)

Magnitude Skala Ritcher Nilai Jumlah Getaran (Neq)


5,6 – 6,0 5
6,5 8
7 12
7,5 20
8 30

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
▪ Untuk mendapatkan (NL) diformulasikan sebagai berikut:
0,4697 .𝐷𝑟 .𝜎′𝑣0
NL = 𝜏𝑒𝑞
Di mana :
eq = tegangan geser ekuivalen = 0,65 . maks
𝜎
maks = cyclic shear stress maksimum = 𝑔𝑣0 . a. 𝑟𝑑
vo = tegangan vertikal overburden
g = percepatan gravitasi
a = percepatan tanah
rd = faktor reduksi tegangan = 1- 0,015.z
Dr = kepadatan relative
z. = kedalaman tanah yang ditinjau

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
Penentuan nilai Dr
▪ Untuk ’v0 ≤ 71,82 kN/m2
𝑁
Dr = 20.(1+0,04177.𝜎′𝑣𝑜

▪ Untuk ’v0 >71,82 kN/m2


𝑁
Dr = 20.(1+0,01044.𝜎′𝑣𝑜

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
▪ Pada pengembangannya, parameter-parameter yang digunakan semakin banyak
dan prosedur analisis menjadi lebih detail.
▪ Asumsi dari pengembangan selanjutnya dalah tanah lebih bersifat flexible body.
▪ Karenanya terdapat koreksi tegangan tanah melalui faktor reduksi tegangan, rd ,
yang memiliki pengembangan dalam beberapa versi.
▪ Salah satu rumusan yang paling sederhana adalah:
rd = 1- 0,00765.z , untuk z < 9,15 m
rd = 1,174 – 0,0267.z , untuk 9,15 m < z < 23,00
▪ Blake (1996) dalam Youd dan Idriss (2001) mengusulkan rumus:
1−0,4113.𝑧 0,5 +0,04052.𝑧+0,001753.𝑧 1,5
rd =
1−0,4177.𝑧 0,5 +0,05726.𝑧−0,006205.𝑧 1,5 +0,00121.𝑧 2
by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
▪ Potensi likuefaksi dianalisis berdasarkan Cyclic Stress Ratio (CSR), Cyclic
Resistance Ratio (CRR), dan Factor of Safety (FS)
▪ CSR adalah nilai perbandingan antara tegangan geser rata-rata yang diakibatkan
oleh gempa dengan tegangan vertikal efektif di setiap lapisan.
▪ CRR adalah besarnya ketahanan tanah terhadap likuifaksi
▪ FS adalah nilai perbandingan antara ketahanan tanah menahan liquefaksi
dengan tegangan geser akibat adanya gempa
▪ Syarat terjadinya liquefaksi:
1. CRR < CSR
2. FS < 1

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
1. Cyclic Stress Ratio (CSR)
▪ Merupakan perbandingan antara tegangan geser rata-rata dengan tegangan vertical
efektif overburden
𝜏
CSR = 𝜎′𝑎𝑣
𝑣𝑜
𝜎𝑣0
di mana: ave = tegangan geser rata-rata akibat gempa = 0,65. 𝑔
. a. 𝑟𝑑

’vo = tegangan efektif vertikal overburden


Sehingga perumusannya menjadi:
𝜏𝑎𝑣 𝜎𝑣0 𝑎
CSR = 𝜎′𝑣𝑜
= 0,65. . .𝑟
𝜎′𝑣𝑜 𝑔 𝑑

▪ Karena CSR adalah fungsi langsung dari vo yang nilainya relatif kecil di lapis-lapis atas
dan membesar di lapisan bawah, maka kejadian liquefaksi di mulai di lapisan atas.
by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
2. Cyclic Resistance Ratio (CRR)
▪ Perumusan CRR adalah sebagai berikut:
1 (𝑁1 )60𝑐𝑠 50 1
CRR = + + [10. −
32−(𝑁1 )60𝑐𝑠 135 𝑁1 60𝑐𝑠 +45] 200

di mana: (𝑁1 )60𝑐𝑠 = nilai SPT yang sudah dikoreksi menjadi nilai SPT untuk
pasir bersih (clean sand)
▪ Pada uji SPT, jumlah pukulan N pada setiap 1 feet penurunan menjadikan
ukuran terhadap kondisi / tingkat kekerasan tanah
▪ (N1)60 adalah ketahanan penetrasi uji SPT yang dikoreksi pada tekanan
overburden sebesar 100 kPa akibat free fall hammer dengan efisiensi energi
60%

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
METODE BERDASARKAN UJI SPT
2. PENGEMBANGAN METODE SEED &
IDRISS

2. Cyclic Resistance Ratio (CRR)


▪ Nilai (𝑁1 )60𝑐𝑠 diekivalensikan menjadi
pasir bersih adalah nilai yang memiliki
batas komposisi butiran halus (fines
content), FC < 5%.
▪ Berdasarkan Gambar 1, makin besar
nilai FC, maka CRR semakin besar
▪ Dengan nilai FC yang besar maka
Gambar 1 Korelasi antara (𝑁1 )60𝑐𝑠 , FC potensi liquefaksi akan semakin kecil
dan CRR

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
3. Faktor Koreksi Fines Content (FC)
▪ Salah satu syarat terjadinya liquefaksi adalah bila tanah berjenis pasir bersih
(clean sand) dengan komposisi butiran halus, FC < 5%.
▪ Namun kondisi di lapangan tidak selalu ditemukan jenis pasir bersih, karena
kandungan tanah butir halus dapat bervariasi
▪ Karenanya perlu dilakukan koreksi pada kondisi tanah di lapangan menjadi
kondisi tanah pasir bersih agar dapat dilakukan analisis potensi liquefaksi
▪ Prinsip koreksi ini dapat dilakukan juga pada bila data yang didapat berdasarkan
uji CPT

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
3. Faktor Koreksi Fines Content (FC)
▪ Perumusan faktor koreksi FC (Youd dan Idriss, 2001; Gutierrez dkk, 2002)
adalah sebagai berikut:
▪ (N1)60CS =  + . (N1)60
▪ Di mana :  dan  adalah faktor koreksi yang nilainya ditentukan:
untuk FC ≤ 5% ---→  = 0 ,  = 1
190
untuk 5% ≤ FC ≤ 35% ---→  = exp 1,76 −
𝐹𝐶 2
𝐹𝐶 1,5
 = 0,99 − 1000
untuk FC ≥ 35% ---→  = 5 ,  = 1,2

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
METODE BERDASARKAN UJI SPT
2. PENGEMBANGAN METODE SEED & IDRISS

3. Faktor Koreksi Fines Content (FC)


Gambar di samping merupakan grafik
faktor koreksi yang dikembangkan oleh
Seed dkk (1985) yang menggambarkan
korelasi antara (N1)60, FC dan CRR

Gambar 2 Penentuan CRR berdasarkan Faktor


Koreksi (N1)60
by swulanb
(Seed dkk, 1985)
Analisis Geoteknik Terapan
4. Faktor (N1)60
▪ Faktor (N1)60 merupakan suatu nilai yang sudah mengalami koreksi dari nilai NSPT yang
diperoleh dari data lapangan.
▪ Merupakan nilai yang sudah dikoreksi berdasarkan tekanan overburden (overburden
pressure) 1 atm dan energi efisiensi (efficiency energy) sebesar 60%
▪ Perumusan (Youd dan Idriss, 2001 ; Cetin dkk, 2004) adalah:
(N1)60 = Nm. CN. CE. CB. CR. CS
di mana : Nm = NSPT yang diperoleh dari lapangan
CN = faktor koreksi untuk tegangan overburden efektif, ’vo
CE = faktor koreksi untuk efficiency energy
CB = faktor koreksi untuk diameter borehole
CR = faktor koreksi untuk panjang tali (rod length)
CS = faktor koreksi ada atau tidak adanya liner
by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
5. Magnitude Scaling Factor (MSF)
▪ Penentuan kondisi pasir bersih (clean sands based) untuk CRR (Gambar 1) atau yang
disajikan pada rumus CRR sebelumnya adalah berdasarkan penelitian terhadap gempa
bumi dengan M = 7,5
▪ M = 7,5 merupakan gempa referensi (Youd dan Idriss, 2001; Olson dkk, 2005) sehingga
diperlukan koreksi untuk gempa dengan magnitude berbeda (MSF)
▪ Bila M < 7,5 maka dampak yang terjadi akan lebih kecil atau sama dengan M = 7,5
▪ Nilai-nilai MSF dirumuskan sebagai berikut:
𝑀 −2,56
Batas bawah: MSF = 7,5
𝑀 −3,30
Batas atas : MSF =
7,5
Secara grafis ditunjukkan pada gambar berikut

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
5. Magnitude Scaling Factor (MSF)
• Rentang nilai MSF yang
disarankan adalah diambil
dari daerah yang diarsir.
• Dapat dirumuskan sebagai
berikut:
𝑀 −2,95
MSF = 7,5

Gambar 3 Rentang Nilai MSF


by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
METODE BERDASARKAN
UJI SPT
2. PENGEMBANGAN METODE
SEED & IDRISS
6. Koreksi untuk Plasticity Index (PI)
▪ Tanah pasir yang ditemukan di lapangan
tidak selalu dalam komposisi yang murni
▪ Kecenderungan tanah di lapangan memiliki
komposisi seperti pasir kelempungan
(clayed sand) atau pasir kelempungan
kelanauan (clayed silt sand).
▪ Pasir yang mengandung lempung memiliki
kecenderungan tidak mengalami liquefaksi
Gambar 3 Pengaruh Indeks Plastisitas
sehingga keberadaan lempung ini
meningkatkan CRR yang mana nilai CRR ini
terhadap CSR dipengaruhi nilai .

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
7. Factor of Safety (FS)
▪ Diformulasikan sebagai berikut:
𝐶𝑅𝑅7,5
FS = . 𝑀𝑆𝐹
𝐶𝑆𝑅
▪ Untuk analisis potensial liquefaksi pada tanah dengan kedalaman lebih dari 15 m
(high overburden pressure), maka perlu dilakukan koreksi terhadap nilai K (Youd
dan Idriss, 2001).
𝜎′𝑜 𝑓−1
K = 𝑃𝑎
untuk Dr = 40% - 60% ----→ f = 0,70 – 0,80
untuk Dr = 60% - 80% ----→ f = 0,60 – 0,70

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
7. Factor of Safety (FS)
▪ Apabila terdapat faktor korelasi lain () karena adanya lapisan tanah lempung
dengan Plastisicy Index (PI) tertentu, maka nili CRR akan dikoreksi menjadi
(CRR)c. Dirumuskan sebagai berikut:
(CRR)c= (CRR7,5).MSF. K. 
▪ Maka FS akan menjadi:
𝐶𝑅𝑅7,5 .𝑀𝑆𝐹.𝐾𝜎 .𝛽
FS =
𝐶𝑆𝑅

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
1. Cyclic Stress Ratio (CSR)
▪ Proses analisis CSR pada uji CPT sama dengan uji SPT
▪ Merupakan perbandingan antara tegangan geser rata-rata dengan tegangan
vertical efektif overburden
𝜏𝑎𝑣
CSR = 𝜎′𝑣𝑜
𝜎𝑣0
di mana: ave = tegangan geser rata-rata akibat gempa = 0,65. . a. 𝑟𝑑
𝑔

’vo = tegangan efektif vertikal overburden


Sehingga perumusannya menjadi:
𝝉𝒂𝒗 𝝈𝒗𝟎 𝒂
CSR = = 0,65. . .𝒓
𝝈′𝒗𝒐 𝝈′𝒗𝒐 𝒈 𝒅

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
2. Cyclic Resistance Ratio (CRR)
▪ Perumusan CRR sebagai berikut:
(𝒒𝑪𝟏𝑵 )𝒄𝒔
CRR7,5 = 𝟎, 𝟖𝟑𝟑. 𝟏𝟎𝟎𝟎
+ 𝟎, 𝟎𝟓 untuk (qc1N)CS < 50
(𝒒𝑪𝟏𝑵 )𝒄𝒔 𝟑
CRR7,5 = 𝟗𝟑. + 𝟎, 𝟎𝟖 untuk 50 < (qc1N)CS < 160
𝟏𝟎𝟎𝟎
di mana : (qc1N)CS = nilai tekanan konus yang sudah dikoreksi ke dalam
kondisi pasir bersih (clean sand)
(qc1N)CS = Kc.(qc1N)
di mana: Kc = faktor koreksi untuk karakteristik butiran tanah
(qc1N) = nilai cone penetration resistance (normalized
cone penetration resistance)
𝑞𝑐 −𝜎𝑣𝑜 𝑃𝑎 𝑛
= 𝑃𝑎2 𝜎′𝑣𝑜
Pa dan Pa2 = tekanan referensi
by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
2. Cyclic Resistance Ratio (CRR)
▪ Penentuan nilai Kc , dipengaruhi oleh nilai Index Tipe Tanah (soil behaviour index), IC.
Kc = 1 untuk IC ≤ 1,64
Kc = -0,403. IC4 + 5,581. IC3 – 21,63. IC2 – 33,75. IC – 17,88 untuk IC > 1,64
▪ Parameter IC. dapat ditentukan dengan beberapa cara. Penentuan nilai IC menurut
Robertson dan Wride (1998) dapat diformulasikan sebagai berikut:
Ic = [(3.47 − log Q)2 + (log F + 1.22)2 ]0.5
di mana: Q = (qc1N)
𝑓𝑠
F = friction ratio = x 100%
𝑞𝑐 −𝜎𝑣𝑜

fs = tegangan gesek pada konus sondir

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
2. Cyclic Resistance Ratio (CRR)
▪ Parameter IC dapat ditentukan secara grafis melalui gambar berikut

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
Gambar 4 Korelasi FC dengan IC (Robertson & Wride, 1998)
3. Factor of Safety (FS)
▪ Penentuan FS dari data CPT memiliki perhitungan yang sama dengan FS data SPT
▪ Diformulasikan sebagai berikut:
𝐶𝑅𝑅7,5
FS = 𝐶𝑆𝑅
. 𝑀𝑆𝐹
▪ Untuk analisis potensial liquefaksi pada tanah dengan kedalaman lebih dari 15 m (high
overburden pressure), maka perlu dilakukan koreksi terhadap nilai K (Youd dan Idriss,
2001).
𝜎′𝑜 𝑓−1
K =
𝑃𝑎
untuk Dr = 40% - 60% ----→ f = 0,70 – 0,80
untuk Dr = 60% - 80% ----→ f = 0,60 – 0,70

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
▪ Das.B.M, Endah.N, dan Mochtar.I.B, 1985, Mekanika Tanah: Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis,
Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta
▪ Das.B.M, and Ramana.G.V, 2011, Principles of Soil Dynamics, Second Edition, Cengage
Learning, USA
▪ Hasmar.H, 2002, Dinamika Tanah & Rekayasa Kegempaan, UII Press Yogyakarta, Yogyakarta
▪ Hatmoko.J.T, 2016, Dinamika Tanah dan Liquefaction, Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta
▪ KemenPU, 2014, R-0 Analisa Dinamik Bangunan Air, Pusat Litbang Sumber Daya Air, Bandung
▪ Pawirodikromo.W, 2012, Seismologi Teknik & Rekayasa Kegempaan, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta
▪ Robertson.P.K, 2004, Evaluating Soil Liquefaction and Post-earthquake deformations using the
CPT, Natural Science and Engineering Research Council of Canada (NSERC), Canada
▪ Tim Pusat Studi Gempa Nasional, 2017, Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun
2017, Penerbit Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Pemukiman, Bandung

by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan
TERIMA KASIH
by swulanb
Analisis Geoteknik Terapan

Anda mungkin juga menyukai