MIRANTI (2106664915)
MURYDRISCHY P S (2106665022)
PENGANTAR
1. Kerusakan akibat gempa sangat kuat dipengaruhi oleh respon dinamik tanah.
Karakteristik kekuatan (strength) dan non-linier siklik dari tanah menentukan
respon dinamik selama gempa.
2. Pengujian tanah dinamik bervariasi mulai dari pengujian lapangan hingga
laboratorium dan terbagi atas pengujian “low-strain” dan “high-strain”.
3. Pengujian tanah dinamik akan menginduksi deformasi tanah yang menyerupai
seperti diinduksi gempa.
4. Pengujian lapangan umumnya akan menghasilkan low strain pada tanah yang disebabkan oleh
perambatan gelombang.
• Seismic reflection
Memanfaatkan refleksi (pantulan) gelombang seismik untuk mengetahui kondisi tanah dan
batuan di bawah permukaan bumi di dalam merambatkan gelombang.
• Seismic refraction
Memanfaatkan pembiasan atau pembelokan arah gelombang untuk mengetahui percepatan
rambat gelombang yang terjadi pada tanah. Pembiasan gelombang disebabkan oleh perbedaan
kerapatan antar dua medium.
• Steady-state Rayleigh-wave dan spectral analysis of surface waves
Analisis data spektrum untuk pembuatan kurva dispersi kecepatan gelombang Rayleigh
terhadap panjang gelombang dan proses inversi untuk membentuk kurva kecepatan
gelombang geser terhadap kedalamannya. (e-journal.polnes.ac.id)
Pengujian Seismic Reflection Pengujian Seismic Refraction
• Seismic cross hole; seismic down hole (and up hole).
Crosshole seismic adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengukur cepat rambat
gelombang seismik di antara boreholes dimana pada satu borehole terdapat sumber gelombang
sedangkan pada borehole yang lain terdapat receivers. Digunakan untuk menganalisis fondasi
jembatan atau bendungan dan juga tanah likuifaksi, adapun untuk menguji material setempat,
serta untuk keperluan di bidang gempa.
Downhole seismic memanfaatkan sumber gelombang dari titik shot atau peledakan dan receiver
berupa masing-masing geophone yang diletakkan pada kedalaman tertentu dibawah permukaan
tanah. Dilakukan untuk mengetahui secara jelas sifat tanah pada lokasi-lokasi yang akan
didirikan struktur atau bangunan yang memerlukan daya dukung dan getaran yang tinggi seperti
tunnel, power house. (Sumber : PERBANDINGAN HASIL EKSPERIMEN DAN MODIFIKASI ALAT PENGUJIAN
SEISMIK DENGAN HASIL KORELASI DATA N-SPT DAN CPT)
Beban Siklik
V2 = 0,5%/menit
V1 = 0,05%/menit
1. Pemberian beban siklik dengan kecepatan tinggi (0,5%/menit), menghasilkan tegangan deviator lebih
besar bila dibandingkan dengan pembebanan kecepatan rendah (0,05%/menit).
2. Delta regangan akibat beban siklik semakin kecil seiring bertambahnya jumlah siklus.
3. Delta regangan akibat beban siklik kecepatan tinggi lebih besar daripada beban siklik kecepatan rendah
Hasil Percobaan Sampel (w=40%)
V2 = 0,5%/menit
V1 = 0,05%/menit
Pemberian beban siklik dengan kecepatan tinggi (0,5 %/menit), menghasilkan tekanan air pori dan
tekanan air pori ekses yang lebih besar bila dibandingkan dengan pembebanan kecepatan rendah
(0,05 %/menit).
Hasil Percobaan Sampel (w = 50%)
V1 = 0,05%/menit
V2 = 0,5%/menit
V2 = 0,5%/menit
V1 = 0,05%/menit
1. Pemberian beban siklik dengan kecepatan tinggi (0,5%/menit), menghasilkan tegangan deviator lebih kecil bila
dibandingkan dengan pembebanan kecepatan rendah (0,05%/menit) kontradiktif dengan hasil pengujian
sampel (w = 40%)
2. Delta regangan akibat beban siklik semakin kecil seiring bertambahnya jumlah siklus.
3. Delta regangan pada sampel dengan beban siklik kecepatan tinggi lebih besar daripada beban siklik kecepatan
rendah
Hasil Percobaan Sampel (w = 50%)
V2 = 0,5%/menit
V1 = 0,05%/menit
Pemberian beban siklik dengan kecepatan tinggi (0,5 %/menit), menghasilkan tekanan air pori dan tekanan air pori
ekses yang lebih besar bila dibandingkan dengan pembebanan kecepatan rendah (0,05 %/menit).
Kondisi Akhir Sampel
Shear Plane
Berdasarkan Gambar (a) terlihat bahwa sampel yang diberi beban siklik
memiliki deviator stress dan undrained shear strength lebih tinggi
dibandingkan dengan sampel tanpa beban siklik. Selain itu, terlihat
bahwa terjadi penurunan kekakuan akibat beban siklik (Ecy < ENC ).