Anda di halaman 1dari 10

REVIEW BENDUNGAN

WADASLINTANG
ANGGOTA KELOMPOK:
HENDRA BASA Y. C. S. 21010115120049
JIMMY ANGGIA P. 21010115120058
FARAH DIENA A. 21010115130135
ELKANA CHRISTOPHER 21010115140152
TANIA SINAYANGSIH 21010115140166
LOKASI BENDUNGAN

Terletak di Kecamatan Wadaslintang,


Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Berfungsi untuk irigasi dan PLTA.
Bendungan
Wadaslintang
DATA TEKNIS BENDUNGAN

Tipe Bendungan : Rockfill (Timbunan batu)



 Kapasitas PLTA : 2 x MW (16 MW)
 Tinggi : 123 meter
 Produksi Pertahun : 92.000.000 KWH
 Panjang : 650 meter
 Debit Maksimum : 24 m3/dtk
 Luas DTA : 196 km2
KOMPONEN BENDUNGAN UNTUK PLTA

1. Reservoir : tempat penampungan air atau


biasa disebut waduk.
2. Intake : pintu pengambilan air dari reservoir
yang akan di alirkan ke penstock (pipa pesat).
3. Control Gate : berfungsi sebagai katup pengatur
intake
4. Penstock : mengalirkan dan mengarahkan air ke
turbin serta untuk mendapatkan tekanan
hidrostatis yang besar.

Ilustrasi Komponen Bendungan untuk PLTA


KOMPONEN BENDUNGAN UNTUK PLTA

5. Turbin : mengubah energi potensial air


menjadi energi kinetis
6. Generator : mengubah energi kinetik menjadi
energi listrik
7. Main transformer : mentransfer energi listrik antar
dua sirkuit dengan induksi elektromagnetik.
8. Power lines : penyalur energi listrik ke konsumen

Ilustrasi Komponen Bendungan untuk PLTA


Operasi Waduk Wadaslintang

Operasi Waduk Wadaslintang diprioritaskan untuk pelayanan kebutuhan air dengan strata sebagai berikut :

 Penyedia kebutuhan air irigasi untuk layanan daerah irigasinya yang terbagi melalui Saluran Induk Wadaslintang
Timur (SIWT), Saluran Induk Wadaslintang Barat (SIWB) dan Bendung Bedegolan merupakan prioritas utama.

 Pembangkitan energi listrik merupakan prioritas sampingan dari Waduk Wadaslintang.

 Untuk debit inflow yang tersedia di Waduk Wadaslintang merupakan debit yang berasal dari Sungai Bedegolan
bagian hulu dengan luas daerah tangkapan sungai (DTA) ± 19.600 ha dari mata air sampai tubuh bendungan.
Data debit inflow bulanan Waduk Wadaslintang yang tersedia mulai tahun 1986 – 2006 disajikan dalam Tabel 4.2
di bawah ini :
Operasi Waduk Wadaslintang

 Hasil simulasi pengoperasian eksisting waduk, menunjukkan tingkat keandalan waduk hanya sebesar 54,4 %
menunjukkan rule curve yang digunakan sudah tidak optimal jika diterapkan pada operasi waduk.

 Pada simulasi selanjutnya dimana dicoba dengan menggunakan SOP, Rule- Curve Elevasi, dan resim. Menunjukkan
tingkat keandalan 97,8 % untuk SOP, 82,8 % untuk resim ,dan 55 % untuk rule curve- elevasi. Hal ini menunjukkan
pola operasi yang dipakai selama ini adalah pola operasi menggunakan rule curve- elevasi, karena tingkat keandalan
simulasi eksisting dan rule curve- elevasi yang sama. Sedangkan pada simulasi resim dan SOP memperlihatkan tingkat
keandalan yang tinggi. Ini menunjukkan bahwa pola operasi yang lama sudah tidak sesuai dengan keadaan sekarang.

 Selain pola operasi yang tidak sesuai lagi, rendahnya tingkat keandalan waduk juga disebabkan kapasitas tampungan
waduk yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air.
Pemeliharaan

 Membuat sabuk hijau disekeliling Waduk Wadaslintang


 Melaksanakan studi / penelitian untuk menunjang berhasilnya Pembuatan sabuk hijau
pemantapan kestabilan tanah disekitar waduk
 Melaksanakan penyuluhan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan partisipasi
masyarakat dalam memelihara dan memperbaiki lingkungan disekitar waduk
 Mengganti tanaman yang mati atau menyulam kepadatan tanaman yang memadai sesuai
dengan fungsi sabuk hijau
SUMBER

 Sarono .W, Eko dan Asmoro, Widhi (2007) Evaluasi Kinerja Waduk Wadaslintang.
Undergraduate thesis, F. Teknik UNDIP
 PPSA Sempor
 Waduk Wadaslintang. Dikutip 17 September 2019 dari Wikipedia.com :
https://id.wikipedia.org/wiki/Waduk_Wadaslintang
 (2017, 18 Juni). Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dikutip 17 September 2019 dari
http://electricalengineeringpower.blogspot.com/2017/06/pembangkit-listrik-tenaga-air-
plta.html

Anda mungkin juga menyukai