Anda di halaman 1dari 10

1

ZONASI POTENSI LIKUIFAKSI KOTA MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE NATIONAL CENTRE


FOR EARTHQUAKE ENGINEERING RESEARCH (NCEER)

Tri Harianto1 . A.B. Muhiddin1 , Haadymuqtadir2

ABSTRAK : Likuifaksi merupakan transformasi material granular dari bentuk solid menjadi cair sebagai akibat dari
naiknya tekanan air pori dan kehilangan tegangan efektif. Naiknya tekanan air pori ini disebabkan oleh kecenderungan
dari material berbutir untuk menjadi padat akibat cyclic shear deformations. Kota Makassar yang terletak pada Daerah
Aliran Sungai Jeneberang, Sungai Tallo dan Selat Makassar yang sebagian daratannya terdiri dari endapan tanah pasir
sehingga Kota Makassar berpotensi terjadi likuifaksi. Salah satu metode yang digunakan untuk mengevaluasi potensi
likuifaksi adalah metode NCEER dengan menggunakan data pengujian SPT dan CPT. Metode ini dititik beratkan pada
nilai Safety Factor yang diperoleh dari perbandingan antara Cyclic Resistance Ratio terhadap Cyclic Stress Ratio. Dari
hasil penelitian menunkukkan amplifikasi dan percepatan tanah Kota Makassar memiliki nilai cukup tinggi khususnya di
daerah pesisir pantai utara Kota Makassar seperti Kecamatan Tallo, Ujung Tanah, dan Kecamatan Wajo. Hasil pemetaan
potensi likuifaksi Kota Makassar menunjukkan bahwa pada daerah pesisir pantai dan sungai merupakan daerah yang
berpotensi likuifaksi dengan kedalaman bervariasi dari 3.355 m 16.773 m. Terdapat hubungan antara nilai amplifikasi
dengan potensi likuifaksi dimana daerah yang berpotensi likuifaksi umumnnya terjadi pada daerah yang mempunyai nilai
amplifikasi tinggi.
Kata Kunci : Likuifaksi, CPT, SPT, NCEER, Amplifikasi

ABSTRACT : Liquefaction is the transformation of a granular material from a solid to a liquid as a result of the increase
in pore water pressure and loss of effective stress. Pore water pressure increase is due to the tendency of granular materials
become solid due to cyclic shear deformations. Makassar is located in the Watershed Jeneberang, Tallo River and Strait
of Makassar, most land is composed of sandy soil sediment that could potentially occur Makassar liquefaction. One
method used to evaluate the liquefaction potential is NCEER method using SPT and CPT test data. This method emphasis
on Safety Factor values obtained from the comparison between Cyclic Resistance Ratio of Cyclic Stress Ratio. From the
research menunkukkan amplification and acceleration of Makassar soil has a high enough value , especially in the
northern coastal areas such as the District of Makassar Tallo, Lands End, and the District Wajo . Results of mapping
liquefaction potential Makassar indicates that the coastal areas and rivers are potential liquefaction areas with depths
varying from 3,355 m - 16,773 m. There is a relationship between the value of amplification with liquefaction potential
areas where liquefaction potential umumnnya occur in areas that have a high amplification values.
Keywords : Liquefaction , CPT , SPT , NCEER , Amplification

PENDAHULUAN jumlah penduduk yang akan menjadi korban bencana


Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam gempa bumi sehingga menjadi sebuah bencana besar.
paling merusak. Gempa bumi adalah gerakan tiba-tiba Wilayah Kota Makassar termasuk wilayah gempa
atau getaran bumi yang disebabkan oleh pelepasan zona 4 dan pernah terjadi gempa bumi pada periode
tegangan yang terakumulasi di dalam atau di sepanjang tahun 1951 1960 sekitar 50 km dari pusat kota pada
batas lempeng tektonik. Kekuatan efek gempa skala > 6 Skala Richter, terletak pada Daerah Aliran
ditentukan berdasarkan besarnya energi yang Sungai (DAS) Jeneberang, sungai Tallo dan Selat
dilepaskan. Efek gempa bumi dapat dirasakan bahkan Makassar, hal ini menjadi penyebab sering terjadinya
jauh dari tempat asalnya terjadi. Tidak seperti bencana genangan air pada beberapa kota bila hujan, banjir dan
alam lainnya seperti badai dan angin puting beliung, air pasang terjadi pada waktu yang bersamaan sehingga
gempa bumi tidak mempunyai musim secara khusus. tanah menjadi jenuh air. Fenomena ini bila dikaitkan
Biasanya terjadi secara tiba-tiba tanpa ada peringatan dengan struktur tanah diwilayah Kota Makassar yang
sebelumnya dan hanya dalam beberapa detik dapat sebagian terdiri dari endapan tanah pasir sehingga
menyebabkan kerusakan luar biasa bahkan akibat yang berpotensi terjadi likuifaksi. Karena Kota Makassar
lebih luas lagi. merupakan pusat kegiatan perekonomian di Indonesia
Seiring bertambahnya penduduk, maka aktivitas Bagian Timur yang salah satu indikasinya adalah
pembangunan juga akan semakin meningkat. Demikian banyaknya titik-titik pelayanan publik, maka perlu
juga halnya dengan jumlah struktur yang beresiko serta dilakukan penelitian potensi likuifaksi didaerah ini.

1. Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar 90245


2. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, Makassar 90245
2

Selama ini kajian tentang percepatan tanah absolut


maksimum yang dilakukan oleh para ahli hanya berbasis
pendekatan empirik, maka perlu dikaji lebih teliti
dengan menggunakan alat accelerograph sehingga lebih
akurat. Untuk itu penelitian ini mencoba untuk mengkaji
potensi likuifaksi, terhadap indeks kerentanan seismik.

TINJAUAN PUSTAKA
Likuifaksi didefinisikan sebagai transformasi
material granular dari bentuk solid menjadi cair sebagai
akibat dari naiknya tekanan air pori dan kehilangan
tegangan efektif (Marcuson, 1978). Naiknya tekanan air
pori ini disebabkan oleh kecenderungan dari material
berbutir untuk menjadi padat akibat cyclic shear
deformations.

Cyclic Stress Ratio (CSR)


Untuk menentukan nilai CSR, Seed dan Idriss
(1971) dalam (Youd,T.L and Idriss, 2001) merumuskan
persamaan perhitungan nilai CSR tanah, seperti yang Gambar 1. Kurva SPT Clean Sand Base untuk
ditunjukkan pada Persamaan 1 yaitu sebagai berikut : magnitude Gempa 7.5 (Youd et al, 2001).
amax 0
CSR = 0.65 x ( ) rd (1)
g0
Kurva CRR pada grafik ini adalah diposisikan untuk
dimana :
memisahkan daerah yang terindikasi terjadi likuifaksi
amax = Percepatan puncak horizontal di permukaan
dengan yang menunjukkan non likuifaksi. Kurva
tanah yang diakibatkan oleh gempa bumi.
dikembangkan untuk tanah butiran dengan fines content
g = Percepatan gravitasi
sebesar 5% atau kurang, 15%, dan 35% seperti yang
vo = Tegangan vertikal total
ditunjukkan pada plot kurva. Kurva CRR untuk fines
vo = Tegangan vertikal efektif
content <5% adalah kriteria penetrasi dasar untuk
rd = Faktor reduksi tegangan
penyederhanaan prosedur dan selanjutnya disebut
sebagai kurva dasar SPT pasir murni.
Koefisien rd pada persamaan 1 merupakan koefisien
Persamaan yang digunakan untuk memperkirakan
reduksi tegangan pada suatu kedalaman yang
nilai CRR pada tanah menggunakan data SPT, yaitu :
dirumuskan untuk mengestimasi besarnya koefisien
reduksi besaran CSR. Formulasi untuk mengestimasi 1 (N1 )60 50 1
koefisien reduksi tegangan yang dikemukakan oleh CRR 7.5 = + + (3)
34(N1 )60 135 [10.(N1 )60 +45]2 200
Blake (1996) dalam (Youd,T.L and Idriss, 2001) pada
(N1 )60 = Nm CN CE CB CR CS (4)
persamaan berikut:
1,00,4113 1,5 +0,04052+0,001753 1,5
(2) Dimana :
1,00,4177 0,5 +0,057290,006205 1,5 +0,00121 2
(N1)60 = Nilai N SPT terkoreksi
dimana z pada persamaan 2 tersebut adalah kedalaman
Nm = Nilai pembacaan SPT
di bawah permukaan tanah dalam meter.
CN = Faktor normalisasi Nm terhadap tegangan
overburden pada umumnya
Cycric Resistance Ratio (CRR) menggunakan
CE = Koreksi rasio energi hammer
Standard Penetration Test (SPT)
CB = Koreksi diameter borelog
Diambil dari sebuah konsensus NCEER tentang
CR = Faktor koreksi panjang batang
ketahanan tanah terhadap likuifaksi tahun 1998
CS = Faktor koreksi sampel
mengenai analisis likuifaksi didapatkan metode evaluasi
Karena adanya peningkatan nilai N-SPT dengan
CRR dengan kriteria untuk evaluasi tahanan likuiaksi
meningkatnya tegangan overburden efektif, faktok
berdasarkan nilai SPT telah digunakan selama bertahun-
koreksi tegangan overburden harus digunakan (Seed and
tahun. Kriteria tersebut sebagian besar diwujudkan
Idriss 1982). Faktor ini umumnya dihitung dari
dalam plot kuva antara nilai SPT terkoreksi (N 1)60 dan
persamaan 5 berikut (Liao dan Whitman, 1986) :
nilai CSR seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
CN = (Pa / vo)0.5 (5)
sebagai berikut :
3

dimana nila CN tidak boleh melebihi dari 1,7. Berdasarkan beberapa sejarah kesalahan kasus
Persamaan berikut dikembangkan oleh IM Idris dari tahun 1989 Gempa Loma Prieta, I.M. Idriss
dengan bantuan R.B. Seed untuk faktor koreksi (N1)60 menyarankan bahwa kurva clean sand yang ditunjukkan
penyetaraan nilai clean sand, (N1)60cs ditunjukkan pada pada Gambar 2 harus bergeser ke kanan sebesar 10-
persamaan 6 sebagai berikut : 15%.
(N1 )60cs = + (N1 )60

dimana dan adalah koefisien yang didapatkan dari


hubungan Persamaan berikut.
- Untuk 5%
=0 ; =1
- Untuk 5% < < 35%
= [1.76 (190/ 2 )]
1.5
= [0.99 + ( )]
1000
- Untuk > 35%
= 5.0 ; = 1.2
Faktor koreksi lainnya yang dibutuhkan untuk
perhitungan (N1)60 adalah tabel koreksi nilai SPT yang
dimodifikasi dari Skempton (1986) dan disempurnakan
kembali oleh Robertson dan Wride (1988) seperti
Gambar 2. Kurva CRR clean sand dari data CPT
ditunjukkan pada Tabel 1.
untuk magnitude gempa 7.5, (Youd et.al,2001)

Tabel 1. Tabel Faktor Koreksi untuk (N1)60


Hubungan qc1N dan CRR atau CSR dari Robertson
Factor Equipment variable Term Correction dan Wride (1998) dalam Youd et.al (2001) pada Gambar
Overburden pressure - CN (Pa/vo)0.5 2 diatas, didasarkan pada persamaan yang digunakan
Overburden pressure - CN CN 1.7 untuk memperkirakan nilai CRR pada tanah, yaitu :
Energy ratio Donut hammer CE 0.5 1.0 Jika (1 ) < 50
Energy ratio Safety hammer CE 0.7 1.2
7.5 = 0.833[(1 ) /1000] + 0.05 (7.a)
Energy ratio Automatic-trip Donut-type CE 0.8 1.3
Jika 50 < (1 ) < 160
hammer
Borehole diameter 65-115 mm CB 7.5 = 93[(1 ) /1000]3 + 0.08 (7.b)
1.0
Borehole diameter 150 mm CB 1.05
Borehole diameter 200 mm CB 1.15 dimana :
Rod length <3 m CR 0.75 CRR7.5 = Cyclic Resistance Ratio untuk
Rod length 3-4 m CR 0.8 magnitude gempa 7.5 SR
Rod length 4-6 m CR 0.85
Rod length 6-10 m CR 0.95 Normalisasi dari tahanan cone penetration
Rod length 10-30 m CR 1.0 didapatkan dari Persamaan 8 sebagai berikut :
Sampling method Standard sampler CS 1.0 qc1N = CQ(qc/Pa) (8)
Sampling method Sampler without liners CS 1.1-1.3 CQ = (Pa/vo)n (9)
dimana :
Cyclic Resistance Ratio (CRR) Menggunakan Cone qc1N = Normalisasi hambatan konus
Penetration Test (CPT) qc = Pembacaan hambatan konus
Keuntungan utama dari CPT adalah tahanan CQ = faktor koreksi
penetrasi profil yang terus menerus dapat dikembangkan Pa = Tekanan atmosfer, sekitar 100 kPa
menjadi interpretasi statigrafi. Dara yang dihasilkan n = eksponen yang bervariasi dengan jenis
oleh CPT umumnya lebih konsisten dan memiliki tanah, berkisar dari 0.5 (clean sand) sampai
repeability yang baik sehingga data yang didapatkan 1.0 (clay)
relatif mendekati satu sama lain. Statigrafi yang Perhitungan nilai ekuivalen normalisasi clean sand
didapatkan dari CPT memiliki kemampuan lebih dalam CPT (1 ) dapat ditentukan dari Persamaan 10
interpretasi data tahanan likuifaksi dibandingkan SPT. sebagai berikut :
(1 ) = . 1 .(10)
4

dimana Kc, faktor koreksi untuk karateristik butir, Mikrotremor


didefinisikan dari Persamaan 11 berikut (Robertsion dan Mikrotremor adalah getaran tanah natural dengan
Wride, 1988) : amplitudo rendah yang ada dipermukaan bumi
jika 1.64 diakibatkan oleh berbagai penyebab alami seperti angin,
= 1.0 (11. a) gelombang laut, kebisingan kendaraan dan lainnya.
jika > 1.64 Mikrotremor merupakan getaran yang memiliki
= 0.4034 + 5.5813 21.632 + 33.75 17.88 amplitudo seikitar 0,11 mikron dan kecepatan 0.001-
(11.b) 0.01 cm/detik yang dapat dideteksi dengan
menggunakan seismograph tertentu (Mirzaouglu,
Dimana Ic pada Persamaan 11 diatas merupakan 2003).
indeks perilaku tanah yang didefinisikan dari Persamaan Metode H/V berguna untuk menunjukkan frekuensi
12 sebagai berikut : resonansi atau predominan (f0) dan nilai puncak
= [(3.47 log )2 + (1.22 + log )2 ]0.5 (12) amplifikasi (A) / HVSR (Horizontal Vertical Spectra
dimana : Ratio) yang merepresentasikan karakteristik dinamis
)
= [( )/ ]( / (13) lapisan sedimen. Dari hubungan keduanya dapat
dan diketahui indeks kerentanan seismik (Kg).
= [ /( )] 100% (14)
Spektra Nakamura / Metode HVSR
Kurva Kc didefinisikan oleh Persamaan 11 diatas Teknik ini pertama kali digunakan oleh Nakamura
diplot pada Gambar 3. Untuk Ic > 2.6, kurva akan (1989) untuk menginterpretasi pengukuran
ditampilkan sebagai garis putus-putus menunjukkan mikrotremor. Deskripsi mengenai teknik ini
bahwa tanah terseut memiliki kisaran Ic yang paling berdasarkan Lermo dan Chaves-Garcia (1993).
mungkin mengalami likuifaksi. Hipotesis awalnya adalah bahwa rekaman mikrotremor
umumnya terdiri dari gelombang Rayleigh, dan
amplifikasi respon lokasi didasarkan pada kehadiran
gelombang ini pada permukaan yang melapisi half-
space. Dari keadaan ini maka akan diperoleh empat
komponen dari getaran tanah yaitu: komponen
horisontal dan vertikal untuk getaran pada half-space
dan komponen horisontal dan vertikal untuk getaran
pada permukaan.
()+ ()/2
/() = (17)
()

Gambar 3. Grain Charateristic Correction Factor for Hasil analisa di atas menghasilkan spektrum
Determination of Clean Sand Equivalent CPT mikrotremor dengan puncak spektrum pada frekuensi
Resistance.Sumber : Robertson and Wride (1998) resonansinya (Gambar 4). Frekuensi resonansi (f0) dan
puncak spektrum/ Amplifikasi (A) merupakan
Safety Factor (SF) parameter yang mencerminkan dinamika lapisan tanah
Nilai CRR tanah ini digunakan untuk menentukan permukaan (Nakamura et al., 2000)
faktor keamanan dari perilaku likuifaksi pada tanah,
yaitu dengan cara membandingkan antara CSR dengan Peak Spectrum/ Amplification (A)=
CRR :
CRR7.5
FS = ( ) MS (15)
CSR Resonance Frequency (f0)=

dimana MSF adalah magnitude scaling factor, dihitung


menggunakan persamaan 16:
102.24
= ( ) (16)
2.56

Jika nilai Safety Faktor (SF) < 1, maka tanah tersebut Gambar 4. Contoh Spektrum Mikrotremor hasil
akan terjadi likuifaksi. Sebaliknya, jika Safety Faktor analisis HVSR
(SF) >1, maka tanah tersebut tidak terlikuifaksi.
5

METODOLOGI PENELITIAN GPS

Sensor, Digitizer
Laptop/PC
Daerah dan waktu penelitian ADC (Analog to
Digital
Daerah yang menjadi lokasi penelitian meliputi Power Converter)

wilayah kota Makassar dan Sekitarnya dengan koordinat Supply

5.3 LS 5.26 LS dan 119.20 BT 119.52 BT seperti Listik/Baterai/


Solar Panel
yang ditunjukkan pada gambar 5 . Penelitian dimulai di
awal bulan januari juli 2013 dengan melakukan Gambar 7. Skema pemasangan Alat Accelerograph
pengukuran mikrotremor, sedangkan analisis likuifaksi,
mikrotremor, dan Percepatan Tanah Maksimum akan Pengumpulan data
dimulai di bulan juli- agustus 2013. Penelitian ini 1. Data Primer
melakukan pengukuran mikrotremor accelerograph Pengumpulan data primer dilakukan dengan
sebanyak 84 titik. Analisis likuifaksi dari data hasil melakukan perekaman sinyal tremor/ambient noise
pengukuran 38 data CPT dan 10 data SPT. pada lokasi titik pengamatan di wilayah kota
Makassar dan Sekitarnya.
2. Data Sekunder
Menyiapkan data hasil pengukuran CPT dan N-SPT
di wilayah kota Makassar dan sekitarnya.

Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri dari metode NCEER dan
Microtremor yaitu :
1. Perhitungan Potensi Likuifaksi dengan metode
NCEER
Gambar 5. Peta pengujian microtremor, SPT dan CPT a. Menentukan Jumlah Lapisan dan Penomoran
di Kota Makassar Lapisan
Peralatan yang digunakan Jumlah dan penomoran lapisan ditentukan
Alat yang digunakan dan skema pemasangan alat berdasarkan bentang kedalaman tertentu, yang
pada penelitian ini seperti yang ditunjukkan pada bertujuan untuk mempermudah dalam
Gambar 6 dan Gambar 7 adalah sebagai berikut: melakukan analisa dan perhitungan. Dalam
1. Satu set komputer penelitian ini, perhitungan dilakukan untuk
2. Beberapa Perangkat Lunak Pendukung seperti setiap lapisan dengan rentang data 1 meter
Datapro, Surfer, Matlab, NovoLiq, dan Geopsy yang kedalaman untuk data SPT dan 0.2 meter untuk
akan digunakan untuk mengolah data mikrotremor data CPT.
dan data CPT/N-SPT. b. Mengestimasi Berat Volume Tanah
3. Satu Set Accelerograph/acceleration portable tipe Estimasi berat volume tanah dilakukan dengan
TDQ-303S (3 Komponen), yang masing-masing menggunakan grafik perilaku tanah
terdiri dari digitizer, sensor, laptop, aki dan GPS. berdasarkan data sondir seperti yang
4. GPS Portable yang akan digunakan untuk ditunjukkan Gambar 8, kemudian hasil dari
menentukan lokasi dari koordinat-koordinat titik grafik tersebut dikorelasikan ke Tabel 2 untuk
pengukuran. mendapatkan berat volume tanah estimasi
berdasarkan zona yang diperoleh.

Gambar 6. Peralatan survey microtremor


6

2012 yang ditunjukkan pada Gambar 9 sebagai


Gambar 8. Grafik Perilaku Tanah Berdasarkan Data berikut :
Robertson et al., (1986) dalam (NovoTechCPT, 2012)

Tabel 2. Berat Volume Estimasi tanah


The Estimation of Unit Weight Based Soil
Description
Zone Zone Approximate of Unit
Weight (kg/cm3)
1 0,00175
2 0,00125
3 0,00175
4 0,00180
5 0,00180
6 0,00180 Gambar 9. PGA gempa maksimum yang
7 0,00185 dipertimbangkan rata-rata geometrik (MCEG), kelas
situs SB. Sumber SNI 1726-2012
8 0,00190
9 0,00195
f. Menentukan faktor reduksi tegangan (rd)
10 0,00200
Faktor reduksi tegangan dihitung berdasarkan
11 0,00250
persamaan 2.
12 0,00190
g. Menghitung nilai Cyclic Stress Ratio (CSR)
Besarnya nilai cyclic stress ratio ditentukan
c. Menentukan Tegangan Over Burden Tanah
berdasarkan persamaan 1.
Tegangan vertikal pada tanah dihitung dengan
h. Menghitung nilai Cyclic Resistance Ratio
rumus:
(CRR7.5)
o = h
Besarnya nilai Cyclic Resistance Ratio
dimana:
ditentukan berdasarkan persamaan 7 untuk data
o = tegangan vertikal tanah(kg/cm2)
CPT dan persamaan 3 untuk data SPT.
h = kedalaman (m)
i. Menghitung nilai Safety Factor (SF)
= berat volume tanah (kg/cm3)
Besarnya nilai Safety Factor ditentukan
berdasarkan persamaan 15
d. Menentukan tegangan efektif tanah
Tegangan efektif vertikal pada tanah dihitung
2. Perhitungan Peak Ground Acceleration dengan
dengan rumus:
metode HVSR.
o = o u = (h ) (hw w)
Data hasil pengukuran dilapangan adalah data
dimana :
getaran tanah dalam fungsi waktu, yang tidak
o = tekanan efektif tanah(kg/cm2)
dapat langsung digunakan karena masih dalam
o = tekanan total pada tanah (kg/cm2)
bentuk hexadesimal. Adapun proses
u = tekanan air pori (kg/cm2)
pengolahannya adalah sebagai berikut :
h = kedalaman (m)
a. Data diolah menggunakan perangkat lunak
= berat volume tanah (kg/m3)
Datapro untuk mengubah format dari data
hw = kedalaman muka air tanah (m)
mentah menjadi data miniseed.
w = berat volume air (kg/m3)
b. Dalam data format miniseed kemudian diolah
e. Menentukan Magnitude dan percepatan tanah
menggunakan perangkat lunak Geopsy untuk
maksimum (amax)
memperoleh nilai amplifikasi dari hasil
Magnitude gempa dan percepatan tanah
perbandingan spektra ambient noise. Secara
maksimum digunakan dalam perhitungan
umum proses analisi spektra pada Geopsy
cyclic stress ratio. Parameter ini diperoleh dari
adalah sebagai berikut :
data pengukuran accelerograph dan
1. Data rekaman mikrotremor (3 komponen)
berdasarkan PGA gempa maksimum yang
dalam format miniseed akan difilter
dipertimbangkan rata-rata geometric (MCEG),
menggunakan algoritma anti-triggering
kelas situs SB yang terdapat pada SNI 1726-
7

untuk menghindari bagian dari rekaman 2. Satuan Basal, penyebaran satuan batuan basal
yang merupakan transient noise. terdapat didua wilayah kecamatan yaitu kecamatan
2. Setelah transient noise terdeteksi, maka Tamalanrea dengan luas 3,201 ha dan di
selanjutnya bagian rekaman yang Kecamatan Biringkanaya dengan luas 25,027 ha.
merupakan ambient noise dibagi kedalam 3. Satuan Tufa dan Breksi, penyebaran satuan batuan
window waktu, panjang tiap window tufa dan breksi terdapat di Kecamatan
adalah 20 sekon. Biringkanaya, Tamalanrea, Panakukang, dan
3. Menghitung dan melakukan proses Kecamatan Manggala.
smoothing terhadap spektra amplitudo
untuk masing-masing window waktu
4. Merata-ratakan kedua spektra Horizontal
dari masing-masing window waktu
5. Menghitung rasio H/V untuk masing-
masing window. Pada hasil perbadingan
spektra nilai untuk masing-masing window
diwakili oleh kurva berwarna-warni.
6. Menghitung rata-rata rasio H/V dari semua
window yang kemudian akan diwakili oleh
kurva warna hitam. Dua garis putus-putus
mewakili standar deviasi dari H/V. Nilai
frekuensi adalah batas antara garis abu-abu
tua dan garis abu-abu muda, yang terdapat
pada area abu-abu merupakan rata-rata dari Gambar 10. Peta geologi makassar
puncak frekuensi dan standar deviasi.
7. Maka didapatlah nilai frekuensi dominan
dan nilai amplifikasi dititik pengamatan
tersebut.
8. Nilai Peak Ground Acceleration (PGA)
diperoleh dari perbandingan antara nilai
amplifikasi pada titik pengujian dengan
nilai amplifikasi pada titik acuan kemudian
dikalikan dengan PGA pada titik acuan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Daerah Penelitian Gambar 11. Peta amplifikasi percepatan tanah Kota
Makassar
Daerah penelitian meliputi wilayah kota Makassar
dan Sekitarnya terletak diantara 5.3 LS 5.26 LS dan Dari Gambar 11 diatas diperoleh hasil perhitugan
119.20 BT 119.52 BT. Adapun batas-batas wilayah nilai Amplifikasi tanah di Kota Makassar berkisar 1.052
Kota Makassar adalah sebagai berikut : - 2.426 kali perkuatan terhadap gempa bumi. Zona nilai
Sebelah Utara : Kabupaten Maros Amplifikasi tanah 1.052 - 1.327 berada di Kecamatan
Sebelah Timur : Kabupaten Maros Biringkanaya, Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan
Sebelah Selatan : Kabupaten Gowa Manggala, Kecamatan Rappocini, Kecamatan
Sebelah Barat : Selat Makassar Tamalate, Kecamatan Mamajang, Kecamatan Mariso,
Berdasarkan peta geologi Kota Makassar seperti Kecamatan Makassar, Kecamatan Ujung Pandang,
yang ditunjukkan pada Gambar 10, secara umum Kecamatan Bontoala dan sebagian Kecamatan
disusun atas 3 satuan batuan : Panakkukang. Zona nilai Amplifikasi tanah 1.327-
1. Satuan Alluvial, penyebaran satuan batuan alluvial 1.602 berada di sebagian Kecamatan Panakkukang,
mendominasi hampir seluruh wilayah kota dengan Kecamatan Tallo, Kecamatan Ujung Tanah, dan
luas 11.693,83 ha. Penyebarannya meliputi daerah Kecamatan Wajo. Zona Amplifikasi tanah 1.602-1.876
disekitar daratan sampai ke pantai. berada di Kecamatan Tallo. Zona Amplifikasi tanah
1.876- 2.151 berada di Kecamatan Tallo. Zona
8

amplifikasi tanah 2.151 - 2.426 berada di Kecamatan Gambar 13 diatas merupakan hasil perhitungan nilai
Tallo. Dari pengukuran mikrotremor accelerograph likuifaksi di Kota Makassar dengan nilai PGA sebesar
menunjukkan bahwa pada daerah yang mempunyai nilai 0.1g dan Magnitude sebesar 6.2 SR. Nilai likuifaksi
amplifikasi tinggi seperti pada Kecamatan Tallo dan berkisar 1.60-7.40 meter. Zona likuifaksi terletak di
Ujung Tanah, menunjukkan bahwa pada daerah itu Kecamatan Tamalate, dan sebagian kecil Kecamatan
merupakan daerah yang berpotensi terjadi kerusakan Ujung Pandang. Berdasarkan peta geologi Kota
terbesar akibat gempa bumi. Makassar, daerah yang berpotensi likuifaksi merupakan
daerah yang tersusun atas satuan alluvial yang
penyebarannya meliputi daerah disekitar darat sampai
pesisir Kota Makassar, sehingga memungkinkan pada
daerah tersebut untuk terjadi likuifaksi.

Gambar 12. Peta Peak Ground Acceleration (PGA)


Kota Makassaar berdasarkan amplifikasi dan fungsi
atenuase Gambar 14. Peta Likuifaksi Makassar berdasarkan SNI
1726-2012 (0.15g)
Dari Gambar 12 diatas Hasil perhitugan nilai PGA Gambar 14 diatas merupakan hasil perhitungan nilai
tanah di Kota Makassar berkisar 23.425-54.023 kali likuifaksi di Kota Makassar dengan nilai PGA sebesar
perkuatan terhadap gempa bumi. Zona nilai PGA tanah 0.15g dan Magnitude sebesar 6.2 SR. Nilai likuifaksi
23.425 29.554 berada di Kecamatan Biringkanaya, berkisar 3.111 12.445 meter. Zona likuifaksi 3.111-
Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Manggala, 6.223 terletak pada Kecamatan Mariso, Kecamatan
Kecamatan Rappocini, Kecamatan Tamalate, Mamajang, dan Kecamatan Tamalate, Kecamatan
Kecamatan Mamajang, Kecamatan Mariso, Kecamatan Tamalate dan Ujung Tanah. Zona likuifaksi 6.223-9.334
Makassar, Kecamatan Ujung Pandang, Kecamatan meter terletak pada sebagian wilayah Kecamatan
Bontoala dan sebagian Kecamatan Panakkukang. Zona Tamalate, Kecamatan Rapocini, Kecamatan Mariso, dan
nilai PGA tanah 29.554 35.664 berada di sebagian Kecamatan Ujung Tanah. Zona likuifaksi 9.334-12.445
Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Tallo, Kecamatan meter terletak pada Kecamatan tamalate dan Kecamatan
Ujung Tanah, dan Kecamatan Wajo. Zona PGA tanah Ujung Tanah. Berdasarkan Peta geologi Makassar,
35.664 41.783 berada di Kecamatan Tallo. Zona PGA daerah-daerah yang berpotensi likuifaksi tersebut
tanah 41.783 47.903 berada di Kecamatan Tallo. Zona merupakan daerah yang tersusun atas satuan alluvial
PGA tanah 47.903 54.023 berada di Kecamatan Tallo. yang penyebarannya meliputi daerah disekitar darat
sampai pesisir Kota Makassar, sehingga memungkinkan
pada daerah tersebut untuk terjadi likuifaksi.

Gambar 13. Peta Likuifaksi Makassar berdasarkan SNI


1726-2012 (0.10g)
9

Saran
Gambar 15. Peta Likuifaksi Makassar berdasarkan SNI Hendaknya setiap pembangunan infrastruktur yang
1726-2012 (0.20g) dilakukan pada daerah yang berpotensi untuk terjadi
Gambar 15 diatas merupakan hasil perhitungan nilai likuifaksi di Kota Makassar, memperhitungkan
likuifaksi di Kota Makassar dengan nilai PGA sebesar pengaruh likuifaksi dalam setiap perencanaannya.
0.2g dan magnitude sebesar 6.2 SR berkisar antara
3.355 16.773 meter. Zona nilai likuifaksi 3.355 DAFTAR PUSTAKA
6.709 meter pada Kecamatan Rapocini, Kecamatan Bard P.Y., 1999. Microtremor measurement: A tool For
Makassar, Kecamatan Tamalate, sebagian Kecamatan Site Effect Estimation?, Manuscript for Proc.
Mamajang, Kecamatan Bontoala, dan sebagian of 2nd International Symposium on the Effect
Kecamatan Ujung Pandang. Kemudian Zona nilai of Surface Geology on Seismic Motion,
Likuifaksi 6.709-10.064 meter berada di sebagian Yokohama Japan.
Kecamatan Tamalate, Kecamatan Mamajang, Hatmoko John Tri dan Yohannes Lulie, 2008. Evaluasi
Kecamatan Mariso, Kecamatan Ujung Tanah, dan Potensi Pencairan Tanah (Liquefaction) Akibat
Kecamatan Wajo. Zona likuifaksi 10.064-13.418 meter Gempa Studi Kasus : Di Bagian Timur Kota
berada di sebagian wilayah Kecamatan Tamalate, Yogyakarta, Jurnal Konferensi Nasional
Kecamatan Rapocini, Kecamatan Mariso dan Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya,
Kecamatan Ujung Tanah. Zona likuifaksi 13.418- Yogyakarta.
16.773 meter terletak di Kecamatan Ujung Tanah. Ikhsan, Rifa.2011.Analisis Potensi Likuifaksi dari Data
Berdasarkan Peta geologi Makassar, daerah-daerah CPT dan SPT dengan Studi Kasus PLTU Ende
yang berpotensi likuifaksi tersebut merupakan daerah Nusa Tenggara Timur. Skripsi tidak
yang tersusun atas satuan alluvial yang penyebarannya diterbitkan. Depok : Universitas Indonesia.
meliputi daerah disekitar darat sampai pesisir Kota Ishihara, Kenji, 1996. Soil Behavior in Earthquake
Makassar, sehingga memungkinkan pada daerah Geotechnics, Oxford Science Publication
tersebut untuk terjadi likuifaksi. Lermo, J., J. Chavez-Garcia. 1993. Site Effect
Hubungan amplifikasi tanah dengan zonasi daerah Evaluation Using Spectral Ratios With Only
yang berpotensi likuifaksi sangat erat, karena One Station, Bull. Seism. Soc. Am. 83, 1574-
Kecamatan yang mengalami amplifikasi tanah tinggi 1594.
berhubungan dengan zonasi terjadinya likuifaksi di Marcuson W.F.III, 1978. Definition of terms related to
daerah tersebut. Kecamatan Ujung Tanah yang liquefaction, Journal of Geotechnical
mempunyai amplifikasi percepatan tanah yang tinggi Engineering, ASCE, 104(9), 1197-1200.
dengan nilai 1.876-2.426 kali perbesaran percepatan Mirzaoglu, M. & Dykmen, U., 2003, Application of
tanah saat gempa bumi, memiliki nilai rentan likuifaksi Microtremor to Seismic Microzoning
15 meter di Kecamatan tersebut. Procedure, Journal of The Balkan Geophysical
KESIMPULAN DAN SARAN Society, Vol. 6 No.3.
Nakamura, Y. 1989. A Method for Dynamic
Kesimpulan Characteristic Estimatimation of Subsurface
1. Hasil pemetaan amplifikasi dan percepatan tanah Using Microtremor on the Ground Surface.
(PGA) Kota Makassar memiliki nilai cukup tinggi Q.R. of R.T.I. 30-1, p. 25-33.
khususnya di daerah pesisir pantai utara Kota Nakamura, Y. 2000. Clear Identification of
Makassar seperti Kecamatan Tallo, Ujung Tanah, Fundamental Idea of Nakamuras Technique
dan Kecamatan Wajo. and Its Application. World Conference of
2. Hasil pemetaan potensi likuifaksi Kota Makassar Earthquake Engineering.
menunjukkan bahwa pada daerah pesisir pantai dan Nakamura, Y., Sato, T., and Nishinaga, M. 2000.
sungai merupakan daerah yang berpotensi likuifaksi Local Site Effect of Kobe Based on
dengan kedalaman bervariasi dari 3.355 m 16.773 Microtremor Measurement. Proceeding of the
m. Sixth International Conference on Seismic
3. Terdapat hubungan antara nilai amplifikasi dengan Zonation EERI, Palm Springs California.
potensi likuifaksi dimana daerah yang berpotensi Nakamura, Y.2007. Development of Vulnerability
likuifaksi umumnnya terjadi pada daerah yang Assessment for Ground and Structures Using
mempunyai nilai amplifikasi tinggi. Microtremor. System and Data Research Co.,
Ltd.
th
Nakamura, Y. 2008. On The H/V Spectrum. The 14
10

World Conference on Earthquake


Engineering, Beijing, China.
Nogoshi, M and Igarashi, T. ,1971. On the Amplitude
Characteristics of Microtremor- Part 2. Journal
Seis.Soc. Japan,24, 26-40.
Putra Hendri Gusti et all, 2009. Analisa Potensi
Likuifaksi Berdasarkan Data Pengujian Sondir
(Studi Kasus GOR Haji Agus Salim dan Lapai,
Padang), Jurnal Rekayasa Sipil Vol 5 No 1 Feb
2009 ISSN 1858 2133.
Robertson, P.K. and Wride, C.E., 1998, Evaluating
cyclic liquefaction potential using the cone
penetration test, Canadian Geotechnical
Journal, 35:442-459
Seed,H.B and Idriss.I.M, 1971.Simplified procedure
for evaluating soil liquefaction potential.
Journal Geotechnical Engineering Div. ASCE,
97(9), 1249-1273

SESAME, 2004, Guidelines for the Implementation of


the H/V Spectral Ratio Technique on Ambient
Vibrations Measurements, Processing and
Interpretation, European Commission
Research General Directorate.
Takai and Tanaka, 1961. On microtremors VIII, Bull.
Earthquake Res. Inst. Univ. Tokyo 39, 97-114
Tim Penyusun.2012. SNI 1726:2012 Tata cara
perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
bangunan gedung dan non gedung. Jakarta :
Badan Standarisasi Nasional
Youd, T.L., Idriss, I.M., Andrus, Ronald D., Arango,
Ignacio., Castro, Gonzalo., Christian, John T.,
Dobry, Richardo., Finn, W.D.Liam., Harder Jr,
Leslie F., Hynes, Mary Ellen., Ishihara, Kenji.,
Koester, Joseph P., Liao, Sam S.C., Marcuson
III, William F., Martin, Geoffrey R., Mitchell,
James K., Moriwaki, Yoshiharu., Power,
Maurice S., Robertson, Peter K., Seed
Raymond B., and Stokoe, Kenneth H., (2001),
Liquefaction Resistance of soils : Summary
Report from The 1996 NCEER and 1998
NCEER/NSF Workshops on Evaluation of
Liquefaction Resistance of Soils: Journal of
Geotechnical and Geoenviromental
Engineering, ASCE, October, 2001, Vol. 127,
No.10 pp 817-833.

Anda mungkin juga menyukai