Anda di halaman 1dari 16

Analisis Phase to ground pada sistem

ground fault patch clearance di PT. CPI


Seminar Kerja Praktek
YOGIE VERNANDO
11655103516
TEKNIK ELEKTRO
OUTLINE

1 •Pendahuluan

2 •Tinjauan pustaka

3 •Hasil dan pembahasan

4 •Kesimpulan
1. Pendahuluan – Rumusan Masalah

Kondisi energi listrik pada saluran transmisi

Gangguan dalam sistem tenaga listrik

Ground fault Patch Clearance

Analisis Phase to ground pada sistem


ground fault patch clearance di PT. CPI
1. Pendahuluan – Rumusan Masalah
• Bagaimana cara perhitungan gangguan hubung
1 singkat?

• Apa saja Komponen dalam sistem Ground Fault


2 Patch Clearance di PT. Chevron Pacific Indonesia ?

• Bagaimana cara kerja sistem Ground Fault Patch


3 Clearance di PT. Chevron pacific indonesia?

• Bagaimana impact atau dampak dari sistem


Ground Fault Patch Clearance di PT. Chevron
4 Pacific Indonesia?
1. Pendahuluan – Tujuan
• Mengetahui cara Menghitung arus gangguan
1 hubung singkat.

• Mengetahui komponen dalam sistem Ground


2 Fault Patch Clearance.

• Prinsip kerja sistem Ground Fault Patch Clearance


3

• Impact dari sistem Ground Fault Patch Clearance


4 di PT. Chevron Pacific Indonesia.
1. Pendahuluan – Batasan Masalah
• Menghitung besar arus gangguan pada sistem
1 tenaga listrik.
• Mengambil pokok penulisan tentang Komponen
dalam sistem Ground Fault Patch Clearance di PT.
2 Chevron Pacific Indonesia.
• Mengambil pokok penulisan tentang cara kerja
sistem Ground Fault Patch Clearance di PT.
3 Chevron pacific indonesia.
• Mengambil pokok penulisan tentang impact atau
dampak dari sistem Ground Fault Patch Clearance
4 di PT. Chevron Pacific Indonesia.
2. Tinjauan Pustaka

Relay

Konstruksi
Gangguan
Transformator

Tinjauan Ground fault


Transformator patch
pustaka Clearance
3. Hasil dan pembahasan

Hasil Dan
Pembahasan

Perhitunga
Komponen Prinsip kerja Impact dari
n arus
pada ground dari ground ground
gangguan
fault patch fault patch fault patch
hubung
clearance clearance clearance
singkat
Perhitungan gangguan hubung singkat
Tipe kawat penghantar : N2XSEFGbY
Diameter : 300 mm2
AC Resistance at 90°C : 0,079 Ω/km
Induktansi : 0,0287 mH/km
Rate : 12/20 kV
Panjang kawat penghantar : 100 km
Jadi untuk menghitung Arus short circuit pada 𝑧= 7,92 + 1,082

jalur transmisi : 𝑧 = 62,41 + 1,17


= 7,97 𝛺
𝐸
𝐼= Kemudian diparalelkan menjadi (1000Ω disini menandakan hambatan pada tubuh manusia) :
𝑍𝑠𝑐
1 1 1
𝑍𝑠𝑐 = 𝑅2 + 𝑋2 = +
𝑅𝑟𝑝 7,97 1000
𝛺 1 1000 + 7,97
𝑅 = 0,079 𝑋 100 𝑘𝑚 =
𝑘𝑚 𝑅𝑟𝑝 7970

= 7,9 𝛺 1 1007,97
=
𝑅𝑟𝑝 7970
𝑚𝐻 7970
𝐿 = 0,0287 𝑥100 𝑘𝑚 𝑅𝑟𝑝 =
𝑘𝑚 1007,97

𝐻 𝑅𝑟𝑝 = 7,91𝛺
= 0,0000287 𝑥 100𝑘𝑚 = 0,00287 𝐻
𝑘𝑚 Untuk menghitung arus hubung singkat:
𝑋 = 2𝜋𝑓𝐿 20 𝑘𝑉
𝐼=
7,91𝛺
𝑋 = 2 𝑥 3,14 𝑥 60 𝑥 0,00287
𝐼 = 2528,45 𝐴
= 1,08 𝛺
Komponen dari ground fault patch clearance
1. NGR (Netral Ground Resistor)
Pentanahan titik netral melalui tahanan (resistance
grounding) adalah suatu sistem yang mempunyai titik
netral yang dihubungkan dengan tanah melalui
tahanan atau resistor. Pentanahan ini lebih dikenal
dengan sebutan pentanahan dengan resistor (Neutral
Grounding Resistor) atau disingkat dengan sebutan
NGR. Neutral Grounding Resistor (NGR) adalah alat
bantu untuk pengaman peralatan trafo, bila terjadi
hubung singkat pada sistem sekunder.
2. Recloser
Recloser digunakan untuk membuka dan
menghubungkan rangkaian listrik melalui sebuah
pengendali, baik pada saat ada gangguan maupun dalam
kondisi normal. Jika pada saat gangguan,recloser ini
berfungsi untuk mengisolasi gangguan supaya tidak
mempengaruhi sistem yang lebih besar. Sedangkan pada
saat normal, recloser ini bisa dipakai untuk
memindahkan beban dengan memutus atau
menghubungkan beban tersebut dari satu feeder ke
feeder yang lain.
Prinsip kerja dari ground fault patch clearance
Prinsip kerja GFPC adalah dengan cara memutuskan aliran arus
gangguan tanpa mematikan suplai daya ke beban, di mana aliran arus
gangguan itu berawal dari fasa yang terganggu lalu ke tanah (ground)
dan kemudian kembali ke netral transformator daya.
Impact dari ground fault patch clearance
 a. Berkurangnya batas-batas kestabilan untuk sistem daya.
 b. Rusaknya perlengkapan yang berada dekat dengan gangguan yang
disebabkan oleh arus tak seimbang, atau tegangan rendah yang ditimbulkan
oleh hubung singkat.
 c. Ledakan-ledakan yang mungkin terjadi pada peralatan yang mengandung
minyak isolasi sewaktu terjadinya suatu hubung singkat, dan yang mungkin
menimbulkan kebakaran sehingga dapat membahayakan orang yang
menanganinya dan merusak peralatan –peralatan yang lain.
 d. Terpecah-pecahnya keseluruhan daerah pelayanan sistem daya itu oleh
suatu rentetan tindakan pengamanan yang diambil oleh sistem – sistem
pengamanan yang berbeda – beda; kejadian ini dikenal sebagai “cascading”.
4. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
a. Dengan menggunakan sistem GFPC pada jalur transmision tenaga listrik dapat
mengurangi waktu pemadaman,meminimalkan biaya operasi, mengurangi biaya
pemeliharaan, meningkatkan HSE (keselamatan bagi para pekerja).
b. Sistem GFPC dapat dimonitoring, dikendalikan ,dimanuver sehingga terjadi ketika
terjadi gangguan pada jaringan transmision dapat diatasidengan cepat dan tepat.
c. Komponen utama dalam dalam sistem GFPC adalah NGR( netal ground
resistor),recloser dan controller recloser.
d. Recloser merupakan alat pengaman bekerja secara otomatis guna mengamankan
suatu sistem dari arus lebih yang diakibatkan adanya gangguan hubung singkat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai