Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rahman Syarif Masri

NIM : 2010533012

Masalah Topik Good Governance Terkait Masalah Kreditor, Corporate Social Responsibility

Dalam kasus PT. Inti Indorayon Utama (PT. TPL), terdapat beberapa masalah terkait kreditor, yaitu:

 Kreditor tidak mendapatkan perlindungan yang memadai dari undang-undang. Undang-


Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) hanya mengatur secara
singkat mengenai perlindungan kreditor dalam Pasal 91. Pasal tersebut menyebutkan bahwa
pemegang saham wajib melaksanakan kewajibannya kepada perseroan dan pemegang
saham lainnya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. Namun, ketentuan tersebut
dinilai masih terlalu umum dan tidak memberikan kepastian hukum yang jelas bagi kreditor.

 Kreditor tidak memiliki akses yang memadai terhadap informasi keuangan


perusahaan. Menurut UUPT, kreditor hanya dapat mengakses informasi keuangan
perusahaan melalui laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik. Namun,
laporan keuangan tersebut seringkali tidak dapat memberikan gambaran yang lengkap
tentang kondisi keuangan perusahaan. Hal ini karena laporan keuangan hanya menyajikan
informasi keuangan yang bersifat historis dan tidak mencakup informasi keuangan yang
bersifat prospektif.

 Kreditor tidak memiliki mekanisme yang memadai untuk menyelesaikan sengketa dengan
perusahaan. Jika terjadi sengketa antara kreditor dengan perusahaan, maka penyelesaiannya
harus melalui jalur pengadilan. Namun, proses penyelesaian sengketa melalui pengadilan
seringkali memakan waktu yang lama dan biaya yang tinggi.

Corporate Social Responsibility (CSR)

Kasus PT. TPL juga menunjukkan bahwa perusahaan perlu memperhatikan aspek CSR dalam
menjalankan kegiatan usahanya. CSR merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat
dan lingkungan di sekitar tempat perusahaan beroperasi. Perusahaan yang menjalankan CSR dengan
baik akan mendapatkan berbagai manfaat, seperti:

 Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat.

 Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.

 Meningkatkan loyalitas karyawan.

 Meningkatkan efisiensi biaya operasional.

Dalam kasus PT. TPL, perusahaan telah melakukan beberapa kegiatan CSR, seperti:

 Pembangunan infrastruktur di sekitar perusahaan.

 Pemberian beasiswa kepada anak-anak karyawan dan masyarakat sekitar.

 Pelestarian lingkungan.

Namun, kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT. TPL masih dinilai kurang memadai. Hal ini karena
kegiatan CSR tersebut tidak dilakukan secara berkelanjutan dan tidak melibatkan masyarakat sekitar
secara langsung.

Aturan yang Relevan


Berikut adalah beberapa aturan yang relevan dengan kasus PT. TPL:

 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup

 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Perbendaharaan Negara

Florio, Corporate ethics and sustainability: Building the bottom line through (good) corporate
citizenship

Dalam bukunya, Florio (2000) mengemukakan bahwa CSR dapat memberikan manfaat bagi
perusahaan, yaitu:

 Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat. Perusahaan yang menjalankan CSR


dengan baik akan mendapatkan citra yang positif di mata masyarakat. Hal ini akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan dan produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan.

 Meningkatkan kepercayaan karyawan. Karyawan yang bekerja di perusahaan yang


menjalankan CSR dengan baik akan merasa lebih bangga bekerja di perusahaan tersebut. Hal
ini akan meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap perusahaan dan meningkatkan
produktivitas kerja karyawan.

 Meningkatkan efisiensi biaya operasional. Perusahaan yang menjalankan CSR dengan baik
akan dapat mengurangi biaya operasional perusahaan. Hal ini karena perusahaan dapat
memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.

Contoh CSR report: Shell Report, Indofood Annual Report

Shell Report dan Indofood Annual Report adalah dua contoh laporan CSR yang dapat dijadikan
sebagai referensi bagi perusahaan dalam menyusun laporan CSR. Kedua laporan tersebut menyajikan
informasi yang lengkap dan transparan mengenai kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis di atas, berikut adalah beberapa rekomendasi untuk mengatasi masalah kasus
terkait kreditor dan CSR dalam kasus PT. TPL:

 Memperkuat perlindungan hukum bagi kreditor. Pemerintah perlu memperkuat


perlindungan hukum bagi kreditor dengan melakukan revisi terhadap UUPT. Revisi tersebut
dapat mencakup ketentuan-ketentuan berikut:

o Peningkatan tanggung jawab pemegang saham terhadap kreditor.

o Peningkatan akses kreditor terhadap informasi keuangan perusahaan.

o Penyediaan mekanisme yang memadai bagi kreditor untuk menyelesaikan sengketa


dengan perusahaan.

 Meningkatkan peran CSR dalam pengelolaan perusahaan. Perusahaan perlu meningkatkan


peran CSR dalam pengelolaan perusahaan dengan melakukan kegiatan CSR secara
berkelanjutan dan melibatkan masyarakat sekitar secara langsung.
 Meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah mengenai pentingnya CSR. Masyarakat
dan pemerintah perlu meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya CSR bagi perusahaan
dan masyarakat.

Masalah Good Corporate Governance terhadap kejadian kasus masalah Kreditor CSR PT. Inti
Indorayon Utama

Berikut adalah beberapa masalah terkait kreditor dalam kasus PT. TPL yang menunjukkan bahwa
penerapan GCG masih belum optimal:

 Kreditor tidak mendapatkan perlindungan yang memadai dari undang-undang. Undang-


Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) hanya mengatur secara
singkat mengenai perlindungan kreditor dalam Pasal 91. Pasal tersebut menyebutkan bahwa
pemegang saham wajib melaksanakan kewajibannya kepada perseroan dan pemegang
saham lainnya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. Namun, ketentuan tersebut
dinilai masih terlalu umum dan tidak memberikan kepastian hukum yang jelas bagi kreditor.

 Kreditor tidak memiliki akses yang memadai terhadap informasi keuangan perusahaan.
Menurut UUPT, kreditor hanya dapat mengakses informasi keuangan perusahaan melalui
laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik. Namun, laporan keuangan
tersebut seringkali tidak dapat memberikan gambaran yang lengkap tentang kondisi
keuangan perusahaan. Hal ini karena laporan keuangan hanya menyajikan informasi
keuangan yang bersifat historis dan tidak mencakup informasi keuangan yang bersifat
prospektif.

 Kreditor tidak memiliki mekanisme yang memadai untuk menyelesaikan sengketa dengan
perusahaan. Jika terjadi sengketa antara kreditor dengan perusahaan, maka penyelesaiannya
harus melalui jalur pengadilan. Namun, proses penyelesaian sengketa melalui pengadilan
seringkali memakan waktu yang lama dan biaya yang tinggi.

Masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan memperkuat penerapan GCG di Indonesia,


khususnya yang berkaitan dengan perlindungan kreditor. Berikut adalah beberapa rekomendasi
untuk mengatasi masalah tersebut:

 Memperkuat ketentuan mengenai perlindungan kreditor dalam UUPT. Ketentuan mengenai


perlindungan kreditor perlu diperkuat untuk memberikan kepastian hukum yang jelas bagi
kreditor. Ketentuan tersebut dapat mencakup hal-hal berikut:

o Peningkatan tanggung jawab pemegang saham terhadap kreditor.

o Peningkatan akses kreditor terhadap informasi keuangan perusahaan.

o Penyediaan mekanisme yang memadai bagi kreditor untuk menyelesaikan sengketa


dengan perusahaan.

 Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan. Perusahaan perlu meningkatkan


transparansi dan akuntabilitasnya dalam pengelolaan keuangan. Hal ini dapat dilakukan
dengan menyusun laporan keuangan yang lengkap dan transparan, serta menyediakan akses
yang memadai bagi kreditor untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan.

 Meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah mengenai pentingnya perlindungan


kreditor. Masyarakat dan pemerintah perlu meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya
perlindungan kreditor bagi perusahaan dan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan
melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya perlindungan kreditor.

Anda mungkin juga menyukai