Anda di halaman 1dari 4

Laporan Kasus Good Governance

Pilihan Kasus : Laporan Kasus Pelanggaran di suatu Perusahaan Gas Negara

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang
transportasi dan distribusi gas alam. Sebagai perusahaan publik, PGN diwajibkan untuk menerapkan
tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG). Namun, dalam beberapa tahun
terakhir, PGN telah beberapa kali tersandung kasus pelanggaran GCG.

Berikut ini adalah beberapa kasus pelanggaran GCG yang pernah terjadi di PGN:

1. Insider trading

Pada tahun 2007, PGN sempat tersandung kasus insider trading. Kasus ini bermula dari anjloknya
harga saham PGN di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 23,36% pada tanggal 12 Januari 2007. Hal ini
diduga karena adanya informasi internal terkait penundaan komersialisasi gas.

Berdasarkan hasil penyelidikan, diketahui bahwa informasi tersebut telah diketahui oleh manajemen
PGN sejak tanggal 12 September 2006 dan juga sejak tanggal 18 Desember 2006. Namun, informasi
tersebut tidak disampaikan kepada publik secara transparan.

Akibat kasus ini, lima orang mantan pejabat PGN dijatuhi hukuman penjara oleh Mahkamah Agung.

 Abdul Mujib, Direktur Utama PGN periode 2005-2008

 Agus Santoso, Direktur Keuangan PGN periode 2005-2008

 Achmad Setiawan, Direktur Komersial PGN periode 2005-2008

 Sugiono, Kepala Divisi Perencanaan dan Akuntansi PGN periode 2005-2008

 Agus Purnomo, Kepala Seksi Perencanaan dan Akuntansi PGN periode 2005-2008

Para terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana insider trading sebagaimana diatur dalam
Pasal 104 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Mereka dihukum masing-
masing selama 2 tahun penjara dan denda sebesar Rp500 juta.

Kasus insider trading PGN ini merupakan salah satu kasus pelanggaran GCG yang paling menonjol di
Indonesia. Kasus ini telah menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan masyarakat. Oleh karena itu,
penting bagi perusahaan untuk meningkatkan penerapan GCG di perusahaan, termasuk dengan
memperkuat sistem pengawasan internal.

Penyebab masalah insider trading PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dapat diidentifikasi dari
beberapa faktor, yaitu:

 Kurangnya transparansi dan akuntabilitas perusahaan. Informasi internal perusahaan, seperti


informasi terkait rencana bisnis, keuangan, dan operasional, seharusnya disampaikan kepada
publik secara transparan. Namun, dalam kasus insider trading PGN, informasi tersebut tidak
disampaikan kepada publik secara transparan. Hal ini membuat orang dalam perusahaan
memiliki kesempatan untuk memanfaatkan informasi tersebut untuk kepentingan pribadi.

 Lemahnya sistem pengawasan internal. Sistem pengawasan internal yang lemah tidak dapat
mencegah terjadinya pelanggaran GCG, termasuk insider trading. Dalam kasus insider trading
PGN, sistem pengawasan internal tidak dapat mendeteksi adanya informasi internal yang
tidak disampaikan kepada publik.

 Kurangnya kesadaran hukum dan moralitas. Kesadaran hukum dan moralitas yang rendah
dapat mendorong orang dalam perusahaan untuk melakukan insider trading. Dalam kasus
insider trading PGN, para pelaku diduga tidak menyadari bahwa tindakan mereka merupakan
pelanggaran hukum dan moral.

2. Pelanggaran desain industri

Pada tahun 2013, PGN digugat oleh Rimba, seorang penemu desain industri sambungan pelindung
pipa (sock adaptor). Rimba mengklaim bahwa PGN telah menggunakan desain industri miliknya
tanpa izin.

Dalam putusannya, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memenangkan gugatan Rimba. PGN diwajibkan
membayar ganti rugi materil sebesar Rp32,39 miliar dan ganti rugi immaterial sebesar Rp100 miliar.

Penyebab masalah pelanggaran desain industri PT Perusahaan Gas Negara (PGN) pada tahun 2013
dapat diidentifikasi dari beberapa faktor, yaitu:

 Kurangnya pemahaman tentang desain industri. Desain industri merupakan salah satu
bentuk kekayaan intelektual yang dilindungi oleh hukum. Namun, masih banyak orang yang
belum memahami tentang desain industri, termasuk hak dan kewajiban terkait desain
industri. Dalam kasus pelanggaran desain industri PGN, diduga bahwa PGN tidak memahami
bahwa desain industri sambungan pelindung pipa (sock adaptor) yang digunakannya
merupakan milik Rimba.

 Kurangnya pengawasan internal. Sistem pengawasan internal yang lemah tidak dapat
mencegah terjadinya pelanggaran GCG, termasuk pelanggaran desain industri. Dalam kasus
pelanggaran desain industri PGN, sistem pengawasan internal tidak dapat mendeteksi
adanya penggunaan desain industri milik Rimba tanpa izin.

 Kurangnya kesadaran hukum dan moralitas. Kesadaran hukum dan moralitas yang rendah
dapat mendorong orang untuk melakukan pelanggaran hukum, termasuk pelanggaran desain
industri. Dalam kasus pelanggaran desain industri PGN, diduga bahwa PGN tidak menyadari
bahwa tindakannya merupakan pelanggaran hukum dan moral.

3. Korupsi

Pada tahun 2017, KPK menetapkan tiga orang mantan pejabat PGN sebagai tersangka korupsi. Ketiga
tersangka tersebut diduga terlibat dalam korupsi pengadaan gas pipa Arun-Bontang.

Kasus ini bermula dari adanya laporan masyarakat terkait adanya dugaan korupsi dalam pengadaan
gas pipa Arun-Bontang. Berdasarkan hasil penyelidikan, KPK menemukan bahwa ada perbedaan
harga antara harga gas yang disepakati dengan harga pasar.

Akibat kasus ini, tiga orang mantan pejabat PGN dijatuhi hukuman penjara oleh Pengadilan Tipikor
Jakarta Pusat.

Kasus korupsi PT Perusahaan Gas Negara

Kasus-kasus pelanggaran GCG di PGN tersebut telah menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan
masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi PGN untuk meningkatkan penerapan GCG di perusahaan.
Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan, serta
memperkuat sistem pengawasan internal.

Penyebab masalah korupsi PT Perusahaan Gas Negara (PGN) pada tahun 2017 dapat diidentifikasi
dari beberapa faktor, yaitu:

 Kurangnya transparansi dan akuntabilitas perusahaan. Transparansi dan akuntabilitas


merupakan salah satu pilar penting dalam tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance/GCG). Namun, dalam kasus korupsi PGN, transparansi dan akuntabilitas
perusahaan belum berjalan dengan baik. Hal ini membuat ruang gerak bagi pihak-pihak yang
ingin melakukan korupsi.

 Lemahnya sistem pengawasan internal. Sistem pengawasan internal yang lemah tidak dapat
mencegah terjadinya pelanggaran GCG, termasuk korupsi. Dalam kasus korupsi PGN, sistem
pengawasan internal tidak dapat mendeteksi adanya penyimpangan dalam proses
pengadaan gas pipa Arun-Bontang.

 Kurangnya kesadaran hukum dan moralitas. Kesadaran hukum dan moralitas yang rendah
dapat mendorong orang untuk melakukan pelanggaran hukum, termasuk korupsi. Dalam
kasus korupsi PGN, diduga bahwa para pelaku tidak menyadari bahwa tindakan mereka
merupakan pelanggaran hukum dan moral.

Berdasarkan kasus-kasus pelanggaran GCG yang pernah terjadi di PT Perusahaan Gas Negara (PGN),
berikut ini adalah beberapa prinsip GCG yang dilanggar:

 Prinsip transparansi

Prinsip transparansi dilanggar dalam kasus insider trading, yaitu dengan tidak menyampaikan
informasi internal perusahaan kepada publik secara transparan. Hal ini membuat orang dalam
perusahaan memiliki kesempatan untuk memanfaatkan informasi tersebut untuk kepentingan
pribadi.

 Prinsip akuntabilitas

Prinsip akuntabilitas dilanggar dalam kasus korupsi, yaitu dengan tidak mempertanggungjawabkan
penggunaan dana perusahaan secara transparan dan akuntabel. Hal ini menyebabkan kerugian bagi
perusahaan dan masyarakat.

 Prinsip independensi

Prinsip independensi dilanggar dalam kasus pelanggaran desain industri, yaitu dengan menggunakan
desain industri milik orang lain tanpa izin. Hal ini menunjukkan bahwa PGN tidak independen dalam
mengambil keputusan.

 Prinsip pertanggungjawaban

Prinsip pertanggungjawaban dilanggar dalam kasus-kasus pelanggaran GCG yang telah diputuskan
oleh pengadilan. Hal ini menunjukkan bahwa PGN tidak bertanggung jawab atas tindakannya.

Selain itu, beberapa prinsip GCG lainnya yang juga dilanggar dalam kasus-kasus tersebut adalah
prinsip kewajaran dan kesetaraan, serta prinsip kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai