Paper Reaction 9 Kelompok 13
Paper Reaction 9 Kelompok 13
Dosen Pengampu:
Sri Dewi Edmawati, SE, MSi. Ak., CA
Kelompok 13
Gerald Hermanuel Purba (2010533011)
Rahman Syarif Masri (2010533012)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laba pelanggan merupakan suatu arus
pendapatan yang diterima perusahaan dari aktivitas penjualan, hal ini menggambarkan
pendapatan yang diterima perusahaan atas kegiatan jual beli suatu produk. Metode CPA
menggambarkan bagaimana perusahaan menganalisis suatu profit yang didapatkan dari
pelanggan secara individu.
Fokus Customer Account Profitability (CAP)
Fokus dari CAP bisa bervariasi menurut konteksnya. Pada level yang lebih
rendah, CAP fokus pada masing-masing pelanggan secara perorangan. Sedangkan
pada level yang lebih luas, CAP iniberfokus kepada sekelompok pelanggan
(Contohnya dari pengelompokan berdasarkan pendapatan, ukuran rata-rata transaksi,
jumlah transaksi dll). CAP juga bisa fokus pada saluran distribusi yang berbeda
(misalnya, melalui melalui toko ritel besar, independen ritel dll).
Dalam pelaksanaannya, CPA ini perlu didukung dengan menggunakan metode
Activity Based Costing (ABC) dan Bussiness Process Analysis (BPA) yang akan
memberikan analisisbiaya secara lebih mendalam dan informasi yang lebih akurat
mengenai harga pokok penjualan tiap tipe produk dan biaya pelayanan untuk masing-
masing pelanggan.
Activity Based Costing (ABC) diterapkan pada pemasaran, distribusi, dan customer
service untuk mencatat bagaimana tiga kelompok pelanggan mengkonsumsi sumber daya
perusahaan. Fokus awal dari penelitian ini adalah tiga kelompok pelanggan bukan kepada
profitabilitas masing masing pelanggan dalam kelompok tersebut.
Ada 4 tantangan yang harus atasi untuk menganalisis customer account profitability:
Bagaimana mengembangkan pendapatan dan biaya pelangga yang dapat dipercaya.
Bagaimana memperkirakan biaya pelanggan dimasa depan.
Bagamana melibatkan banyak periode waktu dalam analisis.
Bagaimana menentukan driver yang berbeda untuk biaya-biaya pelanggan
Secara konseptual ada kemungkinan positif munculnya biaya litigasi yang berkaitan
dengan biaya pelanggan untuk setiap produk. Satu produk bisa saja menyebabkan
biaya litigasi lebih besar dari produk lain. Pendekatan saat mengasumsikan tidak
adanya biaya litigasi dimasa depan yang menyebabkan pencatatan laba pelanggan
lebih besar dari seharusnya.
Challenges Number 3 :Bagaimana melibatkan banyak periode waktu dalam
analisis
Perspektif jangka panjang di dalam pengambilan keputusan pada bisnis sangatlah penting.
Sebagai contoh, brand manager memerlukan perspektif jangka panjang karena beberapa
merek dapat bertahan untuk beberapa tahun seperti Coca Cola, Pepsi, Kit Kat, dan Mars.
a. Menelusuri profitabilitas dari waktu ke waktu
Salah satu tantangan dalam CPA adalah untuk menganggarkan dan menelusuri
profitabilitas pelanggan tersebut untuk jangka panjang.
b. Penganggaran untuk profitabilitas jangka panjang
Profil dari pelanggan yang menguntungkan di masa lalu dan statistik mengenai durasi
dari hubungan pelanggan dapat dipergunakan untuk mempersiapkan penganggaran
profitabilitas jangka panjang pelanggan. Salah satu pengukuran kesuksesan
pengembangan produk baru perusahaan adalah persentase total pendapatan dari produk
tersebut. Sebagai contoh, salah satu perusahaan menargetkan 50% dari total penjualannya
didapatkan dari produk yang sedang dikembangkan selama lima tahun terakhir. Hal yang
sama dapat juga diterapkan untuk pendapatan pelanggan, tetapi persentase yang
didapatkan harus di interprestasikan lebih teliti.
Idealnya, penjualan dari suatu produk baru haruslah tetap mempertahankan loyalitas
pelanggan yang menguntungkan dan meningkatkan jumlah pelanggan baru yang
menguntungkan. Tetapi, peningkatan persentase pendapatan dari pelanggan baru dapat
menjadi pertanda buruk bagi perusahaan, jika:
- Loyalitas pelanggan lama yang menguntungkan berkurang, atau
- Pelanggan baru tersebut adalah pelanggan baru yang tidak menguntungkan.