Mekanika Lagrange
Disusun Oleh :
Pada kesempatan ini tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua yang
berjasa telah membesarkan dan penuh pengorbanan serta selalu berdo’a dalam memenuhi
segala kebutuhan ananda , sehingga penulis sukses dalam menuntut ilmu untuk kehidupan
masa depan yang lebih baik. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya, baik dalam penyajian data ,
bahasa maupun sistematika pembahasannya. Penulis juga mengharapkan masukan atau
kritikan maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya di masa yang akan
datang.
Penulis
............................................................................................................... 2
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.3.Tujuan............................................................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
KONSERVATIF .................................................................................................................. 10
LAGRANGE ........................................................................................................................ 16
PENUTUP................................................................................................................................ 22
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Persamaan gerak partikel yang dinyatakan oleh persamaan Lagrange dapat diperoleh dengan
meninjau energi kinetik dan energi potensial partikel tanpa perlu meninjau gaya
yang beraksi pada partikel. Energi kinetik partikel dalam koordinat kartesian adalah fungsi da
rikecepatan, energi potensial partikel yang bergerak dalam medan gaya konservatif adalah
fungsidari posisi. Jika didefinisikan Lagrangian sebagai selisih antara energi kinetik dan
energi potensial.Jika ditinjau gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang,
makadiperlukan adanya gaya tertentu yakni gaya konstrain yang berperan mempertahankan
kontakantara partikel dengan permukaan bidang. Namun, tak selamanya gaya konstrain yang
beraksiterhadap partikel dapat diketahui pendekatan Newton memerlukan informasi gaya
total
yang beraksi pada partikel. Gaya total ini merupakan keseluruhan gaya yang beraksi pada par
tikel,termasuk gaya konstrain. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus terdapat gaya yang
takdapat diketahui, maka pendekatan Newton tidak berlaku. Sehingga diperlukan pendekatan
barudengan meninjau kuantitas fisis lain yang merupakan karakteristik partikel, misal energi
totalnya.Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan prinsip Hamilton, dimana persamaan
Lagrangeyakni persamaan umum dinamika partikel dapat diturunkan dari prinsip tersebut
1.3.Tujuan
1. Menjelaskan koordinat rampatan umum.
2. Mrnjelaskan gaya rampatan.
3. Menjelaskan rampatan untuk sistem konservatif.
4. Menjelaskan persamaan lagrange
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOORDINAT RAMPATAN (UMUM)
Posisi sebuah partikel dalam l ruang dapat dinyatakan dengan menggunakan tiga jenis
koordinat;dapat berupa koordinat Kartesian, koordinat bola atau koordinat silinder. Jika
partikel bergerak pada sebuah bidang, atau pada sebuah permukaan yang terbatas, maka
hanya dibutuhkan dua koordinat untuk menyatakan posisinya, sedangkan untuk partikel yang
bergerak pada sebuah garis lurus atau pada lintasan lengkung cukup dengan menggunakan
satu koordinat saja.
Jika sistem yang ditinjau mengandung N partikel, maka diperlukan paling kurang 3N
koordinat untuk menyatakan posisi semua partikel. Secara umum, terdapat n jumlah
minimum koordinat yang diperlukan untuk menyatakan konfigurasi sistem. Koordinat-
koordinat tersebut dinyatakan dengan
yang disebut dengan koordinat rampatan (generalized coordinates). Istilah rampat diambil
dari kata merampat dan papan Koordinat qk dapat saja berupa sudut atau jarak. Tiap
koordinat dapat berubah secara bebas terhadap lainnya; sistem tersebut dinamakan
holonomic. Jumlah koordinat n dalam hal ini disebut dengan derajat kebebasan sistem
tersebut.
Untuk partikel tunggal, fungsi koordinat rampatan lebih mudah diungkapkan dengan
menggunakan koordinat Kartesius:
x = x(q)
x = x(q1,q2)
x = x(q1,q2,q3)
y = y(q1,q2,q3)
z = z(q1,q2,q3)
Misalkan q berubah dari harga awal (q1,q2, ….) menuju harga (q1+δq1,q2+δq1 ..).
Perubahan koordinat Kartesius yang bersesuaian adalah :
∂x ∂x
δx = δq 1 + δq 2 + ..... (2)
∂q 1 ∂q 2
∂y ∂y
δy = δq 1 + δq 2 + ..... (3)
∂q 1 ∂q 2
∂z ∂z
δz = δq 1 + δq 2 + ..... (4)
∂q 1 ∂q 2
Turunan parsial ∂x/∂q1 dan seterusnya adalah fungsi dari q. Sebagai contoh, misalkan sebuah
partikel bergerak dalam bidang. Misalkan kita memilih koordinat kutub untuk menyatakan
konfigurasi sistem, maka dalam hal ini :
q1 = r q2 = θ (5)
Selanjutnya :
x = x(r,θ) = r cosθ
dan
∂x ∂x
δx = δq 1 + δq 2 = cos θ δr - r sin θ δθ (7)
∂q 1 ∂q 2
∂y ∂y
δy = δq 1 + δq 2 = sin θ δr + r cos θ δθ (8)
∂q 1 ∂q 2
Sekarang perhatikan sebuah sistem yang mengandung sejumlah n partikel; dalam hal
ini mengandung n derajat kebebasan serta koordinat rampatannya dinyatakan dengan :
n
∂x i
δx i = ∑ ∂q
k =1 k
δq k (10)
n
∂y i
δy i = ∑ ∂q
k =1 k
δq k (11)
n
∂z i
δz i = ∑ ∂q
k =1 k
δq k (12)
B. GAYA RAMPATAN
Jika sebuah partikel mengalami pergeseran sejauh δr dibawah pengaruh sebuah gaya
aksi F, gaya yang bekerja padanya dinyatakan dengan
δW = F ⋅ δr = Fx δx + Fy δy + Fz δz (13)
δW = ∑ F δx
i
i i (14)
Tampak bahwa persamaan di atas tidak hanya berlaku untuk partikel tunggal, tetapi
juga untuk sistem banyak partikel. Untuk satu partikel, harga i adalah dari 1 sampai 3. Untuk
N partikel, harga i adalah dari 1 sampai 3N.
∂x i
δW = ∑ ∑
i
Fi
k
∂q k
δq k
∂x i
= ∑∑ i
k
Fi
∂q k
δq k
(15)
∂x i
= ∑∑ i
k
Fi
∂q k
δq k
δW = ∑ Q δq
k
k k (16)
dimana :
∂x i
Qk = ∑ F dq i
k
(17)
KONSERVATIF
Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah partikel dalam sebuah medan gaya konservatif,
besarnya gaya tersebut dinyatakan oleh persamaan
∂V
Fi = − (18)
∂x i
dimana V menyatakan sebuah fungsi energi potensial. Oleh karena itu perumusan gaya
rampatan dapat dinyatakan
∂V ∂x i
Q k = −
∑ i
∂x i ∂q k
(19)
Suku yang berada dalam tanda kurung tak lain adalah turunan parsial fungsi V terhadap qk.
Oleh karena itu
∂V
Qk = − (20)
∂q k
L = T-V
1 𝑑𝑑(𝑥𝑥)
Energi kinetik : T = 𝑚𝑚𝑣𝑣 2 → 𝑣𝑣 = = 𝑥𝑥̇
2 𝑑𝑑𝑑𝑑
1
T = = 𝑚𝑚𝑥𝑥̇ 2
2
Untuk mencari persamaan diferensial gerak sebuah benda yang dinyatakan dalam
koordinat rampatan, kita dapat memulai dengan persamaan berikut:
Fi = m i x i (21)
dan selanjutnya kita akan mencoba menyatakan persamaan tersebut dalam q. Pendekatan
pertama yang akan kita pakai adalah dari persamaan energi. Kita akan menghitung energi
kinetik T dalam bentuk koordinat Kartesian dan selanjutnya kita akan nyatakan dalam
koordinat rampatan dan turunannya terhadap waktu. Energi kinetik T dari sebuah sistem yang
mengandung N partikel dapat dinyatakan dengan
k
T= ∑ [ m ( x
i =1
1
2 i
2
1 + y i2 + z i2 ] (22)
3N
T= ∑ i =1
1
2
m i x i2 (23)
Mari kita mencoba menyatakan hubungan antara koordinat x dan q yang juga mengandung
waktu t secara eksplisit. Kita dapat misalkan
x i = x i (q 1 , q 2 ,..., q n , t ) (24)
dan selanjutnya
∂x i ∂x i
x i = ∑ ∂q k
q k +
∂t
(25)
Dalam pembahasan selanjutnya, kita tetapkan bahwa harga i adalah 1,2, …..3N
dimana N menyatakan jumlah partikel dalam sistem, dan harga k adalah 1,2, . ….n; dimana n
menyatakan jumlah koordinat rampatan (derajat kebebasan) sistem. Oleh karena itu kita dapat
melihat bahwa energi kinetik sebagai fungsi koordinat rampatan, turunannya terhadap waktu,
atau mungkin dalam waktu. Dalam banyak hal, waktu t tidak secara eksplisit terkait
hubungan antara xi dan qk, sehingga ∂xi/∂t = 0. Jelaslah bahwa energi kinetik T merupakan
fungsi kuadrat yang homogen dari kecepatan rampatan q k .
∂x i ∂x i
Dari persamaan = (26)
∂q k ∂q k
Kalikan kedua ruas (ruas kiri dan kanan) dengan x i dan diferensialkan terhadap t, akan
diperoleh:
d ∂x i d ∂x i
x i = x i
dt ∂q k dt ∂q k
∂x i ∂x
= x i + x i i (27)
∂q k ∂q k
atau
d ∂ x i2 ∂x i ∂ x i2
= x i + (28)
dt ∂q k 2 ∂q k ∂q k 2
Jika selanjutnya kita kalikan mi dan kita gunakan hubungan m i x i = Fi , kita dapat peroleh
d ∂ m i x i2 ∂x i ∂ m x 2
= Fi + i i (29)
dt ∂q k 2
∂q k ∂q k 2
d ∂T ∂x i ∂T
dt ∂q k
= ∑ F ∂q
i
i
k
+
∂q k
(30)
d ∂T ∂T
= Qk + (31)
dt ∂q k ∂q k
Ini adalah persamaan diferensial gerak yang dinyatakan dalam koordinat rampatan dan
dikenal dengan persamaan Lagrange untuk gerak.
d ∂T ∂T ∂V
= − (32)
dt ∂q k ∂q k ∂q k
Persamaan ini biasanya ditulis dalam bentuk yang lebih singkat dengan mendefinisikan
fungsi Lagrangian L yakni
L=T-V (33)
Yang berarti bahwa kita dapat menyatakaan T dan V dalam koordinat rampatan. Oleh karena
V = V(qk) dan ∂V / ∂q k = 0 , kita peroleh
∂L ∂T ∂L ∂T ∂V
= dan = − (34)
∂q k ∂q k ∂q k ∂q k ∂q k
d ∂L ∂L
=
dt ∂q k ∂qk
(35)
Persamaan diferensial gerak untuk suatu sistem konservatif dapat dicari jika kita ketahui
fungsi Lagrangian dalam bentuk koordinat tertentu. Di sisi lain, jika gaya rampatan tidak
konservatif, misalkan nilainya adalah Q 'k , maka kita dapat menuliskan
∂V
Q k = Q 'k − (36)
∂q k
d ∂L ∂L
= Q 'k + (37)
dt ∂q k ∂q k
d ∂L ∂L
− Qk'
= (37)
dt ∂qk ∂qk
LAGRANGE
2. Cari energi kinetik T sebagai fungsi koordinat tersebut beserta turunannya terhadap
waktu.
3. Jika sistem tersebut konservatif, cari energi potensial V sebagai fungsi koordinatnya, atau
jika sistem tersebut tidak konservatif, cari koordinat rampatan Qk.
1. Pandanglah sebuah partikel bermassa m yang bergerak akibat pengaruh gaya sentral pada
sebuah bidang. Rumuskan persamaan gerak partikel tersebut.
Misalkan koordinat polar (r,θ) digunakan sebagai koordinat rampatan. Koordinat
Cartesian (r,θ) dapat dihubungkan melalui :
x = r cos θ y = r sin θ
T
= 1
2 mv
= 2 1
2 (
m x 2 + y=
2
) 1
2 (
m r 2 + r 2 θ2 )
k k
V=
− =
−
( )
1/ 2
x 2 + y2 r
k
(
L = T − V = 12 m r 2 + r 2 θ2 + ) r
d ∂T ∂T ∂V
= −
dt ∂q k ∂q k ∂q k
d ∂L ∂L
− 0
=
dt ∂q k ∂q k
d ∂L ∂L
− 0
=
dt ∂r ∂r
d ∂L ∂L
− 0
=
dt ∂θ ∂θ
∂L
= mr
∂r
d ∂L
= mr
dt ∂r
∂L k
= mrθ 2 − 2
∂r r
k
mr2 − mrθ 2 =− 2
r
∂L ∂L
= mr 2 θ =0
∂θ ∂θ
d ∂L 2
= 2mrrθ + mr θ
dt ∂θ
2mrrθ + mr 2
θ =0
d dJ
atau :
dt
( )
mr 2 θ =
dt
= 0
Hal ini berarti bahwa J merupakan momentum sudut yang nilainya konstan. Integrasi
persamaan di atas menghasilkan
J mr 2 θ = konstan
=
Berdasarkan persamaan di atas dapat dikatakan bahwa dalam medan konservatif momentum
sudut J, merupakan tetapan gerak.
2. Osilator Harmonik
Pandanglah sebuah osilator harmonik 1-dimensi, dan misalkan padanya bekerja sebuah
gaya peredam yang besarnya sebanding dengan kecepatan. Oleh karena itu sistem dapat
dipandang tidak konservatif. Jika x menyatakan pergeseran koordinat, maka fungsi
Lagrangiannya adalah
L=T-V= 1
2
mx 2 − 12 kx 2 (38)
∂L ∂L
= mx dan = −kx (39)
∂x ∂x
Oleh karena pada sistem bekerja gaya yang tidak konservatif yang harganya sebanding
dengan kecepatan; dalam hal ini Q' = -c x , sehingga persamaan gerak dapat ditulis :
d
(mx ) = −cx + ( −kx ) (40)
dt
mx
+ cx
+ kx =
0
Ini tak lain adalah persamaan gerak osilator harmonik satu dimensi dengan gaya peredam
yang sudah kita kenal.
Mari kita rumuskan persamaan Lagrange gerak sebuah partikel dalam sebuah bidang di
bawah pengaruh gaya sentral. Kita pilih koordinat polar q1 = r, q2 = θ. Maka
(
T = 12 mv 2 = 12 m r 2 + r 2 θ 2 ) (41)
V = V(r ) (42)
( )
L = 12 m r 2 + r 2 θ 2 − V(r ) (43)
∂L ∂L
= mr = mrθ 2 − f (r ) (44)
∂r ∂r
∂L ∂L
=0 = mr 2 θ (45)
∂θ
∂θ
d
mr = mrθ 2 + f (r )
dt
( )
mr 2 θ = 0 (47)
BAB III
PENUTUP
Posisi sebuah partikel dalam l ruang dapat dinyatakan dengan menggunakan tiga jenis
koordinat;dapat berupa koordinat Kartesian, koordinat bola atau koordinat silinder. Jika
partikel bergerak pada sebuah bidang, atau pada sebuah permukaan yang terbatas, maka
hanya dibutuhkan dua koordinat untuk menyatakan posisinya, sedangkan untuk partikel yang
bergerak pada sebuah garis lurus atau pada lintasan lengkung cukup dengan menggunakan
satu koordinat saja.