Anda di halaman 1dari 93

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI

ALAT PERENCANANAAN PENJUALAN DAN


LABA
(Studi Kasus Pada Penerbit Intrans Publishing)

Disusun Oleh :
Cher

Meraih
rajat Sarjana Eko omi

KONSE N

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :

ANALISIS BREAK EVEN POINT S AGAI ALAT PERENCANAAN

bit

Ada uan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk meme syarat

dalam pai gela jemen s

dan B Brawijaya M lan .

Penuli bahwa perjuangan dapat nb

berbagai pihak. Dengan ini penuli

aka yang seb sar-besarnya ke a:

handra Fajri Ananda, SE., MSc., P

n Bisnis Universitas Brawijay

E., MM. selaku Ketua Jurusan

Universitas Brawijaya Malang

3. B ondan, SE., MM selaku ang

tela dalam

penulisa

4. Bapak Ainur Rofiq, S.Kom., S Ph.D selaku Sekretaris Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

dan selaku dosen penguji I, yang telah memberikan kritik dan pembenahan

yang sangat berarti dalam penulian skripsi ini.


5. Bapak Sigit Pramono, SE., MSc selaku dosen penguji II, yang telah

memberikan kritik dan pembenahan yang sangat berarti dalam penulisan

skripsi ini.

6. Kedua orangtua tercinta, Bapak Sugeng Subagyo & Ibu Sri Hermin

Trisutanti, serta kakak tersaya herena Febriyanti H. yang telah

memberikan dukunga hingga terselesaikannya

skripsi ini.

7. Bapa Bachtiar, SE. dan seluruh staff Intrans Publishing g telah

ntu peny

eluruh -teman yan ti k butkan

persa lah emberikan bany k dukung lesa

penuhnya bahwa penelitian ini masih jauh

t diharapkan demi kemanfaatan yan

pe dengan genap kerendahan

semog berkontribusi sebagai ilmu yang

Mala 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................vii

BAB I PEND......................................................................................................1
1.1. elakang..................................................................................1
umusan 7
1.3. Tujua ………………………………………………
1.4. n …………………………………………….

T USTAKA …………………………………………

Terdahulu …………………………………………....
aan aba .......................................................................
ngertian P rencanaan Laba
aat Perenc naan Laba .............................................
Point Analysis .........................................................
rtian Break Even Point Analysis
at Break Even Point ysis
Dasa dan Kelemaha..............................................18
ang Mempenga 20
......... 20
............ 22
2.4. Perencan..........................................................................................27
2.4.1 Hubungan Perencanaan Laba dan Break Even Point
Analysis dengan Perencanaan Penjualan............................31
2.5. Kerangka Pikir................................................................................32

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................34


3.1. Lokasi Penelitian............................................................................34

3.2. Jenis Penelitian...............................................................................34


3.3. Jenis dan Sumber Data...................................................................35
3.4. Teknik Pengumpulan Data.............................................................36
3.5. Teknik Analisis Data......................................................................37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................39
4.1. Hasil Penelitian...............................................................................39
4.1.1. Gambar...............................................................................39
4.1.2. ……………………………… 40
n Hukum …………………………………………. 40
4.1.4. Struktur O scription ………… 41
4.1.5. P …….. 53
4.1.6. njual n …………………………………
4.2. ................................................................................
ak Even Point Analysis ..............................................

ULAN DAN SARAN ............................


pulan..................................................................................
...........................................................................................

DA …………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Grafik Break Even Point...................................................................25


Gambar 4.1. Struktur Organisasi Penerbit Intrans Publishing...............................41
Gambar 4.2. Alur Kerja Redaksi............................................................................44
Gambar 4.3. Grafik Break Even P.........................................................................77
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Tingkat Pendidikan Karyawan..............................................................42


Tabel 4.2. Komposisi Jenis Kelamin.....................................................................42
Tabel 4.3. Status Perkawinan Karyawan...............................................................42
Tabel 4.4. Anggaran dan Perencanaan Laba Tahun 2016.....................................53
Tabel 4.5. Pengelompokan dan Aloka Periode 1 Masa Produksi
(2 Bulanan) Ta.....................................................................................56
Tabel 4.6. Daftar H per
Produk tu Periode Produksi 59
Tabel 4.7. Persentase Nilai da Satu Periode
roduksi ……………………………………………………………..
Ta Alokasi ia a Variab g
Produk riode Produksi ..................................................
P Margin Kontribusi dan Estimasi aba p
dalam Satu Periode Produksi
ap produk)(Rupiah) dalam Satu P riode
…………………………………………………..
Ta ap produk) dalam Satu Periode Produk
Ta jualan Tahun 2014 – 201 ..........................................
Ta njualan dan Harga Jual setelah Dis
/Toko dengan Direct Selling
Tabel Berda arkan Seba an Dist
Selling 74
Tabel 4.15.
setela 75
Tabel 4.16. Alokasi Produk
Berdasarkan Potensi Penjualan setelah Harga Diskon..........................76
Tabel 4.17. Penentuan Harga Jual Rata-Rata atas Diskon dan Sebaran
Distribusi…...........................................................................................78
Tabel 4.18. Break Even Point atas Volume Penjualan..........................................79
ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN
PENJUALAN DAN LABA

(Studi Kasus Pada Penerbit Intrans Publishing)

Oleh :

Cheriza Y.

Candra Bond P. SE., M

ABSTRAK

nting dalam perusahaan dan salah tu


ncanaan laba menjadi bagian penti
manajerial rusahaan. Budiwibowo (2012
erlukan pedoman berupa pere naa
ang harus dilakukan oleh pe haa
dapat menjadi alat ukur dan dasar eva
c ujuan da penelitan ini adalah
pe Even Point pada Penerbit Intr
pe Untuk meng tahui bagaimana pe
Pene dengan mendasarkan pada anali
Even nnya. Metode yang digunakan
adalah okasi penelitian di Wisma
Metro alang Jawa Timur. Hasil pe
bahwa ngkat ak even point yang Rp.
189.473.130 nca an besar
Rp. 1.056.450.000.

kata kunci : Bre


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laba (profit) merupakan mindset organisasi bisnis. Keinginan untuk

mendapatkan laba maksimal mer seorang untuk menjalankan

bisnis usahanya. Motivasi dalam organisasi

bisnis secara ujukan untuk mendorong ter ntukan laba

(profit). ian laba ini na untuk gan

hidup konti ya dalam butuhan indust

(Kustati a menjadi seperti aliran gerakn

s, karena tanpa keberadaan laba (ua

rhenti Oleh karena itu, selain alasan

(going oncern) perusahaan, laba juga

a manajeme dalam mengelola perus

2001)

alat ukur dalam mencapai

perusa n sebuah perencanaan ter ,

perencana erenc naa bagi

perusahaan da gan yang

baik dapat digunakan d ngannya. Hal ini

akan membantu perusahaan dalam melakukan estimasi-estimasi keuangan untuk

waktu di masa yang akan datang dan mengukur capaian-capaian perusahaan.

Selain itu, perencanaan dapat membantu perusahaan dalam menentukan strategi


untuk mencapai tujuan perusahaan berdasarkan perencanaan laba (keuangan) yang

telah dilakukan.

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa laba merupakan hal penting dalam

perusahaan dan salah satu tolok ukur tujuan perusahaan, maka perencanaan laba

menjadi bagian penting pula dalam menentukan skenario manajerial perusahaan.

Budiwibowo (2012) menyat rlukan pedoman berupa

perencanaan. Selain - ng dilakukan oleh

perusahaan mencapai tujuannya pere anaan dapat menjadi ur dan

dasar atas rea lebih re ri

pe an ya manajer haru meng daksesua

but. Jika bih tinggi dari ekspek asi pere er

tersebut sebagai dasar perencanaan

memegang peranan penting, menj alat

kung jala ya aktifitas perusahaan

tuj kian, perencanaan bisa menjadi

mene efisiensi perusahaan (Budiwibowo,

memberikan penekanan ba

merupaka dari manajemen keuangan satu

aktifitas pe dalam

perencanaan ke sih antara

pendapatan yang diterima (hasil penjuala barang/jasa) dengan biaya yang

dikeluarkan atas produksi (pengadaan) barang/jasa yang dihasilkannya. Selisih

inilah yang menjadi sasaran penting bagi organisasi yang berorientasi profit

(profit oriented). Berdasarkan pengertian laba yang dijelaskan di atas, maka


perencanaan laba dipengaruhi oleh (melibatkan) perencanaan penjualan (estimasi

penjualan) dan perencanaan biaya (estimasi biaya). Jadi dalam perencanaan laba

melibatkan 3 (tiga) komponen, yaitu: profit, volume (penjualan), dan biaya

(produksi) (Taylor, 2008). Ketiga komponen ini dapat dianalisis dengan

menggunakan analisis biaya-volume-prof ost-Volume-Profit/CVP) atau yang

biasa disebut juga dengan a Point/BEP) (Munawir,

2007).

Dalam lankan aktifitas sn , perusahaan mema selalu

meme erencana ncanaan ik

ini rusaha mudah kuka mengur

ya risiko. imana penjelasan di atas analisis digunaka

di salah satu alat ukur dan pendekatan

g ba Pendekatan BEP sendiri telah

m, merupakan pendekatan yang paling

da perenc naan labanya. Hal ini

ban nelitian mengenai perenca

mengg pas. Beberapa contoh perusa

antarany an g bergerak pada bidan lan;

perusahaan

Beberap beberapa

kegunaan dan penekanan yang berbe perti penentuan penetapan harga

properti atau penentuan target penjualan produksi susu. Hal ini tentunya dapat

dikonfirmasi, bahwa untuk mencapai laba optimal dalam perencanaan laba,

manajer dapat menggunakan langkah-langkah seperti: (1) menekan biaya


operasional serendah mungkin (melakukan efisiensi) dengan mempertahankan

tingkat harga dan volume penjualan yang ada; (2) menentukan tingkat harga jual

sedemikian rupa sesuai dengan laba yang dikehendaki; dan (3) meningkatkan

volume penjualan sebesar mungkin. Ketiga langkah tersebut merupakan satu

kesatuan langkah yang tidak dapat kukan secara terpisah. Ketiganya

mempunyai hubungan yang mbilan keputusan dan

perumusan suatu bisnis awir 1986).

Tujua sis BEP menurut Taylo (2008 adalah untuk ntukan

jumlah oduksi (vo n dijua

pe tan tota an biaya tot l. Menu ini, deng

lain da bahwa laba sama dengan nol, a n ti

u keuntungan (Sigit, 2002). Posisi laba

titi impas. Tit impas inilah y se

luasi bag perusahaan untuk mela

mi mengalami kerugian, pada posisi t

di atas, terdapat beberapa point

dipela nai analisis Break Even

analisis denga aktivitas manajerial aitu

perencanaan n laba

merupakan hal rencanaan

keuangan. Kedua, berdasarkan peren n ini, manajer keuangan dapat

menentukan aktifitas perusahaan untuk mencapai laba yang ditentukan. Hal ini

berarti bahwa perencanaan keuangan yang dilakukan oleh manajer keuangan

dalam penentuan budgeting-nya akan menjadi panduan dan menentukan aktivitas


bagi manajer produksi dan atau pemasaran untuk mencapai target yang telah

dilakukan oleh departemen keuangan. Ketiga, sebagaimana penjelasan Munawir

(1986) bahwa dalam perencanaan laba melibatkan tiga langkah yang merupakan

satu kesatuan dalam penentuan kebijakan, di mana ketiga langkah tersebut tidak

dapat dipisah-pisahkan satu sama lain. P ngan ini tentunya menggarisbawahi

pernyataan Tampubolon (2005 melakukan analisis BEP,

bisnis dilihat seba s hkan. Hal ini

bisa dipaha a antara analisis keuan n (BEP) dengan an oduksi

(peren biaya) da dalam ai

tar terte -komponen y dipisahka

hal pe laba, ha ini entunya berk itan den capa

an di atas, bahwa pen tian-

penekanan penekanan yang berbeda

de (Mahendra dan Rachmawati

targe (Wijayanti et all, 2013). Pene

tentun ngan kar kteristik perusahaan ya

dan kara yang rbeda tentunya juga butuhan

perusahaan isalnya

perusahaan yan an biaya

bergantung pada besarnya pesanan dan te da g tidak dapat diprediksi. Namun,

keunggulannya pada sisi lain adalah rendahnya kekhawatiran terjadinya over

produksi, karena biaya dan volume yang dikeluarkan lebih pasti berdasarkan

pesanan, sehingga terjadinya risiko kerugian lebih bisa dihindari. Pada sisi lain,
tantangannya dalam perencanaan laba adalah penentuan harga yang kompetitif

dan bersaing sehingga target laba dapat terpenuhi. Lain halnya perusahaan yang

menentukan lini (volume) produksinya berdasarkan capaian pengalaman tahun-

tahun sebelumnya, di mana perusahaan perlu melakukan analisis (baik yang

terkait aspek internal atau pun eksterna ng cukup jeli dalam menentukan

berapa volume produksi (pe otler dan Armstrong,

2004).

Perusa nerbitan merupakan pe ahaan yang melakuka erbitan

buku. as bisni penerbita

pr (perce ribusi (yang biasa ya dil ak keti

tahap n, manajemen melaku n penil naskah

ngan tahap melakukan proses editing re

ak untuk terbit. Tahap produksi lah

takan. Biay yang dikeluarkan b rdasa

g ng relatif standart. Dalam taha

pene pihak distributor tentang bera

yang pelaya n nasional. Sedangk

kerjasama dan enerbit adalah konsi volume

produk mer sebuah

dilematika terse roduksi yang

telah ditentukan oleh distributor, rhitungan biaya-biaya, target laba

(pendapatan), dan ketentuan titik impasnya.

Penerbitan Intrans Publishing merupakan lembaga penerbitan yang

berorientasi profit yang terletak di Kota Malang. Lembaga penerbitan yang telah
berdiri selama 13 (tiga belas) tahun ini telah menjalin hubungan dengan distribusi

besar nasional seperti Gramedia. Distribusi Gramedia sebagai satu-satunya

distributor besar yang menguasai distribusi buku secara nasional mematok berapa

besar volume produk yang harus memenuhi outlet-outletnya yang tersebar di

seluruh Indonesia. Pola kerjasama konsi tentunya juga akan memberatkan

penerbit, jika hasil penjuala wah titik impas, yang

artinya penerbit aka .

Pene volume (kuantitas) yasi yang ditentukan pihak

ketiga distributor kukan n

a buah ter P meta ng h berka

tema gmentasi, minat pasar, tar t pasar, tas tema

Penerbit memiliki kewajiban untuk mema

produk buku yang diterbitkan apa pun

yang bersan kutan. Padahal isu, ema, se

ka ruhi a o pasar dalam membe

kerja tentunya juga akan memberatkan

penjuala da di bawah titik impas, yan

mengalami

Berd rapan

analisis break Penerbit

Intrans Publishing, maka peneliti tertar untuk melakukan penelitian dengan

judul “Analisis Break Even Point sebagai Alat Perencanaan Penjualan dan

Laba (Studi Kasus pada Penerbit Intrans Publishing)”.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, terdapat dua perumusan masalah yang ingin

diangkat dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana analisis Break Even Point yang dilakukan oleh Penerbit Intrans

Publishing dalam perencanaan labanya?

2. Bagaimana perencanaan penjualan g dilakukan oleh Penerbit Intrans

Publishing dengan mend

1.3. Tujuan

B rkan pada rumusan ang

tela dirumuskan di dari pen

Untuk rhitungan analisis Break Pene

dalam perencanaan labanya.

ahui bagaima perencanaan penjualan

ngan dasarkan pada analisis perhitunga

1.4.

Manf dari ne emik

dan praktis.

1. Manfaat akademi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengembangan

studi-studi bidang manajemen keuangan, khususnya terkait dengan analisis

titik impas (BEP). Studi kasus yang dijabarkan dalam penelitian ini

diharapkan dapat memberikan wacana dan gambaran yang lebih


mendalam dan tajam mengenai studi analisis BEP dan hubungan serta

peranannya dengan aplikasi manajemen penjualan.

2. Manfaat praktis.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak

manajemen perusahaan sebagai yang diteliti, terutama berkaitan

dengan wacana aka lam studi ini. Hal ini

diharapkan aca solusi baru atas

dile ang dihadapi pe haan terutama be dengan

anaan laba prakti a

dalah ini diharapka da at caan y

berg ulny ide penelitian selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dimisyqiyani (2014) dalam pene ya yang berjudul “Analisis Break

Even Point Sebagai Alat rusahaan pada Koperasi

Sari Apel Brosem menggunakan

analisis bre point koperasi bisa meng ung keuntungan.

yanti (2014 annya ya Break

bagai lan Keputusan Manajeme rencana

La a pada PT. C kra Guna Cipta Mala

bahwa break ven point dijadikan da

njualan.

2.2

2.2 aan Laba

nting dalam melakukan pere

perusaha prof (profit oriented) a ang

bertujuan mbawa

perusahaan perlu naan laba,

perusahaan menetapkan target pendapatann serta dapat mengevaluasi kinerja

manajemen dalam memenuhi pencapaian labanya. Perencanaan laba berkaitan

dengan perencanaan keuangan, dalam kata lain, perencanaan laba berkaitan pula

dengan proses budgeting. Di dalam perencanaan keuangan (budgeting),


perusahaan melakukan estimasi (perencanaan) keuangan di masa datang.

Estimasi-estimasi ini tentunya berhubungan dengan target laba maksimal yang

diharapkan perusahaan dari hasil usahanya.

Terdapat beberapa pengertian perencanaan laba. Munawir (1986)

menyatakan bahwa pencapaian laba mer an ukuran yang digunakan untuk

menilai keberhasilan (kesuksesa na itu, manajemen perlu

melakukan sebua yan untuk dapat

memeroleh ng diinginkan. P renca an ya g baik akan udahkan

perusa dalam me n atas fitas

pe an, se manajemen pula efektif

Lebih wir (1986) menjelaska bahwa ba ya

en dituangkan dalam program budget

te g taksira penghasilan da biaya

h tingkat pe ghasilan yang diin inkann

a laba ya g akan dicapai. Dalam

lab 1986), program budgeting ini meme

analisis

S t Ri nto (2001) menyataka naan

laba dituan dapatan

yang akan diper naan laba

ini, penganggaran membutuhkan alat sis tertentu pula dalam melakukan

pencapaian dan perencanaannya.

Pendapat lain tentang perencanaan laba adalah dinyataan oleh Supriyono

(2002), yang menyatakan bahwa perencanaan laba (profit planning) adalah


perencanaan yang digambarkan secara kuantitatif dalam keuangan dan ukuran

kuantitatif lainnya. Di dalamnya juga ditentukan tujuan laba yang ingin dicapai

oleh perusahaan. Perencanaan laba adalah sebuah penentuan terhadap tindakan

yang akan dilakukan oleh manajemen dalam jangka waktu tertentu yang

berhubungan dengan target laba yang dicapai perusahaan. Lebih lanjut,

Kuswadi (2005) menyatakan rlu dilakukan agar dapat

menghasilkan laba -pihak yang

berkepentin u para pemegang saham, manajemen, dan bahk yawan.

Denga kian, mak n penti

ke silan pe yangkut depa an berg

menjaga usaha dan pencapaian ujuan pe

n Laba

mahaman pemahaman ter but, tentuny

dalam menjalankan sebuah

pere maka program budgeting mer

perusa n a fitas manajerialnya

kontrol Terda beberapa manfaat laba

menurut Ca

1. Perenca terhadap

identifikasi dan penyelesaian lah. Hal ini memungkinkan adanya

peluang untuk menilai kembali setiap segi operasi dan memeriksa kembali

kebijakan dan program.


2. Perencanaan laba menyediakan arahan ke semua tingkatan manajemen.

Hal ini membantu mengembangkan kesadaran akan laba di seluruh lapisan

organisasi dan mendorong kesadaran akan biaya serta efisiensi biaya.

3. Perencanaan laba meningkatkan koordinasi. Hal ini menyediakan suatu

cara untuk menyelaraskan usaha- dalam mencapai cita-cita.

4. Perencanaan laba men memperoleh ide dan

kerjasama dari semua

ting membantu mengelua n -ide dan menyediaka suatu cara

mengkomuni dukunga s

ncana

Angga diakan suatu tolok untuk kiner

gkatkan kemampuan dari individu. Ha

mere anakan da berkinerja seca fisie

aran manfa perencanaa laba menur

a hwa perenc naan laba merupaka

dalam ecara umum, perencanaan dalam

merupa penting dalam menjalankan a

bahwa haan dalah pencapaian laba hingga

perencanaan Melalui

perencanaan, man tap terarah

pada tujuan yang telah ditetapkan. an demikian, perencanaan akan

memudahkan tugas-tugas manajerial dan operasional perusahaan. Arahan yang

ditetapkan dalam anggaran perencanaan yang dibuat akan menjadi kontrol dan
pengawasan yang baik dan memungkinan manajemen untuk bekerja secara efektif

dan efisien.

2.3. Break Even Point Analysis

2.3.1. Pengertian Break Even Point Analysis

Break even point analysis lah satu alat analisis yang

digunakan dalam mela laba. Taylor (2005)

menyatakan break analysis merupakan salah satu model manajemen

yang dirumuskan dalam teknik tika) dan kan

da fik. Tuju mengga as hubung

dunia (accounting coac , 2016) an na

oleh banyak ora g, namun terdapa be

ini antara lain dalah break-even point, break

ak-e e point formula, break en mod

pense-volume-profit (EVP) analysis

titi analisis CVP disamakan deng

(BEP). (2012) laskan bahwa a

metode luas da analisis BEP, dan ana EP)

merupaka dalam C skan

bahwa analisis -teknik

analisis CVP.

Sebagai alat analisis, BEP digunakan oleh manajer dalam proses

pengambilan keputusan (Horngren, Sundem, Burgstahler, dan Schatzberg, 2008).

Sebagaimana dinyatakan oleh Sigit (2002), bahwa analisis BEP digunakan oleh

manajer perusahaan untuk mengetahui tingkat penjualan berapakah perusahaan


tidak mengalami laba dan tidak pula mengalami kerugian. Pada point inilah

kemudian analisis BEP, menjadi angka patokan bagi perusahaan untuk mengambil

keputusannya. Salah satu analisis yang dapat membantu manajemen, misalnya

dalam masalah dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas (BEP) atau

dampak peningkatan harga terhadap laba hingga lebih lanjut, analisis ini dapat

berguna dalam perencanaan (Wijayanti et all, 2013).

Analisis ini dikata seba sis keuangan

yang sanga dalam perencanaa keua gan.

udiwibowo n laba t

lang langka mpuh satuan bisni pai besa

laba y kan. L ba sendiri meru kan seli dapa

a yang dikeluarkan. Denga demikian

nca an penjualan dan biaya. Hubun

it inilah, ya g membuat nalisis CVP

a dikatakan oleh Garrison dan

ana satu alat analisis yang berguna

mema balik antara biaya, volume

BEP me titik pas dalam hubungan but.

Titi haan di

mana jumlah tot dikeluarkan

oleh perusahaan. Pada keadaan ini, p rusahaan berada pada posisi tidak

mengalami keuntungan atau kerugian (Munawir, 2007). Sebagai alat analisis,

Bustami (2006:208) menyatakan bahwa analisis BEP merupakan suatu cara atau

teknik yang digunakan oleh seorang manajer perusahaan untuk mengetahui pada
volume (jumlah) penjualan dan volume produksi berapakah suatu perusahaan

yang bersangkutan tidak menderita kerugian dan tidak pula memperoleh laba.

Analisis titik impas merupakan alat analisis yang berguna bagi manajemen

sebagai acuan pemberian keputusan terhadap perencanaan keuangan, khususnya

pada tingkat laba yang ingin dicapa rta berhubungan dengan tingkat

penjualannya (Ariyanti et (2012) menjelaskan pula

bahwa dengan an n masi tingkat

penjualan yang harus dicapai, ag tidak mengalami k Tidak

hanya penjuala berapa n

a kukan. but, juga d pa berapa

penjuala direnc nakan boleh turun, agar sa s ti

leh karena itu, analisis BEP merupakan

informasi manajemen untuk kepe n

memilih berbagai usulan kegiatan yang

paian laba di masa yang aka

pere nalisis BEP, manajer dapat mene

tepat pun penetapan harga yang

mencapa anti all., 2014).

2.3.2. Man aat

Ariyanti et all. (2014) menje tentang beberapa manfaat break even

point analysis. Manfaat tersebut adalah berkaitan dengan perencanaan laba

operasi, yang terkait dengan volume penjualan suatu perusahaan. Informasi titik

impas yang dicapai dalam analisis BEP, dapat digunakan perusahaan dalam
menentukan kebijakannya, yaitu dalam menentukan berapa jumlah yang harus

dijual (budget sales), berapa harga jual (sales price) kompetitifnya. Penentuan

kebijakan ini tentunya bertujuan untuk pencapaian laba tertentu dalam

perencanaan labanya dan dapat meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi

dengan diketahuinya berapa tingkat volume rsediaan yang harus terjual.

Selain penjelasan di rkan beberapa manfaat

dari analisis BEP. but

1. Untuk getahui hubung n volum penju lan ( produksi a jual,

produksi tahui gi

perusa

Seba tau landasan merencanakan kegiata da

i laba tertentu. Jadi dapat digunaka

laba

pengendalian (controlling) kegiatan ope

rtimbangan dalam menentukan ha

ang n dalam mengambil ke

perusa an misalnya menent rlu

dihentikan dalam

keadaa

2.3.3. Asumsi Dasar dan Kelemahan

Terdapat beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam analisis

hubungan biaya, volume, dan laba (CVP) dan atau analisis BEP (Bustami, 2006).
Dengan merujuk pada Sigit (2002) dan Munawir (2007), asumsi dasar untuk

menentukan analisis break even adalah sebagai berikut:

1. Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan yang bersangkutan dapat di

identifikasikan sebagai biaya tetap dan biaya variabel.

2. Biaya tetap itu akan tetap kontan, k mengalami perubahan meskipun

volume produksi atau

3. Biaya va ma ji unit produknya,

be antitas unit yang diproduksikan.

4. a jual pe knya unit oduk

yang dij

Perusa bersangkutan menjua mempro tu jenis

nyata memproduksi/ menjual lebih dari

produk itu harus dianggap seba jenis

) yang sela tetap.

dalam perusahaan yang bersa

rang yang diproduksi itu terjua

ha us dipenuhi sehingga pende bisa

menjadi dasa sis BEP

memiliki bebe amsuddin

(2004) adalah sebagai berikut:

1. Asumsi tentang linearity. Harga jual per unit maupun variabel operating

cost per unit tidaklah berdiri sendiri terlepas dari volume penjualan yang

artinya tingkat penjualan yang melewati titik tertentu hanya akan dicapai
dengan jalan menurunkan harga jual per unit. Hal ini tentu saja akan

menyebabkan garis revenue tidak akan lurus melainkan melengkung.

Variabel operating cost per unit juga akan bertambah besar dengan

meningkatnya volume penjualan mendekati kapasitas penuh. Hal ini bisa

saja disebabkan karena menur ya efisiensi tenaga kerja atau

bertambah besarnya

2. Klasifikasi dua n point adalah

ke dalam men klasifikasikan biaya karena ada a semi

bel dima kat ter n

kemudi setelah melewa titik

Jang ggunaan. Kelemahan lain dari a n point

waktu penerapannya yang terbatas,

da pembuatan proyeksi op si pe

2.3.4 Memengaruhi

menjabarkan bahwa terdapa

meme point analysis. Faktor-faktor te

berikut:

1. Pe ariable

cost pe edangkan

penurunan variable cost per akan mempunyai pengaruh yang

sebaliknya.

2. Perubahan Biaya Tetap (Fixed Cost/FC). Suatu perusahaan apabila

meningkatkan fixed operating cost, maka tingkat Break Even Point akan
meningkat pula, demikian juga halnya bila fixed operating cost

diturunkan, maka tingkat Break Even Point pun akan bergerak turun ke

titik yang lebih rendah.

3. Perubahan harga jual. Kenaikan harga jual per unit akan menurunkan

tingkat Break Even Point dan knya penurunan tingkat harga jual

per unit akan memba menurunnya Break Even

Point.

2.3.5. onen-kom

rdapa onen dalam na sis B ujuk p

(2005 -komponen te but ada bia

ume dapat dinyatakan dalam jumlah unit

Se ai volume penjualan dapat yata

sentase dari kapasitas unit yang tersedia.

dalah biaya. Menurut Hanse

bia ai setara kas yang dikorbanka

baran pkan ri manfaat saat

bagi org tipe aya, yaitu bia a teta lor,

2005) dan yaitu

semivariabel. B da volume

produksi. Biaya tetap tidak berubah terjadi perubahan pada volume

produksi. Salah satu contoh biaya tetap adalah seperti biaya sewa gedung dan atau

peralatan, gaji staff dan manajemen, asuransi, iklan, depresiasi, dsb. Jika

dijumlahkan, maka biaya-biaya tersebut akan menjadi biaya tetap.


Biaya variabel merupakan biaya yang bergantung pada volume

produksi/penjualan, jadi sifatnya berubah-ubah sebanding dengan perubahan pada

volumenya (Witjaksono, 2013). Biaya variabel mencakup biaya-biaya bahan

baku, tenaga kerja langsung, biaya pengepakan, pemindahan material, dsb. Biaya

variabel total merupakan fungsi dari e dan biaya variabel per unit.

Hubungan ini secara matematis

Biaya variabe Cv unit dan V

= volum lah unit) yang /dijual.

Biaya si total ada bel (Tay .

S atema lam fun si:

iaya ost) = Biaya tetap tota Biaya v

Atau

di mana C adalah biaya te

a dari analisis break even adalah keuntung

L a pendapatan total dan biaya

sendiri dikalikan dengan harga per unit. Di

fungsi irumuskan dalam fungsi berikut:

Pe v nue) = Vp di mana

unit. P

juga diny

Berdasarkan komponen-komponen ter perumusan hubungan matematis

antara pendapatan total, biaya total, dan laba (Z) adalah sebagai berikut:

Keuntungan total = pendapatan total – biaya

total Z = Vp – (Cf + VCv)


= Vp – Cf - VCv

2.3.6. Metode Perhitungan Break Even Point Analysis

Setelah penjelasan dan penjabaran komponen-komponen break even point

di atas, berikut akan dijelaskan tentang metode perhitungan break even point.

Terdapat beberapa pendeka di antaranya adalah

pendekatan mate asmi n matematis

dijelaskan rwanto (2010) secara derhana dalam pe fungsi

mate bagai ber

EP (Rp i mana S adalah jumlah

V= ang diproduksi/dijual.

BEP ( impas (penjualan minimal) da n

BEP (Q) a n minima da

Selain g dapat

digunakan dalam n kontribusi

(contribution margin) adalah jumlah pendapatan yang tersisa setelah dikurangi

dengan biaya variabel. Mencari nilai titik impas dengan metode marjin kontribusi,

yaitu jumlah biaya tetap harus dibagi dengan marjin kontribusi, yaitu jumlah biaya

tetap harus dibagi dengan marjin kontribusi yang dihasilkan dari setiap unit yang
terjual (Ariyanti et all., 2014). Model matematikanya dapat dilihat sebagai

berikut:

BEP 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝


(Rp)
= 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖

BEP 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝


(Q)
= 𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢 𝑈𝑛𝑖𝑡

Sedangkan untuk menghitung ai berikut: (Mulyadi,

1997)

gin kontribusi = Penjua Biaya Variabel

Marji busi dapa kontribusi. Pe

matikanya berikut (Mulyadi, 1997)


𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢
rjin Kontribusi =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

dua adalah ndekatan grafik, yang

oduksi/penjualan dengan biay yang

pe an penggunaan grafik akan membe

yan a total mencerminkan jum

tetap. karena biaya variabe menin

pening TR meningkat seirin an

volume, na g lebih l TC.

Titik temu (pe ada titik

inilah titik impas atau tit ylor, 2005). Model

break even point dapat dilihat dalam Gambar 2.1.


Gambar 2.1.
Grafik Break Even Point

TR

TC
BEP
Biaya
variabel

FC

biaya tetap

Area rugi Volume

analysis akan memperlihatkan bagaiman

an atau penurunan penjualan. P aha

anya ka keg n oper sionalnya men

S rkan di a as, bahwa analisis BEP

pada Taylor (2005) menjelaskan

harga pasar, biaya tetap dan variabe

satu-satun diubah ada ah rga,

biaya tetap, variabel

keputusan.

Pada titik break even, pendapatan total sama dengan biaya total, sehingga

keuntungan (laba/profit) “Z” akan sama dengan “nol”. Dalam model matematika,

jika kita masukkan angka nol pada Z, maka kita akan mencari jumlah volume

(sebagai variabel keputusan). Pada kondisi ini akan ditentukan angka patokan
keputusan bahwa pada volume berapa perusahaan akan memproduksi unit

barang/jasanya sehingga tidak mengalami kerugian. Secara umum, volume break

even dapat ditentukan dengan rumus berikut:

Z = Vp – Cf - VCv

0 = V(p – Cv) – Cf

V(p – Cv) = Cf

V
– Cv

= Bia

v = bia nit dan

lah unit) yang diproduksi/dijual.

model atas, hubungan menunjukkan ba

rugian) dipengaruhi langsung peruba

na penjelasan di tas bahwa pemodela

pa ntu. Pada kenyataannya, parame

sering ang dapat diasumsikan konsta

satunya perubahan model. Taylor n

perubahan ivita Ha oleh

Kotler dan Ar Rp atau

volume) seperti penentu ktor internal dan

eksternal. Analisis sensitivitas adalah untuk mempelajari perubahan-perubahan

yang terjadi, baik dari aspek internal atau eksternal.

Dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi, Sigit (2002)

menjelaskan bahwa tingkat break even dapat digunakan sebagai patokan dalam
menentukan angka (nilai) batas keselamatan yang dapat ditoleransi perusahaan.

Batas keselamatan adalah jarak dari penjualan yang dianggarkan dengan tingkat

break even. Batas keselamatan ini disebut dengan margin of safety. Angka margin

of safety ini memberikan informasi berapa maksimum volume penjualan yang

direncanakan tersebut boleh turun, agar ahaan tidak menderita rugi atau

dengan kata lain angka margin uk jumlah maksimum

penurunan volum nc mengakibatkan

kerugian (Mul 2006). Rumus a g digunakan untuk memode sarnya

margin ty (MoS)

MoS = P direncan kan – Penjuala l)

juga da n dalam bentuk rasio, p modelan :

𝑀𝑜𝑆
x 100%
𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛

alan

g (2004) menjelaskan bahwa

antar dan pemasaran (marketing). Konse

berfokus ng sudah ada, kemudian

diproduksi gi penjualan tertentu melalui jual

dalam volum uatnya.

Sedangkan konse rmula dan

berorientasi pada pasar. Manajemen harus okus pada kebutuhan dan kepuasan

pelanggan, di mana melalui strategi pemasaran terpadu, barang/jasa yang

dilempar ke dalam pasar dapat memberikan laba kepada perusahaan melalui

kepuasan pelanggannya.
Jika melihat perbedaan konsep Kotler dan Armstrong (2004), maka pada

dasarnya penjualan merupakan bagian dari pemasaran. Pemasaran memiliki

cakupan yang lebih luas di mana proses selling (penjualan) berkait dengan

kepuasan pelanggan. Sedangkan dalam konsep penjualan adalah bagaimana

perusahaan dapat menjual barangnya da volume penjualan maksimal, yang

sesuai dengan arahan perenc masaran memiliki arahan

jangka panjang ka pendek,

bagaimana ang tersedia sold out.

dan Ke perbeda ra

penjuala . P njualan lebih kebutuhan

yait merubah produknya m njadi ua konse

da kepuasan kebutuhan konsumen,

iriman, dan pada akhirnya mengkonsum

yataka bahwa secara filosofis dalam

da mencakup aspek yang lebih

berka ri perencanaan pembuatan produk

jual, on. Terdapat tiga pende

pemasar concept approach, sy dan

environme lan dan

marketing, serta naan laba

dan analisis BEP, maka penekanan y n kuk n pada subyek ini adalah pada

aspek strategi penjualan, meskipun bahasan tentang hal ini mungkin tidak terlepas

dari cakupan strategi marketingnya. Penjelasan mengenai penekanan konsep

penjualan (Kotler dan Keller, 2016), bahwa konsep penjualan lebih menekankan
pada pencapaian laba berdasarkan volume yang terjual. Pada umumnya

perusahaan memiliki tiga tujuan dalam penjualan. Tujuan tersebut adalah: (1)

mencapai volume penjualan tertentu; (2) mendapatkan laba tertentu; dan (3)

menunjang pertumbuhan perusahaan.

Sebagaimana pembahasan sebe ya, bahwa perencanaan laba

merupakan aspek perencana rencanaan manajerial.

Terlebih dalam pe , mengejar laba

maksimal, perencanaan terkait penc aian laba hampir fokus

penting memen lainny rti

pe an pe ncana n bia a. enc ntu ada

oleh rusahaan dalam melakukan penjuala menca

ntukan dalam perencanaannya, maka diper

na menjual, yait terkait dengan st tegi

pa strateg dalam melakukan perenc

P ikan oleh ain (2000:4) adalah seba

ly a process directed toward


in mind a means of prepa
may be made rapidly, economic
li busine as possible.

Perencana nsial untuk jemen

menjadi lebih digunakan

sebagai dasar keputus strategi oleh Jain

(2000:8) diartikan sebagai berikut:

The pattern of major objectives, purposes, or goals and essential


policies and plans for achieving those goals, stated in such a way as
to define what business the company is in or is to be in and the kind of
company it is or is to be.
Strategi ditujukan untuk mendorong tercapainya tujuan sesuai dengan

perencanaan yang telah dilakukan oleh manajemen. Pada intinya adalah

bagaimana perencanaan memuat strategi-strategi penting dalam pencapaian

tujuan. Maka, sesuai dengan isu dalam penelitian ini, maka strategi penjualan

yang dimaksud adalah bagaimana patt s (strategi) penting yang dapat

mendorong tercapainya pere ana strategi penjualan

dapat menunjang lalui m njualan.

Terda rapa hal yang perlu diperhatikan dalam stra njualan.

Menu berapa li ajeme

rhatikan gai berikut:

Seg

canaan Laba dan Break ve Poin

an

bahasan dalam penelitian ini, ya

point anaan laba dan penjualan,

menge an da keterkaitan antara per sis

BEP, dan ima pe strategi

penjualan, maka njualan

untuk dapat mencapai memaksimalkan

volume penjualan.

Setiap perusahaan pasti berharap semua produknya habis terjual, atau yang

paling buruk adalah penjualan dapat mencapai titik BEP, tidak untung namun juga

tidak rugi. Dengan demikian, maka BEP merupakan analisis (pendekatan) penting
dalam memberikan rambu pada perencanaan penjualan bagi manajemen. Melalui

perencanaan labanya, perusahaan menentukan pula berapa kapasitas produksi

yang harus ditetapkannya. Dalam kondisi optimis, perusahaan berharap bahwa

keseluruhan produknya dapat terjual untuk memenuhi pencapaian perencanaan

labanya.

Berdasarkan dua perspe rlu memiliki beberapa

strategi penjualan m njualannya atau

mencegah a kerugian (penjualan di bawah BEPQ). Seba na pula

penjela ylor (2005 yaitu pen

B lam men perub han/penu unan lui ana

ivitas elaskan Sigit (2002) d n Mulya ajeme

MOS (Margin of Safety), sebagai salah sa

ka apa margin toleransi volum njuala

ini penting untuk dilakukan dalam

pe menuhi tuj n perencanaan

laban njelasan-penjelasan di

atas

perenc ka proses manajerial penting

perencana vitas rusahaan. Melalui ya,

manajemen strategi

penjualannya. n rambu-

rambu penting untuk dapat memenuhi perencanaan labanya, yaitu

memaksimalkan laba melalui maksimasi volume penjualan. Rambu-rambu

penting yang dapat dipakai adalah analisis BEP, termasuk di dalamnya adalah

penentuan MOS (Margin of Safety).


2.5. Kerangka Pikir

Gambar 2.2
Kerangka Pikir

Tujuan Perusahaan Profit Orientation


Perencanaa Strategi Penjualan

Perencanaan Laba Break Even Point Analysis


Impikasi

Ga 2.2 menunjukk tujuan perusa ntasi

aksim mendukung tujua ini pe utuhkan

memberikan arah operasionalisasi

dapat dica ai manajemen secara efektif

umum digunakan oleh perusa an ada

Ev an titik impas ini dapat digunaka

pij kan strateg penjualannya. Den

anali ki implikasi tertentu dalam

penjual naan strateg penjualan ini be ong

tercapainy ng m n.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada lembaga penerbitan Intrans Publishing yang

berlokasi di Wisma Kalimetro, J No. 42 Merjosari Malang,

Jawa Timur. Pemilihan n karena Penerbit

Intrans Publishing rupakan penerbit y g sudah berja lama dan

berada di yang berha rbit nasiona

3.2. Penelitian

enis pe neliti gunakan dal m pe neliti

katan kuantitatif Pene tian deskriptif

rikan fakta fakta maupun kejadian sec

skripsikan, mencatat, dan menganali

y Tujua penelitian deskriptif ada

hipot aan yang berkaitan dengan current

yang ndjaja. (2012) tipe penelitian

dengan nisasi), kejadian atau prosedur.

Ana lam pe liti

1. Meng ri data-

data mengenai harga jual, dan

data hasil penjualan.

2. Mengklasifikasikan biaya-biaya berdasarkan jenis biaya yaitu biaya tetap

dan biaya variabel.


3.3. Jenis dan Sumber Data

Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta atau angka.

Data adalah segala faktor dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyususn

suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai

untuk suatu keperluan.

Menurut Danandjaj n merupakan faktor

penting yang menj angan dalam pe entuan umpulan data.

Sumber litian terdiri

ta P Merupaka nelitian

diper g dari sumber a (tidak mela rantar

ar khusus dikumpulkan oleh peneliti

neliti n. Peneli melakukan wawancara

ksi Intr n ublishing Iwan W wan,

Bacthiar ang berupa pertan

produk, hasil penjualan produk.

2. kan sumber data penelitian

mela media perantara (diper oleh

pihak dig dalah

berupa belakang

perusahaan, visi dan nisasi perusahaan, serta

produk perusahaan.
3.4. Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan oleh peneliti

sendiri, yang akan melalui tiga tahapan kegiatan, yaitu: memasuki lokasi

penelitian (Getting in), berada di lokasi penelitian (getting along), pengumpulan

data (logging the data) (Miles dan Hube 1992) sebagai berikut:

1. Memasuki lokasi peneli

Yang dilakuka tting suki kancah

peneliti melakuka izin pe litian ke lembaga Untuk

tkan info nelitian, ti

informa atan peneli n kepa g dijadikan

bagai an dengan melampirka surat re litian.

okasi penelitian (Getting Along)

pen ti berusaha melakukan pe katan

eneliti n. Dalam proses ini peneliti

selengkapnya serta menangka

oleh tersebut sesuai dengan fokus

3. P ng data)

Dalam menggunakan teknik pengumpul

a. Obse

Dalam ublishing,

Wisma Kalimetro, Jl. Joyosuko o No. 42 Merjosari Malang, Jawa

Timur.
b. Wawancara secara mendalam (indepth interview)

Wawancara jenis ini tidak dilaksanakan dengan struktur ketat, tetapi

dengan pertanyaan yang semakin memfokus pada permasalahan sehingga

informasi yang dikumpulkan cukup mendalam.

c. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan cara mencatat,

meng-cop ri dokumen, arsip-

arsip maupun dokumen l in.

3.5 ik Anali

mela laporan keuangan untuk kiner

dipakai penulis adalah metode kuali

penuli melakukan suatu analisa skripti

kan antara bahan bacaan denga

sehingga dapat menghasilkan

meminta data laporan keuangan

2. Metode

Anali rumus a Dari

penelitia rhitungan

menggunakan rumus

a. Tingkat penjualan adalah analisis untuk menghitung besarnya tingkat

penjualan dalam keadaan BEP dengan rumus:

BEP 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝


(Rp)
= 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
BEP
(Q)
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
= 𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡

b. Harga jual, biaya, dan volume penjualan adalah analisis untuk menghitung

perubahan harga jual, biaya dan volume terhadap laba perusahaan, dengan

rumus:

Margin kontribusi a Variabel

Marjin kontibusi n kontribusi.


𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢
sio Marjin Kontribusi =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

c. katan gra

Selain rsamaan dapat ju a di g tan se

rafika gan penentuan titik pertemuan a h

biaya didalam suatu grafika . Titik perte

an garis biaya sebut merupaka titik


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan

lntrans Publishing didirika 2003, sebagai penerbit yang

ditujukan untuk mendukung tahun kemudian,

tepatnya pada tahun 2008, didirikanlah sebuah ke usaha dengan

nama C ns Selaras (ClS n tetap kan

nama ng lntra gai lemba oleh pa

pegiat ion Watch (M W), in

ngembangan ilmu peng tahuan dan mendor

sosial, politik, konomi, hukum, dan

ini, lnt ns Publishing ingin mengga

wa ngembangkan ilmu pengetahuan

waca kan, Intrans Publising ingin m

menga mbaca) bersama sama n.

Komitmen moto Rebut mbaca".

Manifestasi m geri ini.

Pada awalnya Ke mampu menerbitkan

buku-buku yang bertema politik dan hukum. Kini, dalam perkembangannya, telah

melebarkan isu atau tema yang diusung agar bisa memenuhi permintaan

masyarakat, seperti tema-tema tentang sosial, pendidikan, sastra, ekonomi, politik,

seri anti korupsi, isu pangan, kelautan, pertanian, gerakan sosial, pemberdayaan
masyarakat, seri gerakan advokasi rakyat, pertanahan maupun tentang motivasi

dan gaya hidup. Tema-tema tersebut dikemas baik berupa buku non fiksi maupun

fiksi.

4.1.2. Visi dan Misi Intrans Publishing

VISI

Menjadi perusaha pr fessi n usaha yang

menjungjun arkat dan martab t manusia

MISI

mbuh ke tahuan deng mengh acaan y

da ong acan -wacana perubaha publi

ha Melakukan usaha-usaha yang salin

4.1.3.

Na ntrans Selaras (CV)

Brand ublishing

Tanggal 2008

Akte Notaris

No.

Bank : BCA an Lutfi n-Hesti Puspitosari No. Rek

3150739054

NPWP : 02-104-755-0-541-000

SIUP : 517/442/35.73.407/2011
HO : 530.08/1471/35.73.407/2011

Alamat Kantor : Wisma Kalimetro Jl. Joyosuko Metro No. 42A

Merjosari Malang, Jawa Timur, Indonesia

Telp. 0341-7079957 Fax. 0341-573650

Email : redaksi.intrans@gmail.com

WEB : http: intra

4.1.4. Struk sasi dan Job Descripti

Direktur Utama

Direktur Produksi & Marketing


Sekretaris Direktur
Keuangan & Personalia

Manajer Produksi Manajer Marketing Manajer Keuangan Manajer Personalia

Staf Redaksi Staf Promosi

Staf Desain Staf Distribusi

Staf Sales

Ga

Komposisi staf Publishing

adalah 3 orang staf redaksi, masing-masing 2 orang staf desain, promosi,

distribusi, dan sales. Pegawai tetap lainnya adalah bagian rumah tangga dan

keamanan terdiri dari 3 orang. Selain pegawai tetap, terdapat bebeapa pegawai
freelance (tenaga lepas), antara lain: tenaga editor, layout, perwakilan penerbit,

dan penjualan.

Komposisi karyawan (pegawai) berdasarkan tingkat pendidikan, jenis

kelamin, dan status perkawinan dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.1. Tingkat P dikan Karyawan

No Tingkat P ntase (%)


1 S2 13,63%
2 9
Diploma 3 13,63%
SMA 22,73%
5 SMP 9,09%

Su s Pub hing (Data lah

Tabel 4.2. Komposisi Jenis Kelamin

Kelamin Jumlah Persentase


16
6
ah
Intrans u lishing (Data Diolah)

4.3. Status Perkawinan Karyawa

lamin Jumlah Perse


5

Melalui pengelolaan manajerial ini rans Publishing menerbitkan buku-

buku berkualitas dari karya orang-orang kredibel dan ternama. lntrans Publishing

memproduksi buku-buku yang selalu disesuaikan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan kebutuhan akan bahan bacaan yang baik dan berkualitas. Dalam
rangka mengikuti perkembangan tersebut, manajemen berusaha untuk selalu

melakukan inovasi dan kreativitas tanpa menanggalkan idealisme untuk

menghadirkan buku-buku yang layak baca. Hingga saat ini untuk memenuhi

kebutuhan produksi buku-buku bacaan untuk masyarakat umum dan perguruan

tinggi, Intrans Publishing memiliki lini-li rbitan, yaitu antara lain:

1. lntrans Publishing Pemikiran

2. Setara Press

3. Madani : a, P ndidikan, Agama, da fi

4. Empa Media

5. laksa Gaya hidup, Kese tan, dan Sains

randa : astra dan Budaya

: Buku-buku bacaan yang sifatnya

ng menerima naskah dari berba kalan

ademi catatan perjalanan, catatan

a masyarakat ataupun tulisan lain.

reda n kelayakannya baik tentang isu

Adapun dimiliki oleh Intrans Publishing

Naskah Masuk

Edit Naskah
Dikembalikan ke Penulis

Persetjuan Pimpinan
Redaksi Cetak Draft
Marketing Diterima Editing Pra-Cetak Cetak
Layout/Setting
TandaTangan SPK Bahasa Desain Grafis
Substansi Isi & Cover

Display/Outlet Distribusi Marketing Gudang

Gambar 4.2. Alur Kerja Redaksi


Adapun Standar Operasional Pekerjaan (SOP) yang berlaku di dalam kerja

manajerial adalah sebagai berikut:

1. Bagian Produksi

A. Penerbitan Buku Baru, SOP akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Penulis mengajukan na kepada bagian produksi untuk

bekerjasama

2. Na asuk selanjutnya

dibuatkan jadwal pros s editi nya oleh para editor

Setelah para edit

gajukan darft yang

ptkan opini dari editor pada dir untuk

tkan persetujuan untuk dilakukan prose

naskah dinya kan disetujui untuk

produksi memberikan disposisi

untuk membuatkan surat pejanji

disposisi persetujuan cetak dari

e produksi menyusun jadwa

n, lay grafis, koreksi dari skah

6. produksi

mengajukan persetuj pencetakan naskah kepada

direksi/pimpinan.
7. Setelah ada disposisi persetujuan dari direktur/pimpinan untuk

proses pencetakan maka selanjutnya manajer produksi membuat

jadwal pencetakan naskah.

8. Setelah naskah selesai pencetakan dari percetakan maka manajer

produksi memberikan la kepada direksi/pimpinan bahwa

buku telah di gudang dan sudah

be n nga

Manajer produksi harus dapa memastikan terhada ja para

editor maksimal sudah

B. P Cetak Ulang, SOP akan dij barkan s

Marketing meminta laporan kepada ad

udan maupun hasil penjualan.

sudah diketahui berapa yang telah ter

laporan kepada manajer ma

direksi/pimpinan memberika

uksi untuk melakukan penjad

maka

pinan bahwa

judul buku yang habis/perlu tak ulang sedang diproses cetak.

5. Buku cetak ulang yang sudah selesai cetak masuk kembali ke

bagian gudang dan marketing.


6. Selanjutnya marketing memberikan laporan kepada

direksi/pimpinan bahwa buku cetak ulang telah selesai dan sudah

di simpan di gudang dan akan dilakukan pendistribusian dan

penjualan buku, baik melalui toko/perorangan/langsung, dll.

C. Pengerjaan Pra Cetak, SOP a abarkan sebagai berikut:

1. Pra cetak a yang meliputi desain,

edit

Manajer produksi memb rika disposisi kepada ba a cetak

untuk yang tela i

proses pra cetak selesai mak ce

n kepada menejer produksi untuk

an.

hal tertentu bagian pra etak apat

editor untuk memastikan

kukan peke jaan pra cetak,

1 na harus diselesaikan da rja.

2. Bag

Teknis m SOP akan

dijabarkan sebagai berikut:

1. Penagihan uang dilakukan kepada seluruh toko, perorangan, distributor,

lembaga yang mempunyai piutang kepada CV. Cita Intrans Selaras

divisi usaha penerbitan (kelompok penerbit Intrans).


2. Penagihan dilakukan oleh bagian keuangan dan bisa dibantu oleh

bagian marketing dibawah koordinasi direktur internal, atau ada

penunjukan tugas khusus untuk melakukan penagihan.

3. Proses penagihan piutang adalah (a) dilakukan secara regular (normal)

yaitu oleh menejer marketing sarkan laporan dari orang/lembaga

yang mempunya n warna biru; (b) jika

penagihan re ula dilakukan oleh

keuangan yan dibantu oleh direksi/pimpinan ditandai

ngan wa lesaian maksim 2

mingg nagihan pada poin salah

dit sung oleh direksi/pimpinan unt ya

dapat membentuk tim penagih dengan

maksim harus terselesaikan dalam o wa

gan warna merah; (d) jika poin ini tidak

pimpinan dapat melakukan ti

ya piutang tertagih yang ditanda

enagih n semuanya dilakukan

jasama dan saling men

3. Bag

Teknis p dijabarkan

sebagai berikut:

1. Dalam setiap proses perencanaan penjualan dan distribusi barang maka

manajer marketing memberikan laporan kepada direksi/pimpinan

terhadap jumlah buku yang akan dijual.


2. Setelah proses pengiriman barang maka menejer marketing wajib

memberikan kopian faktur kirim kepada staf administrasi yang

nantinya akan digunakan untuk melakukan penagihan.

3. Secara rutin dan berkala minimal 2 kali dalam 1 bulan manajer

marketing memberikan lapor terhadap proses pengiriman dan

penjualan produk

4. Barang dibuat untuk dilakukan

n/pengiriman ke daerah lain atau dibuat sebua untuk

melakukan an, buku n

ataupun njualan deng n pihak

5. B diupa akan maksimal lam wa menja

dapat didistribusikan kembali.

gjaw dan mengelola produk y tela

(pergudangan) untuk dilakukan pencatata

ng mempunyai kewenangan untu

sifatnya khusus dengan persetujua

rikan laporan hasil penagihan

4. Pengg

Tata ca rusahaan,

SOP akan dijabarkan sebagai ber

1. Setiap barang inventaris di bawah kewenangan direktur internal, yang

dapat dilaksanakan oleh sekretaris perusahaan atau staf bagian

administrasi dan keuangan.


2. Setiap pengajuan penggunaan dan atau peminjaman barang inventaris

cukup diajukan kepada sekretaris perusahaan, selanjutnya sekretaris

perusahaan memberikan laporan kepada direktur internal.

3. Setiap rencana pengadaan barang inventaris perusahaan, maka setiap

bagian yang membutuhkan men jukan permohanan kepada sekretaris

perusahaan yang direktur internal untuk

mendapa a

4. uan dari direktur internal oleh sekretaris perusa ruskan

pada pe

Setela apatkan bara g ksud se

laporan kepada sekretaris perusaha da

inventaris.

rmint Barang, SOP akan dijabark seb

an wajib membuat perencanaa ke

bulan.

rmintaan dana di sampaikan kepada

dana jib membuat lapora

4. tau jika

menda

6. Waktu Kerja

Waktu kerja perusahaan diatur sebagai berikut;

1. Hari kerja ditetapkan mulai hari senin – sabtu dalam setiap minggunya.
2. Jam kerja kantor hari senin – juma’at dimulai pukul 09.00 wib – pukul

16.00 wib. Untuk hari sabtu dimulai pukul 09.00 wib – 15.00 wib.

3. Jika tidak masuk kerja maka wajib mengajukan ijin terlebih dahulu

kepada direktur internal melalui sekretaris perusahaan.

4. Pemberian ijin ditentukan oleh ktur internal dan atau sesuai dengan

peraturan perusa

5. Masa wa sesuaika perusahaan.

Intr shing membangun pola kemitra n da menjalin

hubung dengan penulis i

ke n. Se an sec ra umum penuli sikan pene

pera fasil ator atas gaga n/karya a

publik luas. Sebaliknya penerbit memandan

melahirkan kary /produk bacaa gar

ungan tersebut antara penerbit dengan

sim ng menguntungkan). Penulis

gag pada kredibilitas keilmuan / ke

pada ngetahuan atau berfungsi seba

jika penuli ar aka mendapatkan kredit ada

keuntungan dalam

pengembangan gsungnya

usaha penerbitan.

Bentuk kerjasama dengan penulis dapat berbentuk pemberian royalty

dengan besaran pemberian royalty sebesar 10-15 % dari harga jual setetah

dipotong rabat toko buku atau dari harga pokok penjualan. Sedangkan pemberlan
royalty diberikan sesuai dengan buku yang terjual dan diberikan secara rutin

hingga buku terjual habis. Mekanisme pemberian royalty diberikan 2 (dua) kali

dalam 1 (satu) tahun dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selain menjalin hubungan dengan penulis, penerbit melihat posisi toko

buku atau outlet penjualan merupakan kerja utama dalam hal penjualan.

Untuk itu hubungan dengan njualan adalah hubungan

yang saling meng usaha. et toko telah

masuk jarin (distribusi) penjualan asional, seperti jaringan Toko ku (TB)

Gramedia lain TB. kukan me jalur

TB mas y eberapa wila ah sional. perusa

enjalin kerjasama dengan outle outlet toko ainn

si penjualan dilakukan melalui jarin

kuka direct selling dengan cara menjalin

uan tinggi, serta direct selling lainnya se

ribusi penjualan buku terbitan lntra

or, Depok, Tangerang, Bekasi,

, Suka , Tasikmalaya, Sa

S Cilegon, Semarang, Yogy un,

Jombang

2. NTB: Lombok,

3. NTT: Kupang.

4. ACEH: Banda Aceh.

5. SUMATERA: Medan, Jambi, Bengkulu, Pekanbaru, Padang, Palembang,

Bandarlampung,
6. KALIMANTAN: Pontianak, Banjarmasin, Tarakan, Palangkaraya,

Banjarbaru, Balikpapan, Samarinda.

7. SULAWESI: Makasar, Palu, Manado, Palopo.

8. MALUKU: Ambon.

9. PAPUA: Sorong, Jayapura, Ambepur

10. MADURA

11. BALI

12. BATA

4.1.5. rapan Even Poin

rencan

P shing membuat perencanaan

anggaran. Untuk tahun anggaran

naan labanya sebagai berikut:

ggaran n Perencanaan Laba Tahun


Penerbit Intrans Publishing
T
Estim
> masa produksi Rp200.000.000
> P masa tahun 6 pe
Estimasi p1.350.000.000
Aloka
>
produksi
> Periode pr
Target produksi 75 judul buku
> Reguler
> Buku Baru 38 judul buku
> Cetak Ulang 25 judul buku
> Non Reguler 12 judul buku
Target Oplah 94.000 eksemplar
> Reguler
> Buku Baru 1000 eksemplar 38.000 eksemplar
> Cetak Ulang 2000 eksemplar 50.000 eksemplar
> Non Reguler 500 eksemplar 6.000 eksemplar
Sumber : Penerbit Intrans Publishing (Data Diolah)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat, bahwa target pendapatan kotor

(omzet) kumulatif yang dianggarkan dalam perencanaan laba perusahaan untuk

tahun 2016 adalah sebesar Rp2.000.000.000,00. Estimasi biaya operasional

dianggarkan dalam periodisasi 2 bulanan sebesar

Rp200.000.000,00. tahun gga masikan total

pengeluara operasional ada s besar Rp1.200.000.000,00. Untuk

estimasi ngeluaran lam

sa produksi a biaya pr duksi un ada

p1.350.000.000,00. dasarkan pada target pe dapatan d al bia

ya operasional dan produksi), maka

haa dalah sebesar Rp1.450.000.000,00.

target laba dan pendapatannya, perusa

pr oduk (judul buku), dengan

reg buku, yang terdiri dari 38 judul buku

buku produksi non-reguler sebesa

sebesar mampuan rata rata pr masa

produksi ada

Sedangk ata untuk

setiap judul buku baru sebesar 1.000 e mplar, sehingga target oplah untuk

penerbitan judul baru berkisar sebesar 38.000 eksemplar. Oplah rata-rata yang

ditargetkan untuk penerbitan cetak ulang (edisi baru) adalah sebesar 2.000

eksemplar untuk masing-masing judul buku, jadi target oplahnya berkisar sebesar
50.000 eksemplar. Target oplah untuk penerbitan non-reguler, masing-masing

untuk setiap judul buku adalah sebesar 500 eksemplar. Jadi target oplahnya adalah

6.000 eksemplar. Berdasarkan rincian tersebut di atas, maka jumlah target oplah

secara keseluruhan adalah sebesar 94.000 eksemplar.

B. Penghitungan Point

Dalam ntukan tingkat break en (BEP), perusah kukan

bebera tahapan seb pokan biay u

bia riabel d (2) menentukan li volum aitu apa

mer roduk reguler atau non reguler, n buku

) menentukan harga jual, yaitu dengan

jual, dengan pendekatan penghit an

masi laba rugi; (4) menentukan tingkat

a setiap produk (judul

da a, perusah an menganggarkan

perusa perhitungannya atas masing-masin

terbit, ya EP.

Berd EP ini

dilakukan pada yajian ini

diharapkan dapat mewakili bagaimana ra perusahaan menggunakan dan

menerapkan alat analisis ini. Penghitungannya juga berdasar pada satu periode

produksi, yaitu dua bulanan, dengan alokasi dana operasional produksi di luar

biaya cetak adalah sebesar Rp200.000.000,00.


Pengelompokan biaya tahun 2016, per satu periode produksi (dua bulan).

Berikut ini akan disajikan tabel yang memuat tentang pengelompokan anggaran

biaya oleh perusahaan dalam satu periode produksi, yaitu dalam masa dua bulan.

Pengelompokan biayanya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5. Pengelom lam Periode 1 Masa

ntra
No Biaya iaya Tetap Variabel
1 Gaji 100.000.000
ya Editin Rp 7.500.000
Royalt p 48.000.000
4 Bia 225.000.000
5 B Rp 2.000.000
6 Rp 500.000
s Internet Rp 1.500.000
nsumsi Rp 10.000.000
lpon p 500.000
ngka an Rp 2.000.000
edisi
ing
Rp 10.000.000
ank Rp 5.000.000
siasi Rp 3.000.000
raan Rp 1.500.000
Rp 2.000.000
Rp 138.000.000 287.000.000
Sum Data lah

Aloka biaya

operasional/pr p200.000.000,00

dialokasikan pada pos-pos klasifikasi biaya tetap dan variabel sebagaimana

dirinci pada tabel 4.5 di atas. Alokasi biaya cetak adalah sebesar

Rp225.000.000,00., Jumlah total biaya operasional dan produksi dalam

masa satu periode produksi adalah sebesar Rp425.000.000,00.


1) Menentukan lini volume produksi.

Manajemen menentukan jumlah volume produksi untuk masing-masing

produk. Lini produksi didasarkan pada kategori jenis produksinya, yaitu:

a. Produksi reguler, untuk produksi reguler dibagi ke dalam dua kategori,

yaitu:

1. Cetak untuk pe

Buku k ter observasi pasar

mendalam. Man jeme perlu melakukan pasar

mengena suatu g

buku ba u, mana n mema

oduksinya sebesar eksemplar patok

ksemplar dinilai memiliki nilai ekonomi

den n menggunakan angka patok biay

etak terha ap volume produksi m

lam pertimbangan biaya. Se

maka semakin murah/ekonomis bia

etak cara teknis, percetaka

3000 e mplar. Jadi pene sional

3.000

e misalnya

dengan pertimbangan yang menarik dan memiliki

momentum yang tepat, atau penulis buku adalah penulis yang telah

terkenal, manajemen dapat menilai bahwa buku baru tersebut akan

memiliki daya serap yang tinggi dan cepat, manajemen akan


memberikan pertimbangan untuk menaikan oplah cetak antara

2000 eksemplar sampai dengan 3000 eksemplar.

2. Cetak ulang dari naskah lama.

Untuk produksi cetak ulang dari naskah lama, umumnya adalah

buku-buku text book khususn perkuliahan. Secara umum untuk

buku-buku tex ng tinggi pada pasar

kare a ba tau mahasiswa

kebutuhan belajar mengajar di kelas. kategori

produksi oduksi c g

sampai dengan . Biasa

ori ini, buku dicetak pula berda bera

ang harus diproduksi.

u, untuk produksi cetak ulang ti ter

text book bisa juga untuk buku-buku

an melihat potensi dan prospe

e produksinya didasarkan

marke ng.

b. g e untuk katego ini buku

be lembaga

tertentu n tertentu

dan atau untuk kalangan tas (sendiri). Penentuan volume

produksinya tentunya berdasarkan pada pesanan dan biasanya relatif

rendah (di bawah 1000 eksemplar). Kisaran volume produksinya

adalah antara 300 sampai dengan 500 eksemplar.


2) Menentukan harga jual.

Dalam menentukan harga jual, manajemen mempertimbangkan penentuan

harga jualnya berdasarkan penghitungan HPP (Harga Pokok Penjualan)

dan atau estimasi Laba/Rugi. Pe ngan dan perbandingan keduanya

bergantung pada pe n) produk dalam pasar.

Untuk produk rapa hal kuantitas

(volume) njualan atau wa serapa (kecepatan terjual), buku-

textbook, penentuan a

(marjin renda bila dibanding ngan sera

renda n disajikan daftar harg buku pa roduk

4.6. Daftar Harga Jual Produk dan Target


roduksi Per Produk pada Satu Periode Produk
Penerbit ntrans Publishing
Penerbit Har uksi
etara Pr ss Rp 2.000
n Syaria Setara Press 2.000
nsformatif Setara Press 2.000
4 Fasis Orba Intrans Publishing 1.000
5 Intrans Publishing 1.000
6 Re asiona Intrans Publishing 1.000
7 Peng Intrans Pu hi g 2.000
8 Pendidi 1.000
9 Metodolog 2.000
10 Kurikulum Pe 00 2.000
11 Akhlak Tasawuf Rp 80.000 1.000
12 Pengantar Antropologi Intrans Publishing Rp 75.000 2.000
Jumlah Kapasitas Produksi 19.000
Sumber: Data Dokumen Penerbit Intrans Publishing 2016
3) Menghitung Break Even Point (BEP)

Dalam melakukan penghitungan BEP dilakukan dengan menggunakan

pendekatan/metode penghitungan margin kontribusi. Langkah-langkah

yang perlu dilakukan dalam menghitung margin kotribusi adalah

menentukan rasio margin kontribusi Dalam menentukan rasio margin

kontribusi, manajeme n) atas biaya tetap dan

variabel a p jual relatifnya.

Berikut akan disajikan persentas nilai jual relatif masing

terhada

bel 4.7 ntase Nilai Jual Relatif Produk riode


roduksi tahun
Penerbit Intrans Publishing
Targ
Pen
Harg Jual per Kapasitas
No
Unit Pro uk
k
p
1 L 85.000 2.000 12%
2 Ko iah 60.000 2.000 9%
3 Leg matif 62.000 2.000 9%
4 Soekar a 75.000 1.000 5%
5 Kajian 70.000 1.000 5%
6 Rezim da 68. 00 1.000 5%
7 Pengantar 105.000 15%
8 Pendidikan T 00 5%
9 Metodologi Pem 10%
10 Kurikulum Pendid 9%
11 Akhlak Tasawuf .000 6%
12 Pengantar Antropologi 2 000 150.000.000 11%
Jumlah 19.000 1.398.000.000 100%
Sumber : Penerbit Intrans Publishing (Data Diolah)
Berdasarkan persentase harga jual relatif tersebut di atas, berikut akan

ditentukan alokasi serapan biaya pada masing-masing produk (12 produk

judul buku yang terbit), baik pada biaya tetap dan atau biaya variabel.

Tabel 4.8. Alokasi Biaya Tetap dan Biaya Variabel pada


Masing-Masing Produk pada Satu Periode Produksi Tahun 2016
Penerbit I Publishing
Persen ersentase Biaya Variabel (Persentase
No Judul Buku iaya Nilai Jual Relatif x Biaya
Variabel)
1 Legislative Drafting p 34.899.857
2 Konsep Hukum Perbank 9% Rp 11 45 24.635.193
3 Legislasi Hukum Isla rmatif 9% p 12.240 343 25.456.366
4 Soekarno, Komu Fasis Orba 433 Rp 15.396.996
5 Kajian Asia Rp 14.370.529
6 Rezim da si Inter 959.943
7 Pengan olitik 15% Rp 2 1.588
8 Pendid ggi dan 5% Rp 6.61 49
9 Metod ab 10% p 1 214 592 32
10 Kurik 9% Rp 11.845.494 93
11 Akhlak 6% R 7.896.996 62
12 Pengan 11% Rp 14 867 991
Rp 1 00 00 .000
lishing ( Diolah)

rapan (alokasi) biaya tetap dan

rgin kontribusi tiap-tiap

rgin kontribusi tersebut, ke pa

rasio akan

diguna rupiah dan

atau dalam volume isajikan dalam tabel 4.9

perhitungan margin kontribusi dan estimasi laba.


Tabel 4.9. Perhitungan Margin Kontribusi dan Estimasi Laba per Produk
(Judul Buku) dalam Satu Periode Produksi 2016.
Penerbit Intrans Publishing
Target Alokasi Biaya Margin Alokasi Biaya
Judul Buku Laba
Penjualan Variabel (-) Kontribusi Tetap (-)

Legislative Drafting 170.000.000 34.899.857 135.100.143 16.781.116 118.319.027


Konsep Hukum Perbankan
Syariah 120.000.000 24.635.1 3 95.364.807 11.845.494 83.519.313
Legislasi Hukum Islam
Transformatif 124.000.000 634 12.240.343 86.303.290
Soekarno, Komunis, dan
Fasis Orba 75 7.403.433 52.199.571

Kajian Asia Pasifik 14.37 .529 55 629. 871 48.719.599


Rezim dan Organisasi
Internasional 68.000.000 040 057 67 47.327.611

Pengantar Ilmu Po 21 20.729.6 158.798


Pendidikan Tin
Intelektualism 3.7 .64 2 734 17
Metodologi aran
Bahasa Ar 29.562.232 4.43 6 10
Kurikulum ikan
Agam Is 00 00 24.63 193 95.364.807

Akhlak T .000 000 1 423.462 63.576.538

Pengantar 000. 0 30.7 .991 119.206.


J 00 .00 2 7. 00.000 1.111 00 00
Publishing (Data Diolah)

nghitungan rasio margin kontribusi

bagai ikut:

𝑟𝑗𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
= 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Perhitungan nilai BEP (dalam rupiah) adalah sebagai berikut:

BEP
(Rp)
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
= 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖

138.000.000
=
0,794706724

= Rp17

Berdasarkan perhitun dalam rupiah

adalah se p173.648.965,00. Angka ini angka

pa bagi manajeme ngkat pendapa

rusahaan rug mengalam

untungan. n nilai BEP tot ini, pula

bera untuk masing-masing produk a p

nghitungan nil i BEP untuk masing-masin

menggunakan a gka persentase ai

EP total.

= Persentase nilai jual relatif x

n disajikan dalam tabel 4.10 se

Tabel 4.10. Nilai BEP(tiap produk) (Rupiah) dalam Satu Periode Produksi 2016
Penerbit Intrans Publishing
BEP
Nilai Jual
No Judul Buku Nilai Jual Relatif x
Relatif (%)
BEP(Total)
1 Legislative Drafting 12% Rp 21.116.112
2 Konsep Hukum Perbankan Syariah 9% Rp 14.905.491
Legislasi Hukum Islam
3 9% Rp 15.402.340
Transformatif
4 Soekarno, Komunis, dan Fasis Orba 5% Rp 9.315.932
5 Kajian Asia Pasifik 5% Rp 8.694.869
6 Rezim dan Organisasi Rp 8.446.445
7 Pengantar Ilmu P 26.084.608
Pendidikan
8 5% 8.322.232
Intelektualis
Metodolog embelajaran Bahas
9 10% Rp 17.886.589
Ar
10 um Pendidi 14.905.491
11 k Ta 9.936.994
nganta 11%
Pener (Data Diolah)

melihat berapa volume produk dalam

lam bel 4.11 rikut ini. Penghit

nilai BEP( tiap produk (judul

masing produk (judul buku).

Tabel 4.11. Nilai BEP(Q_tiap produk) dalam Satu Periode Produksi 2016
Penerbit Intrans Publishing
No Judul Buku Harga Jual BEP BEP(Q)
BEP(Rp)/Harga Jual
1 Legislative Drafting Rp 85.000 Rp 21.116.112 248
2 Konsep Hukum Perbankan Syariah Rp 60.000 Rp 14.905.491 248
3 Legislasi Hukum Islam Transformatif Rp 62.000 Rp 15.402.340 248
4 Soekarno, Komunis, dan Fasis Orba Rp 75.000 Rp 9.315.932 124
5 Kajian Asia Pasifik Rp 70.000 Rp 8.694.869 124
6 Rezim dan Organisasi Internasional Rp 68.000 Rp 8.446.445 124
7 Pengantar Ilmu Politik 000 Rp 26.084.608 248
8 Pendidikan Tinggi dan Intelektu 8.322.232 124
9 Metodologi Pembelajar 86.589 248
10 Kurikulum Pendid 248
11 Akhlak Tasa p 0.000 Rp 124
12 Pengan gi Rp 5.000 Rp 1 .631.8 248
Sumber : trans Publishin

hitung be oduksi se

oduk judul terbit pada satu pe iode waktu

tas laba de gan tingkat target penjuala pa

produksi 12 produk judul buku telah

periode produksi Bahasan selanjutnya

n sebesar % dari produksi.

4.1.6. jualan

dipaparkan tentang bagaimana

dapat masi pe nc naan laba perusa ngan

hal tersebut, barkan

adalah berka g dalam

melakukan penjualan untuk me n laba perusahaan.

Penerbit Intrans Publishing memiliki beberapa program dalam melakukan

penjualan bukunya. Program-program tersebut ditujukan untuk memenuhi pula

target penjualan dan pendapatan sebagaimana dirancang dalam tahun anggaran

perencanaan laba Tahun 2016, sebagaimana terlihat dalam Tabel 4.4. Anggaran
laba Tahun 2016 diestimasikan meningkat dari tahun anggaran 2015, yaitu dari

Rp2.000.000.000,00 menjadi Rp4.000.000.000,00.

Target perusahaan secara umum adalah ditujukan untuk mengurangi

ketergantungan penjualan pada distribusi outlet/toko, seperti Gramedia. Meskipun

pada kenyataannya, jalur distribusi ini k dapat dipungkiri memberikan

sumbangan yang kontinyu n terbesar. Meskipun

pada penjualan 2015 pe tan penjualan

direct sell dibanding dengan distribusi melalui outle Angka

penjuala da Tahun penjuala da

dist outl dan direc selling Sedang

ndinga ntara Toko Gramedia n Non- h 2,75.

lan untuk tahun 2014 dan 2015 dapat dil

a sebut, dap t dilihat bahwa ramedia

m segmen distribusi toko. Tota penjuala

re dibanding dengan distribusi

ke bergeser pada realisasi penjualan

Tabel 4.12. Realisasi Penjuala


hun 2014 – 2015
Penerbit Intrans Publishing
eali

Non
Direct Selling 533.538.270
2.060.828.160 1.152.483.583
Sumber: Dokumen Penerbit Intrans Publishing

Pada tahun anggaran 2016, perusahaan berusaha untuk meningkatkan

penjualan direct selling. Dalam rangka meningkatkan penjualan direct selling,


perusahaan memiliki beberapa program dalam merencanakan strategi

penjualannya. Program tersebut adalah pembagian buku-buku gratis. Pembagian

buku gratis ini ditujukan pada antara lain, adalah:

1. Dosen/Akademisi.

Program ini terutama ditujukan pada buku text book. Untuk jenis buku

ini memiliki segmentasi a sebagai materi bahan

ajar (utamany -buku relatif lebih

dibutuhka memiliki serapan asar ling b sar. Pembag gratis

ini ujukan untuk cara

manya a k meng nal buku y

rbitka ns Publishing. Pembagian buku uju

jar (dosen). Targetnya dalam jangka panjan

rapa penjualan buku pada kalan n maha

juga mendorong minat para dosen

isnya m njadi buku pada Pene

lain untuk menjual bukunya mel

se untuk menciptakan kesempatan

pene roduk Melalui kerjasama en),

diharapka kontinyu

untuk penjuala entasi ini

merupakan pasar potensial yang jumlah pasar relatif potensial dan

dapat diprediksikan sebagai program tahunan.

2. Perpustakaan dan Penyelenggara Pustaka lainnya.


Perusahaan juga memiliki program pembagian buku gratis pada kolega-kolega

perpustakaan atau penyelenggara pustaka lainnya. Tujuannya adalah untuk

memperkenalkan buku-buku kontemporer selain buku-buku text book yang

diterbitkannya. Secara jangka panjang, perusahaan berharap akan dapat

melakukan kerjasama dengan perpusta an-perpustakaan terkait dalam hal

pengadaan koleksi buku an juga merupakan

pelanggan potensial, haan untuk menjual

bukuny k pasitas yan bes r dan bisa dilakukan secara Hal ini

tentu member

ada da beberapa pr gr m-pr ng terut

meny enerbit Intrans Publi yang ke

mendasarkan pada Kotler dan Armst

(2016), hwa dalam pembahasan pe litia

penjualan bukan marketing seca a lebih

pe memba s program pembag

seba katkan penjualan melalui direc

adalah perenc naan strategi penjuala

tujuan untuk antitas) penjualan. pada

Kotler dan butuhan

penjual (perusa menjadi uang

(dalam arti laku terjual).

Program lainnya adalah antara lain seperti, pertama, Call for Papers.

Tujuan dari program ini adalah untuk mencari bakat-bakat baru dalam menulis.

Bakat-bakat baru ini ditujukan pada tujuan jangka panjang yaitu untuk penciptaan
karya terbaik yang akan diterbitkan oleh penerbit Intrans Publishing. Artikel-

artikel terpilih dari call for papers akan diterbitkan pada jurnal yang diterbitkan

oleh Intrans Publishing. Program kedua adalah lomba karya tulis ilmiah, baik

untuk kalangan umum, mahasiswa, dan pelajar. Pemenang karya ilmiah ini akan

mendapatkan reward berupa hadiah-ha baik tabungan atau juga souvenir.

Tujuannya selain untuk menc lam dunia karya tulis,

perusahaan juga produk yang

diterbitkann buku-buku kontempor atau buku-buku k yang

diterbitka .

mbah

Analysis

EP yang rapkan pada perusaha

margin kontribusi. Pendekatan seba

da ntang pe ghitungan BEP. Pendeka

mene margin kontribusi yang kemudi

mene lam rupiah (BEP(Rp)) secara

mene EP ba secara kuantitas (volume/B tau

rupiah (B masin pr ngan

menggunakan uct mix

(komposisi jumlah/volu bagaimana Sigit

(1984) menyatakan bahwa sales mix digunakan untuk untuk melihat berapa

penjualan masing-masing produk (dalam rupiah) dan product mix digunakan

untuk melihat berapa jumlah unit volume yang terjual untuk masing-masing

produk. Lebih lanjut, Sigit (1984) menjelaskan pula bahwa sales mix dapat
dihitung dengan dasar persentase nilai jual relatif masing-masing produk dan

product mix dapat dihitung berdasarkan pada komposisi penjualan dan harga

masing-masing produk.

Perhitungan BEP di atas adalah berdasarkan anggaran perencanaan

labanya dengan realisasi produksi yang pada satu periode produksi. Perlu

dijelaskan pula bahwa pene rga diskon pada sistem

penjualannya, baik et/ melalui direct

selling. Pe n diskon berkisa antara 15% sampai 30%.

Pember diskon pad 30%, ai

tingg mberian disko lui relatif

yait 15% - 20%. Pemberian diskon y i pa

bahwa outlet/toko merupakan distribusi

buku ara lebih kontinyu.

mberian diskon tersebut, perusahaan se

mela BEP-nya, berdasarkan angka

diber diskon ini tentunya akan meruba

dilakuka ngkat BEP-nya berdasarkan

diberikan, pat memeroleh gambaran kan

perencanaan ksi atas

setiap segmenta diberikan

Pengalaman trend penjualan pada tahun tahun sebelumnya, juga merupakan

pertimbangan dalam melakukan estimasi dalam anggaran penjualan (laba)-nya,

misalnya berdasarkan trend penjualan 5 (lima) tahun ke belakang.


Misalnya dengan melihat pengalaman distribusi 5 tahun ke belakang,

berapa persentase distribusi ke outlet/toko dan atau melalui direct selling.

Berdasarkan pengalaman trend distribusi ini, perusahaan bisa mengetahui berapa

tingkat penjualan yang akan didapat melalui toko/outlet dan atau melalui direct

selling dalam perencanaan labanya h pemberian diskon, sehingga

perusahaan tidak mematok nggi. Perusahaan juga

perlu merincikan n kedua dan

selanjutnya ual berdasarkan sanan direct selling) dan ya masuk

dalam a produksi n segmen ,

bias diproduksi ya g rel tif besa ntuan mar

ng re ndah bila dibandingkan d ngan jenis

n yang terlalu tinggi akan menyebabka

(Syamsuddin, 2011). Selisih ya terla

ng mungkin terealisasiakan akan meny

da h mana erial selanjutnya,

pere ntukan tegi penjualan (Muna

2009; 2012). Berdasarkan argumenta

dilakuka be arkan tingkat diskon lam

pembuatan n pula

pada Mahendra merupakan

satu indikator terpenting dalam mene nil i BEP. Berikut ini akan disajikan

bagaimana perencanaan anggaran laba dan atau penjualan beserta perhitungan

BEP–nya, sesuai dengan perhitungan diskon yang diberikan.


Perencanaan laba yang dibuat adalah berdasarkan satu periode masa

produksi, sebagaimana penyajian data di atas (lihat Tabel 4.6 dan 4.7).

Berdasarkan realisasi produksi sesuai yang ditunjukkan pada Tabel 4.6, berikut

akan disajikan tingkat harga produk dengan ketentuan diskon yang berlaku.

Perubahan harga (dengan pemberian kat diskon) akan menyebabkan

terjadinya penurunan angka lihat Tabel 4.7).

Berikut aka a ting sesuai dengan

asumsi ting njualan outlet/toko dengan direct selling. Untuk buku text

book prosentase direct sell lah

untuk populer 100% n mela outlet/t

akan lam bel 4.12, sebara harga jum

ribusi produk.
Tabel 4.13. Komposisi Penjualan dan Harga Jual Setelah Diskon Berdasarkan
Distribusi Outlet/Toko dengan Direct Selling
Penerbit Intrans Publishing 2016
Harga Jual Setelah
Harga Kapasitas Distribusi
No Judul Buku Diskon
Jual Produksi
Outlet DS Outlet DS

1 Legislative Drafting 85.000 2.000 1000 1000 59.500 72.250

2 Konsep Hukum Perbankan Syariah 60.0 00 1000 1000 42.000 51.000


Legislasi Hukum Islam
3 Transformatif 1000 43.400 52.700
4 Soekarno, Komunis, dan Fa 52.500 -
5 Kajian Asia Pasifik 70. 00 1.000 49.000 -
6 Rezim dan Organ sional 68 000 1.000 1000 .600 -

7 Pengantar I litik 1000 89.250


Pendidik i dan
8 Intelek 46. -
Me embelaj
9 A 72.000 2. 0 0.400

10 m Pend lam 60 000 . 0 1000 000


11 80.000 1. 00 1000

12 75 0 2.000 1000

lish g (Data Dio )

atas mudian dilakukan

potensi ya. Tabel 4.13 berikut akan membe

estimasi lam perencanaan laba.


Tabel 4.14. Potensi Penjualan Berdasarkan Sebaran Distribusi
Outlet dengan Direct Selling
Penerbit Intrans Publishing 2016
Harga Jual Potensi Penjualan
Setelah
Distribusi
No Judul Buku Diskon
Outlet DS Outlet DS Outlet DS

1 Legislative Drafting 1000 1000 59.500 72.250 59.500.000 72.250.000

2 Konsep Hukum Perbankan Syariah 1000 2.000 51.000 42.000.000 51.000.000


Legislasi Hukum Islam
3 Transformatif 00 43.400.000 52.700.000
4 Soekarno, Komunis, dan Fa 52.500.000 -
5 Kajian Asia Pasifik 1000 - 49. 9.000.000 -
6 Rezim dan Orga sional 1000 - 47.600 .000 -

7 Pengantar litik 50 3 89.250.000


Pendidik i dan
8 Intelek - 46.900 -
Me embelaj
9 A 1000 1000 .400 00.000 000
m Pen
10 1000 1000 .000 51. 000
11 1000 - 6.000 -

12 1000 1000 52.500 63.750 0


J lah 00
umla T tal 000

Su ing (Data Diolah)

Be atas, bahwa terlihat ada perbe

ang masi tar e potensi penjuala

Rp1.398.000.000 4.7) menjadi R g

terjadi ada rhitungan ini, ungan

BEP-nya mak ula.

Berdasarkan rsentase harga

jual relatifnya untuk menghitung berapa alokasi biaya tetap dan biaya variabel

yang akan diestimasikan terserap pada masing-masing produk judul buku.


Tabel 4.15. Persentase Nilai Jual Relatif Berdasarkan Potensi
Penjualan Setelah Harga Diskon
Penerbit Intrans Publishing 2016
Persentase Nilai Jual
Relatif
Target Potensi
No Judul Buku (potensi
Penjualan*
penjualan/total
penjualan) x 100%
1 Legislative Drafting 131.750.000 12%
2 Konsep Hukum Perbankan 0.000 9%
3 Legislasi Hukum Isla 9%
4 Soekarno, Kom 5%
5 Kajian Asi R 49.00 5%
6 Rezim sasi Internas onal R 47.600.000 5%
7 Peng mu Politik 15%
8 kan Tingg
9 dologi Arab p
ikulum a Islam Rp 93.00
khlak Rp 56.000.000
i Rp 116.250.000
Rp 1.056.450.000
ualan Outlet/T k dengan Direct Selling
ublis g (Data Diolah)

ann a dapat dilihat bahwa dak ada

sig sama) pada perhitungan harga

ter potensi penjualannya (lihat Tabe

rhitung n atas nilai harga jual

dihitung masing- biaya tetap da ap

produk. Ca lokasi

biaya tetap tota


Tabel 4.16. Alokasi Biaya Tetap dan Variabel pada Masing-Masing Produk
Berdasarkan Potensi Penjualan Setelah Harga Diskon
Penerbit Intrans Publishing 2016
Biaya Tetap Biaya Variabel
Persentase
(Persentase Nilai (Persentase Nilai
No Judul Buku Nilai Jual
Jual Relatif x Jual Relatif x Biaya
Relatif
Biaya tetap) Variabel)

1 Legislative Drafting 12% 17.209.996 35.791.803

2 Konsep Hukum Perbankan Syariah 12.148.232 25.264.802

3 Legislasi Hukum Islam T 3.173 26.106.962

4 Soekarno, Kom 14.262.388

5 Kajian Asi 5% 6. 00.68 13.311.562

6 Rez ganisasi In 7.805 31.232

7 tar Ilmu 15% 3

idikan alisme 4%

todolo an Bahasa Arab 11% 14 3

Agama Islam 9% 1 .148.2

5% 15.0

11% 15. 85
mlah 138.000
Su ing (Data Diolah)

Be lokasi biaya yang diserap oleh

akan EP dari produksi yang dilakuka

adalah posisi di mana perusa lami

kerugian, ke dalam

fungsi matematis ma dengan

total pengeluaran (TC/Total mbarkan dalam grafik,

dapat dilihat dalam Gambar 4.3 berikut.


TR

TC

BEP
VC 287.000.000
TR = TC

TFC

FC 138.000.000

Area Rugi Volume

Break E

rkan g dapat diketahui ahwa lah jum

y biaya variabe Total bia

itu ngan ambahkan jumlah biaya

ngan biaya tetap sebesar Rp138.000.000,00.

an Total C , maka akan dapat dihi

be osisi ini adalah sama dengan y

Tay ka laba/profit adalah sama

digamba atema adalah TR – = 0;

Pa tentukan pada volum kan

berada dalam revenue

sendiri adalah hasil ga jual adalah

mengikuti porsi rata-rata harga jual setelah diskon, yaitu pada kisaran diskon 15%

sampai dengan 30%. Dalam Tabel 4.16 berikut akan disajikan taksiran harga jual

rata-ratanya.

Tabel 4.17. Penentuan Harga Jual Rata-Rata atas Diskon dan Sebaran Distribusi
Penerbit Intrans Publishing
2016 Harga
Harga Jual Setelah
Distribusi Potensi Penjualan Rata-Rata
Diskon* (Total
Total Potensi
Judul Buku Penjualan Potensi
Outlet Penjualan/
Outlet DS DS 15% Outlet DS
30% Kapasitas
Produksi

Legislative Drafting 1000 1000 59.500 72.250 59.500.000 72.250.000 131.750.000 65.875
Konsep Hukum
Perbankan Syariah 1000 1000 42.00 2.000.000 51.000.000 93.000.000 46.500
Legislasi Hukum Islam
Transformatif 1000 10 52.700.000 96.100.000 48.050
Soekarno, Komunis, dan
Fasis Orba 10 - 52.500.000 52.500

Kajian Asia Pasifik 0 49.0 0 4 .000. 0 49.000.000 49.000


Rezim dan Organisasi
Internasional 1000 0 00.000 7.600.000 47.600

Pengantar Ilm 000 250.000 000 81.375


Pendidikan
Intelektu 0 - - 4 46.900
Metodo lajaran
Baha 50.400 61.200 50.400 111.6 55.800
Kurik idikan
Agam 1000 42.00 51.000 42.000. 00 93 46.500

Akh 0 56 00 - 56 000.000 56.000

P ng 1 0 5 50 3.750 52.500.000 63 58.125


at d m Tabel 4.6
blishin (Data Diolah)

S daftar ar a jual buku sebelum

ke bagai perbandingan dan dasar pe

jual tersebut, berikut a n dihi

volum untuk masing-masing produk ya da

Tabel 4.17
Tabel 4.18. Break Even Point atas Volume Penjualan
Penerbit Intrans Publishing
Biaya Q VC/Uni BEP
No Judul Buku Biaya Tetap Harga BEP(Rp)
Variabel Total t (Q)

1 Legislative Drafting 17.209.996 35.791.803 2000 17.896 359 65.875 23.629.216

2 Konsep Hukum Perbankan Syariah 12.148.232 25.264.802 2000 12.632 359 46.500 16.679.446

3 Legislasi Hukum Islam Transformatif 12.553.173 6.106.962 2000 13.053 359 48.050 17,235.428

4 Soekarno, Komunis, dan Fasis Orba 1000 14.262 179 52.500 9.415.816

5 Kajian Asia Pasifik 13.312 179 49.000 8.788.095

6 Rezim dan Organisasi 6.2 7.8 5 .931. 32 179 47.600 8.537.007

7 Pengantar Ilmu 1. 59.407 .213. 03 2000 22. 81.375 29.189.031

8 Pendidik an Intelektua 12.74 46.900 8.411.463

9 Me mbelajara 879 3 9 359 20.015.336

10 Pendidik 12.14 232 2 2 .802 59 16.679.446

11 Tasawuf 7.315.065 15 2 214 1 .043.538

12 15.1 5 290 31.581.002 2000 .849.308

138 0 000 287.000.000 19000 9.473.130


ublis g (Data Diolah)

dengan ujuk pada Taylor (2005

B rumus se gai berikut:

= Vp – Cf - VCv

= V(p – Cv) – Cf

Langkah yang perlu dilakuka variabel per unit dan

harga. Biaya variabel per unit adalah berdasarkan nilai estimasi alokasi biaya

variabel masing-masing produk, sebagaimana yang telah dihitung di atas, yaitu

dengan menggunakan pendekatan nilai harga jual relatif. Berdasarkan estimasi

alokasi tersebut, kemudian akan diperhitungkan nilai biaya variabel per unit-nya,
yaitu dengan membagi alokasi biaya variabelnya dengan jumlah volume produksi

masin-masing produk. Perhitungannya dirincikan pula dalam Tabel 4.18.

Berdasarkan perhitungan BEP(Q) di atas terdapat perbedaan perhitungan

setelah dilakukan penghitungan harga setelah pemberian diskon yang berdasar

pada sebaran disribusinya, yaitu 30% untuk diskon pada distribusi outlet/toko dan

15% untuk penjualan direct untuk buku-buku text book

adalah sebesar 50 den dangkan pada

sebaran dist untuk buku-buku kontemporer adalah sebesa untuk

outlet

Untuk nnya d pat dilihat pe ngan y

dalam Dalam Tabel 4.11, di mana pe jualn

lum diskon dan penghitungannya men

busi Berdasarkan tabel dapat dilihat kisar

248 ksemplar untuk masing-masing

be harga setelah pemberian disko

179 4.17). Kisaran perbedaannya m

lipat break even-nya. Sedangkan

secara tot p173.648.965,00 menjadi p189.473.130 kitar

Rp15.824.165,00.

Perbeda nilai break

even point-nya. Penghitungan harga sarkan harga diskon dan sebaran

distribusinya tentu akan memberikan gambaran yang lebih riil. Sebagaimana

diketahui bahwa penentuan angka BEP merupakan angka patokan dalam

menentukan perencanaan manajerial lainnya di luar hanya sebagai alat analisis


dalam perencanaan laba. Angka BEP juga sangat berguna dalam menentukan

salah satunya adalah sebagai dasar penentuan perencanaan penjualan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Penelitian

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan

mengenai analisis break even point untuk merencanakan penjualan

dan laba perusahaan maka peneliti dapat

menyimpulkan rikut:

1. n analisis untuk pere laba

ans Publi riode tahun melalui be

tahapa biaya diklarifikasikan ser biaya ya

ngan volume kegiatan perusahaan s

dalam biay tetap dan biaya varia

gin kontribusi, dan menentukan reak e

enerbit ntrans Publishing mencap

atau seb sar 3.408

3. na penerapaan diskon akan men

point sebesar Rp173.648.965,00 di

Rp

5.2. Saran Pen

Berdasarkan uraian kesimpulan diata maka saran yang dapat diberikan

Penerbit Intrans Publishing adalah:

1. Penerbit Intrans Publishing dapat lebih mempertimbangkan penggunaan dari

analisis break even point sebagai alat bantu dalam merencanakan penjualan
pada tingkat laba yang diharapkan. Analisis tersebut akan membantu

manajemen perusahaan mengetahui volume penjualan yang harus dicapai

untuk mendapatkan laba yang diharapkan.

2. Penerbit Intrans Publishing sebaiknya memperhatikan volume penjualan

minimal yang harus dipertahank agar penjualan sesuai dengan

perencanaan yang tela

3. Penerbit Intra pka meningkatkan

hasil sehingga da me kan biaya variable dapat

ngaruhi ma oleh.
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syafaruddin. 1982. Alat-Alat Analisa dalam Pembelajaran. PT. Hanindita


Offset. Yogyakarta.
Ariyanti, R., S.M. Rahayu, dan A. Husaini. 2014. “Analisis Break Even Point
sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Manajemen terhadap Perencanaan
Volume Penjualan dan Laba (Stud sus pada PT. Cakra Guna Cipta
Malang Periode 2011 – 2013) strasi Bisnis (JAB), Vol. 11,
No. 1.
Budiwibowo, Satrijo. (CVP) dalam
Hubunga Perencanaan Lab pada Hotel Sarangan”.
Assets: Akuntansi dan Pendidikan, Vol. 1, No.
Bungin, n. 2001. -format if
ualitati
B Basti (2006). Akuntansi Biaya Aplikasi
karta
Akuntansi Biaya. Terjemahan Cost Ac
Salemba Empat.
2005. Analisis Break Even Point rhada
Hotel Surya Indah Salatiga. pora
Program Diploma Tiga Universitas

Da ologi Peneli an Sosial. Yogyakarta


Dimi dan Topowijino. 2014. “Ana
rencanakan Laba Perusahaan
riode 2011-2012)”. Jurnal Adm ,
Vol.
Djarwanto. lisa apora PFE
Group.
Garrison, Ray Akuntansi
Manjerial (alih lemba Empat.
Jakarta.
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2012. Akuntansi Manajerial buku 1
Edisi 8. Salemba Empat. Jakarta.

Horngren, Charles T., Gary L. Sundem, William O. Stratton, David Burgstahler,


dan Jeff Schatzberg. (2008). Management Accounting. Fourteenth Edition.
New Jersey: Pearson Education Inc.
Jain, S.C. 2000. Marketing Planning and Strategy. Edisi Keenam. E-Book.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers. Jakarta.
Kotler, P. dan Armstrong. 2004. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Penerbit Erlangga.
Jakarta.
Kotler, P., dan K.L. Keller. 2016. Marketing Management. Global Edition.
Pearson Education.
Kustatik. 2009. Analisis Break Eve a sebagai Dasar Perencanaan
Laba pada Perusahaan lukan Sukoharjo. Skripsi
tidak Dipublikasikan rta.
Kuswadi. 2005. uangan. Salemba Empat. J
Mahendra, . Rachmawati. 2013. netapan Harga Jua umahan
P rmata Suc asikan. Fakult knik
dan Pere . Suraba
Mi Matthew rman, Micha l. 1992. Kuali
Universitas ss. Jakarta.

si Manajemen: onsep, Manfaat dan


akarta.
untansi Biaya. Edisi Kelima. Aditya Media.
ansi Manajemen. Edisi Ketiga. lemba
Biaya Edisi kelima, Cetakan ke
Perusahaa YKPN.
. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Munaw Laporan Keuangan, Edisi
P akarta.
. a an Keuanga ty.
Yog
Riyanto, Ba BPFE.
Yogyaka
Simamora, Henry. 2003. Akunta II. UPP AMP YKPN.
Jakarta.
Sigit, Soehardi. 2002. Analisa Break Even Ancangan Linear Secara Ringkas dan
Pasti. Edisi 3. BPFE. Yogyakarta.
Sugiyono. 1994. Metode Penelitian Administrasi. Alfa Beta. Jakarta.
. 2009. Metode Penelitian Bisnis , Bandung. : CV ALFABETA.
Supriyono, R.A. 2000. Akuntansi Biaya Perencanaan Pengendalian Biaya Serta
Pembuatan Keputusan. Edisi 2. BPFE. Yogyakarta.
. 2002. Akuntansi Manajemen Proses Pengendalian Manajemen.
Yogyakarta: STIE YKPN.
Syamsuddin, Lukman. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan ( Konsep
Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan).
Rajawali Pers. Jakarta.
Syamsuddin, Lukman. 2011. Mana rusahaan (Konsep Aplikasi
dalam Perencanaan, Keputusan). Jakarta:
Rajawali Pers.
Tampubolon, 2005. Manajemen Keuangan (F gement):
Konse roblem & Studi Kasus. Ghalia Indonesia. Bogo
Taylor nard W. 20 ience (Eight on).
: Salemba
W , S.M., M. Saifi. 2013. Analisis oint seba
lah S naan Penjualan dan Laba (Stud Ultraja
Milk I ading Company, Tbk) Skripsi asika
y Malang.
2013. Akuntansi Biaya Edisi Revisi

Anda mungkin juga menyukai