Disusun Oleh :
Cher
Meraih
rajat Sarjana Eko omi
KONSE N
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
bit
Ada uan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk meme syarat
tela dalam
penulisa
dan selaku dosen penguji I, yang telah memberikan kritik dan pembenahan
skripsi ini.
6. Kedua orangtua tercinta, Bapak Sugeng Subagyo & Ibu Sri Hermin
skripsi ini.
ntu peny
Mala 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................vii
BAB I PEND......................................................................................................1
1.1. elakang..................................................................................1
umusan 7
1.3. Tujua ………………………………………………
1.4. n …………………………………………….
T USTAKA …………………………………………
Terdahulu …………………………………………....
aan aba .......................................................................
ngertian P rencanaan Laba
aat Perenc naan Laba .............................................
Point Analysis .........................................................
rtian Break Even Point Analysis
at Break Even Point ysis
Dasa dan Kelemaha..............................................18
ang Mempenga 20
......... 20
............ 22
2.4. Perencan..........................................................................................27
2.4.1 Hubungan Perencanaan Laba dan Break Even Point
Analysis dengan Perencanaan Penjualan............................31
2.5. Kerangka Pikir................................................................................32
DA …………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR
Oleh :
Cheriza Y.
ABSTRAK
PENDAHULUAN
2001)
telah dilakukan.
perusahaan dan salah satu tolok ukur tujuan perusahaan, maka perencanaan laba
memberikan penekanan ba
aktifitas pe dalam
inilah yang menjadi sasaran penting bagi organisasi yang berorientasi profit
penjualan) dan perencanaan biaya (estimasi biaya). Jadi dalam perencanaan laba
2007).
perusahaan
Beberap beberapa
properti atau penentuan target penjualan produksi susu. Hal ini tentunya dapat
tingkat harga dan volume penjualan yang ada; (2) menentukan tingkat harga jual
sedemikian rupa sesuai dengan laba yang dikehendaki; dan (3) meningkatkan
perencanaan n laba
menentukan aktifitas perusahaan untuk mencapai laba yang ditentukan. Hal ini
(1986) bahwa dalam perencanaan laba melibatkan tiga langkah yang merupakan
satu kesatuan dalam penentuan kebijakan, di mana ketiga langkah tersebut tidak
perusahaan isalnya
produksi, karena biaya dan volume yang dikeluarkan lebih pasti berdasarkan
pesanan, sehingga terjadinya risiko kerugian lebih bisa dihindari. Pada sisi lain,
tantangannya dalam perencanaan laba adalah penentuan harga yang kompetitif
dan bersaing sehingga target laba dapat terpenuhi. Lain halnya perusahaan yang
terkait aspek internal atau pun eksterna ng cukup jeli dalam menentukan
2004).
berorientasi profit yang terletak di Kota Malang. Lembaga penerbitan yang telah
berdiri selama 13 (tiga belas) tahun ini telah menjalin hubungan dengan distribusi
distributor besar yang menguasai distribusi buku secara nasional mematok berapa
mengalami
Berd rapan
judul “Analisis Break Even Point sebagai Alat Perencanaan Penjualan dan
1. Bagaimana analisis Break Even Point yang dilakukan oleh Penerbit Intrans
1.3. Tujuan
1.4.
dan praktis.
1. Manfaat akademi
titik impas (BEP). Studi kasus yang dijabarkan dalam penelitian ini
2. Manfaat praktis.
TINJAUAN PUSTAKA
njualan.
2.2
bertujuan mbawa
dengan perencanaan keuangan, dalam kata lain, perencanaan laba berkaitan pula
analisis
kuantitatif lainnya. Di dalamnya juga ditentukan tujuan laba yang ingin dicapai
yang akan dilakukan oleh manajemen dalam jangka waktu tertentu yang
n Laba
menurut Ca
1. Perenca terhadap
peluang untuk menilai kembali setiap segi operasi dan memeriksa kembali
mengkomuni dukunga s
ncana
perencanaan Melalui
ditetapkan dalam anggaran perencanaan yang dibuat akan menjadi kontrol dan
pengawasan yang baik dan memungkinan manajemen untuk bekerja secara efektif
dan efisien.
analisis CVP.
Sebagaimana dinyatakan oleh Sigit (2002), bahwa analisis BEP digunakan oleh
kemudian analisis BEP, menjadi angka patokan bagi perusahaan untuk mengambil
dalam masalah dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas (BEP) atau
dampak peningkatan harga terhadap laba hingga lebih lanjut, analisis ini dapat
udiwibowo n laba t
Titi haan di
oleh perusahaan. Pada keadaan ini, p rusahaan berada pada posisi tidak
Bustami (2006:208) menyatakan bahwa analisis BEP merupakan suatu cara atau
teknik yang digunakan oleh seorang manajer perusahaan untuk mengetahui pada
volume (jumlah) penjualan dan volume produksi berapakah suatu perusahaan
yang bersangkutan tidak menderita kerugian dan tidak pula memperoleh laba.
Analisis titik impas merupakan alat analisis yang berguna bagi manajemen
pada tingkat laba yang ingin dicapa rta berhubungan dengan tingkat
operasi, yang terkait dengan volume penjualan suatu perusahaan. Informasi titik
impas yang dicapai dalam analisis BEP, dapat digunakan perusahaan dalam
menentukan kebijakannya, yaitu dalam menentukan berapa jumlah yang harus
dijual (budget sales), berapa harga jual (sales price) kompetitifnya. Penentuan
produksi tahui gi
perusa
laba
dihentikan dalam
keadaa
hubungan biaya, volume, dan laba (CVP) dan atau analisis BEP (Bustami, 2006).
Dengan merujuk pada Sigit (2002) dan Munawir (2007), asumsi dasar untuk
yang dij
1. Asumsi tentang linearity. Harga jual per unit maupun variabel operating
cost per unit tidaklah berdiri sendiri terlepas dari volume penjualan yang
artinya tingkat penjualan yang melewati titik tertentu hanya akan dicapai
dengan jalan menurunkan harga jual per unit. Hal ini tentu saja akan
Variabel operating cost per unit juga akan bertambah besar dengan
bertambah besarnya
da pembuatan proyeksi op si pe
2.3.4 Memengaruhi
berikut:
1. Pe ariable
cost pe edangkan
sebaliknya.
meningkatkan fixed operating cost, maka tingkat Break Even Point akan
meningkat pula, demikian juga halnya bila fixed operating cost
diturunkan, maka tingkat Break Even Point pun akan bergerak turun ke
3. Perubahan harga jual. Kenaikan harga jual per unit akan menurunkan
tingkat Break Even Point dan knya penurunan tingkat harga jual
Point.
2.3.5. onen-kom
semivariabel. B da volume
produksi. Salah satu contoh biaya tetap adalah seperti biaya sewa gedung dan atau
peralatan, gaji staff dan manajemen, asuransi, iklan, depresiasi, dsb. Jika
baku, tenaga kerja langsung, biaya pengepakan, pemindahan material, dsb. Biaya
variabel total merupakan fungsi dari e dan biaya variabel per unit.
Atau
Pe v nue) = Vp di mana
unit. P
juga diny
antara pendapatan total, biaya total, dan laba (Z) adalah sebagai berikut:
di atas, berikut akan dijelaskan tentang metode perhitungan break even point.
V= ang diproduksi/dijual.
Selain g dapat
dengan biaya variabel. Mencari nilai titik impas dengan metode marjin kontribusi,
yaitu jumlah biaya tetap harus dibagi dengan marjin kontribusi, yaitu jumlah biaya
tetap harus dibagi dengan marjin kontribusi yang dihasilkan dari setiap unit yang
terjual (Ariyanti et all., 2014). Model matematikanya dapat dilihat sebagai
berikut:
1997)
TR
TC
BEP
Biaya
variabel
FC
biaya tetap
keputusan.
Pada titik break even, pendapatan total sama dengan biaya total, sehingga
keuntungan (laba/profit) “Z” akan sama dengan “nol”. Dalam model matematika,
jika kita masukkan angka nol pada Z, maka kita akan mencari jumlah volume
(sebagai variabel keputusan). Pada kondisi ini akan ditentukan angka patokan
keputusan bahwa pada volume berapa perusahaan akan memproduksi unit
Z = Vp – Cf - VCv
0 = V(p – Cv) – Cf
V(p – Cv) = Cf
V
– Cv
= Bia
menjelaskan bahwa tingkat break even dapat digunakan sebagai patokan dalam
menentukan angka (nilai) batas keselamatan yang dapat ditoleransi perusahaan.
Batas keselamatan adalah jarak dari penjualan yang dianggarkan dengan tingkat
break even. Batas keselamatan ini disebut dengan margin of safety. Angka margin
direncanakan tersebut boleh turun, agar ahaan tidak menderita rugi atau
margin ty (MoS)
𝑀𝑜𝑆
x 100%
𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
alan
berorientasi pada pasar. Manajemen harus okus pada kebutuhan dan kepuasan
kepuasan pelanggannya.
Jika melihat perbedaan konsep Kotler dan Armstrong (2004), maka pada
cakupan yang lebih luas di mana proses selling (penjualan) berkait dengan
dan Ke perbeda ra
dan analisis BEP, maka penekanan y n kuk n pada subyek ini adalah pada
aspek strategi penjualan, meskipun bahasan tentang hal ini mungkin tidak terlepas
penjualan (Kotler dan Keller, 2016), bahwa konsep penjualan lebih menekankan
pada pencapaian laba berdasarkan volume yang terjual. Pada umumnya
perusahaan memiliki tiga tujuan dalam penjualan. Tujuan tersebut adalah: (1)
mencapai volume penjualan tertentu; (2) mendapatkan laba tertentu; dan (3)
tujuan. Maka, sesuai dengan isu dalam penelitian ini, maka strategi penjualan
Seg
an
volume penjualan.
Setiap perusahaan pasti berharap semua produknya habis terjual, atau yang
paling buruk adalah penjualan dapat mencapai titik BEP, tidak untung namun juga
tidak rugi. Dengan demikian, maka BEP merupakan analisis (pendekatan) penting
dalam memberikan rambu pada perencanaan penjualan bagi manajemen. Melalui
labanya.
laban njelasan-penjelasan di
atas
manajemen strategi
penjualannya. n rambu-
penting yang dapat dipakai adalah analisis BEP, termasuk di dalamnya adalah
Gambar 2.2
Kerangka Pikir
tercapainy ng m n.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2. Penelitian
1. Meng ri data-
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta atau angka.
Data adalah segala faktor dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyususn
suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai
ta P Merupaka nelitian
berupa belakang
produk perusahaan.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan oleh peneliti
sendiri, yang akan melalui tiga tahapan kegiatan, yaitu: memasuki lokasi
data (logging the data) (Miles dan Hube 1992) sebagai berikut:
3. P ng data)
a. Obse
Dalam ublishing,
Timur.
b. Wawancara secara mendalam (indepth interview)
c. Dokumentasi
3.5 ik Anali
2. Metode
penelitia rhitungan
menggunakan rumus
b. Harga jual, biaya, dan volume penjualan adalah analisis untuk menghitung
perubahan harga jual, biaya dan volume terhadap laba perusahaan, dengan
rumus:
c. katan gra
buku-buku yang bertema politik dan hukum. Kini, dalam perkembangannya, telah
melebarkan isu atau tema yang diusung agar bisa memenuhi permintaan
seri anti korupsi, isu pangan, kelautan, pertanian, gerakan sosial, pemberdayaan
masyarakat, seri gerakan advokasi rakyat, pertanahan maupun tentang motivasi
dan gaya hidup. Tema-tema tersebut dikemas baik berupa buku non fiksi maupun
fiksi.
VISI
MISI
4.1.3.
Brand ublishing
Tanggal 2008
Akte Notaris
No.
3150739054
NPWP : 02-104-755-0-541-000
SIUP : 517/442/35.73.407/2011
HO : 530.08/1471/35.73.407/2011
Email : redaksi.intrans@gmail.com
Direktur Utama
Staf Sales
Ga
distribusi, dan sales. Pegawai tetap lainnya adalah bagian rumah tangga dan
keamanan terdiri dari 3 orang. Selain pegawai tetap, terdapat bebeapa pegawai
freelance (tenaga lepas), antara lain: tenaga editor, layout, perwakilan penerbit,
dan penjualan.
buku berkualitas dari karya orang-orang kredibel dan ternama. lntrans Publishing
pengetahuan dan kebutuhan akan bahan bacaan yang baik dan berkualitas. Dalam
rangka mengikuti perkembangan tersebut, manajemen berusaha untuk selalu
menghadirkan buku-buku yang layak baca. Hingga saat ini untuk memenuhi
2. Setara Press
4. Empa Media
Naskah Masuk
Edit Naskah
Dikembalikan ke Penulis
Persetjuan Pimpinan
Redaksi Cetak Draft
Marketing Diterima Editing Pra-Cetak Cetak
Layout/Setting
TandaTangan SPK Bahasa Desain Grafis
Substansi Isi & Cover
1. Bagian Produksi
bekerjasama
2. Na asuk selanjutnya
6. produksi
direksi/pimpinan.
7. Setelah ada disposisi persetujuan dari direktur/pimpinan untuk
be n nga
direksi/pimpinan memberika
maka
pinan bahwa
edit
an.
2. Bag
3. Bag
Teknis p dijabarkan
sebagai berikut:
penjualan produk
4. Pengg
Tata ca rusahaan,
mendapa a
pada pe
inventaris.
bulan.
4. tau jika
menda
6. Waktu Kerja
1. Hari kerja ditetapkan mulai hari senin – sabtu dalam setiap minggunya.
2. Jam kerja kantor hari senin – juma’at dimulai pukul 09.00 wib – pukul
16.00 wib. Untuk hari sabtu dimulai pukul 09.00 wib – 15.00 wib.
3. Jika tidak masuk kerja maka wajib mengajukan ijin terlebih dahulu
4. Pemberian ijin ditentukan oleh ktur internal dan atau sesuai dengan
peraturan perusa
keuntungan dalam
pengembangan gsungnya
usaha penerbitan.
dengan besaran pemberian royalty sebesar 10-15 % dari harga jual setetah
dipotong rabat toko buku atau dari harga pokok penjualan. Sedangkan pemberlan
royalty diberikan sesuai dengan buku yang terjual dan diberikan secara rutin
hingga buku terjual habis. Mekanisme pemberian royalty diberikan 2 (dua) kali
buku atau outlet penjualan merupakan kerja utama dalam hal penjualan.
, Suka , Tasikmalaya, Sa
Jombang
2. NTB: Lombok,
3. NTT: Kupang.
Bandarlampung,
6. KALIMANTAN: Pontianak, Banjarmasin, Tarakan, Palangkaraya,
8. MALUKU: Ambon.
10. MADURA
11. BALI
12. BATA
rencan
produksi ada
setiap judul buku baru sebesar 1.000 e mplar, sehingga target oplah untuk
penerbitan judul baru berkisar sebesar 38.000 eksemplar. Oplah rata-rata yang
ditargetkan untuk penerbitan cetak ulang (edisi baru) adalah sebesar 2.000
eksemplar untuk masing-masing judul buku, jadi target oplahnya berkisar sebesar
50.000 eksemplar. Target oplah untuk penerbitan non-reguler, masing-masing
untuk setiap judul buku adalah sebesar 500 eksemplar. Jadi target oplahnya adalah
6.000 eksemplar. Berdasarkan rincian tersebut di atas, maka jumlah target oplah
B. Penghitungan Point
da a, perusah an menganggarkan
terbit, ya EP.
Berd EP ini
menerapkan alat analisis ini. Penghitungannya juga berdasar pada satu periode
produksi, yaitu dua bulanan, dengan alokasi dana operasional produksi di luar
Berikut ini akan disajikan tabel yang memuat tentang pengelompokan anggaran
biaya oleh perusahaan dalam satu periode produksi, yaitu dalam masa dua bulan.
ntra
No Biaya iaya Tetap Variabel
1 Gaji 100.000.000
ya Editin Rp 7.500.000
Royalt p 48.000.000
4 Bia 225.000.000
5 B Rp 2.000.000
6 Rp 500.000
s Internet Rp 1.500.000
nsumsi Rp 10.000.000
lpon p 500.000
ngka an Rp 2.000.000
edisi
ing
Rp 10.000.000
ank Rp 5.000.000
siasi Rp 3.000.000
raan Rp 1.500.000
Rp 2.000.000
Rp 138.000.000 287.000.000
Sum Data lah
Aloka biaya
operasional/pr p200.000.000,00
dirinci pada tabel 4.5 di atas. Alokasi biaya cetak adalah sebesar
yaitu:
1. Cetak untuk pe
mengena suatu g
3.000
e misalnya
momentum yang tepat, atau penulis buku adalah penulis yang telah
produksi oduksi c g
e produksinya didasarkan
marke ng.
be lembaga
tertentu n tertentu
textbook, penentuan a
terhada
judul buku yang terbit), baik pada biaya tetap dan atau biaya variabel.
rasio akan
bagai ikut:
𝑟𝑗𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
= 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Perhitungan nilai BEP (dalam rupiah) adalah sebagai berikut:
BEP
(Rp)
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
= 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
138.000.000
=
0,794706724
= Rp17
EP total.
Tabel 4.10. Nilai BEP(tiap produk) (Rupiah) dalam Satu Periode Produksi 2016
Penerbit Intrans Publishing
BEP
Nilai Jual
No Judul Buku Nilai Jual Relatif x
Relatif (%)
BEP(Total)
1 Legislative Drafting 12% Rp 21.116.112
2 Konsep Hukum Perbankan Syariah 9% Rp 14.905.491
Legislasi Hukum Islam
3 9% Rp 15.402.340
Transformatif
4 Soekarno, Komunis, dan Fasis Orba 5% Rp 9.315.932
5 Kajian Asia Pasifik 5% Rp 8.694.869
6 Rezim dan Organisasi Rp 8.446.445
7 Pengantar Ilmu P 26.084.608
Pendidikan
8 5% 8.322.232
Intelektualis
Metodolog embelajaran Bahas
9 10% Rp 17.886.589
Ar
10 um Pendidi 14.905.491
11 k Ta 9.936.994
nganta 11%
Pener (Data Diolah)
Tabel 4.11. Nilai BEP(Q_tiap produk) dalam Satu Periode Produksi 2016
Penerbit Intrans Publishing
No Judul Buku Harga Jual BEP BEP(Q)
BEP(Rp)/Harga Jual
1 Legislative Drafting Rp 85.000 Rp 21.116.112 248
2 Konsep Hukum Perbankan Syariah Rp 60.000 Rp 14.905.491 248
3 Legislasi Hukum Islam Transformatif Rp 62.000 Rp 15.402.340 248
4 Soekarno, Komunis, dan Fasis Orba Rp 75.000 Rp 9.315.932 124
5 Kajian Asia Pasifik Rp 70.000 Rp 8.694.869 124
6 Rezim dan Organisasi Internasional Rp 68.000 Rp 8.446.445 124
7 Pengantar Ilmu Politik 000 Rp 26.084.608 248
8 Pendidikan Tinggi dan Intelektu 8.322.232 124
9 Metodologi Pembelajar 86.589 248
10 Kurikulum Pendid 248
11 Akhlak Tasa p 0.000 Rp 124
12 Pengan gi Rp 5.000 Rp 1 .631.8 248
Sumber : trans Publishin
hitung be oduksi se
4.1.6. jualan
perencanaan laba Tahun 2016, sebagaimana terlihat dalam Tabel 4.4. Anggaran
laba Tahun 2016 diestimasikan meningkat dari tahun anggaran 2015, yaitu dari
Non
Direct Selling 533.538.270
2.060.828.160 1.152.483.583
Sumber: Dokumen Penerbit Intrans Publishing
1. Dosen/Akademisi.
Program ini terutama ditujukan pada buku text book. Untuk jenis buku
diharapka kontinyu
bukuny k pasitas yan bes r dan bisa dilakukan secara Hal ini
tentu member
Program lainnya adalah antara lain seperti, pertama, Call for Papers.
Tujuan dari program ini adalah untuk mencari bakat-bakat baru dalam menulis.
Bakat-bakat baru ini ditujukan pada tujuan jangka panjang yaitu untuk penciptaan
karya terbaik yang akan diterbitkan oleh penerbit Intrans Publishing. Artikel-
artikel terpilih dari call for papers akan diterbitkan pada jurnal yang diterbitkan
oleh Intrans Publishing. Program kedua adalah lomba karya tulis ilmiah, baik
untuk kalangan umum, mahasiswa, dan pelajar. Pemenang karya ilmiah ini akan
diterbitka .
mbah
Analysis
(1984) menyatakan bahwa sales mix digunakan untuk untuk melihat berapa
untuk melihat berapa jumlah unit volume yang terjual untuk masing-masing
produk. Lebih lanjut, Sigit (1984) menjelaskan pula bahwa sales mix dapat
dihitung dengan dasar persentase nilai jual relatif masing-masing produk dan
product mix dapat dihitung berdasarkan pada komposisi penjualan dan harga
masing-masing produk.
labanya dengan realisasi produksi yang pada satu periode produksi. Perlu
tingkat penjualan yang akan didapat melalui toko/outlet dan atau melalui direct
pembuatan n pula
satu indikator terpenting dalam mene nil i BEP. Berikut ini akan disajikan
produksi, sebagaimana penyajian data di atas (lihat Tabel 4.6 dan 4.7).
Berdasarkan realisasi produksi sesuai yang ditunjukkan pada Tabel 4.6, berikut
akan disajikan tingkat harga produk dengan ketentuan diskon yang berlaku.
asumsi ting njualan outlet/toko dengan direct selling. Untuk buku text
ribusi produk.
Tabel 4.13. Komposisi Penjualan dan Harga Jual Setelah Diskon Berdasarkan
Distribusi Outlet/Toko dengan Direct Selling
Penerbit Intrans Publishing 2016
Harga Jual Setelah
Harga Kapasitas Distribusi
No Judul Buku Diskon
Jual Produksi
Outlet DS Outlet DS
12 75 0 2.000 1000
jual relatifnya untuk menghitung berapa alokasi biaya tetap dan biaya variabel
produk. Ca lokasi
idikan alisme 4%
5% 15.0
11% 15. 85
mlah 138.000
Su ing (Data Diolah)
kerugian, ke dalam
TC
BEP
VC 287.000.000
TR = TC
TFC
FC 138.000.000
Break E
mengikuti porsi rata-rata harga jual setelah diskon, yaitu pada kisaran diskon 15%
sampai dengan 30%. Dalam Tabel 4.16 berikut akan disajikan taksiran harga jual
rata-ratanya.
Tabel 4.17. Penentuan Harga Jual Rata-Rata atas Diskon dan Sebaran Distribusi
Penerbit Intrans Publishing
2016 Harga
Harga Jual Setelah
Distribusi Potensi Penjualan Rata-Rata
Diskon* (Total
Total Potensi
Judul Buku Penjualan Potensi
Outlet Penjualan/
Outlet DS DS 15% Outlet DS
30% Kapasitas
Produksi
Legislative Drafting 1000 1000 59.500 72.250 59.500.000 72.250.000 131.750.000 65.875
Konsep Hukum
Perbankan Syariah 1000 1000 42.00 2.000.000 51.000.000 93.000.000 46.500
Legislasi Hukum Islam
Transformatif 1000 10 52.700.000 96.100.000 48.050
Soekarno, Komunis, dan
Fasis Orba 10 - 52.500.000 52.500
Tabel 4.17
Tabel 4.18. Break Even Point atas Volume Penjualan
Penerbit Intrans Publishing
Biaya Q VC/Uni BEP
No Judul Buku Biaya Tetap Harga BEP(Rp)
Variabel Total t (Q)
2 Konsep Hukum Perbankan Syariah 12.148.232 25.264.802 2000 12.632 359 46.500 16.679.446
3 Legislasi Hukum Islam Transformatif 12.553.173 6.106.962 2000 13.053 359 48.050 17,235.428
4 Soekarno, Komunis, dan Fasis Orba 1000 14.262 179 52.500 9.415.816
= Vp – Cf - VCv
= V(p – Cv) – Cf
harga. Biaya variabel per unit adalah berdasarkan nilai estimasi alokasi biaya
alokasi tersebut, kemudian akan diperhitungkan nilai biaya variabel per unit-nya,
yaitu dengan membagi alokasi biaya variabelnya dengan jumlah volume produksi
pada sebaran disribusinya, yaitu 30% untuk diskon pada distribusi outlet/toko dan
outlet
Rp15.824.165,00.
menyimpulkan rikut:
Rp
analisis break even point sebagai alat bantu dalam merencanakan penjualan
pada tingkat laba yang diharapkan. Analisis tersebut akan membantu
ngaruhi ma oleh.
DAFTAR PUSTAKA