Dokumen
Dokumen
Pendahuluan
A. Latar belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan dan bahasa resmi negara
Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan sebagai alat komunikasi antarwarga negara
Indonesia yang berasal dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya. Bahasa Indonesia
juga digunakan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Namun, dalam praktiknya, pemakaian bahasa Indonesia di Indonesia tidak selalu
berjalan mulus. Masih sering terjadi konflik sosial terkait pemakaian bahasa
Indonesia.
Konflik sosial tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya
adalah dekadensi moral. Dekadensi moral merupakan suatu kondisi di mana terjadi
penurunan nilai-nilai moral dalam masyarakat. Dekadensi moral dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pengaruh globalisasi. Globalisasi membawa
berbagai budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Budaya asing
tersebut dapat mempengaruhi perilaku masyarakat Indonesia, termasuk perilaku
pemakaian bahasa Indonesia
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa),
Dadang Sunendar mengatakan, Badan Bahasa terus berupaya menjalankan amanat
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan. Ia mengatakan, pada UU No.24/2009 Pasal 36 ayat 3
tercantum bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama bangunan atau
gedung, jalan, apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan,
merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau
dimiliki oleh warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia.
B. Tujuan
Menganalisis kasus yang berkaitan dengan Konflik sosial pemakaian Bahasa
Indonesia di NKRI kaitan dengan dekadensi Moral.
C. Gambaran umum kasus
Konflik sosial pemakaian bahasa Indonesia di NKRI kaitan dengan dekadensi moral
merupakan fenomena yang dapat terjadi dalam berbagai konteks, baik di lingkungan
formal maupun informal. Konflik ini dapat terjadi karena perbedaan dialek,
penggunaan bahasa gaul, atau penggunaan bahasa asing.
A. Identifikasi konflik
1. Pihak – Pihak yang terlibat
Pihak yang menggunakan bahasa yang dianggap tidak sesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, misalnya penggunaan bahasa gaul,
bahasa daerah, atau bahasa asing.
2. Sumber Konflik
Perbedaan pemahaman tentang kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Misalnya, masyarakat yang menggunakan bahasa gaul sering dianggap tidak
sopan atau tidak formal oleh masyarakat yang berasal dari budaya yang
berbeda.
3. Dampak Konflik
Dampak sosial, misalnya terjadinya perkelahian antar kelompok
masyarakat yang berbeda dialek, munculnya ujaran kebencian dan
diskriminasi terhadap kelompok masyarakat yang menggunakan
bahasa asing, atau meningkatnya angka kriminalitas yang berkaitan
dengan bahasa, seperti pencemaran nama baik dan pencemaran SARA.
Dampak moral, misalnya masyarakat menjadi lebih mudah terpengaruh
oleh hal-hal negatif, seperti tindak kekerasan, ujaran kebencian, dan
diskriminasi.
2. Pihak yang menentang penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
D. Analisis Konflik dengan Perspektif Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
2. Apakah pemicu konflik ini berasal dari pemilihan ragam Bahasa yang tidak
Sesuai kebutuhan?