Analisis Penggunaan Jenis Konjungsi Pada Cerpen "Mawar Di Tiang Gantungan" Karya Agus Noer
Analisis Penggunaan Jenis Konjungsi Pada Cerpen "Mawar Di Tiang Gantungan" Karya Agus Noer
Abstrak
Konjungsi menjadi penghubung antara kata, antara frasa, antara klausa, dan antara kalimat. Konjungsi
sangat berperan penting dalam penulisan sebuah cerpen. Hal itu dikarenakan dapat dilihat dari fungsi
konjungsi yaitu agar cerpen dapat mudah dimengerti oleh pembaca. Jika tidak ada penggunaan konjungsi
maka kalimat menjadi tidak padu dan sulit dimengerti. Semakin berkembangnya cerpen, maka konjungsi
yang digunakanpun semakin bermacam-macam. Pada cerpen “Mawar di Tiang Gantungan” Karya Agus
Noer terdapat beberapa jenis konjungsi diantaranya yaitu konjungsi antarkata, konjungsi antarklausa, dan
konjungsi antarkalimat. Masing-masing kelompok penggunaan jenis konjungsi tersebut memiliki jumlah
kemunculan yang berbeda-beda. Tetapi dalam jumlah keseluruhan terdapat sebanyak 126 kali konjungsi
yang muncul pada cerpen “Mawar di Tiang Gantungan” Karya Agus Noer. Analisis penggunaan jenis
konjungsi ini digunakan untuk mengetahui jenis-jenis konjungsi yang ada pada cerpen tersebut.
Abstract
Conjunctions connect words, phrases, clauses and sentences. Conjunctions play a very important role in
writing a short story. This is because it can be seen from the function of conjunctions, which is so that
short stories can be easily understood by readers. If there is no use of conjunctions, the sentence becomes
incoherent and difficult to understand. As the short story develops, the conjunctions used vary. In the
short story "Mawar di Tiang Gantungan" by Agus Noer, there are several types of conjunctions, including
conjunctions between words, conjunctions between clauses, and conjunctions between sentences. Each
group of conjunctions has a different number of occurrences. But in total, there are 126 conjunctions that
appear in the short story "Mawar di Tiang Gantungan" by Agus Noer. The analysis of the use of these
types of conjunctions is used to find out the types of conjunctions that exist in the short story.
PENDAHULUAN
Konjungsi adalah kata penghubung yang menghubungkan antarkata atau antarkalimat.
Konjungsi digunakan untuk menghubungkan antarkata agar menjadi saling berkesinambungan.
Konjungsi dapat digunakan untuk menghubungkan kata hingga menjadi suatu kalimat yang
mudah dimengerti. Penggunaan konjungsi juga terkadang digunakan untuk menghubungkan
kalimat yang terdapat pemborosan kata. Konjungsi memiliki beberapa jenis yaitu konjungsi
koordinatif, konjungsi subordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi antar kalimat, dan konjungsi
antar paragraf. Jenis-jenis konjungsi tersebut tentunya akan digunakan dalam penulisan cerpen,
meskipun terkadang tidak semua jenis konjungsi akan digunakan oleh penulis dalam cerpen
yang diciptakannya.
Pada cerpen “Mawar di Tiang Gantungan” terdapat semua jenis konjungsi, namun pada
cerpen “Mawar di Tiang Gantungan” tidak terdapat konjungsi antar paragraf. Pada cerpen
“Mawar di Tiang Gantungan” penulisan antar paragraf tidak terdapat konjungsi antar paragraf
seperti ‘oleh karena itu’, ‘oleh sebab itu’, dan ‘berdasarkan’. Penggunaan jenis konjungsi yang
ada pada cerpen “Mawar di Tiang Gantungan” terdiri dari konjungsi koordinatif, konjungsi
subordinatif, konjungsi korelatif, dan konjungsi antar kalimat. Artikel ini akan
mengelompokkan penggunaan jenis konjungsi pada cerpen “Mawar di Tiang Gantungan”
menjadi jenis konjungsi antarkata, konjungsi antarklausa, dan konjungsi antarkalimat. Ketiga
pengelompokkan konjungsing tersebut akan terdiri dari jenis-jenis konjungsi yang telah
disebutkan di atas. Artikel ini juga akan menghitung berapa kali penggunaan jenis konjungsi
itu digunakan dalam cerpen “Mawar di Tiang Gantungan”.
Teori relevan terkait cerita pendek dikemukakan oleh Sumardjo (1983: 69) yang
mengungkapkan bahwa cerita pendek adalah cerita yang membatasi diri dalam membahas
salah satu unsur fiksi dalam aspeknya yang terkecil. Kependekan sebuah cerita pendek tersebut
bukan karena bentuknya yang jauh lebih pendek dari novel, tetapi karena aspek masalahnya
yang sangat dibatasi. Penelitian terkait artikel serupa yaitu berasal dari Bhekti dkk (2017),
dengan judul; Jenis dan Kuantitas Konjungsi dalam Cerita Anak. Artikel tersebut membahas
terkait jenis konjungsi dalam cerita anak. Sejalan dengan itu, Yeni Maulida (2018) juga meneliti
terkait: Penggunaan Konjungsi dalam Waacana Pembelajajaran Literasi yang meneliti tentang
objek wacana pembelajaran literasi. Sedangkan penelitian ini memiliki perbedaan objek
penelitian yaitu meneliti terkait penggunaan jenis penggunaan konjungsi dalam cerita pendek
berjudul “Mawar di Tiang Gantungan”. Analisis dalam artikel ini fokus pada jenis konjungsi
antarkata, antarklausa, dan antarkalimat.
Fakta empiris terkait penelitian ini yaitu terdapat berbagai jenis konjungsi yang
digunakan dalam cerita pendek “Mawar di Tiang Gantungan” karya Agus Noer. Hasil analisis
menunjukkan bahwa terdapat berbagai konjungsi yang diklasifikasikan menjadi tiga bagian,
yaitu analisis jenis konjungsi antarkata, analisis jenis konjungsi antarklausa, dan analisis jenis
konjungsi antarkalimat. Penelitian ini berfokus pada penelitian dengan metode deskriptif
analisis. Metode deskriptif analisis merupakan metode analisis yang dilakukan melalui
identifikasi fakta.Data yang dihasilkan dari metode ini yaitu data kualitatif.
Tujuan penulisan artikel ini yaitu untuk mengetahui penggunaan jenis konjungsi dalam
cerpen “Mawar di Tiang Gantungan”. Pada cerpen “Mawar di Tiang Gantungan” terdapat
beberapa jenis konjungsi yang perlu pembaca ketahui secara detail. Oleh karena itu, penulisan
artikel ini mengkaji mengenai konjungsi yang digunakan pada cerpen “Mawar di Tiang
Gantungan”. Selain itu, penulisan artikel ini untuk mengetahui berapa banyak konjungsi
tersebut digunakan dalam cerpen “Mawar di Tiang Gantuangan”. Sehingga dengan penulisan
artikel ini diharapkan dapat digunakan sebagai penambahan wawasan pembaca mengenai jenis
konjungsi yang ada pada cerpen “Mawar di Tiang Gantungan”.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam artikel ini menggunakan metode penelitian studi pustaka
dan literatur dengan cara mencari informasi dari bahan pustaka terpercaya. Selain itu juga,
penulisan artikel ini dengan meneliti, menganalisis dan menelaah beberapa sumber buku dan
jurnal terkait dengan penggunaan jenis konjungsi. Serta pada penulisan artikel ini juga dengan
melakukan pencarian sumber yang relevan di internet lalu dianalisis dan diolah dengan
sistematis sehingga dapat dipahami dan dimengerti. Metode studi pustaka dan review literatur
ini digunakan dengan tujuan meminimalisir waktu yang dapat terbuang untuk melakukan
penelitian dengan tindakan praktik, eksperimen, ataupun tindakan kelas.
Jumlah
Konjungsi yang
Jenis Konjungsi Banyak
Ditemukan
Konjungsi
Dan 15
Konjungsi antarkata
Yang 66
Tapi 8
Karena 5
Hingga 1
Seperti 6
Konjungsi antarklausa Dengan 4
Dan 3
Kemudian 5
Ketika 6
tetapi 2
Konjungsi antarkalimat Lalu 1
padahal 1
Bahkan 1
Maka 2
SIMPULAN
Konjungsi digunakan untuk menghubungkan antarkata agar menjadi saling
berkesinambungan. Konjungsi dapat digunakan untuk menghubungkan kata hingga menjadi
suatu kalimat yang mudah dimengerti. Konjungsi memiliki peran penting dalam sebuah
penulisan cerita pendek, karena dapat dilihat dari fungsi konjungsi yaitu agar cerpen dapat
mudah dimengerti oleh pembaca. Jika tidak ada penggunaan konjungsi maka kalimat menjadi
tidak padu dan sulit dimengerti. Jumlah keseluruhan terdapat sebanyak 126 kali konjungsi yang
muncul pada cerpen “Mawar di Tiang Gantungan”.
Berdasarkan hasil penelitian terkait analisis penggunaan jenis konjungsi dalam cerpen
“Mawar di Tiang Gantungan” ditemukan jenis konjungsi antarkata, antarklausa, dan
antarkalimat. Dalam cerita pendek berjudul “Mawar di Tiang Gantungan” karya Agus Noer
ditemukan bahwa terdapat penggunaan konjungsi antarkata diantaranya yaitu: ‘dan’ serta
‘yang’. Ditemukan bahwa terdapat jenis konjungsi antarklausa diantaranya yaitu: ‘tapi’,
‘karena’, ‘hingga’, ‘seperti’, ‘dengan’, ‘dan’, ‘kemudian’, ‘ketika’, serta ‘tetapi’. Ditemukan
bahwa terdapat jenis konjungsi antarkalimat diantaranya yaitu : lalu, bahkan, padahal, dan
maka.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, A. (1990). PENGGUNAAN PREPOSISI DAN KONJUNGSI BAHASA INDONESIA.
Flores: Nusa Indah.
Chaer, A. (2009). SINTAKSIS BAHASA INDONESIA (PENDEKATAN PORSES). Jakarta:
Rineka Cipta.
Bimantara, D. G. (2017). Jenis dan Fungsi Piranti Konjungsi dalam Novel. (Doctoral
dissertation, Universitas Negeri Malang).
Ariyadi , A. D., & Utomo, A. P. (2020). Analisis Kesalahan Sintaksis Pada Teks Berita Daring
Berjudul "Mencari Etika Elite Politik Disaat Covid 19". Jurnal Bahasa Dan Sastra,
8(3).
Khusna, F., & Utomo, A. (2022). ANALISIS DEIKSIS CERPEN "BILA SEMUA WANITA
CANTIK!" KARYA TERE LIYE. Jurnal Ilmiah SEMANTIKA, 3(02), 101 110.
Maulina, Y. (2018). Penggunaan Konjungsi Dalam Wacana Pembelajaran Literasi . Madah:
Jurnal Bahasa dan Sastra, 9(2).