Disusun Oleh:
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah “Klasifikasi Emosi Tokoh Utama Dalam Novel
Kokokan Mencari Arumbawangi, Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan klasifikasi emosi
tokoh utama ini dengan sebaik-baiknya meskipun masih banyak terdapat kekurangan di
dalamnya. Saya mengucapkan terimakasih selaku dosen mata kuliah Psikologi Sastra..
Saya berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai Klasifikasi Emosi Tokoh Utama Dalam Novel Kokokan Mencari Arumbawangi.
Saya sangat menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun.
Semoga makalah ini bisa dipahami oleh siapapun yang membacanya. Semoga saja
makalah yang telah disusun dapat berguna bagi penulis sendiri atau pun orang yang
membacanya. Sebelumnya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang tepat
dan penulis memohon kiritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah ini diwaktu yang
akan datang.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................1
A. Analisis Cerita Pendek “Cowok Idaman” Karya Kanda Rudiyanto berdasarkan Kohesi dan
Koherensi................................................................................................................................3
BAB IV PENUTUP........................................................................................................................6
A. Simpulan.................................................................................................................................6
B. Saran........................................................................................................................................6
KEPUSTAKAAN...........................................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Semi (2013:38) sastra merupakan karya seni yang mempunyai sifat yang sama
dengan karya seni yang lain membantu manusia untuk menyikapkan rahasia keadaannya,
untuk member makna pada eksistensinya, untuk memberikan jalan kebenaran. Sastra dibagi
atas tiga yaitu prosa, puisi dan drama salah satu prosa baru adalah novel dan cerpen. Dalam
sebuah karya sastra seperti novel memilki unsur –unsur pembangun novel, unsur pembangun
yang dimaksud adalah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Novel Kokokan Mencari Arumbawangi merupakan novel yang diterbitkan oleh PT
Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2020 dengan tebal 333 halaman. Novel Kokokan
Mencari Arumbawangi merupakan novel pertama dari Cyntha Hariadi, sebelumnya Cyntha
Hariadi adalah penulis buku puisi Ibu Mendulang Anak Berlari, finalis Kusala Sastra
Khatulistiwa 2016 dan kumpulan cerpen Manifesto Flora. Cyntha Hariadi merupakan wanita
alumi Fisip Universitas Katolik Parahyangan yang mulai mengembangkan pada bidang tulis
menulis sejak kuliah sarjana. Novel Kokokan Mencari Arumbawangi karya Cyntha Hariadi
adalah novel yang menceritakan seorang anak yang dikirim dari langit dibawah oleh kokokan
dan dijatuhkan ke kebun bawang merah milik Nanamama. Nanamama memberikan nama
kepada anak tersebut yaitu Arumbawangi. Sejak itu hidup mereka sangat bahagia dan penuh
dengan kegembiraan sampai suatu hari ada seorang pengusaha yang datang hendak
mendirikan hotel di tengah sawah sebagai ladang bisnisnya. Ketika semua warga di desa
sepakat untuk menjual tanah milik mereka hanya Nanamama yang bergeming untuk tidak
menjual.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis kohesi dan koherensi dalam teks cerpen?
2. Bagaimana analisis kohesi dan koherensi dalam teks prosedur?
3. Bagaimana analisis kohesi dan koherensi dalam teks lingkungan?
4. Bagaimana kemungkinan pembelajaran di sekolah?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan analisis kohesi dan koherensi dalam teks cerpen.
2. Mendeskripsikan analisis kohesi dan koherensi dalam teks prosedur.
3. Mendeskripsikan analisis kohesi dan koherensi dalam teks lingkungan.
4. Mendeskripsikan kemungkinan pembelajaran ketiga wacana tersebut di sekolah.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Wacana adalah satuan bahasa yang paling lengkap (lebih dari hanya klausa dan kalimat),
memiliki kohesi dan koherensi, memiliki awal dan akhir yang jelas, berkesinambungan, baik
dalam bentuk lisan maupun tertulis (Junaiyah & Arifin, 2010:5). Kata wacana berasal dari
bahasa Sanskerta yaitu, dari kata vacana yang berarti bacaan (Lestari, 2019). Wacana
(discourse) adalah konsep atau gagasan yang dikemas dalam bahasa (Purwo, 2000:78).
Wacana terdiri dari kalimat, frasa, kata, dan bunyi (Purwitasari, 2017). Pada tata bahasa,
wacana dipahami sebagai satuan bahasa yang berada di atas tataran kalimat (Wedhawati dkk,
2006:595).
Wacana sangat berkaitan dengan teks. Teks merupakan satuan bahasa yang mengandung
pikiran dengan struktur yang lengkap (Putri & Syahrul, 2019). Teks juga sangat berkaitan
dengan keterampilan menulis (Amalia dkk, 2018). Menulis merupakan suatu kegiatan yang
produktif dan ekspresif (Amelia dkk, 2015). Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa
yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau secara langsung (Rahmatina
& Sukma, 2015). Menurut Maybury (dalam Sukma, 2007) mengatakan bahwa dengan
menulis siswa dapat menggunakan segala kemampuan mereka yang berupa gagasan, kesan-
kesan, perasaan, harapan, dan imajinasi mereka serta menggunakan bahasa untuk menulis
komentar mereka.
Pada pembelajaran bahasa Indonesia banyak siswa merasa kesulitan dalam menuangkan
gagasan atau ide dalam menulis serta pemilihan diksi yang kurang tepat dalam menulis teks
(Putri & Syahrul, 2019). Sejalan dengan hal tersebut (Putri dkk, 2018) mengemukakan bahwa
dalam menulis teks siswa juga merasa kesulitan menulis teks sesuai dengan struktur yang
sebenarnya. Hal itu disebabkan karena setiap struktur teks yang ada memiliki struktur berpikir
masing-masing (Fitrianita dkk, 2017). Hal itu juga dikarenakan guru masih menggunakan
pengajaran yang kurang inovatif dan kreatif (Sukma, 2019). Pembelajaran bahasa Indonesia
berdasarkan kurikulum 2013 merupakan pembelajaran yang berbasis teks. Artinya,
pembelajaran bahasa Indonesia tidak keluar dari teks (Hizati dkk, 2018).
3
BAB III
4
ucapan yang kudengar dari belakang tubuhku. “Iya gak apa-apa kok, namanya juga
sayang pikirku dalam hati, apapun akan kuberikan termasuk juga rasa maafku”
5
C. Analisis Teks Wacana Lingkungan “Kerusakan Lingkungan Hidup di Indonesia dan
Penyebabnya” berdasarkan Kohesi dan Koherensi”
1. Kohesi
a. Kohesi Gramatikal Penunjukan Anaforis
“Kerusakan lingkungan hidup di Indonesia semakin hari kian parah. Kondisi tersebut
secara langsung telah mengancam kehidupan manusia”
b. Kohesi Gramatikal Penunjukan Kataforis
“Kerusakan ini umumnya disebabkan oleh aktifitas manusia yang tidak ramah lingkungan
seperti perusakan hutan dan alih fungsi hutan, pertambangan, pencemaran udara, air, dan
tanah dan lain sebagainya”
2. Koherensi
Pada teks wacana lingkungan “Kerusakan Lingkungan Hidup di Indonesia dan
Penyebabnya berdasarkan Kohesi dan Koherensi” terdapat koherensi eksposisi kausalitas
yang ditandai oleh konjungsi sebab akibat. Buktinya: “Kerusakan lingkungan hidup di
Indonesia semakin hari kian parah. Kondisi tersebut secara langsung telah mengancam
kehidupan manusia. Tingkat kerusakan alam pun meningkatkan resiko bencana alam.
Penyebab terjadinya kerusakan alam dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu akibat
peristiwa alam dan akibat ulah manusia”
6
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Wacana adalah satuan bahasa yang paling lengkap (lebih dari hanya klausa dan kalimat),
wacana memiliki kohesi dan koherensi, memiliki awal dan akhir yang jelas, dan
berkesinambungan baik dalam bentuk lisan maupun tertulis.
Pada analisis cerita pendek “Cowok Idaman” Karya Kanda Rudiyanto terdapat kohesi
gramatikal yaitu, penunjukan kataforis, penunjukan anaforis, dan penggantian. Kohesi leksikal
juga terdapat pada cerita pendek ini yaitu, kolokasi dan sinonim. Pada teks tersebut terdapat
koherensi eksposisi kausalitas dan juga wacana dialog.
Pada analisis teks prosedur “Cara Mendaftar BPJS Kesehatan” terdapat kohesi
gramatikal penunjukan anaforis dan kohesi leksikal antonimi. Koherensi juga terdapat pada
teks tersebut yaitu, koherensi prosedural.
Pada analisis teks wacana lingkungan “Kerusakan Lingkungan Hidup di Indonesia dan
Penyebabnya” terdapat kohesi gramatikal penunjukan anaforis dan penunjukan kataforis. Pada
teks wacana lingkungan juga terdapat koherensi eksposisi kausalitas.
Pendekatan berbasis teks pembelajaran bahasa mendukung capaian kompetensi
integratif dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ketiga teks tersebut merupakan
pembelajaran bahasa Indonesia tingkat SMP atau SMA, apabila ketiga teks tersebut dipahami
dan dipelajari dalam segi kohesi dan koherensi, maka siswa akan mampu dalam menulis teks
yang baik dan benar.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan untuk pembuatan makalah berikutnya supaya lebih baik lagi
kedepannya.
7
KEPUSTAKAAN
Amalia, F., Syahrul, R., dan Arief, E. (2018). Pengaruh Model Discovery Learning Berbantuan
Media Audiovisual terhadap Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 31 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(7), p 125-132.
Amelia, R., Sukma, E., dan Asma, N. (2015). Pembelajaran Menulis Laporan Percobaan dengan
Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Jurusan PGSD FIP
UNP, 1 (1), p 1-8.
Amin, M., Syamsudin., dan Zulianto, S. (2016). Kohesi dan Koherensi dalam Artikel Ilmiah
Populer Radar Sulteng. Bahasantodea, 4(3), p 48-56.
Baryadi, P. (2002). Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Ilmu Bahasa. Jogjakarta: Pustaka
Gondho Suli.
Fitrianita, D., Syahrul, R., dan Tressyalina. (2017). Korelasi Keterampilan Memahami Teks
Deskripsi dengan Keterampilan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 15
Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(2), p 102-108.
Goziyah, dan Insani, H, R. (2018). Kohesi dan Koherensi dalam Koran Bisnis Indonesia dengan
Judul Kemenperin Jamin Serap Garam Rakyat. Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa
Indonesia, Daerah, dan Asing, 1(1), p 138-153.
Hanafiah, W. (2014). Analisis Kohesi dan Koherensi pada Wacana Buletin Jumat. Epigram,
11(2), p 135-152.
Hizati, A., Syahrul., dan Arief, E. (2018). Pengaruh Model Problem Based Learning Berbantuan
Media Gambar Berseri terhadap Keterampilan Menulis Teks Ekplanasi Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 12 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(7), p 183-190.
Junaiyah, H, M, E., dan Arifin, Z. (2010). Keutuhan Wacana. Jakarta: Grasindo.
Kemendikbud. 2015. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan akademik Kelas XII. Jakarta:
Kemdikbud.
Lestari, R, F. (2019). Kohesi dan Koherensi Paragraf dalam Karangan Narasi Mahasiswa Teknik
Angkatan 2017 Universitas PGRI Banyuwangi. Jurnal Kredo, 3(1), p 73-82.
Nurfitriani, Bahry, R., dan Azwardi. (2018). Analisis Kohesi dan Koherensi dalam Proposal
Mahasiswa PBSI Tanggal 23 Desember 2014. Jurnal Bahasa dan Sastra, 12(1), p 39-48.
Purwitasari, E, D. (2017). Analisis Kohesi dan Koherensi Rubrik Boleh Tahu pada Majalah
Bobo Online serta Relevansinya terhadap Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa
SD/MI. Al-Ibtida’, 5(1), p 1-25.
Purwo, B, K. (2000). Kajian Serba Linguistik untuk Anton Moeliono Pereksa Bahasa. Jakarta:
Gunung Mulia.
Putri, D., dan Syahrul, R. (2019). Korelasi Keterampilan Membaca Pemahaman dan
Keterampilan Menulis Teks Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4
Pariaman. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(1), p 62-69.
8
Putri, N., Syahrul, R., dan Afnita. (2018). Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning
Berbantuan Media Audiovisual terhadap Keterampilan Menulis Teks Biografi Siswa
Kelas X SMA Negeri 12 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(3), p
192-198.
Putri, R, D., dan Syahrul, R. (2019). Pengaruh Penggunaan Teknik Think Talk Write (TTW)
terhadap Keterampilan Menulis Teks Fabel Siswa Kelas VII SMP Negeri 31 Padang.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(2), p 66-73.
Rahmatina, dan Sukma, E. (2015). Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi dengan
Menggunakan Strategi Mind Map di Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Jurusan
PGSD FIP UNP, 1 (1), p 1-8.
Rudiyanto, K. (2015). Cerpen Cowok Idaman. Online. http://cerpenmu.com/cerpen-
remaja/cowok-idaman.html. Diunduh 29 Mei 2020.
Saragih, A. (2016). Pembelajaran Bahasa Berbasis Teks dalam Kurikulum 2013. Medan Makna,
14(2), p 197-214.
Sukma, E. (2007). Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Negeri
Sumbersari III Malang dengan Strategi Pemetaan Pikiran. Diksi, 14(1), p 38-47.
Sukma, E., Mahyuddin, R., Zuryanty, dan Suriani, A. (2019). Literasi Membaca Puisi Guru SD.
Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 3(1), p 65-73.
Suryanita, A. (2015). Wacana Lingkungan Kerusakan Lingkungan Hidup di Indonesia dan
Penyebabnya. Online. http://wacanalingkungan.blogspot.com/2015/08/kerusakan-
lingkungan-hidup.html?m=1. Diunduh 29 Mei 2020.
Wedhawati, Nurlina, W, E, S., Setiyanto, E., dan Sukesti, R. (2006). Tata Bahasa Jawa
Mutakhir. Yogyakarta: Kanisius.
Widiatmoko, W. (2015). Analisis Kohesi dan Koherensi Wacana Berita Rubrik Nasional di
Majalah Online Detik. Jurnal Sastra Indonesia, 4(1), p 1-12.