Anda di halaman 1dari 23

Alur Rujukan

Pasien Geriatri
dr. Lazuardhi Dwipa, SpPD-KGer

Departemen Ilmu Penyakit Dalam


Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran-RSHS
Bandung 2021
Pendahuluan :
Definisi

Permenkes No. 79 Tahun 2014 : pasien geriatri adalah pasien lansia dengan multipatologi dan/atau hendaya
sebagai akibat dari penurunan fungsi organ, masalah psikologi, sosial, ekonomi, lingkungan yang
membutuhkan penanganan secara holistik dengan pendekatan multidisiplin yang bekerja interdisiplin.

Epidemiologi

Indonesia termasuk dalam aging society dengan persentase lansia > 7% jumlah penduduk.
Meningkatnya jumlah lansia berdampak pada semakin meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif.
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia :
Permenkes No. 67 tahun 2015 Pasal 4, menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan bagi pra lanjut usia

meliputi :

a. Peningkatan kesehatan;

b. Penyuluhan kesehatan;

c. Deteksi dini gangguan aktivitas sehari-hari/masalah kesehatan dan pemeriksaan kesehatan secara

berkala;

d. Pengobatan penyakit;

e. Upaya pemulihan Kesehatan


Multimorbiditas
● Merupakan keadaan dimana lansial memiliki dua atau lebih penyakit yang di derita baik
penyakit menular maupun tidak menular
● Misalnya : hipertensi, diabetes mellitus, arthritis, infeksi paru, penyakit jantung, penyakit
stroke, gagal ginjal, dan lain-lain

Multimorbiditas ini akan meningkatkan risiko seorang lansia dirawat di RS, jatuh, patah
tulang, menjadi ketergantungan, serta frailty
Polifarmasi
● Pemberian minimal 5 jenis obat secara bersamaan

● Seringkali diberikan tanpa indikasi yang kuat

● Dapat menyebabkan interaksi dan efek simpang obat


Frailty
Frailty atau kerentaan adalah sebuah keadaan klinis dimana seorang individu
Definisi : menjadi lebih rentan untuk ketergantungan dan/atau meninggal apabila
terkena stressor (pemicu)

Epidemiologi :

Berdasarkan data pada tahun 2014-2015, hanya terdapat 13,2% lansia dalam kategori fit

sementara 61,6% berada pada kategori pre-frail. Lebih lanjut, hampir ¼ dari lansia

berada dalam kategori frail, yang artinya mereka memiliki ketergantungan.


Pengertian Frailty

FRAIL
ROBUST/FIT PRE-FRAIL
keadaan di mana seseorang
keadaan di mana keadaan dimana lansia bergantung pada anggota
lansia tersebut tidak tersebut memiliki keluarga dan/
memiliki penyakit penyakit kronis namun atau caregiver untuk
dan tidak memiliki terkontrol dengan baik melakukan aktivitas
ketergantungan sehingga mereka sehari-hari dan biasanya
dalam hidup sehari- masih dapat hidup hal ini dipicu oleh situasi
hari mandiri sehari-hari akut, seperti pasca terinfeksi
Frailty
Penilaian Frail
● Untuk menilai kondisi frail, dapat digunakan beberapa penilaian yaitu, skala FRAIL, Frailty
Index-40, Clinical Frailty Scale, serta Edmonton Frail Scale.
Penapisan Frail
Pengertian dan Menilai Frailty

Apabila terdapat 3 atau lebih jawaban Ya, maka lansia tersebut


dapat dikategorikan sebagai frail

Apabila terdapat 1 atau 2 jawaban Ya, maka lansia tersebut dapat


dikategorikan sebagai pre-frail

Apabila tidak ada jawaban Ya, maka lansia tersebut dikategorikan


sebagai robust/fit
KUESIONER RAPUH (≥3) untuk Deteksi Frailty
U= H
A=
R= P = PENYAKIT >4 USAHA = HILANGNYA
AKTIFITAS
RESISTENS BERJALAN BERAT BADAN
(FATIGUE/DEPRESI)

Pertanyaan
Seberapa mengenai 11 Dengan diri Hilangnya berat badan : Berapa
berat badan saudara
Dengan diri sering dalam penyakit : sendiri dan dengan mengenakan baju
sendiri atau 4 minggu ada Hipertensi, diabets, tanpa bantuan, tanpa alas kaki saat ini ?
tanpa bantuan merasa kanker (selain apakah anda Satu tahun yang lalu,
alat, apakah kelelahan ? 1: kanker kulit kecil), mengalami berapa berat badan anda
dengan mengenakan baju
anda Sepanjang penyakit paru kesulitan tanpa alas kaki?
mengalami waktu, 2: kronis, serangan berjalan kira –
kesulitan untuk Sebagian jantung, gagal kira sejauh 100 Keterangan perhitungan berat
badan dalam persen : [(berat
naik 10 anak besar waktu jantung kongestif, sampai 200 badan 1 tahun yang lalu –
tangga dan 3: Kadang – nyeri dada, asma meter ? berat badan sekarang)/Berat
tanpa istirahat kadang, 4: nyeri sendi, stroke badan satu tahun lalu)]x
diantaranya ? Jarang. 100%.
dan penyakit
ginjal.
Skor 1 = Ya, 0 Bila jawab 1
= Tidak atau 2 skor Skor Ya = 1, Bila hasil >5% (mewakili
Bila jawaban kehilangan berat badan
=1 dan selain jumlah total dan Tidak =0 5%) diberi skor 1 dan <5
itu skor = 0 penyakit skor yang % skor = 0
tercatat 0-4
penyakit = 0 dan
5-11 penyakit =1
Alur Rujukan Pasien Geriatri Dari Puskesmas Hingga RS Rujukan Tersier
Alur Rujukan Pasien Geriatri Dari Puskesmas Hingga RS Rujukan Tersier
Peran tiap Fasilkes dalam Pelayanan Pasien Usia Lanjut
(sesuai Permenkes no. 79 Tahun 2014)
Alur Rujukan
PP No. 47 Tahun 2021
Sesuai dengan PP No. 47 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan bahwa
sistem rujukan
• Berdasarkan kemampuan pelayanan (kompetensi) fasilitas pelayanan kesehatan dan indikasi
medis pasien sesuai dengan kriteria rujukan. Kompetensi tersebut didasarkan atas
ketersediaan jenis pelayanan, jenis tenaga kesehatan, sediaan obat dan peralatan kesehatan
serta bangunan dan prasarana.
• Sesuai dengan indikasi medis pasien berdasarkan kriteria rujukan yang disusun bersama
Organisasi Profesi dengan memperhatikan jenis pelayanan, SDM dan SPA.
• Selain itu Rujukan pelayanan kesehatan harus memperhatikan aksesibilitas berdasarkan
kondisi geografis, efektifitas, efisien, dan keselamatan pasien.
Contoh Kasus 1 :
● Sebagai contoh kasus, ada seorang lansia datang ke Puskesmas Kecamatan. Lansia
tersebut memiliki keluhan sesak napas terutama saat beraktivitas sehingga
membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, kaki bertambah bengkak
sejak satu minggu terakhir, nafsu makan menurun, serta frekuensi buang air kecil
berkurang.
● Diketahui bahwa lansia tersebut memiliki tekanan darah tinggi (belum terkontrol dengan
kombinasi tiga obat), kencing manis (terkontrol dengan kombinasi dua obat), riwayat
penyakit jantung koroner (terkontrol dengan dua obat), serta gagal ginjal kronik (tidak
konsumsi obat).
Contoh Kasus 1 :
● Sesuai dengan Permenkes no 79 tahun 2014, lansia tersebut memiliki kondisi
multimorbiditas, konsumsi obat-obatan rutin lebih dari lima jenis, serta berada pada
kondisi frail karena keluhannya.
● Oleh karena itu, pasien lansia ini sebaiknya langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan
tingkat tersier sesuai dengan kondisi akutnya saat ini.
● Setelah pasien mendapatkan pelayanan yang adekuat dan sesuai untuk kondisi akutnya,
pasien dapat dinilai ulang sesuai dengan P3G untuk menentukan kondisi fungsional,
status frailty, serta kebutuhan akan perawatan lanjut usia di rumah.
● Sehingga pasien lansia tersebut dapat rutin kontrol ke fasilitas kesehatan tingkat primer
maupun sekunder apabila kondisi akutnya sudah teratasi dengan baik.
Contoh Kasus 2 :
● Seorang lansia usia 80 tahun datang ke RS Tipe C dibawa keluarganya dengan kursi roda,
datang dengan keluhan kepala pusing dan sering terjatuh beberapa bulan terakhir. Nafsu
makan menurun dengan penurunan berat badan 5 kg dalam 3 bulan terakhir. Pasien
nampak sering murung dan mudah lupa. Pasien diketahui memiliki hipertensi, gagal
jantung, aritmia, diabetes melitus, gagal ginjal stadium V belum hemodialisis.
● Pasien rutin minum obat 5 macam dari Puskesmas sejak 5 tahun terakhir setelah sempat
dirawat di RS Tipe B dan dirujuk balik, namun karena kondisi menurun, keluarga meminta
dirujuk kembali RS. Dari contoh di atas, diketahui pasien lansia usia 80 tahun, frail
dengan multibmorbiditas, polifarmasi dan membutuhkan pendekatan komprehensif
interdisiplin dalam penanganannya.
Contoh Kasus 2 :
● Walaupun pasien belum mengalami kondisi akut, namun untuk penanganan di rawat
jalan memerlukan pendekatan yang komprehensif dan perlu keterlibatan interdisiplin
dari tim geriatri yang bersifat spesialistik (penyakit dalam geriatri,penyakit dalam ginjal
hipertensi, psikogeriatri, rehabilitas medik, asuhan gizi).
● Oleh karena itu, hendaknya pasien ini dalam penatalaksanaan rawat jalan ditangani di
rumah sakit tipe A atau tipe B yang memiliki tim geriatri terpadu yang sesuai dengan
kondisinya. Keterlambatan dalam penanganan holistik secara dini pada pasien dapat
berakibat pada jatuhnya pasien dalam kondisi frail. Jika pasien mengalami kondisi akut,
akan jatuh dalam kondisi yang lebih berat, dengan kemungkinan penurunan status
fungsional dan kematian yang tinggi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai