Anda di halaman 1dari 3

Bab 1

Pembahasan

1.1 Sejarah Permainan engrang


Permainan egrang merupakan permainan tradisional khas Indonesia yang juga
digolongkan sebagai bagian olahraga tradisional. Permainan egrang berasal dari Lampung
dengan nama terompang pancung, meski egrang bisa ditemukan pada beberapa daerah lain
di Indonesia. Egrang, sebuah bentuk olahraga tradisional, berasal dari permainan khas masa
kecil dalam budaya tradisional. Egrang sudah dikenal sejak zaman Belanda sebagai salah satu
permainan tradisional Indonesia yang tercatat dalam buku Javanese Kinder Spellen.

Kata egrang memiliki beberapa arti, di daerah Jawa Barat (Pasundan) kata egrang
disebut sebagai permainan jajangkungan atau jajangkungan. Jajangkungan berasal dari kata
“jangkung” yang berarti tinggi.Di provinsi Sumatera Barat, egrang disebut sebagai tengkak-
tengkak, yang berarti pincang. Sedangkan dalam Bahasa Bengkulu, tengkak berarti sepatu
yang terbuat dari bambu. Egrang juga dikenal di provinsi Kalimantan Selatan dengan sebutan
batungkau. Permainan tradisional egrang yang menggunakan sepasang bambu dan dibentuk
seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki. Permainan egrang dapat melatih keseimbangan
dan pengendalian diri, selain itu dapat menjadi hiburan untuk anak-anak maupun dewasa.

1.2 Pengertian engrang


Egrang adalah sebuah permainan tradisional yang menggunakan sepasang bambu untuk
berjalan. Bambu dibentuk seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki yang terbuat dari kayu.
Egrang umumnya dimainkan oleh anak-anak. Egrang juga bisa digunakan dalam atraksi.
Permainan egrang berguna dalam pelatihan pengendalian diri dengan menjaga
keseimbangan, ke fokusan dan meningkatkan rasa percaya diri sekaligus hiburan untuk anak
anak maupun dewasa.

1.3 Manfaat engrang


Manfaat dari permainan engrang adalah untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai,
kaki, lengan dan tangan, sehingga dapat melatih keseimbangan serta kelenturan tubuh.

1.4 cara memainkan engrang


Cara memainkan engrang pada dasarnya cukup sederhana, yakni dengan cara menaiki
tongkat bambu tersebut kemudian pemainnya diminta untuk berjalan dengan menggunakan
kaki egrang. Namun hal tersebut tentu tidak mudah untuk dilakukan sebab para pemainnya
harus memiliki kesimbangan yang baik.
1.5 Aturan permainan engrang

Aturan permainan egrang dibagi menjadi dua, yaitu lomba lari dan lomba menjatuhkan lawan
dengan cara saling memukul menggunakan kaki bambu. Dalam permainan lari, pemain yang
dibutuhkan berkisar 3-4 orang, tugasnya adalah berdiri di atas dua buah bambu panjang dan akan
berjalan menuju garis finis setelah diberi aba-aba.Namun apabila permainan egrang dilakukan
dengan permainan duel atau kompetisi, aturan permainannya adalah 2 pemain terpilih harus
berdiri di atas bambu dan saling berhadapan dengan lawan.Apabila kedua pemain sudah siap
maka akan diberikan peringatan untuk memulai pertandingan dengan saling menjatuhkan.

1.6 Alat dan bahan membuat engrang


Pembuatan egrang membutuhkan beberapa bahan yaitu bambu, kayu, bessi, karet, tali, batok
kelapa, gergaji, golok, las listrik, paku dan palu.

1.7 Jenis bambu yang dipakai


Bambu Tali ( Gigantochloa apus ) Bambu tali biasa disebut juga dengan nama bambu apus,
pring tali, atau awi tali. Kalau dilihat dari bentuk tanamannya, bambu tali membentuk rumpun
yang rapat dan mampu tumbuh hingga 20 meter.
Alasan bambu tali dipakai sebagai bahan kerajinan tangan adalah, karena bambu tali memiliki
batang yang kuat, lurus, dan juga liat (lentur). Karena kualitasnya yang bagus, bambu jenis ini
juga dimanfaatkan untuk bahan baku alat musik.

Bambu Wulung ( Gigantochloa atroviolacea ) Bambu wulung dikenal juga bambu hitam, pring
wulung, pring ireng, atau awi hideung kalau di Sunda. Sudah jelas dong, bambu wulung
mempunyai warna yang agak kehitaman.
Di daerah Jawa Barat, kita menggetahui alat musik yang bernama angklung. Nah, tahukah
kamu bahwa bahan baku untuk membuat angklung adalah bambu wulung? Selain angklung,
alat musik gambang dan calung juga memiliki bahan yang sam yakni bambu

1.8 penamaan engrang


Berikut beberapa penamaan engrang di berbagai daerah.Penamaan egrang sendiri berasal
dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang dibuat dengan bahan bambu bulat
yang panjang. Di Provinsi Sumatera Barat, egrang disebut dengan tengkak-tengkak. Nama ini
berasal dari kata dasar tengkak yang berarti pincang. Dalam bahasa Bengkulu, tengkak berarti
sepatu yang terbuat dari bambu. Lalu, di Provinsi Jawa Tengah, egrang dikenal dengan nama
jangkungan. Nama ini diperoleh dari nama burung dengan kaki yang panjang.
1.9 Cara Membuat Egrang Dari Kayu Bambu:

Siapkan bambu yang sudah dipotong dengan ukuran 2 meter dan 30 cm seperti penjelasan di atas

Tentukan tinggi pijakan egrang (bagi anak – anak biasanya setinggi 50 cm), lalu tandai Bambu yang
ditandai tadi dilubangi dan lubangnya disesuaikan dengan diameter bambu yang panjangnya 30 cm
( diameter 5 cm) Masukkan bambu 30 cm (sebagai pijakan) ke dalam lubang yang sudah disiapkan
pada bambu 2 meter (lakukan hal yang sama pada yang lainnya lagi)Ikat kuat bambu tersebut pada
simpul antara pijakan bersama bambu yang tinggi memakai tali

Engrang siap dimainkan.

Anda mungkin juga menyukai