Gasing
Cara memainkan gasing tarik, rentangkan tali pada tangan kanan dan kiri. Ayunkan pusat gasing
sehingga berputar dan membuat tali melilit. Setelah dirasa lilitan cukup, lalu tariklah tali sehingga
gasing berputar yang disebabkan oleh tali yang melilit akan berusaha untuk membuka lilitan
dikarenakan adanya gaya tarik kekuatan gaya tarik ini menciptakan momen gaya yang biasa
disebut torsi. Semakin besar torsi semakin cepat gasing berputar. Namun dikarenakan gaya putar
akan menimbulkan inersia (kelembaman gerak putar), maka tali justru akan melilit ke arah yang
berlawanan sehingga akan membuat tali kembali melilit, rasakan bahwa ini adalah saatnya kembali
menarik tali dan begitulah gasing akan terus berputar berlawanan arah sesuai dengan arah lilitan
tali
Bedil Bedilan
Bedil jepret terbuat dari bambu kuning yang sudah tua. Untuk membuat bedil jepret, batang
bambu terlebih dulu dipotong sepanjang ruas. Kemudian di kedua sisi depan dan belakang
diberi rongga sepanjang 15 cm dan lebar 5 cm.
Pemberiang rongga pada bagian belakang yang tertutup oleh ruas bambu diperlukan untuk
memasukkan bambu pelontar. Alat yang berfungsi sebagai pelontar ini juga terbuat dari bambu
namun bentuknya lebih pipih sehingga gerakannya lebih fleksibel. Pelontar ini berfungsi
menembakkan peluru yang dimasukkan ke dalam bambu.
Peluru yang digunakan dalam permainan bedil jepret adalah leunca. Mulanya, peluru yang
digunakan dalam permaian bedil jepret adalah kerikil, namun kemudian berubah menggunakan
lenca agar tidak terlalu sakit saat mengenai pemain lainnya.
Bedil jepret biasanya dimainkan dengan dua cara, yakni berkelompok maupun individu. Untuk
permainan beregu teknisnya mirip dengan permainan paintball di era sekarang. Jumlah pemain
dalam permainan kelompok harus lebih dari dua orang.