Anda di halaman 1dari 5

TUGAS LITERASI

OXIDATION

IL3102-SATUAN PROSES

Oleh:

Nabila Suci A

15721022

PROGRAM STUDI REKAYASA INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2023
A. PENDAHULUAN
Teknologi Chemical Oxidation Treatment untuk Pengolahan Limbah atau Chemical oxidation
treatment (COT) adalah teknologi yang memanfaatkan reaksi oksidasi untuk memecah atau
mengubah polutan menjadi zat yang kurang berbahaya atau tidak berbahaya. Teknologi ini bersifat
serbaguna dan dapat digunakan untuk mengolah berbagai jenis polutan, termasuk senyawa organik,
anorganik, dan bahan radioaktif. Dalam jurnal ini, dijelaskan mengenai prinsip kerja, keunggulan,
kekurangan, dan aplikasi dari teknologi COT. Selain itu, juga dijelaskan mengenai beberapa jenis
teknologi COT yang umum digunakan, yaitu oksidasi Fenton, ozonisasi, oksidasi ultraviolet, dan
oksidasi permanganat. Kata kunci: chemical oxidation treatment, oksidasi Fenton, ozonisasi,
oksidasi ultraviolet, oksidasi permanganat Pendahuluan Limbah merupakan salah satu masalah
lingkungan yang paling penting di dunia. Limbah dapat berasal dari berbagai sumber, seperti
industri, pertanian, dan rumah tangga. Limbah dapat mengandung berbagai jenis polutan, termasuk
senyawa organik, anorganik, dan bahan radioaktif. Polutan dapat menimbulkan berbagai dampak
negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran air, udara, dan tanah. Untuk mengatasi masalah
polusi, diperlukan teknologi pengolahan limbah yang efektif. Salah satu teknologi pengolahan
limbah yang efektif adalah chemical oxidation treatment (COT). COT adalah teknologi yang
memanfaatkan reaksi oksidasi untuk memecah atau mengubah polutan menjadi zat yang kurang
berbahaya atau tidak berbahaya.

B. PRINSIP KERJA CHEMICAL OXIDATION TREATMENT


COT bekerja dengan cara menambahkan zat oksidator ke dalam limbah. Zat oksidator akan
bereaksi dengan polutan untuk membentuk zat yang kurang berbahaya atau tidak berbahaya. Reaksi
oksidasi dapat berlangsung secara cepat atau lambat, tergantung pada jenis zat oksidator yang
digunakan. Zat oksidator yang umum digunakan dalam COT antara lain hidrogen peroksida, ozon,
dan permanganat.

C. KEUNGGULAN COT

COT memiliki beberapa keunggulan, antara lain: Serbaguna: COT dapat digunakan untuk
mengolah berbagai jenis polutan. Efisien: COT dapat digunakan untuk mengolah limbah dalam
waktu yang relatif singkat. Adaptif: COT dapat disesuaikan dengan karakteristik limbah yang
diolah.
D. KEKURANGAN COT
COT juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain: Korosif: Zat oksidator yang digunakan
dalam COT dapat bersifat korosif. Produk sampingan: Reaksi oksidasi dapat menghasilkan
produk sampingan yang berbahaya. Mahal: Teknologi COT umumnya lebih mahal
dibandingkan dengan teknologi pengolahan limbah lainnya.

E. APLIKASI COT
COT dapat digunakan untuk mengolah limbah dari berbagai sumber, antara lain: Limbah
domestik: COT dapat digunakan untuk mengolah limbah domestik, seperti air buangan rumah
tangga. Limbah industri: COT dapat digunakan untuk mengolah limbah industri, seperti air
buangan pabrik. Limbah pertanian: COT dapat digunakan untuk mengolah limbah pertanian,
seperti air buangan dari peternakan dan pertanian. Limbah berbahaya: COT dapat digunakan
untuk mengolah limbah berbahaya, seperti limbah radioaktif dan limbah kimia.

F. PAL LIFE SCIENCES


• Ex situ treatment
- OH Radical based treatment
a. Ozone/hydrogen peroxide
b. UV/hydrogen peroxide
• In situ treatment
- OH radical based treatment
a. Ozone sparging with hydrogen peroxide injection
b. Hydrogen peroxide/FeSO4 injection
c. Hydrogen peroxide injection
- Ozone treatment
a. Ozone-rich water injection
b. Ozone sparging
G. KABIN STERILISASI MASKER N-95 BUATAN ITB
Gambar 1. Pengembalian Kabin

Alat tersebut dikembangkan oleh Tim Laboratorium Energi Terbarukan FTMD-ITB yang diketuai
oleh Dr. Yuli Setyo Indartono. Kabin tersebut mampu menyeterilkan masker N-95 dan juga alat
kesehatan lainnya, menggunakan uap hidrogen peroksida. Kabin ini berdimensi 1x1x2 meter kubik
yang dilengkapi sistem pengering menggunakan udara bersih (difilter menggunakan filter HEPA),
dan rak-rak sterilisasi. Untuk memudahkan pengoperasian, kabin tersebut dilengkapi dengan alat
hitung waktu (timer) otomatis.

Gambar 2. Serah terima Kabin Sterilisasi Masker N-95 antara Dekan FTMD Prof. Dr. Ir. Tata
Cipta Dirgantara M.T., dan Direktur RSUD Cililin, dr. Achmad Oktorudy, MARS.
Dekan FTMD Prof. Dr. Ir. Tata Cipta Dirgantara M.T., menyampaikan, pemberian alat Kabin
Sterilisasi Masker N-95 ini merupakan kontribusi dari ITB untuk menyelesaikan masalah COVID-
19. "Alat ini merupakan produk penelitian untuk alat kesehatan yang dibuat selama masa pandemi
ini," ujarnya. Prof. Tata berharap alat tersebut dapat bermanfaat bagi RSUD Cililin untuk
dipergunakan sebagaimana fungsinya. Dan juga ITB ke depannya dapat terus mengembangkan
produk-produk penelitian lainnya yang dibutuhkan oleh fasilitas kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Permana, Adi. 2021. Kabin Sterilisasi Masker N-95 Buatan ITB Kembali Diserahkan ke RSUD
Cililin. Bandung: Intitut Teknologi Bandung
Adhikari, S., & Kumar, S. (2018). Chemical oxidation treatment of wastewater: A review. Journal
of Environmental Management, 218, 112-130.
J. Masten, Susan. 2015. Chemical Oxidation Treatment Technologies. Civil and Environmental
Engineering Michigan State University East Lansing

Link Video Oxidation

https://youtu.be/DA2BnUQ492E?si=fFMF8HM6Jgwq1b-J

Anda mungkin juga menyukai