DOSEN PENGAMPU :
IRMAN ANSARI ADLIN, M.M
Neraca massa adalah suatu perhitungan yang tepat dari semua bahan-bahan
yang masuk, yang terakumulasi dan yang keluar dalam waktu tertentu.
Pernyataan tersebut sesuai dengan hukum kekekalan massa yakni: massa tak
dapat dijelmakan atau dimusnahkan. Prinsip umum neraca massa adalah
membuat sejumlah persamaan-persamaan yang saling tidak tergantung satu
sama lain, dimana persamaan-persamaan tersebut jumlahnya sama dengan
jumlah komposisi massa yang tidak diketahui. Persamaan neraca massa secara
umum adalah :
C
A
D
AKUMULASI
B
Pembahasan :
Berikut adalah diagram alir proses dari soal diatas. Untuk menjawab
soal (a), kita harus mencari kandungan pupuk pada pupuk basah (𝐹1 ) .
Dengan menggunakan basis 100 kg pupuk basah yang mengandung 30% air
maka dapat dilakukan perhitungan :
𝑲𝒂𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒂𝒊𝒓 = 𝟑𝟎% × 𝟏𝟎𝟎 𝒌𝒈 = 𝟑𝟎 𝒌𝒈
𝑲𝒂𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒑𝒖𝒌 = 𝟏𝟎𝟎 𝒌𝒈 − 𝟑𝟎 𝒌𝒈 = 𝟕𝟎 𝒌𝒈
Kadar air dalam dry basis merupakan perbandingan antara berat air dalam
pupuk terhadap berat kering pupuk (tanpa air). Sehingga dapat dibuat
perhitungan :
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒂𝒊𝒓
𝑲𝒂𝒏𝒅𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒂𝒊𝒓 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒅𝒓𝒚 𝒃𝒂𝒔𝒊𝒔 =
𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒑𝒖𝒑𝒖𝒌
𝟑𝟎 𝒌𝒈
= × 𝟏𝟎𝟎% = 𝟒𝟐, 𝟖𝟔%
𝟕𝟎 𝒌𝒈
Kadar air (dry basis) dalam pupuk basah (𝐹1 ) adalah 42,86%.
Untuk menjawab soal (b), asumsikan bahwa tidak ada pupuk yang
menguap dan terbawa aliran air. Dengan komposisi produk adalah 5% air
dan 95% pupuk kering, maka laju alir pupuk kering (𝐹3 ) dapat dirumuskan :
𝑴𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒑𝒖𝒑𝒖𝒌 𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌 = 𝑴𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒑𝒖𝒑𝒖𝒌 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓
𝑾𝒑𝒖𝒑𝒖𝒌 (𝟏) × 𝑭𝟏 = 𝑾𝒑𝒖𝒑𝒖𝒌 (𝟑) × 𝑭𝟑
𝟕𝟎% × 𝟏𝟎𝟎 𝒌𝒈⁄𝒋𝒂𝒎 = 𝟗𝟓% × 𝑭𝟑
𝟎, 𝟕 × 𝟏𝟎𝟎
𝑭𝟑 = = 𝟕𝟑, 𝟔𝟖 𝒌𝒈⁄𝒋𝒂𝒎
𝟎, 𝟗𝟓
Lajur alir pupuk kering (𝐹3 ) yang keluar dari mesin adalah 73,68 𝑘𝑔⁄𝑗𝑎𝑚.
Laju penguapan air (𝐹2 ) dapat dihitung melalui neraca massa keseluruhan
(overall mass balance) yang dirumuskan :
𝑴𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒑𝒖𝒑𝒖𝒌 𝒃𝒂𝒔𝒂𝒉 = 𝑴𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒂𝒊𝒓 + 𝑴𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒑𝒖𝒑𝒖𝒌 𝒌𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈
𝑭𝟏 = 𝑭𝟐 + 𝑭𝟑
𝟏𝟎𝟎 𝒌𝒈⁄𝒋𝒂𝒎 = 𝑭𝟐 + 𝟕𝟑, 𝟔𝟖 𝒌𝒈⁄𝒋𝒂𝒎
𝑭𝟐 = 𝟏𝟎𝟎 − 𝟕𝟑, 𝟔𝟖 = 𝟐𝟔, 𝟑𝟐 𝒌𝒈⁄𝒋𝒂𝒎
Maka laju penguapan air (𝐹2 ) adalah sebesar 26,32 𝑘𝑔⁄𝑗𝑎𝑚
𝑪𝟑 𝑯𝟔 + 𝑵𝑯𝟑 + 𝟏, 𝟓 𝑶𝟐 → 𝑪𝟑 𝑯𝟔 𝑵 + 𝟑𝑯𝟐 𝑶
Pembahasan :
Diketahui basis mol umpan sebesar 100 mol, maka dalam 100 mol
umpan mengandung 10 mol propilene, 12 mol amoniak, dan 78 mol udara.
Udara mengandung 79% N2 dan 21% O2 sehingga :
𝒏 𝑵𝟐 = 𝟕𝟗% × 𝟕𝟖 = 𝟔𝟏, 𝟔 𝒎𝒐𝒍
𝒏 𝑶𝟐 = 𝟐𝟏% × 𝟕𝟖 = 𝟏𝟔, 𝟒 𝒎𝒐𝒍
Maka dalam 100 mol umpan terdapat 10 mol propilene, 12 mol amoniak,
61,6 mol nitrogen, dan 16,4 oksigen. Untuk menentukan reaktan pembatas,
mol masing-masing reaktan dibagi dengan koefisiennya dalam reaksi.
Sehingga perhitungannya ditulis :
𝐶3 𝐻6 𝑁𝐻3 1,5 𝑂2
10 mol 12 mol 16,4 mol
1 1 1,5
10 12 10,93
Propilene (𝐶3 𝐻6 ) merupakan reaktan pembatas karena memiliki nilai mol
terkecil, sehingga nilai konversi 30% pada soal merupakan nilai konversi
propilene.
4. DAFTAR PUSTAKA
Wuriyanti, S (2016). Neraca Massa dan Energi. Teknik Konversi Energi.
Politeknik Negeri Bandung.
Anonim. Konversi Neraca Massa : Sistem batch, kontinyu, steady state,
unseady state.
Yuqdha, H (2020). Soal dan Pembahasan Neraca Massa : Azas Teknik
Kimia 4 (Distilasi dan Drying). Diakses pada 16 November 2021, dari
https://haykalyuqdha.blogspot.com/2020/03/soal-dan-pembahasan-neraca-
massa-azas.html
Yuqdha, H (2020). Soal dan Pembahasan Neraca Massa : Azas Teknik
Kimia 5 (Pengenalan dengan reaksi). Diakses pada 16 November 2021, dari
https://haykalyuqdha.blogspot.com/2020/03/soal-dan-pembahasan-neraca-
massa-azas_28.html